1. Nama : Lia Eka Nurrahmawati Mata Pelajaran : Sistem Informasi Manajemen
NIM : 43116110248 Dosen : Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing, Perusahaan dan
Lingkungannya, Tantangan Sistem Informasi Global
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu
perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
pada industri atau pasar yang sama. Istilah ini berasal dari judul buku Michael
Porter, Competitive Advantage (1985), yang dibuat sebagai jawaban atas kritik
terhadap konsep keunggulan komparatif. Porter merumuskan dua jenis keunggulan
kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah atau diferensiasi produk. (Wikipedia.
2017)
Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memenuhi
karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini
menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang
dapat memberikan arus informasi dari host menuju usernya.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:
(Anonim1. 2017)
1. Memiliki Komponen
2. Memiliki Batasan atau Boundary
3. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment
4. Memiliki Interface
5. Memiliki Input atau Masukan Sistem
6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
8. Memiliki Sasaran dari Sistem
Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga tingkatan yaitu :
keunggulan strategis, keunggulan taktis dan keunggulan operasional. Berikut ini
adalah penjelasannya ;
2. I. KEUNGGULAN STRATEGIS
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki
dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan.Sistem informasi dapat
digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat
perencanaan strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan
sistem informasi untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat
strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih
terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang
menyadari arti penting dari keamanan.
II. KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik
dari para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah)
dapat meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi
yang memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses
internet, yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.
III. KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat
pengendalian operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan
opersional dengan mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-
produk komplementer ketika pelanggan mengakses pesanan mereka sebagai salah
satu cara untuk secara bersamaan meningkatkan penjualan dan mendukung
kepuasan pelanggan.
Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka
perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem
informasi yang terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
3. Sistem Informasi Penting dalam perasaingan bisnis yang semakin kompetitif
Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi sebagaimana produk,
pelayanan, dan prosedur operasinya, mendorong organisasi menuju pola perilaku
baru. Berhasil menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif merupakan hal yang menantang dan membutuhkan koordinasi yang tepat
atas teknologi, organisasi, dan manajemen. Namun, tidak semua sistem informasi
strategis itu menguntungkan, dan bisa jadi sangat mahal untuk dibangun. Banyak
sistem informasi strategis yang dengan mudah dapat ditiru perusahaan lain
sehingga keunggulan strategis tidak selalu dapat dipertahankan.Dalam hal ini,
analisis sistem strategis diperlukan dan sangat membantu perusahaan.
Beberapa sistem informasi tertentu menjadi sangat kritis dalam menentukan masa
depan perusahaan pada jangka panjang. Sistem tersebut merupakan alat yang
sangat handal bagi perusahaan agar dapat tetap terdepan dalam kompetisi bisnis,
sistem ini kerap disebut sebagai strategic information systems. Strategic information
systems adalah sistem komputer pada berbagai tingkatan organisasi yang
mengubah tujuan, operasional, produk, layanan atau lingkungan relasionship untuk
membantu perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif.
Pertanyaan yang muncul pada tingkatan strategis bisnis adalah : “Bagaimana
perusahaan dapat bersaing secara efektif dalam kondisi pasar saat ini?”. Ada tiga
strategi umum yang dapat dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut, yaitu:
1. Menghasilkan barang dengan harga murah.
2. Diferensiasi barang dan jasa.
3. Mengubah cakupan kompetisi baik dengan memperbesar pasar memasuki pasar
global atau dengan mempekecil pasar dengan fokus pada segmen pasar kecil
(niche market) yang tidak terlayani dengan baik oleh para pesaing.
Perusahaan digital menawarkan kemampuan baru untuk mendukung strategi bisnis
pada
tingkatan strategis dengan :
Mengelola rantai suplai (supply chain);
Membangun sistem yang dapat merasakan dan merespon (sense and respond)
pelanggan dengan efisien; dan
Menggunakan web untuk mengirimkan produk dan layanan baru ke pasar.
4. Peranan Sistem Informasi
Tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses
transaksi, menyimpan data, accountingdan aplikasi proses data elektronik
(electronic data processing) lainnya.
Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat
oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan
pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision
support systems (DSS).
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses
mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi
menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing.
Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun
1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran
tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang
disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi
diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau
sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi
sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu
para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar
5. Penerapan Sistem dan Komponen Sistem Informasi di perusahaan
Sistem Informasi di Perusahaan umumnya terdiri dari beberapa komponen
perangkat keras dan perangkat lunak. Sistem informasi manajemen (SIM) dapat
bermanfaat bagi perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2)
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber
informasi strategis (Anonim2. 2017)
Di perusahaan tempat saya bekerja saat ini sudah menggunakan sistem informasi
manajemen. Sistem Informasi manajemen memproses data yang berasal dari dan
yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi
bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan
mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Dengan memanfaat perangkat keras seperti : Komputer, CPU, storage, perangkat
input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data dan lain sebagainya.
Bisa mempermudah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis serta
mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2017. http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/karakteristik-sistem-
informasi (13 September 2017, 23:45)
Anonim2. 2017. http://grace.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/23/penggunaan-
sistem-informasi-di-suatu-perusahaan-untuk-menunjang-strategisnya/ (13
September 2017, 23:50)
Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. Management Information Systems:
Managing The Digital Firm (10 ed). Pearson Education, Inc. (2011).
Raymond McLeod,Jr.2009.Sistem Informasi Manajemen edisi 10.Jakarta: Salemba
Empat
Wikipedia. 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_kompetitif (13 September
2017, 23:40)