Budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi. Terdapat tiga tingkat budaya organisasi yaitu tampak, tidak tampak, dan keyakinan terdalam. Faktor penentu budaya organisasi antara lain pengalaman organisasi, prinsip, norma, dan keyakinan. Budaya organisasi berperan dalam proses integrasi internal dan adaptasi eksternal organisasi.
3. 3
• Budaya Organisasi adalah nilai dan
keyakinan bersama yang mendasari
identitas organisasi/perusahaan.
• Budaya Organisasi adalah seperangkat
nilai-nilai pokok, asumsi, pemahaman dan
cara berfikir yang dimiliki bersama oleh
anggota organisasi dan diajarkan kepada
anggota baru.
4. Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan
norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah
organisasi terkait dengan lingkungan di mana
organisasi tersebut menjalankan kegiatannya
Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan,
apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh
sebuah organisasi.
4
5. 5
Budaya Organisasi ada 3 tingkat :
1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara
berpakaian, simbol2 fisik, perayaan/seremonial, dan
tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “
disiplin dan makna prestasi.
3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg
tersembunyi “adanya keyakinan bahwa atasan tdk
pernah salah-anak buah selalu salah atau konsumen
adalah raja.
6. 6
1. NILAI
Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah
laku.
2. NILAI YG MENDUKUNG (Espaused Values)
Nilai dan norma yang telah dibuat oleh organisasi.
(Mis: Keanekragaman, rasa hormat, dan integritas...)
3. NILAI YG DIPERANKAN (Enacted Values)
Nilai dan norma yang dimiliki karyawan.
(Mis : Sejauhmana nilai rasa hormat tercermin dalam
perilaku setiap karyawan...)
7. Keyakinan yang dipegang teguh dan tampil
dalam tingkah laku.
5 komponen penting definisi nilai :
Nilai adalah kepercayaan
Mengenai perilaku yang dikehendaki
Keadaan yang amat penting
Pedoman menyeleksi/mengevaluasi
kejadian dan perilaku
Urut dari yang paling relatif penting
Nilai-nilai organisasi : Dasar Budaya
Organisasi
7
8. Pengalaman Organisasi (Organizational
Experiences) merupakan faktor penentu utama
terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu.
Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan
maupun kegagalan yang dialami organisasi dalam
menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi
faktor penentu terbentuknya sebuah Budaya
Organisasi.
Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-
nilainya diadopsi sehingga menentukan sebuah
budaya organisasi.
8
9. 9
•SEBAGAI PROSES INTEGRASI INTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu
setiap komponen internal organisasi”
•SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar
organisasi”
10. 10
1. Memberikan identitas organisasi kepada
Karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mendukung stabilitas sistem(hubungan)
Sosial antar personal
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan
Organisasi
11. 11
•BUDAYA ORGANISASI YG ADAPTIF
“Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan
dengan lingkungan luar organisasi
•BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF
“Budaya organisasi yang tidak mampu menye-
suaikan dengan lingkungan luar organisasi”
12. 12
1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material
organisasi dalam rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
4. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
5. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang
penting
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer
dan supervisor
7. Teladan sikap pimpinan
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yg ingin dicapai.
13. Budaya communal
◦ Memberikan rasa memiliki bagi anggota
Budaya networked
◦ Anggota diperlakukan sebagai teman dan
keluarga
Budaya mercenary
◦ Fokus langsung pada tujuan
Budaya fragmented
◦ Rasa memiliki sangat rendah
13
15. 15
Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai
pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau
apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu;
memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada
dalam organisasi dan diri pribadi.
Hakikat Etika :
1. Merupakan konsep tata nilai dan pengukuran terhadap
sikap, perilaku atau ucapan yang dianggap baik, lazim
dan patut untuk dilakukan;
2. Refleksi mengenai nilai-nilai dan norma moral yang
dipedomani seseorang atau kelompok dalam mengatur
pola sikap, perilaku ataupun ucapannya.
16. 16
Norma Etika :
1. Jujur (ketulusan hati, keikhlasan, tidak berbohong, tidak curang
dll)
2. Adil (arif, bijak, tenggang rasa, tidak diskriminatif, tidak
memihak dll).
