Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing, Universitas Mercu Buana, 2017
1. MODUL 2
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing”
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, CMA
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
Fakultas
Program Kode MK Disusun OlehE-LEARNING
Studi
Fakultas Manajemen 02 84012 Fitri Febriani
Ekonomi dan NIM. 43116110036
Bisnis
2. Nama : Fitri Febriani
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetetif Perusahaan
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana perusahaan instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sistem informasi merupakan suatu sistem virtual data
mereka yang mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat
digunakan untuk memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas
para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya.
Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
5 strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya
produksi yang lebih tinggi.
Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing
atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.
Strategi Inovasi (innovation strategy)
3. Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik
/niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis
untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis
dan cara yang ada.
Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing,
konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan "perusahaan virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai juga melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi
sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E Porter
diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan
mengontribusikan pemikiran- pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai
(value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan
lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sistem Informasi sangat penting karena membantu perusahaan dengan menyediakan produk
dan layanan yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam
pasar yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang
mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya
informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mempengaruhi pangsa
pasar. Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan
bekerja bersama-sama. Sistem Informasi dipertajam dengan memiliki kesempatan terbaik
dari ketiganya untuk meningkatkan tampilan perusahaan secara mendasar
4. Sistem dan Komponen Sistem Informasi dalam Perusahaan
Berikut penjelasan saya mengenai Komponen Sistem Informasi dalam Perusahaan. Disini
saya akan menjelaskan Komponen Sistem Informasi pada perusahaan tempat saya bekerja.
Saya Bekerja di Rumah Sakit. Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi
sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara
lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat
dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat
menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMR) adalah sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis
komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak
– untuk operasional rumah sakit.
Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konvensional
menunjukan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya
koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat,
akurat, dan terintegrasi.
Tujuan Umum Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMR) adalah Meningkatkan pelayanan
kesehatan dan keperawatan kepeda pasien secara optimal.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) masih belum lancar.
Masih banyak rumah sakit yang mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya
beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut
adalah sebagai berikut :
Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih kurang.
Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang
masih minim.
Relatif mahalnya harga perangkat komputer.
Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi
secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan pegawai.
5. Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMR), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) ini. Setiap Rumah sakit harus memahami
betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan Rumah Sakit. Terdapat dua
alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu
meningkatnya kompleksitas kegiatan rumah sakit dan meningkatnya kemampuan komputer.
Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong pegawai untuk
meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) Rumah sakit.
Penyelesaian yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit dalam menghadapi
permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMR) adalah dengan memberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai
pentingnya Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM), memberikan pelatihan yang
intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMR), dan
memberikan insentif kepada setiap pegawai yang dapat memanfaatkan Sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) memainkan peran yang sangat besar dan
berpengaruh di dalam rumah sakit karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer
dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
Kesimpulan:
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) merupakan bidang yang harus
dikembangkan oleh setiap Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Perkembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) sangat cepat dan pesat, untuk itu setiap Rumah
Sakit harus dengan cepat untuk dapat beradaptasi dengan teknologi ini.
Permasalahan yang menghambat dan menjadi kendala bagi pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) di Indonesia bukan menjadi penghalang bahwa
teknologi ini tidak digunakan dan dikembangkan. Setiap Rumah Sakit yang memiliki
hambatan dan kendala dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMR) harus dengan cepat mengatasi dan menyelesaikannya dengan memberikan
pemahaman, pelatihan dan insentif kepada setiap pegawai yang memanfaatkan Sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMR) dengan lebih optimal. Pemanfaatan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMR) yang optimal, maka akan memberikan banyak
benefit bagi Rumah Sakit tersebut.
6. Daftar Pustaka:
1. McLeod, Jr. Raymond & George P. Schell. Management Information System.
(terjemahan). Jakarta: PT. INDEKS 2007. Edisi 10, 2008
2. Kenneth C. Laudon. Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen, Mengelola
Perusahaan Global. Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
3. O’Brien, James A. Introduction to Information Systems. (terjemahan). Jakarta:
Salemba Empat. 2006. Edisi keduabelas
4. Azis, M.Kom, Ir. M. Farid. Pemrograman PHP4 Bagi Web Programmer. Penerbit
PT. Elex Media Komputindo Jakarta, 2001 Sabarguna. MARS, Dr. dr. H. Boy S.
Sistem Informasi Rumah Sakit. Penerbit Konsorsium Rumah Sakit Jateng - DIY,
2005
5. Kadir, A. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Penerbit Andi Yogyakarta, 1999
6. Prasetyo, D. D. Kolaborasi PHP dan MySQL untuk Membuat Web Database yang
Interaktif. PT. Elex Media Komputindo Jakarta. 2003.