SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
67
PENDAHULUAN
Keterampilan mengadakan variasi ini dalam pelaksanaanya bisa di
kaitkan dengan penggunaan ketrampilan lainnya, seperti variasi dalam
membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, bertanya , bertanya, dan
variasi dalam memberi penguatan. Dengan demikian dapat dikatakan
ketrampilan mengadakan variasi ini merupakan akumulasi dari semua
ketrampilan mengajar guru.
68
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari keterampilan mengadakan variasi mahasiswa
semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan
bertanya dasar dan lanjut
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian Keterampilan
Mengadakan Variasi
2. Mengemukakan Manfaat Keterampilan
Mengadakan Variasi
3. Mensimulasikan Keterampilan
Mengadakan Variasi
Pokok Materi
1. Pengertian Keterampilan
Mengadakan Variasi
2. Manfaat Keterampilan
Mengadakan Variasi
3. Komponen Keterampilan
Mengadakan Variasi
PENGERTIAN
Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran berkenaan
dengan berubahnya suatu keadaan yang bisa menyebabkan
keadaan tersebut menjadi tidak monoton dan membosankan.
Sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa
menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. Seorang guru
yang baik harus mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang
bervariasi sehingga belajar itu sendiri dirasakan oleh siswa menjadi lebih
menarik dan lebih hidup. Apabila seorang guru dapat melakukan variasi
mengajar dengan hati-hati, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan
mempertahankan minat serta membangkitkan semangat siswa dalam belajar.
Mengadakan variasi bukanlah dengan gaya “sembarangan”, seperti
mengadakan lelucon atau sandiwara, tetapi perlu disesuaikan dengan situasi
dan kondisi pembelajaran secara tepat. Dengan kata lain, dilakukan secara
69
MANFAAT
Keterampilan mengadakan variasi dapat memberikan manfaat diantanya:
1. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa terhadap
materi yang dibahas dan keterkaitan yang ada dalam materi tersebut.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin
tahu tentang sesuatu yang baru di dalam materi tersebut.
3. Memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan
sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan
belajar yang baik.
4. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan
monoton.
5. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai
pengalaman yang menarik dan terarah.
6. Mengakomodir gaya belajar siswa
Dengan dikuasasinya keterampilan memberikan variasi oleh guru maka
siswa akan menjadi lebih bersemangat dan antusias serta aktif dalam belajar.
wajar tidak berlebih-lebihan dan tidak terkesan terlalu mengada-ngada.
Keterampilan mengadakan variasi dapat dilakukan melalui variasi gaya
mengajar, variasi penggunaan media,dan variasi interaksi guru dan murid.
70
KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERIKAN
VARIASI
Pertanyaan perlu lebih sering dimunculkan dalam pembelajaran
untuk merangsang kegiatan siswa yang berkadar aktifitas tinggi.
Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan
pembelajaran menyangkuttiga hal, yaitu variasi dalam gaya
mengajar,pola interaksi pembelajaran dan variasi penggunaan
media pembelajaran.
Variasi dalam gaya mengajar guru. Guru adalah penentu keberhasilan
proses pembelajaran. Oleh karenanya, kemampuan guru mendesai
sedemikian rupa strategi untuk menstimulasi siswa agar senantiasa
termotivasi dan berminat belajar sangatlah diperlukan. Menurut Hisbuan,
dkk. (1988: 72-74), hal-hal yang perlu divariasikan terkait gaya mengajar
guru adalah :
1. Penggunaan variasi suara (teacher voice): Seorang guru dalam
mengajar dapat mengubah nada suara yang keras menjadi lembut, dari
tinggi menjadi rendah, dari cepat diubah menjadi lambat, dari suara
71
gembira diubah menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan
tekanan pada kata-kata tertentu yang dipandang sesuai dengan
kondisi siswa pada saat tertentu. Suara adalah modal utama guru untuk
menyampaikan materi,oleh karena itu perlu dilatih secara teratur.
2. Pemusatan perhatian siswa (focusing): Dalam suatu materi pelajaran
terdapat hal-hal khusus yang dianggap sangat penting untuk
diperhatikan melebihi yang lainnya. Dalam kondisi seperti itu maka guru
bisa menggunakan ungkapan-ungkapan verbat untuk memusatkan
perhatian siswa.Memusatkan perhatian siswa pada hal yang dianggap
penting oleh guru dapat dilakukan dengan perkataan seperti: “ Ini
penting untuk diingat”, Perhatikan ini baik-baik, ini agak sukar
dipahami”, Dengarkan dengan baik!” ini penting untuk kehidupanmu!,
dan ungkapan-ungkapan sejenisnya. Biasanya cara pemusatan dengan
lisan ini diikuti lagi dengan isyarat menunjuk gambar atau media lain
yang telah disediakan.
3. Kesenyapan (teacher silence); Mengadakan variasi dengan kesenyapan
dalam pelaksanaan pembelajaran dimaksudkan untuk menarik
perhatian siswa dari kondisi suasana kelas yang agak gaduh menjadi
tenang atau senyap. Seorang guru yang menerangkan sesuatu tiba-tiba
ada kesenyapan atau diam sejenak, merupakan cara yang baik untuk
menarik perhatian. Perubahan stimulus dari adanya suara ke keadaan
tenang (senyap) atau dari keadaan adanya kegiatan lalu dihentikan
akan dapat menarik perhatian. Siswa tentu ingin tahu apa yang terjadi.
4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement);
Penggunaan variasi kontak pandang dalam proses pembelajaran
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan intensitas dari interaksi antara
guru dan siswa. Ketika guru berbicara atau berinteraksi dengan
siswanya sebaiknya pandangannya menjelajahi seluruh kelas dan
melihat kepada mata siswa untuk menunjukkan hubungan yang akrab
dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk
72
menyampaikan informasi atau untuk mengetahui perhatian dan
pemahaman siswa.
5. Gerakan badan atau mimik (teacher movement); Pada saat melakukan
proses pembelajaran, keluwesan guru dalam bergerak disertai
mimikmukayang penuh experesi dapat merupakan alat komunikasi
yang efektif. Variasi dalam ekspresi wajah guru dapat ditunjukkan
dengan gerakan kepala, gerakan badan. Selain berguna untuk menarik
