SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
Bussiness Ethic & Good Governance
Forum & Kuis 1
Disusun Oleh
55118110042 Fatinah Ghiyats
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
Tiga aspek pokok dari bisnis
Sebelum kita membahas konsep etika dalam
bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami
tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya:
Sudut Pandang Ekonomis
Dalam sudut pandang ekonomis, bisnis
merupakan kegiatan ekonomis, dimana terjadi
proses tukar menukar, jual-beli, memproduksi-
memasarkan, bekerja-memperkerjakan dan
interaksi manusia lainnya, dengan tujuannya
memperoleh keuntungan. Dalam fungsi
manajemen produksi, bisnis yang baik adalah
bisnis yang dapat mempertahankan produktivitas
perusahaan.
A. Etika Pribadi dan Etika Bisnis
Sudut Pandang Moral
Dalam sudut pandang moral, bisnis yang
baik adalah bisnis yang baik secara moral.
Perilaku yang baik dalam konteks moral adalah
perilaku yang sesuai dengan norma norma moral,
sedangkan perilaku yang buruk adalah perilaku
yang bertentangan
dengan atau menyimpang dari
norma moral.
Sudut Pandang Hukum
Bisnis tidak terlepas dari hukum “ hukum
dagang” atau “ hukum bisnis”. Dalam sudut
pandang normative, hukum menetapkan apa
yang harus dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan pada aktivitas bisnis. Disini, hukum
lebih jelas dan pasti, karena tertulis dan ada
sangsi tertentu bila terjadi pelanggaran. Dari
sudut pandang hukum, bisnis yang baik adalah
bisnis yang patuh pada hukum.
Untuk menentukan baik tidaknya bisnis dari
sudut pandang moral, perlu adanya tolak ukur
dalam menentukan baik buruknya suatu
perbuatan dan tingkah laku di setiap aktivitas
bisnis, diantaranya: hati nurani, kaidah emas dan
penilaian masyarakat umum. Penjelasannya
sebagai berikut:
1) Hati nurani
Suatu perbuatan dan tingkah laku yang baik, jika
dilakukan sesuai dengan hati nurani, begitu juga
sebaliknya.
2) Kaidah Emas
Menurut kaidah emas, perilaku yang baik adalah
memperlakukan orang lain sebagaimana kita
sendiri ingin diperlakukan.
Dari hasil catatan di atas dapat disimpulkan
bahwa bisnis dikatakan baik (good business) jika
tidak bertentangan dengan sudut pandang etika
dan hukum.
Contoh-contoh etika dalam kehidupan sehari-
hari,yaitu :
1. Jujur tidak berbohong.
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan.
3. Lapang dada dalam berkomunikasi.
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang
baik.
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan
efisie.
6. Tidak mudah emosi / emosional.
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog.
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan.
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai
keadaan.
10. Bertingkah laku yang baik.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika
yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis
pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul
mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan
sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis
adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam
perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan
ini mencakup pertanyaan tentang moralitas
aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur
organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis
adalah pertanyaan yang muncul seputar individu
tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
Etika bisnis
Arti etika dapat dibedakan dari sisi
praktis dan refleksi. Etika sebagai praktis yaitu
sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral
diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai
aktivitas dan kegiatan sehari hari. Atau dapat
juga di artikan sebagai apa yang dilakukan sesuai
dengan nilai dan moral. Etika sebagai praktis
berarti moral atau moralitas: apa yang harus
dilakukan, tidak boleh dilakukan , pantas
dilakukan dan sebagainya. Etika sebagai refleksi
adalah pemikiran moral, dimana kita berfikir
tentang apa yang dilakukan lebih spesifik yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai
baik buruknya perilaku orang.
Menurut Kirk O. Hanson , seorang ahli etika
terkenal yang juga merangkap sebagai Direktur
Eksekutif Markkula Center for Applied Ethics,
menyatakan bahwa pengertian etika bisnis
adalah studi tentang standar perilaku bisnis yang
mendorong kesejahteraan manusia dan
kebaikan.
Selain itu, arti etika bisnis adalah sistem
kepercayaan moral dan etika yang mengarahkan
nilai-nilai, perilaku dan keputusan perusahaan
dan individu dalam perusahaan itu sendiri.
Etika bisnis sendiri dapat diwujudkan baik
sebagai standar moral yang tertulis maupun
tidak tertulis yang penting bagi kegiatan dan
masa depan sebuah organisasi bisnis. Standar
etika bisnis ini dapat berbeda antara perusahaan
satu dengan perusahaan lain karena perbedaan
budaya, struktur operasional serta orientasi
strategis.
Tujuan dari bisnis adalah menghasilkan uang
dan etika bisnis memberikan batasan-batasan
untuk mencapai tujuan itu.
Hal ini dikarenakan banyak pebisnis yang suka
bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki
etika bisnis yang baik sehingga mereka dapat
mempercayainya.Sehingga hal tersebut dapat
memberikan manfaat kepada pada perusahaan
untuk jangka waktu yang panjang dari perilaku
etis mereka.
Dengan demikian dengan etika bisnis,
perusahaan bisa membangun kepercayaan dan
kredibilitas perusahaan dengan baik.Dengan
etika bisnis yang baik maka perusahaan tidak
mungkin merugikan bisnis lainnya, tidak
melanggar hukum yang berlaku dan dan selalu
menjaga jalannya bisnis dalam kondisi yang
kondusif.
Tujuan etika bisnis secara umum adalah:
• Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku
atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu
tertentu.
• Mengarahkan perkembangan masyarakat
menuju ke arah suasana yang harmonis, tertib,
teratur, damai dan sejahtera.
• Mengarahkan orang-orang untuk bersikap kritis
dan rasional untuk mengambil keputusan secara
otonom. prinsip-prinsip etika bisnis adalah
standar umum untuk menentukan benar atau
salah terhadap perilaku perusahaan atau
individu.
Dengan prinsip-prinsip etika bisnis ini dapat
memberikan panduan untuk membuat keputusan
tapi juga mereka dapat menetapkan kriteria
tertentu sehingga keputusan tersebut dapat
dinilai oleh orang lain.
Berikut adalah beberapa prinsip etika bisnis :
1. Kejujuran
Salah satu kunci keberhasilan dan landasan
kepercayaan dalam bisnis adalah prinsip
kejujuran.Kejujuran merupakan prinsip paling
penting dalam etika bisnis karena dengan
kejujuran dapat membantu kesuksesan dalam
bisnis.Prinsip kejujuran merupakan pertanda
kepatuhan untuk melaksanakan komitmen serta
pekerjaan yang telah disepakati.
2. Integritas
Untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain
adalah dengan memiliki dan mempertahankan
integritas pribadi.Integritas merupakan karakter
yang baik yang ditunjukkan dengan sinerginya
antara pikiran, perkataan dan tindakan.
Untuk mempertahankan nilai integritas
dibutuhkan keberanian dan kekuatan untuk batin
untuk melakukan hal yang benar walau
dihadapkan dengan nominal yang lebih besar.
Pada dasarnya prinsip ini mengajarkan agar
pelaku bisnis dapat menjalankan usaha mereka
dengan tetap menjaga reputasi perusahaan.
3. Komitmen
Prinsip etika bisnis agar anda dapat dipercaya
adalah mereka akan berkomitmen untuk
memenuhi tanggung jawab serta tugas
mereka.Mereka tidak akan pernah menafsirkan
semua komitmen mereka dengan secara tidak
wajar untuk merasionalkan ketidakpatuhan atau
menciptakan alasan untuk melepas komitmen
mereka.
5. Loyalitas
Dengan menunjukkan kesetiaan dan pengabdian
kepada individu atau lembaga walau dalam
kondisi yang sulit akan membuat anda pantas
untuk dipercaya.Mereka tidak akan
memanfaatkan atau mengungkapkan segala
informasi yang rahasia demi keuntungan pribadi.
Dengan prinsip loyalitas, mereka akan setia
kepada perusahaan atau kolega serta bekerja
secara profesional dan independen untuk
menghindari konflik kepentingan.
6. Keadilan
Hal tersulit dalam menjalankan bisnis adalah
bersikap adil karena kita akan sering terbentur
dengan pilihan yang tidak adil namun berpotensi
lebih menguntungkan. Dalam prinsip etika
bisnis hal ini tergolong sangat tidak etis dan
tidak adil walaupun dapat memberikan peluang
untuk kemajuan dan keuntungan.
Dalam prinsip ini anda harus membuat semua
orang peduli dengan prinsip keadilan dan juga
memastikan bahwa perusahaan anda melakukan
hal yang benar.
7. Kepedulian
Peduli terhadap orang lain merupakan hal yang
sangat penting dalam etika bahkan dalam sebuah
bisnis.Ketika berbicara tentang etika dalam
perusahaan maka kepedulian ini dapat
mencakup kepada kepedulian terhadap
karyawan, pelanggan dan juga mitra bisnis.
Apabila ditemukan praktik-praktik yang dapat
berpotensi merugikan karyawan, pelanggan atau
mitra bisnis maka praktik ini dapat dikatakan
sebagai praktik yang tidak etis.
Kode etik perusahaan
Sebelum kita mengupas dan membahas
mengenai kode etik perusahaan, terlebih dahulu
kita memahami istilah umum yaitu ethics
statements diantaranya:
1) Pertama, value statements atau pernyataan nilai.
Banyak pernyataan nilai menegaskan bahwa
perusahaan ingin beroperasi secara etis serta fair
dan menggaris bawwahi pentingnya integritas,
teamwork, kredibilitas, dan keterbukaan dalam
komunikasi.
2) Kedua, Corporate Credo atau kredo perusahaan
Biasanya merumuskan tanggung jawab
perusahaan terhadap para stakeholder, khususnya
konsumen, karyawan, pemilik saham,
masyarakat umum dan lingkungan hidup
3) Kode etik
Kode etik ini menyangkut kebijakan etis
perusahaan berhubungan dengan kesulitas yang
bisa timbul (dan mungkin dimasa lampau pernah
timbul.
Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu
perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai
corporate culture
2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey
area
3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana
perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam
dunia bisnis untuk mengatur dirinya sendiri,
dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur
tangan.
Etika dan moral haruslah menjadi sebuah
prilaku, karakter, pilihan hidup dan kepribadian
B. Moral dan Hukum
yang dapat diperlihatan dalam keseharian
dilingkungan kerja. Praktek moralitas dan etika
akan memperkuat integritas pribadi di tempat
kerja, untuk memahami apa yang baik dan apa
yang buruk dalam suatu presepsi. Standar moral
dalam perilaku biasanya tidak tertulis,
merupakan hasil akhir dari pikiran positif
terhadap etos kerja itu mengacu pada moralitas
ditempat kerja. Sedangkan etika adalah yang
mengacu pada standar berprilaku ditempat kerja
merupakan pedoma yang formal, baik etika
ataupun moralitas memerlukan intergritas
pribadi yang tinggi untuk menjalanya dengan
sempurna. Hubungan kerja yang harmonis selalu
di landasi oleh sikap moralitas dan etika yang
juga menjadi kekuatan untuk membangun
keyakikan dalam menyelesaikan sebuah konflik
adalah suatu perkerjaan. Perosoalan dapat
diselesaikan dengan hati nurani, menggnakan
moralitas dan etika akan menghasilkan
pemikiran dengan akan yang paling sehat dan
menggunakan kejujuran. Moralitas dan etika
merupakan fitur penting untuk bertindak bagai
keryawan, pimpinan, dan setiap steakholder
ditempat kerja dalam mengedepankan keadilan,
terbuka dan penuh dengan tanggung jawab.
Menurut Chaplin (2001), moral adalah hal
yang menyinggung akhlak, tingkah laku yang
susila, ciri-ciri khas seseorang dengan perilaku
pantas dan baik, menyinggung hukum, adat
istiadat, kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
Menurut Poespoprodjo (2009), ada tiga faktor
penentu moralitas, pertama perbuatan sendiri,
yang dikehendaki individu memandangnya tidak
dalam tertib fisik tetapi dalam tertib moral.
Kedua, motif yang dimiliki individu dalam
pikiran ketika melakukan suatu perbuatan secara
sadar dilakukan sendiri untuk dicapai dengan
perbuatan sendiri, dan ketiga, keadaan, segala
yang terjadi pada suatu peristiwa atau perbuatan.
Berdasarkan penelusuran peneliti melalui media
massa, didapatkan beberapa fenomena remaja
cenderung melakukan tindakan amoral. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) amoral
diartikan sebagai tidak bermoral atau tidak
berakhlak.
Bagaimana orang berprilaku dan
menggambarkan standar moral yang diinginkan
perusahaan dengan menggunkan pedoma etik
perusahan yang harus di ikuti oleh semua orang
yang ada diperusahan tersebut. Memiliki
keyakinan terhadap nilai-nilai, norma dan
prinsip moral yang ada di dalam pedoma etik
peusahan harus dijlankan bukannya karyawan
saja tapi seorang pimpinan juga. Etika kerja dan
etika bisnis harus mampu menajadi dasar terbaik
untuk memperlihatkan moralitas yang
berkualitas dalam bekerja, meupakan alat yang
mampu untuk memperlihatkan perilaku yang
bermoral di tempat kerja. Seseorang dapat
menjadi pribadi yang tidak jujur jika tidak
memiliki moralitas ditempat kerja, dan
mengabaikan misi atau pun visi yang telah ada
seingga akan menyebabkan perusahan tidak
berjalan dengan efektif dan citra atau pun
performa perusahan akan merosot.
Moral awareness didefinisikan sebagai
derajat dimana seseorang mengenali aspek-
aspek situasi yang dapat dikategorikan sebagai
moral yang salah dan merugikan bagi orang lain,
sekelompok orang, atau masyarakat lebih luas
(VanSandt et al. 2006) . Moral awareness di sini
didefinisikan dalam bentuk derajat, bukan
sebagai sesuatu yang ada atau tiada. Definisi
tersebut merujuk pada definisi dari Blum (1991)
yang membahas moral sebagai suatu proses.
Moralitas individu akan dijelaskan dalam level
penalaran moral individu, serta akan
berpengaruh pada perilaku etis mereka
(Puspasari, 2012).
Moral Dalam Bisnis
Berbicara tentang moral sangat erat
kaitannya dengan agama dan kebudayaan.
Dalam kehidupan sehari – hari, moral moral
digunakan sebagai alat untuk mendorong
melakukan kebaikan dalam berprilaku.
Begitu juga halnya dalam dunia bisnis. Sebagai
bagian dari aktifitas , tentunya moral sangat
dibutuhkan dalam berbisnis. Moral yang baik
dalam berbisnis tentunya juga akan memberikan
dampak yang baik untuk perkembangan bisnis
tersebut serta dapat menjalin relasi yang baik
juga. Moral lahir dari orang yang memiliki dan
mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama
telah mengatur seseorang dalam melakukan
hubungan dengan orang sehingga dapat
dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan
bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang
terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini
sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan
bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan
(rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu.
Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan
pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya
dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Aplikasi moral dalam
kehidupan sehari – hari misalnya adalah
kejujuran. Apabila sebuah bisnis dilandasi
dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan
pengambilan keputusan,maka akan memberikan
kepuasan bagi kedua pihak yang saling terkait.
HUKUM BISNIS
Beberapa Ahli telah memberikan
pendapat mereka mengenai pengerian hukum.
Melalui sumber
(http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/2
0-pengertian-hukum menurutpara-ahli.html)
berikut adalah beberapa pendapat hukum yang
dapat kami tuliskan:
Plato: Hukum adalah seperangkat peraturan-
peraturan yang tersusun dengan baik -baik
dan teratur dan bersifat mengikat hakim dan
masyarakat
Immanuel Kant: Hukum adalah segala
keseluruhan syarat dimana seseorang memiliki
kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari
orang lain dan menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan.
Achmad Ali: Hukum merupakan
seperangkat norma mengenai apa yang benar
dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya
oleh pemerintah, baik yang tertuang dalam
aturan tertulis maupun yang tidak, terikat
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
secara menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi
bagi pelanggar aturan norma itu.
Hukum terbentuk untuk mewujudkan tatanan
masyarakat yang tertib dan adil. Agar tujuan
hukum dapat tercipta maka hukum yang
terbentuk seharusnya dapat memenuhi
fungsinya sebagai pedoman atau pengarahan,
pengawasan atau pengendalian sosial (social
control), penyelesaian sengketa (dispute
settlement) dan rekayasa sosial (social
engineering).
Berikut adalah beberapa bentuk pengelompokan
hukum:
1)Menurut sumbernya :
a.Hukum undang-undang, yaitu hukum
yang tercantum dalam peraturan
perundangan.
b.Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam
peraturan-peraturan kebiasaan.
c.Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan
oleh Negara-negara suatu dalam perjanjian
Negara.
d.Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang
terbentuk karena putusan hakim.
e.Hukum doktrin, yaitu hukum yang
terbentuk dari pendapat seseorang atau
beberapa orang sarjana hukum yang terkenal
dalam ilmu pengetahuan hukum.
2)Menurut bentuknya :
a.Hukum tertulis, yaituhukum yang dicantumkan
pada berbagai perundangan
b.Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan),
yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis,
namun berlakunya ditaati seperti suatu
peraturan perundangan.
3)Menurut tempat berlakunya:
a.Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku
dalam suatu Negara.
b.Hukum internasional, yaitu yang mengatur
hubungan hubungan hokum dalam dunia
internasional.
4)Menurut waktu berlakunya :
a.Ius constitutum (hukum positif), yaitu
hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
b.Ius constituendum, yaitu hukum yang
diharapkan berlaku pada masa yang akan
datang.
c.Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum
yang berlaku dimana-mana dalam segala
waktu dan untuk segala bangsa di dunia.
5)Menurut cara mempertahankannya :
a.Hukum material, yaitu hukum yang
memuat peraturan yang mengatur
kepentingan dan hubungan yang berwujud
perintah-perintah dan larangan.
b.Hukum formal, yaitu hukum yang memuat
peraturan yang mengatur tentang bagaimana
cara melaksanakan hukum material
6)Menurut sifatnya :
a.Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang
dalam keadaan bagaimanapun mempunyai
paksaan mutlak.
b.Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang
dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
7)Menurut wujudnya :
a.Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu
Negara berlaku umum.
b.Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul
dari hukum obyektif dan berlaku pada orang
tertentu atau lebih. Disebut juga hak.
8)Menurut isinya :
a.Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara orang yang satu dengan yang
lain dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan.
b.Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara Negara dengan alat
kelengkapannya ata hubungan antara Negara
dengan warganegara.
Pelaku bisnis adalah berbagai pihak
baik sebagai perseorangan maupun sebagai
badan usaha. Bisnis merupakan kegiatan
usaha yang meliputi industri, perdagangan,
jasa, agraris, ekstratif dan maritime dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Bisnis juga mempengaruhi
perekonomian dan perekonomian pada akhirnya
berkaitan dengan Negara dan masyarakat.
Dengan demikian, kegiatan bisnis
menghubungkan berbagai macam pihak
