Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembelajaran tatap muka dan non tatap muka
1. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
“Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan
pendekatan pembelajaran tatap muka dan non tatap muka”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang
diampu oleh
Disusun oleh :
Nousseva Renna
5415164015
PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
2. PEMBAHASAN
A. Pendekatan Pembelajaran Kelompok Besar, Sedang, dan Kecil
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).1
Pembelajaran Kelompok merupakan salah satu pembelajaran dimana siswa belajar dalam
kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Siswa bekerja dalam
situasi pembelajaran kelompok didorong atau dikehendaki untuk bekerjasama pada suatu tugas
dan mereka harus mengkoordinasi usahanya dalam menyelesaikan tugasnya. 2
Diskusi merupakan suatu percakapan atau pembahasan terarah tentang suatu topik,
Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil (3-7 peserta), kelompok sedang (8-
12 peserta) kelompok besar (13-20 peserta) ataupun diskusi kelas. Diskusi pada kelompok kecil
lebih efektif dibanding dengan kelompok besar dan kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh
seorang ketua atau mederator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Tugas dapat dilaksanakan dalam jam pelajaran atau di luar jam pelajaran, di sekolah
ataupun di luar sekolah. Tugas diberikan untuk melengkapi, memperkaya, memperkuat,
mengaplikasikan bahan atau kegiatan yang diberikan di kelas. Tugas dapat berupa pengolahan
bahan dari buku, pengamatan/percobaan laboratorium atau lapangan, penelitian, penyusunan
makalah, rencana kerja atau proyek. Hasil kerja kelompok dibuat secara tertulis, disajikan di
kelas dan dinilai oleh guru. 3
1
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-
pembelajaran/
2
http://www.sarjanaku.com/2011/03/metode-kerja-kelompok.html
3
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:iPjQznLM_UcJ:file.upi.edu/Direktori/FIP/J
UR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/195711211985031-TOTO_
RUHIMAT/Model_Pembelajaran/metmodelpemb2.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
3. Tahap-Tahap Pembelajaran Kelompok
Adapun tahap-tahap dalam pembelajaran dengan metode kelompok antara lain dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Fase Tingkah Laku
Fase 1 –
menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
Fase 2 –
menyajikan informasi
Guru menyajikan kepada siswa dengan mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan.
Fase 3 –
mengorganisasikan
siswa dalam kelompok
-kelompok belajar
Guru menjelaskan siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efusien.
Fase 4- membimbing
kelompok bekerjaan
dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Fase 5 –
evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
Fase 6 - memberikan
penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya-upaya hasil belajar
individu maupun kelompok
Karakteristik Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok
1. Adanya hubungan yang akrab antar personal (guru dengan peserta didik, peserta didik
dengan guru dan peserta didik dengan peserta didik lainnya).
2. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan cara, minat, dan kecepatan
masing-masing.
3. Guru membimbing peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4. Peserta didik sejak awal pembelajaran dilibatkan dalam menentukan tujuan, materi yang
akan dipelajari maupun proses pembelajaran yang harus dilakukannya.
Peran Guru dalam Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok
1. Sebagai motivator
Guru memposisikan diri sebagai penggerak yang menumbuhkan semangat belajar
peserta didik terutama bagi peserta didik yang belum cukup mampu untuk menerima
4. pengetahuan dan pendapat orang lain, maupun dalam merumuskan serta mengeluarkan
pendapatnya sendiri agar forum diskusi dapat diselenggarakan dengan baik.
2. Sebagai fasilitator
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi tahu, menjawab pertanyaan atau mengkaji
sesuatu yang sedang didiskusikan oleh peserta didik serta menyediakan materi dan
kesempatan belajar bagi peserta didik.
3. Organisator pembelajaran
Guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan secara
efektif dan efisien seperti ketepatan memilih materi pelajaran, memvariasikan kegiatan
belajar, dan membentuk kelompok belajar.
4. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
Guru mencermati atau meneliti permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik.
Peserta didik bebas menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi sehingga
guru akan dapat menyimpulkan kesulitan yang dihadapi dan alternatif solusi pemecahan
masalah tersebut.
5. Peserta kegiatan belajar
Guru mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan peserta didik lainnya, artinya
guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah dalam kelompok.
6. Sebagai pengawas
Selain sebagai sumber informasi, guru harus bertindak sebagai pengawas dan penilai
di dalam proses belajar mengajar agar diskusi dalam masing-masing kelompok berjalan
lancar dan mencapai tujuannya.
Kelebihan Pembelajaran Kerja Kelompok:
1. Mengubah peran peserta didik menjadi aktif
2. Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan pemikirannya, ini akan membantu
peserta didik untuk dapat lebih mengerti materi.
