tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
STRATEGI MANAJEMEN
1. EXECUTIVE SUMMARY
STRATEGIC MANAGEMENT
Business Ethics, CSR, Risk management
Disusun Oleh
Nama Mahasiswa : Rahma Arya Setiani
Nama Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2019
2. 2 | P a g e
1. BUSINESS ETHICS (ETIKA-ETIKA BISNIS)
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethos sedangkan
bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.
Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatarbelakangi
terbentuknya istilah Etika dan oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi,
secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000).
Etika bisnis diartikan sebagai sebuah proses dalam pengambilan keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa: skandal-skandal dan
penyimpangan yang dialami oleh setiap institusi dan individu dalam sebuah kasus-kasus etika
bisnis merupakan akibat dari adanya kegagalan etis (ethical failures).
Pengambilan keputusan yang etis tidak terbatas pada jenis keputusan-keputusan penting bagi
perusahaan yang mempunyai dampak social yang cukup luas. Pada suatu saat tertentu, setiap
pekerja (dan semua orang dalam posisi manajerial) akan menghadapi masalah yang
mengharuskan adanya pengambilan keputusan yang etis.
Tidak semua keputusan dapat diselesaikan secara ekonomi, hukum, ataupun melalui peraturan-
peraturan perusahaan. Kejadian yang lebih sering terjadi, pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab harus bergantung pada nilai dan prinsip pribadi dari individu yang terlibat.
Setiap individu harus memutuskan sendiri, ingin menjadi tipe orang seperti apa.
3 Tahap dalam Etika Bisnis, diantaranya:
tahap makro
Pada tahap ini, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara total.
3. 3 | P a g e
tahap meso
Pada tahap ini, etika bisnis mempelajari persoalan etika dalam organisasi. Organisasi di sini
dapat diasosiasikan sebagai organisasi perusahaan, serikat buruh, lembaga konsumen,
perhimpunan profesi, dan lain-lain.
tahap mikro
Pada tahap ini, etika bisnis memusatkan perhatiannya pada persoalan individual sehubungan
dengan aktifitas ekonomi atau bisnis. Pada tahap ini dipelajari tanggung jawab etis karyawan dan
majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok, dan investor.
Teori-teori dalam Etika Bisnis, diantaranya:
Teori Utilitarianisme
Teori yang menyatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan
manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.
Teori Deontologi
Teori yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar bagi baik buruknya suatu perbuatan adalah
kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia.
Teori Hak
Teori hak merupakan aspek dari teori deontologi, karena hak berhubungan dengan kewajiban.
Teori hak ini merupakan pendekatan relatif yang banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok orang.
Teori Keutamaan
Keutamaan didefinisikan sebagai penggambaran watak mengenai perilaku seseorang dan
memungkinkannya bertingkah laku baik secara moral. Prestasi bisnis yang baik adalah prestasi
bisnis didasari oleh nilai nilai keutamaan. Hidup yang baik adalah virtuous life: hidup
keutamaan, Life is precious, hidup adalah utama dan sangat berharga maka gunakanlah setiap
menit yang ada untuk berbuat sesuatu kebaikan kepada umat manusia.
4. 4 | P a g e
Teori Relativisme
Teori yang menyatakan bahwa adat-istiadat, agama atau kepercayaan yang dianutnya dari daerah
di mana ia dibesarkan diyakini merupakan adat istiadat terbaik di banding lain-lainnya.
Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis, diantaranya:
Prinsip Otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya sendiri mengenai sesuatu kebaikan untuk
diberian kepada orang lain.
Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan keutamaan. Kejujuran
diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kejujuran sangat penting
artinya bagi kepentingan masing-masing pihak, kejujuran sangat menentukan keberlanjutan
relasi dan kelangsungan bisnis selanjutnya.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan perlu dilakukan agar setiap orang dalam kegiataan bisnis secara internal maupun
eksternal perusahaan diperlakukan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.
Prinsip Saling Menguntungkan
Saling menguntungkan merupakan cermin integritas moral internal pelaku bisnis atau perusahaan
agar nama baik pribadi atau nama baik perusahaan untuk berbisnis tetap terjaga, dipercaya dan
kompetitif.
