Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan implementasinya di Bank CIMB Niaga. Terdapat tiga nilai dasar etika bisnis yaitu ajaran agama, kontrak sosial, dan keutamaan. Bank CIMB Niaga menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan dan melindungi seluruh pemangku kepentingan. Budaya manajemen risiko yang baik di Bank CIMB Niaga mencakup pemberian teladan kepemi
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Principles of Personal Ethics
1. Personal Ethics and Business Ethics
Pengertan etika terdapat 2 sudut pandang yang berbeda, sebagai praktisi merupakan
sejauhmana nilai moral dapat dijalankan dan ditanamkan dalam kegiatan yang dilakukan sehari – hari,
tetapi dalam sisi refleksi ialah sebuah pemikiran moral yang membuat kita terfikir mengenai apa yang
seharusnya dilakukan, tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya.
Terdapat 3 nilai dasar yang menjadi alasan berlakunya etika bisnis :
1. Ajaran agama : didasari pada iman kepercayaan, diharapkan setiap pebisnis dibimbing oleh
iman kepercayaannya sebagai tugas agama mengajak pemeluknya untuk bermoral
2. Kontrak sosial : setiap kegiatan dilakukan bersama-sama dalam masyarakat, menuntut adanya
norma – norma dan nilai moral agar kehidupan masyarakat lebih sejahtera
3. Keutamaan : harus memiliki nilai mulia dan utama dalam menjalani bisnisnya secara bermoral.
Manusia yang berlaku etis adalah baik secara materil maupun spirituil
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka
dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang
yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga dapat
menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang memiliki etika baik
biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak
membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.
(Widya, 2017)
Morality and Law
Moral dalam menjalankan sebuah bisnis adalah sikap dan segala perilaku yang berhubungan
dengan bisnis, mulai dari keputusan bisnis, kebijakan yang diambil dan interaksi bisnis dengan
lingkungan itu sendiri. Dalam menjalani sebuah bisnis tentu berorientasi pada keuntungan dan profit
perusahaan, tapi pencapaiannya tidak boleh sampai merugikan pihak lain dengan menghormati
kepentingan dan hak orang lain yang terlibat dalam bisnis tersebut.
Dalam menjalani bisnis, kategori bisnis yang dikatakan baik ialah yang taat dan patuh pada
hukum, baik itu hukum dagang ataupun hukum bisnis. Tolak ukur menentukan baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan pada :
1. Hati nurani : Harus melakukan apa yang diperintahkan hati nurani dan tidak boleh melanggar
yang berlawanan dengan hati nurani
2. Kaida emas : jika ingin diperlakukan baik oleh orang lain, maka berbuat baiklah kepada orang
lain juga
3. Penilaian umum : Menyerahkan kepada masyarakt untuk dapat dinilai perbuatan dan perilaku
pelaku bisnis. Penilaian harus bersifat objektif
2. Etiquette and Professional Law
Hukum padanannya adalah dengan moralitas, baik hukum ataupun moral dapat mengatur
perilaku tiap manusia yang didasarkan pada kehendak masyarakat ataupun pemerintah. Semakin
paham mengenai etika, akan dapat membantu kita untuk menjadi decision maker yang baik.
Profesi hukum bekerja berdasarkan hukum sebagai legalisasi pada kekuasaannya, profesi yang
memiliki kekuasaan yang dibenarkan untuk bersikap dan berperilaku tertentu menurut hukum. Profesi
hukum itu dirumuskan sebagai suatu kegiatan pelayanan dalam bidang hukum melalui pendidikan
tinggi hukum berdasarkan moral / etik (Sudikno Mertokusumo).
Kaedah-kaedah pokok dari etika profesi dibidang Hukum (Kieser:1986):
1. Profesi di bidang hukum : pertimbangan yang diambil berdasarkan kepentingan klien dan
umum
2. Bukan kepentingan pribadi : akan terjadi penyalahgunaan profesi yang mengakibatkan
kerugian bagi klien
3. Harus mendahulukan kepentingan klien
4. Berorientasi pada kepentingan masyarakat umum
5. Saling menyemangati sesama rekan seprofesi
Management and Ethics
Etika dalam manajemen ialah suatu acuan kelayakan dalam mengelola suatu organisasi
yang memenuhi kriteria dari etika itu sendiri. Nilai personal sebagai standar etika (Wikipedia) :
• NILAI (VALUES)
Adalah Sendiri pada dasarnya merupakan pandangan idealyang memepengaruhi cara pandang, cara
berpikir dan perilakudari seseorang.
