SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
85
PENDAHULUAN
Keterampilan manajemen kelas (classroom management skills)
menduduki posisi penting dalam menentukan keberhasilan proses
pembelajaran. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial
dan fundamental dalam mendukung proses pembelajaran. Faktanya, tidak
semua guru menyadari ketidakmampuan dan kelemahannya dalam
pengelolaan kelas. Itulah sebabnya sering muncul ungkapan-ungkapan yang
berkonotasi menyalahkan siswa seperti, “Kalau diajar, dia selalu ramai”, “Siswa
tidak mau memperhatikan pelajaran”, dst. Guru yang masih menyatakan
ungkapan-ungkapan seperti itu, seharusnya menyadari bahwa dia belum
memiliki keterampilan menguasai kelas secara memadai. Masalahnya,
mengakui kekurangan sering kali tidak mudah.
Guru-guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen
kelas, sulit untuk dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas
pokoknya. Seorang guru yang berhasil dalam mengajar bukan saja ditentukan
oleh hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan belajar-
mengajar, seperti perumusan tujuan secara tepat dan jelas, pemilihan
pengajar, penguasaan materi yang memadai, pemilihan metode mengajar yang
tepat, serta lengkapnya sumber belajar. Tetapi ada juga hal-hal yang
menentukan keberhasilan seorang guru seperti kemampuan guru dalam
86
mencegahnya timbul tingakah laku siswa yang mengganggu berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar serta keterampilan guru dalam mengelolanya.
87
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari keterampilan mengelola kelas mahasiswa semester 6
dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan mengelola kelas
Sub Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian Keterampilan
Mengelola Kelas
2. Mengemukakan Tujuan Keterampilan
Mengelola Kelas
3. Mengemukakan prinsip-prinsip
Keterampilan Mengelola Kelas
4. Mensimulasikan Komponen
Keterampilan Mengelola Kelas
Pokok Materi
1. Pengertian Keterampilan
Mengelola Kelas
2. Tujuan Keterampilan
Mengelola Kelas
3. Prinsip Keterampilan
Mengelola Kelas
4. Komponen Keterampilan
Mengelola Kelas
PENGERTIAN
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru dalam
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta
keterampilan mengembalikan kondisi belajar ke kondisi yang
optimal bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang
bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang
berkelanjutan.
Dalam bahasa lain keterampilan mengelola kelas dapat diartikan sebagai
seni atau keterampilan guru dalam mengoptimalkan sumber daya kelas bagi
penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan
mengelola kelas juga terkait dengan keterampilan mengembalikan kondisi
belajar ke kondisi yang optimal bila terdapat gangguan dalam proses belajar
baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang
berkelanjutan. Kelas merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya
88
proses pembelajaran bagi peserta didik. Kedudukan kelas yang begitu penting
mengisyaratkan bahwa guru harus profesional dalam mengelola kelas agar
terselenggaranya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya
menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu
berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach), pendekatan permisif
(permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut
dijelaskan pengertian masing-masing pendekatan tersebut.
Pertama: Berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach). pengelolaan
kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan
menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara
ketat (weber).
Kedua: Pendekatan permisif (permissive approach) mengartikan pengelolaan
kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan
kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka
inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa
merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
Ketiga: Pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada
pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan
kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan
prilaku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin
mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh
siswa.
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan megembalikan
ke kondisi optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan
ataupun melakukan kegiatan remedial
89
TUJUAN
Latihan keterampilan mengelola kelas bagi guru/calon guru tujuan untuk:
1. Agar guru dapat mengembangkan keterampilan dalam memelihara
kelancaran penyajian dan langkah-langkah proses pembelajaran secara
efektif.
2. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa.
3. Mengembangkan kompetensi guru dalam memberikan pengarahan yang
jelas kepada siswa.
4. Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang
menimbulkan gangguan baik kecil atau ringan.
5. Memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi dan yang
dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah.
Keterampilan mengelola kelas bagi siswa mempunyai tujuan untuk:
1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya, serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
2. Membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan
tata tertib kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu
peringatan dan bukan kemarahan.
3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta
bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas kelas.
90
KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA
KELAS
Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu:
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif).
1. Menunjukkan Sikap Tanggap; Menggambarkan tingkah laku guru yang
tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian
keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap
ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini
dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut;
a) Memandang Secara Saksama : Memandang secara seksama dapat
mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta
interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan
guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa
persahabatan. Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa
dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk
memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
91
b) Memberikan Pernyataan : Pernyataan guru terhadap sesuatu yang
dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan,
komentar, ataupun yang lain. Hal ini terkomunikasi kepada siswa
melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai
kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan
siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi
guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung
ancaman. Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c) Gerak Mendekati : Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok
kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian
guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak
mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk
menakut-nakuti, mengancam, atau member kritikan dan
hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian
kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan
belajar, mengalami frustasi atau sedang marah.
d) Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa :
Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan
ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk teguran.
Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa.
Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan
pada sasaran yang tepat. Teguran haruslah diberikan pada saat
yang tepat dan sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah
meluasnya penyimpangan tingkah laku
2. Membagi Perhatian; Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru
membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam
waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut:
a) Visual: Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa
atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan
92
kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini digunakan untuk
memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi
kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap
siswa yang mengganggu.
b) Verbal: Guru dapat memberikan komentar, penjelasan,
pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa
sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain. Penggunaan
teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai
kelas.
3. Memusatkan Perhatian. Keterlibatan siswa dalam KBM dapat
dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan
kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara:
a) Menyiagakan Siswa: Menciptakaan suasana yang menarik sebelum
guru menyampaikan pertanyaan atau topik pelajarannya.
Bertujuan untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa.
Misalnya: “coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan
teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan
daerah mana yang tanahnya gersang”.
b) Menuntut Tanggung Jawab Siswa: Hal ini berhubungan dengan
cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang
dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas.
Misalnya dengan meminta kepada siswa untuk memperagakan,
melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang jelas dari
guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting
dalam mempertahankan pusat perhatian siswa.
4. Memberikan Petunjuk yang Jelas. Hal ini berhubungan dengan cara
guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam
pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari pada siswa. Petunjuk
yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan
93
tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat
dipenuhi oleh siswa.
5. Menegur. Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau
kelompok dalaam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal.
Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a) Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada
tingkah lakunya yang menyimpang.
b) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang
mengandung penghinaan.
c) Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan.
d) Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga
penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan
6. Memberi Penguatan. Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa
yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu
temanya. Dapat dilakukan tu dengan cara:
a) Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu
yaitu dengan jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan
tingkhlaku yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar
tadi dapat terulang.
b) Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada
siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain
untuk menjdi teladan.
Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi
belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru
terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru
dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar
yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang
berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon
94
yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor
sekolah, atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap
problema siswa di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat
menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap
tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang
tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah :
1. Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku
siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha
memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasiakan
pemberian penguatan secara sistematis.
2. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah
kelompok dengan cara: a) Memperlancar tugas-tugas-
Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan
tugas. b) Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok c) Memelihara
dan memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang
timbul.
95
3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk
mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui
sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku
tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.
PRINSIP-PRINSIP
Penerapan keterampilan bertanya harus mengikuti prinsip-prinsip
tertentu agar proses dan hasilnya dapat dicapai secara efektif dan efesien
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, berikut adalah prinsip-
prinsipketerampilan bertanya yang harus diperhatikan guru dalam
melaksanakan pembelajaran;
1. Kehangatan dan Keantusiasan. Kehangatan dan keantusiasan guru
dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan yang
merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar-mengajar yang
optimal. Guru yang bersifat hangat dan akrab secara ajek menunjukkan
antusiasmenya terhadap tugas-tugas, terhadap kegiatan-kegiatan, atau
terhadap siswanya akan lebih mudah pula melaksanakan komponen
keterampilan tersebut secara berhasil.
2. Tantangan. Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang
menantang akan meninkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang.
Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan kegiatan guru
tersebut.
3. Bervariasi . Pengunaan variasi dalam media, gaya, dan interaksi
mengajar-belajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk
menghindari kejenuhan serta pengulangan-pengulangan aktivitas yang
menyebabkan menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif
siswa. Jika terdapat berbagai variasi maka proses menjadi jenuhkan
96
berkurang dan siswa akan cenderung meningkatkan keterlibatannya
dalam tugas dan tidak akan mengganggu kawannya.
4. Keluwesan. Dalam proses belajar mengajar guru harus waspada
mengamati jalannya proses kegiatan tersebut. Termasuk kemungkinan
munculnya gangguan siswa. Sehingga diperlukan keluwesan tingkah
laku guru untuk dapat merubah berbagai strategi mengajar dengan
memanipulasi berbagai komponen keterampilan yang lain.
5. Penekanan Pada Hal-Hal Positif. Pada dasarnya didalam mengajar dan
mendidik guru harus menekankan kepada hal-hal yang positif dan
sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal
yang negatif. Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain :
a) Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif
dan menghindari ocehan atau celaan atau tingkah laku yang
kurang wajar.
b) Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.
6. Penanaman disiplin diri. Kegiatan ini merupakan tujuan akhir
pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus selalu mendorong
siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil
jika guru sendiri yang menjadi contoh.
HAL YANG HARUS DI HINDARI. Dalam usaha mengelola kelas secara
efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai
berikut:
1. Campur tangan yang berlebih (teachers instruction). Apabila guru
menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar,
pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan
terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa
bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia
hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.
97
2. Kelenyapan (fade away). Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat
melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan
kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang
jelas. Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama,
kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran.
Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang,
melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.
3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars). Hal
ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui
aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang
kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan
demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya
mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.
4. Penyimpangan (digression). Akibat guru terlalu asyik dalam suatu
kegiatan atau bahkan tertentu memungkinkan ia dapat menyimpang.
Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar
siswa.
5. Bertele-tele (overdweiling). Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru
bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan
atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi ocehan atau
kupasan yang panjang.
Scan disini
untuk melihat
contoh video
keterampilan
mengelola
kelas
98
RANGKUMAN
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta guru mampu
mengembalikannya bila terjadi masalah dan gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dalam artian, kegiatan-kegiatan untuk memelihara kondisi belajar
yang optimal dan mempertahankan kondisi belajar apabila terjadi suatu
gangguan dan masalah ketika proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
yang termasuk ke dalam hal ini, seperti halnya penghentian tingkah laku
siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, memberikan ganjaran bagi
siswa yang tidak menepati waktu yang telah disepakati.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai
materi diatas, kerjakanlah latihan berikut:
1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk-
bentuk kegiatan lainnya dalam mengadakan variasi sehingga ada
memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi
yang ada dilingkungan Anda!.
2) Rancanglah suatu skenario kegiatan mengadakan variasi dalam
pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang
telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas.
Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah
kegiatannya.
3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan mengadakan
variasi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba
amati dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya
kemudian akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan
99
mengadakan variasi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di
Sekolah.
TES FORMATIF
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Keterampilan mengelola kelas dalam pelaksanaan pembelajaran menitik
beratkan pada ….
A. Pemberian respon dari guru terhadap perilaku positif siswa
B. Melaksanakan proses belajar mengajar
C. Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
D. Menyampaikan pembelajaran dari kegiatan pendahuluan sampai
kegiatan akhir
2) Keterampilan mengelola kelas bagi guru bertujuan untuk ….
A. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan memelihara
kelancaran penyajian.
B. Menerapkan kompetensiguru
C. Memberi respon terhadap pengetahuan siswa
D. Memecahkan masalah dengan strategi lama
3) Mendorong mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah
laku, serta sadar untuk mengendalikan dirinya merupakan tujuan
keterampilan mengelola kelas bagi. ….
A. Guru
B. Kepala sekolah
C. Wali kelas
D. Siswa
4) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dapat dilakukan dengan
cara:
A. Menunjukkan Sikap Tanggap
100
B. Modifikasi tingkah laku.
C. Memperlancar tugas-tugas :
D. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah
5) Menunjukkan sikap tanggap kepada siswa dalam keterampilan mengelola
kelas dapat dilakukan guru dengan cara;
A. Membagi Perhatian;
B. Memandang secara seksama
C. Memusatkan Perhatian
D. Memberikan Petunjuk yang Jelas;
6) Membagi perhatian dalam keterampilan mengelola kelas dapat dilakukan
guru dengan cara;
A. Membagi perhatian secara visual dan verbal
B. Memandang secara seksama
C. Memusatkan Perhatian
D. Memberikan Petunjuk yang Jelas;
7) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal dapat dilakukan dengan cara:
A. Membagi Perhatian;
B. Memusatkan Perhatian
C. Modifikasi tingkah laku.
D. Memberikan Petunjuk yang Jelas;
8) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar
yang optimal dapat dilakukan dengan cara:
A. Membagi Perhatian;
B. Memusatkan Perhatian
C. Modifikasi tingkah laku.
D. Memberikan Petunjuk yang Jelas;
9) Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan
menghindari celaan atau tingkah laku yang kurang wajar merupakan
bagian dari prinsip keterampilan mengelola kelas dilihat dari sisi
101
A. Bervariasi
B. Tantangan
C. Penekanan Pada Hal-Hal Positif
D. Penanaman disiplin diri
10) Kegagalan guru secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan,
petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau
sajian tanpa alasan yang jelas dinamakan dengan..
A. Campur tangan yang berlebih (teachers instruction)
B. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars)
C. Penyimpangan (digression)
D. Kelenyapan (fade away)
Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang
terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 6.
Tingkat penguasaan =
Jumlah Jawaban yang Benar
Jumlah Soal
× 100%
Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali
80-89% = baik
70-79% = cukup
< 70 = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%
102
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 6, terutama bagian yang
belum dikuasai.
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
1) B. Menyiapkan siswa memasuki kegiatan inti
2) A. Memantapkan dan menyiapkan mental siswa
3) A. Menumbuhkan perhatian siswa
4) B. Membangkitkan motivasi siswa
5) A. Menjelaskan langkah pembelajaran
6) D. Membuat kaitan
7) C. Apersepsi
8) A. Mengemukakan tujuan dan batas pembelajaran
9) A. Tema yang akan dibahas
10) D. Kehangatan
103
DAFTAR PUSTAKA:
Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima.
Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang
Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi
Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup
Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan
Pengembangan. 1(9). 1730