perhatian juga untuk menyampaikan arti pesan lisan yang
dimaksudkan. Ekspresi wajah dapat dilakoni dalam bentuk tersenyum,
mengerutkan dahi, cemberut, menaikan alis dan sebagainya. gerakan
kepala dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mengangguk,
menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk
menunjukan setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk
menunjukan ukuran, jarak, arah, ataupun menjentik untuk menarik
perhatian.
6. Pergantian posisi guru dalam kelas (teacher inovoment), variasi posisi
guru dalam kelas dapat dilakukan untuk mempertahankan perhatian
siswa. pergantian posisi guru di sini dimaksudkan ke arah depan atau
ke belakang, ke samping kiri atau kanan siswa, kadang-kadang berdiri
dan kadang duduk. Pemberian acuan dapat dilakukan dengan
memberikan pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan
jawaban yang diharapkan dari siswa. Dengan memberikan acuan
memungkinkan siswa memakai serta mengolah informasi untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Para guru sangat
penting memperhatikan dan mempraktikkan hal-hal berikut :
1) Biasanya bergerak bebas di dalam kelas (tidak “kikuk” atau
“kaku”) untuk menciptakan kedekatan dengan siswa dan sambil
mengontrol tingkah laku mereka.
2) Jangan membiasakan menerangkan sambil menghadap ke papan
tulis.
73
3) Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandang ke
langit-langit, ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan
pandangan menjelajahi seluruh kelas.
4) Untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah berlahan-lahan
dari arah depan ke belakang untuk mengetahui tingkah laku
siswa.
5) Jangan biasakan menerangkan sambil berjalan mondar-mandir,
tetapi jangan pula hanya duduk saja.
6) Pada waktu seorang siswa mengajukan pertanyaan usahakan
bergerak menjauhi siswa yang bertanya, agar siswa yang
bertanya mengeraskan suaranya supaya siswa lain
memperhatikan persoalan yang diajukan.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan
siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat beraneka ragam coraknya.
Interaksi pembelajaran dapat divariasikan dengan metode dan strategi yang
digunakan. Penggunaan variasi pola interaksi harus mempertimbangkan
efektivitas dan efisiensi pencapai tujuan pengajaran. Dalam variasi stimulus
dituntut adanya pola hubungan tertentu dengan semua pihak yang terlibat
dalam setting pembelajaran. Pola hubungan tersebut dikenal dengan pola
atau gaya interaksi. Ada tiga macam gaya interaksi, yaitu: pola guru dengan
kelompok siswa; pola guru dengan siswa secara individu; dan pola siswa
dengan siswa. Hal-hal yang berkaitan dengan pola interaksi pada
pelaksanaan pembelajaran adalah;
74
1. Pola interaksi satu arah. Pola guru-murid (komunikasi sebagai
aksi/satu arah). Pola ini sering ditemui pada saat guru menjelaskan
materi tema tertentu kepada seluruh siswa. Siswa mendengarkan dan
menyimak apa-apa yang disampaikan oleh guru.
2. Pola Interaksi Dua Arah. Pola guru-murid-guru ada balikan
(feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antara siswa (komunikasi
sebagai interaksi). Pola ini merupakan pengembangan dari pola pertama
yang di variasikan dengan metode Tanya jawab.
3. Pola guru-murid-murid. Ada balikan bagi guru siwa saling belajar
satu sama lain. Pola ini menuntut aktivitas siswa yang lebih tinggi di
banding kedua pola di atas,dimana interaksi yang terjadi tidak hanya
guru dengan siswa, tetapi juga interaksi antar siswa dengan siswa-siswa.
Pada akhir kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan laporan hasil
diskusi atau hasil kerja masing-masing kelompok.
4. Melingkar. setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan
sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila
setiap siswa belum mendapat giliran.
75
Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran: Siswa memiliki
keterbatasan memusatkan perhatian atau konsentrasi penuh teradap materi
pembelajaran dalam waktu yang lama. Untuk itu, guru perlu mengadakan
variasi dalam penggunaan media dan alat serta bahan pembelajaran,
sehingga dapat menstimulasi indera penglihatan, pendengaran, dan peraba
serta penciuman siswa. Ditinjau dari indera yang digunakan, media dan alat
pengajaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu yang dapat didengar, yang
dapat dilihat, dan yang dapat diraba, dicium, atau dimanipulasikan.
Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain
mengharuskan siswa menyesuaikan alat inderanya, sehingga dapat
mempertinggi tingkat perhatian siswa. Pendekatan multiindera akan dapat
memenuhi selera atau kesenangan siswa yang memiliki tipe belajar yang
berbeda-beda. Bahan dan alat yang baru juga akan dapat menambah rasa
ingin tahu siswa. Penggunaan multiindera yang relavan dengan tujuan
pembelajaran dapat merangsang pikiran siswa, sehingga hasil belajar
mereka lebih bermakna dan tahan lama. Variasi penggunaan media atau
alat, biasanya digolongkan sebagai berikut:
i. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids). Alat atau media
yang termasuk ke dalam jenis ini meliputi benda atau objek sederhana,
76
sketsa, grafik, gambar di papan tulis, video, film, poster, televisi, peta,
slide, dan semacamnya.
ii. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids). Suara guru
termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas.
Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama,
telepon dapat divariasikan untuk indera lain.
iii. Media audio-visual. Media ini merupakan kombinasi dari media audio
dan media visual atau disebut media pandang-dengar. Dengan
menggunakan media audio – visual ini maka penyajian isi materi akan
semakin lengkap. Contoh dari media audio visual adalah program
televisi/video pendidikan,program slide suara dan sebagainya.
iv. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan
(motorik). Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat
menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk
dan memperagakan kegiatannya, baik secara perseorangan atau secara
kelompok, yang termasuk kedalam jenis ini seperti spesimen (contoh),
model, patung, alat mainan, binatang hidup yang kecil, dan sebagainya
