SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
GURU INSPIRATIF DAN
KOMPETEN
.
Oleh:
JOKO PRASETIYO, S.Pd., M.B.A.
Pengawas SMK
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
“Guru yang biasa-biasa berbicara,
Guru yang bagus adalah menerangkan,
Guru yang hebat adalah guru yang
mendemonstrasikan,
Guru yang agung adalah guru yang
memberi inspirasi”.
(Wiliam Arthur Ward)
Ada 13 kriteria guru inspiratif dan professional
menurut NBPTS (National Board for Profesional
Teaching Standards) USA (Bond et al., 2000)
yaitu:
1. Knowing the Subject
2. Using Knowledge of Teaching and Learning
3. Solving Instructional Problem
4. Improvising
5. Managing a Classroom
6. Interpreting Events in Progress
7. Being Sensitive to Context
8. Monitoring Learning
9. Testing Hypotheses
10.Demonstrating Respect
11.Showing Passion for Teaching and Learning
12.Helping Students Reach Higher Levels of
Achievement
13.Helping Students Understand Complexity
1. Knowing the Subject
Menguasai materi pelajaran
Seorang guru tidak bisa mengajar dengan baik
tanpa menguasai materi pelajaran yang
diajarkannya, pengetahuan akan materi pelajaran
yang diajarkan sangat esensial.
Secara umum pengetahuan guru mengenai materi
pelajaran akan meningkat seiring dengan
pengalaman mengajar guru. Seorang guru yang
inspiratif memiliki pemahaman yang baik materi
pelajaran yang diajarkan dan mampu
mengorganisasikan pengetahuannya dan mampu
mentransfer pengetahuan tersebut ke murid-
muridnya.
2. Using Knowledge of Teaching and Learning
Menggunakan dengan tepat kemampuannya
dalam mengajar dan belajar
Kemampuan guru dalam mengajar merupakan hal
yang sangat penting, kemampuan mengajar dalam
hal ini adalah perpaduan antara kemampuan
pedagogi, andragogi, dan teknik-teknik megajar.
Ketiga terminologi ini banyak digunakan dalam
proses pembelajaran.
Pedagogi sering dihubungkan dengan pembelajaran
untuk anak usia yang lebih muda. Oleh karena itu
pedagogi biasanya digunakan pada saat mengajarkan
suatu ilmu pengetahuan yang sama sekali belum
diketahui oleh murid. Dalam pedagogi seorang guru
perlu memahami karakteristik murid dan
menyesuaikan pendekatan yang digunakan untuk
mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut.
3. Solving Instructional Problem
Kemampuan memecahkan masalah berkaitan
dengan instruksional pembelajaran
Solusi-solusi atas masalah yang terkait dengan
kurikulum dan pembelajaran merupakan kemampuan
penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang
profesional. Untuk memiliki kemampuan tersebut,
seorang guru tidak cukup hanya memiliki
pengetahuan formal yang diperoleh dari pendidikan
akademik tentang berbagai metode mengajar atau
didaktik saja, tetapi mereka membutuhkan
pengetahuan implisit mengenai cara-cara
menyampaikan ilmu yang dimiliki tersebut kepada
murid-muridnya.
4. Improvising
Kemampuan melakukan improvisasi
Improvisasi adalah sebuah proses yang dilakukan
guru dalam mengolah sumber dan materi
pembelajaran tanpa persiapan terlebih dahulu namun
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi
murid. Improvisasi dalam proses pembelajaran
berkaitan dengan penyertaan contoh dan penerapan
metode pembelajaran yang tidak sama dengan yang
sudah dirancang sebelumnya.
Seorang guru yang menguasai materi pembelajaran
dan teknik mengajar dapat dengan lancar melakukan
improvisasi pada saat berhadapan dengan murid.
Berbeda dengan guru yang kurang menguasai materi
pembelajaran dengan baik biasanya cenderung
melakukan proses pembelajaran secara kaku.
5. Managing a Classroom
Manajemen kelas
Manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan
guru untuk menciptakan dan mendorong
terjadinya proses pembelajaran baik yang
bersifat akademik maupun emosi. Keterampilan
manajemen kelas ini amat dibutuhkan oleh
seorang guru untuk menumbuhkan suasana
belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Manajemen kelas ini meliputi terciptanya
lingkungan fisik maupun suasana kelas yang
dibangun untuk mendukung proses
pembelajaran.
6. Interpreting Events in Progress
Kepekaan dalam menanggapi situasi selama
pembelajaran berlangsung
Tugas guru bisa diibaratkan sebagai pengatur lalu lintas udara
di sebuah bandara. Pengatur lalu lintas ini harus peka dan
memperhatikan berbagai benda yang bergerak di udara dan
keadaan cuaca demi lancarnya lalu lintas dan keselamatan
penerbangan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran di