Relevansi Etika Dalam Bisnis Modern
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh pada tata cara perilaku masyarakat.
Rumah tangga, lembaga keagamaan dan pendidikan berperan memelihara perilaku masyarakat
sesuai norma etika dan bila perlu memberikan hukuman kepada pelanggarnya. Semakin jauh
pemakaian teknologi, maka perilaku masyarakat semakin berubah materialistis dan praktis,
sehingga nilai moralitas cenderung diabaikan.
5. 5 | P a g e
2. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi atau
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu
organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat
keuntungan atau dividen, tetapi juga harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan
yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang.
Menurut para ahli, CSR memiliki 3 definisi, diantaranya:
Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap lingkungan
hidup yang diharuskan dalam peraturan perundangan-undangan.
Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara resmi, serta dapat
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi yang diiringi dengan peningkatan kualitas hidup
karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal, serta masyarakat luas.
Komitmen bisnis untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal,
serta masyarakat luas dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Fungsi CSR, diantaranya:
memperoleh izin sosial untuk beroperasi
memperkecil risiko bisnis perusahaan dan biaya pengeluaran
memperluas akses sumber daya
memudahkan akses menuju market
6. 6 | P a g e
memperbaiki hubungan dengan stakeholder serta regulator
meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
memperbesar peluang untuk mendapatkan penghargaan
Manfaat CSR bagi perusahaan, diantaranya:
meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
membedakan perusahaan tersebut dengan para kompetitornya.
memperkuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.
memberikan inovasi bagi perusahaan tersebut.
Manfaat CSR bagi masyarakat, diantaranya:
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup sekitar.
adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang sifatnya sosial yang berguna untuk
masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
3. RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RISIKO)
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil, diantaranya:
memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
7. 7 | P a g e
4 jenis manajemen risiko, diantaranya:
risiko operasional
manajemen ini berkaitan dengan risiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal,
misalnya karena human error, kegagalan sistem, faktor luar seperti bencana dsb.
risiko hazard
manajemen ini berkaitan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan
kerusakan.
risiko finansial
manajemen ini berkaitan dengan upaya pengawasan resiko dan perlindungan hak milik,
keuntungan, harta dan aset sebuah badan usaha.
risiko strategik
manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Risiko yang biasanya muncul
adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan
strategi yang direncanakan.
Tujuan manajemen risiko, diantaranya:
melindungi perusahaan
membantu pembuatan kerangka kerja
mendorong manajemen agar proaktif
sebagai peringatan untuk berhati-hati
meningkatkan kinerja perusahaan
sosialisasi manajemen risiko
8. 8 | P a g e
4. Business Ethics, CSR, Risk management pada PT. Semen Indonesia (Persero)
Etika Bisnis PT Semen Indonesia (Persero)
Sebagai wujud Komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya untuk menciptakan nilai Perusahaan (corprate value) dalam jangka panjang, Perseroan
menyusun dan menetapkan pedoman etika bagi seluruh insan Perseroan yang dituangkan dalam
dokumen Pedoman Etika Perusahaan.
Pedoman Etika merupakan komitmen yang terdiri dari etika usaha Perusahaan yang disusun
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan keseuaian perilaku berdasarkan
prinsip-prinsip berkesadaran (ethical sensibility), berpikir etis (ethical conduct) sehingga tercapai
keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya kerja Perusahaan dalam mencapai visi dan
misinya.
Setiap insan Perseroan wajib menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Etika.
Demikian pula para pihak yang berkepentingan dengan Perseroan seperti mitra kerja, pemasok,
dan lain-lain wajib menghormati dan melaksanakan Pedoman Etika selama berinteraksi dengan
Perseroan.
