Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan good corporate governance. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa etika bisnis merupakan pedoman perilaku dalam dunia usaha yang mencakup tanggung jawab terhadap individu, perusahaan dan masyarakat. Good corporate governance diperlukan untuk menjaga kelangsungan bisnis melalui tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan adil. Namun demikian, penerapan prinsip-prinsip etika
BE & GG, Tjong Vonny, PROF. DR. Hapzi Ali, CMA, Philosophical Ethics and Business, Universitas Mercu Buana, 2017
1. TUGAS MATA KULIAH
BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE
PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS
Disusun Oleh :
Nama : Tjong Vonny
NIM : 55117110126
FAKULTAS PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2017
2. Etika
(Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral (Wikipedia, Etika).
Jenis Etika
1. Etika Filosofis
Secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir,
yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir
dari filsafat.
2. Etika Teologis
Dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.
(Wikipedia, Etika)
Etika Bisnis
Merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat (Wikipedia, Etika Bisnis).
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu,
dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-
besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-
rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.
(Wikipedia, Etika Bisnis)
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny Keraf (1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan
titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes & Ardana, 2009:127-128):
a. Prinsip Otonomi
3. Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri
berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan
kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan
kepada pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang
dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai
komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap
yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek
lainnya.
d. Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan
prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua
pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan
tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati
harkat dan martabatnya.
(Kajian Pustaka, 2016)
Corporate governance
Adalah seperangkat tata hubungan diantara manajemen, direksi,dewan komisaris, pemegang saham dan
para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya yang mengatur dan mengarahkan kegiatan
perusahaan (Sabirin).
Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui
pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta
kewajaran dan kesetaraan (Sabirin)
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional
maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan
untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan;
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien dan efektif, serta memberdayakan
fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan;
3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan
dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-udangan, serta
kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun
kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan;
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan terhadap perekonomian nasional;
4. 5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan nilai investasi Perusahaan.
(Pos Indonesia)
Menurut Ahmad Daniri (2005;14) jika perusahaan menerapkan mekanisme penerapan Good Corporate
Governance (GCG) secara konsisten dan efektif maka akan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham akibat
pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen.
2. Mengurangi biaya modal (Cost of Capital).
3. Meningkatkan nilai saham perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.
4. Menciptakan dukungan para stakeholder dalam lingkungan perusahaan terhadap keberadaan
perusahaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
(Yeyen Kairupan, 2013)
Peranan Etika Bisnis dalam Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
1. Code of Corporate and Business Conduct
Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business
Conduct)” merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode
etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek etik
bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan.
2. Nilai Etika Perusahaan
Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan
memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan yang bertanggung
jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholder
value). Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu
kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama.
(Yeyen Kairupan, 2013)
Implementasi
Filosofi etika dan bisnis di Indonesia apabila dikaitkan dengan peraturan untuk menciptakan good
governance sudah baik, akan tetapi pelaksanaannya tidaklah sesuai dengan harapan sebagaimana filosofi
itu sendiri (Sugiarto Irsan, Maret 2017). Hal ini dapat dilihat dengan ditemukannya kasus-kasus korupsi,
yang menunjukkan prinsip-prinsip etika dalam berbisnis serta good governance tidak dijalankan.
Daftar Pustaka
Wikipedia, Etika. https://id.wikipedia.org/wiki/Etika, (15 Sept 2017, Jam 23.44)
Wikipedia, Etika Bisnis. https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis, (16 Sept 2017, Jam 16.00)
Kajian Pustaka, 2016. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-
bisnis.html, (16 Sept 2017, Jam 16.14)