dengan berbagai macam kepentingan. Oleh
sebab itu hukum bisnis menjadi kebutuhan
mutlak untuk mewujudkan kondisi bisnis yang
sehat.
Hukum bisnis diharapkan dapat
melindungi pelaku bisnis karena hukum akan
menghubungkan berbagai pelaku bisnis
dalam perjanjian resmi. Hukum bisnis juga
memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis
yaitu adanya jaminan untuk dapat melakukan
upaya hukum apabila salah satu pihak pelaku
bisnis tidak memenuhi kewajiban atau
pelanggar perjanjian yang telah disepakati.
Tujuan dan manfaat hukum bisnis dapat
terpenuhi bila hukum dapat menjalankan
fungsinya sebagai berikut:
Menjadi sumber informasi yang benar bagi
pelaku bisnis.
Memberikan kejelasan hak dan kewajiban bagi
pelaku bisnis dalam praktik bisnis.
Memberikan adanya kepastian pedoman untuk
mengatur kegiatan bisnis
Sumber dari hukum bisnis dapat
berupa perjanjian resmi dari pelaku bisnis,
perundang-undangan antara lain Hukum
Perdata, Hukum Publik dan Hukum Dagang
serta peraturan perundang-undangan. Beberapa
bidang yang sudah termasuk ke dalam
hukum bisnis adalah sebagai berikut:
Kontrak bisnis
Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
Pasar modal dan perusahaan go publik
Kegiatan jual beli oleh perusahaan
Investasi atau penanaman modal
Likuidasi dan pailit
Merger, akuisisi dan konsolidasi
Pembiayaan dan perkreditan
Jaminan hutang
Surat-surat berharga
Ketenagakerjaan
Hak Kekayaan Intelektual Industri
Persaingan usaha tidak sehat dan larangan
monopoli
Perlindungan terhadap konsumen
Distribusi dan agen
Perpajakan
C. Langkah-Langkah Dalam Mengambil Keputusan
Asuransi
Sengketabisnis
Bisnis Internasional
Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut,
maupun udara
Perlindungan dan jaminan kepastian hukum
bagi pengguna teknologi dan pemilik
teknologi
Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
1. Jelaskan apa yang kalian ketahui mengenai
pengambilan keputusan ?
• Pengambilan keputusan (desicion making)
adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
D. Etiket dan Profesionalisme Hukum
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja
meliputi identifikasi masalah utama, menyusn
alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam
pengambilan keputusan ?
• Menganalisis masalah
• Membuat asumsi
• Membuat alternatif pemecahan
• Mengevaluasi alternatif
• Memilih dan menerapkan alternatif
• Mengevaluasi hasil
Pengertian Profesi
Profesi dalam kamus besar bahasa
indonesia adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan dan sebagainya) tertentu. jenis profesi
yang dikenal antara lain : profesi hukum, profesi
bisnis, profesi kedokteran, profesi pendidikan
(guru). menurut Budi Santoso ciri-ciri profesi
adalah :
a. suatu bidang yang terorganisir dari
jenis intelektual yang terus menerus dan
berkembang dan diperluas.
b. suatu teknis intelektual.
c. penerapan praktis dari teknis
intelektual pada urusan praktis.
d. suatu periode panjang untuk suatu
pelatihan dan sertifikasi.
e. beberapa standar dan pernyatan
tentang etika yang dapat diselenggarakan.
f. kemampuan memberi kepemimpinan
pada profesi sendiri.
g. asosiasi dari anggota-anggota profesi
yang menjadi suatu kelompok yang akrab
dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar
anggota.
h.pengakuan sebagai profesi.
i. perhatian yang profesional terhadap
penggunaan yang bertanggung jawab dari
pekerjaan profesi.
j. hubungan erat dengan profesi lain.
Etika Profesi
Etika profesi adalah bagian dari etika
sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab
manusia sebagia anggota umat manusia (Magnis
Suseno et.al., 1991 : 9). untuk melaksanakan
profesi yang luhur itu secara baik, dituntut
moralitas yang tinggi dari pelakunya ( Magnis
Suseno et.al., 1991 : 75). Tiga ciri moralitas
yang tinggi itu adalah :
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk
bertindak sesuai dengan tuntutan profesi.
2. Sadar akan kewajibannya, dan
3. Memiliki idealisme yang tinggi.
Profesi Hukum
Profesi hukum adalah profesi yang
melekat pada dan dilaksanakan oleh aparatur
hukum dalam suatu pemerintahan suatu negara
(C.S.T. Kansil, 2003 : 8). profesi hukum dari
aparatur hukum negara Republik Indonesia
dewasa ini diatur dalam ketetapan MPR
II/MPR/1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara.
Pengemban profesi hukum harus bekerja
secara profesional dan fungsional, memiliki
tingkat ketelitian, kehati-hatian, ketekunan.
kritis, dan pengabdian yang tinggin karena
mereka bertanggung jawab kepada diri sendiri
dan sesama anggota masyarakat, bahkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Pengemban profesi
hukum bekerja sesuai dengan kode etik
profesinya, apabila terjadi penyimpangan atau
pelanggaran kode etik, mereka harus rela
mempertanggungjawabkan akibatnya sesuai
dengan tuntutan kode etik. Biasanya dalam
organisasi profesi, ada dewan kehormatan yang
akan mengoreksi pelanggaran kode etik.
Nilai Moral Profesi Hukum
Profesi hukum merupakan salah satu
profesi yang menuntut pemenuhan nilai moral
dari pengembannya. Nilai moral itu merupakan
kekuatan yang mengarahkan dan mendasari
perbuatan luhur. Setiap profesional hukum
dituntut agar memiliki nilai moral yang kuat.
Franz Magnis Suseno mengemukakan lima
kriteria nilai moral yang kuat yang mendasari
kepribadian profesional hukum.
1. Kejujuran
Kejujuran adalah dasar utama. Tanpa
kejujuran maka profesional hukum mengingkari
misi profesinya, sehingga akan menjadi
munafik, licik dan penuh tipu daya. Sikap yang
terdapat dalam kejujuran yaitu :
a. Sikap terbuka, berkenaan dengan pelayanan
klien, kerelaan/keikhlasan melayani atau secara
cuma-cuma
b. Sikap wajar. Ini berkenaan dengan perbuatan
yang tidak berlebihan, tidak otoriter, tidak sok
kuasa, tidak kasar, tidak menindas, tidak
memeras.
2. Otentik
Otentik artinya menghayati dan
menunjukan diri sesuai dengan keasliannya,
kepribadian yang sebenarnya. Otentiknya
pribadi profesional hukum antara lain :
a. tidak menyalahgunakan wewenang.
b. tidak melakukan perbuatan yang
merendahkan martabat (malkukan
perbuatan tercela.
c. mendahulukan kepentingan klien.
d. berani berinsiatif dan berbuat sendiri
dengan bijaksana, tidak semata-mata menunggu
atasan.
e. tidak mengisolasi diri dari pergaulan
sosial.
3. Bertanggung Jawab
Dalam menjalankan tugasnya, profesioal
hukum wajib bertanggung jawab, artinya:
a. kesediaan melakukan dengan sebaik
mungkin tugas apa saja yang termasuk lingkup
profesinya
b. bertindak secara proporsional, tanpa
membedakan perkara bayaran dan perkara
cuma-cuma (prodeo)
c. kesediaan memberikan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
kewajibannya.
4. Kemandirian Moral
Kemandirian moral artinya tidak mudah
terpengaruh atau tidak mudah mengikuti
pandangan moral yang terjadi di sekitarnya,
melainkan memebetuk penilaian dan
mempunyai pendirian sendiri. mandiri secara
moral berarti tidak dapat dibeli oleh pendapat
mayoritas, tidak terpengaruhi oleh pertimbangan
untung rugi (pamrih), penyesuaian diri dengan
nilai kesusilaan dan agama.
4. Keberanian Moral
Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap
suara hati nurani yang menyatakan kesediaan
untuk menanggung resiko konflik. Keberanian
tersebut antara lain :
a. menolak segala bentuk korupsi, kolusi
suap, pungli
b. menolak segala bentuk cara penyelesaian
melalui jalan belakang yang tidak sah.
Etika Profesi Hukum
Dari hasil uraian diatas dapat kita rumuskan
tentang pengertian etika profesi hukum sebagai
berikut : Ilmu tentang kesusilaan, tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, yang patut
dikerjakan seseorang dalam jabatannya sebagai
pelaksana hukum dari hukum yang berlaku
dalam suatu negara. sesuai dengan keperluan
hukum bagi masyarakat Indonesi dewasa ini
dikenal beberapa subyek hukum berpredikat
profesi hukum yaitu : Polisi, Jaksa, Penasihat
hukum (advokad, pengacara), Notaris, Jaksa,
Polisi.
Seluruh sektor kehidupan, aktivitas, pola
hidup, berpolitik baik dalam lingkup mikro
maupun makro harus selalu berlandaskan nilai-
nilai etika. Urgensi etika adalah, pertama,
dengan dipakainya etika dalam seluruh sektor
kehidupan manusia baik mikro maupun makro
diharapakan dapat terwujud pengendalian,
pengawasan dan penyesuaian sesuai dengan
panduan etika yang wajib dipijaki, kedua,
terjadinya tertib kehidupan bermasyarakat,
ketiga, dapat ditegakan nilai-nilai dan advokasi
kemanusiaan, kejujuran, keterbukaan dan
keadilan, keempat, dapat ditegakkannya
(keinginan) hidup manusia, kelima, dapat
dihindarkan terjadinya free fight competition
dan abus competition dan terakhir yang dapat
ditambahkan adalah penjagaan agar tetap
berpegang teguh pada norma-norma moral yang
berlaku dalam masyarakat sehingga tatanan
kehidupan dapat berlangsung dengan baik.
Teori Hukum Dalam Hubungannya
Dengan Etika
Salah satu teori hukum yang memiliki
keterkaitan signifikan dengan etika adalah "teori
hukum sibernetika". Teori ini menurut Winner,
hukum itu merupakan pusat pengendalian
komunikasi antar individu yang bertujuan untuk
mewujudkan keadilan. Hukum itu diciptakan
oleh pemegang kekuasaan, yang menurut premis
yang mendahuluinya disebut sebagai central
organ. Perwujudan tujuan atau pengendalian itu
dilakukan dengan cara mengendalikan perilaku
setiap individu, penghindaran sengketa atau
dengan menerapkan sanksi-sanksi hukum
terhadap suatu sengketa. Dengan cara demikian,
setiap individu diharapakan berperilaku sesuai
dengan perintah, dan keadilan dapat terwujud.
Teori ini menunjukan tentang peran strategis
pemegang kekuasaan yang memiliki
kewenangan untuk membuat (melahirkan)
hukum. dari hukum yang berhasil disusun,
diubah, diperbaharui, atau diamandemen ini,
lantas dikosentrasikan orientasinya unyuk
mengendalikan komunikasi antar individu
