3. Learning Objective
✘ Dapat memahami hubungan antara
signal komunikasi herbal dan non herbal.
✘ Mengetahui bahwasanya emosi dapat
dicerminkan dengan Bahasa tubuh.
✘ Dapat mengetahui cara menjelaskan
signal yang kontradiktif.
3
5. Learning Materials
Ucapan bukanlah satu-satunya cara untuk
menyajikan informasi. Kecepatan berbicara,
nada suara yang digunakan, serta volume
Ketika berbicara semuanya dapat
menyampaikan makna tersirat. Jika kita
hanya mendengar perkataan mereka dan
mengabaikan gestur visual yang
menyertainya, maka pesan yang kita terima
tidak akan sepenuhnya akurat.
5
7. The relationship between verbal and non-verbal signals
Argyle and Kendon (1967)
menunjukkan bahwa ucapan verbal sangat bergantung
pada sinyal non- verbal, yang membuat pembicara dan
pendengar saling memperhatikan satu sama lain,
mempertahankan pergantian pembicara dan pendengar
yang lancar dan menambahkan informasi lebih lanjut ke
pesan literal yang ditransmisikan. Hubungan antara
sinyal verbal dan non verbal selanjutnya dijelaskan lebih
lanjut oleh Knapp (1978) yang terbagi menjadi 6, yaitu :-
7
8. The relationship between verbal and non-verbal signals
✘ Mengulangi
Sinyal non-
verbal hanya
mengulangi
apa yang
dikatakan
secara lisan.
✘ Bertentangan
Perilaku non-
verbal
bertentangan
dengan perilaku
verbal; misalnya,
membanting meja
dan berteriak
'Saya tidak marah'.
✘ Mengganti
Perilaku non-verbal
menggantikan
pesan verbal.
Menanggapi
pertanyaan,
'Bagaimana
wawancaranya?'
Yang lain
memberikan isyarat
jempol ke bawah.
8
9. The relationship between verbal and non-verbal signals
✘ Pelengkap
Perilaku
non-verbal
dapat
mengemban
gkan atau
mengubah
pesan
verbal.
✘ Aksen
Perilaku
nonverbal seperti
anggukan kepala
atau gerakan
tangan dapat
digunakan untuk
menekankan atau
memberi aksen
bagian dari pesan
yang diucapkan.
✘ Pengaturan
Perilaku non-
verbal juga
dapat
digunakan
untuk
mengaturaliran
komunikatif
antar orang.
9
10. The relationship between verbal and non-verbal signals
Argyle and Kendon (1967)
menunjukkan bahwa ucapan verbal sangat bergantung
pada sinyal non- verbal, yang membuat pembicara dan
pendengar saling memperhatikan satu sama lain,
mempertahankan pergantian pembicara dan pendengar
yang lancar dan menambahkan informasi lebih lanjut ke
pesan literal yang ditransmisikan. Hubungan antara
sinyal verbal dan non verbal selanjutnya dijelaskan lebih
lanjut oleh Knapp (1978) yang terbagi menjadi 6, yaitu :-
10
12. The Expression of Feeling
Bolton (1986)
Mengakui adanya overlap yang cukup besar anatara
jenis informasi yang dikirimkan secara verbal dan non-
verbal. Bally, ia berpendapat bahwa kata-kata cenderung
paling baik untuk mengkomunikasikan faktual
informasi dan sinyal non-verbal paling baik untuk
mengkomunikasikan emosi. Terkadang kita dengan
sengaja memberi sinyal emosi kita untuk
mempengaruhi orang lain, tetapi orang sering bekerja
keras untuk berkamuflase apa yang mereka rasakan.
12
14. Determining Meaning
Patterson (1988, 1995)
berpendapat bahwa ketika menafsirkan makna sinyal
non- verbal kita perlu memberi perhatian pada sifat
relasional dari perilaku dan fungsi pertukaran yang
dirasakan. Dia juga memperingatkan agar tidak
mengadopsi pandangan reduksionis dan menekankan
pentingnya pendekatan multi-saluran yang melibatkan
memperhatikan hubungan yang saling bergantung dan
terkoordinasi antara, misalnya, ekspresi wajah, ekspresi
vokal non-verbal, dan saluran lainnya.
14
16. The Face
Ekspresi wajah juga dapat digunakan untuk mengatur
interaksi. Sinyal salam, yang telah diamati di berbagai
budaya, adalah kilatan alis (Morris 1977). Pada saat
dikenali, kepala miring ke belakang, alis melengkung ke
atas, dan wajah tersenyum. Anggukan kepala dan
senyuman, seperti yang disebutkan di bab sebelumnya,
mungkin juga memainkan peran penting dalam
sinkronisasi percakapan dan perilaku mendengarkan.
Perilaku berpenampilan seseorang mungkin juga
penting dalam hal ini.
16
17. Gaze
Perilaku melihat dapat menandakan keinginan
untuk berkomunikasi. Bahwa dengan
memperhatikan arah tatapan kita dapat
mengidentifikasi hubungan penting selama
pertemuan. Mengamati pola pandangan seperti itu
selama satu periode dapat mengungkapkan aliansi
karena orang cenderung paling melirik orang yang
sedang memperjuangkan tujuan mereka.
17
18. Gesture
Anda dapat membedakan antara isyarat yang
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan
sesuatu dan isyarat yang menandakan reaksi
pribadi terhadap apa yang sedang terjadi.
18
19. Posture
Mehrabian (1968) menemukan subjek mengadopsi
postur yang berbeda terhadap mereka yang suka
dan tidak menyukai.
Perubahan pada seseorang, postur tubuh
selama percakapan juga perlu diperhatikan. Jika
anggota tim yang terpuruk tiba-tiba berdiri dan
duduk dikursi mungkin ada baiknya
mempertimbangkan apa yang mendorong
perubahan tersebut.
19