SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
ARTIKEL
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PADA PT.X
DISUSUN OLEH :
FRENGKY S. SIHOMBING (43219110090)
KELAS : B-203
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA MERUYA
2020/2021
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.X
ABSTRAK
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas manusia yang
menggunakan teknologi informasi itu sendiri demi mendukung operasi dan manajemen. Dalam
arti yang sangat luas, istilah sistem informasi sering digunakan untuk merujuk interaksi antara
manusia, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Pada proses prakteknya, sistem informasi terdiri dari berbagai komponen dan inovasi.
Penerapan inovasi teknologi sistem informasi dalam organisasi atau perusahaan sudah
merupakan hal yang harus dimaksimalkan yang juga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan
keputusan manajemen organisasi dan perusahaan atau yang sering disebut DSS (Decision
Support System).
Sistem pengambilan keputusan yang didukung oleh sistem pendukung keputusan atau
Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis software yang dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan dengan mengakses sejumlah besar
informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait yang terlibat dalam proses
bisnis organisasi, seperti sistem automatis kantor, sistem pemrosesan transaksi, dan lain-lain
PENDAHULUAN
Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, namun ada
perbedaan penting di antara keduanya.
Pengambilan keputusan dalam organisasi/ perusahaan sangatlah penting, agar setiap
masalah yang datang dapat segera teratasi dan tidak menghambat tujuan organisasi/ perusahaan
tersebut.
Manajemen membutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk
manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda
membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi
yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus
memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama
sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mugnkin serupa dengan
situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang baru timbul.
Saat ini, telah banyak ditemui berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi/perusahaan demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu
yang di harapkan oleh suatu organisasi/perusahaan tersebut untuk tetap bertahan menghadapi
kemajuan zaman yang semakin maju. Mereka ingin maju bersaing demi kemajuan kualitas
perusahaan tersebut. Selain itu juga ingin meraih tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan tersebut. Namun demi tercapainya keinginan dan tujuan tersebut pihak perusahaan
haruslah berfikir kritis dan mengambil keputusan yang terbaik, agar tidak ada pihak manapun
yang merasa dirugikan.
LITERATUR TEORI
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah
dengan faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut
Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut :
 Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
 Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
 Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
 Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS)
Definisi Secara Umum
DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan
pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.
Definisi Secara Khusus
DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok
manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi
ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
Berikut beberapa definisi Sistem pendukung keputusan atau DSS menurut para ahli:
1. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-
saat yang tidak biasa.
2. Menurut Sprague dan Carlson (Sprague et.al., 1993), sistem yang berbasis komputer
yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka
memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi
manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis
sebagai komponen utama.
3. Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang
interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-
model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur
dan tidak terstruktur.
4. Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah
suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada
penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan.
5. Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu
manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model.
6. Menurut Little,J.D.C, sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan
penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan.
7. Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil
informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang
harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.
8. Menurut Bonczek, R.H, C.W. Holsapple dan A.B. Whinston, DSS sebagai sistem
berbasis computer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem
bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen
DSS lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain masalah yang ada pada
DSS entah sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan
masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas
manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
9. Menurut Keen, P.G.W. mendefinisikan DSS sebagai suatu produk dari proses
pengembangan dimana pengguna DSS, pembangun DSS, dan DSS itu sendiri mampu
mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi sistem dan pola-
pola penggunaan.
10. G. R. Terry, Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan
yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
11. P. Siagian Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data.
12. Horold dan Cyril O’Donnell Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,
suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
13. Claude S. Goerge, Jr Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
PEMBAHASAN
Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu
sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui
alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception.
2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang control
proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem–subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen.
DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis perangkat lunak komputer,
termasuk sistem berbasis manajemen pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Decision support systems (DSS) atau bisa juga disebut Sistem pendukung keputusan
adalah sistem yang bertujuan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dengan
cara mengakses sebagian besar informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait
yang terlibat dalam proses bisnis organisasi, seperti sistem otomatis kantor, sistem pemrosesan
transaksi, dll.
DSS menggunakan resume dari informasi, pengecualian, pola, dan model
analisis. Sistem pendukung keputusan hanya akan membantu ketika kita membuat keputusan
namun bukan berarti harus memberikan keputusan itu sendiri.
Pengambilan keputusan dimulai dengan mengumpulkan informasi yang bermanfaat
melalui data mentah, dokumen, pengetahuan sendiri, dan atau model bisnis untuk mengetahui
dan memecahkan masalah lalu membuat keputusan.
DSS tidak bertujuan untuk menggantikan tugas dari manajer, tetapi untuk menjadi alat
untuk membantu manajer itu sendiri. DSS sebenarnya merupakan pelaksanaan atau wujud
nyata dari teori-teori pengambilan keputusan yang sudah diperkenalkan lebih dulu oleh ilmu-
ilmu seperti operation research dan management science.