dengan tujuan menegakan keadilan. Melalui
implementasi hukum dengan diikuti ketegasan
sanksi-sanksinya, diharapakan perilaku individu
dapat dihindarkan dari sengketa, atau bagi
anggota masyarakat yang terlibat dalam
sengketa, konflik atau pertikaian, lantas
dicarikan landasan pemecahannya dengan
E. Manajemen dan Etika
mengandalakan kekuatan hukum yang berlaku.
Etika Manajemen
Etika (ethics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau
pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem dari prinsip-
prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct).
Etika menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia
terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu etika hadir
dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat
atau kerugian bagi yang lain.
Etika dalam organisasi atau etika
manajemen perhatiannya meliputi tiga hal yaitu :
1. Hubungan organisasi atau perusahaan
dengan karyawan,
2. Hubungan karyawan dengan organisasi,
3. Hubungan organisasi dengan pihak luar.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Etika Manajemen
Hampir semua dilema etika melibatkan
suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan
keseluruhan individu versus organisasi, atau
organisasi versus masyarakat sebagai suatu
keseluruhan. Kadang-kadang suatu keputusan
etika menimbulkan konflik antara dua pihak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika
manajemen dalam mengambil keputusan yaitu
hukum, peraturan pemerintah, kode etik industri
atau perusahaan, tekanan-tekanan arsial, dan
tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhan organisasi.
Para manajer yang menghadapi jenis
pilihan etis yang sulit sering memanfaatkan
suatu pendekatan normatif yang berdasarkan
norma dan nilai-nilai untuk membimbing
pembuatan keputusan mereka. Etika normatif
menggunakan beberapa pendekatan untuk
menggambarkan nilai-nilai acuan dalam
pembuatan keputusan yang etis. Empat
diantaranya yang relevan bagi para manajer
adalah pendekatan manfaat, pendekatan
individualisme, pendekatan hak-hak moral, dan
pendekatan keadilan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pilihan Etis
Manajer membawa pengaruh berupa
kepribadian dan perilaku terhadap pekerjaan.
Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga, dan latar
belakang agama, seluruhnya membentuk sistem
nilai seorang manajer. Karakteristik pribadi yang
khusus, seperti kekuatan ekonomi, kepercayaan
diri, dan rasa kemandirian yang kuat,
memungkinkan para manajer untuk membuat
keputusan yang etis. Salah satu perilaku pribadi
yang penting adalah tahap pengembangan moral.
Riset telah menunjukkan bahwa nilai-
nilai sebuah organisasi atau departemen sangat
mempengaruhi perilaku karyawan dan
pembuatan keputusan. Dikebanyakan
perusahaan, para karyawan percaya bahwa jika
mereka tidak mengikuti nilai-nilai etika yang
diekspresikan pekerjaan mereka akan berada
dalam bahaya atau mereka tidak akan cocok
berada di sana. Budaya merupakan suatu
kekuatan yang besar karena budaya
mendefinisikan nilai-nilai perusahaan. Aspek
organisasi lainnya, seperti aturan dan kebijakan
yang eksplisit, sistem penghargaan, sejauh mana
perusahaan memperhatikan karyawannya, sistem
seleksi, penekanan pada standar hukum dan
profesional serta proses kepemimpinan dan
pengambilan keputusan juga dapat
mempengaruhi nilai etika dan proses
pengambilan keputusan oleh manajer.
Etika Bisnis di PT. Pertamina (Persero)
Etika Kerja dan Bisnis (EKB) mencakup seperangkat aturan
perilaku yang dimiliki oleh pekerja PT Pertamina EP, baik
dalam hubungan internal/antara sesama pekerja PT Pertamina
EP maupun dengan pihak eksternal. EKB merupakan referensi
bagi pekerja yang mengalami keragu-raguan dalam
menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi tertentu. EKB
Perusahaan terbagi atas tujuh poin utama:
1. Kesetaraan & Profesionalisme Proses menuju PT
Pertamina EP World Class dibangun melalui
pengembangan pekerja yang profesional berlandaskan
tata nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling
menghargai serta didukung oleh lingkungan kerja yang
kondusif. Bagian ini memuat panduan terkait dengan isu
kesamaan kesempatan, pelecehan, Penyalahgunaan
Psikotropika, dan Hubungan Profesional.
2. Integritas Bisnis PT Pertamina EP menjalankan seluruh
kegiatan bisnisnya secara transparan, wajar, dapat
dipertanggungjawabkan dan bersikap independen.
Bagian ini memuat panduan terkait dengan Benturan
Kepentingan,Cinderamata & Keramahtamahan, dan
Korupsi.
3. Pengamanan Data & Informasi PT Pertamina EP
mengelola dan menjaga kerahasiaan data dan informasi
bisnis dengan baik serta memanfaatkannya secara
optimal hanya untuk kepentingan perusahaan. Bagian ini
memuat panduan tentang Kerahasiaan Data &
Informasi,Kekayaan Intelektual, dan Record
Management.
4. Politik PT Pertamina EP dikelola secara profesional dan
tidak terkait dengan kegiatan politik. Perusahaan
bersikap netral terhadap aktivitas politik dan memberi
kesempatan kepada setiap pekerja untuk menyalurkan
aspirasi politiknya, namun apabila pekerja memutuskan
untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik maka harus
mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset PT Pertamina
EP mencatat dan melaporkan transaksi bisnis secara
akurat, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan
dipercaya serta mengelola dan melindungi aset
perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan
usahanya. Aset perusahaan merupakan aset berharga
yang dikelola dan/atau dikuasai oleh perusahaan baik
berupa aset fisik maupun non-fisik yang digunakan
hanya untuk kepentingan bisnis dan tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, aset perusahaan harus dijaga dan
dikelola dengan baik untuk mempertahankan
manfaatnya.
6. Kepedulian Terhadap Komunitas PT Pertamina EP
selalu mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan. Dalam bagian ini dijelaskan
mengenai aspek HSE (Health, Safety, and Environment)
dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
7. Persaingan Usaha PT Pertamina EP menyadari
pentingnya kegiatan rantai suplai secara efektif, efisien,
kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab,
mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan
nasional serta berwawasan lingkungan. Perusahaan
mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui
persaingan usaha yang sehat serta tunduk dan patuh
kepada ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Visi PEP
Menjadi Perusahaan E&P Kelas dunia
Misi PEP
Mengelola kegiatan hulu migas dengan mengutamakan
keunggulan operasi, yang tumbuh dan berkembang bersama
lingkungan
Tata Nilai Pertamina EP
Clean (Bersih)
Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kepercayaan
serta menghindari benturan kepentingan dan korupsi.
Competitive (Berdaya saing)
Proaktif, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada
solusi dan hasil terbaik
Confident (Percaya Diri)
Berani bertindak dan gigih dalam menjalankan tugas
dilandasi jiwa nasionalisme yang tinggi
Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
Memahami kebutuhan pelanggan dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan terbaik
Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dilandasi konsistensi
penerapan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
Capable (Berkemampuan)
Profesional dibidangnya dan senantiasa melakukan
perbaikan berkelanjutan
Komitmen kepada Pemangku
Kepentingan
Pemegang Saham
Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui
peningkatan laba yang berkelanjutan dan dividen yang besar bagi
pemegang saham.
Pelanggan
Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui
peningkatan mutu produk sesuai harapan pelanggan secara
berkesinambungan.
Pekerja
Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi
tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya.
Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan
kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang.
Mitra Kerja dan Mitra Usaha
Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai dan
memupuk kebersamaan dengan mitra sesuai dengan
kaidah-kaidah bisnis melalui hubungan yang saling
menguntungkan, mengutamakan pencapaian hasil yang
optimal sesuai standar yang terbaik serta menerapkan
praktik-praktik usaha yang sehat sesuai ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Masyarakat
Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk
memberdayakan potensi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan.
Pemerintah
Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan
pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Daftar Pustaka
Aprilliani Anggun. 2017. NILAI ETIKA DAN MORAL DALAM BISNIS
di http://anggunrizkiaprilliani.blogspot.com (di akses 7 Maret 2019, Pukul 16.00)
Leonardo Handi. 2012. Pengertian Etika, Etika Bisnis dan Contohnya
di http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com (diakses 7 Maret 2019, Pukul 16.15)
Pahlevi. 2018. Pengertian Etika Bisnis Dan Prinsip Etika Bisnis Dalam Perusahaan
di https://www.pahlevi.net (diakses 7 Maret 2019, Pukul 19.00)
Jamil Ahmad. 2016. Modul Hukum dan Etika Bisnis. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Megawati Pipi. 2011. ETIKA PROFESI HUKUM di http://pipi-megawati.blogspot.com (diakses
7 Maret 2019, Pukul 20.00)
-. 2017. Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Manajemen di https://id.m.wikipedia.org (diakses 7
Maret 2019, Pukul 21.00)
Putri A. Vivi. 2016. TANGGUNG JAWAB SOSIAL di http://officialvap.blogspot.com (diakses
7 Maret 2019, Pukul 22.00)
Pertamina EP. 2013. Etika Kerja dan Bisnis di https://pep.pertamina.com (diakses 11 Maret
2019, Pukul 10.47)

