Dokumen tersebut membahas tentang manfaat dan peranan penting sistem informasi bagi perusahaan. Sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi, membangun sumber informasi strategis, dan mendukung pengambilan keputusan manajerial. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai contoh penerapan sistem informasi manajemen dan tujuan pengembangan sistem informasi.
Similar to Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Organisasi Perusahaan, 2018
Similar to Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Organisasi Perusahaan, 2018 (20)
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Sistem Informasi Manajemen, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Organisasi Perusahaan, 2018
1. 1
Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi pada
Organisasi Perusahaan
Manfaat Sistem Informasi BagiPerusahaan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dengan analisis khusus sangat bermanfaat
bagi kebutuhan organisasi dan keputusan yang diambil untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen. Dengan demikian tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen (SIM) agar
organisasi menyediakan data dan informasi yang bermanfaat dalam membuat keputusan
manajemen, baik menyangkut pengelolaan dan keputusan rutin maupun bersifat strategis.
Secara umum manfaat sistem informasi manajemen bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien sehingga perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya. Mulai dari
akuntansi hingga penelusuran order pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi
manajemen dalam operasi bisnis sehari-hari.
Seseorang dapat menghemat waktu pekerjaan, membuat laporan dari jarak jauh, menjadikan
media promosi dan berinteraksi. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan sistem informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai fungsi bisnis menjadi sangat penting.
Sistem informasi memproses data, memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial,
dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
2. 2
2. Memeperkenalkan Inovasi dalam Bisnis
Penggunaan ATM dalam perbankan merupakan contoh baik dari inovasi teknologi sistem
informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sisem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
kedalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Contoh yang
bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan
kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar.
Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi, maka
mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi mendorong perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendukung strategi bersaing perusahaan untuk mendapat kesempatan
dalam keuntungan strategis. Yang termasuk teknologi informasi yang dimaksud adalah untuk
memperoleh hardware dan software, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialisasi sistem informasi, dan melatih pengguna.
Banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer terhadap konsumen. Kadang
kala mereka membantu merancang kampanye pemasaran untun menjual produk barunya.
Dengan membuat situs website dan mendaftarkan kejaringan internet, sebuah perusahaan
dapat mempromosikan usahanya, memberikan informasi, sarana komunikasi sehingga bisa
bertransaksi dengan konsumen tanpa harus bertatap muka.
Kegiatan ini disebut e-commerce. Perusahaan dapat menjangkau konsumen dari berbagai
wilayah domestik maupun mancanegara.
4. Mendukung Pengambilan Keputusan Manajerial
Sistem informasi manajemen yang dirancang dan dilakukan dengan baik akan banyak
manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan. SIM mempermudah manajemen dan
menunjang proses pengambilan keputusan karena sistem informasi manajemen menyediakan
informasi bagi manajemen perusahaan dimana sistem informasi tersebut dilakukan.
3. 3
Bagi seorang pemimpin proses pengambilan keputusan merupakan dasar tindakan dimasa
mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan tanpa didasari informasi yang tepat akan
berakibat fatal dan tidak dapat mencapai tujuan.
Kombinasi sistem informasi dapat membantu manajer menjalankan bisnis menjadi lebih baik,
lebih cepat, lebih bermakna. Meskipun dengan informasi yang sama, para manajer harus
mampu mengidentifikasi kecendrungan dan mengevaluasi hasil.
PerananPenting Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Dengan bertumbuhnya tingkat persaingan di lingkungan global, maka terdapat beberapa
tekanan bagi banyak organisasi bisnis atau perusahaan untuk membuat kegiatan operasi dan
strategi yang lebih efektif dan efisien. Sistem informasi adalah seperangkat alat yang dapat
meningkatkan daya saing dan mendapatkan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, banyak organisasi bisnis memutuskan untuk
mengimplementasikan sistem informasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi perusahaan. Selain itu, penerapan sistem informasi manajemen memberikan pengaruh
dalam sebuah organisasi bisnis, dan pengaruh ini berhubungan dengan proses bisnis
perusahaan.
