Dokumen tersebut membahas etika profesi manajemen sumber daya manusia di Indonesia dan pedoman untuk mengatasi konflik kepentingan. Kode etik mendorong tanggung jawab profesional dan menghindari pertentangan kepentingan untuk melindungi stakeholder. Upaya mengatasi konflik kepentingan di SIB School menerapkan transparansi dan akuntabilitas.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Etika Profesi Manajemen
1. Nama: Khairi Rumantati
NIM: 55117110065
Universitas Mercu Buana
BE & GG Minggu ke-14
Ethics and Conflict Interest
Prof. Hapzi Ali
FORUM
Pada dasarnya semua profesi memilki norma ethics yang sama seperti jujur, sopan, santun,
bertanggung jawab, empati dan lain sebagai nya. Namun setiap profesi tentu memiliki ethics
yang sfesifik. Misalnya Etika Profesi Dosen tentu berbeda dengan etika profesi Dokter
begitu juga dengan tugas atau profesi saudara masing-masing. Jelaskan etika profesi yang
sfesifik dalam tugas atau profesi saudara masiang-maing dan bagaimana pula
mengatasi conflict interest dalam profesi saudara masing-masing.
Kode Etik Profesi Manajemen SDM
Sebagai seorang manajer SDM di Indonesia, saya berada di bawah naungan Perhimpunan
Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM).
Nilai-Nilai yang Dianut Tanggung Jawab Profesional
Prinsip Dasar
Sebagai profesional SDM, bertanggung jawab memberikan nilai tambah kepada organisasi di
tempat bekerja dan melayani serta memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi
tersebut selain tentu juga menyediakan kenyamanan bagi individu di dalam organisasi tersebut
dan anggota masyarakat yang terkait. Bertanggung jawab penuh secara profesional atas semua
tindakan-tindakan dan keputusan individual. Ikut serta melakukan advokasi terhadap profesi
dengan terlibat secara aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kredibilitas dan
nilai-nilai profesi.
Maksud
• Membangun rasa hormat, kredibilitas dan kepentingan strategis bagi profesi Manajemen
SDM dalam organisasi, komunitas bisnis, dan masyarakat di tempat kerja;
• Membantu dalam melayani dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi;
• Memberikan informasi dan mendidik para praktisi SDM baik sekarang dan di masa yang
akan datang serta masyarakat umum tentang prinsip-prinsip dan praktek-praktek profesi
SDM yang baik;
• Secara positif mempengaruhi praktek kerja dan proses Manajemen SDM;
• Mendorong pengambilan keputusan yang profesional dan bertanggung jawab;
• Mendorong terlaksananya tanggung jawab sosial bagi para praktisi Manajemen SDM;
• Membangun rasa hormat dan saling menghargai antar sesama praktisi Manajemen SDM.
Pedoman
• Mematuhi standar tertinggi perilaku etis dan professional Manajemen SDM;
• Mengukur efektivitas Manajemen SDM dalam memberikan kontribusi dalam mencapai
tujuan organisasi;
• Mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. • Bekerja secara konsisten dengan mengacu pada nilai-nilai profesi;
• Berupaya untuk mencapai tingkat pelayanan yang tertinggi, kinerja unggulan dan
mempunyai tanggung jawab social;
• Melakukan advokasi untuk penempatan dan penggunaan tenaga kerja yang sesuai dan
memberikan apresiasi yang adil dan berimbang kepada karyawan;
• Melakukan advokasi secara terbuka di dalam forum-forum diskusi dalam rangka untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang adil dan berimbang;
• Saling menghargai dan berkomunikasi secara positif antar sesama praktisi Manajemen
SDM.
Saat adanya konflik kepentingan terdapat pedoman berikut untuk mengatasinya:
Menolak Pertentangan Kepentingan
Prinsip Dasar
Sebagai profesional Manajemen SDM, harus mempertahankan tingkat kepercayaan yang tinggi
dari para stakeholders (pemangku kepentingan). Harus melindungi kepentingan para
pemangku kepentingan serta menjunjung tinggi integritas profesional serta tidak terlibat
dalam kegiatan-kegiatan yang menciptakan potensi pertentangan kepentingan.
Maksud
Menghindari aktivitas yang bertentangan atau mungkin tampak bertentangan dengan
ketentuan Kode Etik dan Standar Profesi Manajemen SDM atau dengan tanggung jawab
seseorang dan tugas-tugas sebagai anggota profesi Manajemen SDM dan / atau sebagai
karyawan setiap organisasi.
Pedoman
• Mematuhi dan menganjurkan penggunaan kebijakan-kebijakan tentang benturan
kepentingan dalam organisasi;
• Menahan diri dari menyalahgunakan posisi untuk kepentingan pribadi, baik dalam bentuk
keuntungan materi, finansial ataupun bentuk lainnya;
• Menahan diri dari memberikan atau mencari perlakuan khusus dalam proses Manajemen
SDM;
• Memprioritaskan kewajiban untuk mengidentifikasi konflik kepentingan dan mencegah
munculnya pertentangan kepentingan.