More Related Content

What's hot

BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
Eka Yuliani
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Lysa Setyaningrum
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
Dody Wijaksono
 

What's hot (19)

BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; philosopical et...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; philosopical et...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; philosopical et...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; philosopical et...
 
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
Be & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics & Busi...
 
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
BE&GG, Eka Yuliani, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA, Philosophical Ethics and Busines...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS di Pt. Prima Konstruksi Utam...
 
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
7,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika bisnis the...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, Ethics Business di Pt. Prima Konstruksi Uta...
 
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
BE&GG : Etika Bisnis pada PT SUACO Tbk. Harits Mufqi Arief. Hapzi Ali. Univer...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
Be & gg, fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buana,...
 
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
5, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,marketing ethics, ...
 
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
Be & gg, lysa setyaningrum, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, kode etik perus...
 
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, penerapan etika bisnis...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, penerapan etika bisnis...Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, penerapan etika bisnis...
Be & gg, serafinus octavia puspitasari, hapzi ali, penerapan etika bisnis...
 
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
7, be&gg, gunawan adam, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges, probl...
 
Pertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnisPertemuan 1 2 etika bisnis
Pertemuan 1 2 etika bisnis
 
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
BE & GG, Dody Wijaksono, Hapzi Ali, Ethics and Business Concept and theory, u...
 
Bisnis dan etika bab ii
Bisnis dan etika   bab iiBisnis dan etika   bab ii
Bisnis dan etika bab ii
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
 
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
BE dan GG, prihatini ratna dewi, hapzi ali, etika bisnis, universitas mercu b...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 

Similar to Bussiness Rthic & Good Governance

Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
riansaputro1991
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
MelfriantyPoerba
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
desydharmawati
 

Similar to Bussiness Rthic & Good Governance (16)

BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
BE & GG, Duci, Prof. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, U...
 
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
BE & GG, Alim Suciana, Hapzi Ali, ETHIC BUSINESS MENUJU PROFESIONAL, Mercu Bu...
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...Be & gg ;  fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
Be & gg ; fikri aulawi, prof. dr. hapzi ali, artikel etika binis, mercu buan...
 
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
Begg, rian saputro, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic telkom i...
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Business Ethics of PT. ...
 
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
1, be & gg, rudi, hapzi ali, principles of personal ethics dan principles of ...
 
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, filosofi etika dan bisnis serta imple...
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
 
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
04-PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS.ppt
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
 
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
Be & gcg, desy dharmawati, hapzi ali, etika bisnis pada pt. frisian flag ...
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali, Ethics and Business, Philosophical Ethics and ...
 
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Marketing Ethics, Univeritas Mercu Buana, 201...
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
1, be & ge, teguh budi santoso, hapzi ali, introduction to be & gg, universit...
 

More from FatinahGhiyats1

14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
FatinahGhiyats1
 
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
FatinahGhiyats1
 

More from FatinahGhiyats1 (12)

15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
 
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
 
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
 
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
 
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
 
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
4, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, enviromental ethics, universitas ...
 
