SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
190
`
PENDAHULUAN
Kompetensi merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris
“competency” yang berarti kemampuan, dapat pula berarti “reference” yang
artinya acuan atau referensi. Kompetensi yang berarti kemampuan
menyiratkan makna dalam pembelajaran, bahwa terdapat sejumlah
kemampuan yang dapat dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran baik itu dalam kegiatan pendahuluan, inti sampai pada kegiatan
penutup dalam pembelajaran. Kognitif berasal dari kata “cognitio” memiliki
arti pengenalan, yang mengacu kepada proses mengetahui maupun kepada
pengetahuan itu sendiri. Ranah kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan
nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk
mengembangkan kemampuan rasional. Aspek kognitif menjadi aspek utama
dalam banyak kurikulum pendidikan dan menjadi tolak ukur penilaian
perkembangan anak.
191
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah Mempelajari Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa Dapat
Menjelaskan Bentuk Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Pada Aspek Kognitif
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan Konsep Ranah Kognitif
pada penilaian hasil belajar
2. Menjelaskan Domain kognitif pada
penilaian hasil belajar
3. Memilih Kata Kerja Operasional Domain
kognitif
4. Menentukan Teknik Evaluasi/Penilaian
Hasil Belajar Domain kognitif
Pokok Materi
1. Konsep Ranah Kognitif
2. Domain Kognitif
3. Kata Kerja Operasional
Domain Kognitif
4. Teknik Evaluasi/Penilaian
Domain Kognitif
PENGERTIAN
Kompetensi kognitif yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom
diartikan dengan pengetahuan sebagai kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik. Kompetensi kognitif meliputi tujuan
pendidikan yang berkenaan dengan ingatan atau pengenalan
terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual
dan kemampuan berpikir.
Berikut ini pengertian kognitif menurut beberapa ahli:
1. Kognitif menurut Drever merupakan istilah umum yang mencakup
segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan
makna, penilaian, dan penalaran.
2. Piaget mengemukakan bahwa kognitif adalah bagaimana anak
beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian
disekitarnya.
192
Domain Kognitif
Pada kawasan kognitif terdapat 6 jenjang domain, yakni pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),
analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
Penjabaran mengenai 6 jenjang domain tersebut sebagai berikut:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan meliputi perilaku-perilaku (behaviors) yang menekankan
pada mengingat (remembering) seperti mengingat ide dan fenomena
atau peristiwa. Mengingat istilah dan fakta (tanggal, peristiwa, nama
orang, dan tempat), mengingat rumus, mengingat peraturan
perundangan, dan definisi, termasuk dalam jenjang taksonomi
pengetahuan. Contoh:
a. Anggota keluarga di rumah yang berjenis kelamin perempua
adalah…
1) Kakek
2) Ayah
3) Ibu
b. Lambang bilangan 6 dibaca…
1) Enam
2) Empat
3) Dua
2. Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan,
menyimpulkan, atau mengekstrapolasi (menghitungkan) konsep dengan
menggunakan kata-kata atau simbol-simbol lain yang dipilihnya sendiri.
Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep.
Contoh:
Diantara gambar-gambar di bawah ini yang dapat disebut sebagai
segitiga siku-siku.
a.
193
b.
c.
Untuk dapat menentukan gambar mana yang dapat dinamakan segitiga
siku-siku makan ia harus menghubungkan konsep segitiga dan konsep
siku-siku.
3. Penerapan (Application)
Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan
untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum,
dalil, aturan, gagasan, cara) secaa tepat untuk diterapkan dalam suatu
situasi baru dan menerapkannya secara benar. Contoh:
a. Untuk menyelesaikan hitungan 51 x 40 = n, maka yang paling tepat
kita gunakan adalah…..
1) Hukum asosiatif,
2) Hukum kumulatif,
3) Hukum distributif
b. Untuk menghitung volume tabung, rumus yang digunakan adalah….
1) Sisi x sisi x sisi
2) Panjang x lebar x tinggi
3) Luas Alas x Tinggi = Π r 2
t
4. Analisis (Analysis)
Analisis meliputi perilaku menjabarkan atau menguraikan (break down)
konsep menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan menjelaskan
keterkaitan atau hubungan antarbagian tersebut. Contoh:
a. Siswa dapat menjelaskan mengapa masing-masing kondisi geografis
memiliki pekerjaan yang berbeda.
b. Siswa diminta menerangkan apa sebab pada waktu mendung dan ada
angin kencang tidak segera turun hujan.
194
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis berkenaan dengan kemampuan menyatukan bagian-bagian
secara terintegrasi menjadi suatu bentuk tertentu yang semula belum
ada. Contoh:
a. Setelah mempelajari materi mengenai menulis karangan, siswa dapat
menulis dan mengembangkan karangan sesuai gambar yang
tersedia.
6. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan mengevaluasi berarti membuat penilaian (judgement)
tentang nilai (value) untuk maksud tertentu. Dalam proses evaluasi
terlibat kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan
sintesis. Contoh:
a. Siswa bisa menilai atau memberikan tanggapan terhadap cerita
pendek yang telah dibacanya berdasarkan unsur-unsur cerita.
Bagan 1.1
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom
Mengingat
dan
menghafal
fakta, ide,
atau
fenomena
Menerjemah-
kan,
menginter-
pretasikan,
atau
menyimpulka
n konsep
dengan kata
sendiri.
Menggunakan
konsep,
prinsip, dan
prosedur
untuk
melakukan
sesuatu
Menjabarkan
konsep
menjadi
bagian-bagian
atau
menjelaskan
gagasan yang
menyeluruh
Menyatukan
konsep secara
terintegrasi
menjadi
bentuk
ide/gagasan
yang
menyeluruh
Menentukan
nilai (value)
untuk suatu
maksud
dengan
menggunakan
standar
tertentu
Pemahaman
(Comprehension)
Pengetahuan
(Knowledge)
Penerapan
(Application)
Analisis
(Analysis)
Sintesis
(Synthesis)
Evaluasi
(Evaluation)
195
KATA KERJA OPERASIONAL KOGNITIF
Tabel 1.2
Struktur Dimensi Proses Kognitif pada AKT (Alimuddin dan Hariati,
2019: 22)
Level
Proses
Kategori Sub-Kategori Penjelasan
C1 1. Mengingat
(Remembering)
1.1 Mengenali
1.2 Mengingat
kembali
Mengingat kembali informasi/
pengetahuan dari yang telah
diajarkan
C2 2. Memahami
(Understanding)
2.1 Menginterpretasi
2.2 Mencontohkan
2.3 Mengklasifikasi
2.4 Meringkas
2.5 Menarik
Kesimpulan
2.6 Membandingkan
2.7 Menjelaskan
Memahami makna pesan
instruksional termasuk
komunikasi oral, tertulis,
maupun grafik
C3 3. Mengaplikasikan
(Applying)
3.1 Mengeksekusi
3.2
Mengimplementasi
Menerapkan suatu prosedur
pada tugas yang familier
maupun pada situasi baru
C4 4. Menganalisa
(Analyzing)
4.1 Membedakan
4.2 Mengorganisir
4.3 Melabeli
Memilah, memisahkan, dan
menganalisa material dalam
bagian-bagian individualnya
serta memahami bagaimana
bagian yang satu terhubung
ke bagian lain dalam struktur
atau tujuan yang lebih besar
secara menyeluruh.
Melabeli atau memberi
atribut berdasarkan analisa
atas suatu benda/fenomena
yang menunjukkan ciri atau
karakter yang sama dengan
apa yang pernah ia kenal
196
atau pelajari
C5 5. Mengevaluasi
(Evaluating)
5.1 Menilai/mengecek
5.2 Mengkritik
(dengan
menyertakan
justifikasi)
Menilai berdasarkan kriteria
dan standar tertentu
C6 6. Menciptakan
(Creating)
6.1 Menghasilkan
6.2 Merencanakan
6.3 Membuat
Menyatukan elemen terpisah
yang memungkinkan
terbentuknya kesatuan yang
koheren dan baru ataupun
membuat produk yang
orisinil dari awal
CONTOH PERTANYAAN RANAH KOGNITIF
No Tingkatan Ciri-ciri Contoh Soal
1. Ingatan (C1)
(mendeskripsikan,
menamakan,
mendefinisikan,
memasangkan,
memilih)
1. Kemampuan
mengingat/menghafal
fakta-fakta
2. Kemampuan menghafalkan