Daftar pustaka:
PMSM, 2011, https://www.portalhr.com/wp-content/uploads/2011/11/KODE-ETIK-PROFESI-
MANAJEMEN-SDM-INDONESIA1.pdf (Diakses pada 14 Desember 2017, pukul 16:00)
Jawablah Quiz ini minggu ini dengan baik dan benar:
1. Jelaskan norma-norma ethics dan kaitannya dengan tugas sebagai staf di
perusahaan/kantor saudara.
2. Apa yang saudara ketahui tentang Conflict Interest dan bagaimana cara mengatasi hal ini
kalau terjadi perusahaan saudara
3. Kode Etik Profesi Manajemen SDM
Sebagai seorang manajer SDM di Indonesia, saya berada di bawah naungan Perhimpunan
Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM).
Nilai-Nilai yang Dianut Tanggung Jawab Profesional
Prinsip Dasar
Sebagai profesional SDM, bertanggung jawab memberikan nilai tambah kepada organisasi di
tempat bekerja dan melayani serta memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi
tersebut selain tentu juga menyediakan kenyamanan bagi individu di dalam organisasi tersebut
dan anggota masyarakat yang terkait. Bertanggung jawab penuh secara profesional atas semua
tindakan-tindakan dan keputusan individual. Ikut serta melakukan advokasi terhadap profesi
dengan terlibat secara aktif di dalam kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kredibilitas dan
nilai-nilai profesi.
Maksud
• Membangun rasa hormat, kredibilitas dan kepentingan strategis bagi profesi Manajemen
SDM dalam organisasi, komunitas bisnis, dan masyarakat di tempat kerja;
• Membantu dalam melayani dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi;
• Memberikan informasi dan mendidik para praktisi SDM baik sekarang dan di masa yang
akan datang serta masyarakat umum tentang prinsip-prinsip dan praktek-praktek profesi
SDM yang baik;
• Secara positif mempengaruhi praktek kerja dan proses Manajemen SDM;
• Mendorong pengambilan keputusan yang profesional dan bertanggung jawab;
• Mendorong terlaksananya tanggung jawab sosial bagi para praktisi Manajemen SDM;
• Membangun rasa hormat dan saling menghargai antar sesama praktisi Manajemen SDM.
Pedoman
• Mematuhi standar tertinggi perilaku etis dan professional Manajemen SDM;
• Mengukur efektivitas Manajemen SDM dalam memberikan kontribusi dalam mencapai
tujuan organisasi;
• Mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Bekerja secara konsisten dengan mengacu pada nilai-nilai profesi;
• Berupaya untuk mencapai tingkat pelayanan yang tertinggi, kinerja unggulan dan
mempunyai tanggung jawab social;
• Melakukan advokasi untuk penempatan dan penggunaan tenaga kerja yang sesuai dan
memberikan apresiasi yang adil dan berimbang kepada karyawan;
• Melakukan advokasi secara terbuka di dalam forum-forum diskusi dalam rangka untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang adil dan berimbang;
• Saling menghargai dan berkomunikasi secara positif antar sesama praktisi Manajemen
SDM.
Konsep Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan saat seseorang pada posisi yang memerlukan
kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki
kepentingan profesional dan pribadi yang bersinggungan. Persinggungan kepentingan ini dapat
menyulitkan orang tersebut untuk menjalankan tugasnya.
Isu etis yang paling penting dihadapi oleh para profesi penjaga gerbang dan perantara dalam
konteks bisnis melibatkan konflik kepentingan. Sebuah konflik kepentingan terjadi ketika
seseorang memegang sebuah posisi di mana ia diberikan kepercayaan untuk membuat
penilaian atas nama pihak lain, namun kepentingan dan kewajiban pribadinya bertentangan
dengan kepentingan/kewajiban pihak lainnya itu. Konflik kepentingan juga timbul ketika
kewajiban etis seseorang dalam tugas profesionalnya berbenturan dengan kepentingan pribadi.
4. Upaya Mengatasi Conflict Interest Di PT SIB School
PT. SIB School berlandaskan filosofi “Kearifan tumbuh bersama pengetahuan, maka bersikaplah
bijak dan belajar”. Komitmen ini ditunjang dengan adanya sistem manajemen pengelolaan
segala kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sesuai dengan etika bisnis, dalam berurusan dengan pelanggan, pesaing, dan masyarakat, SIB
School tidak menerima segala bentuk imbalan atau hadiah (yang substansial) yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam bentuk apa pun. Sehingga, keputusan pihak
manajemen objektif dan tidak merugikan perusahaan.
SIB School juga menerapkan konsep TARIF sesuai konsep GCG yaitu melalui transparansi dan
akuntabilitas perusahaan kepada setiap pihak yang berkepentingan. Mereka dapat mengakses
segala informasi terkait dan dapat mengajukan berbagai pertanyaan seputar kegiatan
perusahaan yang berkaitan dengan mereka.
Daftar pustaka:
Hapzi Ali, 2017, Materi Tambahan Kuliah Minggu 14, Universitas Mercu Buana.
PMSM, 2011, https://www.portalhr.com/wp-content/uploads/2011/11/KODE-ETIK-PROFESI-
MANAJEMEN-SDM-INDONESIA1.pdf (Diakses pada 14 Desember 2017, pukul 16:00)