More Related Content

What's hot

Cllassroom management
Cllassroom managementCllassroom management
Cllassroom managementAlfonsus Sam
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi Hamdani
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminarEvan Labur
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelaswulan anisa
 
Berbagai pendekatan pengelolaan kelas
Berbagai pendekatan pengelolaan kelasBerbagai pendekatan pengelolaan kelas
Berbagai pendekatan pengelolaan kelasTarie Loebis
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Nastiti Rahajeng
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanPerancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanZue Shari
 
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPeranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPBK0619MohamadAkmalB
 
Pemulihan kelas biasa
Pemulihan kelas biasaPemulihan kelas biasa
Pemulihan kelas biasaSiTi SaJali
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelastrysnokoe
 

What's hot (20)

Cllassroom management
Cllassroom managementCllassroom management
Cllassroom management
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
 
Berbagai pendekatan pengelolaan kelas
Berbagai pendekatan pengelolaan kelasBerbagai pendekatan pengelolaan kelas
Berbagai pendekatan pengelolaan kelas
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
Pengurusan bilik darjah
 Pengurusan bilik darjah Pengurusan bilik darjah
Pengurusan bilik darjah
 
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
Konsep Dasar Pengajaran Individual (KELOMPOK 1)
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesanPerancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
Perancangan pengurusan bilik darjah yang berkesan
 
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaruPeranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
Peranan kepimpinan guru_dalam_mempengaru
 
Pemulihan kelas biasa
Pemulihan kelas biasaPemulihan kelas biasa
Pemulihan kelas biasa
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengurusan bilik darjah - Psikologi Pendidikan
Pengurusan bilik darjah - Psikologi PendidikanPengurusan bilik darjah - Psikologi Pendidikan
Pengurusan bilik darjah - Psikologi Pendidikan
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 