Sistem merupakan sarana yang bisa dijadikan acuan untuk mengelola suatu kinerja tertentu.
Yaitu sistem tentang bagaimana sebuah perusahaan bisa dijalankan dengan baik. Informasi
pada perusahan sangat penting sekali, karena merupakan bagian dari kelancaran kinerja
perusahaan, dengan adanya informasi, perusahaan akan berkembang dengan cepat dan terus
maju oleh adanya perbaikan kinerja seiring berkembangnya informasi yang didapat oleh
perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, Sistem Informasi pada sebuah perusahaan memiliki peranan penting dalam
kemajuan perusahaan dan merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan. Kesadaran atas
pentingnya manajemen merupakan hal mendorong majunya perusahaan. Semakin maju
perusahaan berarti semakin maju pula sistem informasi yang digunakan perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan yang belum sadar akan hal ini, tentu saja akan membuat persuhaan tersebut
4. 4
ketinggalan jauh dari perusahaan-perusahaan saingannya. Peranan penting sistem informasi ini
merupakan dasar yang tidak boleh diabaikan oleh organisasi bisnis manapun.
Adapaun peranan-peranan Sistem informasi bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengelola data informasi perusahaan dengan baik, cepat dan akurat.
2. Menghindari kesalahan fatal akibat kelalaian yang dilakukan pada kegiatan manual.
3. Kemudahan manajemen perusahaan baik dari segi waktu, kemudahan dan keefektifan.
4. Perusahaan akan lebih peka dengan adanya kekeliruan, dan kelengkapan informasi data pada
perjalanan bisnis perusahaan. Sehingga segala upaya untuk perbaikan dan evaluasi bisa segera
dilakukan.
5. Mengendalikan kinerja bisnis supaya lebih cepat dengan pendayagunaan waktu yang efektif
dan maksimal.
6. Dapat mengungguli persaingan pasar.
7. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan bisnis sehari-hari. karena
tanggapan yang cepat, sehingga dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke
berbagai jajaran organisasi bisnis.
Jika sistem informasi diterapkan dengan benar pada sebuah perusahaan, maka akan memiliki
efek dan manfaat masing-masing sesuai dengan sistem yang diterapkan. Karena hal inilah yang
membuat perusahaan yang menerapkannya lebih maju daripada organisasi bisnis atau
perusahaan lainnya dari segala bidang, karena dengan penerapan sistem informasi pada sebuah
perusahaan sangat berguna untuk menunjang kinerja perusahaan menjadi jauh lebih baik.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Beberapa dari Anda mungkin ada yang masih kurang paham mengenai bentuk sistem
informasi manajemen. Untuk memperjelas, berikut ini beberapa contoh penerapan sistem
informasi manajemen yang dapat membantu bisnis Anda:
5. 5
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini banyak digunakan oleh perusahaan besar. Namun, perusahaan dalam skala
kecil juga masih dapat menerapkan sistem ERP. ERP biasanya digunakan untuk mengelola
manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi antar unit di dalam perusahaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen karena mengintegrasikan data-data
seperti manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer sampai
konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS)
TPS berguna untuk memproses data dalam jumlah yang besar atau transaksi yang banyak dan
rutin. Program ini biasa diaplikasikan dalam manajemen gaji dan inventaris.
4. Office Automation System (OAS)
Aplikasi ini berguna untuk memperlancar komunikasi antar departemen dalam suatu
perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di
perusahaan. Contohnya seperti email.
5. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi/entitas.
6. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi. Selain itu, IMS juga dapat
digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat
menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi seperti e-procurement.
7. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati
lingkungan di dalam perusahaan. Contohnya seperti link elektronik.