rumus, definisi, prinsip,
dan prosedur
3. Dapat mendeskripsikan
4. Ciri itemnya adalah
menanyakan tentang: Apa,
Siapa, Dimana, dan
Bagaimana
Perang Diponegoro
mulai meletus pada
tahun…
a. 1921
b. 1925
c. 1930
d. 1935
2. Pemahaman (C2)
(mengklasifikasikan,
menjelaskan,
mengikhtisarkan,
meramalkan,
membedakan)
1. Memuat suruhan untuk
mencari persamaan,
perbedaan, hubungan,
menjelaskan suatu bagan
dan memetik buah pikiran
dari suatu teks
2. Mampu menerjemahkan
3. Mampu menafsirkan,
mendeskripsikan secara
verbal
4. Pemahaman ekstrapolasi
Bangsa Indonesia mulai
memasuki zaman
sejarah sejak…
a. Perpindahan nenek
moyang bangsa
Indonesia dari
Yunani ke kepulauan
Indonesia
b. Sejak datangnya
pengaruh Hindu
yang pertama
197
5. Mampu membuat estimasi c. Sejak berdirinya
kerajaan Kutai
d. Sejak jatuhnya
kerajaan Majapahit
e. Sejak proklamasi 17-
8-1945
3. Aplikasi (C3)
(mendemonstrasikan,
menghitung,
menyelesaikan,
menyesuaikan,
mengoperasikan,
menghubungkan,
menyusun)
1. Item yang mengukur
kemampuan menerapkan
(aplikasi) suatu pengertian,
kaidah, dalil, dan rumus
2. Kemampuan menerapkan
materi pelajaran dalam
situasi baru
3. Kemampuan menerapkan
prinsip atau generalisasi
pada situasi baru
4. Dapat menyusun
problema-problema
sehingga dapat
menetapkan generalisasi
5. Dapat mengenali hal-hal
yang menyimpang dari
prinsip-prinsip dan
generalisasi
6. Dapat mengenali fenomena
baru dari prinsip dan
generalisasi
7. Dapat meramalkan sesuatu
yang akan terjadi
berdasarkan prinsip dan
generalisasi
8. Dapat menentukan
tindakan tertentu
berdasarkan prinsip dan
generalisasi
9. Dapat menjelaskan alasan
penggunaan prinsip dan
generalisasi
Berikut ini yang bukan
gaya Bahasa pleonasme
adalah…
a. Saya melihat dengan
mata kepala sendiri
b. Dosanya menumpuk
setinggi gunung
c. Sekotor-kotor
sampah, masih
bermanfaat untuk
pupuk
d. Sebanyak sejuta
bintang dilangitpun
masih kurang
e. Rambutnya
meninggalkan
kepalanya satu demi
satu
198
4. Analisis (C4)
(menemukan
perbedaan,
memisahkan,
membuat estimasi,
mengambil
kesimpulan,
menyusun urutan)
1. Ciri itemnya adalah berupa
suruhan untuk
mengidentifikasi sifat-
sifat/ciri-ciri tertentu,
mengidentifikasi suatu
sebab, motif/alasan, dan
mencari bukti yang
menyokong/menolak suatu
kesimpulan
2. Dapat memisahkan suatu
integritas menjadi unsur-
unsur, menghubungkan
antar unsur, dan
mengorganisasikan prinsip-
prinsip
3. Dapat mengklasifikasikan
prinsip-prinsip
4. Dapat meramalkan sifat-
sifat khusus tertentu
5. Meramalkan
kualitas/kondisi
6. Mengetengahkan pola tata
hubungan, atau sebab
akibat
7. Mengenal pola dan prinsip-
prinsip organisasi materi
yang dihadapi
8. Meramalkan dasar sudut
pandang atau kerangka
acuan dari materi
Tujuan revolusi perancis
adalah…
a. Menghapuskan
kekuasan
bangsawan
b. Menghapuskan
kekuasaan gereja
c. Mencari jajahan
keluar perancis
d. Membentuk negara
demokrasi yang
berundang-undang
dasar
e. Menghancurkan
penjara Bastle
5. Sintesis (C5)
(menggabungkan,
menciptakan,
merumuskan,
merancang,
membuat komposisi,
menyusun kembali,
revisi)
1. Ciri itemnya adalah
memuat suruhan untuk
merangkum fakta-fakta
menjadi suatu pengertian,
mengkaji informasi untuk
menarik suatu kesimpulan,
membuat ramalan dan
memecahkan masalah
2. Menyatukan unsur-unsur,
atau bagian-bagian
Sikap berani membela
kebenaran dan keadilan,
serta mengembangkan
sikap hormat-
menghormati antara
sesame mencerminkan
pengamalan Pancasila,
terutama sila…
a. Pertama
b. Kedua
199
menjadi satu keseluruhan
3. Dapat menemukan
hubungan yang unik
4. Dapat merencanakan
langkah yang konkret
5. Dapat mengabstraksikan
suatu gejala, hipotesis,
hasil penelitian, dsb
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
6. Evaluasi (C6)
(menimbang,
mengkretitik,
membandingkan,
memberi alasan,
menyimpulkan,
memberi dukungan)
1. Ciri itemnya adalah
memuat suruhan untuk
menentukan mana yang
terbaik/terjelek atau mana
yang lebih baik/lebih jelek
berdasarkan suatu patokan
2. Dapat menggunakan
kriteria internal, dan
kriteria eksternal
3. Evaluasi tentang
ketettapan suatu
karya/dokumen(kriteria
internal)
4. Evaluasi tentang keajegan
dalam memberikan
argumentasi
5. Menentukan nilai/sudut
pandang yang dipakai
dalam mengambil
keputusan
6. Membandingkan karya
yang relevan
7. Mengevaluasi suatu karya
dengan kinerja eksternal
8. Membandingkan sejumlah
karya dengan sejumlah
kriteria eksternal
Tes objektif lebih unggul
dari tes essai, ditinjau
dari segi…
a. Biaya administrasi
b. Kemungkinan
menerka jawaban
c. Objektivitas
penilaian
d. Kesempatan siswa
mengorganisasikan
jawaban
e. Kesempatan siswa
menyusun kalimat
200
TEKNIK EVALUASI/PENILAIAN
DOMAIN KOGNITIF
1. Tes Tertulis
a. Tes Objektif
1) Pilihan Ganda
Soal tes tertulis bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur hasil belajar peserta didik yang bersifat kognitif
(ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi). Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban
terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Terdapat
beberapa jenis tes berbentuk pilihan ganda diantaranya:
a) Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan
mempunyai beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi
disediakan satu pilihan jawaban yang benar.
b) Variasi Negatif, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan
mempunyai beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi
disediakan satu kemungkinan jawaban salah.
c) Variasi Berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan
jawaban yang semuanya benar, tetapi ada satu jawaban
yang paling benar. Tugas peserta didik adalah memilih
jawaban yang paling benar.
d) Variasi yang tidak lengkap, yaitu pernyataan atau
pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban
yang belum lengkap.
Sementara untuk melakukan peskoran terhadap tes
berbentuk pilihan ganda dapat dilakukan dengan dua cara
201
sebagai berikut:
a) Penskoran dengan memperhitungkan jawaban soal yang
salah. Pada cara ini guru mempertimbang-kan jawaban
salah dari peserta didik dan digunakan sebagai denda untuk
mengurangi jawaban yang benar. Konsekuensi dari adanya
denda ini membuat peserta didik menjadi lebih berhati –
hati dalam memberikan jawaban soal. Rumus yang
digunakan dengan cara ini adalah:
S
N =
B – n – 1
Keterangan:
N = Nilai
S = jumlah jawaban salah
B = jumlah jawaban betul
n = banyaknya pilihan
b) Penskoran dengan tidak memperhitungkan jawaban salah.
Dengan kata laian guru disini tidak mempertimbangkan
jawaban salah peserta didik, sehingga tidak mengurangi
jawaban yang benar. Rumus yang digunakan dengan cara
ini adalah:
N = B
2) Benar Salah
Tes tertulis bentuk salah benar adalah suatu bentuk tes tertulis
dimana soalnya berupa pertanyaan yang mengandung dua
kemungkinan, yakni benar atau salah. Karakteristik soal tertulis
benar salah adalah mudah disusun dan dapat mengungkap
materi atau konsep yang cukup luas. Sedangkan kelemahannya
adalah factor peserta didik untuk menebak sangat besar, karena
jawaban hanya dua kemungkinan, yakni benar atau salah.
202
Kelebihan dan kekurangan tes tertulis sebagai berikut:
a) Kelebihan tes benar salah
(1) Tes ini baik untuk hasil – hasil dimana hanya ada dua
alternatif jawaban.
(2) Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan
membaca.
(3) Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes
secara berkala.
(4) Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
b) Kelemahan tes benar salah
(1) Sulit menulisan soal benar salah diluar tingkat
pengetahuan yang bebas dari maksud ganda.
(2) Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa pesrta
didik mengetahui dengan baik soal tersebut.
(3) Memungkinkan dan mendororng peserta didik untuk
menerka-nerka jawaban.
3) Menjodohkan