Similar to KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Mu'allimah Rodhiyana
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelasdewisetiyana52
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasfauziahpustikaw
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasrizkadamayantii
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelasnurassyah1122
 
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfSinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfShohifWijaya2
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajarJeny Hardiah
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfHarlimanDs
 
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxManajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxIing Salim purnama
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 

Similar to KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS (20)

Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
Keterampilan Mengelola Kelas (PPT Micro Teaching)
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelasKomponen pengelolaan kelas
Komponen pengelolaan kelas
 
Komponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan KelasKomponen Pengelolaan Kelas
Komponen Pengelolaan Kelas
 
RESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELASRESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELAS
 
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdfSinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
Sinta Alpiani Praktek Mengajar.pdf
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Peta konsep manajemen kelas
Peta konsep manajemen kelasPeta konsep manajemen kelas
Peta konsep manajemen kelas
 
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdfArtikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
Artikel-Pembelajaran-Berdiferensiasi-T-Husni-BPMP-Aceh.pdf
 
Pengkol
PengkolPengkol
Pengkol
 
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptxManajeman Pengelolaan Kelas.pptx
Manajeman Pengelolaan Kelas.pptx
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 

More from PratiwiKartikaSari

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)PratiwiKartikaSari
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualPratiwiKartikaSari
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranPratiwiKartikaSari
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran PratiwiKartikaSari
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismePratiwiKartikaSari
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)PratiwiKartikaSari
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)PratiwiKartikaSari
 

More from PratiwiKartikaSari (20)

Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan PembelajaranPenyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif Penilaian Kompetensi Afektif
Penilaian Kompetensi Afektif
 
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratifPembelajaran kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif
 
pembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyekpembelajaran Berbasis Proyek
pembelajaran Berbasis Proyek
 
Penilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi KognitifPenilaian Kompetensi Kognitif
Penilaian Kompetensi Kognitif
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media PembelajaranKonsep Dasar Media Pembelajaran
Konsep Dasar Media Pembelajaran
 
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
Konsep penilaian dan Evaluasi dalam Pembelajaran
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi PsikomotorikPenilaian Kompetensi Psikomotorik
Penilaian Kompetensi Psikomotorik
 
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
Bab 1 modul kb 7 membimbing diskusi(1)
 
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
Bab 1 modul kb 5 mendakan variasi.(1)
 
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
Bab 1 modul kb 4 penguatan(1)
 
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
Bab 1 modul kb 3 bertanya(1)
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

