4. Pada dasarnya manusia mempunyai
perbedaan, dengan perbedaan itu manusia
saling asah, asih, asuh ( saling
mencerdaskan ). Dengan pembelajaran
kooperatif diharapkan saling menciptakan
interaksi yang asah, asih, asuh sehingga
tercipta masyarakat belajar ( learning
community )
5. Saling ketergantungan positif
Interaksi tatap muka
Akuntabilitas individual
Keterampilan menjalin hubungan antar
pribadi
6. Positive interdependence ( saling
ketergangtungan positif )
Personal responsibility ( tanggung jawab
perorangan )
Face to face promotive interaction ( interaksi
promotif )
Interpersonal skill ( komunikasi antar
anggota / ketrampilan )
Group processing ( pemrosesan kelompok )
7. Meningkatkan hasil belajar akademik
Penerimaan terhadap keragaman
Pengembangan ketrampilan sosial
8. 1. Kelompok Belajar Kooperatif
Adanya saling ketergantungan positif, saling
membantu dan saling memberikan motivai
sehingga ada interaksi promotif.
Adanya akuntabilitas individual yang mengukur
penguasaan materi pelajaran tiap anggota
kelompok. Kelompok diberi umpan balik tentang
hasil belajar para anggotanya sehingga dapat
saling mengetahui siapa yang memerlukan
bantuan dan siapa yang dapat memberikan
bantuan.
9. Kelompok belajar heterogen, baik dalam
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
etnik, dsb sehingga dapat saling mengetahui
siapa yang memerlukan bantuan dan siapa
yang dapat memberikan bantuan.
Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis atau bergilir untuk memberikan
pengalaman memimpin bagi para anggota
kelompok.
10. Ketrampilan social yang diperlukan dalam
kerja gotong royong seperti kepemimpinan,
kemampuan berkomu nikasi, mempercayai
orang lain dan mengelola konflik secara
langsung diajarkan.
Pada saat belajar kooperatif sedang
berlangsung, guru terus melakukan
pemantauan melalui observasi dan
melakukan intervensi jika terjadi masalah
dalam kerja sama antar anggota kelompok.
11. Guru memperhatikan secara langsung
proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok – kelompok belajar.
12.
13. Guru sering membiarkan adanya siswa yang
mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok.
Akuntabilitas individual sering diabaikan
sehingga tugas- tugas sering diborong oleh
salah seorang anggota kelompok,
sedangkan anggota kelompok lainnya hanya
‘enak-enak saja’ diatas keberhasilan
temannya yang dianggap ‘ pemborong’.
14. Kelompok belajar biasanya homogen
Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh
guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih
pemimpinnya dengan cara masing-masing.
Ketrampilan sosial sering tidak diajarkan
secara langsung
Pemantauan melalui observasi dan
intervensi sering dilakukan oleh guru pada
saat belajarkelompok sedang berlangsung.
15. Guru sering tidak memperhatikan proses
kelompok yang terjadi dalam kelompok –
kelompok belajar.
Penekanan sering hanya pada penyelesaian
tugas.
16. Meningkatkan kepekaan dan
kesetiakawanan social
Memungkinkan para siswa saling belajar
mengenai sikap, ketrampilan, informasi,
perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian
sosial.
Memungkinkan terbentuk dan
berkembangnya nilai – nilai sosial dan
komitmen.
19. Dengan pembelajaran kooperatif maka setiap
anggota dapat saling melengkapi dan
membantu dalam menyelesaikan setiap materi
yang diterima sehingga setiap siswa tidak akan
merasa terbebani sendiri apabila tidak dapat
mengerjakan suatu tugas tertentu.
Karena keberagaman anggota kelompok maka
memiliki pemikiran yang berbeda – beda
sehingga pemikirannya menjadi luas dan
mampu melihat dari sudut pandang lain untuk
melengkapi jawaban yang lain.
20. Pembelajaran kooperatif cocok untuk
menyelesaikan masalah – masalah yang
membutuhkan pemikiran bersama.
Dalam pembelajaran kooperatif para paserta
didik dapat lebih mudah memahami materi yang
disampaikan karena bekerja sama dengan
teman – temannya.
Dalam pembelajaran kooperatif memupuk rasa
pertemanan dan solidaritas sehingga diantara
anggotanya akan terjadi hubungan yang positif.
21. Dalam pembelajaran kooperatif apabila
kelompoknya tidak dapat bekerjasama
dengan baik dan kompak maka akan terjadi
perselisihan karena adanya berbagai
perbedaan yang dapat menyebabkan
perselisihan.
Terkadang ada anggota yang lebih
mendominasi kelompok dan ada yang hanya
diam, sehingga pembagian tugas tidak
merata.
22. Dalam pembelajarannya memerlukan waktu
yang cukup lama sebab harus saling
berdiskusi bersama teman – teman lain
untuk menyatukan pendapat dan pandangan
yang dianggap benar.
Karena sebagian pengetahuan didapat dari
teman dan yang menerangkan teman maka
terkadang agak sulit dimengerti, sebab
pengetahuan terbatas.
23. Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan
pada aspek kerjasama diantara para anggotanya dimana di
dalamnya ada ketergantungan yang positif, interaksi, akuntabilitas
serta ketrampilan individu dalam memproses kelompoknya. Tujuan
pembelajaran ini juga disesuaikan bahwa tujuan pembelajaran
adalah untuk memperoleh ilmu dan mendidik anak didik, maka
tujuan pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan
ketrampilan social. Dalam pembelajaran kooperatif maka setiap
anggota yang beragam ikut berpartisipasi secara aktif sesuai
dengan setiap pandangan yang mereka miliki masing – masing.