kelas, guru juga perlu mengasah kepekaan terhadap berbagai
perubahan reaksi murid maupun situasi kelas pada saat
menerima penjelasan mengenai materi pelajaran yang
disampaikan.
Guru di kelas harus peka terhadap aksi maupun reaksi dari
murid dan situasi kelas. Informasi ini perlu dijadikan bahan
pertimbangan bagi guru dalam memutuskan apakah metode
mengajar yang diterapkan sesuai atau tidak. Apabila situasi
kelas kurang kondusif maka guru yang peka akan sadar dan
sukarela mengganti pendekatan yang lebih sesuai. Guru yang
jeli seakan memiliki mata di belakang kepalanya sehingga
selalu dapat menangkap berbagai reaksi dan perubahan yang
terjadi di dalam kelas.
7. Being Sensitive to Context
Sensitifitas terhadap konteks
Ada tiga variabel yang menentukan keberhasilan proses
pembelajaran, yaitu guru, murid dan situasi. Ketiga variabel
ini saling berinteraksi selama proses pembelajaran
berlangsung. Selaku pendidik, seorang guru perlu
menumbuhkan sensitivitas terhadap karakteristik murid
yang dididiknya.
Salah satu upaya yang biasa dilakukan seorang guru yang
sensitif terhadap keunikan individual ini adalah mempelajari
data pribadi calon muridnya. Misalnya, murid merupakan
anak tunggal akan berbeda pola perilaku dan gaya
komunikasinya dibandingkan dengan murid yang datang
dari keluarga besar, murid yang merupakan anak pertama
akan berbeda perilakunya dengan anak bungsu. Dengan
demikian guru perlu menyesuaikan dengan sikap, perilaku
dan pola komunikasi siswa.
8. Monitoring Learning
Memonitor pembelajaran
Pakar psikologi Edward Thorndike mengemukakan
bahwa pembelajaran akan berhasil optimal apabila
murid berada pada kondisi siap fisik, mental, maupun
emosi untuk belajar. Fakta yang ditemukan di
lapangan adalah tidak semua murid di kelas siap dan
mempunyai ketertarikan untuk belajar.
Mengantisipasi hal ini, guru perlu menciptakan
suasana kelas siap sedemikian rupa sehingga murid
merasa nyaman, siap untuk belajar, dan tertarik untuk
terlibat di dalam proses pembelajaran.
9. Testing Hypotheses
Bertindak berdasarkan hipotesis/data
Guru pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan
peneliti. Bagi seorang guru, setiap data perlu
dijadikan hipotesis yang perlu diuji kebenarannya.
Seorang guru yang berpengalaman akan
mengidentifikasi permasalahan sebelum
mengambil kesimpulan dari sebuah hipotesis dan
mencari solusi dari permasalahan tersebut. Pada
saat mempersiapkan materi pembelajaran, guru
harus jeli dalam menyiapkan hipotesis mengenai
murid, materi pembelajaran, dan situasi kelas.
9. Testing Hypotheses
Lanjutan
Persepsi guru terhadap murid sangat mempengaruhi
prestasi belajar murid. Guru yang memulai kelas
dengan persepsi negatif terhadap murid cenderung
melakukan tindakan yang merugikan murid, seperti
misalnya kurang memberi kesempatan kepada murid
untuk menjawab pertanyaan karena guru berasumsi
bahwa murid yang dihadapi adalah murid yang rendah
kemampuannya.
Perilaku lain yang sering diperlihatkan oleh guru yang
berasumsi negatif adalah mengkritisi dengan
menggunakan kata-kata yang kurang menyenangkan.
Oleh karena itu, guru seyogyanya tidak dengan
mudah mengambil keputusan dari data yang mungkin
tidak lengkap melainkan harus mengujinya terlebih
dahulu.
10. Demonstrating Respect
Respek terhadap orang lain
Respek merupakan bagian dari kepedulian.
Kepedulian guru sangat berpengaruh terhadap
semangat belajar murid, kepedulian seorang guru
juga dapat membangkitkan kembali semangat
belajar muridnya yang menurun, sehingga murid
mampu meraih prestasi.
Guru harus membesarkan hati muridnya sehingga
menumbuhkan respek/rasa hormat dari murid
dan masyarakat.
11. Showing Passion for Teaching and Learning
Mempunyai jiwa mendidik
Tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga
mendidik, tugas mendidik lebih berat daripada hanya
sekedar mengajar. Mengajar hanya sekedar
mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan
kepada murid, sementara mendidik adalah sebuah
proses yang panjang dalam mentransfer nilai,
norma, dan menanamkan karakter yang baik
kepada murid.
Sebagai seorang pendidik guru juga harus mampu
menstimulasi murid untuk mengembangkan sikap dan
perilaku mereka agar sesuai dengan kaidah perilaku
warga negara yang diharapkan oleh masyarakat dan
negara.
12. Helping Students Reach Higher Levels of
Achievement
Membantu/memfasilitasi murid agar mencapai
