SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, (UTS) Implementasi Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Artikel Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Nama : Fitri Febriani
NIM : 43116110036
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
2. KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel
yang berjudul “IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH
SAKIT (SIMRS)”. Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen pada Universitas Mercu Buana Jakarta Semester Ganjil
Tahun Akademik 2016/2017.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan
bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan artikel ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi,
maupun teknik penyajiannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak amat sangat penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga kehadiran makalah ini memenuhi sasarannya dan dapat
dimengerti oleh semua pihak terutama untuk para pembaca.
Jakarta, Oktober 2017
Penulis
Fitri Febriani
3. ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa, tindakan untuk pasien, rekam
medis, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan,
proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.
Penyelenggaraan SIMRS guna mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan dibeberapa Rumah Sakit
termasuk Rumah Sakit Siloam.
Spesifikasi SIMRS Siloam tersusun atas beberapa sistem. Yaitu : Sistem Admin,
Sistem pelayanan pasien, Sistem farmasi, Sistem penunjang medis, Sistem asset atau
inventory, Sistem keuangan dan akuntansi, Sistem Human Resources Development
(HRD), dan Sistem manajemen. Terdapat 7 modul Rumah Sakit Siloam terkait dengan
penerapan SIMRS yaitu: Modul registrasi, billing, rekam medis, farmasi, laboratorium,
radiologi dan sistem keuangan.
Berdasarkan hasil analisis terdapat adanya kelebihan serta kelemahan dari sistem
manajemen rumah sakit tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian sistem
meliputi pengujian validasi, performance, dan pengujian aplikasi pada pengguna.
Kata kunci: Spesifikasi Sistem, Teknologi, Kelebihan dan Kelemahan Sistem
4. PROFIL RUMAH SAKIT SILOAM
Rumah Sakit Siloam atau dikenal juga dengan Siloam Hospitals merupakan salah
satu jaringan rumah sakit swasta yang didirikan oleh Lippo Group. Awalnya Rumah
Sakit ini bernama Rumah Sakit Siloam Gleneagles yang yang merupakan kerjasama
antara Lippo Group dan Rumah Sakit Gleneagles, didirikan pada 3 Agustus 1996 melalui
PT Sentralindo Wirasta yang bergerak di bidang layanan kesehatan. Rumah Sakit Siloam
Gleneagles pertama kali dibangun di kawasan Lippo Village (Dahulu: Lippo Karawaci),
Tangerang dan Lippo Cikarang. Pada tahun 2010, Siloam Hospitals membangun rumah
sakit pendidikan dengan berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan School of
Nursing (SoN) Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Mochtar Riady Institute of
Nanotechnology (MRIN). Mulai tahun 2011 Siloam Hospitals menjadi jaringan Rumah
sakit dengan membangun enam rumah sakit dan mengakuisisi lima rumah sakit.
Saat ini Rumah Sakit Siloam telah memiliki beberapa rumah sakit, klinik
spesialis, dan pusat pengobatan kanker. Melalui PT Siloam International Hospitals telah
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 September 2013. Untuk meningkatkan
layanan bertaraf Internasional, rumah sakit ini menjadi rumah sakit pertama di Indonesia
yang mendapat akreditasi international dari lembaga akreditasi Joint Commission
International Accreditation (akreditasi telah dilakukan pada tahun 2007, 2010 dan 2013).
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien,
medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Produk kami
Enterprise Hospital System adalah sistem yang terintegrasi pada semua modul dan telah
dipakai di beberapa Rumah Sakit Daerah, baik yang telah berstatus BLU maupun belum.
SIMRS ini didesain dengan teknologi informasi terbaru dan interface yang menarik
sehingga mudah digunakan.
Aplikasi SIMRS yang dikembangkan dirancang untuk dapat berjalan dengan baik
pada semua Sistem Operasi (Multi Platform Operating System) seperti : Windows,
Linux, Apple Machintosh, termasuk juga Tablet PC maupun Mobile Phone.
Mengakomodasi Sistem Proses backup Automatic antar Server (Redundant System),
Mengakomodasi Sistem Proses Pembagian Beban Kerja antar Server (Paralel
Computing), Mengakomodasi Sistem Proses pooling data pada Sistem Layanan Awan
(Private Cloud System) sehingga bisa diakses dimana saja, serta dukungan Komputasi
bergerak dengan pemanfaatan media komunikasi layanan internet.
5. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen atau SIM (Management Information System, MIS)
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategis
bisnis. (Wikipedia)
Pemanfaatan teknologi informasi sangat penting bagi rumah sakit (RS). SIMRS
atau sering juga disebut sebagai Hospital Management System (HMS) atau Hospital
Information System (HIS) merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen di rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen saat ini
merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan memiliki peran
penting bagi RS agar mampu memberikan layanan terbaiknya
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah Implementasi Sistem Informasi pada Rumah Sakit ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Sistem Informasi pada
Rumah Sakit ?