Tes tertulis bentuk menjodohkan merupakan tes tertulis yang
terdiri atas dua macam kolom pararel, tiap kolom berisi
pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan
satunya sebagai jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk
menjodohkan kesesuaian antara dua pernyataan tersebut.
Kelebihan dan kekurangan tes menjodohkan seperti di bawah
ini:
a) Kelebihan tes menjodohkan
(1) Waktu membaca dan merespon relative singkat.
(2) Mudah untuk dibuat.
(3) Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya.
b) Kekurangan tes menjodohkan
(1) Materi soal menjodohkan dibatasi oleh faktor ingatan
203
atau pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat
dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat
pengertian dan kemampuan membuat penafsiran.
(2) Sulit menyusun soal menjodohkan yang mengandung
sejumlah respon yang homogen.
(3) Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak
relevan.
4) Isian Singkat
Tes tertulis jawaban singkat adalah suatu tes tertulis dimana
guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang
memerlukan jawaban secara singkat. Tes tertulis bentuk ini
cucuk untuk mengukur kompetensi pengetahuan yang sifatnya
hafalan atau ingatan, seperti nama tokoh, tempat tertentu
dalam sejarah dan lain sebagainya.
a) Kelebihan tes isian singkat
(1) Mudah dalam pembuatan soal nya.
(2) Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit.
(3) Cocok untuk soal-soal hitungan atau soal yang
jawabannya pasti.
(4) Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara jelas.
b) Kelemahan tes isian singkat
(1) Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu.
(2) Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang
kompleks.
(3) Penilaian menjemukan dan memakan waktu yang lama.
5) Isian Panjang
Tes tertulis bentuk isian adalah suatu bentuk tes diaman butir
soal suatu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap
penting dikosongkan dan belum sempurna, sehingga peserta
204
didik diminta untuk mengisinya (melengkapi) dengan benar.
b. Tes Uraian
1) Uraian Terbatas/Tertutup/Terstruktur
Artinya butir soal yang ditanyakan sudah mengarah ke masalah
tertentu, sehingga jawaban peserta didik harus sesuai dengan
apa yang dituntut dari soal itu secara terstruktur.
Contoh: sebutkan tiga landasan politik luar negeri bebas aktif
negara Indonesia!
2) Uraian Bebas
Artinya butir soal yang ditanyakan hanya menyangkut masalah
utama yang dibicarakan, tanpa memberikan arahan tertentu
dalam menjawabnya. Dengan demikian, peserta didik dapat
mengembangkan pemikirannya dengan menjawab soal,
sepanjang relevan dengan masalah utama yang ditanyakan.
Contoh: Mengapa bangsa Indonesia mendukung perjuangan
negara palestina untuk mencapai kemerdekaannya?
Tes uraian memiliki kekhususan dalam penggunaannya, yaitu:
a) Apabila jumlah peserta tes relatif sedikit.
b) Apabila waktu penyusunan soal terbatas.
c) Biaya dan tenaga menggandakan soal tidak memadai.
d) Waktu untuk melakukan pemeriksaan hasil cukup panjang
e) Apabila tujuan tes untuk mengukur kemampuan berpikir
analitik, sintetik dan evaluatif.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tes uraian bebas adalah
sebagai berikut:
a) Kelebihan tes uraian
(1) Mengukur aspek kognitif yang lebih tinggi.
(2) Mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik.
(3) Melatih kemampuan berpikir yang teratur bagi peserta
didik.
205
(4) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
(problem solving) peserta didik
(5) Penyusunan soal tidak membutuhkan waktu yang lama.
b) Kekurangan tes uraian
(1) Cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik agak
sukar dan bisa subjektif
(2) Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk koreksi
(3) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikan satu soal uraian
(4) Tidak mencakup kompetensi dasar (KD) yang dapat diuji
(5) Tidak dapat mencakup materi esnsial seluruhnya.
2. Tes Lisan
Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan (kognitif) dimana guru
memberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik secara verbal
(bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan
menggunakan bahasa verbal (lisan) juga.
a. Kelebihan tes lisan
1) Dapat digunakan untuk menilai kepribadian dan kompetensi
penguasaan pengetahuan peserta didik, karena dilakukan secara
face to face (tatap muka).
2) Jika peserta didik belum jelas dengan pertanyaan yang diajukan,
guru dapat langsung memperjelas pertanyaan yang dimaksud.
3) Dari sikap dan cara menjawab pertanyaan, guru dapat
mengetahui apa yang tersirat dalam jawaban.
4) Guru dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta didik sampai
mendetail (lebih rinci), sehingga mengetahui bagian mana yang
paling dikuasi peserta didik.
206
5) Tepat untuk mengukur kecakapan tertentu, seperti kemampuan
membaca dan memahami konsep tertentu.
b. Kekurangan tes lisan
1) Apabila hubungan antara guru dengan peserta didik kurang baik,
misalnya tegang, menakutkan dan memengaruhi objektivitas
hasil.
2) Keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh
kehadiran pribadi guru yang dihadapinya.
3) Pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik sering tidak sama
jumlahnya maupun tingkat kesukarannya.
4) Membutuhkan waktu yang lama untuk melaksanakannya.
5) Kebebasan peserta didik menjawab pertanyaan menjadi kurang
sebab sering kali guru memotong jawaban sebelum peserta didik
menuangkan semua pemikirannya.
3. Tes Perbuatan
Tes perbuatan/tindakan/keterampilan pada umumnya memiliki dua
karakteristik dasar, yaitu:
a. Peserta tes diminta untuk menunjukan atau
mendemonstrasikan kemampuannya dalam membuat sebuah
produk atau terlibat dalam suatu aktifitas (proses/perbuatan),
dan
b. Produk dari hasil praktik yang juga perlu dinilai.
Pada umumnya penilaian kemampuan melakukan sesuatu
diuji dengan tes praktik, sedangkan penilaian hasil atau produk
kerja dinilai menggunakan penilaian proyek. Walaupun tes praktik
fokus pada penilaian proses untuk mengukur kemampuan peserta
didik, penilaian produk juga tetap dilakukan. Demikian juga
dengan penilaian proyek, walaupun fokus pada produk, namun
proses pembuatan produk juga perlu dilakukan.
207
RANGKUMAN
Kompetensi kognitif dapat diartikan sebagai potensi intelektual siswa
yang terdiri dari enam domain kognitif, yaitu Pengetahuan (knowledge),
Pemahaman (comprehention), Penerapan (application), Analisa (analysis),
Sintesis (synthesis), dan Evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan
yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional
(akal). Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah dengan menghubungkan dan
menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang
dipelajari dalam untuk memecahkan masaah. Dalam evaluasi penilaian
domain kognitif dapat dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan tes
perbuatan.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi
diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi kata kerja
operasional yang digunakan pada tahapan domain kognitif.
2) Rancanglah satu penilaian pada domain kognitif dengan memilih salah
satu bentuk teknik penilaian pada domain kognitif.
208
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2015.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mahmud. (2014). Kendala Guru dalam Melakukan Penilaian pada Proses
Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Gugus Delima Banda
Aceh. Jurnal Pesona Dasar. 2(3):33-34
Nur. E. Tanpa Tahun. PENILAIAN BERBASIS KELAS. Pdf online
file:///C:/Users/HP14s/Downloads/63-105-1-SM.pdf
Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2):166-178
Sudaryono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu
Cendekiwan.

