Tugas 2, Celine Danaris Gracia, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si, Sistem Informasi Manajemen Untuk persaingan Keunggulan, 2019.
1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN
KEUNGGULAN ”
Oleh :
Celine Danaris Gracia
NIM : 43218110076
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si., CMA.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
TAHUN 2018 / 2019
2. Abstrak
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, komunikasi,
kompetitif. Sebuah perusahaan dibentuk atas dasar tujuan untuk memberikan produk atau jasa
yang memenuhi kebutuhan dan kondisi di lingkungannya. Sebuah perusahaan tidak dapat
berfungsi tanpa sumber daya yang tersedia di lingkungannya. Perusahaan terhubung dengan unsur-
unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows).
Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku
kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok.
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan
yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang
sama.
Kata kunci : Sistem informasi, Keunggulan kompetitif
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi Strategis adalah sistem informasi yang menggunakan Teknologi
Informasi (TI) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing,
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis
perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan
layanan yang memberikan keuntungan lebih stategis dibandingkan pesaingnya dalam pasar
yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan
4. inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi
sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun
citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan
keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi dan sistem informasi.
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya
ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi.
BAB II
PEMBAHASAN
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA
Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia berhadapan dengan
lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya, mengubah
sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah
diubah kembali ke lingkungan. Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran
utama di dalam organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
5. 2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih
efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3) Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan, maka
dapat digunakan bantuan sistem informasi seperti email atau teleconference.
4) Kompetitif.
Kompetitif, artinya sistem informasi digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan
di dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
ALIRAN SUMBER DAYA FISIK
Sumber daya fisik suatu perusahaan meliputi :
1. Pegawai yang dipekerjakan perusahaan yang diubah tingkat keahliannya melalui pelatihan
dan pengalaman. Hal ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan perusahaan dapat
lebih berkualitas.
2. Bahan baku yang masuk ke perusahaan sebagai bahan mentah yang kemudian diolah menjadi
barang jadi, yang pada akhirnya akan dijual kepada konsumen.
3. Mesin yang dibeli dan digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
4. Uang, dimulai dari pinjaman yang diubah menjadi pembayaran (supplier, pajak kepada
pemerintah, dll) hingga pengembalian kepada pemegang saham.
Dalam suatu perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk atau jasa
yang akan dijual perusahaan kepada konsumen.
MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN
6. Mekanisme pengendalian semacam alat yang digunakan sebagai sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukannya suatu perbaikan. Unsur-
unsur pengendalian operasi sendiri meliputi :
1. Standar kinerja, merupakan pagu-pagu khusus yang harus dibuat dan dipatuhi oleh seluruh
komponen perusahaan jika ingin mencapai tujuan secara keseluruhan,
2. Manajemen perusahaan, merupakan pengendalian terhadap segala kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan nilai kompetitif suatu perusahaan.
3. Suatu alat pemroses informasi, yang dapat digunakan untuk mengubah data menjadi informasi
yang berguna bagi manajemen.
LINGKARAN UMPAN BALIK
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) merupakan suatu pola yang menyediakan sebuah alur
bagi sinyal-sinyal dari suatu sistem ke mekanisme pengendalian, begitu juga sebaliknya. Feedback
Loop memanfaatkan sumber daya virtual, dimana data-data yang dikumpulkan dari perusahaan
dan lingkungan diproses dalam alat pemroses informasi untuk menghasilkan sebuah informasi
yang bermanfaat bagi perusahaan. Sistem ini dapat mengendalikan output informasi dengan
membuat penyesuaian – penyesuaian pada input data yang dimasukan. Sebagai penjelas coba lihat
gambar 1.1 :
7. Gambar 1.1
Lingkar Umpan Balik
PERUSAHAAN DI DALAM LINGKUNGANNYA
Sebuah perusahaan dibentuk atas dasar tujuan untuk memberikan produk atau jasa yang
memenuhi kebutuhan dan kondisi di lingkungannya. Sebuah perusahaan tidak dapat berfungsi
tanpa sumber daya yang tersedia di lingkungannya. Lingkungan suatu perusahaan dapat bervariasi
antara perusahaan yang satu dan perusahaan yang lain. Unsur-unsur lingkungan adalah suatu
organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh baik langsung
maupun tidak langsung atas perusahaan. Ada delapan unsur lingkungan perusahaan, diantaranya :
1. Masyarakat (Society), merupakan orang-orang yang tinggal di dekat lingkungan perusahaan.
Sebuah perusahaan harus dapat menjalin hubungan baik dengan orang-orang disekitarnya jika
ingin bisnisnya berjalan dengan baik.