dapat diberikan kepada siswa untuk diraba, diperagakan atau
dimanupulasikan.
Perlu divariasikan juga: Pengalihan dari saluran indera pendengar ke
saluran indera penglihat disambung ke indera pendengar lagi. Semula
kegiatan siswa berpusat pada keterangan guru tentang sesuatu masalah
kemudian dilanjutkan memperhatikan gambar di slide yang sehubungan
dengan masalah tersebut setelah itu mendengarkan keterangan lebih lanjut
tentang masalah yang sedang ditampilkan. Pengalihan dari indera
pendengar ke saluran psikomotor, misalnya dari kegiatan mendengarkan
petunjuk guru lalu dilanjutkan dengan kegiatan/pekerjaan yang bersifat
manual/keterampilan.
77
RANGKUMAN
Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu menyangkut tiga hal, yaitu variasi dalam gaya mengajar (teaching
style), pola interaksi pembelajaran, dan variasi dalam penggunaan media
pembelajaran. Variasi dalam gaya mengajar berkaitan dengan gaya
mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru seperti (1)
Penggunaan variasi suara, (2) Variasi dengan pemusatan perhatian, (3)
Variasi dengan kesenyapan, (4) Variasi dengan kontak pandang, (5) Variasi
dengan gerakan badan dan mimik, (6) Variasi dengan perubahan posisi
guru. Variasi Dalam Pola Interaksi Pembelajaran terdiri atas: (1) pola
interaksi satu arah (one-way traffic), (2) pola interaksi dua arah (two-way
traffic), dan (3) pola interaksi banyak arah (multi-way traffic). Variasi dalam
Penggunaan Media dapat dikelompokkan menjadi (1) media visual, (2)
media audio, dan (3) media audio-visual, (4) Variasi alat atau bahan yang
dapat diraba.
Scan disini
untuk melihat
contoh video
keterampilan
mengadakan
variasi
78
Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk-
bentuk kegiatan lainnya dalam keterampilan mengadakan variasi sehingga
ada memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi
yang ada dilingkungan Anda!.
1) Rancanglah suatu skenario kegiatan mengadakan variasi dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang
telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas.
Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah
kegiatannya.
2) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan mengadakan
variasi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati
dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian
akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan mengadakan
variasi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai
materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
79
TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran
berkenaan dengan....
A. Penggunaan bebagai jenis keterampilan mengajar
B. Penciptaan proses pembelajaran yang responsif
C. Pengubahan suatu keadaan supaya tidak membosankan
D. Penggunaan alat pembelajaran yang memancing perhatian
2. Keterampilan melakukan variasi dalam pembelajaran dapat dilakukan
dengan…
A. Variasi Gaya Mengajar
B. Variasi kelas
C. Variasi materi pelajaran
D. Variasi Bahasa .
3. Manfaat utama dari penguasaan keterampilan mengadakan variasi
dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu...
A. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang mononton
B. Mengulang kembali dan meningkatkan perilaku positif
C. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
D. Mengontrol tingkah laku siswa
4. Aktifitas lisan diikuti lagi dengan isyarat menunjuk gambar atau
media lain yang telah disediakan merupakan kegiatan mengadakan
variasi dengan cara…
A. Pemusatan perhatian
B. Kontak pandang
C. Kesenyapan
D. Perubahan posisi
5. Untuk menarik perhatian siswa dari kondisi suasana yang gaduh
menjadi tenang, lebih tepat mengadakan variasi dengan cara....
A. Pemusatan perhatian
80
B. Kontak pandang
C. Kesenyapan
D. Perubahan posisi
6. Pola interaksi satu arah digunakan apabila...
A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara
tuntas
B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah
C. Guru akan menunjukkan peran sebagai fasilitator belajar
D. Pola pemebelajaran yang digunakan, yaitu pola klasikal
7. Pola interaksi banyak arah guru-murid, murid-murid digunakan
apabila...
A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara
tuntas
B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah
C. Guru akan menunjukkan peran sebagai fasilitator belajar
D. Pola pemebelajaran yang digunakan, yaitu pola klasikal
8. Mengadakan variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media
didasarkan atas pertmbangan..
A. Perkembangan siswa SD berada pada tahap perkembangan masa
konkret
B. Untuk membantu guru mempermudah melaksanakan
pembelajaran
C. Sebagai pelengkap pelaksanaan pendekatan pembelajaran
terpadu
D. Pertimbangan ideal, pembelajaran dengan multi metode dan
media
9. Bagan, diagram, poster, kartun dan komik yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran merupakan jenis media....
A. Realia
B. Grafis
C. Model
81
D. Audio
10. spesimen (contoh), model, patung, alat mainan, binatang hidup yang
kecil, yang digunkan dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan
jenis media....
A. Visual
B. Alat Peraga
C. Multimedia
D. Audio
Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 5.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
Jumlah Soal
× 100%
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
< 70 = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama bagian yang
belum dikuasai.
82
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
1) C. Pengubahan suatu keadaan supaya tidak membosankan
2) A. Variasi Gaya Mengajar
3) A. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang mononton
4) A. Pemusatan perhatian
5) C. Kesenyapan
6) A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara
tuntas
7) B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah
8) A. Perkembangan siswa SD berada pada tahap perkembangan masa
konkret
9) B. Grafis
10) B. Alat Peraga
83
DAFTAR PUSTAKA:
Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima.
Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang
Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi
Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian
dan Pengembangan. 1(9). 1730