6. 6
8. Expert System (ES) dan Artificial Intellegent (AI)
Kedua sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan yang berguna untuk
menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah
diprogram kedalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
System (CSCWS)
GDSS hampir sama dengan DSS, bedanya GDSS mencari solusi permasalahan melalui
pengumpulan pengetahuan dalam suatu kelompok, bukan per individu. Bisanya berbentuk
kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya seperti e-government.
10. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer berinteraksi dengan lingkungan perusahaan menggunakan
bantuan grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
PengembanganSistemInformasi
Definisi pengembangan sistem informasi adalah aktivitas untuk menghasilkan sistem
informasi bebasis komputer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (oppurtunities) yang timbul (Derry Jiwanda, 2013).
Adapun definisi lain mengenai pengembangan sistem informasi berdasarkan Gunadarma
adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Tujuan dilakukannnya pengembangan sistem informasi karena sistem lama perlu diperbaiki
atau diganti yang disebabkan oleh:
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa:
Ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
7. 7
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat,
perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru,
karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan
informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatandan peluang pasar, sehingga teknologi informasiperlu digunakan untuk
meningkatkan penyediaan informasi agar dapatmendukung proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah.
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas
pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
Adapun indikator diperlukannya pengembangan sistem informasi, antara lain:
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
8. 8
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
Manajemen perusahaan berharap dengan adanya pengembangan sistem informasi terjadi
peningkatan dalam hal:
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput: jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu. Respon time: Rata-rata waktu
tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan.
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan.
4. Kontrol (pengendalian).
5. Efisiensi.
6. Pelayanan.
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-
permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses
yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup
Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan
oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat
ini terbagi atas 6 (enam) fase, yaitu:
1. Perencanaan sistem.
2. Analisis sistem.
3. Perancangan sistem secara umum / konseptual.
4. Evaluasi dan seleksi sistem.
5. Perancangan sistem secara detail.
6. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem.
9. 9
7. Pemeliharaan / Perawatan Sistem.
Cara Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu:
1. Outsourcing (alih daya)
Outsourcing (alih daya) pengembangan sistem informasi adalah keputusan yang diambil
organisasi untuk mengontrakkan, menjual sebagian, atau seluruh aset TI, manusia dan
aktivitas kepada pihak ketiga, yang sebagai gantinya, menyediakan dan mengelola aset dan
layanan dengan biaya atau rencana keuangan dalam kurun waktu yang telah disetujui (Andika
Arif Sukrawan, 2013).
Berdasarkan Azwil Nazir, 2013 perihal yang menjadi penyebab perusahaan memutuskan
untuk meng-alihdayakan (meng-outsourcingkan) pengembangan sistem informasinya antara
lain:
1. Pesatnya perkembangan teknologi informasi menyebabkan para penggunanya,
termasuk manajemen perusahaan harus memberikan perhatian ekstra terhadap
pengelolaan sistem informasi dan infrastrukturnya yang berimplikasi kepada kendala
sumber daya manusia TI dan investasinya. Padahal di sisi lain, perusahaan dituntut
untuk membuat bisnisnya menjadi lebih efisien.
2. Sebagian pengguna jasa teknologi informasi di perusahaan merasa kurang puas
terhadap layanan (dan biaya) TI yang dilakukan oleh departemen sistem informasinya
(in-house IT department).
3. Adanya dorongan regulasi dari otoritas sektoral yang menuntut perusahaan untuk
menggunakan jasa teknologi yang berkualitas.
Berdasarkan Azwil Nazir, 2013 terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan
sebelum manajemen perusahaan memilih rekanan (vendor) penyedia jasa pengembangan
sistem informasi antara lain:
1. Reputasi penyedia jasa alih daya.
2. Kualitas layanannya.
3. Flesibilitas harga yang ditawarkan.
4. Komitmen tingkat layanan yang akan diberikan.
5. Sanksi yang dapat perusahaan berikan kepada penyedia jasa alih daya jika komitmen
layanannya (service level) tidak terpenuhi.
10. 10
Berdasarkan Hnindito, 2009 keuntungan yang akan diperoleh perusahaan bila meng-
alihdayakan pengembangan sistem informasinya, antara lain:
1. Mengatur spesialis pekerja IT dalam jangka pendek. Perusahaan alih daya membantu
dalam penyediaan tenaga ahli dalam waktu kontrak yang pendek. Hal ini sangat
membantu perusahaan menengah kebawah dalam pemenuhan tenaga IT yang
profesional.
2. Mempercepat time to market. Perusahaan dapat mempercepat proses yang berkaitan
dangan teknologi, misalkan untuk mempublikasikan web page yang berisi informasi
produk tertentu dapat dilakukan dengan hosting pada penyedia layanan. Sehingga
perusahaan tidak perlu membeli perlengkapan infrastruktur ataupun membangun
fasilitas yang lain
3. Beroperasi 24 X 7. Konsumen berharap dapat mengakses informasi setiap saat. Hal ini
membutuhkan dukungan infrastruktur dengan spesifikasi yang tinggi dan investasi
yang cukup tinggi dimana kebanyakan perusahaan tidak menyediakannya. Hal ini
dapat di alihkan ke penyedia alih daya. Perusahaan alih daya dapat menyediakan
layanan tersebut dan mennggunakan pada beberapa perusahaan sehingga masih didapat
keuntungan.
4. Profil cash flow yang lebih leluasa. Dengan melakukan subskripsi pada penyedia
layanan alih daya, perusahaan hanya membayar service teknologi informasi sesuai
dengan yang digunakan, tanpa harus memikirkan biaya investasi diawal ataupun biaya
pemeliharaan.
5. Pengurangan biaya pada pembaruan layanan IT. Layanan terpusat dapat mengurangi
biaya pada bisnis pada banyak cara, salah satunya adalah dalam pemutakhiran
perangkat lunak. Dengan layanan terpusat proses ini dapat menghemat waktu. Selain
itu layanan ini juga mengurangi resiko perangkat lunak piracy karena scara fisikm CD
program tidak di distribusikan.
6. Aplikasi yang dapat diakses secara global. Aplikasi dapat diakses melalui internet
sehingga tidak terdapat lagi batasan geografis dan juga dapat diakses melalui web
browser ataupun peralatan telepon genggam. Hal ini merupakan nilai tambah yang bisa
didapat dengan menggunakan layanan alih daya. Keuntungan dari aplikasi layanan
melalui internet tidak semata disebabkan oleh layanan alih daya, tetapi juga karena
penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam penggunaan computer.
Model teknologi ini adalah On Demand, utility computing dan grid computing.
11. 11
2. Insourcing
Insourcing dalam hal pengembangan informasi berdasarkan Affan Hilman, 2010 adalah
pengembangan dan penerapan sistim informasi manajemen dilakukan oleh internal
perusahaan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri dan biasanya terdapat divisi
atau departemen informasi dan teknologi komunikasi yang bertugas untuk mengurus hal ini.
Menurut Rita Anggraeni, 2012 terdapat kekuatan dan kelemahan apabila perusahaan
menggunakan sumberdaya internal atau yang lebih dikenal dengan insourcing untuk
melalukan pengembangan sistem informasi, antara lain:
1. Kekuatan.
Sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena
karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan apabila terdapat
kerusakan dapat segera dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem
informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan
tersebut.
Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih
terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik
terhadap sistem yang sudah ada.
2. Kelemahan
Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi
informasi.
Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi
karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya
menjadi kurang efektif dan efisien.
12. 12
Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan
mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang
digunakan kurang canggih (tidak up to date).
Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada
konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
Adanya demotivasi dari karyawan yang ditugaskan untuk mengembangkan sistem
informasi karena bukan core competency pekerjaan mereka.
Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan
kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi
menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
PenggunaanSistemInformasidalamMenunjangStrategiPerusahaan
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi,
dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan
membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi.
Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak
terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi
informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi
dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas
perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
13. 13
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-
benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
Menurut O’Brien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi adalah
memperbaiki efisiensi operasi, meningkatkan inovasi organisasi dan membangun sumber daya
informasi yang strategis. Ketiga peran strategis ini dapat mendukung organisasi dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bersaing. Dalam sebuah organisasi non-profit,
peran strategis yang dimaksud adalah meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan dan
meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas pelayanan.
Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat pula
digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya sistem
informasi, maka perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang karena adanya perubahan orientasi bisnis.
Disamping itu, sistem informasi yang unggul akan menciptakan barriers to entry pada
kompetitor karena adanya kerumitan teknologi untuk memasuki persaingan pasar.
Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan
kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat
menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di
bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat
berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi,
sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem
informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai
berikut.
1. Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada
umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain
yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk
mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial
advisory, planning expert, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan
sarana bagi manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.
14. 14
2. Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya
operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat empat
cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi
proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat dan
praktis, serta otomatisasi proses.
3. Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan.
Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan
loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
4. Create New Realities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia
maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer,
dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung
kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem
informasi. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya perencanaan strategis sistem
informasi. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, peningkatan perencanaan strategis
sistem informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen sistem informasi.
Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali
target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen, serta
memaksimalkan hasil investasi dari teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik
akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan
rencana bisnisnya. Dengan demikian, penerapan teknologi informasi untuk menentukan
strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif dalam untuk meningkatkan
performa bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi lain yang
diterapkan perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem
informasi menjadi kunci strategi sistem informasi .
15. 15
PENGEMBANGAN SISTEMINFORMASIPERUSAHAAN DENGAN
PENDEKATAN SISTEM INSOURCING& OUTSOURCING
Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber daya
yang ada yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah
untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya. Lebih jauh yang meliputi
sumber daya meliputi: manusia, hardware, software, data dan jaringan yang terdapat di
dalamnya (O’Brien, 2005).
Komponen Sistem Informasi antara lain :
1. Manusia (Brainware)
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (sistem
information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem
informasi ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan
pengelola sistem adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem
informasi.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Sumberdaya perangkat keras mencakup mesin pengolah (processing machine), repositori
(media penyimpanan) data (memory), pencetak informasi, dan unit Input/Output (peripherals)
seperti scanner, stylus pen, camera, digitizer, mouse, light pen, key-board, terminals
(monitors), printer, plotter, microphone, speaker, modem, data display. Suatu sistem
informasi yang menggunakan basis sistem komputer sebagai processing machine, lebih
dikenal dengan istilah CBIS (Computer-Based Information Sistem). Dalam paper ini konteks
diskusi kita adalah CBIS.
3. Perangkat Lunak (Software)
Sumberdaya perangkat lunak mencakup sekumpulan aturan-aturan atau panduan untuk
kelangsungan aktivitas sistem informasi, progam aplikasi komputer, program pengembangan,
dan program sistem operasi (Operating Sistem Software).
4. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media
telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan
(protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.
5. Data (Dataware)
Sumber daya data meliputi semua fakta-fakta hasil pengukuran, pengamatan, perhitungan,
16. 16
atau transaksi yang perlu dihimpun dan disimpan untuk mendukung keseluruhan aktivitas
sistem informasi. Informasi berbeda dari data. Informasi adalah data yang telah diolah dan
disajikan dalam konteks yang bermanfaat bagi pengguna. Oleh sebab itu untuk menentukan
data apa yang harus dihimpun dan disimpan, tergantung dari informasi apa yang diperlukan
oleh pengguna maupun pengelola sistem informasi. Data yang dihimpun dapat berupa teks,
citra (image), audio, atau video atau gabungan dari data-data tersebut yang dikenal dengan
data multimedia.
6. Input
Kegiatan yang meliputi penangkapan dan menyusunan elemen-elemen untuk dimasukkan
dalam sistem dan diproses.
7. Proses
Kegiatan yang meliputi proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
8. Output
Kegiatan yang meliputi penyampaian elemen yang diproduksu oleh sebuah proses
transformasi menuju tujuan akhir.
9. Data Store
Data yang diolah wajib disimpan dalam suatu basis data atau database karena dapat
digunakan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berkualiatas dan
berguna juga untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management Sistem).
10. Sistem Kontrol
Pengendalian kelangsungan suatu sistem perlu diterapkan dan dimonitoring untuk
meyakinkan bahwa sistem berjalan dengan normal dan baik sehingga jika terjadi bugs
ataupun error, hal tersebut dapat segera diperbaiki agar kegiatan operasional berjalan lancar.
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap, dimana
masing-masing langkah menghasilkan suatu hasil yang lebih rinci dari tahap sebelumnya.
Tahap awal dari pengembangan sistem informasi umumnya dimulai dengan mendeskripsikan
kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti
dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka
panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam tahap ini mencakup:
• Kebutuhan strategis perusahaan
• Aspek legal pendukung perusahaan
17. 17
• Masukan kebutuhan dari pengguna sistem strategis sebagai berikut :
a. Visi dan Misi.
Strategi pengembangan sistem membutuhkan keputusan politis dari pimpinan tertinggi yang
telah dijabarkan dalam strategi aktivitas organisasi.
b. Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan kompetensi yang dimiliki.
Analisis Tupoksi akan mengarah pada seberapa jauh pencapaian kinerja organisasi dapat
dicapai, dengan menggunakan trend – trend penting, risiko – risiko yang harus dihadapi dan
potensi peluang yang dimiliki (menggunakan analisis SWOT).
Analisa kompetensi akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektifitas
perusahaan yang dapat dilihat dari 4 hal yaitu : sumberdaya, infrastruktur, produk
layanan/jasa dan kepuasan pelanggan/masyarakat yang dilayani.
Manfaat Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Perlunya
Pengembangan Sistem :
1. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul
dapat berupa :
a. Ketidak beresan sistem internal
b. Pertumbuhan organisasi/perusahaan
c. Untuk meraih kesempatan (opportunities)
d. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepatnya
e. Adanya instruksi-instruksi khusus
2. Prinsip Pengembangan Sistem
3. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
4. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
• Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
• Investasi yang terbaik harus bernilai
• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
18. 18
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem informasi.
• Proses pengembangan sistem tidak harus urut
• Jangan takut membatalkan proyek
• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
• Tahapan Pengembangan Sistem. Tahapan utama siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri
dari :
a. Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
b. Analisis Sistem (System Analysis)
c. Perancangan Sistem (Systems Design)
d. Seleksi Sistem (System Selection)
f. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation & Maintenance)
Bisnis saat ini berkembang sangat pesat, yang menyebabkan persaingan antar perusahaan
menjadi semakin ketat. Banyak sekali operasional dalam perusahaan yang harus dilakukan
dalam mewujudkan target dari perusahaan. Seorang manajer harus dapat mengambil
keputusan dalam pengerjaan operasional suatu perusahaan. Manajer perlu memperhitungkan
beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan operasional perusahaan seperti faktor waktu,
biaya, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Ada beberapa pendekatan dalam
mengelola pengerjaan operasional atau pengerjaan suatu proyek dalam perusahaan, yaitu
pendekatan insourcing dan pendekatan outsourcing. Masing-masing pedekatan tersebut pasti
memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai
masing-masing pendekatan dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi
dalam suatu perusahaan.
Pendekatan Insourcing
Insourcing merupakan pendekatan dalam proses pengerjaan operasional atau pengerjaan
proyek suatu perusahaan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan, yaitu para pekerja
yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan dengan kontribusi minim dari spesialis IT,
atau mengandalkan keahlian yang sudah ada. Pekerja IT dalam perusahaan tersebut
mengembangkan sistem informasi yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan itu sendiri.
Jadi inti dari insourcing adalah pengerjaan suatu proyek dalam hal ini sistem informasi suatu
perusahaan oleh perusahaan itu sendiri, atau secara internal dikembangkan oleh perusahaan
itu sendiri.
Proses atau metode perancangan sistem informasi untuk insourcing biasanya menggunakan
metode perancangan sistem yang biasanya melakukan demonstrasi sistem terlebih dahulu
19. 19
pada pelanggan, yang gunanya untuk mengetahui lebih lagi akan keinginan pelanggan
terhadap sistem yang dibuat, sehingga sistem yang tadinya belum sempurna dapat
dikembangkan lagi atau lebih disempurnakan.
Keuntungan pengembangan sistem informasi atau dengan menggunakan pendekatan
insourcing adalah :
1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri.
2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk pekerja
outsource.
3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti biaya transportasi dan lainnya.
Selain keuntungan diatas, terdapat beberapa kelemahan menggunakan insourcing yaitu
perusahaan perlu memperhatikan masalah investasi dari pengembangan sistem informasi,
jangan sampai pengembangan sistem informasi memakan waktu terlalu lama yang akan
membutuhkan biaya lebih banyak lagi.
Gambar dibawah ini merupakan gambaran aliran perancangan sistem dengan menggunakan
metode atau pendekatan insourcing, dimana terjadi perulangan pada proses revise & enhance
yang merupakan proses perbaikan dan penyempurnaan sistem informasi sesuai dengan
keinginan pelanggan atau dalam hal ini pihak perusahaan.
Ada beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing, dan juga kelemahan
menggunakaninsourcing. Keunggulan atau keuntungan menggunakan insourcing antara lain :
1. Dapat mengatur sendiri atau memutuskan syarat-syarat yang diperlukan untuk membangun
sistem informasi.Karena sistem dibangun oleh pekerja internal perusahaan dan produknya
nanti juga diperuntukkan perusahaan itu sendiri, maka perusahaan itu punya hak penuh dalam
menentukan requirement atau syarat-syarat atau kebutuhan yang diperlukan dalam
mengembangkan sistem informasi tersebut, sehingga dalam pengelolaannya, manajer
perusahaan dapat mengontrol biaya yang dikeluarkan dalam mengembangkan sistem tersebut.
2. Meningkatkan partisipasi pekerja dan rasa kepemilikan pekerja terhadap
perusahaan.Dengan mempekerjakan pekerja internal perusahaan dalam mengembangkan
sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan diharapkan rasa kepemilikan pekerja
terhadap perusahaan semakin meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi.
3. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong cepat.
Karena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu sendiri, maka proses
pengembangan sistem informasi akan lebih cepat, karena setiap kebutuhan yang diperlukan
oleh pekerja IT mengenai perusahaan akan segera didapat, juga apabila perusahaan ingin
20. 20
menambahkan sesuatu pada sistem informasi, perusahaan hanya perlu mengkonfirmasi
pekerja IT perusahaan tersebut, dan pekerja IT akan dapat langsung mengerjakan
perubahaanya.
Selain beberapa keuntungan menggunakan insourcing dalam mengerjakan operasional
perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa kerugian dengan penggunaaan
insourcing yaitu :
1. Kurangnya keahlian pekerja IT dalam perusahaan yang menyebabkan sistem yang
dibangun menjadi kurang maksimal.
2. Tidak cukupnya alternatif disain sistem IT menyebabkan tersendatnya pengembangan
sistem ke tahap berikutnya.
3. Dokumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar menyebabkan sistem yang
dibangun akan mempunyai umur yang pendek.
Pendekatan Outsourcing
Pendekatan outsourcing merupakan penyerahan tugas atau pekerjaan yang berhubungan
dengan operasional perusahaan ataupun pengerjaan proyek kepada pihak ketiga atau
perusahaan ketiga dengan menetapkan jangka waktu tertentu dan biaya tertentu dalam proses
pengembangan proyeknya.
Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan
dalam lewat cara outsourcing :
Melalui outsourcing perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau
sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan juga dapat meminta perusahaan
outsoutce untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membeli
software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai
keinginan perusahaan. Dan juga lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk
mengembangkan sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar.
Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan outsourcing :
Adapun keuntungan dari penggunaan pendekatan outsourcing adalah :
1. Perusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada
pihak ketiga untuk dikembangkan.
2. Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi
lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan.
21. 21
3. Dapat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya.
4. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja IT yang kompeten
dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi
competitive advantage bagi perusahaan outsource. Jadi dengan menggunakan outsource
otomatis sistem yang dibangun telah dikombinasikan dengan teknologi yang terbaru.
5. Walaupun biaya untuk mengembangkan sistem secara outsource tergolong mahal, namun
jika dibandingkan secara keseluruhan dengan pendekatan insourcing, outsourcing termasuk
pendekatan dengan biaya yang rendah.
Selain keunggulan diatas, pendekatan outsourcing juga memiliki beberapa kelemahan,
kelemahan-kelemahan itu antara lain:
1. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan
atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah
perusahaan outsource.
2. Menurunkan kontrol perusahaan terhadap sistem informasi yang dikembangkan.
3. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak
pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan
menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal.
4. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi
akan terbentuk.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai pendekatan pengembangan sistem yaitu insourcing dan
outsourcing keduanya proyek memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Sebenarnya tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, tapi kebijakan
memilih pendekatan itu tergantung pada situasi dan kebutuhan perusahaan. Ada pula
perusahaan yang tidak hanya menggunakan satu pendekatan, namun menggunakan kombinasi
dari dua pendekatan sekaligus.
Jika suatu perusahaan kekurangan pekerja, kemudian tidak memiliki waktu dan tenaga untuk
mengembangkan aplikasi secara internal, maka outsourcing dapat menjadi pilihan bagi
perusahaan tersebut dalam mengembangkan sistem informasi atau operasional
perusahaannya.Outsourcing dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk memangkas
waktu, memangkas usaha yang dilakukan, dan juga memangkas penggunaan tenaga kerja,
dan juga memberikan hasil bagi perusahaan.
Jika perusahaan memerlukan jasa yang membutuhkan keahlian pada area tertentu yang bukan
22. 22
merupakan core competency dari perusahaan, maka outsourcing menjadi pilihan disini,
karena dengan outsourcing dapat memberikan akses pada jasa keahlian, dan juga dapat
mengurangi biaya, dan lebih cepat mendapatkan hasil dari proyek atau operasional
perusahaan yang dilempar ke pihak ketiga atau perusahaan outsource.
Jika suatu operasional perusahaan yang akan dikerjakan meliputi proses produksi, maka
insourcing yang menjadi pilihan, karena akan menghemat biaya transportasi dan perusahaan
memiliki kontrol lebih terhadap proyeknya.
Namun bila dibandingkan keuntungan dan kerugiannya antara pendekatan yang satu dengan
yang lain, maka penulis lebih memilih pendekatan outsourcing. Karena perusahaan tidak
perlu berkorban waktu, sumber daya manusia, dan lain sebagainya untuk mengembangkan
proyek, dan dapat berkonsentrasi terhadap project yang lainnya. Dan biaya yang jika
dikalkulasi secara keseluruhan lebih murah daripada proyek yang dikembangkan dengan
menggunakan pendekatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). "Pengguna dan Pengembang Sistem Informasi". Modul
Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta
https://www.anugerahdino.com/2014/12/manfaat-sistem-informasi-bagi-perusahaan.html
https://garudacyber.co.id/artikel/223-peranan-penting-sistem-informasi-dalam-perusahaan
https://www.jurnal.id/en/blog/2018/mengenal-sistem-informasi-manajemen-dan-manfaatnya-
bagi-perusahaan
http://reza54e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/07/pengembangan-sistem-informasi-di-
perusahaan/
http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/penggunaan-sistem-informasi-dalam-
menunjang-strategi-perusahaan/