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
 
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 

Bussiness Rthic & Good Governance

  • 1. Bussiness Ethic & Good Governance Forum & Kuis 1 Disusun Oleh 55118110042 Fatinah Ghiyats Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. Tiga aspek pokok dari bisnis Sebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis Dalam sudut pandang ekonomis, bisnis merupakan kegiatan ekonomis, dimana terjadi proses tukar menukar, jual-beli, memproduksi- memasarkan, bekerja-memperkerjakan dan interaksi manusia lainnya, dengan tujuannya memperoleh keuntungan. Dalam fungsi manajemen produksi, bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat mempertahankan produktivitas perusahaan. A. Etika Pribadi dan Etika Bisnis
  • 3. Sudut Pandang Moral Dalam sudut pandang moral, bisnis yang baik adalah bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik dalam konteks moral adalah perilaku yang sesuai dengan norma norma moral, sedangkan perilaku yang buruk adalah perilaku yang bertentangan dengan atau menyimpang dari norma moral. Sudut Pandang Hukum Bisnis tidak terlepas dari hukum “ hukum dagang” atau “ hukum bisnis”. Dalam sudut pandang normative, hukum menetapkan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan pada aktivitas bisnis. Disini, hukum lebih jelas dan pasti, karena tertulis dan ada sangsi tertentu bila terjadi pelanggaran. Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik adalah bisnis yang patuh pada hukum.
  • 4. Untuk menentukan baik tidaknya bisnis dari sudut pandang moral, perlu adanya tolak ukur dalam menentukan baik buruknya suatu perbuatan dan tingkah laku di setiap aktivitas bisnis, diantaranya: hati nurani, kaidah emas dan penilaian masyarakat umum. Penjelasannya sebagai berikut: 1) Hati nurani Suatu perbuatan dan tingkah laku yang baik, jika dilakukan sesuai dengan hati nurani, begitu juga sebaliknya. 2) Kaidah Emas Menurut kaidah emas, perilaku yang baik adalah memperlakukan orang lain sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Dari hasil catatan di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis dikatakan baik (good business) jika tidak bertentangan dengan sudut pandang etika
  • 5. dan hukum. Contoh-contoh etika dalam kehidupan sehari- hari,yaitu : 1. Jujur tidak berbohong. 2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan. 3. Lapang dada dalam berkomunikasi. 4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik. 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisie. 6. Tidak mudah emosi / emosional. 7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog. 8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan. 9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan. 10. Bertingkah laku yang baik. Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
  • 6. 1. Sistematik Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi. 2. Korporasi Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan. 3. Individu Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
  • 7. Etika bisnis Arti etika dapat dibedakan dari sisi praktis dan refleksi. Etika sebagai praktis yaitu sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan sehari hari. Atau dapat juga di artikan sebagai apa yang dilakukan sesuai dengan nilai dan moral. Etika sebagai praktis berarti moral atau moralitas: apa yang harus dilakukan, tidak boleh dilakukan , pantas dilakukan dan sebagainya. Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral, dimana kita berfikir tentang apa yang dilakukan lebih spesifik yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. Menurut Kirk O. Hanson , seorang ahli etika terkenal yang juga merangkap sebagai Direktur Eksekutif Markkula Center for Applied Ethics,
  • 8. menyatakan bahwa pengertian etika bisnis adalah studi tentang standar perilaku bisnis yang mendorong kesejahteraan manusia dan kebaikan. Selain itu, arti etika bisnis adalah sistem kepercayaan moral dan etika yang mengarahkan nilai-nilai, perilaku dan keputusan perusahaan dan individu dalam perusahaan itu sendiri. Etika bisnis sendiri dapat diwujudkan baik sebagai standar moral yang tertulis maupun tidak tertulis yang penting bagi kegiatan dan masa depan sebuah organisasi bisnis. Standar etika bisnis ini dapat berbeda antara perusahaan satu dengan perusahaan lain karena perbedaan budaya, struktur operasional serta orientasi strategis.
  • 9. Tujuan dari bisnis adalah menghasilkan uang dan etika bisnis memberikan batasan-batasan untuk mencapai tujuan itu. Hal ini dikarenakan banyak pebisnis yang suka bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik sehingga mereka dapat mempercayainya.Sehingga hal tersebut dapat memberikan manfaat kepada pada perusahaan untuk jangka waktu yang panjang dari perilaku etis mereka. Dengan demikian dengan etika bisnis, perusahaan bisa membangun kepercayaan dan kredibilitas perusahaan dengan baik.Dengan etika bisnis yang baik maka perusahaan tidak mungkin merugikan bisnis lainnya, tidak melanggar hukum yang berlaku dan dan selalu menjaga jalannya bisnis dalam kondisi yang kondusif.
  • 10. Tujuan etika bisnis secara umum adalah: • Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu. • Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju ke arah suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera. • Mengarahkan orang-orang untuk bersikap kritis dan rasional untuk mengambil keputusan secara otonom. prinsip-prinsip etika bisnis adalah standar umum untuk menentukan benar atau salah terhadap perilaku perusahaan atau individu. Dengan prinsip-prinsip etika bisnis ini dapat memberikan panduan untuk membuat keputusan tapi juga mereka dapat menetapkan kriteria
  • 11. tertentu sehingga keputusan tersebut dapat dinilai oleh orang lain. Berikut adalah beberapa prinsip etika bisnis : 1. Kejujuran Salah satu kunci keberhasilan dan landasan kepercayaan dalam bisnis adalah prinsip kejujuran.Kejujuran merupakan prinsip paling penting dalam etika bisnis karena dengan kejujuran dapat membantu kesuksesan dalam bisnis.Prinsip kejujuran merupakan pertanda kepatuhan untuk melaksanakan komitmen serta pekerjaan yang telah disepakati. 2. Integritas Untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain adalah dengan memiliki dan mempertahankan integritas pribadi.Integritas merupakan karakter
  • 12. yang baik yang ditunjukkan dengan sinerginya antara pikiran, perkataan dan tindakan. Untuk mempertahankan nilai integritas dibutuhkan keberanian dan kekuatan untuk batin untuk melakukan hal yang benar walau dihadapkan dengan nominal yang lebih besar. Pada dasarnya prinsip ini mengajarkan agar pelaku bisnis dapat menjalankan usaha mereka dengan tetap menjaga reputasi perusahaan. 3. Komitmen Prinsip etika bisnis agar anda dapat dipercaya adalah mereka akan berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab serta tugas mereka.Mereka tidak akan pernah menafsirkan semua komitmen mereka dengan secara tidak wajar untuk merasionalkan ketidakpatuhan atau menciptakan alasan untuk melepas komitmen mereka.
  • 13. 5. Loyalitas Dengan menunjukkan kesetiaan dan pengabdian kepada individu atau lembaga walau dalam kondisi yang sulit akan membuat anda pantas untuk dipercaya.Mereka tidak akan memanfaatkan atau mengungkapkan segala informasi yang rahasia demi keuntungan pribadi. Dengan prinsip loyalitas, mereka akan setia kepada perusahaan atau kolega serta bekerja secara profesional dan independen untuk menghindari konflik kepentingan. 6. Keadilan Hal tersulit dalam menjalankan bisnis adalah bersikap adil karena kita akan sering terbentur dengan pilihan yang tidak adil namun berpotensi lebih menguntungkan. Dalam prinsip etika bisnis hal ini tergolong sangat tidak etis dan
  • 14. tidak adil walaupun dapat memberikan peluang untuk kemajuan dan keuntungan. Dalam prinsip ini anda harus membuat semua orang peduli dengan prinsip keadilan dan juga memastikan bahwa perusahaan anda melakukan hal yang benar. 7. Kepedulian Peduli terhadap orang lain merupakan hal yang sangat penting dalam etika bahkan dalam sebuah bisnis.Ketika berbicara tentang etika dalam perusahaan maka kepedulian ini dapat mencakup kepada kepedulian terhadap karyawan, pelanggan dan juga mitra bisnis. Apabila ditemukan praktik-praktik yang dapat berpotensi merugikan karyawan, pelanggan atau mitra bisnis maka praktik ini dapat dikatakan sebagai praktik yang tidak etis.
  • 15. Kode etik perusahaan Sebelum kita mengupas dan membahas mengenai kode etik perusahaan, terlebih dahulu kita memahami istilah umum yaitu ethics statements diantaranya: 1) Pertama, value statements atau pernyataan nilai. Banyak pernyataan nilai menegaskan bahwa perusahaan ingin beroperasi secara etis serta fair dan menggaris bawwahi pentingnya integritas, teamwork, kredibilitas, dan keterbukaan dalam komunikasi. 2) Kedua, Corporate Credo atau kredo perusahaan Biasanya merumuskan tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder, khususnya konsumen, karyawan, pemilik saham, masyarakat umum dan lingkungan hidup 3) Kode etik Kode etik ini menyangkut kebijakan etis
  • 16. perusahaan berhubungan dengan kesulitas yang bisa timbul (dan mungkin dimasa lampau pernah timbul. Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture 2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey area 3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya. 4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam dunia bisnis untuk mengatur dirinya sendiri, dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur tangan. Etika dan moral haruslah menjadi sebuah prilaku, karakter, pilihan hidup dan kepribadian B. Moral dan Hukum
  • 17. yang dapat diperlihatan dalam keseharian dilingkungan kerja. Praktek moralitas dan etika akan memperkuat integritas pribadi di tempat kerja, untuk memahami apa yang baik dan apa yang buruk dalam suatu presepsi. Standar moral dalam perilaku biasanya tidak tertulis, merupakan hasil akhir dari pikiran positif terhadap etos kerja itu mengacu pada moralitas ditempat kerja. Sedangkan etika adalah yang mengacu pada standar berprilaku ditempat kerja merupakan pedoma yang formal, baik etika ataupun moralitas memerlukan intergritas pribadi yang tinggi untuk menjalanya dengan sempurna. Hubungan kerja yang harmonis selalu di landasi oleh sikap moralitas dan etika yang juga menjadi kekuatan untuk membangun keyakikan dalam menyelesaikan sebuah konflik adalah suatu perkerjaan. Perosoalan dapat diselesaikan dengan hati nurani, menggnakan moralitas dan etika akan menghasilkan
  • 18. pemikiran dengan akan yang paling sehat dan menggunakan kejujuran. Moralitas dan etika merupakan fitur penting untuk bertindak bagai keryawan, pimpinan, dan setiap steakholder ditempat kerja dalam mengedepankan keadilan, terbuka dan penuh dengan tanggung jawab. Menurut Chaplin (2001), moral adalah hal yang menyinggung akhlak, tingkah laku yang susila, ciri-ciri khas seseorang dengan perilaku pantas dan baik, menyinggung hukum, adat istiadat, kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Menurut Poespoprodjo (2009), ada tiga faktor penentu moralitas, pertama perbuatan sendiri, yang dikehendaki individu memandangnya tidak dalam tertib fisik tetapi dalam tertib moral. Kedua, motif yang dimiliki individu dalam pikiran ketika melakukan suatu perbuatan secara sadar dilakukan sendiri untuk dicapai dengan perbuatan sendiri, dan ketiga, keadaan, segala yang terjadi pada suatu peristiwa atau perbuatan.
  • 19. Berdasarkan penelusuran peneliti melalui media massa, didapatkan beberapa fenomena remaja cenderung melakukan tindakan amoral. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) amoral diartikan sebagai tidak bermoral atau tidak berakhlak. Bagaimana orang berprilaku dan menggambarkan standar moral yang diinginkan perusahaan dengan menggunkan pedoma etik perusahan yang harus di ikuti oleh semua orang yang ada diperusahan tersebut. Memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai, norma dan prinsip moral yang ada di dalam pedoma etik peusahan harus dijlankan bukannya karyawan saja tapi seorang pimpinan juga. Etika kerja dan etika bisnis harus mampu menajadi dasar terbaik untuk memperlihatkan moralitas yang berkualitas dalam bekerja, meupakan alat yang mampu untuk memperlihatkan perilaku yang bermoral di tempat kerja. Seseorang dapat