3. Apa saja hambatan dalam penerapan Sistem Informasi pada Rumah Sakit ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
2. Menjelaskan komponen Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
3. Menjelaskan keunggulan serta kelemahan dari Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit.
4. Menjelaskan hambatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
D. Manfaat Penulisan
Bagi penulis dan pembaca dapat mengetahui bagaimana Implementasi Sistem Informasi
Manajemen dalam perusahaan dan mengetahui komponen pendukung pada Sistem
Informasi Manajemen.
6. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem
informasi yang terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa, tindakan untuk pasien, rekam
medis, apotek, gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan,
proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen. Penyelenggaraan SIMRS
guna mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan kesehatan dibeberapa Rumah Sakit termasuk Rumah Sakit Siloam.
Spesifikasi SIMRS Siloam tersusun atas beberapa sistem. Yaitu : sistem admin, sistem
pelayanan pasien, sistem farmasi, sistem penunjang medis, sistem asset atau inventory,
sistem keuangan dan akuntansi, sistem Human Resources Development (HRD), dan
sistem manajemen. Terdapat 7 modul Rumah Sakit Siloam terkait dengan penerapan
SIMRS yaitu : Modul registrasi, billing, rekam medik, farmasi, laboratorium, radiologi
dan system keuangan. Beberapa Rumah Sakit telah menerapkan sistem informasi
perawatan kesehatan, yang dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengukur kualitas Sistem Informasi Manajemen RS yang
berkaitan dengan penerimaan pengguna dan kepuasan pengguna.
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup
semua Rumah Sakit Umum maupun Khusus, baik yang dikelola secara publik maupun
privat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit. SIRS yang berlaku saat ini adalah SIRS revisi 6 tahun 2011,
dimana SIRS VI ini merupakan penyempurnaan dari SIRS Revisi V yang disusun
berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan Sekretariat dilingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Hal ini diperlukan agar dapat menunjang pemanfaatan
data yang optimal serta semakin meningkatnya kebutuhan data saat ini dan yang akan
datang.
7. Jika bicara tentang Proses maka akan ada unsur Input dan Ouput. Proses dalam
Input Ouput Rumah Sakit wajib melakukan Pengumpulan, Pengelolahan dan Penyajian
Data, rangkaian Proses ini akan menghasilkan Data Pelaporan Rumah Sakit yang akan
dikirimkan dari “Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Provinsi & Dinas Kesehatan
Kabupaten atau Kota”. Selain itu juga dibutuhkan pelaporan dari “Rumah Sakit ke
KEMENKES RI”. Dalam Membantu implementasi SIRS, lahirlah Aplikasi Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan Menteri Kesehatan telah menerbitkan buku Petunjuk
Teknis SIRS 2011 tersebut.
Aplikasi SIRS berbasis Online, untuk itu setiap rumah sakit harus terlebih dahulu
melakukan registrasi di situs resmi Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
B. Manfaat SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS ini adalah:
1. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan
bagian lainnya.
2. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa
dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui
setiap saat.
3. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk
semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
4. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan
dipanggil dengan cepat dan otomatis.
5. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan
dengan standard yang telah ditetapkan WHO.
6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun
bank.
8. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang
bisa dikurangi.
9. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama
(data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan
obat) maupun data transaksi.
8. 10. Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai
masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
11. SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat
dan akurat.
12. Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan
mudah.
13. Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian
yang paling berkompeten.
14. Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti
pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan
cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang
bersifat strategis.
C. Teknologi
SIMRS kami Enterprise Hospital System dibangun dengan teknologi mutakhir berbasis
Open Source dengan spesifikasi:
User Interface berbasis Web PHP/AJAX
Database bisa menyesuaikan dengan sistem yang ada (Kami
merekomendasikan menggunakan My SQL ver. 5)
Fungsi SIRS.
Dalam bahasa yang sederhana "SIRS adalah Pelaporan Data Rumah Sakit yang Berbasis
Online, sehingga lebih cepat dan mudah, serta Infromasi yang di dapatkan lebih uptodate
aplikasinya di sebut SIM-RS". SIMRS hanya bisa di lakukan di situs resmi Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan yaitu http://buk.depkes.go.id.dan Rumah Sakit wajib
terlebih dahulu registrasi sebelum menggunakan SIMRS.
Berikut adalah Fungsi dari SIMRS yaitu :
1. Membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit.
2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi.
3. Mensosialisasikan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia RS
mengoperasikan teknologi informasi.
4. Meningkatkan kinerja Rumah Sakit menjadi lebih efisien dan efektif.
9. 5. Meningkatkan nilai jual RS di masyarakat sebagai RS yang mengedepankan
pelayanan.
6. Manajemen pengelolaan data menjadi informasi yang cepat dan tepat guna bagi
kepentingan User, Manajemen maupun Pemerintah.