  • 1. 85 PENDAHULUAN Keterampilan manajemen kelas (classroom management skills) menduduki posisi penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial dan fundamental dalam mendukung proses pembelajaran. Faktanya, tidak semua guru menyadari ketidakmampuan dan kelemahannya dalam pengelolaan kelas. Itulah sebabnya sering muncul ungkapan-ungkapan yang berkonotasi menyalahkan siswa seperti, “Kalau diajar, dia selalu ramai”, “Siswa tidak mau memperhatikan pelajaran”, dst. Guru yang masih menyatakan ungkapan-ungkapan seperti itu, seharusnya menyadari bahwa dia belum memiliki keterampilan menguasai kelas secara memadai. Masalahnya, mengakui kekurangan sering kali tidak mudah. Guru-guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, sulit untuk dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya. Seorang guru yang berhasil dalam mengajar bukan saja ditentukan oleh hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan belajar- mengajar, seperti perumusan tujuan secara tepat dan jelas, pemilihan pengajar, penguasaan materi yang memadai, pemilihan metode mengajar yang tepat, serta lengkapnya sumber belajar. Tetapi ada juga hal-hal yang menentukan keberhasilan seorang guru seperti kemampuan guru dalam
  • 2. 86 mencegahnya timbul tingakah laku siswa yang mengganggu berlangsungnya kegiatan belajar mengajar serta keterampilan guru dalam mengelolanya.
  • 3. 87 CAPAIAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari keterampilan mengelola kelas mahasiswa semester 6 dapat menguasai konsep dan mempraktekkan keterampilan mengelola kelas Sub Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian Keterampilan Mengelola Kelas 2. Mengemukakan Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas 3. Mengemukakan prinsip-prinsip Keterampilan Mengelola Kelas 4. Mensimulasikan Komponen Keterampilan Mengelola Kelas Pokok Materi 1. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas 2. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas 3. Prinsip Keterampilan Mengelola Kelas 4. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas PENGERTIAN Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta keterampilan mengembalikan kondisi belajar ke kondisi yang optimal bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Dalam bahasa lain keterampilan mengelola kelas dapat diartikan sebagai seni atau keterampilan guru dalam mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan mengelola kelas juga terkait dengan keterampilan mengembalikan kondisi belajar ke kondisi yang optimal bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Kelas merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya
  • 4. 88 proses pembelajaran bagi peserta didik. Kedudukan kelas yang begitu penting mengisyaratkan bahwa guru harus profesional dalam mengelola kelas agar terselenggaranya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach), pendekatan permisif (permissive approach) dan pendekatan modifikasi tingkah laku. Berikut dijelaskan pengertian masing-masing pendekatan tersebut. Pertama: Berdasarkan pendekatan otoriter (authority approach). pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber). Kedua: Pendekatan permisif (permissive approach) mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas. Ketiga: Pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilaku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan megembalikan ke kondisi optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial
  • 5. 89 TUJUAN Latihan keterampilan mengelola kelas bagi guru/calon guru tujuan untuk: 1. Agar guru dapat mengembangkan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah proses pembelajaran secara efektif. 2. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa. 3. Mengembangkan kompetensi guru dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa. 4. Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan baik kecil atau ringan. 5. Memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi dan yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah. Keterampilan mengelola kelas bagi siswa mempunyai tujuan untuk: 1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya, serta sadar untuk mengendalikan dirinya. 2. Membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan bukan kemarahan. 3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas kelas.
  • 6. 90 KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS Keterampilan mengelola kelas dibedakan menjadi dua komponen, yaitu: Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif). 1. Menunjukkan Sikap Tanggap; Menggambarkan tingkah laku guru yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dapat ditunjukkan dengan berbagai cara seperti berikut; a) Memandang Secara Saksama : Memandang secara seksama dapat mengundang dan melibatkan siswa dalam kontak pandangan serta interaksi antarpribadi yang dapat ditampakkan dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Memungkinkan guru meliput keterlibatan siswa dalam tugas di kelas serta menunjukkan kesiapan guru untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
  • 7. 91 b) Memberikan Pernyataan : Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun yang lain. Hal ini terkomunikasi kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang mengandung ancaman. Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”. c) Gerak Mendekati : Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati hendaklah dilakuan secara wajar, bukan untuk menakut-nakuti, mengancam, atau member kritikan dan hubungan. Hal ini menunjukkan kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah. d) Memberikan Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa : Apabila ada siswa yang menimbulkan gangguan atau menunjukkan ketakacuhan, guru dapat member reaksi dalam bentuk teguran. Dengan adanya teguran menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat. Teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku 2. Membagi Perhatian; Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a) Visual: Hal ini mennjukkan perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan keterlibatannya dengan