More Related Content

What's hot

766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mimaYan Bali
 
Teori belajar
Teori belajar Teori belajar
Teori belajar Yuliana
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Defison Chan
 
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)Noviyanto Husada
 
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antaraKekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antaraAhmad Alli
 
Gbpp geometri transformasi
Gbpp geometri transformasiGbpp geometri transformasi
Gbpp geometri transformasiferinaldi
 
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisiResty Affiani
 
RPP Logaritma
RPP LogaritmaRPP Logaritma
RPP LogaritmaJuraidi .
 

What's hot (16)

766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Teori belajar
Teori belajar Teori belajar
Teori belajar
 
Asesmen Kompetensi Minimum_2
Asesmen Kompetensi Minimum_2Asesmen Kompetensi Minimum_2
Asesmen Kompetensi Minimum_2
 
Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1Rpp pertemuan 1
Rpp pertemuan 1
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
 
Rpp limit
Rpp limitRpp limit
Rpp limit
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)
Silabusmatematikakelas7 kurikulum2013(1)
 
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antaraKekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
Kekuatan taksonomi bloom versi baru ialah membezakan antara
 
Taksonomi krathwohl
Taksonomi krathwohlTaksonomi krathwohl
Taksonomi krathwohl
 
Gbpp geometri transformasi
Gbpp geometri transformasiGbpp geometri transformasi
Gbpp geometri transformasi
 
Rpp.3.17.kalkulus.
Rpp.3.17.kalkulus.Rpp.3.17.kalkulus.
Rpp.3.17.kalkulus.
 