7. Meningkatkan mutu dan mempercepat proses pelayanan RS.
8. Meningkatkan loyalitas dan kebanggaan karyawan terhadap RS tempat mereka
mengabdi.
9. Mengurangi kesalahan-kesalahan faktor manusia.
10. Menghilangkan permasalahan redudansi data.
11. Menghilangkan permasalahan ketidakkonsistenan data.
12. Pemetaan desain sistem informasi sesuai dengan kebutuhan informasi pada saat
ini dan masa datang.
D. Spesifikasi Sistem
SIM RS tersusun atas beberapa Sistem dan Modul :
1) Admin Sistem
2) Sistem Pelayanan Pasien / Billing System
Modul Loket/Registrasi Pasien
Modul Pelayanan Rawat Jalan
Modul Pelayanan Rawat Inap
Modul UGD
Modul Kamar Operasi
Modul Persalinan
Modul Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)
Modul Instalasi Hemodialisa
Modul Medical Check Up
3) Sistem Farmasi
Modul Pengendalian Stok
Modul Gudang Obat
Modul Floor Stock
Modul Produksi Obat
10. Modul Apotek (multi apotek)
4) Sistem Penunjang Medis
Modul Laboratorium
Modul Radiologi
Modul Bank Darah
Modul Fisioterapi
Modul Kamar Jenazah
Modul Manajemen Dapur
Modul Gizi
Modul Rekam Medis
5) Sistem Asset / Inventory
6) Sistem Keuangan dan Akuntansi
Modul Hutang
Modul Piutang
Modul Kas-Bank
Modul Budgeting
Modul Akutansi
7) Sistem Human Resources Development (HRD)
Modul Personalia
Modul Penggajian / Payroll
Modul RSU Pendidikan
8) Sistem Manajemen
Modul Manajemen Pelayanan
Modul Manajemen Farmasi
Modul Manajemen Keuangan
Modul Manajemen Aset
Modul Pemasaran dan Publikasi / PR
11. Demi mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam rumah
sakit sangat diperlukan
Contoh :
1. Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat mengetahui secara
real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
2. Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
3. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Apotik/Farmasi
dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
4. Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit Laboratorium,
Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan sebaliknya
5. Meningkatkan pendapatan rumah sakit.
E. Spesifikasi Modul dan Fitur SIMRS Paket Standar
1) MODUL REGISTRASI
Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan Kedatangan Pasien pada Unit Rawat
Jalan, Rawat Inap ataupun Gawat Darurat dengan dukungan Finger Print Scanner
sebagai media pengenal pasien. Aplikasi ini dapat dihubungkan dengan Aplikasi
Antrian Pasien yang ditawarkan secara terpisah.
Modul ini bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan yang dapat mengakomodir
Jenis Pelayanan:
Registrasi Sentralisasi : Registrasi yang melayani seluruh pelayanan dalam
satu tempat
Registrasi Pooling : Layanan Registrasi untuk beberapa ruang rawat yang di
jadikan satu
Registrasi Desentralisasi : Registrasi dapat langsung dilakukan pada tiap
ruang rawat – ruang rawat tujuan
RINCIAN APLIKASI
a) SUB MODUL REGISTRASI RAWAT JALAN
Fitur :
12. Registrasi berdasarkan perjanjian / jadwal
Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no
RM/nama/alamat/identitas pelengkap lain
Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode
b) SUB MODUL ADMISI RAWAT INAP
Fitur :
Registrasi berdasarkan Perjanjian / Jadwal
Registrasi berdasarkan pencarian identitas/no
RM/nama/alamat/identitas pelengkap lain
Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode
c) SUB MODUL REGISTRASI UNIT/INSTALASI GAWAT
DARURAT
Fitur :
Registrasi pasien
Registrasi berdasarkan pencarian identitas/ no RM/ nama/ alamat/
identitas pelengkap lain
Registrasi dapat dikembangkan berdasarkan barcode
2) MODUL BILLING
Modul ini berfungsi sebagai Pencatatan tindakan-tindakan selama pasien di rawat
inap, maupun pencatatan tindakan pasien saat di ruang rawat rawat jalan maupun
di rawat darurat, begitu juga dengan proses pembelian obat di Instalasi Farmasi
Rumah Sakit bisa menangani system pembayaran cash maupun piutang pasien
kerjasama.
Fitur :
Pencatatan Jasa Tindakan dokter, perawat, asisten selama Pasien di-
Rawat Jalan secara otomatis sesuai dengan golongan kategori Pasien
Cetak Karcis Pelayanan Rawat Jalan secara otomatis pada form
Registrasi Pasien
Master Kontrak Kerjasama Perusahaan atau Asuransi (Askes,
Jamsostek, Askin) maupun BPJS
Breakdown Billing Pasien Perusahaan atau Asuransi
13. RINCIAN APLIKASI
a) SUB MODUL BILLING PASIEN RAWAT JALAN
Fitur :
Pencetakan Tagihan Layanan Pemeriksaan.