  • 8. 92 kelompok siswa atau individu. Keterampilan ini digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang mengganggu. b) Verbal: Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pernyataan, dan sebagainya terhadap aktivitas seorang siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain. Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas. 3. Memusatkan Perhatian. Keterlibatan siswa dalam KBM dapat dipertahankan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara: a) Menyiagakan Siswa: Menciptakaan suasana yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topik pelajarannya. Bertujuan untuk menghindari penyimpangan perhatian siswa. Misalnya: “coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang”. b) Menuntut Tanggung Jawab Siswa: Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas. Misalnya dengan meminta kepada siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberi respons. Komunikasi yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa. 4. Memberikan Petunjuk yang Jelas. Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan dari pada siswa. Petunjuk yang diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan
  • 9. 93 tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa. 5. Menegur. Apabila terjadi tingkah laku siswa yang menggangu kelas atau kelompok dalaam kelas, hendaklah guru menegurnya secara verbal. Teguran verbal yang efektif ialah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a) Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta pada tingkah lakunya yang menyimpang. b) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan. c) Menghindari ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan. d) Guru dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi hanya sifatnya mengingatkan 6. Memberi Penguatan. Komponen ini digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau menggangu temanya. Dapat dilakukan tu dengan cara: a) Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan ”menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang tidak wajar dengan tujuan perbuatan yang wajar tadi dapat terulang. b) Guru dapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon
  • 10. 94 yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa. Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problema siswa di dalam kelas. Namun, pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah : 1. Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasiakan pemberian penguatan secara sistematis. 2. Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara: a) Memperlancar tugas-tugas- Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas. b) Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok c) Memelihara dan memulihkan semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.
  • 11. 95 3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya. PRINSIP-PRINSIP Penerapan keterampilan bertanya harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu agar proses dan hasilnya dapat dicapai secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan yang diharapkan, berikut adalah prinsip- prinsipketerampilan bertanya yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan pembelajaran; 1. Kehangatan dan Keantusiasan. Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan yang merupakan salah satu syarat bagi kegiatan belajar-mengajar yang optimal. Guru yang bersifat hangat dan akrab secara ajek menunjukkan antusiasmenya terhadap tugas-tugas, terhadap kegiatan-kegiatan, atau terhadap siswanya akan lebih mudah pula melaksanakan komponen keterampilan tersebut secara berhasil. 2. Tantangan. Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meninkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang. Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan kegiatan guru tersebut. 3. Bervariasi . Pengunaan variasi dalam media, gaya, dan interaksi mengajar-belajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan serta pengulangan-pengulangan aktivitas yang menyebabkan menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat berbagai variasi maka proses menjadi jenuhkan
  • 12. 96 berkurang dan siswa akan cenderung meningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan mengganggu kawannya. 4. Keluwesan. Dalam proses belajar mengajar guru harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya gangguan siswa. Sehingga diperlukan keluwesan tingkah laku guru untuk dapat merubah berbagai strategi mengajar dengan memanipulasi berbagai komponen keterampilan yang lain. 5. Penekanan Pada Hal-Hal Positif. Pada dasarnya didalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan kepada hal-hal yang positif dan sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang negatif. Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain : a) Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan menghindari ocehan atau celaan atau tingkah laku yang kurang wajar. b) Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif. 6. Penanaman disiplin diri. Kegiatan ini merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus selalu mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil jika guru sendiri yang menjadi contoh. HAL YANG HARUS DI HINDARI. Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut: 1. Campur tangan yang berlebih (teachers instruction). Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.