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi
4)kls 11 mtk w-rpp nv-fungsi 1-komposisi
 
RPP Logaritma
RPP LogaritmaRPP Logaritma
RPP Logaritma
 

Similar to Penilaian Kompetensi Kognitif

Penilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaranPenilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaranNitho As
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Arief Mulyanto
 
Konsep hots @amin yusuf
Konsep hots @amin yusufKonsep hots @amin yusuf
Konsep hots @amin yusufWijaya Kusumah
 
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxKonsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxReyTangerang
 
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlTksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlrielsyah90
 
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Dewi Isnaeni
 
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)Boss
 
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...Dimas Abu Fatih
 
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptxMITanwirulAfkarMedal
 
Analisis Learning Outcome (1).pptx
Analisis Learning Outcome (1).pptxAnalisis Learning Outcome (1).pptx
Analisis Learning Outcome (1).pptxSilviaNengcy
 
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptx
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptxTaksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptx
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptxNurulQomariah29
 
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptxSalmanAlFarisi317644
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasionalahmad mujidin
 

Similar to Penilaian Kompetensi Kognitif (20)

Penilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaranPenilaian hasil dan proses pembelajaran
Penilaian hasil dan proses pembelajaran
 
W pengenalan-kbat
W pengenalan-kbatW pengenalan-kbat
W pengenalan-kbat
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
Konsep hots @amin yusuf
Konsep hots @amin yusufKonsep hots @amin yusuf
Konsep hots @amin yusuf
 
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptxKonsep tujuan pembelajaran.pptx
Konsep tujuan pembelajaran.pptx
 
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohlTksonomi blo0m & domain krthwohl
Tksonomi blo0m & domain krthwohl
 
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptxCP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
CP, TP, ATP, & Modul ajar.pptx
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
Aspek-aspek Penilaian (Taksonomi Bloom)
 
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)
Pentaksiranbahasamelayusekolahrendah bmm 3103 (agus)
 
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
2 imamgun & anggarini taksonomi bloom – revisi ranah kognitif kerangka landas...
 
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx
8. Kaidah Penulisan Soal HOTS.pptx
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Analisis Learning Outcome (1).pptx
Analisis Learning Outcome (1).pptxAnalisis Learning Outcome (1).pptx
Analisis Learning Outcome (1).pptx
 
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptx
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptxTaksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptx
Taksonomi hasil belajar-taksonomi bloom.pptx
 
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS rev3.pptx
 
Taksonomi Bloom
Taksonomi BloomTaksonomi Bloom
Taksonomi Bloom
 
Kata kerja operasional
Kata kerja operasionalKata kerja operasional
Kata kerja operasional
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Penilaian Kompetensi Kognitif