prestasi tertinggi
Prestasi murid merupakan salah satu kebanggan bagi guru.
Pada saat mulai proses pembelajaran tidak semua murid
siap, baik secara fisik maupun psikologis untuk menerima
materi pembelajaran. Namun demikian guru yang suportif
dapat menemukan cara yang tepat untuk membuat murid
tertarik bahkan tertantang terhadap materi pembelajaran.
Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang dikemukakan
oleh Vygotsky (1978) bisa digunakan untuk memfasilitasi
murid agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Guru
secara cermat mempelajari karakteristik masing-masing
murid dan menemukan zona pengembangan proksimal
kemudian menstimulasi dengan cara yang memotivasi
kepada murid agar dapat mencapai prestasi yang tertinggi.
13. Helping Students Understand Complexity
Membantu/memfasilitasi murid agar lebih
memahami kompleksitas
Permasalahan yang timbul di dalam kehidupan
seringkali melibatkan berbagai pihak. Untuk memahami
dan memecahkan permasalahan tersebut tentu saja
dibutuhkan berbagai perspektif. Pada saat seorang
murid masih memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas,
suatu permasalahan hanya dipandang dari satu
perspektif saja. Tentu saja cara seperti ini hanya sesuai
apabila persoalan yang dihadapi sederhana.
Guru yang luas wawasannya perlu menstimulasi murid
agar mereka dapat melihat sebuah persoalan dari
berbagai sudut pandang. Kreatifitas dan kemampuan
berfikir yang kompleks dan inovatif perlu dilatihkan ke
murid.
Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai
empat kompetensi utama seperti yang disyaratkan
oleh Permendiknas No.16 tahun 2007,yang
meliputi:
(1) Kompetensi pedagogik
(2) Kompetensi kepribadian,
(3) Kompetensi sosial, dan
(4) Kompetensi profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
kinerja guru. Keempat kompetensi tersebut
penjabarannya sebagai berikut:
Pertama, kompetensi pedagogik,
Kompetensi ini meliputi: (1) Menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual, (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, (3) Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu, (4)
Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik,
(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik, (6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki, (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik, (8) Menyelenggarakan penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar, (9) Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (10)
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Kedua, kompetensi kepribadian,
Kompetensi ini meliputi: (1) Bertindak sesuai dengan
norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, (2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, (3) Menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (4)
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, (5)
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Ketiga, kompetensi sosial,
Kompetensi ini meliputi: (1) Bersikap inklusif,
bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, (2) Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat,
(3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh
wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya, (4) Berkomunikasi
dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Keempat, kompetensi profesional,
Kompetensi ini meliputi: (1) Menguasai materi,
struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu, (2)
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang diampu, (3)
Mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara kreatif, (4) Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif, (5) Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
SEKIAN
Terima Kasih
Referensi:
Bond, L., Smith, T., Baker, W. K., & Hattie, J. A. (2000). The
certification system of the National Board for
Professional Teaching Standards: A construct and
consequential validity study. Greensboro, NC: Center for
Educational Research and Evaluation, University of North
Carolina.
Steele, C. F. (2009). The inspired teacher : how to know
one, grow one, or be one. Alexandria: Association for
Supervision and Curriculum Development (ASCD).
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of
higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard
University Press.
Permendiknas No.16 tahun 2007. Standar Kompetensi Guru.