More Related Content

What's hot

Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakanTeknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
Norliza Mat Zaki
 
Kemahiran set induksi
Kemahiran set induksiKemahiran set induksi
Kemahiran set induksi
Sohib AlQuran
 
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
eida Idahyunizah
 
Murid dan pembelajaran
Murid dan pembelajaranMurid dan pembelajaran
Murid dan pembelajaran
haslinda041770
 

What's hot (20)

Bahan
BahanBahan
Bahan
 
Keterampilan dan strategi
Keterampilan dan strategiKeterampilan dan strategi
Keterampilan dan strategi
 
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
Presentasi 9 ketrampilan mengajar guru
 
Metode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikemMetode pembelajaran paikem
Metode pembelajaran paikem
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolah
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolahTeknik pengajaran pembelajaran prasekolah
Teknik pengajaran pembelajaran prasekolah
 
Guru permulaan (pengajaran)
Guru permulaan (pengajaran)Guru permulaan (pengajaran)
Guru permulaan (pengajaran)
 
Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakanTeknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
Teknik drama dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu kajian tindakan
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
 
Kemahiran set induksi
Kemahiran set induksiKemahiran set induksi
Kemahiran set induksi
 
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanPerancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
 
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullahEtika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
 
Kaedah main peranan
Kaedah main perananKaedah main peranan
Kaedah main peranan
 
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
PENGAPLIKASIAN MODEL-MODEL PENGURUSAN DISIPLIN BILIK DARJAH BERDASARKAN 2 SIT...
 
Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2Keterampilan dasar guru part 2
Keterampilan dasar guru part 2
 
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
52374047 teknik-kaedah-dan-strategi-dalam-p-p-pj
 
Pembelajaran berkesan
Pembelajaran berkesanPembelajaran berkesan
Pembelajaran berkesan
 
Murid dan pembelajaran
Murid dan pembelajaranMurid dan pembelajaran
Murid dan pembelajaran
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
 
Keterampilan dasar guru part 1
Keterampilan dasar guru part 1Keterampilan dasar guru part 1
Keterampilan dasar guru part 1
 

Similar to Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
Jeny Hardiah
 
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
UpiHambuku
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
baharnizam
 

Similar to Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1) (20)

pengembangan variasi mengajar kel.2 (1).pptx
pengembangan variasi mengajar kel.2 (1).pptxpengembangan variasi mengajar kel.2 (1).pptx
pengembangan variasi mengajar kel.2 (1).pptx
 
PPT MK STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD KELOMPOK 5.ppt
PPT MK STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD KELOMPOK 5.pptPPT MK STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD KELOMPOK 5.ppt
PPT MK STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD KELOMPOK 5.ppt
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Kelompok 4 Microteaching_Keterampilan Mengadakan Variasi.pptx
Kelompok 4 Microteaching_Keterampilan Mengadakan Variasi.pptxKelompok 4 Microteaching_Keterampilan Mengadakan Variasi.pptx
Kelompok 4 Microteaching_Keterampilan Mengadakan Variasi.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docxSTRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
STRATEGI_PEMBELAJARAN_DI_SD.docx
 
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranPerancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Keterampilan Mengajar
Keterampilan MengajarKeterampilan Mengajar
Keterampilan Mengajar
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
kemahiran variasi rangsangan
kemahiran variasi rangsangankemahiran variasi rangsangan
kemahiran variasi rangsangan
 
Teknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajarTeknik-teknik mengajar
Teknik-teknik mengajar
 
Teknik2 mengajar
Teknik2 mengajarTeknik2 mengajar
Teknik2 mengajar
 

More from PratiwiKartikaSari

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Recently uploaded (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)

