10. be & gg. opik irawan. hapzi ali. corporate social responsibility, rig...
MENGINTERNALISASI NILAI-NILAI PERUSAHAAN
1. Nama : Opik Irawan
NIM : 55118110003
Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance
Jurusan : Magister Manajemen
Kampus : Universitas Mercubuana
Dosen Pengampu : Prof.Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Jelaskan executive summary materi minggu ini dan tambahkan dari sumber lain:
1) Personal ethics and business ethics,
2) Morality and law,
3) Etiquette and professional law,
4) Management and ethics.
Note: Buat Daftar Pustaka yang benar kalau saudara mengutif tulisan author lain, baik dari
buku atau pun dari internet/web.
1) Personal ethics and business ethics,
Setelah membaca modul 1 Business Ethic & GG saya mengetahui ada 3 aspek pokok dari bisnis,
yaitu : 1. Aspek sudut pandang ekonomis jika diterapkan pada fungsi-fungsi manajemen maka
akan memiliki tujuan memperoleh keuntungan. 2. Aspek sudut pandang moral jika diterapkan
pada fungsi-fungsi manajemen melaksanakan tindakan dan kegiatan yang dilakukan dalam
bisnis berada dalam koridor yang baik secara moral, 3. Aspek sudut pandang hukum jika
diterapkan pada fungsi-fungsi manajemen maka dalam menjalankan bisnisnya akan
senantiasa berada dalam koridor hokum yang berlaku.
Ketiga aspek bisnis tersebut akan diiplementasikan dengan baik jika para pelaku bisnis
memahami, menyadari dan berkomitmen menerapkannya pada fungsi-fungsi manajemen
yang diembannya.
Ketika pelaku bisnis memiliki memiliki nilai-nilai ajaran agama, kepekaan sosial dan keutamaan
maka ia akan menjalankan bisnisnya dengan dilandasi nilai-nilai keTuhanan sehingga memiliki
2. nilai mulia dan utama yang pada akhirnya berimplikasi pada kesejahteraan pegawai dan
masyarakat disekitarnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki nilai-nilai etika yang baik pada dirinya
sebagai pelaku bisnis ia akan menerapkan etika bisnis dengan baik (GOOD ETHICS GOOD
BUSINESS).
2) Morality and law & Etiquette and professional law,
Dalam modul ini disampaikan istilah dis intrestedness yang mengandung arti bahwa sebagai
seorang yang berprofesi dibidang hokum harus memiliki moralitas yang tinggi sehingga ia
tidak akan mencampuradukan antara kepentingan pribadi dan klien. Sebagai pengemban
profesi ia akan mendahulukan kepentingan klien dan memiliki solidaritas yang tinggi antar
rekan seprofesi serta mematuhi etika yang ada (menghindari penyimpangan).
4) Management and ethics
The last decades’ serious organizational scandals that mainly stem from corruption and
conflicting interests but also from bribery, favoritism and other wrongdoings have accentuated
the need for finding instruments for achieving more ethical organizations and management.
Ethics management is particularly important in the public sector because public employees
and holders of public office are responsible for increasing wellbeing and providing common
good for all citizens.
The main questions of this paper were; why is there so much wrongdoing; how can it be
reduced; and how can more ethical organization and management be achieved. Concluding
from the findings wrongdoings stem mainly form the recent decades’ great changes in the
organizational environment have implied new working methods and practices that have led to
conflicting values and cultures triggering several kinds of wrongdoings. The findings suggest
that ethical theories and effective ethical instruments can be applied with the purpose of
reducing and even eliminating wrongdoings.
Dalam kutipan jurnal tersebut diatas dijelaskan bahwa berbagai bentuk penyimpangan terjadi
karena krisis ethics para pelaku bisnisnya dan perubahan positif terjadi ketika para pelaku
bisnisnya memahami, menyadari dan mengimplementasikan ethics dalam fungsi-fungsi
manajemennya.
3. Daftar pustaka :
1. Hapzi Ali, 2016. Modul BE & GG. Universitas Mercubuana
2. Carita Lilian SNELLMAN (2015). Ethics Management: How to Achieve Ethical
Organizations and Management?. Business, Management and Education. 13(2): 336–
357
Forum BE & GG Minggu 1
Saya bekerja di PT. GMF Aeroasia Tbk yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang
(Maintenance repair Overhaul). Perusahaan kami meiliki nilai-nilai yang disebut GMF VALUES.
GMF VALUES terdiri dari Concern For People, Integrity, Professional, Teamwork & Customer
Focus.
GMF AeroAsia cultivates a corporate culture based on values which infuse our
activities, leading us to achieve our goals, and realizing our vision, which
consist of :
4. • Concern for People
Memberikan rasa saling menghormati dan peduli, memberikan peluang untuk
membangun hubungan yang tulus dan rasa saling percaya antara karyawan GMF
AeroAsia melalui sistem rekrutmen, penempatan, dan pengembangan sumber daya
manusia secara terbuka, adil, obyektif, dan proporsional
• Integrity
Ketulusan dan kejujuran diungkapkan melalui kesatuan kata-kata dan tindakan dalam
menerapkan nilai-nilai, etika dan bisnis profesional dan peraturan perusahaan secara
konsisten di tengah keadaan yang sulit, untuk mendapatkan kepercayaan yang
maksimal
5. • Professional
Menyelesaikan tugas dengan terampil dan sungguh-sungguh sesuai dengan standar
teknis dan etika bisnis
• Teamwork
Kerja sama penuh berdasarkan saling menghormati serta saling memahami fungsi dan
peran masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan dengan memberdayakan
semua sumber daya untuk mencapai tujuan Perusahaan
• Customer Focused
Dengan tulus dan penuh semangat memenuhi semua kebutuhan dan tujuan yang
mungkin melebihi harapan
Dalam rangka internalisasi GMF VALUES, dibentuk Tim Internalisasi Budaya pada
tiap dinas dan dipilih karyawan untuk menjadi Culture Change Agent. Tugas dari
Tim Internalisasi Budaya ini adalah membuat dan melaksanakan program
internalisasi GMF VALUES pada dinas masing-masing.
Selain daripada itu untuk menumbuhkan nilai-nilai agama pada seluruh karyawan,
dibuat program Spiritual Company yang mana perusahaan mengadakan pengajian
bulanan untuk muslim dan memfasilitasi pembiayaan Umroh dan daftar uang muka
haji tanpa bunga, serta ibadah untuk agama Hindu, Budha, Kristen dan Khatolik.
Kemudian dalam proses assessment karyawan yang akan menduduki jabatan
structural, salah satunya diberlakukan penilaian 360 derajat, yaitu penilaian dari
atasan, rekan kerja dan lingkungan kerja. Sehingga selain memiliki kompetensi
kerja juga untuk melihat kualitas moral yang bersangkutan.