More Related Content

What's hot

Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfNotula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfAliSodikin39
 
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdfRencana Moderasi Lokakarya 3.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdfMilawati44
 
Cegah Perundungan Mulai dari Kelas
Cegah Perundungan Mulai dari KelasCegah Perundungan Mulai dari Kelas
Cegah Perundungan Mulai dari KelasIshakIshak42
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxAngkrangHitech1
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfIrman Ramly
 
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptx
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptxaksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptx
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptxAlainDellon1
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individuDian Sari
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.2.pptx
DEMONSTRASI  KONTEKSTUAL  MODUL 1.2.pptxDEMONSTRASI  KONTEKSTUAL  MODUL 1.2.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.2.pptxKhasanFauziDwd
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKartinaKartina4
 
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layoutFerry Slat
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptxSantiAprilia7
 
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...Irman Ramly
 
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptx
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxLaporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptx
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxPramuditoHutomo
 
BP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdfBP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdfRadenMasPalguno1
 
Pendampingan ke-2.pdf
Pendampingan ke-2.pdfPendampingan ke-2.pdf
Pendampingan ke-2.pdfNinaSuryani1
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfIrman Ramly
 
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdf
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdfEksplorasi Konsep Modul 2.2.pdf
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdfEnokMardiah1
 
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptxdanank1
 

What's hot (20)

Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfNotula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdfRencana Moderasi Lokakarya 3.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 3.pdf
 
Cegah Perundungan Mulai dari Kelas
Cegah Perundungan Mulai dari KelasCegah Perundungan Mulai dari Kelas
Cegah Perundungan Mulai dari Kelas
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2.pptx
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptx
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptxaksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptx
aksi nyata modul 1.1-alain d -edited faqih.pptx
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individu
 
aksi nyata modul 3.3.pptx
aksi nyata modul 3.3.pptxaksi nyata modul 3.3.pptx
aksi nyata modul 3.3.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.2.pptx
DEMONSTRASI  KONTEKSTUAL  MODUL 1.2.pptxDEMONSTRASI  KONTEKSTUAL  MODUL 1.2.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.2.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
 
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
 
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
 
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptx
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxLaporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptx
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptx
 
BP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdfBP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdf
 
Pendampingan ke-2.pdf
Pendampingan ke-2.pdfPendampingan ke-2.pdf
Pendampingan ke-2.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptxKoneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
 
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdfModul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
Modul 1.2. Angkatan 5 Reguler. Nilai dan Peran GP - Final.pdf
 
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdf
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdfEksplorasi Konsep Modul 2.2.pdf
Eksplorasi Konsep Modul 2.2.pdf
 
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx
1.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi.pptx
 

Similar to Guru Inspiratif dan Kompeten

Similar to Guru Inspiratif dan Kompeten (20)

8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Variasi belajar jadi
Variasi belajar jadiVariasi belajar jadi
Variasi belajar jadi
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111Pengembangan variasi mengajar111
Pengembangan variasi mengajar111
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Kemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajarKemahiran belajar cara belajar
Kemahiran belajar cara belajar
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
 

More from Joko Prasetiyo

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...Joko Prasetiyo
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriJoko Prasetiyo
 
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaJoko Prasetiyo
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahJoko Prasetiyo
 
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaPendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaJoko Prasetiyo
 
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoJoko Prasetiyo
 
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko PrasetiyoBest Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko PrasetiyoJoko Prasetiyo
 
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoSummary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoJoko Prasetiyo
 
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Joko Prasetiyo
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Joko Prasetiyo
 
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Joko Prasetiyo
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Joko Prasetiyo
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Joko Prasetiyo
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Joko Prasetiyo
 
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Joko Prasetiyo
 
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian KinerjaMembayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian KinerjaJoko Prasetiyo
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Joko Prasetiyo
 
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarTransparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarJoko Prasetiyo
 
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Joko Prasetiyo
 
The 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective PeopleThe 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective PeopleJoko Prasetiyo
 

More from Joko Prasetiyo (20)

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
MEMBANGUN BUDAYA POSITIF DI KELAS MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SMK NEGERI 2 ...
 
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi KepriPendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
Pendidikan Berkualitas, Kunci Sukses Pembangunan di Provinsi Kepri
 
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaPendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
 
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
 
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko PrasetiyoBest Practice Guru Berprestasi  SMK  tahun 2014  Joko Prasetiyo
Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo
 
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko PrasetiyoSummary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
Summary Tesis Six Sigma by Joko Prasetiyo
 
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
Menjadikan Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran. Profil Organisasi Pembela...
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
 
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
Critical review: A FRAMEWORK FOR APPLIYING SIX SIGMA IMPROVEMENT METHODOLOGY ...
 
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
Profil Organisasi Pembelajaran di SMKN 1 Bintan, Kepulauan Riau.
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
 
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
Critical Review: An Organizational Learning Model for Vocational Education in...
 
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian KinerjaMembayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
Membayar Gaji Guru Sesuai Pencapaian Kinerja
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
 
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah DasarTransparansi  Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
Transparansi Penentuan Biaya Pendidikan Sekolah Dasar
 
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
Proposal Pengadaan Peralatan Otomotif tahun 2012
 
The 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective PeopleThe 7 Habits of Highly Effective People
The 7 Habits of Highly Effective People
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Guru Inspiratif dan Kompeten

  • 1. GURU INSPIRATIF DAN KOMPETEN . Oleh: JOKO PRASETIYO, S.Pd., M.B.A. Pengawas SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
  • 2. “Guru yang biasa-biasa berbicara, Guru yang bagus adalah menerangkan, Guru yang hebat adalah guru yang mendemonstrasikan, Guru yang agung adalah guru yang memberi inspirasi”. (Wiliam Arthur Ward)
  • 3. Ada 13 kriteria guru inspiratif dan professional menurut NBPTS (National Board for Profesional Teaching Standards) USA (Bond et al., 2000) yaitu: 1. Knowing the Subject 2. Using Knowledge of Teaching and Learning 3. Solving Instructional Problem 4. Improvising 5. Managing a Classroom 6. Interpreting Events in Progress 7. Being Sensitive to Context 8. Monitoring Learning 9. Testing Hypotheses 10.Demonstrating Respect 11.Showing Passion for Teaching and Learning 12.Helping Students Reach Higher Levels of Achievement 13.Helping Students Understand Complexity
  • 4. 1. Knowing the Subject Menguasai materi pelajaran Seorang guru tidak bisa mengajar dengan baik tanpa menguasai materi pelajaran yang diajarkannya, pengetahuan akan materi pelajaran yang diajarkan sangat esensial. Secara umum pengetahuan guru mengenai materi pelajaran akan meningkat seiring dengan pengalaman mengajar guru. Seorang guru yang inspiratif memiliki pemahaman yang baik materi pelajaran yang diajarkan dan mampu mengorganisasikan pengetahuannya dan mampu mentransfer pengetahuan tersebut ke murid- muridnya.
  • 5. 2. Using Knowledge of Teaching and Learning Menggunakan dengan tepat kemampuannya dalam mengajar dan belajar Kemampuan guru dalam mengajar merupakan hal yang sangat penting, kemampuan mengajar dalam hal ini adalah perpaduan antara kemampuan pedagogi, andragogi, dan teknik-teknik megajar. Ketiga terminologi ini banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Pedagogi sering dihubungkan dengan pembelajaran untuk anak usia yang lebih muda. Oleh karena itu pedagogi biasanya digunakan pada saat mengajarkan suatu ilmu pengetahuan yang sama sekali belum diketahui oleh murid. Dalam pedagogi seorang guru perlu memahami karakteristik murid dan menyesuaikan pendekatan yang digunakan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut.
  • 6. 3. Solving Instructional Problem Kemampuan memecahkan masalah berkaitan dengan instruksional pembelajaran Solusi-solusi atas masalah yang terkait dengan kurikulum dan pembelajaran merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Untuk memiliki kemampuan tersebut, seorang guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan formal yang diperoleh dari pendidikan akademik tentang berbagai metode mengajar atau didaktik saja, tetapi mereka membutuhkan pengetahuan implisit mengenai cara-cara menyampaikan ilmu yang dimiliki tersebut kepada murid-muridnya.