Infomation
Mechanism
Output
Resource
Transformation
Proces
Input Resources
8. 2. Pemasok (Supplier), merupakan pihak yang memasok bahan baku, mesin, jasa, dan informasi
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya. Tanpa adanya
pemasok perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menjalankan produksinya.
3. Pelanggan (Costumer), merupakan pihak yang akan menjadi sasaran dari penjualan dan
penggunaan produk atau jasa yang dihasilkan.
4. Serikat Pekerja (Labor union), merupakan lembaga yang sangat diperlukan oleh sebuah
perusahaan karena lembaga tersebut menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Ini dikarenakan Perusahaan membutuhkan Tenaga Para Buruh untuk operasional
Perusahaan terutama dalam proses produksi. Terlebih perusahaan membutuhkan SDM yang
berkualitas untuk menjalankan Sistem dan Manajemen Perusahaan yang berlaku.
5. Komunitas Keuangan (Financial community), merupakan lembaga yang mengatur atau
menyediakan dana bagi perusahaan. Perusahaan membutuhkan data informasi tingkat suku
bunga dari komunitas keuangan. Perusahaan juga membutuhkan data mengenai prosedur dan
persyaratan kredit serta data legalitas usaha dari komunitas keuangan.
6. Pemegang Saham atau Pemilik (Stockholders dan Owners), merupakan pemilik modal bagi
perusahaan tersebut. Perusahaan membutuhkan pemegang saham karena Perusahaan
membutuhkan modal kerja dari para pemegang saham untuk menjalankan bisnis.
7. Pesaing (Competitor), merupakan perusahaan lain yang mempunyai bisnis sama atau serupa.
Di antara pesaing dan sebuah perusahaan terjalin hubungan unik yang bisa membuat masing-
masing pihak saling termotivasi untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan harus mempelajari
informasi tentang pesaingnya jika perusahaan tersebut ingin maju.
8. Pemerintah (Government), merupakan lembaga yang paling berkuasa di lingkungan dimana
perusahaan tersebut berdiri. Oleh karena itu perusahaan harus bekerja sama dengan
pemerintah agar bisnisnya berjalan lancar. Perusahaan juga membutuhkan kebijakan
pemerintah serta serangkaian kebijakan dan programnya.
ALIRAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya
lingkungan (environmental resource flows). Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran
9. informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada pemegang
saham, dan aliran bahan baku dari pemasok.
Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk
penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran
pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh untuk
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh
unsur adalah informasi dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi dengan
pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
PENGELOLAAN ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN
RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
SCM merupakan metode ataupendekatan pengelolaan manajemen yang berfokus pada rantaisiklus
pengelolaan manajemen mulai dari pemasok (supplier) bahan baku, kegiatan operasional perusahaan,
hingga pendustribusian dan pengiriman produk kepada konsumen. Aliran sumber daya yang dikelola
melalui supply chain bertujuan untuk memastikan bahwa aliran sumber daya terjadi dengan tepat waktu
dan efisien, proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Gambar berikut (gambar 1.2) dapat memberikan sedikit gambaran garis besar mengenai supply
chain.
Gambar 1.2
Skema Supply Chain
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam pemprosesan sebuah produk
kepada konsumen dibutuhkan suatu pertukaran informasi antara pihak satu dengan pihak yang lain.
10. Agar tercipta suatu alur yang baik maka dibutuhkan suatu pengaturan atau manajemen yang tepat.
Pengaturan ini disebut dengan supply chain management.
SCM terdiri dari beberapa aktivitas, diantaranya :
1. Meramalkan permintaan pelanggan
2. Membuat jadwal produksi
3. Mempersiapkan jaringan transportasi
4. Memesan persediaan dari pemasok
5. Menerima persediaan dari pemasok
6. Melukan produksi
7. Melakukan monitoring terhadap sumber daya dari pemasok, sumber daya di perusahaan,
dan produk yang dipasarkan kepada masyarakat.
SISTEM ELEKTRONIK
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan dapat
dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui
rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi
pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan,
di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh transportir, dan di
lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard, pemindaian kode
batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan
akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak.
Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan
kontribusi pada manajemen rantai pasokan.
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN SISTEM PERENCANAAN
SUMBER DAYA USAHA
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting
11. dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk lainnya)
oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran informasi rantai
pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan mungkin tidak
semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.
Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua
anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang
biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang
sama. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan perusahaan saingan
atau memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan, maka itu dapat merepresentasikan
keunggulan kompetitif.
Strategi yang biasa digunakan perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif diantaranya
memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah atau memberikan kebutuhan-kebutuhan
khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Umumnya, sebuah perusahaan mampu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
hanya untuk periode tertentu karena ditiru pesaing dan melemahnya keunggulan tersebut. Jadi,
tidaklah cukup untuk memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan harus berusaha untuk mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutann (suistainable competitive advantage) dengan secara terus
menerus beradaptasi dengan tren dan kejadian eksternal.
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis
yang sukses :
12. 1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah
biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok
dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
2. Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk
membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan
diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk
atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
3. Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis.
Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki
pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses
bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis
dan cara yang ada.
4. Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke
produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.
5. Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa
merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran
lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
RANTAI NILAI PORTER
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan
suatu rantai nilai (value chain). Tujuan dari rantai nilai adalah peningkatan margin. Marjin
merupakan nilai dari produk atau jasa setelah dikurangi harga pokoknya.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan, operasi
13. pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan
pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah
penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang
perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan,
bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain
itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk
terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1. Input yang di beli
2. Sumber daya manusia
3. Teknologi.
DIMENSI-DIMENSIKEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, perencanaan strategis sistem
informasi dapat digunakan untuk merubah arah berjalannya suatu perusahaan dalam mencapai
keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat
memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer
dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan
informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.
A. Keunggulan Strategis
14. Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keuanggulan strategis. Contohnya seperti sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser Web) untuk memungkinkan berbagi informasi dengan rekanan bisnis
maupun pelanggannya.
B. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut dapat melakukan rencana strateginya dengan cara dan hasil yang lebih baik dibanding
lawannya (Kompetitor). Salah satu contohnya ketika perusahaan menawarkan akses langsung
informasi kepada pelanggannya, hal ini membuat pelanggan merasa tepuaskan atas informasi
produk yang akan dibelinya dan ini akan membuka potensi pengulangan pembelian. Perusahaan
mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
Pelanggan menganggap potongan harga sebagai alasan untuk membeli produk di perusahaan
yang sama secara berulang-ulang. Potongan tersebut merupakan insentif bagi pelanggan dan
juga memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Sistem informasi dapat memberikan rekomendasi atas produk-produk yang mungkin
dibutuhkan oleh konsumen. Dalam hal ini penjual tidak hanya mendorong kesetian pelanggan
tapi juga meningkatkan proyeksi penjualan.
C. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) merupakan keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Dalam hal ini sistem informasi bertindak secara
langsung untuk memonitor jalannya produksi.
Suatu situs web yang membantu pelanggan dalam menemukan transaksi-transaksi masa
lalunya akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Suatu browser memiliki file-file kecil
berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna yang dapat menyimpan nomor akun,
kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan
kemudahan yang sangat membantu pelanggan. Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan
15. bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki
kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
TANTANGAN PERSAINGAN GLOBAL
Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut
dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan
prosedurnya sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-
organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk
pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai
pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki
kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat
perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan
mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.
Walaupun setiap perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi,
kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan multinasional
(MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian
yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian itu berupa perbedaan antara informasi yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan jumlah informasi yang dimiliki oleh
organisasi.
Untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global dibutuhkan suatu koordinasi.
Perusahaan yang tidak mampu mengelola kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan
mengaturnya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan
dalam perekonomian internasional.
Sisi buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi MNC
dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya. Kesulitan
16. timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat luas
terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan pegawai
menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan
kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
Koordinasi dapat memberikan keuntungan bagi MNC, diantaranya :
o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara lain
atau satu wilayah dalam satu negara lain.
o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan
dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi yang
dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.
TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI
GLOBAL
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika
sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi beberapa
kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information system-GIS) diberikan
untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara.
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a) Kendala-kendala Politis
Pemerintah di suatu negara tempat dimana anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah
17. akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon
biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal
ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
b) Kendala Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke
dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan
beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan
populasi global ke dalam sistemnya.
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke
dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan
beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan
populasi global ke dalam sistemnya.
c) Pembatasan Pembelian dan Impor Perangkat Keras
Pemerintah nasional terkadang membatasi bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau
dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatan
angka pertumbuhan produksi dan merangsang investasi di negaranya. Peraturan seperti ini
dapat mempengaruhi pengoperasian berbagai sistem perangkat keras atau lunak yang
berbeda.
d) Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
e) Pembatasan Komunikasi Data
18. Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang
dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder data flow-TDF),
adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
f) Masalah-masalah teknologi
Terkadang MNC didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang
dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi
gangguan listrik. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak
memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada peranti lunak berjalan,
beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
g) Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa
yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan,
dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas,
dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan
dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat
GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah
dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional
kepada perusahaan induk.
DIMENSIINFORMASI
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output
yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar
informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut,
yaitu :
1. Relevansi : Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan dengan data
19. yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan saja yang diakui
sebagai relevansi.
2. Akurasi : Informasi yang disajikan harus memiliki akurasi yang tinggi, akan tetapi untuk
mendapatkan informasi yang akurat dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu
terkadang perusahaan terpaksa menampilkan informasi yang akurasinya tidak mencapai 100%.
3. Ketepatan Waktu : Informasi harusnya tersedia sebelum pengambilan keputusan berada
diposisi yang genting. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang
menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu.
Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang
bermanfaat.
4. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. . Namun, sistem hendaknya juga tidak
menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi
(information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga
dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang
dibutuhkan.
SISTEM INFORMASIDALAM KEUNGGULAN PERSAINGAN
Berdasar penjelasan yang telah disampaikan, dapat dilihat bahwa peran sistem informasi dalam
membantu perusahaan memperoleh keunggulan persaingannya. Contohnya melalui model
Manajemen Rantai Pemasok (Supply Chain Management). SCM merupakan metode atau
pendekatan pengelolaan manajemen yang berfokus pada rantai siklus pengelolaan manajemen
mulai dari pemasok (supplier) bahan baku, kegiatan operasional perusahaan, hingga
pendustribusian dan pengiriman produk kepada konsumen. Aliran sumber daya yang dikelola
melalui supply chain bertujuan untuk memastikan bahwa aliran sumber daya terjadi dengan tepat
waktu dan efisien. Sistem informasi dalam hal ini berperan sebagai alat bantu untuk
menghubungkan komponen-komponen manajemen agar dapat terhubung satu sama lain.
Aktivitas-aktivitas dari Supply Chain Management diantaranya:
1. Meramalkan permintaan pelanggan
20. 2. Membuat jadwal produksi
3. Menerima persediaan dari pemasok
4. Mengelola persediaan barang mentah menjadi barang dalam proses dan barang jadi
5. Melakukan monitoring terhadap sumber daya dari pemasok, sumber daya di perusahaan,
dan produk yang dipasarkan kepada masyarakat.
