Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik, mulai dari pengertian GCG, penerapannya di Indonesia, manfaat kode etik perusahaan, hingga prinsip-prinsip etika bisnis.
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NAMA : MUHAMMAD RUSYDI HAWARI
NIM : 55116120027
DOSEN : Prof. Dr. Hapzi Ali .MM
UNIV : UNIVERSITAS MERCU BUANA
FORUM
Menurut saya, yg pertama kita harus mengenal lebih dahulu perusahaan tersebut karena dalam
praktik good corporate governance(GCG) berbeda disetiap negara dan perusahaan karena
berkaitan dengan sistem ekonomi, hukum, struktur kepemilikan, sosial dan budaya.
setelah kita mengenal poin-poin diatas maka kita baru menerapkan prinsip-prinsip yang dikenal
sebagai “TARIF” (transparency, accountability, responsibility, independency, fairness).
Terimkasih
QUIZ
secara umum istilah GCG merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang
dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan(hard
definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelola itu
sendiri(soft definition).
Indonesia memiliki UUD 1945 sebagai sumber dasar dari hukum yang didirikan di Indonesa.
Dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 telah dijelaskan mengenai nilai Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab yang harus dijunjung. Hal ini menjadikan semua masyarakat
mempunyai kewajiban untuk memelihara budi pekerti, menegakkan keadilan dan
mengedepankan kemanusiaan sesuai dengan cita-cita moral yang luhur dari rakyat. Selain itu
pemerintahan yang baik harus mencakup mengenai keterbukaan, pertanggung jawaban dan
Pengawasan agar terlaksananya pemerintahan yang bersih.
Di Indonesia masih banyak hal yang harus dibenahi untuk mencapai GCG yang baik, dalam
konteks pemerintahan dan pelayanan publik masih dapat banyak kita temui kasus pungli pada
pengurusan Kartu Tanda Penduduk dimasyarakat, hal ini tentu menunjukan bahwa pemerintah
belum dapat mengimplementasikan GCG dengan baik distruktur pemerintahan mereka.
Fenomena ini bisa terjadi karena kemungkinan pegawai pemerintah dalam melayani
2. masyarakat tidak termotivasi untuk melayani masyarakat (service to public) melainkan masih
termotivasi dengan uang dalam melayani masyarakat.
Pendekatan langsung kepada para pemberi pelayanan publik harus dilakukan dengan
mengubah pola pemikiran mereka yang semula termotivasi dengan uang harus diubah menjadi
pelayanan yang berdasarkan UUD 1945 dimana semua insan yang bergerak dalam pemberian
pelayanan publik harus menyadari bahwa masyarkat Indonesia mempunyai hak untuk
mendapatkan pelayanan yang adil, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kode etik perusahaan
Sebelum kita mengupas dan membahas mengenai kode etik perusahaan, terlebih dahulu kita
memahami istilah umum yaitu ethics statements diantaranya:
1) Pertama, value statements atau pernyataan nilai. Banyak pernyataan nilai menegaskan
bahwa perusahaan ingin beroperasi secara etis serta fair dan menggaris bawwahi pentingnya
integritas, teamwork, kredibilitas, dan keterbukaan dalam komunikasi. Jadi nilai yang
dikemukakan ini sering lebih luas daripada nilai-nilai etis.
2) Kedua, Corporate Credo atau kredo perusahaan Biasanya merumuskan tanggung jawab
perusahaan terhadap para stakeholder, khususnya konsumen, karyawan, pemilik saham,
masyarakat umum dan lingkungan hidup
3) Kode etik Kode etik ini menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan
kesulitas yang bisa timbul (dan mungkin dimasa lampau pernah timbul), seperti konflik
kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan kepada
partai politik dan sebagainya.
Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai
corporate culture. Dengan adanya kode etik, secara intern semua karyawan terikat
dalam standar etis yang sama, sehingga akan mengambil keputusan yang sama pula
untuk kasus-kasus yang sejenis. Sedangkan secara eksternal, para stakeholder lainnya
seperti pemasok dan konsumen memaklumi apa yang bisa diharapkan dari perusahaan.
Reputasi yang baik di bidang etika merupakan asset yang amat penting bagi suatu
perusahaan.
2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas moral yang
sering merongrong kinerja perusahaan, dengan demikian dapat dihindarkan. Contohnya
menerima hadiah atau komisi, kesungguhan perusahaan dalam memberantas memakai
tenaga kerja anak di bawah umur, dan keterlibatan perusahaan dalam melindungi
lingkungan hidup.
3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam dunia bisnis untuk mengatur dirinya
sendiri, dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur tangan.
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Menurut Sonny Keraf (1998), prinsip-prinsip etika bisnis adalah
sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya sendiri mengenai
sesuatu kebaikan untuk diberian kepada orang lain.
2. Prinsip Kejujuran Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis
merupakan keutamaan. Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian
dan kontrak. Dalam perikatan perjanjian dan kontrak tertentu, semua pihak saling
percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur membuat perjanjian
dan kontrak, serius, tulus dan jujur melaksanakan perjanjian. Kejujuran sangat penting
artinya bagi kepentingan masing-masing pihak, kejujuran sangat menentukan
keberlanjutan relasi dan kelangsungan bisnis selanjutnya.
3. Prinsip Keadilan Tindakan memberikan keadilan terhadap keterlibatan semua pihak
dalam bisnis merupakan praktek keutamaan. Prinsip keadilan perlu dilakukan agar
setiap orang dalam kegiataan bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan
diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.
4. Prinsip Saling Menguntungkan Kegiatan bisnis perlu memberikan keadaan saling
menguntungkan kepada keterlibatan setiap pihak dalam bisnis, hal tersebut merupakan
cerminan prinsip keutamaan. Saling menguntungkan merupakan cermin integritas moral
internal pelaku bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama baik
perusahaan untuk berbisnis tetap terjaga, dipercaya dan kompetitif.
Kebanyakan perusahaan pencapai sukses merupakan perusahaan yang memiliki nilai etika
pelaksanaan pekerjaan tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena disaat diterapkan nilai etika
bisnis tinggi, maka konsumen atau masyarakat lainnya merasa puas sehingga dilain
kesempatan mereka bersedia mengikat perikatan bisnis dengan perusahaan tersebut, dengan
demikian bisnis perusahaan beretika tinggi tersebut terus berkembang. Yang baik harus
dilakukan karena hal itu baik, bukan hanya karena membuka jalan menuju sukses. Peristiwa
tersebut sesuai dengan prinsip keutamaan di zaman Aristoteles. Namun mungkin etika bisnis
hanya bisa berlaku intensif dalam suatu komunitas masyarakat moral. Moralitas bukan
merupakan komitmen individual, namun berlaku dalam suatu jangkauan kerangka sistim sosial.