  • 1. 67 PENDAHULUAN Keterampilan mengadakan variasi ini dalam pelaksanaanya bisa di kaitkan dengan penggunaan ketrampilan lainnya, seperti variasi dalam membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, bertanya , bertanya, dan variasi dalam memberi penguatan. Dengan demikian dapat dikatakan ketrampilan mengadakan variasi ini merupakan akumulasi dari semua ketrampilan mengajar guru.
  • 2. 68 CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari keterampilan mengadakan variasi mahasiswa semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian Keterampilan Mengadakan Variasi 2. Mengemukakan Manfaat Keterampilan Mengadakan Variasi 3. Mensimulasikan Keterampilan Mengadakan Variasi Pokok Materi 1. Pengertian Keterampilan Mengadakan Variasi 2. Manfaat Keterampilan Mengadakan Variasi 3. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi PENGERTIAN Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran berkenaan dengan berubahnya suatu keadaan yang bisa menyebabkan keadaan tersebut menjadi tidak monoton dan membosankan. Sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. Seorang guru yang baik harus mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang bervariasi sehingga belajar itu sendiri dirasakan oleh siswa menjadi lebih menarik dan lebih hidup. Apabila seorang guru dapat melakukan variasi mengajar dengan hati-hati, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan mempertahankan minat serta membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Mengadakan variasi bukanlah dengan gaya “sembarangan”, seperti mengadakan lelucon atau sandiwara, tetapi perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran secara tepat. Dengan kata lain, dilakukan secara
  • 3. 69 MANFAAT Keterampilan mengadakan variasi dapat memberikan manfaat diantanya: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa terhadap materi yang dibahas dan keterkaitan yang ada dalam materi tersebut. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu tentang sesuatu yang baru di dalam materi tersebut. 3. Memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik. 4. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan monoton. 5. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai pengalaman yang menarik dan terarah. 6. Mengakomodir gaya belajar siswa Dengan dikuasasinya keterampilan memberikan variasi oleh guru maka siswa akan menjadi lebih bersemangat dan antusias serta aktif dalam belajar. wajar tidak berlebih-lebihan dan tidak terkesan terlalu mengada-ngada. Keterampilan mengadakan variasi dapat dilakukan melalui variasi gaya mengajar, variasi penggunaan media,dan variasi interaksi guru dan murid.
  • 4. 70 KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERIKAN VARIASI Pertanyaan perlu lebih sering dimunculkan dalam pembelajaran untuk merangsang kegiatan siswa yang berkadar aktifitas tinggi. Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran menyangkuttiga hal, yaitu variasi dalam gaya mengajar,pola interaksi pembelajaran dan variasi penggunaan media pembelajaran. Variasi dalam gaya mengajar guru. Guru adalah penentu keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karenanya, kemampuan guru mendesai sedemikian rupa strategi untuk menstimulasi siswa agar senantiasa termotivasi dan berminat belajar sangatlah diperlukan. Menurut Hisbuan, dkk. (1988: 72-74), hal-hal yang perlu divariasikan terkait gaya mengajar guru adalah : 1. Penggunaan variasi suara (teacher voice): Seorang guru dalam mengajar dapat mengubah nada suara yang keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat diubah menjadi lambat, dari suara
  • 5. 71 gembira diubah menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu yang dipandang sesuai dengan kondisi siswa pada saat tertentu. Suara adalah modal utama guru untuk menyampaikan materi,oleh karena itu perlu dilatih secara teratur. 2. Pemusatan perhatian siswa (focusing): Dalam suatu materi pelajaran terdapat hal-hal khusus yang dianggap sangat penting untuk diperhatikan melebihi yang lainnya. Dalam kondisi seperti itu maka guru bisa menggunakan ungkapan-ungkapan verbat untuk memusatkan perhatian siswa.Memusatkan perhatian siswa pada hal yang dianggap penting oleh guru dapat dilakukan dengan perkataan seperti: “ Ini penting untuk diingat”, Perhatikan ini baik-baik, ini agak sukar dipahami”, Dengarkan dengan baik!” ini penting untuk kehidupanmu!, dan ungkapan-ungkapan sejenisnya. Biasanya cara pemusatan dengan lisan ini diikuti lagi dengan isyarat menunjuk gambar atau media lain yang telah disediakan. 3. Kesenyapan (teacher silence); Mengadakan variasi dengan kesenyapan dalam pelaksanaan pembelajaran dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa dari kondisi suasana kelas yang agak gaduh menjadi tenang atau senyap. Seorang guru yang menerangkan sesuatu tiba-tiba ada kesenyapan atau diam sejenak, merupakan cara yang baik untuk menarik perhatian. Perubahan stimulus dari adanya suara ke keadaan tenang (senyap) atau dari keadaan adanya kegiatan lalu dihentikan akan dapat menarik perhatian. Siswa tentu ingin tahu apa yang terjadi. 4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement); Penggunaan variasi kontak pandang dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk lebih meningkatkan intensitas dari interaksi antara guru dan siswa. Ketika guru berbicara atau berinteraksi dengan siswanya sebaiknya pandangannya menjelajahi seluruh kelas dan melihat kepada mata siswa untuk menunjukkan hubungan yang akrab dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk
  • 6. 72 menyampaikan informasi atau untuk mengetahui perhatian dan pemahaman siswa. 5. Gerakan badan atau mimik (teacher movement); Pada saat melakukan proses pembelajaran, keluwesan guru dalam bergerak disertai mimikmukayang penuh experesi dapat merupakan alat komunikasi yang efektif. Variasi dalam ekspresi wajah guru dapat ditunjukkan dengan gerakan kepala, gerakan badan. Selain berguna untuk menarik perhatian juga untuk menyampaikan arti pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah dapat dilakoni dalam bentuk tersenyum, mengerutkan dahi, cemberut, menaikan alis dan sebagainya. gerakan kepala dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mengangguk, menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk menunjukan setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukan ukuran, jarak, arah, ataupun menjentik untuk menarik perhatian. 6. Pergantian posisi guru dalam kelas (teacher inovoment), variasi posisi guru dalam kelas dapat dilakukan untuk mempertahankan perhatian siswa. pergantian posisi guru di sini dimaksudkan ke arah depan atau ke belakang, ke samping kiri atau kanan siswa, kadang-kadang berdiri dan kadang duduk. Pemberian acuan dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa. Dengan memberikan acuan memungkinkan siswa memakai serta mengolah informasi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Para guru sangat penting memperhatikan dan mempraktikkan hal-hal berikut : 1) Biasanya bergerak bebas di dalam kelas (tidak “kikuk” atau “kaku”) untuk menciptakan kedekatan dengan siswa dan sambil mengontrol tingkah laku mereka. 2) Jangan membiasakan menerangkan sambil menghadap ke papan tulis.
  • 7. 73 3) Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandang ke langit-langit, ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas. 4) Untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah berlahan-lahan dari arah depan ke belakang untuk mengetahui tingkah laku siswa. 5) Jangan biasakan menerangkan sambil berjalan mondar-mandir, tetapi jangan pula hanya duduk saja. 6) Pada waktu seorang siswa mengajukan pertanyaan usahakan bergerak menjauhi siswa yang bertanya, agar siswa yang bertanya mengeraskan suaranya supaya siswa lain memperhatikan persoalan yang diajukan. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat beraneka ragam coraknya. Interaksi pembelajaran dapat divariasikan dengan metode dan strategi yang digunakan. Penggunaan variasi pola interaksi harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi pencapai tujuan pengajaran. Dalam variasi stimulus dituntut adanya pola hubungan tertentu dengan semua pihak yang terlibat dalam setting pembelajaran. Pola hubungan tersebut dikenal dengan pola atau gaya interaksi. Ada tiga macam gaya interaksi, yaitu: pola guru dengan kelompok siswa; pola guru dengan siswa secara individu; dan pola siswa dengan siswa. Hal-hal yang berkaitan dengan pola interaksi pada pelaksanaan pembelajaran adalah;
  • 8. 74 1. Pola interaksi satu arah. Pola guru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah). Pola ini sering ditemui pada saat guru menjelaskan materi tema tertentu kepada seluruh siswa. Siswa mendengarkan dan menyimak apa-apa yang disampaikan oleh guru. 2. Pola Interaksi Dua Arah. Pola guru-murid-guru ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antara siswa (komunikasi sebagai interaksi). Pola ini merupakan pengembangan dari pola pertama yang di variasikan dengan metode Tanya jawab. 3. Pola guru-murid-murid. Ada balikan bagi guru siwa saling belajar satu sama lain. Pola ini menuntut aktivitas siswa yang lebih tinggi di banding kedua pola di atas,dimana interaksi yang terjadi tidak hanya guru dengan siswa, tetapi juga interaksi antar siswa dengan siswa-siswa. Pada akhir kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan laporan hasil diskusi atau hasil kerja masing-masing kelompok. 4. Melingkar. setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.
  • 9. 75 Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran: Siswa memiliki keterbatasan memusatkan perhatian atau konsentrasi penuh teradap materi pembelajaran dalam waktu yang lama. Untuk itu, guru perlu mengadakan variasi dalam penggunaan media dan alat serta bahan pembelajaran, sehingga dapat menstimulasi indera penglihatan, pendengaran, dan peraba serta penciuman siswa. Ditinjau dari indera yang digunakan, media dan alat pengajaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu yang dapat didengar, yang dapat dilihat, dan yang dapat diraba, dicium, atau dimanipulasikan. Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain mengharuskan siswa menyesuaikan alat inderanya, sehingga dapat mempertinggi tingkat perhatian siswa. Pendekatan multiindera akan dapat memenuhi selera atau kesenangan siswa yang memiliki tipe belajar yang berbeda-beda. Bahan dan alat yang baru juga akan dapat menambah rasa ingin tahu siswa. Penggunaan multiindera yang relavan dengan tujuan pembelajaran dapat merangsang pikiran siswa, sehingga hasil belajar mereka lebih bermakna dan tahan lama. Variasi penggunaan media atau alat, biasanya digolongkan sebagai berikut: i. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids). Alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini meliputi benda atau objek sederhana,
  • 10. 76 sketsa, grafik, gambar di papan tulis, video, film, poster, televisi, peta, slide, dan semacamnya. ii. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar (auditif aids). Suara guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama, telepon dapat divariasikan untuk indera lain. iii. Media audio-visual. Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media audio – visual ini maka penyajian isi materi akan semakin lengkap. Contoh dari media audio visual adalah program televisi/video pendidikan,program slide suara dan sebagainya. iv. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik). Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian siswa dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara perseorangan atau secara kelompok, yang termasuk kedalam jenis ini seperti spesimen (contoh), model, patung, alat mainan, binatang hidup yang kecil, dan sebagainya dapat diberikan kepada siswa untuk diraba, diperagakan atau dimanupulasikan. Perlu divariasikan juga: Pengalihan dari saluran indera pendengar ke saluran indera penglihat disambung ke indera pendengar lagi. Semula kegiatan siswa berpusat pada keterangan guru tentang sesuatu masalah kemudian dilanjutkan memperhatikan gambar di slide yang sehubungan dengan masalah tersebut setelah itu mendengarkan keterangan lebih lanjut tentang masalah yang sedang ditampilkan. Pengalihan dari indera pendengar ke saluran psikomotor, misalnya dari kegiatan mendengarkan petunjuk guru lalu dilanjutkan dengan kegiatan/pekerjaan yang bersifat manual/keterampilan.