3. Melatih peserta didik untuk mengurangi ketergantungan terhadap guru dan lebih
bergantung pada kemampuannya sendiri untuk mencari informasi dari sumber belajar
lain selain guru, serta dapat mengembangkan bakat dan keterampilan berdiskusi.
4. Mendorong kerja sama di antara peserta didik. Peserta didik dapat mengembangkan rasa
menghargai dan menghormati pribadi temannya serta menghargai pendapat orang lain.
5. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara lisan karena diskusi dilakukan
secara bebas dan semua anggota kelompok memiliki hak yang sama.
5. Kekurangan Pembelajaran Kerja Kelompok :
1. Beberapa peserta didik harus menyesuaikan diri terlebih dahulu untuk mengikuti
pembelajaran dengan strategi kerja kelompok.
2. Kerja kelompok biasanya hanya melibatkan peserta didik yang mampu. Pembicaraan
didominasi oleh peserta didik yang berani dan telah terbiasa berbicara. Peserta didik
pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara.
3. Beberapa peserta didik kemungkinan tidak bisa berkontribusi terhadap kelompok,
mereka hanya menyontek jawaban dari temannya dan tidak benar-benar mengerti
mengenai masalah yang mereka pecahkan.
4. Kerja kelompok yang dilakukan untuk membahas suatu permasalahan yang mendalam
membutuhkan waktu yang relatif lama.
5. Beberapa peserta didik terkadang membahas hal di luar materi pelajaran jika pengawasan
guru kurang maksimal.4
B. Pendekatan Pembelajaran Tatap Muka dan Non Tatap Muka
Pendekatan yang ditinjau dari segi format belajar
Tatap Muka
Pembelajaran tatap muka adalah proses pembelajaran dimana guru dan siswa terlibat
langsung dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pada proses tersebut terjadi
interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari materi tertentu. Kegiatan tatap muka
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi
pembelajaran, guru, dan lingkungan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 Glosarium Butir 15). Secara umum terdapat strategi pembelajaran tatap muka
yaitu TCL dan SCL.
Pernanan guru dalam pembelajaran tatap muka dilakukan menggunakan media
pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.
1. Guru sebagai perancang pembelajaran: menyiapkan materi yang relavan dengan tujuan,
waktu, kebutuhan dan kemampuan siswa. Merancang metode yang disesuaikan dengan
kondisi siswa serta menyediakan sumber belajar.
4
https://adiierachman.blogspot.co.id/2016/08/makalah-strategi-pembelajaran-kerja.html
6. 2. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran : menggunakan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar mengajar. Mengubah tingkah laku dan kepribadian peserta didik.
Menciptakan situasi belajar yang baik.
3. Guru sebagai pengarah pembelajaran : guru sebagai motivator dalam keseluruhan
kegiatan belajar mengajar.
4. Guru sebagai evaluator : guru hendak secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang
dicapai peserta didik dari waktu ke waktu.
5. Guru sebagai konselor : guru dapat merespons segala masalah tingkah laku yang terjadi
dalam proses pembelajaran serta menolong memecahkan masalah yang timbul antara
peserta didik dengan lingkungannya.
6. Guru sebagai pelaksana kurikulum : guru bertanggungjawab untuk mewujudkan segala
sesuatu yang ada dalam kurikulum.
Non Tatap Muka
Pembelajaran non tatap muka disebut juga belajar mandiri. Dalam pembelajaran ini
guru dan siswa tidak berinteraksi langsung dalam kelas. Dalam belajar mandiri siswa
menggunakan bahan belajar yang dirancang khusus. Bahan tersebut dipelajari tanpat
tergantung kehadiran guru.5
Mengajar Online adalah satu cara mengajar inovatif yang bisa di coba dan di
kembangkan. Mengajar online ini dimana seorang guru/ instruktur berada di tempat lain,
namun bisa mengajar di kelas yang dia inginkan. Namun untuk Mengembangkan System
Mengajar Online ini Sarana dan Prasarana yang di miliki oleh sekolah/ tempat Guru atau
Instruktur mengajar harus ada jaringan internet yang kuat dan handal, tidak ketinggalan
zaman. Dalam belajar secara Online, siswa mengikuti proses pembelajaran yang
disampaikan (delivered) secara online melalui jaringan baik internet maupun intranet. Salah
satu cara dalam mengembangkan sistem pembelajaran online yaitu dengan menggunakan
aplikasi LMS (Learning manajemen Sistem) yaitu sebuah perangkat untuk membuat materi
pembelajaran berbasis web yang mengelolah kegiatan pembelajaran beserta hasilnya dan
menfasilitasi interaksi antar guru dan siswa, antar guru dan guru, dan antar siswa dengan
siswa. 6
5 http://ridha90.blogspot.co.id/2013/05/pendekatan-pembelajaran_18.html
6 https://derafitria.wordpress.com/2013/10/21/metode-mengajar-tatap-muka-dan-online/