4. Untuk mengetahui bahwa interaksi sosial
yang bersifat interaktif dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas informasi yang dapat
diperoleh individu dari individu lainnya, serta
mengetahui langkah-langkah yang dapat
diambil individu untuk meningkatkan
kemampuannya dalam memperoleh
informasi.
5. Pewawancara yang efektif adalah seseorang yang
mampu menyusun dan mengelola pertemuan
sedemikian rupa sehingga informasi yang tidak
relavan dengan tujuan interaksi sebagian besar
dihilangkan,dan informasi yang relavan
dikomunikasikan secara lengkap dan akurat
dalam periode waktu yang relatif singkat
INFORMATION GETTING
7. Mendapatkan jawaban yang lengkap dan jujur
dari orang lain bukanlah tugas yang mudah.
Wawancara merupakan perjumpaan sosial
yang kompleks dimana perilaku masing-
masing pihak dipengaruhi oleh pihak lainnya.
Responden sadar bahwa ketika kita mencari
informasi dari mereka (wawancara), kita
mengamati apa yang mereka katakan dan
lakukan.
8. berdasarkan pengamatan ini kita dapat
membuat kesimpulan tentang mereka.
Akibatnya mereka mungkin tidak menjawab
semua pertanyaan yang kita ajukan secara
terbuka dan jujur. Mereka mungkin mencoba
untuk mengatur cara mereka menanggapi
untuk memaksimalkan keuntungan pribadi
mereka dari interaksi daripada membantu
kita mencapai tujuan kita
9. Perbedaan antara dua set data wawancara saat
responden diinterview ulang.
Perbedaan persisten dan penting antara data
wawancara dan data yang diperoleh dari sumber
lain.
ERROR AND BIAS IN INTERVIEWS
Perbedaan hasil tersebut didapat saat dua
pewawancara mewawancarai individu yang sama.
10. Karakteristik latar belakang, seperti usia, jenis
kelamin, ras atau status pewawancara dan
responden dapat mempengaruhi kualitas
informasi yang dipertukarkan dalam wawancara.
Misalnya, kita mungkin lebih memperhatikan apa
yang dikatakan orang-orang berstatus tinggi
daripada apa yang kita lakukan pada apa yang
dikatakan orang-orang berstatus rendah.
BACKGROUND CHARACTERISIC
11. Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita
(sebagai pengumpul informasi) perhatikan.
Dengan cara yang sama, motivasi responden
dapat mempengaruhi informasi yang akan mereka
coba komunikasikan. Dalam pertemuan sosial apa
pun, motivasi kedua belah pihak untuk
berinteraksi satu sama lain mungkin sangat
berbeda.
MOTIVES
12. Pewawancara yang efektif telah digambarkan
sebagai seseorang yang mampu berperilaku
dengan cara yang akan menghilangkan atau
mengurangi sebanyak mungkin kekuatan yang
menyebabkan informasi yang relevan terdistorsi
atau ditahan selama wawancara.
INTERVIEW BEHAVIOUR
13. Setidaknya terdapat tiga formula yang dapat menentukan
kualitas dari sebuah pertanyaan guna mendapat informasi yang
dibutuhkan, diantaranya :
1. Pemilihan kata
2. Tanggapan responden terhadap pernyataan
3. Tingkat kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan
FORMULATION OF QUESTIONS
14. Walaupun kita sudah sangat berhati-hati dalam menyusunn
kata-kata dan mengajukan pertanyaan, namun ada saja
tanggapan yang kurang lengkap atau tidak kredibel dalam
beberapa hal. Probing merupakan teknik yang dapat digunakan
untuk mendorong responden memberikan informasi lebih
lanjut.
PROBING AND SEEKING CLARIFICATION
15. Ketika tujuan dari wawancara sudah terpenuhi, kita perlu
memeriksa ulang guna memastikan serta meyakini bahwa kita
telah memahami apa yang dikatakan responden, sekaligus
memberi isyarat kepada responden bahwa wawancara akan
segera berakhir, sehingga mereka dapat menemukan caranya
sendiri untuk keluar dari interaksi. Ketiadaan isyarat
penutupan yang sesuai dapat membuat responden kebingungan
apakah wawancara sudah berakhir atau belum.
CLOSURE