Secara keseluruhan system informasi terbagi dalam system pendukung operasi, system pendukung manajemen, system informasi manajemen, system pendukung keputusanm dan system informasi eksekutif. Bagian yang akan dibahas yaitu system informasi manajemen, khususnya pada perkembangan system informasi manajemen PT. Pertamina Persero. System dengan contoh studi kasus dari perusahaan PT. Pertamina Persero system ini sangatlah penting dalam dunia bahan bakar minyak karena memberikan dampak yang signifikan untuk pengeluaran dan pemasukan perusahaam. Adapun beberaoa tahao dalam system informasi manajemen PT. Pertamina Persero dalam system informasi manajemen semuanya berkesinambungan, dan harus terus terjaga kinerjanya agar tidak ada hal-hal yang menghambat arus informasi yang masuk
ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL PADA PT. PERTAMINA PERSERO
1. ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS
GLOBAL PADA PT. PERTAMINA PERSERO
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
Defana Nurhafilah (43219110255)
Nadia Suparasari (43219110262)
Sabarina Purba (43219110263)
Suci Apriani (43216110551)
DOSEN : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Mata Kuliah :
Sistem Informasi Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
S1 – AKUNTANSI
REGULER 2
MENTENG
2. ABSTRAK
Sistem informasi manajemen atau SIM adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PT. Pertamina Persero Terkait hal ini,
berbagai perusahaan memerlukan suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi kepada setiap
karyawan, manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini telah terwujud dengan baik pada
PT. Pertamina Persero sehingga saat ini menjadi salah satu perusahaan yang menguntungkan pemerintah.
Hanya saja terdapat beberapa masalah kecil yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan sistem
informasi PT. Pertamina Persero untuk kedepannya.
Secara keseluruhan system informasi terbagi dalam system pendukung operasi, system
pendukung manajemen, system informasi manajemen, system pendukung keputusanm dan system
informasi eksekutif. Bagian yang akan dibahas yaitu system informasi manajemen, khususnya pada
perkembangan system informasi manajemen PT. Pertamina Persero. System dengan contoh studi kasus
dari perusahaan PT. Pertamina Persero system ini sangatlah penting dalam dunia bahan bakar minyak
karena memberikan dampak yang signifikan untuk pengeluaran dan pemasukan perusahaam. Adapun
beberaoa tahao dalam system informasi manajemen PT. Pertamina Persero dalam system informasi
manajemen semuanya berkesinambungan, dan harus terus terjaga kinerjanya agar tidak ada hal-hal yang
menghambat arus informasi yang masuk
ABSTRACT
A management information system or driver's license is a planning system part of the internal
control of a business that includes the utilization of human, document, technology, and procedures by
management accounting to solve business problems such as the cost of a product, service, or a business
strategy. Related to this, various companies need a service or facility to provide information to every
employee, manager, and general party quickly and accurately. This has been realized well at PT
Pertamina Persero so that it is currently one of the companies that benefit the government. It's just that
there are some small problems that can be an input for the improvement of PT Pertamina Persero's
information system in the future.
Overall, information systems are divided into operating support systems, management support
systems, management information systems, decision support systems and executive information systems.
The part that will be discussed is the management information system, especially in the development of
3. the management information system of PT Pertamina Persero. System with case study examples from pt.
Pertamina Persero system is very important in the world of fuel oil because it has a significant impact on
the expenditure and income of companies. As for some tahao in the management information system of
PT. Pertamina Persero in the management information system is all continuous, and must continue to
maintain its performance so that there are no things that inhibit the flow of incoming information.
Kata Kunci :
SistemInformasi Manajemen, PT. Pertamina Persero, Pemanfaatan Sistem Informasi, Bisnis Global.
Keywords :
Management Information System, PT. Pertamina Persero, Utilization of Information Systems, Global
Business.
4. PENDAHULUAN
PT. Pertamina Persero merupakan
perusahaan milik Negara yang bergerak di
bidang energi meliputi minyak, gas serta energi
baru dan terbarukan. PT, Pertamina Persero
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan
prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik
sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di era
globalisasi.