  • 11. 77 RANGKUMAN Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu menyangkut tiga hal, yaitu variasi dalam gaya mengajar (teaching style), pola interaksi pembelajaran, dan variasi dalam penggunaan media pembelajaran. Variasi dalam gaya mengajar berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru seperti (1) Penggunaan variasi suara, (2) Variasi dengan pemusatan perhatian, (3) Variasi dengan kesenyapan, (4) Variasi dengan kontak pandang, (5) Variasi dengan gerakan badan dan mimik, (6) Variasi dengan perubahan posisi guru. Variasi Dalam Pola Interaksi Pembelajaran terdiri atas: (1) pola interaksi satu arah (one-way traffic), (2) pola interaksi dua arah (two-way traffic), dan (3) pola interaksi banyak arah (multi-way traffic). Variasi dalam Penggunaan Media dapat dikelompokkan menjadi (1) media visual, (2) media audio, dan (3) media audio-visual, (4) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba. Scan disini untuk melihat contoh video keterampilan mengadakan variasi
  • 12. 78 Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk- bentuk kegiatan lainnya dalam keterampilan mengadakan variasi sehingga ada memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan Anda!. 1) Rancanglah suatu skenario kegiatan mengadakan variasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas. Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah kegiatannya. 2) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan mengadakan variasi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan mengadakan variasi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
  • 13. 79 TES FORMATIF Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran berkenaan dengan.... A. Penggunaan bebagai jenis keterampilan mengajar B. Penciptaan proses pembelajaran yang responsif C. Pengubahan suatu keadaan supaya tidak membosankan D. Penggunaan alat pembelajaran yang memancing perhatian 2. Keterampilan melakukan variasi dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan… A. Variasi Gaya Mengajar B. Variasi kelas C. Variasi materi pelajaran D. Variasi Bahasa . 3. Manfaat utama dari penguasaan keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu... A. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang mononton B. Mengulang kembali dan meningkatkan perilaku positif C. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa D. Mengontrol tingkah laku siswa 4. Aktifitas lisan diikuti lagi dengan isyarat menunjuk gambar atau media lain yang telah disediakan merupakan kegiatan mengadakan variasi dengan cara… A. Pemusatan perhatian B. Kontak pandang C. Kesenyapan D. Perubahan posisi 5. Untuk menarik perhatian siswa dari kondisi suasana yang gaduh menjadi tenang, lebih tepat mengadakan variasi dengan cara.... A. Pemusatan perhatian
  • 14. 80 B. Kontak pandang C. Kesenyapan D. Perubahan posisi 6. Pola interaksi satu arah digunakan apabila... A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara tuntas B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah C. Guru akan menunjukkan peran sebagai fasilitator belajar D. Pola pemebelajaran yang digunakan, yaitu pola klasikal 7. Pola interaksi banyak arah guru-murid, murid-murid digunakan apabila... A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara tuntas B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah C. Guru akan menunjukkan peran sebagai fasilitator belajar D. Pola pemebelajaran yang digunakan, yaitu pola klasikal 8. Mengadakan variasi dalam pembelajaran dengan menggunakan media didasarkan atas pertmbangan.. A. Perkembangan siswa SD berada pada tahap perkembangan masa konkret B. Untuk membantu guru mempermudah melaksanakan pembelajaran C. Sebagai pelengkap pelaksanaan pendekatan pembelajaran terpadu D. Pertimbangan ideal, pembelajaran dengan multi metode dan media 9. Bagan, diagram, poster, kartun dan komik yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan jenis media.... A. Realia B. Grafis C. Model
  • 15. 81 D. Audio 10. spesimen (contoh), model, patung, alat mainan, binatang hidup yang kecil, yang digunkan dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan jenis media.... A. Visual B. Alat Peraga C. Multimedia D. Audio Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 5. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal × 100% Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80% Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 5, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 16. 82 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1) C. Pengubahan suatu keadaan supaya tidak membosankan 2) A. Variasi Gaya Mengajar 3) A. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang mononton 4) A. Pemusatan perhatian 5) C. Kesenyapan 6) A. Guru menjelaskan materi pelajaran yang dianggap sulit secara tuntas 7) B. Metode pembelajaran menggunakan diskusi pemecahan masalah 8) A. Perkembangan siswa SD berada pada tahap perkembangan masa konkret 9) B. Grafis 10) B. Alat Peraga
  • 17. 83 DAFTAR PUSTAKA: Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima. Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan Pengembangan. 1(9). 1730