Status Pasien, secara otomatis menyesuaikan dengan tarip pada tiap-
tiap ruang rawat (poli) dengan masing-masing kategori pasien.
Cetak Laporan Pendapatan pada masing-masing Departemen.
Cetak Laporan Verifikasi Jasmkesmas, Jamkesda, Askes.
Cetak SJP (Surat Jaminan Pelayanan) Rawat Jalan (tergantung
perjanjian sebelumnya)
Breakdown Tarip Jasa Pelayanan dan Jasa Sarana.
b) SUB MODUL BILLING PASIEN RAWAT DARURAT
Fitur :
Labeling berdasarkan status kedaruratan penderita (Triage)
Pencetakan Retribusi Layanan Pemeriksaan Rawat Darurat, Status
Pasien, secara otomatis menyesuaikan dengan tarip masing-masing
kategori pasien.
Pencatatan Jasa Tindakan dokter, perawat, asisten selama Pasien di-
UGD/IGD
Cetak Karcis/Sticker Pelayanan Rawat Darurat secara otomatis pada
form Registrasi Pasien UGD/IGD
c) SUB MODUL BILLING PASIEN RAWAT INAP
Fitur :
Mencetak tanda bukti Pembayaran Pasien Pulang (Rawat Inap)
Pembagian Pendapatan dapat dialokasi sampai sub yang lebih detail
seperti jasa sarana, jasa pelayanan dan lain-lain
Mendukung multi kategori pasien, sehingga pembiayaan dapat
diorganisir pada golongan tunai maupun piutang untuk pasien
kerjasama
Mendukung penentuan tarip tindakan berdasar kelas perawatan pasien
Mendukung sistem penanganan multi petugas medis, seperti tindakan
operasi yang bisanya dilakukan lebih dari satu petugas
Mendukung sistem pelaporan pendapatan petugas medik secara
periodik
Pencatatan jasa tindakan dokter, perawat, asisten selama pasien di
rawat inap
Layanan billing pasien pindah kelas layanan rawat inap
14. Informasi bed / kamar kosong untuk layanan rawat inap
Informasi lokasi pasien di rawat untuk layanan rawat inap
Informasi billing pasien yang sedang dirawat baik berupa bill terbayar,
terhutang ataupun klaim pasien asuransi untuk layanan rawat inap
Informasi billing pasien yang sedang dirawat baik berupa jasa medis
maupun pemakaian obat apotik.
Cetak billing pasien pulang untuk layanan rawat inap
Laporan statistik rujukan
3) MODUL REKAM MEDIK
Modul ini menangani pencatatan data medis pasien guna keperluan informasi
riwayat kesehatan pasien dan juga untuk keperluan evaluasi manajemen.
Fitur :
Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem
informasi rumah sakit
Master ICD yang bisa disesuaikan dengan ICD yang berlaku saat itu
ICD 10 atau ICD 11
Pencatatan Master ICD sampai batas level tak terhingga
Pengisian diagnose (ICD dan DTD) pasien dapat dengan mudah
dilakukan pada kolom pencarian dengan otomatis sesuai dengan
diagnose masing-masing ruang rawat
Penyesuaian ICD dan DTD pada tiap-tiap ruang rawat dapat dilakukan
sendiri oleh petugas dengan mudah
Pencatatan No Rekam Medis Pasien Rawat Jalan secara otomatis
Pencatatan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan sesuai dengan asuhan
keperawatan SOAP (Subjective Objective Assesment Planning) untuk
mencatat Therapy Pasien
Pencatatan data sosial pasien, data morbiditas dengan pedoman sistem
informasi rumah sakit
Pencarian Riwayat Kunjungan Pasien yang pernah dilakukan Pasien
pada masing-masing Poli Rawat Jalan
Pengolahan Data Statistik Pasien hingga level RT, RW (Data Sensus
Pasien)
Tracking System Status Rekam Medik Pasien
Layanan pelaporan standart Departemen Kesehatan
Menghasilkan pelaporan manajemen seperti BOR, LOS, BTO, TOI.
Layanan Laporan RL2a, RL2b, Register Pelayanan Pasien Rawat
Jalan, Analisa Wabah
Layanan Laporan-laporan (RL2.1, RL2.2, RL2.3) untuk Rawat Inap
15. 4) MODUL FARMASI
Menangani masalah transaksi obat rawat jalan, rawat inap, rawat darurat
maupun pembelian bebas, Kartu stok obat per Gudang, mutasi dengan multi
gudang, hingga penyesuai stok akibat obat rusak atau hilang, semua tercatat
dan terlaporkan. Daftar Kode Obat berbasis ISO.