Pertamina senantiasa memegang teguh
komitmen untuk menyediakan energi dan
mengembangkan energi baru dan terbarukan
dalam rangka mendukung terciptanya
kemandirian energi nasional. Memegang
amanah sebagai holding company di sektor
energi sejak ditetapkan oleh Kementerian
BUMN Republik Indonesia pada tanggal 12 Juni
2020, Pertamina kini memiliki peran sangat
strategis yang membawahi lima sub-holding
yang bergerak di bidang energi, yaitu Upstream
Sub-holding yang secara operasional dijalankan
oleh PT Pertamina Hulu Energi, Gas Sub-
holding yang dijalankan oleh PT Perusahaan
Gas Negara), Refinery & Petrochemical Sub-
holding yang dijalankan oleh PT Kilang
Pertamina Internasional, Power & NRE Sub-
holding yang dijalankan oleh PT Pertamina
Power Indonesia, dan Commercial & Trading
Sub-holding yang dijalankan oleh PT Patra
Niaga. Selain itu, Pertamina mengoperasikan
bisnis Shipping Company melalui PT Pertamina
International Shipping.
Pertamina semakin dekat pada
terwujudnya visi menjadi perusahaan energi
nasional kelas dunia setelah berhasil
menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas
Prancis, Maurel et Prom (M&P). Maka dengan
keberhasilan tersebut, terhitung mulai 1 Februari
2017 melalui anak usaha PT Pertamina
International EP, Pertamina menjadi pemegang
saham mayoritas M&P dengan 72,65% saham.
Melalui kepemilikan saham mayoritas di M&P,
Pertamina memiliki akses operasi di 12 negara
yang tersebar di 4 benua. Pada masa mendatang,
Pertamina menargetkan produksi 650 ribu
BOEPD (Barrels of Oil Equivalents Per Day) di
2025 dari operasi internasional, sebagai bagian
dari target produksi Pertamina 1,9 juta BOEPD
di 2025, dalam upaya nyata menuju ketahanan
dan kemandirian energi Indonesia.
evolusi bisnis yang dialami selama enam
dekade itu, Pertamina berkomitmen untuk tetap
menggaungkan semangat transformasi yang
berkelanjutan guna menyempurnakan
langkahnya menjadi perusahaan energi berkelas
dunia yang didukung oleh organisasi yang
semakin lincah, agresif, mudah beradaptasi dan
fokus untuk pengembangan bisnis yang lebih
luas. Dengan struktur perusahaan yang baru,
Pertamina diharapkan akan mampu menghadapi
dinamika bisnis di tahun-tahun mendatang dan
menumbuhkan optimisme untuk selalu
menciptakan peluang pertumbuhan baru yang
menjanjikan melalui investasi dan optimalisasi
bisnis sehingga Pertamina dapat terus tumbuh
5. sesuai dengan harapan pemegang saham dan
seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Perubahan penggunaan sistem informasi
konvensional yang lebih manual kepada system
informasi yang otomatis di dalam perusahaan
memiliki kecenderungannya akan banyak
menemui kendala. Contoh salah satu kendala
adalah karyawan sebagai penggunanya (end
users) kurang mampu beradaptasi dalam
menjalankan fungsi sistem informasi tersebut
yang disebabkan mereka sudah lama
menggunakan sistem secara manual. Untuk
mengatasi permasalahan ini, biasanya cara yang
dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan
pelatihan (training) kepada para karyawannya
dengan cara memakai jasa pihak lain atau
vendor teknologi informasi (TI) yang sudah
berpengalaman di bidangnya
Dalam perusahaan proses penjualan
merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
informasi yang dapat mendukung pengambilan
keputusan bagi manajemen. Penerapan komputer
dan sebuah sistem informasi penjualan menjadi
suatu solusi karena dapat mendukung kinerja
dalam bagian-bagian yang berhubungan dengan
penjualan serta mendukung pengambilan
keputusan bagi pihak manajerial untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sistem informasi penjualan
berbasis komputer dalam penyajian informasi
penjualan yang diperlukan dapat langsung
disajikan baik pada layout layar monitor maupun
media cetak. Sistem informasi penjualan
berbasis computer ini dapat mengolah data lebih
cepat dan pelayanan yang diberikan dapat lebih
baik melalui perangkat otomatisasi yang
tersedia, selain itu kebutuhan akan informasi
penjualan dapat disajikan secara cepat dan tepat
waktu dengan adanya penyimpanan data secara
elektronik yang mudah untuk di akses oleh
pengguna sistem. Sistem informasi penjualan
yang dijalankan dengan baik dalam suatu
perusahaan maka akan sangat membantu dalam
mendukung aktivitas penjualan dalam
perusahaan.
LITERATUR TEORI
Dalam analisis persoalan artikel ilmiah
ini, penulis menggunakan metode literatur.
Penulis menggunakan beraneka variasi sumber
pustaka dan data sensus internet yang
membeberkan seputar minimnya pengajaran di
pelosok-pelosok terpenting suku anak dalam.
Untuk memperoleh data/isu penulis mengolah
data dari beraneka variasi sumber isu internet.
Buah variasi sumber rujukan yang ada
menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan
dengan baik
PEMBAHASAN
PT. Pertamina Persero menggunakan
berbagai system informasi untuk menunjang
operasi bisnis. Salah satu system informasi yang
digunakan adalah dalam procurement system.
Procurement system adalah proses pemilihan
6. sumber, pemesanan, dan perolehan barang dan
jasa biasanya diperoleh dari sumber luar.
Dalam menjalankan procurement system
ini PT. Pertamina Persero menggunakan bantuan
progam MySAP dan eProc dalam memilih
vendor terbaik. Tahap-tahap dalam procurement
system ini adalah sebagai berikut :
1. Penetuan kebutuhan
2. Penentuan sumber pemenuhan
kebutuhan
3. Pemilihan vendor
4. Pemrosesan purchasing order (PO)
5. Pemantauan Purchasing order (PO)
6. Penerimaan produk
7. Verifikasi invoice
8. Proses pembayaran
Sistem informasi SPBU PT. Pertamina Persero
System informasi SPBU suatu system software
yang akan membantu proses operasional dengan
menerapkan tertib administrasi pada Pompa
SPBU yang ketat pencatatan dari data customer,
stok minyak, deposit di pertamina, kupon
customer dan lain-lain. Produk ini custom untuk
pengelola SPBU yang dilengkapi dengan system
pelaporan yang sistematis dan akurat. Sistem
informasi SPBU ini dibuat dengan system multi
user yang memungkinkan pengaksesan system
informasi oleh beberapa user yang berbeda
dalam suatu waktu. System ini dirancang dengan
system keamanan yang handal yang mana setiap
level user diset dalam ruang lingkup pekerjaan
yang berbeda berdasarkan urutan otorisasi.
Sistem Informasi Manajemen Pemasaran PT.
Petamina Persero
Pemasaran merupakan sebuah proses dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Jadi, segala kegiatan dalam hubungannya dalam
pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia
merupakan bagisan dari konsep pemasaran.
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu
fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yang
menangani pemasaran BBM retail untuk sector
transportasi dan rumah tangga. Pertamina
melakukan pemasaran BBM retail melalui
lembaga penyalur retail BBM/BBK yang saat ini
tersebat diseluruh Indonesia, seperti SPBU
(Statiun Pengisian BBM untuk umum), Agen
Minyak Tanah (AMT), Agen Premium &
minyak solar (APMS), serta Premiun Solar
Packed Dealer (PSPD).
Komponen Sistem Informasi
o Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia yang digunakan
oleh PT. Pertamina Persero untuk
memakai dan menjalankan system
informasi terdiri dari user dan spesialis.
Users (unit procurement) adalah semua
orang yang menggunakan system
informasi tersebut. Sedangkan spesialis
(teknisi dan supervisor) adalah orang-
orang yang mempunyai keahlian dalam
menggunakan system tersebut. Dalam
setiap aktivitas system informasim
sumber daya spesialis dan user terlibat.
