Dokumen tersebut membahas tentang teori belajar mengajar dan pengelolaan kelas, termasuk prinsip-prinsipnya dan strategi yang dapat digunakan guru. Dibahas pula tentang penggunaan sumber belajar, media pembelajaran, dan teknik microteaching untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. TEORI BELAJAR MENGAJAR
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama
– sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan
membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar atau lebih kearah proses menyampaikan
materi.
Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses
mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar
siswa, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan serta dapat mendorong dan meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. PROGRAM PENGAJARAN
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar
mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
yang kita sebut dengan tujuan instruksional. Karena,
penyelenggaraan pengajaran di sekolah dilakukan dalam
system semester, maka program pengajaran disusun
dalam 2 tahap yaitu :
Program Semester
Program tatap muka ( Penjabaran dari program
semester)
4. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Pendidikan atau belajar adalah sebagai proses menjadi
dirinya sendiri (process of becoming) bukan proses untuk
dibentuk (process of beings haped) menurut kehendak orang lain,
maka kegiatan belajar harus melibatkan individu atau client
dalam proses pemikiran apa yang mereka inginkan, mencari apa
yang dapat dilakukan untuk memenuhi keinginan itu,
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan, dan
merencanakan serta melakukan apa saja yang perlu dilakukan
untuk mewujudkan keputusan itu.
Dapat dikatakan disini tugas pendidik pada umumnya
adalah menolong orang belajar bagaimana memikirkan diri
mereka sendiri, mengatur urusan kehidupan mereka sendiri dan
mempertimbangkan pandangan dan interest orang lain. Dengan
singkat menolong orang lain untuk berkembang dan matang.
Dalam andragogi, keterlibatan orang dewasa dalam proses belajar
jauh lebih besar, sebab sejak awal harus diadakan suatu diagnose
kebutuhan, merumuskan tujuan, dan mengevaluasi hasil belajar
serta mengimplementasikannya secara bersama-sama.
5. METODE INTERAKSI PEMBELAJARAN UMUM
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam
mengajar. Metode berperan sebagai rambu-rambu atau
“bagaimana memproses” pembelajaran sehingga dapat
berjalan baik dan sistematis. Bahkan dapat dikatakan proses
pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa suatu metode.
Karena itu, setiap guru dituntut menguasai berbagai metode
dalam rangka memproses pembelajaran
efektif, efesien, menyenangkan dan tercapai tujuan
pembelajaran yang ditargetkan. Secara implementatif
metode pembelajaran dilaksanakan sebagai teknik, yaitu
pelaksanakan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan
guru) untuk mencapai tujuan.
6. Dan dari masing-masing metode pembelajaran umum
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, akan
tetapi dari masing-masing metode pembelajaran umum
tersebut akan maksimal bila di tempatkan sesuai situasi dan
kondisi pembelajaran yang terbaik.
Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila
seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca
situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari
solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur
situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan
menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan
membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan
matang
7. PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam
mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan atau
mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang
mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dua jenis masalah pengelolaan kelas,
yaitu yang bersifat perorangan
dan yang bersifat kelompok.
8. Ada empat Masalah Individual, yaitu :
Attention getting behaviors (pola perilaku mencari
perhatian).
Misal: membadut (aktif), atau serba lamban.
Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan
kekuatan)
Misal: selalu mendebat, marah, menangis, lupa aturan
Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan
balas dendam)
Misal: mengata-ngatai, memukul.
Helplessness (peragaan ketidakmampuan)
Sama sekali menolak untuk mencoba melakukan
apapun, karena kegagalan yang terjadi.
9. RANCANGAN PEMBELAJARAN PRAKTEK
Langkah pembelajaran pendahulan/ awal, merupakan
kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan
mengkondisikan siswa pada kesiapan menerima pelajaran.
Kegiatan yang dilakukan untuk mengkondisikan siswa ini
dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa dan upaya
memfokuskan siswa pada pelajaran yang akan disampaikan.
Dengan kata lain kegiatan pendahuluan dapat disebut juga
tahap situasional.
10. Yang kedua adalah langkah pembelajaran Inti, Sesuai
permen No. 41 tahun 2007 Pembelajaran melalui 3 tahapan
yakni ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, :
1.Eksplorasi : Peserta didik difasilitasi untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap
melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik.
2.Elaborasi : Peserta didik diberi peluang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih
lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan
pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan,
dan sikap Peserta didik lebih luas dan dalam.
3.Konfirmasi : Peserta didik memperoleh umpan balik atas
kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh Peserta didik
11. STRATEGI BELAJAR
Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini
tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai
keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai
guru. Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang
terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk
pengabdian.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik,
mengajar dan melatih. Peranan dan kompetensi guru dalam
proses belajar mengajar meliputi banyak hal antara lain guru
sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor,
motifator dan konselor.
12. 4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan
aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik
belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan
mengajarnya.
Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan
serta standar keberhasilan hingga dapat dijadikan
pedoman bagi guru dalam proses evaluasi hasil belajar-
mengajar.
13. CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)
Berdasarkan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dapat
memberikan pembekalana atau wawasan yang luas kepada
para pendidik atau tenaga kependidikan lainnya dan
menggunakan metoda belajar secara luas dan bervariasi.
Selain itu bertujuan agar memiliki pembekalan dan
kesiapan yang memadai agar mampu melaksanakan
tugasnya dilapangan atau di sekolah secara aktif. Juga
diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses belajar
siswa maupun kualitas proses belajar siswa maupun kualitas
hasil pendidikan lulusan. Dasar pemikiran ini berpijak pada
asumsi bahwa hasil pendidikan ditentukan oleh proses
pendidikan dan tanpa proses pendidikan perubahan tingkah
laku siswa tidak akan terjdi, dan ini beraarti strategi belajar
dan mengajar yang merupakan bagian dari integral proses
pendidikan turu menentukan mutu yang diharapkan.
14. SUMBER MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Pada dasarnya uraian informasi pelatihan dalam makalah
kecil ini semata-mata hanya merupakan rethinking (relaksasi
pemikiran kembali) pada diri kita semua terhadap apa yang telah
biasa dilakukan. Akan tetapi dari apa yang sudah didiskusikan
akan mampu memberikan dorongan bagi kita semua untuk lebih
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di era KBK ini
melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan
alat peraga secara lebih tepat dan optimal.
Atas pemikiran inilah maka penulis merasa perlu untuk
menetengahkan kembali bahan diskusi dalam makalah kecil
ini, sebagai stimulus bagi kita semua untuk kembali mampu
memikirkan, melakukan-memproduksi, mengujicobakan serta
menilainya. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan dalam
KBK ini diantaranya mampu dioptimalkan pencapaiannya
melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar, media dan
alat peraga.
15. “MICROTEACHING”
Microteaching berasal dari dua kata
yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan
teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu
kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan
memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan
membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat
diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri
calon guru secara akurat
16. Karakteristik atau ciri-ciri microteaching secara umum
adalah :
1.Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang
2.Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3.Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas
4. Sekadar real teaching.
Pembelajaran microteaching juga memiliki tujuan
dan manfaat. Tujuan dari microteaching diantaranya adalah
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,dll. Dan salah satu manfaatnya yaitu Praktikan
yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)
menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi,dll. Dalam
microteaching juga terdapat delapan komponen mengajar
yang harus diperhatikan seperti yang telah dijelaskan diatas.