  • 13. 97 2. Kelenyapan (fade away). Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran. 3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars). Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengetahui aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa. 4. Penyimpangan (digression). Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahkan tertentu memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa. 5. Bertele-tele (overdweiling). Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-ulang hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang. Scan disini untuk melihat contoh video keterampilan mengelola kelas
  • 14. 98 RANGKUMAN Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta guru mampu mengembalikannya bila terjadi masalah dan gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam artian, kegiatan-kegiatan untuk memelihara kondisi belajar yang optimal dan mempertahankan kondisi belajar apabila terjadi suatu gangguan dan masalah ketika proses belajar mengajar berlangsung. Adapun yang termasuk ke dalam hal ini, seperti halnya penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, memberikan ganjaran bagi siswa yang tidak menepati waktu yang telah disepakati. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut: 1) Lakukan diskusi dengan teman-teman untuk mengidentifikasi bentuk- bentuk kegiatan lainnya dalam mengadakan variasi sehingga ada memiliki kegiatan yang bervariasi dan cocok dengan situasi dan kondisi yang ada dilingkungan Anda!. 2) Rancanglah suatu skenario kegiatan mengadakan variasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan perbendahaaran kegiatan yang telah Anda dan teman-teman Anda hasilkan pada diskusi diatas. Tetapkan tema yang akan dibahas berserta langkah-langkah kegiatannya. 3) Minta salah satu teman untuk mensimulasikan kegiatan mengadakan variasi berdasarkan skenario kegiatan yang sudah disusun. Coba amati dengan seksama dan catatlah kekurangan dan kelebihannya kemudian akhiri dengan diskusi mengenai langkah-langkah kegiatan
  • 15. 99 mengadakan variasi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di Sekolah. TES FORMATIF Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Keterampilan mengelola kelas dalam pelaksanaan pembelajaran menitik beratkan pada …. A. Pemberian respon dari guru terhadap perilaku positif siswa B. Melaksanakan proses belajar mengajar C. Menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal D. Menyampaikan pembelajaran dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan akhir 2) Keterampilan mengelola kelas bagi guru bertujuan untuk …. A. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan memelihara kelancaran penyajian. B. Menerapkan kompetensiguru C. Memberi respon terhadap pengetahuan siswa D. Memecahkan masalah dengan strategi lama 3) Mendorong mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah laku, serta sadar untuk mengendalikan dirinya merupakan tujuan keterampilan mengelola kelas bagi. …. A. Guru B. Kepala sekolah C. Wali kelas D. Siswa 4) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dapat dilakukan dengan cara: A. Menunjukkan Sikap Tanggap
  • 16. 100 B. Modifikasi tingkah laku. C. Memperlancar tugas-tugas : D. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah 5) Menunjukkan sikap tanggap kepada siswa dalam keterampilan mengelola kelas dapat dilakukan guru dengan cara; A. Membagi Perhatian; B. Memandang secara seksama C. Memusatkan Perhatian D. Memberikan Petunjuk yang Jelas; 6) Membagi perhatian dalam keterampilan mengelola kelas dapat dilakukan guru dengan cara; A. Membagi perhatian secara visual dan verbal B. Memandang secara seksama C. Memusatkan Perhatian D. Memberikan Petunjuk yang Jelas; 7) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara: A. Membagi Perhatian; B. Memusatkan Perhatian C. Modifikasi tingkah laku. D. Memberikan Petunjuk yang Jelas; 8) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara: A. Membagi Perhatian; B. Memusatkan Perhatian C. Modifikasi tingkah laku. D. Memberikan Petunjuk yang Jelas; 9) Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan menghindari celaan atau tingkah laku yang kurang wajar merupakan bagian dari prinsip keterampilan mengelola kelas dilihat dari sisi
  • 17. 101 A. Bervariasi B. Tantangan C. Penekanan Pada Hal-Hal Positif D. Penanaman disiplin diri 10) Kegagalan guru secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas dinamakan dengan.. A. Campur tangan yang berlebih (teachers instruction) B. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and stars) C. Penyimpangan (digression) D. Kelenyapan (fade away) Cocokkanlah Jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian Kunci Jawaban Tes Formatif. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 6. Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal × 100% Arti tingkat penguasaan: 90-100% = baik sekali 80-89% = baik 70-79% = cukup < 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%
  • 18. 102 Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 6, terutama bagian yang belum dikuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1) B. Menyiapkan siswa memasuki kegiatan inti 2) A. Memantapkan dan menyiapkan mental siswa 3) A. Menumbuhkan perhatian siswa 4) B. Membangkitkan motivasi siswa 5) A. Menjelaskan langkah pembelajaran 6) D. Membuat kaitan 7) C. Apersepsi 8) A. Mengemukakan tujuan dan batas pembelajaran 9) A. Tema yang akan dibahas 10) D. Kehangatan
  • 19. 103 DAFTAR PUSTAKA: Asep Herry Hernawan, dkk. (2014). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Cepi Riyana, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Jakarta : CV Wahana Prima. Barnawi & Arifin, M. 2015. Micro Teacing Teori & Praktik Pengajaran Yang Efektif dan Kreatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Barnawi dan Arifin. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Eldarni & Zuliarni. 2017. Micro Teaching. Jogjakarta: Media Akademi Khakiim, U., Degeng., Widiati, U. 2016. Pelaksanaan Membuka dan Menutup Pelajaran Oleh Guru Kelas 1 SD. Jurnal Pendidikan Teori Penelitian dan Pengembangan. 1(9). 1730