7. o Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam
procurement system adalah sebagai
berikut :
1. PC Work Stasion
2. Server
3. LAN
4. Printer
o Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam
procurement system adalah sebagai
berikut :
1. MySAP
2. Web P2P
3. eProc
o Sumber Data
Sumber data dalam procurement system
PT. Pertamina adalah sebagai berikut :
1. Purchase Requisition (PR)
Purchase requisition adalah
pembelian berbagai kebutuhan, baik
dari PT. Pertamina Persero maupun
pelanggan
2. Vendor Quatation
Vendor quotation adalah suatu
tawaran dari vendor mengenai
penyediaan material dan jasa seperti
yang diminta dalam RFQ juga
berisikan persyaratan-persyaratan
tertentu (termasuk harga).
3. Request fo Quatation (RFQ)
RFQ adalah dokumen yang dibuat
untuk tujuan meminta penawaran
harga dari vendor untuk spesifik
material/service.
o Produk Informasi
Produk informasi yang dihasilkan dari
procurement system adalah data vendor
quotation dalam SAP, maintain RFQ di
dalam system MySAP untuk vendor
pemenang, vendor terpilih untuk proses
procurement, surat penolakan pada
vendor yang tidak sesuaim referensi
vendor di masa datang dan pencetakan
purchase order.
Aktivitas Sistem Informasi
o Input
Mesin yang digunakan dalam proses
input adalah PC work station, server,
dan LAN, sedangkan program yang
digunakan adalah MySAP dan Web
P2P. Sumber daya manusia yang terlibat
dalam proses input terdiri atas spesialis
(teknisi dan supervisor) dan user (unit
procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari purchase
requisition dan vendor quotation
berbagai vendor yang sudah masuk ke
dalam SAP.
o Proses
Mesin yang digunakan dalam tahap
proses adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sednagkan program yang
digunakan adalah MySAP dan eProc.
Sumber daya manusia yang terlibat
dalam tahap proses terdiri atas spesialis
8. (teknisi dan supervisor) dan user (unit
procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari vendor quotation
dan request for quotation (RFQ). Produk
informai yang dihasilkan dari tahap ini
adalah maintain RFQ di dalam system
MySAP untuk vendor pemenang.
o Output
Mesin yang digunakan dalam tahap
output adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan progam yang
digunakan adalah MySAP, Web P2P,
dan eProc. Sumber daya manusia yang
terlibat dalam proses output terdiri atas
spesialis (teknisi dan supervisor) dan
user (unit procurement). Sumber data
yang digunakan berasal dari vendor
quotation dan request for quotation
(RFQ). Produk informasi yang
dihasilkan dari proses output adalah
terpilihnya vendor yang memiliki
penawaran terbaik dan surat penolakan
pada vendor yang tidak sesuai.
o Penyimpanan
Mesin yang digunakan dalam tahap
penyimpanan adalah PC Work Station,
server, dan LAN, sedangkan program
yang digunakan adalah MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia
yang terlibat dalam proses penyimpanan
terdiri atas spesialis (teknisi dan
supervisor) dan user (unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal
dari vendor quotation. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses
penyimpanan adalah referensi vemdor di
masa datang.
o Pengendalian
Mesin yang digunakan dalam tahap
pengendalian adalah PC Work Station,
sever, dan LAN, sedangkan program
yang digunakan adalan MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumber daya manusia
yang terlibat dalam proses pengendalian
terdiri atas spesialis (teknisi dan
supervisor) dan user (unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal
dari purchase order. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses
pengendalian adalah release PO,
pencetakan PO, dan pemberian PO
kepada vendor.
Tipe Sistem Informasi
A. Operation Support System
1. Transaction processing system
TPS adalah system informasi yang
terkomputerisasi yang di
kembangkan untuk memproses data
transaksi bisnis rutin. TPS yang
dilakukan pada PT. Petamina
Persero adalah berupa pencatatan
transaksi penjualan kepada
konsumen dan pembeli material
(procurement system) serta
pencatatan inventory. Berikut
disajikan bagan procurement system
di PT. Pertamina Persero.
9. Procurement system ini dimulai
dengan pemenuhan kebutuhan yang
didasarkan pada permintaan dari
pelanggan dan permintaan dari PT.
Pertamina Persero sendri. Setelah
kebutuhan ditentukan, maka
selanjutnya ditentukan sumber
pemenuhan kebutuhan. Lalu, untuk
mengidentifikasi vendor, maka
dapat menggunakan system dan data
dari pembeli sebelumnya. Setelah
vendornya dipilih, maka dibuat
purchase order. PO
mengidentifikasikan vendor, dan
mengkonfirmasikan produk dan jasa
yang dipesan, jumlah yang
dibutuhkan dan harga yang disetuji.
Setelah PO dibuat dan dikirim ke
vendor, supplier mengantarkan
produk tersebut ke PT Pertamina
Persero. Oleh karena itu, langkah
berikutnya dalam proses
procurement adalah memasukkan
Good Receipt. Goods receipt
dilakukan saat produk diterima
dalam gudang pertamina.
Penerimaan produk dapat diposting
ke dalam SAP menggunakan
inventory management untuk
pembayaran pembelian material
tersebut, system akan mencatatkan
transaksi General Ledget.
2. Process Control System
PCS merupakan system yang
membantu organisasi dalam hal
evaluasi dan control. Pada PT.
Pertamina Persero terutama dalam
Procurement Process system ini
digunakan untuk pemantauan order
pembelian material. Purchase order
dapat diubah bahkan dibatalkan
dalam tahap monitoring ini.
Selain itu, PCS juga digunakan
untuk verifikasi invoice yang
diterima pada procurement melalui
komponen logistics invoice
verification. Verifikasi berguna
untuk memeriksa keakuratan
invoice tersebut. System melakukan
tiga cara pencocokan akuntansi pada
invoice yaitu PO, Goods receipt dan
Invoice.
3. Enterprise Collaboration System
ECS Adalah system informasi yang
membantu organisasi dalam hal
komunikasi. PT. Pertamina Persero
menggunakan system ini untuk bisa
terhubung antar pihak internal
perusahaan dan terhubung dengan
pihak luar seperti dengan pemasok
dan pembeli termasuk hal negoisasi.
B. Management Support System
1. Management Information system
MIS adalah suatu aplikasi system
informasi yang menyediakan
laporan informasi terpadu bagi
pihak manajemen. MIS yang
10. dilakukan PT. Pertamina Persero
adalah berupa pelaporan informasi
penting seperti neraca dan laporan
laba rugi perusahaan. Dalam hal
transaksi pembelian material, maka
ada pelaporan mengenai kecocokan
antara PO, Goods receipts, dan
invoice
2. Decision support system
DSS menekankan pada fungsi
pendukung pembuat keputusan.
DCS digunakan oleh PT. Pertamina
Persero pada Procurement Process
dalam hal menyeleksi vendor untuk
pembelian material dan menentukan
jumlah barang yang dipesan.
3. Executive Information System
PT. Pertamina Persero
menggunakan system informasi ini
untuk membantu top management
mengakses ringkasan dan grafik
tertulis mengenai elemen kunci
kinerja organisasi dan mengambil
keputusan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
KESIMPULAN
Penerapan implementasi sistem
informasi di PT Pertamina membawa
manfaat yang sangat baik sebagai
penunjang keberhasilan perusahaan
dalam rangka efisiensi dan efektifitas
kinerja perusahaan.
Memberikan informasi yang lebih
akurat sehingga perusahaan PT
Pertamina bisa memperkirakan dan
membidik target pasar agar tepat dalam
perencanaannya.
Memberikan nilai yang inovatif dan
kreatif dalam menciptakan produk baru
dan tentu saja akan menumbuhkan minat
konsumen dalam membeli produk-
produk terbaru dari PT Pertamina.
Implementasi sistem informasi pada PT
Pertamina membuat perusahaan tersebut
dapat bersaing dengan perusahaan dari
luar sekali pun.
11. DAFTAR PUSTAKA
Yogy Putra, Sistem Informasi Manajemen PT Pertamina : Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Nadilla. (2019). Implementasi Sistem Informasi Manajemen PT Telkom : FEB-Universitas Mercu Buana.
Website Resmi Pertamina.com