  • 1. 190 ` PENDAHULUAN Kompetensi merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris “competency” yang berarti kemampuan, dapat pula berarti “reference” yang artinya acuan atau referensi. Kompetensi yang berarti kemampuan menyiratkan makna dalam pembelajaran, bahwa terdapat sejumlah kemampuan yang dapat dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran baik itu dalam kegiatan pendahuluan, inti sampai pada kegiatan penutup dalam pembelajaran. Kognitif berasal dari kata “cognitio” memiliki arti pengenalan, yang mengacu kepada proses mengetahui maupun kepada pengetahuan itu sendiri. Ranah kognitif adalah ranah yang berkaitan dengan nalar atau proses berpikir, yaitu kemampuan dan aktivitas otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Aspek kognitif menjadi aspek utama dalam banyak kurikulum pendidikan dan menjadi tolak ukur penilaian perkembangan anak.
  • 2. 191 CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah Mempelajari Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa Dapat Menjelaskan Bentuk Evaluasi Penilaian Hasil Belajar Pada Aspek Kognitif Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan Konsep Ranah Kognitif pada penilaian hasil belajar 2. Menjelaskan Domain kognitif pada penilaian hasil belajar 3. Memilih Kata Kerja Operasional Domain kognitif 4. Menentukan Teknik Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar Domain kognitif Pokok Materi 1. Konsep Ranah Kognitif 2. Domain Kognitif 3. Kata Kerja Operasional Domain Kognitif 4. Teknik Evaluasi/Penilaian Domain Kognitif PENGERTIAN Kompetensi kognitif yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom diartikan dengan pengetahuan sebagai kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Kompetensi kognitif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan kemampuan berpikir. Berikut ini pengertian kognitif menurut beberapa ahli: 1. Kognitif menurut Drever merupakan istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran. 2. Piaget mengemukakan bahwa kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya.
  • 3. 192 Domain Kognitif Pada kawasan kognitif terdapat 6 jenjang domain, yakni pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Penjabaran mengenai 6 jenjang domain tersebut sebagai berikut: 1. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan meliputi perilaku-perilaku (behaviors) yang menekankan pada mengingat (remembering) seperti mengingat ide dan fenomena atau peristiwa. Mengingat istilah dan fakta (tanggal, peristiwa, nama orang, dan tempat), mengingat rumus, mengingat peraturan perundangan, dan definisi, termasuk dalam jenjang taksonomi pengetahuan. Contoh: a. Anggota keluarga di rumah yang berjenis kelamin perempua adalah… 1) Kakek 2) Ayah 3) Ibu b. Lambang bilangan 6 dibaca… 1) Enam 2) Empat 3) Dua 2. Pemahaman (Comprehension) Pemahaman meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan, menyimpulkan, atau mengekstrapolasi (menghitungkan) konsep dengan menggunakan kata-kata atau simbol-simbol lain yang dipilihnya sendiri. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Contoh: Diantara gambar-gambar di bawah ini yang dapat disebut sebagai segitiga siku-siku. a.
  • 4. 193 b. c. Untuk dapat menentukan gambar mana yang dapat dinamakan segitiga siku-siku makan ia harus menghubungkan konsep segitiga dan konsep siku-siku. 3. Penerapan (Application) Untuk penerapan atau aplikasi ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secaa tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar. Contoh: a. Untuk menyelesaikan hitungan 51 x 40 = n, maka yang paling tepat kita gunakan adalah….. 1) Hukum asosiatif, 2) Hukum kumulatif, 3) Hukum distributif b. Untuk menghitung volume tabung, rumus yang digunakan adalah…. 1) Sisi x sisi x sisi 2) Panjang x lebar x tinggi 3) Luas Alas x Tinggi = Π r 2 t 4. Analisis (Analysis) Analisis meliputi perilaku menjabarkan atau menguraikan (break down) konsep menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan menjelaskan keterkaitan atau hubungan antarbagian tersebut. Contoh: a. Siswa dapat menjelaskan mengapa masing-masing kondisi geografis memiliki pekerjaan yang berbeda. b. Siswa diminta menerangkan apa sebab pada waktu mendung dan ada angin kencang tidak segera turun hujan.
  • 5. 194 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis berkenaan dengan kemampuan menyatukan bagian-bagian secara terintegrasi menjadi suatu bentuk tertentu yang semula belum ada. Contoh: a. Setelah mempelajari materi mengenai menulis karangan, siswa dapat menulis dan mengembangkan karangan sesuai gambar yang tersedia. 6. Evaluasi (Evaluation) Kemampuan mengevaluasi berarti membuat penilaian (judgement) tentang nilai (value) untuk maksud tertentu. Dalam proses evaluasi terlibat kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis. Contoh: a. Siswa bisa menilai atau memberikan tanggapan terhadap cerita pendek yang telah dibacanya berdasarkan unsur-unsur cerita. Bagan 1.1 Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Mengingat dan menghafal fakta, ide, atau fenomena Menerjemah- kan, menginter- pretasikan, atau menyimpulka n konsep dengan kata sendiri. Menggunakan konsep, prinsip, dan prosedur untuk melakukan sesuatu Menjabarkan konsep menjadi bagian-bagian atau menjelaskan gagasan yang menyeluruh Menyatukan konsep secara terintegrasi menjadi bentuk ide/gagasan yang menyeluruh Menentukan nilai (value) untuk suatu maksud dengan menggunakan standar tertentu Pemahaman (Comprehension) Pengetahuan (Knowledge) Penerapan (Application) Analisis (Analysis) Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluation)
  • 6. 195 KATA KERJA OPERASIONAL KOGNITIF Tabel 1.2 Struktur Dimensi Proses Kognitif pada AKT (Alimuddin dan Hariati, 2019: 22) Level Proses Kategori Sub-Kategori Penjelasan C1 1. Mengingat (Remembering) 1.1 Mengenali 1.2 Mengingat kembali Mengingat kembali informasi/ pengetahuan dari yang telah diajarkan C2 2. Memahami (Understanding) 2.1 Menginterpretasi 2.2 Mencontohkan 2.3 Mengklasifikasi 2.4 Meringkas 2.5 Menarik Kesimpulan 2.6 Membandingkan 2.7 Menjelaskan Memahami makna pesan instruksional termasuk komunikasi oral, tertulis, maupun grafik C3 3. Mengaplikasikan (Applying) 3.1 Mengeksekusi 3.2 Mengimplementasi Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familier maupun pada situasi baru C4 4. Menganalisa (Analyzing) 4.1 Membedakan 4.2 Mengorganisir 4.3 Melabeli Memilah, memisahkan, dan menganalisa material dalam bagian-bagian individualnya serta memahami bagaimana bagian yang satu terhubung ke bagian lain dalam struktur atau tujuan yang lebih besar secara menyeluruh. Melabeli atau memberi atribut berdasarkan analisa atas suatu benda/fenomena yang menunjukkan ciri atau karakter yang sama dengan apa yang pernah ia kenal