  • 20. menjadi pribadi yang tidak jujur jika tidak memiliki moralitas ditempat kerja, dan mengabaikan misi atau pun visi yang telah ada seingga akan menyebabkan perusahan tidak berjalan dengan efektif dan citra atau pun performa perusahan akan merosot. Moral awareness didefinisikan sebagai derajat dimana seseorang mengenali aspek- aspek situasi yang dapat dikategorikan sebagai moral yang salah dan merugikan bagi orang lain, sekelompok orang, atau masyarakat lebih luas (VanSandt et al. 2006) . Moral awareness di sini didefinisikan dalam bentuk derajat, bukan sebagai sesuatu yang ada atau tiada. Definisi tersebut merujuk pada definisi dari Blum (1991) yang membahas moral sebagai suatu proses. Moralitas individu akan dijelaskan dalam level penalaran moral individu, serta akan berpengaruh pada perilaku etis mereka (Puspasari, 2012).
  • 21. Moral Dalam Bisnis Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan agama dan kebudayaan. Dalam kehidupan sehari – hari, moral moral digunakan sebagai alat untuk mendorong melakukan kebaikan dalam berprilaku. Begitu juga halnya dalam dunia bisnis. Sebagai bagian dari aktifitas , tentunya moral sangat dibutuhkan dalam berbisnis. Moral yang baik dalam berbisnis tentunya juga akan memberikan dampak yang baik untuk perkembangan bisnis tersebut serta dapat menjalin relasi yang baik juga. Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini
  • 22. sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi moral dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kejujuran. Apabila sebuah bisnis dilandasi dengan kejujuran dalam setiap transaksi dan pengambilan keputusan,maka akan memberikan kepuasan bagi kedua pihak yang saling terkait. HUKUM BISNIS Beberapa Ahli telah memberikan pendapat mereka mengenai pengerian hukum. Melalui sumber (http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/2 0-pengertian-hukum menurutpara-ahli.html) berikut adalah beberapa pendapat hukum yang
  • 23. dapat kami tuliskan: Plato: Hukum adalah seperangkat peraturan- peraturan yang tersusun dengan baik -baik dan teratur dan bersifat mengikat hakim dan masyarakat Immanuel Kant: Hukum adalah segala keseluruhan syarat dimana seseorang memiliki kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain dan menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan. Achmad Ali: Hukum merupakan seperangkat norma mengenai apa yang benar dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik yang tertuang dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan norma itu.
  • 24. Hukum terbentuk untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang tertib dan adil. Agar tujuan hukum dapat tercipta maka hukum yang terbentuk seharusnya dapat memenuhi fungsinya sebagai pedoman atau pengarahan, pengawasan atau pengendalian sosial (social control), penyelesaian sengketa (dispute settlement) dan rekayasa sosial (social engineering). Berikut adalah beberapa bentuk pengelompokan hukum: 1)Menurut sumbernya : a.Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan. b.Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan. c.Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam perjanjian Negara.
  • 25. d.Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim. e.Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum. 2)Menurut bentuknya : a.Hukum tertulis, yaituhukum yang dicantumkan pada berbagai perundangan b.Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundangan. 3)Menurut tempat berlakunya: a.Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu Negara. b.Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hokum dalam dunia internasional.
  • 26. 4)Menurut waktu berlakunya : a.Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. b.Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang. c.Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala bangsa di dunia. 5)Menurut cara mempertahankannya : a.Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan. b.Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang bagaimana cara melaksanakan hukum material 6)Menurut sifatnya : a.Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang
  • 27. dalam keadaan bagaimanapun mempunyai paksaan mutlak. b.Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri. 7)Menurut wujudnya : a.Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara berlaku umum. b.Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku pada orang tertentu atau lebih. Disebut juga hak. 8)Menurut isinya : a.Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan. b.Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan warganegara.
  • 28. Pelaku bisnis adalah berbagai pihak baik sebagai perseorangan maupun sebagai badan usaha. Bisnis merupakan kegiatan usaha yang meliputi industri, perdagangan, jasa, agraris, ekstratif dan maritime dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan. Bisnis juga mempengaruhi perekonomian dan perekonomian pada akhirnya berkaitan dengan Negara dan masyarakat. Dengan demikian, kegiatan bisnis menghubungkan berbagai macam pihak dengan berbagai macam kepentingan. Oleh sebab itu hukum bisnis menjadi kebutuhan mutlak untuk mewujudkan kondisi bisnis yang sehat. Hukum bisnis diharapkan dapat melindungi pelaku bisnis karena hukum akan menghubungkan berbagai pelaku bisnis dalam perjanjian resmi. Hukum bisnis juga memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis
  • 29. yaitu adanya jaminan untuk dapat melakukan upaya hukum apabila salah satu pihak pelaku bisnis tidak memenuhi kewajiban atau pelanggar perjanjian yang telah disepakati. Tujuan dan manfaat hukum bisnis dapat terpenuhi bila hukum dapat menjalankan fungsinya sebagai berikut: Menjadi sumber informasi yang benar bagi pelaku bisnis. Memberikan kejelasan hak dan kewajiban bagi pelaku bisnis dalam praktik bisnis. Memberikan adanya kepastian pedoman untuk mengatur kegiatan bisnis Sumber dari hukum bisnis dapat berupa perjanjian resmi dari pelaku bisnis, perundang-undangan antara lain Hukum Perdata, Hukum Publik dan Hukum Dagang serta peraturan perundang-undangan. Beberapa bidang yang sudah termasuk ke dalam
  • 30. hukum bisnis adalah sebagai berikut: Kontrak bisnis Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV) Pasar modal dan perusahaan go publik Kegiatan jual beli oleh perusahaan Investasi atau penanaman modal Likuidasi dan pailit Merger, akuisisi dan konsolidasi Pembiayaan dan perkreditan Jaminan hutang Surat-surat berharga Ketenagakerjaan Hak Kekayaan Intelektual Industri Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli Perlindungan terhadap konsumen Distribusi dan agen Perpajakan
  • 31. C. Langkah-Langkah Dalam Mengambil Keputusan Asuransi Sengketabisnis Bisnis Internasional Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik teknologi Hukum perindustrian atau industri pengolahan. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan 1. Jelaskan apa yang kalian ketahui mengenai pengambilan keputusan ? • Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
  • 32. D. Etiket dan Profesionalisme Hukum beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. 2. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan ? • Menganalisis masalah • Membuat asumsi • Membuat alternatif pemecahan • Mengevaluasi alternatif • Memilih dan menerapkan alternatif • Mengevaluasi hasil Pengertian Profesi Profesi dalam kamus besar bahasa indonesia adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. jenis profesi
  • 33. yang dikenal antara lain : profesi hukum, profesi bisnis, profesi kedokteran, profesi pendidikan (guru). menurut Budi Santoso ciri-ciri profesi adalah : a. suatu bidang yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus menerus dan berkembang dan diperluas. b. suatu teknis intelektual. c. penerapan praktis dari teknis intelektual pada urusan praktis. d. suatu periode panjang untuk suatu pelatihan dan sertifikasi. e. beberapa standar dan pernyatan tentang etika yang dapat diselenggarakan. f. kemampuan memberi kepemimpinan pada profesi sendiri. g. asosiasi dari anggota-anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang akrab dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggota.
  • 34. h.pengakuan sebagai profesi. i. perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi. j. hubungan erat dengan profesi lain. Etika Profesi Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagia anggota umat manusia (Magnis Suseno et.al., 1991 : 9). untuk melaksanakan profesi yang luhur itu secara baik, dituntut moralitas yang tinggi dari pelakunya ( Magnis Suseno et.al., 1991 : 75). Tiga ciri moralitas yang tinggi itu adalah : 1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi. 2. Sadar akan kewajibannya, dan
  • 35. 3. Memiliki idealisme yang tinggi. Profesi Hukum Profesi hukum adalah profesi yang melekat pada dan dilaksanakan oleh aparatur hukum dalam suatu pemerintahan suatu negara (C.S.T. Kansil, 2003 : 8). profesi hukum dari aparatur hukum negara Republik Indonesia dewasa ini diatur dalam ketetapan MPR II/MPR/1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pengemban profesi hukum harus bekerja secara profesional dan fungsional, memiliki tingkat ketelitian, kehati-hatian, ketekunan. kritis, dan pengabdian yang tinggin karena mereka bertanggung jawab kepada diri sendiri dan sesama anggota masyarakat, bahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengemban profesi hukum bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, apabila terjadi penyimpangan atau
  • 36. pelanggaran kode etik, mereka harus rela mempertanggungjawabkan akibatnya sesuai dengan tuntutan kode etik. Biasanya dalam organisasi profesi, ada dewan kehormatan yang akan mengoreksi pelanggaran kode etik. Nilai Moral Profesi Hukum Profesi hukum merupakan salah satu profesi yang menuntut pemenuhan nilai moral dari pengembannya. Nilai moral itu merupakan kekuatan yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Setiap profesional hukum dituntut agar memiliki nilai moral yang kuat. Franz Magnis Suseno mengemukakan lima kriteria nilai moral yang kuat yang mendasari kepribadian profesional hukum. 1. Kejujuran Kejujuran adalah dasar utama. Tanpa kejujuran maka profesional hukum mengingkari misi profesinya, sehingga akan menjadi
  • 37. munafik, licik dan penuh tipu daya. Sikap yang terdapat dalam kejujuran yaitu : a. Sikap terbuka, berkenaan dengan pelayanan klien, kerelaan/keikhlasan melayani atau secara cuma-cuma b. Sikap wajar. Ini berkenaan dengan perbuatan yang tidak berlebihan, tidak otoriter, tidak sok kuasa, tidak kasar, tidak menindas, tidak memeras. 2. Otentik Otentik artinya menghayati dan menunjukan diri sesuai dengan keasliannya, kepribadian yang sebenarnya. Otentiknya pribadi profesional hukum antara lain : a. tidak menyalahgunakan wewenang. b. tidak melakukan perbuatan yang merendahkan martabat (malkukan perbuatan tercela. c. mendahulukan kepentingan klien.
  • 38. d. berani berinsiatif dan berbuat sendiri dengan bijaksana, tidak semata-mata menunggu atasan. e. tidak mengisolasi diri dari pergaulan sosial. 3. Bertanggung Jawab Dalam menjalankan tugasnya, profesioal hukum wajib bertanggung jawab, artinya: a. kesediaan melakukan dengan sebaik mungkin tugas apa saja yang termasuk lingkup profesinya b. bertindak secara proporsional, tanpa membedakan perkara bayaran dan perkara cuma-cuma (prodeo) c. kesediaan memberikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewajibannya. 4. Kemandirian Moral Kemandirian moral artinya tidak mudah terpengaruh atau tidak mudah mengikuti