RINCIAN APLIKASI :
a) SUB MODUL PENJUALAN
Mendukung transaksi penjualan obat, mutasi obat antar gudang, retur
penjualan resep
Mendukung transaksi obat resep maupun transaksi obat bebas
Mendukung transaksi internal rumah sakit meliputi pemakaian barang,
mutasi barang, laporan stok per gudang
Dukungan penyimpanan stok obat multi gudang
Dukungan penyesuai stok akibat penambahan obat baru, obat rusak
atau hilang, semua tercatat dan terlaporkan
Retur penjualan resep dengan pengembalian stok berdasarkan masing-
masing gudang UPT/ outlet (multi gudang)
Terintegrasi dengan billing sistem rawat inap, hal ini memungkinkan
pembayaran piutang obat bagi pasien rawat inap sehingga total
penggunaan obat selama pasien dirawat bisa ditagihkan pada saat
pasien pulang
b) SUB MODUL PEMBELIAN
Mendukung input pembelian obat dari rekanan distributor/PBF mulai
Order pembelian, Pembelian barang COD, Penerimaan barang, Retur
pembelian Obat.
Pencatatan Hutang Distributor bisa disesuaikan dengan Jatuh Tempo
Pembayaran dari Distributor/PBF
Pelunasan Hutang Distributor berdasar Jatuh Tempo Pembayaran dari
Distributor/PBF, sehingga pembayaran hutang bisa dipantau.
c) SUB MODUL INVENTORY CONTROL
16. Menggunakan multi gudang dengan sistem ini memungkinkan
penyimpanan lebih dari satu gudang, sehingga distribusi obat dapat
lebih mudah dipantau
Dukungan Informasi Analisa Stock dan Kontrol Stock oleh pihak
manajemen
Terdapat metode Transfer barang/obat antar gudang yang
memungkinkan terjadi serah terima barang/obat
5) MODUL SARANA PENUNJANG LABORATORIUM
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan
Laboratorium dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan
langsung dengan nilai normal parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium,
sehingga hasil pemeriksaan Laboratorium sudah siap cetak.
6) MODUL SARANA PENUNJANG RADIOLOGI
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat hasil dari pemeriksaan
Radiologi dengan hasil yang bisa secara otomatis membandingkan langsung
dengan nilai normal parameter tiap-tiap pemeriksaan laboratorium, sehingga
hasil pemeriksaan radiologi sudah siap cetak, berdasarkan template
pemeriksaan hasil diagnosis.
Fitur :
Aplikasi input hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
Master Parameter Pemeriksaan Lab dibuat sangat sederhana sehingga
petugas dapat dengan mudah menambah atau menyesuaikan nilai
normal parameter pemeriksa laboratorium dan radiologi
Master Template Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi, menu ini
gunanya untuk membuat format cetak hasil pemeriksaan laboratorium
dan radiologi
Terdapat Input Tindakan Jasa Pemeriksaan Laboratorium dan
Radiologi dengan tarif yang bisa ditambah maupun disesuaikan oleh
petugas tanpa harus mengubah program
7) MODUL SISTEM KEUANGAN
Modul ini berfungsi untuk menampung dan mencatat seluruh transaksi pada
rumah sakit untuk menghasilkan pelaporan pada level manajemen secara
cepat dan akurat.
17. Fitur :
Terintegrasi secara penuh dengan sistem akuntansi standar
Mendukung pencatatan transaksi Kas Masuk dan Kas Keluar dengan
laporan pendukungnya
Mendukung pencatatan Hutang dan Piutang dengan laporan
pendukungnya seperti Hutang Piutang Jatuh Tempo, Histori Pelunasan
Hutang Piutang, Saldo Hutang Piutang
Dukungan Jurnal Otomatis dan Manual
Sistem pelaporan Real time sehingga laporan dapat diproses dan
dicetak sewaktu-waktu tanpa menunggu proses tutup buku
Laporan Jurnal Harian, GL, Neraca Saldo, Laba Rugi, Neraca dan
Analisa Keuangan
F. Hambatan atau kendala pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Adapun Pengembangan Sistem Informasi dan Hambatan pada Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.
Pengelolaan data yang sangat besar baik berupa data medis pasien (medical
record) maupun data administrasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit mengakibatkan
beberapa hambatan / kendala, antara lain :
1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi
data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi
lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data
tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari
unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data
(efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka perawan/dokter sehinga
dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai dengan
kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan
18. seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang
tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.
4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan
kurang dapat dipercaya kebenarannya.
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan
sektor Kesehatan terutama Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan
memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan
penyajian laporan yang akurat bagi para pengambil keputusan, bahkan rumah sakit
vertical cenderung untuk segera merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan
layanan umum, sehingga lebih mudah dalam penataan administrasinya.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai
salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memenangkan persaingan bisnis.
19. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literature
dalam bidang ke Ilmuan Management System Information (MIS) dan Information
Technology (IT). Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. (Wikipedia, 2017).
Metode kualitatif pada artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman empiris dalam
menganalisis serta melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian yang berada
pada Rumah Sakit Siloam dan pada unit analisis Department MIS/EDP. Metode ini
menganalisis dan membandingkan antara teori Implementasi Sistem Informasi (SI)
dengan pelaksanaan dari Penerapan Sistem Informasi itu sendiri pada Rumah Sakit
Siloam.
20. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi Sistem Informasi pada Rumah Sakit
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan informasi
dalam lingkup manajemen pasien (front officemanagement). Lingkup ini antara lain
sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar.
Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan,
dan info kamar rawat inap. Berikut contoh sistemnya untuk Registrasi Pasien
dinamakan System HOPE :
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,
bedah, anak, obstetri dan ginekologi, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut,
cardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, kesehatan jiwa, kulit, gizi,
umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Modul ini juga mencatat diagnose
dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di dalam laporan rekam medis
pasien. Berikut contoh sistemnya untuk Rawat Jalan/Poliklinik dinamakan System
Larahis :
21. 3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:
EKG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),
baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak
ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien
(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan lain-
lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan. Berikut contoh sistemnya untuk System HOPE di bagian
Apotik/Farmasi :
22. Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan- laporan mengenai :
Pendapatan rawat inap dan jalan secara periodik (harian, bulanan dan tahunan).
Penerimaan kasir secara periodik.
Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien.
Rekam medis pasien.
Data kegiatan rumah sakit dalam triwulan.
Data pasien rawat inap.
Data pasien rawat jalan.
Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik.
Penerimaan kasir pada bagian farmasi/apotik.
Data penyakit khusus pasien rawat inap.
Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusan.
Data penyakit khusus pasien rawat jalan.
B. Mekanisme Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Mengingat kompleksnya proses bisnis pada Rumah Sakit, berikut ini gambaran
arsitektur minimal dan variabel SIMRS yang dapat mengakomodir kebutuhan informasi.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan prosedur pemrosesan
data rumah sakit memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, sehingga dalam tahapannya akan
membuat beberapa SOP (standard operating procedure) baru guna menunjang kelancaran
penerapan SIMRS yang tertata dengan baik dan rapi.
1. Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan
tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi,
bedah,invasive, diagnostic non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat
23. order/pesanan dari dokter (misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan
sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit
(seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini
sebagai order communation system. Front Office SIMRS meliputi :
Antrian registrasi
Modul appointment
Registrasi
Pelayanan informasi
Pengaduan
Pelayanan informasi
Publik
2. Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang,
mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis
pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap
terdapat proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan
stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang,
kas, buku besar dan lainnya).
Proses back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office, digambarkan
berikut ini.
1. Komuniasi dan Kolaborasi
Komunikasi
One Medic – One Solutions for Health Information System merupakan suatu aplikasi
piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun 2008. Protocol komunikasi yang
tersedia telah dilengkapi dengan system keamanan sehingga dapat menekan berbagai
tindakan cyber crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
24. Desain aplikasi SIMRS One Medic berbasis Web dimana pengguna dapat
melakukan integrasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal secara online’.
Manfaat Intergasi secara Online bertujuan untuk mengantisipasi pengulangan pekerjaan
administrasi yang dapat memicu terjadinya human error sehingga potensi kerugian
Rumah Sakit dapat ditekan. Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk
menjawab tantangan masa depan industri pelayanan medik:
Security system: modul ini dapat mengatur informasi dan data yang
diperbolehkan untuk diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal.
Pengaturan tersebut dilakukan selain untuk melindungi kerahasiaan data pasien
juga untuk menghindari penyalahgunaan informasi penting lainnya oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab.
MPI server solutions: adalah sistim komunikasi online yang dirancang untuk
menjembatani komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server solutions dapat
digunakan sebagai alat konfirmasi hak-hak pasien terhadap jenis tindakan medis
dan obat-obatan yang dapat diberikan oleh Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
Pihak Penjamin.
Billing records system: seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang
diberikan pada pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai
dengan format penagihan yang ditetapkan oleh Pihak Penjamin. Feature ini dapat
mempersingkat proses pekerjaan administrasi penagihan sehingga dapat menekan
angka piutang.
Untuk media komunikasi informasi antara unit dapat digunakan media komputer yang
sudah terintegrasi dengan jaringan LAN dengan menggunakan aplikasi Messenger atau
chating, selain itu juga sudah ada nya telepon lokal yang membantu hubungan
komunikasi antar unit.Sedangkan untuk akses komunikasi ke luar instansi menggunakan
akses internet yang terintegrasi melalui jaringan Pemerintah Kota.
25. Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah dalam bentuk Kerjasama
Operasional (KSO) atau Build Operational Transfer (BOT).MenurutPSAK no 39, KSO
merupakan bentuk kerjasama antara 2 belah pihak atau lebih dimana masing-masing
pihak sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan asset dan/atau
hak usaha yang dimiliki dan secara bersama-sama menanggung resiko atas usaha
tersebut. RSmempunyai peluang pasar berupa kunjungan pasien sedangkan
konsultan/vendor akanbertindak sebagai investor untuk menyediakanteknologi informasi
yang selalu update baik berupa 1)Perangkat keras (Server, PC &Jaringan), 2)Perangkat
lunak (Software) maupun sumber daya manusia (Brainware) baik tenaga operator ( Data
Entry), Programmer maupun tenaga lainnya.
Manfaat utama dari kegiatan KSO SIMRS ini adalah adanya jaminan berkelanjutan serta
proses pendampingan/transfer knowledge SIMRS,sehingga akan meminimalkan resiko-
resiko kegagalan implementasi di pihak RS dan akan menekan cost/biaya yang
dikeluarkan untuk investasi teknologi informasi yang senantiasa selalu update.Pihak
rumah sakit berkewajiban untuk menyediakan fasilitas sarana/prasarana untuk menunjang
kegiatan operasional KSO SIMRS tersebut. Rumah Sakit akan melakukan pengembalian
investasi dengan beberapa alternatif, antara lain pembebanan ke pasienper
registrasi/kunjungan/resep atau dana dari komponen unit Bahan Habis Pakai
(BHP),komponen unit Jasa Akomodasi maupun daritingkat efisiensi operasional RS.
Pihak konsultan mempunyai kewajiban melakukan pengembangan/update, tailor-
made(customize) sistem sesuai kebutuhan RS, Transfer Knowledge dan pendampingan
operasional selama masa kerjasama tersebut.Rumah Sakit akan menerima sistem secara
keseluruhan baik modul aplikasi, source code maupun blue print sistem pada masa akhir
kerjasama sehingga RS diharapkan akan menjadi mandiri dalam mengelola SIMRSpasca
masa KSO tanpa ketergantungan dari pihak konsultan dan bisa menjadi
revenuecenter karena bisa mengembangkan sistem yang ada ke RS yang lain.
26. Karena SIMRS ini merupakan sistem tentu saja terdapat beberapa prosedur dalam
penerapannya. Seperti prosedur pemrosesan data yang diambil melalui tekonologi
informasi yang sudah terintegrasi. Sebelum menerapkan prosedur tersebut ada beberapa
hal yang perlu disiapkan oleh pihak rumah sakit. Berdasarkan definisi di atas, maka kita
dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 6 komponen utama guna
menunjang terlaksanana penerapan system informasi yang benar dan sesuai kebutuhan.
Hal-hal berikut ini memegang peran penting dalam kesuksesan SIMRS
diantaranya :
a. Software (Program Sistem Informasi Manajemen)
b. Hardware (Komputer, Printer dan perangkat keras lainnya)
c. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
d. SOP (Standar Operasional Prosedur)
e. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
f. SDM (Sumber Daya Manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system
dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)
Untuk hal pertama yaitu software ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
memilih teknologi yang sesuai diantaranya :
Price
Performance
Flexibility
Survivability
Semua faktor ini akan menentuan bagaimana kualitas dari software sistem informasi yang
akan diterapkan dalam rumah sakit. Semakin baik kulitas software tentu saja proses
manajemen akan semakin terbantu.
27. C. Keunggulan Serta Kelemahan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Keunggulan Sistem
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Berikut keunggulan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit kami:
1. Friendly
Sangat mudah untuk digunakan.
Telah diimplementasikan selama lebih dari 4 tahun di lebih dari 10 Rumah
Sakit (swasta dan pemerintah).
Menu yang sesuai dengan masing-masing peran user sehingga lebih
memudahkan penggunaan.
2. Secure
Masing-masing pengguna mempunyai user dan password.
Standar keamanan tinggi dengan enkripsi searah.
MD5 checksum pada setiap data untuk memeriksa integritas.
Pencatatan setiap pengakses.
Replikasi database / database terdistribusi, menghindari kegagalan atas
resiko 1 server yang bisa rusak atau dalam masa perawatan
3. Complete
Mengikuti kaidah standard bisnis proses Rumah Sakit.
Proses registrasi pasien berbasis sentralisasi maupun desentralisasi /
distribusi.
Diagnosa pasien Berbasis ICD 9, ICD 10, menyesuaikan pada kebutuhan
pengguna.
Laporan RL 1 – 6.
Laboratorium disertai bantuan sistem cerdas.
Laporan tindakan pemeriksaan.
Identifikasi alamat pasien dapat ditelusuri dengan bantuan aplikasi Google
Map.
Keuangan dan Akuntansi : Hutang – Piutang, GL, Cash Flow, Rugi Laba,
Neraca (RS Swasta) dan RBS, RBA (RS Pemerintah).