  • 7. 196 atau pelajari C5 5. Mengevaluasi (Evaluating) 5.1 Menilai/mengecek 5.2 Mengkritik (dengan menyertakan justifikasi) Menilai berdasarkan kriteria dan standar tertentu C6 6. Menciptakan (Creating) 6.1 Menghasilkan 6.2 Merencanakan 6.3 Membuat Menyatukan elemen terpisah yang memungkinkan terbentuknya kesatuan yang koheren dan baru ataupun membuat produk yang orisinil dari awal CONTOH PERTANYAAN RANAH KOGNITIF No Tingkatan Ciri-ciri Contoh Soal 1. Ingatan (C1) (mendeskripsikan, menamakan, mendefinisikan, memasangkan, memilih) 1. Kemampuan mengingat/menghafal fakta-fakta 2. Kemampuan menghafalkan rumus, definisi, prinsip, dan prosedur 3. Dapat mendeskripsikan 4. Ciri itemnya adalah menanyakan tentang: Apa, Siapa, Dimana, dan Bagaimana Perang Diponegoro mulai meletus pada tahun… a. 1921 b. 1925 c. 1930 d. 1935 2. Pemahaman (C2) (mengklasifikasikan, menjelaskan, mengikhtisarkan, meramalkan, membedakan) 1. Memuat suruhan untuk mencari persamaan, perbedaan, hubungan, menjelaskan suatu bagan dan memetik buah pikiran dari suatu teks 2. Mampu menerjemahkan 3. Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara verbal 4. Pemahaman ekstrapolasi Bangsa Indonesia mulai memasuki zaman sejarah sejak… a. Perpindahan nenek moyang bangsa Indonesia dari Yunani ke kepulauan Indonesia b. Sejak datangnya pengaruh Hindu yang pertama
  • 8. 197 5. Mampu membuat estimasi c. Sejak berdirinya kerajaan Kutai d. Sejak jatuhnya kerajaan Majapahit e. Sejak proklamasi 17- 8-1945 3. Aplikasi (C3) (mendemonstrasikan, menghitung, menyelesaikan, menyesuaikan, mengoperasikan, menghubungkan, menyusun) 1. Item yang mengukur kemampuan menerapkan (aplikasi) suatu pengertian, kaidah, dalil, dan rumus 2. Kemampuan menerapkan materi pelajaran dalam situasi baru 3. Kemampuan menerapkan prinsip atau generalisasi pada situasi baru 4. Dapat menyusun problema-problema sehingga dapat menetapkan generalisasi 5. Dapat mengenali hal-hal yang menyimpang dari prinsip-prinsip dan generalisasi 6. Dapat mengenali fenomena baru dari prinsip dan generalisasi 7. Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan generalisasi 8. Dapat menentukan tindakan tertentu berdasarkan prinsip dan generalisasi 9. Dapat menjelaskan alasan penggunaan prinsip dan generalisasi Berikut ini yang bukan gaya Bahasa pleonasme adalah… a. Saya melihat dengan mata kepala sendiri b. Dosanya menumpuk setinggi gunung c. Sekotor-kotor sampah, masih bermanfaat untuk pupuk d. Sebanyak sejuta bintang dilangitpun masih kurang e. Rambutnya meninggalkan kepalanya satu demi satu
  • 9. 198 4. Analisis (C4) (menemukan perbedaan, memisahkan, membuat estimasi, mengambil kesimpulan, menyusun urutan) 1. Ciri itemnya adalah berupa suruhan untuk mengidentifikasi sifat- sifat/ciri-ciri tertentu, mengidentifikasi suatu sebab, motif/alasan, dan mencari bukti yang menyokong/menolak suatu kesimpulan 2. Dapat memisahkan suatu integritas menjadi unsur- unsur, menghubungkan antar unsur, dan mengorganisasikan prinsip- prinsip 3. Dapat mengklasifikasikan prinsip-prinsip 4. Dapat meramalkan sifat- sifat khusus tertentu 5. Meramalkan kualitas/kondisi 6. Mengetengahkan pola tata hubungan, atau sebab akibat 7. Mengenal pola dan prinsip- prinsip organisasi materi yang dihadapi 8. Meramalkan dasar sudut pandang atau kerangka acuan dari materi Tujuan revolusi perancis adalah… a. Menghapuskan kekuasan bangsawan b. Menghapuskan kekuasaan gereja c. Mencari jajahan keluar perancis d. Membentuk negara demokrasi yang berundang-undang dasar e. Menghancurkan penjara Bastle 5. Sintesis (C5) (menggabungkan, menciptakan, merumuskan, merancang, membuat komposisi, menyusun kembali, revisi) 1. Ciri itemnya adalah memuat suruhan untuk merangkum fakta-fakta menjadi suatu pengertian, mengkaji informasi untuk menarik suatu kesimpulan, membuat ramalan dan memecahkan masalah 2. Menyatukan unsur-unsur, atau bagian-bagian Sikap berani membela kebenaran dan keadilan, serta mengembangkan sikap hormat- menghormati antara sesame mencerminkan pengamalan Pancasila, terutama sila… a. Pertama b. Kedua
  • 10. 199 menjadi satu keseluruhan 3. Dapat menemukan hubungan yang unik 4. Dapat merencanakan langkah yang konkret 5. Dapat mengabstraksikan suatu gejala, hipotesis, hasil penelitian, dsb c. Ketiga d. Keempat e. Kelima 6. Evaluasi (C6) (menimbang, mengkretitik, membandingkan, memberi alasan, menyimpulkan, memberi dukungan) 1. Ciri itemnya adalah memuat suruhan untuk menentukan mana yang terbaik/terjelek atau mana yang lebih baik/lebih jelek berdasarkan suatu patokan 2. Dapat menggunakan kriteria internal, dan kriteria eksternal 3. Evaluasi tentang ketettapan suatu karya/dokumen(kriteria internal) 4. Evaluasi tentang keajegan dalam memberikan argumentasi 5. Menentukan nilai/sudut pandang yang dipakai dalam mengambil keputusan 6. Membandingkan karya yang relevan 7. Mengevaluasi suatu karya dengan kinerja eksternal 8. Membandingkan sejumlah karya dengan sejumlah kriteria eksternal Tes objektif lebih unggul dari tes essai, ditinjau dari segi… a. Biaya administrasi b. Kemungkinan menerka jawaban c. Objektivitas penilaian d. Kesempatan siswa mengorganisasikan jawaban e. Kesempatan siswa menyusun kalimat
  • 11. 200 TEKNIK EVALUASI/PENILAIAN DOMAIN KOGNITIF 1. Tes Tertulis a. Tes Objektif 1) Pilihan Ganda Soal tes tertulis bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik yang bersifat kognitif (ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi). Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Terdapat beberapa jenis tes berbentuk pilihan ganda diantaranya: a) Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai beberapa pilihan jawaban yang salah, tetapi disediakan satu pilihan jawaban yang benar. b) Variasi Negatif, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi disediakan satu kemungkinan jawaban salah. c) Variasi Berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang paling benar. d) Variasi yang tidak lengkap, yaitu pernyataan atau pertanyaan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Sementara untuk melakukan peskoran terhadap tes berbentuk pilihan ganda dapat dilakukan dengan dua cara
  • 12. 201 sebagai berikut: a) Penskoran dengan memperhitungkan jawaban soal yang salah. Pada cara ini guru mempertimbang-kan jawaban salah dari peserta didik dan digunakan sebagai denda untuk mengurangi jawaban yang benar. Konsekuensi dari adanya denda ini membuat peserta didik menjadi lebih berhati – hati dalam memberikan jawaban soal. Rumus yang digunakan dengan cara ini adalah: S N = B – n – 1 Keterangan: N = Nilai S = jumlah jawaban salah B = jumlah jawaban betul n = banyaknya pilihan b) Penskoran dengan tidak memperhitungkan jawaban salah. Dengan kata laian guru disini tidak mempertimbangkan jawaban salah peserta didik, sehingga tidak mengurangi jawaban yang benar. Rumus yang digunakan dengan cara ini adalah: N = B 2) Benar Salah Tes tertulis bentuk salah benar adalah suatu bentuk tes tertulis dimana soalnya berupa pertanyaan yang mengandung dua kemungkinan, yakni benar atau salah. Karakteristik soal tertulis benar salah adalah mudah disusun dan dapat mengungkap materi atau konsep yang cukup luas. Sedangkan kelemahannya adalah factor peserta didik untuk menebak sangat besar, karena jawaban hanya dua kemungkinan, yakni benar atau salah.
  • 13. 202 Kelebihan dan kekurangan tes tertulis sebagai berikut: a) Kelebihan tes benar salah (1) Tes ini baik untuk hasil – hasil dimana hanya ada dua alternatif jawaban. (2) Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan membaca. (3) Sejumlah soal relatif dapat dijawab dalam tipe tes secara berkala. (4) Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b) Kelemahan tes benar salah (1) Sulit menulisan soal benar salah diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda. (2) Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa pesrta didik mengetahui dengan baik soal tersebut. (3) Memungkinkan dan mendororng peserta didik untuk menerka-nerka jawaban. 3) Menjodohkan Tes tertulis bentuk menjodohkan merupakan tes tertulis yang terdiri atas dua macam kolom pararel, tiap kolom berisi pernyataan yang satu menempati posisi sebagai soal dan satunya sebagai jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk menjodohkan kesesuaian antara dua pernyataan tersebut. Kelebihan dan kekurangan tes menjodohkan seperti di bawah ini: a) Kelebihan tes menjodohkan (1) Waktu membaca dan merespon relative singkat. (2) Mudah untuk dibuat. (3) Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. b) Kekurangan tes menjodohkan (1) Materi soal menjodohkan dibatasi oleh faktor ingatan