Pokok-pokok etika perilaku Perusahaan yang harus dipenuhi oleh insan perusahaan, meliputi: (a)
Integritas dan Komitmen Insan Perusahaan (b) Hubungan Kerja, yang terkait dengan Lingkungan
Kerja yang bebas dari Diskriminasi, Pelecehan, Perbuatan Asusila, Ancaman dan Kekerasan
Kerjasama Antar Insan Perusahaan dan Atasan dan bawahan (c) Kepatuhan Terhadap hukum
Dan Peraturan Perundang-undangan (d) benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan (e)
Kesempatan Kerja yang Adil (f) Kerahasian Data dan Informasi dan Kebijakan Pengungkapan
Informasi (g) Hak atas Kekayaan Intelektual (h) Penggunaan Komunikasi Elektronik (i)
Informasi orang Dalam (Insider Trading) (j) Pemberian dan Penerimaan hadiah (Gratifikasi) (k)
Pemberian Donasi (l) Penyuapan (m) Aktivitas Politik (n) Perlindungan Dan Penggunaan Aset
Perusahaan (o) Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) (p) Pencatatan Data,
Pelaporan dan Dokumentasi (q) Penyalahgunaan Narkotika, obat Terlarang, minuman Keras dan
Perjudian (r) Citra Perusahaan.
9. 9 | P a g e
CSR atau Tanggung Jawab Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero)
Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan beroperasi di Indonesia, PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk berupaya memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungannya. Tak hanya untuk
lingkungan sekitar Perseroan, tetapi juga di Indonesia pada umumnya. Perseroan menginginkan
agar keberadaannya dapat membawa dampak positif yang berkesinambungan bagi masyarakat
Indonesia dalam jangka panjang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, sebagai warga korporasi yang baik, Perseroan senantiasa menyeimbangkan
kegiatan usahanya dengan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Hal itu, antara lain
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan (corporate social
responsibility/CSR).
Sebagai perwujudan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada negeri, Perseroan dengan
ragam program menggelontorkan Rp270,48 miliar untuk kegiatan tanggung jawab sosial kepada
masyarakat dan alam Indonesia.
Visi CSR Perseroan:
Menjadikan perusahaan persemanan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara dengan
kinerja excellence bersama stakeholder dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Misi CSR Perseroan:
Menerapkan kinerja operasi yang bertata kelola yang baik, bersahabat dengan lingkungan
hidup, mampu meningkatkan kualitas hidup hidup karyawan dan masyarakat sekitarnya.
Menjadi perilaku beretika dalam semangat social responsibility pada semua insan Perusahaan
dan stakeholders.
Mewujudkan praktik operasi yang adil, berkesadaran HAM, religious dan mempertahankan
kearifan lokal bagi kemajuan stakeholder dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Mengembangkan dan menciptakan nilai-nilai manfaat bersama (creating shared value),
sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dalam operasi Perusahaan dan budaya bersinergi
secara harmonis bagi kemajuan pembangunan berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.
10. 10 | P a g e
Tujuan CSR Perseroan:
Perseroan tetap dengan komitmennya untuk turut serta mensejahterakan kehidupan masyarakat
dan memelihara lingkungan menjadi salah satu bagian dari fokus dan strategi Perseroan. Hal
tersebut sejalan dengan visi menjadi perusahaan persemenan internasional terkemuka di Asia
Tenggara, Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dan
pertumbuhan profit dengan tanggung jawab sosial, pengembangan lingkungan yang bersih dan
sehat, serta kesejahteraan masyarakat.
Sasaran Strategi pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, mencakup:
Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat.
Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan
berdaya saing, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang
profesional.
Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait
dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana dan pembinaan berkesinambungan, dengan
mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika.
Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas pelaksanaan keempat langkah strategis
tersebut, yakni: selaras dengan visi dan misi perusahaan, meningkatnya kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki dan meningkatkan Corporate
Image dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perseroan melaksanakan
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup pelaksanaan tanggung jawab
terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
11. 11 | P a g e
Manajemen Risiko PT Semen Indonesia (Perseroan)
Dalam merealisasikan berbagai program pengembangan usaha maupun menjalankan aktivitas
bisnis rutin untuk mewujudkan visi perusahaan dengan tetap menerapkan praktik tata kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perseroan dihadapkan pada berbagai risiko
sebagai tantangan yang harus diatasi yang dalam prosesnya dapat menghadirkan peluang
pertumbuhan usaha.
