Dokumen tersebut membahas tentang wawancara sebagai alat untuk memperoleh informasi. Beberapa poin penting yang diangkat adalah karakteristik latar belakang pewawancara dan responden dapat mempengaruhi kualitas informasi yang diperoleh, motivasi dan sikap kedua belah pihak juga berpengaruh, serta pentingnya keterampilan pewawancara dalam menyusun pertanyaan, memverifikasi jawaban, dan menyimpulkan hasil waw
2. " INTERVIEW IS AN EFFECTIVE
INSTRUMENT FOR OBTAINING SEVERAL
KINDS OF INFORMATION.”
-
NADLER
(1997)
3. LEARNING
OBJECTIVE
To understand how the
interactive nature of social
encounters affects the
quantity and quality of
information that individuals
can obtain from others,
and recognise the steps
that individuals can take to
improve their ability to
obtain information.
4. INFORMATION
GETTIN
G
Pewawancara yang efektif
adalah seseorang yang
mampu menyusun dan
mengelola pertemuan
sedemikian rupa sehingga
informasi yang tidak relavan
dengan tujuan interaksi
sebagian besar
dihilangkan,dan informasi
yang relavan dikomunikasikan
secara lengkap dan akurat
dalam periode waktu yang
relatif singkat
6. ERROR AND
BIAS IN
Interviews
Perbedaan yang terus-menerusdanpenting antara data
wawancara dan data diperoleh dari sumber lain.
Perbedaan antara dua set data wawancara saat responden diinterview
ulang
Perbedaan hasil tersebut didapat saat dua pewawancara mewawancarai individu
yang sama.
7. BACKGROUND
Characteristics
Karakteristik latar belakang,
seperti usia, jenis kelamin, ras
atau status pewawancara dan
responden dapat
mempengaruhi kualitas
informasi yang dipertukarkan
dalam wawancara. karakteristik
latar belakang responden /
pembicara dapat
mempengaruhi apa yang kita
dengar saat mewawancarai
orang lain.
8. MOTIVES
Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita (sebagai pengumpul
informasi) perhatikan. Dengan cara yang sama, motivasi responden
dapat mempengaruhi informasi yang akan mereka coba
komunikasikan. Dalam pertemuan sosial apa pun, motivasi kedua belah
pihak untuk berinteraksi satu sama lain mungkin sangat berbeda.
9. ERROR AND BIAS IN
INTERVIEWS
Bahkan dalam wawancara di mana
responden berusaha memberikan
jawaban yang lengkap dan jujur atas
pertanyaan pewawancara, sikap,
harapan, dan motif pewawancara
sendiri dapat memengaruhi cara dia
menafsirkan apa yang didengarnya.
Demikian pula, manajer yang
percaya bahwa sebagian besar
pekerja memiliki ketidaksukaan yang
melekat pada pekerjaan, akan
menghindarinya jika mereka dapat
dan harus dipaksa dan dikontrol
dengan ketat jika mereka ingin
bekerja secara efektif,
KEYAKINAN
SIKAP
10. Keadaan emosional juga dapat mempengaruhi kemampuan
pewawancara untuk memperhatikan apa yang dikatakan responden.
EMOSIONALITAS
11. INTERVIEWER
BEHAVIOUR
Pewawancara yang efektif telah digambarkan
sebagai seseorang yang mampu berperilaku
dengan cara yang akan menghilangkan atau
mengurangi sebanyak mungkin kekuatan yang
menyebabkan informasi yang relevan terdistorsi
atau ditahan selama wawancara.
14. SEQUENCE OF
QUESTIONS
Urutan pertanyaan dalam suatu topik dapat memiliki beberapa
bentuk.The funnel adalah urutan yang dimulai dengan
pertanyaan yang sangat terbuka dan kemudian berlanjut
dengan tingkat keterbukaan yang menurun secara bertahap
15. PROBING AND SEEKING
CLARIFICATION
• Tidak peduli seberapa besar kehati-hatian kita dalam menyusun
kata-kata dan mengajukan pertanyaan, akan ada banyak
kesempatan ketika tanggapan awal tidak lengkap atau tidak
memadai dalam beberapa hal.
• Probing merupakan teknik yang dapat digunakan untuk
mendorong responden memberikan informasi lebih lanjut
16. Ketika tujuan utama dari
sebuah wawancara telah
terpenuhi, biasanya
pewawancara memberikan
atau menyampaikan point
point kesimpulan yang
menjadi akhir atau tanda
dari berakhirnya sebuah
sesi wawancara tersebut.