  • 14. 203 atau pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat penafsiran. (2) Sulit menyusun soal menjodohkan yang mengandung sejumlah respon yang homogen. (3) Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan. 4) Isian Singkat Tes tertulis jawaban singkat adalah suatu tes tertulis dimana guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang memerlukan jawaban secara singkat. Tes tertulis bentuk ini cucuk untuk mengukur kompetensi pengetahuan yang sifatnya hafalan atau ingatan, seperti nama tokoh, tempat tertentu dalam sejarah dan lain sebagainya. a) Kelebihan tes isian singkat (1) Mudah dalam pembuatan soal nya. (2) Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit. (3) Cocok untuk soal-soal hitungan atau soal yang jawabannya pasti. (4) Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara jelas. b) Kelemahan tes isian singkat (1) Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu. (2) Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang kompleks. (3) Penilaian menjemukan dan memakan waktu yang lama. 5) Isian Panjang Tes tertulis bentuk isian adalah suatu bentuk tes diaman butir soal suatu kalimat dimana bagian-bagian tertentu yang dianggap penting dikosongkan dan belum sempurna, sehingga peserta
  • 15. 204 didik diminta untuk mengisinya (melengkapi) dengan benar. b. Tes Uraian 1) Uraian Terbatas/Tertutup/Terstruktur Artinya butir soal yang ditanyakan sudah mengarah ke masalah tertentu, sehingga jawaban peserta didik harus sesuai dengan apa yang dituntut dari soal itu secara terstruktur. Contoh: sebutkan tiga landasan politik luar negeri bebas aktif negara Indonesia! 2) Uraian Bebas Artinya butir soal yang ditanyakan hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan, tanpa memberikan arahan tertentu dalam menjawabnya. Dengan demikian, peserta didik dapat mengembangkan pemikirannya dengan menjawab soal, sepanjang relevan dengan masalah utama yang ditanyakan. Contoh: Mengapa bangsa Indonesia mendukung perjuangan negara palestina untuk mencapai kemerdekaannya? Tes uraian memiliki kekhususan dalam penggunaannya, yaitu: a) Apabila jumlah peserta tes relatif sedikit. b) Apabila waktu penyusunan soal terbatas. c) Biaya dan tenaga menggandakan soal tidak memadai. d) Waktu untuk melakukan pemeriksaan hasil cukup panjang e) Apabila tujuan tes untuk mengukur kemampuan berpikir analitik, sintetik dan evaluatif. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tes uraian bebas adalah sebagai berikut: a) Kelebihan tes uraian (1) Mengukur aspek kognitif yang lebih tinggi. (2) Mengembangkan kemampuan berbahasa peserta didik. (3) Melatih kemampuan berpikir yang teratur bagi peserta didik.
  • 16. 205 (4) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) peserta didik (5) Penyusunan soal tidak membutuhkan waktu yang lama. b) Kekurangan tes uraian (1) Cara memeriksa hasil pekerjaan peserta didik agak sukar dan bisa subjektif (2) Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk koreksi (3) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu soal uraian (4) Tidak mencakup kompetensi dasar (KD) yang dapat diuji (5) Tidak dapat mencakup materi esnsial seluruhnya. 2. Tes Lisan Tes bentuk lisan adalah tes yang dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan (kognitif) dimana guru memberikan pertanyaan langsung kepada peserta didik secara verbal (bahasa lisan) dan ditanggapi oleh peserta didik secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal (lisan) juga. a. Kelebihan tes lisan 1) Dapat digunakan untuk menilai kepribadian dan kompetensi penguasaan pengetahuan peserta didik, karena dilakukan secara face to face (tatap muka). 2) Jika peserta didik belum jelas dengan pertanyaan yang diajukan, guru dapat langsung memperjelas pertanyaan yang dimaksud. 3) Dari sikap dan cara menjawab pertanyaan, guru dapat mengetahui apa yang tersirat dalam jawaban. 4) Guru dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta didik sampai mendetail (lebih rinci), sehingga mengetahui bagian mana yang paling dikuasi peserta didik.
  • 17. 206 5) Tepat untuk mengukur kecakapan tertentu, seperti kemampuan membaca dan memahami konsep tertentu. b. Kekurangan tes lisan 1) Apabila hubungan antara guru dengan peserta didik kurang baik, misalnya tegang, menakutkan dan memengaruhi objektivitas hasil. 2) Keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh kehadiran pribadi guru yang dihadapinya. 3) Pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik sering tidak sama jumlahnya maupun tingkat kesukarannya. 4) Membutuhkan waktu yang lama untuk melaksanakannya. 5) Kebebasan peserta didik menjawab pertanyaan menjadi kurang sebab sering kali guru memotong jawaban sebelum peserta didik menuangkan semua pemikirannya. 3. Tes Perbuatan Tes perbuatan/tindakan/keterampilan pada umumnya memiliki dua karakteristik dasar, yaitu: a. Peserta tes diminta untuk menunjukan atau mendemonstrasikan kemampuannya dalam membuat sebuah produk atau terlibat dalam suatu aktifitas (proses/perbuatan), dan b. Produk dari hasil praktik yang juga perlu dinilai. Pada umumnya penilaian kemampuan melakukan sesuatu diuji dengan tes praktik, sedangkan penilaian hasil atau produk kerja dinilai menggunakan penilaian proyek. Walaupun tes praktik fokus pada penilaian proses untuk mengukur kemampuan peserta didik, penilaian produk juga tetap dilakukan. Demikian juga dengan penilaian proyek, walaupun fokus pada produk, namun proses pembuatan produk juga perlu dilakukan.
  • 18. 207 RANGKUMAN Kompetensi kognitif dapat diartikan sebagai potensi intelektual siswa yang terdiri dari enam domain kognitif, yaitu Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (comprehention), Penerapan (application), Analisa (analysis), Sintesis (synthesis), dan Evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal). Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah dengan menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari dalam untuk memecahkan masaah. Dalam evaluasi penilaian domain kognitif dapat dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut: 1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi kata kerja operasional yang digunakan pada tahapan domain kognitif. 2) Rancanglah satu penilaian pada domain kognitif dengan memilih salah satu bentuk teknik penilaian pada domain kognitif.
  • 19. 208 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2015.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Mahmud. (2014). Kendala Guru dalam Melakukan Penilaian pada Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Gugus Delima Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. 2(3):33-34 Nur. E. Tanpa Tahun. PENILAIAN BERBASIS KELAS. Pdf online file:///C:/Users/HP14s/Downloads/63-105-1-SM.pdf Setiadi, H. (2016). Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 20(2):166-178 Sudaryono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekiwan.