Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dan bagaimana sistem informasi dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan strategis, taktis, dan operasional dengan mengoptimalkan sumber daya virtual perusahaan. Komponen sistem informasi yang digunakan perusahaan PT. OGS antara lain Coscon, e-shipping, email, dan Spark.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA)
“SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN BERSAING,
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA, TANTANGAN SISTEM
INFORMASI GLOBAL”
Disusun Oleh :
Nurfanida Putri Hikmalia
43117110382
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
2. KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN BERSAING
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, binis, dan pemerintahan. Serta
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Dapat juga diasumsikan
bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat
utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem informasi strategis adalah system informasi yang menggunakan teknologi informasi
(IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing,
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem informasi strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan
yang memberikan keuntungan lebih strategis dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang
kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi
bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah
perusahaan.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
(Ais, 2018) Suatu sistim informasi dapat dikatakan strategis apabila tujuannya memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah
2. Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi kinsumen yang lebih besar
3. Menciptakan aliansi antar perusahaan dan pemasok serta pelanggannya sehingga
mengurangi biaya untuk pemasok serta menyediakan dukungan khusus bagi
pelangggan
4. Mempertinggi nilai suatu produk dan jasa dangan menyediakan tampilan atau
dukungan yang inovatif
5. Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi
volume
6. Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar
KENAPA SISTEM INFORMASI PENTING DALAM PERASAINGAN BISNIS YANG
SEMAKIN KOMPETITIF SAAT INI.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumber daya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam
bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini
mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya
diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal
ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
3. Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka mencerminkan sistem fisik
dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk memberikan keunggulan
kompetitif kepada perusahaan. Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan
jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan
di atas para pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan
juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu
pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar. Ingat
bahwa manajer perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam
memenuhi tujuan-tujuan strategi perusahaan. Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan perusahaan
sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain yang bersaing
memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan multinasional sering
kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai
suatu keunggulan ekonomi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki
kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus. Biasanya keunggulan kompetitif
dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan
konsep-konsep seperti rantai nilai (value chains) dan sistem nilai (value system).
1. Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif. Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan
panduan dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam
diatas para pesaingnya. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chains). Perusahaan
menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagia aktivitas
nilai (value activities). Aktivitas ini terdiri atas dua jenis : Aktivitas nilai utama
(primary value activities) dan Aktivitas nilai pendukung.(support value activities).
Selain itu, ketiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu manajemen sumber daya manusia,
pengembangan teknologi, dan pengadaan (atau pembelian). Masing-masing nilai, baik
utama atau pendukung, akan mengandung tiga unsur penting : input yang dibeli,
sumber daya manusia, dan tekologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan
menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialisasi informasi di dalam unit jasa
informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi
yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan
informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
2. Memperluas Ruang Lingkup Rantai Makanan
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain kaitan seperti ini
dapat meghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business
partners) mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi,
sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-
masing bekerja sendirian. Sebuah perusahaan dapat menngaitkan rantai nilainya
kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikansistem yang membuat
4. sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai
nilainya dengan rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga menciptakan
suatu sistem nilai (vaue system). Ketika para pembeli perusahaan produk perusahaan
adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai
perusahaan dan para anggota distribusinya.
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan
strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan dapat
mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer
dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan
diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai
pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi,
sehingga mencapai keunggulan operasional.
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu :
keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional. Berikut ini adalah
penjelasannya ;
1. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat
digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan
strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi
untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat strategis akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan
suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari
keamanan.
2. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari
para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat
meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi yang
memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses internet,
yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas informasi. Keputusan
keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi
para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan
suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan
pelanggan, namun juga akan meingkatkan profitabilitas.
3. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian
operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan
mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer
ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara
bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan. Ketika tiga
tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka perusahaan akan
dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem informasi yang terpegaruh
5. oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan
kinerja sebuah perusahaan secara substansial. (Melisa, 2018)
Komponen Sistem Informasi di perusahaan PT. OGS
1. Coscon
Coscon merupakan sebuah web resmi yang dimiliki oleh cosco shipping line untuk
melihat jadwal keberangkatan kapal, bookingan, dan masih banyak lagi yang terkait
dengan impor ekspor sesuai dengan kebutuhan para customer
2. E-Shipping
Digunakan sebagai catatan/record ketika customer service mendapatkan shipment dari
customer baik dalam maupun luar negeri. Dalam e-shipping ini terdapat detail orderan
customer seperti No BL (Bill of Lading), Nama & No. Voyage, Estimasi kapal
berangkat dan tiba, nama barang & detail cargonya seperti quantity dan berat, No
container beserta no seal, serta biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menegrjakan 1
shipment tersebut untuk kemudian bisa di convert dan menjadi invoice yang akan kita
tagihkan ke customer yang bersangkutan
3. E-mail
Untuk e-mail sendiri di perusahaan kami menggunakan microsoft outlook, yang
membantu pekerjaan berupa bertukar data dan informasi dengan para customer, para
vendor perusahaan maupun dengan piihak-pihak dari team luar Jakarta.
4. Spark
Media komunikasi antar karyawan dengan karyawan lain yang berada di satu kantor
wilayah Jakarta maupun luar Jakarta (Surabaya). Memudahkan dalam bertukar data
& informasi serta perihal menanyakan hal-hal penting lainnya.
Semua karyawan terlibat dengan sistem yang disebutkan di atas. Karena tiap divisi memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda maka ada beberapa sistem yang hanya digunakan oleh divisi
tertentu saja dan tidak digunakan oleh divisi lainnya. Untuk sistem informasi diatas
merupakan sistem informasi yang digunakan hampir oleh semua pihak karena ini merupakan
sistem yang basic dan sering digunakan oleh para karyawan di kantor.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anggrainy Melisa, 2018. https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-
untuk-keunggulan-kompetitif/, (17 Maret 2018, jam 10.00WIB).
Ais, 2018.http://ais-zakiyudin.blogspot.co.id/2012/06/sistem-informasi-strategis.html, (17
Maret 2018, jam 11.00WIB).
Ali,Hapzi.Modul Perkuliahan Sistem Informasi Manajemen 2. Universitas Mercu Buana
2018, (17 Maret 2018, jam 11.00WIB).