28. Dapat di diperluas ke subsistem lain seperti Kepegawaian, Penggajian dan
Asset.
Multi Platform : Aplikasi berjalan baik pada Sistem Operasi Windows,
Linux, Apple Machintosh, including Tablet PC maupun Mobile Phone.
4. Flexible
Sebuah organisasi senantiasa berkembang. Misal pada 5 tahun yang lalu
jumlah poli 10, saat ini 15 poli, sangat mungkin 5 tahun mendatang
menjadi 20 atau 25 poli. Maka dari itu dibutuhkan aplikasi komputer yang
mampu mengikuti perkembangan organisasi.
Demikian pula jumlah, komputer, jenis peralatan akan senantiasa
berkembang di masa mendatang. Aplikasi selayaknya mampu mengikuti
dinamika.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit telah teruji di sejumlah Rumah
Sakit, dari jumlah poli yang awalnya beberapa belas sampai beberapa
puluh, dari Rumah Sakit awalnya tipe B menjadi tipe A.
Fitur Unggulan
SIMRS kami Enterprise Hospital System memiliki fitur-fitur unggulan,
diantaranya:
Pencatatan akuntasi secara accrual
Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)
Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
Fasilitas perhitungan unit cost
Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS
SIMRS antrian rawat jalan
SIMRS antrian pasien rawat jalan
Stock opname farmasi bisa dilakukan tanpa menghentikan sistem
Perhitungan stock opname obat di setiap unit beserta nilai rupiahnya
29. Laporan-laporan SIMRS
Salah satu fasilitas pembuatan laporan SIMRS
Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien bisa disesuaikan
dengan Standard Internasional yang telah ditetapkan WHO
SIMRS telah menggunakan standar ICD X dalam input diagnosa dan tindakan
Input diagnosa sesuai ICDX pada SIMRS
Fasilitas input diagnosa SIMRS (sesuai standar ICDX)
Kelemahan
Seringkali implementasi aplikasi pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit tidak
berjalan seperti yang diharapkan. Adapun kelemahan pada Sistem Manajemen RS yaitu
pada penggunaan software aplikasi di RS yang seringkali diterapkan secara parsial di tiap
unit organisasi dimana aplikasi-aplikasi ini tidak saling compatible antara satu dengan
yang lainnya. Aplikasi-aplikasi ini umumnya bergantung pada platform dan sistem
operasi tertentu yang menyulitkan proses integrasi dan pengembangan sistem aplikasi
selanjutnya. Setiap software aplikasi dengan fungsi tertentu ini memiliki database dan
format data yang berbeda yang mengarah pada duplikasi data. Dan akibatnya terkadang
saat berbagi data (data sharing) pun seringkali sulit dilakukan.
30. PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa system informasi menejemen rumah sakit memiliki beberapa fitur yang
dapat membantu pasien dalam menjalani perawatan, sebagaimana yang telah disebutkan
di atas fitur fitur tersebut memiliki beberapa tingkatan yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam menentukan kinerja mana yang lebih baik dan dapat menjadi acuan juga
bagi perusahaan untuk memilih pekerja dan system informasi yang ingin digunakan.
SIMRS merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem
Infromasi Manajemen RS (SIMRS) yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi RS
antara lain: pertama, pengelolaan sistem manajemen RS yang terpadu dan terkontrol;
kedua, memberikan jawaban akan tuntutan kualitas layanan RS; ketiga, Teknologi
informasi diharapkan bisa memberikan solusi-solusi terhadap masalah kerumitan
birokrasi dan transparansi serta meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan dalam
hal efektivitas, efisiensi, fleksibilitas dan kecepatan sehingga terciptanya manajemen
operasional RS sakit yang bersih, akuntabel dan mampu memenuhi harapan dan
kebutuhan masyarakat dan stakeholder-nya.
B. Saran
Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang maju semakin pesat, serta tuntutan
masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan yang cepat dan tepat di rumah sakit dan untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing, efisiensi (organisasi, manajemen dan SDM) maka
rumah sakit harus mampu mengambil keputusan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsive, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan, maka penguasaan tehnologi mutlak diperlukan guna mendukung
pelayanan tersebut.
Untuk itu sebaiknya rumah sakit memiliki sistem informasi manajemen yang baik
sehingga pemanfaatan tehnologi sistem informasi tersebut dapat diakses oleh semua
pihak dengan mudah. Dan untuk perbaikan sistem dimasa mendatang perbaikan yaitu
harus dilakukanya pemisahan tugas yang jelas antara bagian yang menerima barang
dengan petugas yang menyimpan barang, sehingga kesalahan dan kekeliruan tidak terjadi
lagi. Serta perlu dilakukan pengujian sistem meliputi pengujian validasi, performance,
dan pengujian aplikasi pada pengguna disetiap sistemnya.