  • 7. 4. Improvising Kemampuan melakukan improvisasi Improvisasi adalah sebuah proses yang dilakukan guru dalam mengolah sumber dan materi pembelajaran tanpa persiapan terlebih dahulu namun dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi murid. Improvisasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan penyertaan contoh dan penerapan metode pembelajaran yang tidak sama dengan yang sudah dirancang sebelumnya. Seorang guru yang menguasai materi pembelajaran dan teknik mengajar dapat dengan lancar melakukan improvisasi pada saat berhadapan dengan murid. Berbeda dengan guru yang kurang menguasai materi pembelajaran dengan baik biasanya cenderung melakukan proses pembelajaran secara kaku.
  • 8. 5. Managing a Classroom Manajemen kelas Manajemen kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menciptakan dan mendorong terjadinya proses pembelajaran baik yang bersifat akademik maupun emosi. Keterampilan manajemen kelas ini amat dibutuhkan oleh seorang guru untuk menumbuhkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Manajemen kelas ini meliputi terciptanya lingkungan fisik maupun suasana kelas yang dibangun untuk mendukung proses pembelajaran.
  • 9. 6. Interpreting Events in Progress Kepekaan dalam menanggapi situasi selama pembelajaran berlangsung Tugas guru bisa diibaratkan sebagai pengatur lalu lintas udara di sebuah bandara. Pengatur lalu lintas ini harus peka dan memperhatikan berbagai benda yang bergerak di udara dan keadaan cuaca demi lancarnya lalu lintas dan keselamatan penerbangan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, guru juga perlu mengasah kepekaan terhadap berbagai perubahan reaksi murid maupun situasi kelas pada saat menerima penjelasan mengenai materi pelajaran yang disampaikan. Guru di kelas harus peka terhadap aksi maupun reaksi dari murid dan situasi kelas. Informasi ini perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam memutuskan apakah metode mengajar yang diterapkan sesuai atau tidak. Apabila situasi kelas kurang kondusif maka guru yang peka akan sadar dan sukarela mengganti pendekatan yang lebih sesuai. Guru yang jeli seakan memiliki mata di belakang kepalanya sehingga selalu dapat menangkap berbagai reaksi dan perubahan yang terjadi di dalam kelas.
  • 10. 7. Being Sensitive to Context Sensitifitas terhadap konteks Ada tiga variabel yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran, yaitu guru, murid dan situasi. Ketiga variabel ini saling berinteraksi selama proses pembelajaran berlangsung. Selaku pendidik, seorang guru perlu menumbuhkan sensitivitas terhadap karakteristik murid yang dididiknya. Salah satu upaya yang biasa dilakukan seorang guru yang sensitif terhadap keunikan individual ini adalah mempelajari data pribadi calon muridnya. Misalnya, murid merupakan anak tunggal akan berbeda pola perilaku dan gaya komunikasinya dibandingkan dengan murid yang datang dari keluarga besar, murid yang merupakan anak pertama akan berbeda perilakunya dengan anak bungsu. Dengan demikian guru perlu menyesuaikan dengan sikap, perilaku dan pola komunikasi siswa.
  • 11. 8. Monitoring Learning Memonitor pembelajaran Pakar psikologi Edward Thorndike mengemukakan bahwa pembelajaran akan berhasil optimal apabila murid berada pada kondisi siap fisik, mental, maupun emosi untuk belajar. Fakta yang ditemukan di lapangan adalah tidak semua murid di kelas siap dan mempunyai ketertarikan untuk belajar. Mengantisipasi hal ini, guru perlu menciptakan suasana kelas siap sedemikian rupa sehingga murid merasa nyaman, siap untuk belajar, dan tertarik untuk terlibat di dalam proses pembelajaran.
  • 12. 9. Testing Hypotheses Bertindak berdasarkan hipotesis/data Guru pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan peneliti. Bagi seorang guru, setiap data perlu dijadikan hipotesis yang perlu diuji kebenarannya. Seorang guru yang berpengalaman akan mengidentifikasi permasalahan sebelum mengambil kesimpulan dari sebuah hipotesis dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Pada saat mempersiapkan materi pembelajaran, guru harus jeli dalam menyiapkan hipotesis mengenai murid, materi pembelajaran, dan situasi kelas.
  • 13. 9. Testing Hypotheses Lanjutan Persepsi guru terhadap murid sangat mempengaruhi prestasi belajar murid. Guru yang memulai kelas dengan persepsi negatif terhadap murid cenderung melakukan tindakan yang merugikan murid, seperti misalnya kurang memberi kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan karena guru berasumsi bahwa murid yang dihadapi adalah murid yang rendah kemampuannya. Perilaku lain yang sering diperlihatkan oleh guru yang berasumsi negatif adalah mengkritisi dengan menggunakan kata-kata yang kurang menyenangkan. Oleh karena itu, guru seyogyanya tidak dengan mudah mengambil keputusan dari data yang mungkin tidak lengkap melainkan harus mengujinya terlebih dahulu.
