Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Dapat juga diasumsikan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Penggunaan sistem dan teknologi informasi di perusahaan pada saat ini memberikan kesempatan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan membantu suatu perusahaan mencapai tujuan strategisnya. Teknlogi informasi juga memberikan nilai tambah bagi bisnis sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Untuk itu diperlukan perencanaan strategis agar penerapan Teknologi Informasi selaras dengan tujuan bisnis.
Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Pada PT Pertamina (Persero)
1. ARTIKEL ILMIAH
SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI UNTUK
PERSAINGAN
KEUNGGULAN PADA PT PERTAMINA (PERSERO)
Dosen Pengampu :
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Ayu Endah Lestari
NIM : 43219120019
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2021
2. ABSTRAK
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Dapat juga diasumsikan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang
memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat. Penggunaan sistem dan teknologi informasi di perusahaan
pada saat ini memberikan kesempatan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan
membantu suatu perusahaan mencapai tujuan strategisnya. Teknlogi informasi juga
memberikan nilai tambah bagi bisnis sehingga perusahaan dapat bertahan dalam
persaingan yang semakin ketat. Untuk itu diperlukan perencanaan strategis agar
penerapan Teknologi Informasi selaras dengan tujuan bisnis.
3. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi,
salah satunya dalam bidang teknologi informasi. Kemutakhiran data merupakan salah
satu aspek penting yang tidak boleh dikesampingkan oleh para pelaku bisnis. Dengan
demikian persaingan bisnis yang terjadi menjadi sangat kompetitif. Dalam hal ini,
untuk terus dapat bertahan ditengah kondisi yang ada, maka perusahaan harus
memiliki strategi – strategi jitu dalam menyikapi perubahan yang ada. Untuk itu pihak
manajemen diharapkan mampu mendeteksi secara efektif kapan perubahan kondisi
membutuhkan tanggapan strategis, maka sangat dibutuhkan suatu sistem informasi
yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan
eksternal secara efektif.
Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam sebuah lingkungan bisnis, karena dengan hal itu sangat
membantu manajemen untuk menyediakan informasi dalam mengambil keputusan -
keputusan strategis yang dibutuhkan. Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem
informasi maka perusahaan perlu mempertimbangkan sistem yang telah digunakan
dan yang akan dikembangkan agar kedepannya menjadi sebuah sistem yang efektif
dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Namun kesuksesan
suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui bagaimana sistem tersebut dapat
menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui kesesuaiannya dengan
lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau menggunakan
informasi yang dihasilkan tersebut.
Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja dari sistem
informasi akuntansi yang sedang dipakai, akan selalu memperhatikan faktor - faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi misalnya
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan, komunikasi yang baik dan juga
partisipasi yang baik dari karyawan akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan
rasa puas ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih giat dan bersemangat
sehingga dengan semangat yang tinggi perusahaan dapat mencapai hasil yang
diinginkan. Banyak perusahaan yang mengimplementasikan teknologi informasi
sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi
4. meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan
kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik
sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah
satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam
perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan
salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam
penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan
lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang
dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis
utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk
mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang
perusahaan, yaitu “Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana
perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis
sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Dalam upaya mengusai
pasar global di bidang energi minyak bumi, pertamina terus melakukan berbagai cara
mengembangkan bisnisnya untuk lebih unggul dari perusahaan pesaing lainnya.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, pertamina berusaha
untuk memanfaatkannya secara maksimal untuk menunjang keberlangsungan
bisnisnya.
5. LITERATUR TEORI
A. Perusahaan dan Lingkungannya
Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah
sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana
ia berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber
daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan
jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.
B. Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang
lebih tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan
perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan
diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual kepada para pelanggan
perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk
penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah
menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan,
sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual
oleh perusahaan kepada para pelanggannya.
C. Mekanisme Pengendalian Perusahaan
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
1. Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
2. Manajemen perusahaan, dan
3. Suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.
D. Lingkaran Umpan Balik
Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya virtual.
Data dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke
dalam pemroses informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini
6. kemudian diberikan kepada para manajer, yang melakukan pengambilan
keputusan yang akan memengaruhi perubahan-perubahan yang dibutuhkan pada
sistem fisik. Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh
standar-standar kinerja perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan
oleh pemroses informasi untuk mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan
kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
E. Perusahaan di dalam Lingkungannya
Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk
dan jasa yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah
perusahaan tidak akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh
lingkungannya. Lingkungan dapat bervariasi dari suatu perusahaan ke perusahaan
lainnya. Unsur-Unsur lingkungan adalah organisasi dan individu yang berada di
luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas
perusahaan. Kedelapan unsur terdapat di dalam suatu sistem yang lebih besar
yang disebut masyarakat (society).