Untuk mengatasi risiko-risiko dimaksud, sekaligus mengenali peluang-peluang pengembangan
usaha yang menyertai, lebih menjamin realisasi berbagai rencana strategis Perseroan dan
memastikan keberlangsungan usaha, maka sejak tahun 2005 Perseroan menerapkan Enterprise
Wide Risk Management (EWRM) yang terintegrasi pada seluruh sistem manajemen perusahaan.
EWRM secara konsisten dan berkesinambungan telah diterapkan pada seluruh proses bisnis dan
pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
Manajemen risiko Perseroan dibangun melalui beberapa tahapan, yaitu:
Tahap Persiapan (2005 - 2008)
Tahap persiapan dilakukan untuk mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan manajemen risiko yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3 Tahun, meliputi:
• Pembentukan Unit Manajemen Risiko;
• Persiapan kompetensi personil;
• Pilot project risk assessment di Divisi Produksi dan Pemasaran;
• Pembentukan Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi oleh Dewan Komisaris
Perseroan;
• Audit pelaksanaan manajemen risiko Perseroan oleh Komite Audit Dewan Komisaris
Perseroan;
• Penyusunan manual manajemen risiko Perseroan;
• Inisiasi penyusunan kajian risiko strategis di Perseroan;
• Penyusunan roadmap pengembangan manajemen risiko Perseroan.
12. 12 | P a g e
Tahap Implementasi (2009 - 2012)
Sistem yang telah dirancang dan dianalisa pada tahap persiapan selanjutnya diterapkan pada
tahap implementasi, dengan kegiatan meliputi:
• Penyusunan kebijakan manajemen risiko Perseroan;
• Pembentukan tim manajemen risiko Perseroan;
• Penyusunan prosedur manajemen risiko Perseroan;
• Sosialisasi dan Training manajemen risiko di seluruh elemen Perseroan.
• Melakukan Risk Assessment di seluruh unit kerja Perseroan;
• Pengukuran Risk Maturity Level pertama oleh lembaga independen;
• Melakukan kajian risiko terkait isu strategis dan operasional yang dilakukan Perseroan.
Tahap Pengembangan (2013 - 2018)
Perseroan melakukan pengembangan terhadap struktur dan sistem yang telah diimplementasikan
guna menguji konsistensi dan sustainability dari sistem yang telah dimiliki Perseroan yang
ditargetkan selesai hingga tahun 2018, kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
• Penerapan Risk Based Audit;
• Integrasi manajemen risiko dengan kebijakan dan prosedur yang dimiliki Perseroan;
• Penyusunan pedoman evaluasi Risk Maturity Level Perseroan untuk self assessment;
• Implementasi Value at Risk;
• Penerapan Internal Control of Financial Reporting (ICOFR);
• Penerapan Key Risk Indicator (KRI) dan Key Control Indicator (KCI) untuk KPI
• Pengukuran Risk Maturity Level oleh lembaga independen;
• Implementasi framework ISO 31000;
• Penerapan Integrated Governance, Risk & Compliance;
• Inisiasi implementasi Corporate Loss Event Database;
• Inisiasi implementasi Corporate Risk Modeling;
• Pengembangan Website Governance, Risk & Compliance Single Platform (E-GRC
Application);
• Inisiasi implementasi Business Continuity Management (BCM);
• Menjadi tujuan utama benchmark dan success story dalam implementasi Manajemen Risiko.
13. 13 | P a g e
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi, MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT: Business Ethics, CSR,
Risk management. Universitas Mercu Buana, 2018.
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and
Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013.
Fred R, David. Strategic Management Concept and Cases. 14 th Edition. Prentice Hall. New
York. 2012.
Hartman, L.P. dan Desjardin, J., 2011, Etika Bisnis: Pengambilan Keputusan untuk Integritas
Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2011.
Thomas L. Wheelen & J. David Hunger, Strategy Management and Business Policy, Twelfth
Edition, Pearson, 2010.
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management, Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009.
Semen Indonesia (2017). Annual Report, https://semenindonesia.com/, (27 Mei 2019, jam 20.30)