  • 14. 10. Demonstrating Respect Respek terhadap orang lain Respek merupakan bagian dari kepedulian. Kepedulian guru sangat berpengaruh terhadap semangat belajar murid, kepedulian seorang guru juga dapat membangkitkan kembali semangat belajar muridnya yang menurun, sehingga murid mampu meraih prestasi. Guru harus membesarkan hati muridnya sehingga menumbuhkan respek/rasa hormat dari murid dan masyarakat.
  • 15. 11. Showing Passion for Teaching and Learning Mempunyai jiwa mendidik Tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, tugas mendidik lebih berat daripada hanya sekedar mengajar. Mengajar hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada murid, sementara mendidik adalah sebuah proses yang panjang dalam mentransfer nilai, norma, dan menanamkan karakter yang baik kepada murid. Sebagai seorang pendidik guru juga harus mampu menstimulasi murid untuk mengembangkan sikap dan perilaku mereka agar sesuai dengan kaidah perilaku warga negara yang diharapkan oleh masyarakat dan negara.
  • 16. 12. Helping Students Reach Higher Levels of Achievement Membantu/memfasilitasi murid agar mencapai prestasi tertinggi Prestasi murid merupakan salah satu kebanggan bagi guru. Pada saat mulai proses pembelajaran tidak semua murid siap, baik secara fisik maupun psikologis untuk menerima materi pembelajaran. Namun demikian guru yang suportif dapat menemukan cara yang tepat untuk membuat murid tertarik bahkan tertantang terhadap materi pembelajaran. Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang dikemukakan oleh Vygotsky (1978) bisa digunakan untuk memfasilitasi murid agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Guru secara cermat mempelajari karakteristik masing-masing murid dan menemukan zona pengembangan proksimal kemudian menstimulasi dengan cara yang memotivasi kepada murid agar dapat mencapai prestasi yang tertinggi.
  • 17. 13. Helping Students Understand Complexity Membantu/memfasilitasi murid agar lebih memahami kompleksitas Permasalahan yang timbul di dalam kehidupan seringkali melibatkan berbagai pihak. Untuk memahami dan memecahkan permasalahan tersebut tentu saja dibutuhkan berbagai perspektif. Pada saat seorang murid masih memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, suatu permasalahan hanya dipandang dari satu perspektif saja. Tentu saja cara seperti ini hanya sesuai apabila persoalan yang dihadapi sederhana. Guru yang luas wawasannya perlu menstimulasi murid agar mereka dapat melihat sebuah persoalan dari berbagai sudut pandang. Kreatifitas dan kemampuan berfikir yang kompleks dan inovatif perlu dilatihkan ke murid.
  • 18. Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai empat kompetensi utama seperti yang disyaratkan oleh Permendiknas No.16 tahun 2007,yang meliputi: (1) Kompetensi pedagogik (2) Kompetensi kepribadian, (3) Kompetensi sosial, dan (4) Kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Keempat kompetensi tersebut penjabarannya sebagai berikut:
  • 19. Pertama, kompetensi pedagogik, Kompetensi ini meliputi: (1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu, (4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik, (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik, (6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
  • 20. Kedua, kompetensi kepribadian, Kompetensi ini meliputi: (1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, (2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, (5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
  • 21. Ketiga, kompetensi sosial, Kompetensi ini meliputi: (1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, (2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, (3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya, (4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
  • 22. Keempat, kompetensi profesional, Kompetensi ini meliputi: (1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, (3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
  • 24. Referensi: Bond, L., Smith, T., Baker, W. K., & Hattie, J. A. (2000). The certification system of the National Board for Professional Teaching Standards: A construct and consequential validity study. Greensboro, NC: Center for Educational Research and Evaluation, University of North Carolina. Steele, C. F. (2009). The inspired teacher : how to know one, grow one, or be one. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD). Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press. Permendiknas No.16 tahun 2007. Standar Kompetensi Guru.