  • 39. pandangan moral yang terjadi di sekitarnya, melainkan memebetuk penilaian dan mempunyai pendirian sendiri. mandiri secara moral berarti tidak dapat dibeli oleh pendapat mayoritas, tidak terpengaruhi oleh pertimbangan untung rugi (pamrih), penyesuaian diri dengan nilai kesusilaan dan agama. 4. Keberanian Moral Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara hati nurani yang menyatakan kesediaan untuk menanggung resiko konflik. Keberanian tersebut antara lain : a. menolak segala bentuk korupsi, kolusi suap, pungli b. menolak segala bentuk cara penyelesaian melalui jalan belakang yang tidak sah. Etika Profesi Hukum Dari hasil uraian diatas dapat kita rumuskan tentang pengertian etika profesi hukum sebagai berikut : Ilmu tentang kesusilaan, tentang apa
  • 40. yang baik dan apa yang buruk, yang patut dikerjakan seseorang dalam jabatannya sebagai pelaksana hukum dari hukum yang berlaku dalam suatu negara. sesuai dengan keperluan hukum bagi masyarakat Indonesi dewasa ini dikenal beberapa subyek hukum berpredikat profesi hukum yaitu : Polisi, Jaksa, Penasihat hukum (advokad, pengacara), Notaris, Jaksa, Polisi. Seluruh sektor kehidupan, aktivitas, pola hidup, berpolitik baik dalam lingkup mikro maupun makro harus selalu berlandaskan nilai- nilai etika. Urgensi etika adalah, pertama, dengan dipakainya etika dalam seluruh sektor kehidupan manusia baik mikro maupun makro diharapakan dapat terwujud pengendalian, pengawasan dan penyesuaian sesuai dengan panduan etika yang wajib dipijaki, kedua, terjadinya tertib kehidupan bermasyarakat, ketiga, dapat ditegakan nilai-nilai dan advokasi
  • 41. kemanusiaan, kejujuran, keterbukaan dan keadilan, keempat, dapat ditegakkannya (keinginan) hidup manusia, kelima, dapat dihindarkan terjadinya free fight competition dan abus competition dan terakhir yang dapat ditambahkan adalah penjagaan agar tetap berpegang teguh pada norma-norma moral yang berlaku dalam masyarakat sehingga tatanan kehidupan dapat berlangsung dengan baik. Teori Hukum Dalam Hubungannya Dengan Etika Salah satu teori hukum yang memiliki keterkaitan signifikan dengan etika adalah "teori hukum sibernetika". Teori ini menurut Winner, hukum itu merupakan pusat pengendalian komunikasi antar individu yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan. Hukum itu diciptakan oleh pemegang kekuasaan, yang menurut premis yang mendahuluinya disebut sebagai central organ. Perwujudan tujuan atau pengendalian itu
  • 42. dilakukan dengan cara mengendalikan perilaku setiap individu, penghindaran sengketa atau dengan menerapkan sanksi-sanksi hukum terhadap suatu sengketa. Dengan cara demikian, setiap individu diharapakan berperilaku sesuai dengan perintah, dan keadilan dapat terwujud. Teori ini menunjukan tentang peran strategis pemegang kekuasaan yang memiliki kewenangan untuk membuat (melahirkan) hukum. dari hukum yang berhasil disusun, diubah, diperbaharui, atau diamandemen ini, lantas dikosentrasikan orientasinya unyuk mengendalikan komunikasi antar individu dengan tujuan menegakan keadilan. Melalui implementasi hukum dengan diikuti ketegasan sanksi-sanksinya, diharapakan perilaku individu dapat dihindarkan dari sengketa, atau bagi anggota masyarakat yang terlibat dalam sengketa, konflik atau pertikaian, lantas dicarikan landasan pemecahannya dengan
  • 43. E. Manajemen dan Etika mengandalakan kekuatan hukum yang berlaku. Etika Manajemen Etika (ethics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem dari prinsip- prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct). Etika menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu etika hadir dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain. Etika dalam organisasi atau etika manajemen perhatiannya meliputi tiga hal yaitu : 1. Hubungan organisasi atau perusahaan dengan karyawan, 2. Hubungan karyawan dengan organisasi, 3. Hubungan organisasi dengan pihak luar.
  • 44. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Etika Manajemen Hampir semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan keseluruhan individu versus organisasi, atau organisasi versus masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Kadang-kadang suatu keputusan etika menimbulkan konflik antara dua pihak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika manajemen dalam mengambil keputusan yaitu hukum, peraturan pemerintah, kode etik industri atau perusahaan, tekanan-tekanan arsial, dan tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi. Para manajer yang menghadapi jenis pilihan etis yang sulit sering memanfaatkan suatu pendekatan normatif yang berdasarkan norma dan nilai-nilai untuk membimbing pembuatan keputusan mereka. Etika normatif menggunakan beberapa pendekatan untuk
  • 45. menggambarkan nilai-nilai acuan dalam pembuatan keputusan yang etis. Empat diantaranya yang relevan bagi para manajer adalah pendekatan manfaat, pendekatan individualisme, pendekatan hak-hak moral, dan pendekatan keadilan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Etis Manajer membawa pengaruh berupa kepribadian dan perilaku terhadap pekerjaan. Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga, dan latar belakang agama, seluruhnya membentuk sistem nilai seorang manajer. Karakteristik pribadi yang khusus, seperti kekuatan ekonomi, kepercayaan diri, dan rasa kemandirian yang kuat, memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan yang etis. Salah satu perilaku pribadi yang penting adalah tahap pengembangan moral. Riset telah menunjukkan bahwa nilai- nilai sebuah organisasi atau departemen sangat
  • 46. mempengaruhi perilaku karyawan dan pembuatan keputusan. Dikebanyakan perusahaan, para karyawan percaya bahwa jika mereka tidak mengikuti nilai-nilai etika yang diekspresikan pekerjaan mereka akan berada dalam bahaya atau mereka tidak akan cocok berada di sana. Budaya merupakan suatu kekuatan yang besar karena budaya mendefinisikan nilai-nilai perusahaan. Aspek organisasi lainnya, seperti aturan dan kebijakan yang eksplisit, sistem penghargaan, sejauh mana perusahaan memperhatikan karyawannya, sistem seleksi, penekanan pada standar hukum dan profesional serta proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan juga dapat mempengaruhi nilai etika dan proses pengambilan keputusan oleh manajer.
  • 47. Etika Bisnis di PT. Pertamina (Persero) Etika Kerja dan Bisnis (EKB) mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki oleh pekerja PT Pertamina EP, baik dalam hubungan internal/antara sesama pekerja PT Pertamina EP maupun dengan pihak eksternal. EKB merupakan referensi bagi pekerja yang mengalami keragu-raguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi tertentu. EKB Perusahaan terbagi atas tujuh poin utama: 1. Kesetaraan & Profesionalisme Proses menuju PT Pertamina EP World Class dibangun melalui pengembangan pekerja yang profesional berlandaskan tata nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling menghargai serta didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif. Bagian ini memuat panduan terkait dengan isu kesamaan kesempatan, pelecehan, Penyalahgunaan Psikotropika, dan Hubungan Profesional. 2. Integritas Bisnis PT Pertamina EP menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya secara transparan, wajar, dapat dipertanggungjawabkan dan bersikap independen.
  • 48. Bagian ini memuat panduan terkait dengan Benturan Kepentingan,Cinderamata & Keramahtamahan, dan Korupsi. 3. Pengamanan Data & Informasi PT Pertamina EP mengelola dan menjaga kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya secara optimal hanya untuk kepentingan perusahaan. Bagian ini memuat panduan tentang Kerahasiaan Data & Informasi,Kekayaan Intelektual, dan Record Management. 4. Politik PT Pertamina EP dikelola secara profesional dan tidak terkait dengan kegiatan politik. Perusahaan bersikap netral terhadap aktivitas politik dan memberi kesempatan kepada setiap pekerja untuk menyalurkan aspirasi politiknya, namun apabila pekerja memutuskan untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik maka harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. 5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset PT Pertamina EP mencatat dan melaporkan transaksi bisnis secara
  • 49. akurat, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya serta mengelola dan melindungi aset perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan usahanya. Aset perusahaan merupakan aset berharga yang dikelola dan/atau dikuasai oleh perusahaan baik berupa aset fisik maupun non-fisik yang digunakan hanya untuk kepentingan bisnis dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, aset perusahaan harus dijaga dan dikelola dengan baik untuk mempertahankan manfaatnya. 6. Kepedulian Terhadap Komunitas PT Pertamina EP selalu mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Dalam bagian ini dijelaskan mengenai aspek HSE (Health, Safety, and Environment) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. 7. Persaingan Usaha PT Pertamina EP menyadari pentingnya kegiatan rantai suplai secara efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab, mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional serta berwawasan lingkungan. Perusahaan
  • 50. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui persaingan usaha yang sehat serta tunduk dan patuh kepada ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Visi PEP Menjadi Perusahaan E&P Kelas dunia Misi PEP Mengelola kegiatan hulu migas dengan mengutamakan keunggulan operasi, yang tumbuh dan berkembang bersama lingkungan
  • 51. Tata Nilai Pertamina EP Clean (Bersih) Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kepercayaan serta menghindari benturan kepentingan dan korupsi. Competitive (Berdaya saing) Proaktif, kreatif dan inovatif serta berorientasi pada solusi dan hasil terbaik Confident (Percaya Diri) Berani bertindak dan gigih dalam menjalankan tugas dilandasi jiwa nasionalisme yang tinggi
  • 52. Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan) Memahami kebutuhan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik Commercial (Komersial) Menciptakan nilai tambah dilandasi konsistensi penerapan prinsip-prinsip bisnis yang sehat Capable (Berkemampuan) Profesional dibidangnya dan senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan
  • 53. Komitmen kepada Pemangku Kepentingan Pemegang Saham Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui peningkatan laba yang berkelanjutan dan dividen yang besar bagi pemegang saham. Pelanggan Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk sesuai harapan pelanggan secara berkesinambungan. Pekerja Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya. Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan
  • 54. kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang. Mitra Kerja dan Mitra Usaha Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai dan memupuk kebersamaan dengan mitra sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis melalui hubungan yang saling menguntungkan, mengutamakan pencapaian hasil yang optimal sesuai standar yang terbaik serta menerapkan praktik-praktik usaha yang sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Masyarakat Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan.
  • 55. Pemerintah Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 56. Daftar Pustaka Aprilliani Anggun. 2017. NILAI ETIKA DAN MORAL DALAM BISNIS di http://anggunrizkiaprilliani.blogspot.com (di akses 7 Maret 2019, Pukul 16.00) Leonardo Handi. 2012. Pengertian Etika, Etika Bisnis dan Contohnya di http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com (diakses 7 Maret 2019, Pukul 16.15) Pahlevi. 2018. Pengertian Etika Bisnis Dan Prinsip Etika Bisnis Dalam Perusahaan di https://www.pahlevi.net (diakses 7 Maret 2019, Pukul 19.00) Jamil Ahmad. 2016. Modul Hukum dan Etika Bisnis. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Megawati Pipi. 2011. ETIKA PROFESI HUKUM di http://pipi-megawati.blogspot.com (diakses 7 Maret 2019, Pukul 20.00) -. 2017. Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Manajemen di https://id.m.wikipedia.org (diakses 7 Maret 2019, Pukul 21.00) Putri A. Vivi. 2016. TANGGUNG JAWAB SOSIAL di http://officialvap.blogspot.com (diakses 7 Maret 2019, Pukul 22.00) Pertamina EP. 2013. Etika Kerja dan Bisnis di https://pep.pertamina.com (diakses 11 Maret 2019, Pukul 10.47)