Pemasok (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku,
mesin, jasa, orang, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk dan jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada
pelanggan (customer) perusahaan. Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi
dari para pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha
dan industri.
Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas institusi-institusi
seperti bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang memengaruhi sumber
daya keuangan yang tersedia bagi perusahaan. Pemegang saham dan pemilik
(stockholders and owners) adalah orang-orang yang menginvestasikan uang ke
dalam perusahaan. mereka adalah pemilik perusahaan yang sebenarnya.
Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan di dalam pasar. Pemerintah (government), baik itu di tingkat nasional,
provinsi, maupun lokal, akan memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian,
informasi, dan dana. Komunitas operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggung
jawabnya kepada masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup,
memberikan produk dan jasa yang memberikan kontribusi kepada mutu
7. kehidupan, dan melakukan operasinya secara etis.
F. Aliran Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran
sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Aliran-aliran yang
umum terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada
pelanggan, aliran uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari
pemasok.
Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah
(seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian
barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak”
oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh
untuk lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan
perusahaan dengan seluruh unsur adalah informasi dan perusahaan berusaha
untuk menjadikan hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu
arah.
G. Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada
perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan
(supply chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk
memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan
8. efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain
management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut
ini :
Meramalkan permintaan pelanggan.
Membuat jadwal produksi.
Menyiapkan jaringan transportasi.
Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
Menerima persediaan dari pemasok.
Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
Melakukan produksi.
Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.
H. Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka
akan dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan
bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat
dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area
penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di
dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh
transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui
input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan
terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk
menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak.
Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan
memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan.
I. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan
peranan yang sangat penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor
yang sama (SAP, Oracle, atau produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai
9. pasokan akan membantu memfasilitasi aliran informasi rantai pasokan. Akan
tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan mungkin tidak
semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP. Dalam
hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi
dan semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari
rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
J. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan
keunggulan di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini
dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan
kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa para manajer
perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik
dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
K. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki
dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi
dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi
basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser
Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya.
L. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
10. dari para pesaingnya. Dalam contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan
dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua
perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan
menghasilkan pengulangan pembelian.
M. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Suatu situs Web yang
“mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-transaksi masa lalu
akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki
cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain
yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang
berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk
menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar
seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang
bersifat minor saja.
N. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
Peranti keras komputer
Peranti lunak komputer
Spesialis informasi
Pengguna
Fasilitas
Database
Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih
hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan
manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah
11. dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer
kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi
dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan.
Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-
mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus
informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge
management).
O. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam
suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas
perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling
minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-
bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis
organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya
sepanjang tahun dan jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam
beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan
situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang
ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.
12. PEMBAHASAN
A. Profil PT Pertamina (Persero)
PT. Pertamina adalah perusahaan Minyak dan Gas Bumi yang
dimiliki Pemerintah Indonesia yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957
dengan nama awal PT. Permina. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti
nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Permin di Tahun
1968 namanya berubah PN Pertamina. Tiga tahun kemudian, setelah
dikeluarkannya Undang-undang No.8 Tahun 1971 sebutan perusahaan
menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah
status hukumnya menjadi PT. Pertamina (Persero) pada tanggal 17
September 1971. Pendirian perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang No.1 Tahun 1996 tentang
perseroan terbatas, peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 tentang
perusahaan perseroan (persero) dan peraturan Pemerintah No.45 Tahun
2001 tentang perubahan atas peraturan Pemerintah No.12 Tahun 1998 dan
peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 “Tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
(PERTAMINA) menjadi perusahaan perseroan (persero)”.
Produk yang dikelola Pertamina meliputi bahan bakar minyak
(BBM) PSO dan non PSO, bahan bakar khusus (BBK), Gas, non BBM, dan
Petrokimia. BBM36 PSO (Public Service Obligation) adalah bahan bakar
minyak yang telah di subsidi oleh Pemerintah sedangkan non PSO bahan
bakar yang tidak disubsidi oleh Pemerintah. PSO seperti Premium
sedangkan non PSO meliputi Pertamax, Pertamax Dex, Pertamax Plus.
Bahan bakar non BBM meliputi Aspal, Pelumas sedangkan Gas meliputi
LPG, BBG (Bahan Bakar Gas), Misicool (Pengganti CFC Yang Ramah
Lingkungan).
B. Sistem Informasi Untuk Persaingan Keuggulan PT Pertamina (Persero)
PT. Pertamina menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang operasi
bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah dalam procurement
13. sysytem. Procurement system adalah proses pemilihan sumber, pemesanan, dan
perolehan barang dan jasa. Barang dan jasa ini biasanya diperoleh dari sumber
luar. Dalam menjalankan procurement system ini, PT. Pertamina menggunakan
bantuan program MySAP dan eProc dalam memilih vendor terbaik. Tahap-tahap
dalam procurement system ini adalah sebagai berikut:
Penentuan kebutuhan
Penentuan sumber pemenuhan kebutuhan
Pemilihan vendor
Pemrosesan Purchasing Order (PO)
Pemantauan Purchasing Order (PO)
Penerimaan produk
Verifikasi invoice
Proses pembayaran
1. Sistem Informasi Manajemen Akuntansi
Sistem akuntansi PT. Pertamina menggunakan sebuah sistem informasi
berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) dari SAP R/3 ke generasi
mySAP sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual
dalam hal pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time.
Penerapan software mySAP agar dapat memberikan data analitis untuk
mendukung proses pengambilan keputusan jajaran manajemen di PT Pertamina
(Persero) pada umunya dan PT Pertamina (Persero) UPMS VI Babarmasin
pada khusunya .
Modul atau fasilitas yang disediakan mySAP 2005 antara lain untuk
transaksi bisnis, intelijen bisnis, dan manajemen perusahaan strategis untuk
pengambilan keputusan. Software ini hanya sekedar alat dari sebuah sistem
informasi akuntansi , yang membantu perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya.Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem
informasi akuntansi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaannya
manajemen harus memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan
sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu perkerjaan
apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi
akuntansi.
14. 2. Sistem Informasi Manajemen Persediaan
Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses
yang disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-
Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan
Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi
LayananUmum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di
luar cakupan LayananUmum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit
sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi
melalui system secara electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka
pengadaan barang/jasa.Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding
room.
3. Sistem Informasi SPBU
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses
operasional dengan menerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang
ketat Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon
Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU .
Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat.
SistemInformasi SPBU ini dibuat dengan sistem multi user yang
memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda
dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan sistem keamanan yang handal
yang mana setiap level user diset dalam ruang lingkup pekerjaanyang berbeda
berdasar urutan otorisasi.
4. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Jadi,segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan
kebutuhan dan keinginan manusiamerupakan bagian dari konsep
pemasaran.Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat
Pemasaran dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor
transportasi dan rumah tangga. Pertaminamelakukan pemasaran BBM Retail
melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat initersebar diseluruh
15. Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum), AgenMinyak
Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS),serta Premium Solar
PackedDealer (PSPD).
5. Sistem Informasi Manajemen Pemasaran
Berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut
di atas,Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk
pengembangan SDM:
Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan
konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan,
dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi
yang kompetitif sertamemberikan perlindungan kepada pekerja sesuai
dengan standar perusahaan migas di Indonesiadan peraturan yang berlaku.
Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk
menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung
produktivitas yang tinggi.
C. Komponen Sistem Informasi
1. Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia yang digunakan oleh PT. Pertamina untuk memakai dan
menjalankan sistem informasi terdiri dari user dan spesialis. Users (unit
procurement) adalah semua orang yang menggunakan sistem informasi
tersebut. Sedangkan spesialis (teknisi dan supervisor) adalah orang-orang yang
mempunyai keahlian dalam menggunakan sistem tersebut. Dalam setiap
aktivitas sistem informasi, sumberdaya spesialis dan users terlibat.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan dalam procurement system adalah sebagai
berikut:
PC Work Stasion
Server
LAN
Printer
16. 3. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam procurement system adalah sebagai
berikut:
MySAP
Web P2P
eProc
4. Sumber Data
Sumber data dalam procurement system PT. Pertamina adalah sebagai berikut:
Purchase Requisition (PR)
Purchase requisition adalah pembelian berbagai kebutuhan, baik dari PT.
Pertamina maupun pelanggan.
Vendor quotation
Vendor quotation adalah suatu tawaran dari vendor mengenai penyediaan
material dan jasa seperti yang diminta dalam RFQ, juga berisikan
persyaratan-persyaratan tertentu (termasuk harga).
Request for Quotation (RFQ)
RFQ adalah dokumen yang dibuat untuk tujuan meminta penawaran harga
dari vendor untuk spesifik material/service.
Purchase Order (PO)
5. Produk Informasi
Produk informasi yang dihasilkan dari procurement system adalah data vendor
quotation dalam SAP, maintain RFQ di dalam sistem MySAP untuk vendor
pemenang, vendor terpilih untuk proses procurement, surat penolakan pada
vendor yang tidak sesuai, referensi vendor di masa datang, dan pencetakan
purchase order.
D. Aktivitas Sistem Informasi
1. Input
Mesin yang digunakan dalam proses input adalah PC Work Station, server, dan
LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan Web P2P.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses input terdiri atas spesialis
17. (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari purchase requisition dan vendor quotation. Produk
informasi yang dihasilkan dari proses input adalah data vendor quotation
berbagai vendor yang sudah masuk ke dalam SAP.
2. Proses
Mesin yang digunakan dalam tahap proses adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP dan eProc.
Sumberdaya manusia yang terlibat dalam tahap proses terdiri atas spesialis
(teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data yang
digunakan berasal dari vendor quotation dan request for quotation (RFQ).
Produk informasi yang dihasilkan dari tahap ini adalah maintain RFQ di dalam
sistem MySAP untuk vendor pemenang.
3. Output
Mesin yang digunakan dalam tahap output adalah PC Work Station, server,
dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web P2P, dan
eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses output terdiri atas
spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement). Sumber data
yang digunakan berasal dari vendor quotation dan request for quotation (RFQ).
Produk informasi yang dihasilkan dari proses output adalah terpilihnya vendor
yang memiliki penawaran terbaik dan surat penolakan pada vendor yang tidak
sesuai.
4. Penyimpanan
Mesin yang digunakan dalam tahap penyimpanan adalah PC Work Station,
server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses penyimpanan
terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal dari vendor quotation. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses penyimpanan adalah referensi vendor di masa
datang.
18. 5. Pengendalian
Mesin yang digunakan dalam tahap pengendalian adalah PC Work Station,
server, dan LAN, sedangkan program yang digunakan adalah MySAP, Web
P2P, dan eProc. Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pengendalian
terdiri atas spesialis (teknisi dan supervisor) dan user (unit procurement).
Sumber data yang digunakan berasal dari purchase order. Produk informasi
yang dihasilkan dari proses pengendalian adalah release PO, pencetakan PO,
dan pemberian PO kepada vendor.
E. Tipe Sistem Informasi
1. Operation Support System
Transaction processing system
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data transaksi bisnis rutin. TPS yang dilakukan pada PT.
Pertamina adalah berupa pencatatan transaksi penjualan kepada konsumen
dan pembelian material (procurement system) serta pencatatan inventory.
Process Control System
PCS merupakan sistem yang membantu organisasi dalam hal evaluasi dan
kontrol. Pada PT. Pertamina terutama dalam Procurement Process sistem
ini digunakan untuk pemantauan order pembelian material. Purchase
Order dapat diubah bahkan dibatalkan dalam tahap monitoring ini. Selain
itu, PCS juga digunakan untuk verifikasi invoice yang diterima pada
procurement melalui komponen logistics invoice verification. Verifikasi
berguna untuk memeriksa keakuratan invoice tersebut. Sistem melakukan
tiga cara pencocokan akuntansi pada invoice, yaitu Purchase Order, Goods
Receipt dan Invoice.
Enterprise Collaboration System
ECS adalah sistem informasi yang membantu organisasi dalam hal
komunikasi. PT. Pertamina menggunakan sistem ini untuk bisa terhubung
antar pihak internal perusahaan dan terhubung dengan pihak luar seperti
dengan pemasok (vendor) dan pembeli termasuk dalam hal negosiasi.
19. 2. Management Support System
Management Information System
MIS adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan
informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS yang dilakukan pada PT.
Pertamina adalah berupa pelaporan informasi penting seperti neraca dan
laporan laba rugi perusahaan. Dalam hal transaksi pembelian material,
maka ada pelaporan mengenai kecocokan antara purchase order, goods
receipt dan invoice.
Decision Support System
DSS menekankan pada fungsi pendukung pembuat keputusan. DCS
digunakan oleh PT. Pertamina pada Procurement Process dalam hal
menyeleksi vendor untuk pembelian material dan menentukan jumlah
barang yang dipesan.
Executive Information System
PT. Pertamina menggunakan sistem informasi ini untuk membantu top
management mengakses ringkasan dan grafik tertulis mengenai elemen
kunci kinerja organisasi dan mengambil keputusan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
F. Identifikasi Permasalahan Sistem Informasi Procurement PT. Pertamina
Kontrol secara terdistribusi di unit-unit di Pertamina telah memunculkan beragam
isu fundamental ERP:
1. SDM, isu-isu fundamental pada sumber daya manusia:
Terbatasnya sumber daya yang terampil dan kompeten sehingga sulit
memberikan
Solusi bagi unit dan pusat.
Tidak semua user memahami SAP dengan baik.
User belum menggunakan sistem dengan tertib.
User terlibat dalam proses data sehingga kurang fokus pada bisnis inti.
Pelatihan belum dilakukan dengan optimal.
20. 2. Proses dan Change Management, isu-isu fundamental pada proses dan change
management antara lain:
Tidak adanya standardisasi proses.
Perubahan yang dilakukan satu unit mengakibatkan masalah lebih rumit.
Tidak adanya kepatuhan terhadap proses.
SOP diinterpretasikan berbeda-beda tanpa kendali.
3. Sistem, isu-isu fundamental pada sistem antara lain:
Lemahnya kontrol atas proses transaksi sampai tutup buku.
Komitmen yang lemah karena kontrol tersebar.
Tidak maksimalnya pemanfaatan fungsi-fungsi dan user ID SAP.
Sulitnya kontrol terhadap user yang tidak tertib.
Selain itu, desentralisasi juga telah menimbulkan deviasi proses yang signifikan
dan tidak adanya standarisasi proses. Ketidakmampuan menerapkan standar
menimbulkan adanya fleknilitas yang tinggi bagi user untuk melakukan deviasi
dari berbagai SOP yang ada. Pada berbagai proses procurement, terdapat isu-isu
fundamental yang terjadi, yakni meliputi:
Proses purchase requisition (PR) memiliki isu PR tidak selalu dibuat
sebagaimana ditetapkan dalam SOP.
Proses RFQ/quotation memiliki isu antara lain penunjukkan langsung dan
tidak menggunakan service master.
Proses penerbitan purchase order (PO) memiliki isu pembuatan PO tanpa
PR.
Proses goods receipt memiliki isu tidak tepat waktu.
Proses invoice verification memiliki isu banyak ditemukan kesalahan pada
invoice.
Proses accounts payable memiliki isu direct FI posting untuk item-item
kecil dan sundry (tanpa PR/PO)
21. KESIMPULAN
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti
lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi.
Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan : relevansi, akurasi, ketetapan
waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis
untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief
information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan
penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk
sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi
oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya
informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi memberikan banyak
keuntungan dalam kelangsungan bisnis atau perusahaan, diantaranya mempermudah
komunikasi, membantu manajemen data, dapat mengetahui profibilitas dari waktu ke
waktu, mengidentifikasi bidang yang memerlukan perbaikan, memaksimalkan laba
atas investasi, munculnya peluang E- Bussiness, mengurangi biaya operasional dan
produksi, dan lain-lain. Dengan adanya berbagai keuntungan maka perusahaan
mendapatkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui
banyak cara, seperti menyediakan brang dan jasa dengan harga yang murah,
menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari para pesaing, dan memenuhi
kebutuhan khusus.
Selain itu, dapat disimpulkan implementasi konsep meningkatan keunggulan
perusahaan dari perusahaan pesaing sejenis pada PT. Pertamina yaitu membawa
manfaat yang sangat baik sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka
efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Kemudian memberikan informasi yang
lebih akurat sehingga perusahaan PT Pertamina bisa memperkirakan dan membidik
target pasar agar tepat dalam perencanaannya. Selain itu, memberikan nilai yang
inovatif dan kreatif dalam menciptakan produk baru dan tentu saja akan
menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk- produk terbaru dari PT
Pertamina. Sehingga implementasi sistem informasi pada PT Pertamina membuat
perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan dari luar sekali pun
22. DAFTAR PUSTAKA
Ferdiansyah, Didit. (2020). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Bagi
Sebuah Perusahaan. URL : https://diditferdiansyah17.medium.com/sistem-informasi-
untuk-persaingan-keunggulan-bagi-sebuah-perusahaan-d10f17231c93. Diakses
tanggal 23 Maret 2021.
Hakim, Azizun. (2019). Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Pertamina. URL
: http://azizun46.blogspot.com/2019/01/penerapan-sistem-informasi-manajemen-
di.html/. Diakses tanggal 24 Maret 2021
Pratiwi, Digna Adya. (2019). Tugas Sistem Informasi Manajemen Implementasi Pada
PT Pertamina. URL :
https://www.researchgate.net/publication/335676474_TUGAS_SISTEM_INFORMA
SI_IMPLEMENTASI_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_PADA_PT_PERTA
MINA. Diakses tanggal 24 Maret 2021.
Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putri, Natalie Amelia. (2020). Tugas Sistem Informasi Manajemen : Sistem Informasi
Untuk Persaingan Keunggulan Bisnis Pada PT Pertamina. URL :
https://www.researchgate.net/publication/345498917_SISTEM_INFORMASI_UNTU
K_PERSAINGAN_KEUNGGULAN_BISNIS_PADA_PT_PERTAMINA_NATALI
E_AMELIA_PUTRI_43219010043. Diakses tanggal 23 Maret 2021.