3. Tepati Janji (sumpah, ikrar, komitmen, pakta integritas dll).
4. Taat Aturan ( mentaati dan mematuhi peraturan per-UU-an)
5. Tanggung jawab ( tanggung hasil dan resiko, memperbaiki diri
dll.)
6. Responsif (cepat tanggap, meantisipasi dan ambil tindakan
segera)
7. Hati-hati ( jaga harmonisasi, cegah keresahan atau kerugian
masy.)
8. Sopan santun ( sikap perilaku, tindakan dan ucapan secara
etis, bertata kerama, saling hormat, beradab & berbudi
pekerti dlm berhub.)
17. 17
1. Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/mgr
sebagai model peran)
2. Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
3. Mengembangkan kode etik
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Memberikan dukungan terhadap perilaku etis
6. Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
18. 18
Mengatur hubungan individu dalam organisasi
bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan
proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di
luar perusahaan dalam membangun budaya kerja
dan budaya perusahaan
19. 19
1. Sikap individu dalam perusahaan
2. Sikap individu dalam perusahaan dengan
wewenang dan jabatan
3. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
atasan dan bawahannya
4. Hubungan antar sesama individu dalam
perusahaan
5. Hubungan individu dalam perusahaan dengan
individu stakeholder lainnya
6. Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan bagi
setiap individu dalam perusahaan
20. 20
1. Menghargai setiap individu dalam perusahaan, menunjukkan
sikap sopan santun serta membangun penghargaan pribadi.
2. Membangun komitmen dan menunjukkan perlakuan yang sama
kepada semua individu dalam perusahaan tanpa melihat ras,
warna kulit, agama, asal-usul, hambatan fisik atau mental,
gender dan usia.
3. Meyakinkan para individu dalam perusahaan untuk
menyampaikan opininya tentang kebijakan dan praktek-praktek
perusahaan dengan berkomunikasi secara terbuka.
4. Menyediakan dan memelihara lingkungan dan tempat kerja
yang kondusif, sehat dan teratur.
5. Membuat ...
21. 21
5. Membuat para individu dalam perusahaan mendapatkan
informasi tentang kebijakan, rencana dan kemajuan
perusahaan lewat komunikasi yang teratur.
6. Memberi peluang yang rasional kepada individu dalam
perusahaan, konsisten dengan misi dan visi perusahaan
untuk mengikuti pelatihan agar menjadi individu yang
kompeten pada pekerjaannya.
7. Mengusahakan promosi yang konsisten dengan kebutuhan
perusahaan setiap saat, sehingga tersedia sdm dengan
kualifikasi kompetensi sesuai kebutuhan.
8. Memberikan …
22. 22
8. Memberikan kompensasi dan manfaat yang jelas
dan menarik serta memberi imbalan dan
mempertahankan individu yang berkualitas.
9. Tidak boleh memaksa, mempengaruhi dan atau
melarang keterlibatan individu memberikan kontribusi
dalam proses politik selama dilakukan secara wajar
serta tidak bertentangan dengan peraturan
perusahaan yang berlaku.
23. Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang
mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia
memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin
menampakkan sesuatu yang indah dalam
perilakunya.
Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan
sebagainya sehingga membuatnya lebih
bersemangat untuk bekerja.
23
24. Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan
tanggung jawabyang sama, sehingga muncul
tuntutan terhadap persamaan hak antaralaki-laki
dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan
dalamberbagai bidang lainnya. Prinsip ini
melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas
dasar apapun.
24
25. Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu
berupaya berbuatkebaikan dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Prinsip inibiasanya
berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti
hormat-menghormati, kasih sayang, membantu
orang lain, dan sebagainya.Manusia pada
hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena
denganberbuat baik dia akan dapat diterima oleh
lingkungannya.Penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakat
sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan
kebaikan bagimasyarakat 25
26. Prinsip Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap
dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang
apa yang semestinya merekaperoleh. Oleh karena
itu, prinsip ini mendasari seseorang
untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak
mengambil sesuatu yangmenjadi hak orang lain
26
27. Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan
individu untuk bertindak atau tidak bertindak
sesuai dengan pilihannya sendiri.
Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia,
setiap manusiamempunyai hak untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan kehendaknyasendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu
hak-hak oranglain. Oleh karena itu, setiap
kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab
sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang
semena-menakepada orang lain.
27