Dalam konsep teoritis Supply Chain Management disebutkan hal-hal seperti Peramalan
permintaan produk, membuat jadwal produksi, melakukan monitoring sumber daya, dan lain-lain
sebagai aktivitas yang dapat menopang keberlangsungan suatu perusahaan. Akan tetapi dalam
proses pelaksanaan di lapangan masih ada hal-hal yang tidak dapat diadopsi secara total
berdasarkan konsep teoritis seperti yang telah disebutkan, beberapa diantaranya :
A. Ketidakpastian permintaan, terkadang tinggi atau rendahnya permintaankonsumen tidak
dapat diprediksikan. Hal ini karena setiap waktu tingkat ketertarikan konsumen terhadap
suatu produk bisa berubah secara signifikan, biasanya hal ini dikarenakan konsumen
menemukan produk yang lebih baik kualitasnya atau konsumen merasa bosan dengan
produk-produk yang ditawarkan
B. Ketidakpastian internal, seperti kerusakaan mesin, ketidaksempurnaan hasil kinerja mesin,
dan hal-hal lain yang sifatnya internal perusahaan. Disaat perusahaan membuat jadwal
produksi dan terjadi resiko-resiko internal seperti yang disebutkan, maka harus dilakukan
penentuan-penentuan kebijakan lain agar produk tetap dapat diproses dan tidak
mempengaruhi kinerja perusahaan.
C. Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda, dalam SCM kita
disarankan untuk mengelola sumber daya mulai dari pemasok hingga sampai ke konsumen.
Untuk dapat melakukan hal ini tentunya akan melibatkan banyak pihak yang belum tentu
memiliki visi dan kepentingan yang sama dengan kita. Apabila pihak-pihak disekitar
mendukung maka akan menimbulkan keuntungan, akan tetapi jika sebaliknya tentunya akan
membuat resiko kerugian.
21. Untuk dapat menghadapi gap – gap yang bisa terjadi di lapangan, dapat dilakukan hal-hal seperti:
1. Penyatuan visi dan seluruh pihak yang terlibat dalam keberlangsungan suatu perusahaan
guna menurunkan resiko kesalahan dikemudian hari.
2. Diperlukan sharing informasi dari seluruh elemen rantai pasokan, agar setiap masalah
dapat ditangani sejak dini sehingga tidak sampai menimbulkan masalah yang lebih besar.
Tentunya untuk dapat mendukung hal ini diperlukan sebuah sistem yang baik dan kuat.
3. Membangun koordinasi dan kolaborasi dengan mitra bisnis, sehingga dapat mengantisipasi
apabila ada perubahan permintaan konsumen yang signifikan. Hal ini dapat dilakukan
dengan pengoptimalan sistem informasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
22. Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem virtual.
Mekanisme pengendalian semacam alat yang digunakan sebagai sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukannya suatu perbaikan.
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) merupakan suatu pola yang menyediakan sebuah alur
bagi sinyal-sinyal dari suatu sistem ke mekanisme pengendalian, begitu juga sebaliknya. Sebuah
perusahaan dibentuk atas dasar tujuan untuk memberikan produk atau jasa yang memenuhi
kebutuhan dan kondisi di lingkungannya. Sebuah perusahaan tidak dapat berfungsi tanpa sumber
daya yang tersedia di lingkungannya.
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan
yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang
sama. Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, perencanaan strategis sistem
informasi dapat digunakan untuk merubah arah berjalannya suatu perusahaan dalam mencapai
keunggulan strategisnya.
DAFTAR PUSTAKA :
David, Fred R. 2006, Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
23. Gilang Aji Pratama. 2013. “ 8 elemen lingkungan perusahaan.” http://www.bhataramedia.
com/forum/sebutkan-dan-jelaskan-8-elemen-lingkungan-perusahaan/ (diakses 16
September 2019)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen (diunduh 16 September 2019)
Irma. 2012. “Model Sistem Umum Sistem Informasi.” http://irma93.blogspot.
com/2012/02/model-sistem-umum-sistem-informasi.html (diakses 16 September 2019)
Nunaya, Rina.2013. “Apa itu Supply Chain Management.”
https://rinatnunay .com/2013/07/03/apa-itu-supply-chain-management-scm/ (diakses 16
September 2019)
Porter, Michael E. 1985, “Competitif Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance”,
New York: Macmillan.
Putra, Yunanto Mihadi. 2018. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB – Universitas Mercu Buana : Jakarta.