• NILAI PERSONAL ATAU PERSONAL VALUES
Pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang di pegang oleh seseorang
sehungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
• NILAI PERSONAL TERDIRI DARI NILAI TERMINAL DAN NILAI INSTRUMENTAL.
Nilai terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berpikir seseorang yang terwujud
melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumental
adalah pandangan dan cara berpikir seseorang yang berlaku untuk segala hal keadaan dan diterima
oleh semua pihak sebagai sesuatu yangmemang harus di perhatikan dan dijalankan.
3. IMPLEMENTASI PADA BANK CIMB NIAGA
Saya akan mencoba mengamati mengenai etika bisnis di Bank Cimb Niaga, Di CIMB Niaga, GCG
memberi arah dan kendali bagi Bank untuk senantiasa selaras dengan ekspektasi seluruh pemangku
kepentingan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, praktik etika bisnis, dan aktualisasi
nilai-nilai utama Bank.
Penerapan best practice GCG di CIMB Niaga mengacu pada empat pilar Tata Kelola
Perusahaan, yaitu governance commitment, governance structure, governance process dan
governance outcome, yang mewakili perwujudan tanggung jawab CIMB Niaga kepada seluruh
pemangku kepentingan, meliputi nasabah, karyawan, pemegang saham, pemerintah, serta
masyarakat umum.
Selain itu, kami juga senantiasa patuh terhadap prinsip-prinsip GCG sebagaimana
dipersyaratkan oleh OJK yang diterapkan secara umum di Indonesia, serta best practice menurut
ASEAN Corporate Governance Score Card. Cimb Niaga senantiasa mengimplementasikan prinsip
prinsip GCG, selaras dengan best practice yang tidak hanya memberikan perlindungan memadai dan
perlakukan adil bagi seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya; namun lebih
daripada itu, mendorong Bank untuk menciptakan shareholder value secara maksimal.
Beberapa elemen penting sebagai pembentuk budaya manajemen risiko yang baik yang
berlaku di CIMB Niaga adalah:
1. Memberikan Keteladanan Kepemimpinan dan Strategi (Leadership and Strategy), yang beralurkan
pada penerapan etika dan nilai-nilai (value) serta pengkomunikasian misi dan tujuan Bank secara
sinergi dan berkesinambungan.
2. SDM dan Komunikasi (People and Communication) dengan berfokus pada peningkatan kompetensi
dengan alur pembagian informasi dan pengetahuan yang merata.
3. Pertanggungjawaban dan Pembudayaan (Accountability and Reinforcement), pemberian tugas dan
tanggung jawab yang diiringi dengan pengukuran kinerja yang sesuai termasuk penghargaan atas
kinerja yang baik.
4. Manajemen Risiko dan Infrastruktur (Risk Management and Infrastructure), untuk membangun
proses manajemen risiko dan kontrol yang efektif untuk mendukung strategi Bank.
Kode Etik & Perilaku Kepegawaian menjelaskan mengenai 6 (enam) prinsip etika yang terdiri
dari Integritas, Kerahasiaan, Kompetensi, Benturan Kepentingan, Keadilan dan Saling Menghargai;
dimana prinsip tersebut menjadi dasar dalam berinteraksi secara profesional untuk seluruh karyawan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Widya, Novia Utami. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/, (22 Oktober 2017, 22.30)
Mertokusumo, Sudikno. https://www.academia.edu/17589597/Materi_Etika_Profesi_Hukum, (11
Maret 2019, 22.10)
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_Jawab_Sosial_Dan_Etika_Manajemen, (18
Oktober 2017, 08.25)
Cimb Niaga. Laporan Keuangan, 2017