DSS memiliki cara kerja yang interaktif. Jika dulu saat akan menyelesaikan masalah kita
harus melakukan perhitungan nilai minimum, maksimum, atau optimum dengan cara manual,
Decision Support System ( DSS ) yang merupakan progresi alamiah dari system pelaporan
informasi dan sistem pemrosesan transaksi akan membantu hal-hal tersebut.
Cara Kerja DSS
 Mendefinisikan masalah yang ada.
 Mengumpulkan data dan atau informasi yang berlaku.
 Mengolah data menjadi informasi yang berbentuk laporan grafik atau tulisan.
 Menentukan jalan alternatif yang dapat berbentuk persentase.
Tujuan DSS
 Membantu mencari penyelesaian masalah semi-terprogram.
 Mendukung manajer ketika mengambil keputusan dari suatu masalah.
 Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Dalam pelaksanaannya, DSS bisa juga menggunakan bantuan dari sistem lain misalnya
Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
Ciri DSS
 Memiliki kemampuan beradaptasi dan bersifat fleksibel
 Tingkat interaktivitas yang tinggi
 Kemudahan penggunaan
 Efisiensi dan efektivitas
 Dikontrol penuh oleh pengambil keputusan
 Kemudahan pengembangan
 Dukungan untuk pemodelan dan analisis
 Dukungan untuk akses data
 Standalone, terpadu, dan berbasis web
Komponen DSS
Berikut adalah komponen Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System:
Database Management System (DBMS): Untuk mengatasi masalah data yang
diperlukan bisa berasal dari database internal atau eksternal. Dalam sebuah organisasi,
data internal dihasilkan oleh sistem. Data eksternal berasal dari berbagai sumber seperti
surat kabar, layanan data online, database (keuangan, pemasaran, sumber daya
manusia).
Model Management System: Ini menyimpan dan mengakses model yang manajer
gunakan untuk membuat keputusan. Model seperti itu digunakan untuk merancang
fasilitas manufaktur, menganalisis kesehatan keuangan suatu organisasi, meramalkan
permintaan akan produk atau layanan, dll.
Alat Pendukung: Alat pendukung seperti bantuan online; Diagram-Diagram, interface
yang mudah digunakan, analisis grafis, mekanisme koreksi kesalahan, memudahkan
interaksi pengguna dengan sistem.
Manfaat DSS
 Meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengambilan keputusan.
 Meningkatkan kontrol, daya saing dan kemampuan pengambilan keputusan futuristik
dari organisasi.
 Memfasilitasi komunikasi interpersonal.
 Mendorong pembelajaran atau latihan.
 Karena sebagian besar digunakan dalam keputusan yang tidak terprogram, maka
menggunakan pendekatan baru dan menetapkan bukti baru untuk keputusan yang tidak
biasa.
 Membantu mengotomatisasi proses managerial.
Klasifikasi DSS
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan DSS. Contohnya adalah sebagai berikut:
 Text Oriented DSS: berisi informasi yang diwakili secara teks yang dapat
mempengaruhi keputusan. Hal ini memungkinkan dokumen dibuat secara elektronik,
direvisi dan dipandang sesuai kebutuhan.
 Database Oriented DSS: Database memainkan peran utama di sini; Ini berisi data
terorganisir dan sangat terstruktur.
 Spreadsheet Oriented DSS: berisi informasi di lembar penyebaran yang
memungkinkan pembuatan, pengamatan, modifikasi pengetahuan prosedural dan juga
menginstruksikan sistem untuk menjalankan instruksi mandiri. Alat yang paling
populer adalah Excel dan Lotus 1-2-3.
 Solver Oriented DSS: didasarkan pada pemecah, yang merupakan algoritma atau
prosedur yang ditulis untuk melakukan perhitungan tertentu dan jenis program tertentu
 Rules Oriented DSS: mengikuti prosedur tertentu yang diadopsi sebagai peraturan.
 Compound DSS: dibangun dengan menggunakan dua atau lebih dari lima struktur
yang dijelaskan di atas.
Tipe DSS
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau
dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak
cara untuk mengklasifikasikan DSS.
 DSS pasif yaitu DSS yang berguna untuk mengumpulkan data dan membuatnya
terorganisir secara efektif, tidak memberikan suatu keputusan yang spesifik, hanya
menampilkan data.
 DSS aktif yaitu DSS yang memproses data dan memberikan solusi yang berasal dari
data yang diperoleh.
 Model Driven DSS yaitu tipe DSS yang memiliki cara kerja para pengambil keputusan
menggunakan simulasi statistik atau model keuangan demi mendapatkan penyelesaian
masalah tanpa harus mengumpulkan data.
 Communication Driven DSS adalah DSS yang banyak dikombinasikan dengan
metode atau aplikasi lain supaya dapat memberikan rangkaian penyelesaian masalah.
 Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi
agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua
eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta
digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional
dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
 Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk
seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan
serta strategi dari manipulasi data.
 Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu
yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah
suatu model knowledge driven DSS.
Dalam sistem pengambilan keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
 Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara
berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal,
sempit, interaktif,real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk
pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada
manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan
penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan
menawarkan kredit pada pelanggan.
 Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian
keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh
pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif,
internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi
dan pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan
anggaran departemen.
 Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak
terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman
dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada
manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal,
dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
Tahapan dalam sistem pendukung pengambilan keputusan Menurut Simon, proses
pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia
Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi (Turban, 2005).
 Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah
secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang
menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi
antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.
 Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang
mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi
yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan,
mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.
 Fase Pilihan
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di
mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu
tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas
tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari
aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif
baru selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan
rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model
adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang
telah dipilih.
 Fase Implementasi
Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi
terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit
karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan
yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang
direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.
Beberapa keuntungan penggunaan Sistem Pengambilan Keputusan antara lain adalah sebagai
berikut (Surbakti, 2002):
 Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
 Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang
berubah-ubah.
 Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda
secara cepat dan tepat.
 Pandangan dan pembelajaran baru.
 Sebagai fasilitator dalam komunikasi.
 Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
 Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).
 Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.
 Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat
dan dengan sedikit usaha.
 Meningkatkan produktivitas analisis.
Adapun komponen-komponen dari sistem pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.:
 Data Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur
oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).
 Model Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kualitatif
lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen
software yang dibutuhkan.
 Communication
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini
berarti menyediakan antarmuka.
 Knowledge Management
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai
komponen yang berdiri sendiri.
Pemodelan Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Definisi Model
Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan (abstraction)
dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi
atau abstraksi realitas yang disederhanakan. Karena realitas terlalu kompleks untuk ditiru
secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam
penyelesaian masalah yang spesifik.
Representasi sistem atau masalah berdasarkan model dapat dilakukan dengan berbagai
macam tingkat abstraksi, oleh karenanya model diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
menurut tingkat abstraksinya, antara lain (Turban, 1998) :
 Model Iconik (Skala)
Sebuah model iconik, model abstraksi terkecil adalah replika fisik sebuah sistem, biasanya
pada suatu skala yang berbeda dari aslinya. Model iconik dapat muncul pada tiga dimensi
(miniature maket), sebagaimana pesawat terbang, mobil, jembatan, atau alur produksi.
Photografi adalah jenis model skala iconik yang lain, tetapi hanya dalam dua dimensi.
 Model Analog
Sebuah model yang tidak tampak mirip dengan model aslinya, tetapi bersifat seperti sistem
aslinya. Model analog lebih abstrak dari model iconik dan merupakan perpresentasi simbolik
dari realitas. Model ini biasanya berbentuk bagan atau diagram 2 dimensi, dapat berupa model
fisik, tetapi bentuk model berbeda dari bentuk sistem nyata.
Berikut beberapa contoh lain:
1. Bagan organisasi yang menggambarkan hubungan struktur otoritas, dan tanggung
jawab.
2. Sebuah peta dimana warna yang berbeda menunjukkan obyek yang berbeda misalnya
sungai atau pegunungan.
3. Bagan pasar modal yang menunjukkan pergerakan harga saham.
4. Cetak biru dari sebuah mesin atau rumah.
5. Model Matematik (Quantitatif)
Kompleksitas hubungan pada banyak sistem organisasional tidak dapat disajikan secara model
icon atau model analog, atau representasi semacam itu malah dapat menimbulkan kesulitan dan
membutuhkan banyak waktu dalam pemakaiannya. Oleh karena itu model yang tepat
dideskripsikan dengan model matematis. Sebagian besar analisis sistem pendukung keputusan
dilakukan secara numerik dengan model matematis atau model quantitatif yang lain.
Manfaat Model
Sistem pendukung manajemen (Management Support System – MMS) menggunakan model
karena :
 Model memungkinkan penghematan waktu. Waktu operasi yang bertahun-tahun dapat
disimulasikan dalam beberapa menit atau detik denganmenggunakan komputer.
 Manipulasi model (perubahanvariabel-variabel atau lingkungan) adalah jauh lebih
mudah daripada memanipulasi sistem nyata. Oleh karenanya eksperimentasi lebih
mudah dilakukan dan tidak mengganggu operasi organisasi sehari – hari.
 Biaya analitis pemodelan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya eksperimen
yangsama yang dilakukan pada sistem nyata.
 Biaya dari kesalahan yang dibuat selama eksperimen trial-anderror jauh lebih murah
jika digunakan model dibandingkan dengan sistem nyata.
 Model meningkatkan dan memperkuat pembelajaran dan pelatihan.
Implementasi DSS dalam perusahaan
PT. Lawang sewu adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan pemasangan
beberapa peralatan yang menggunakan sensor otomatis. PT. Lawang Sewu merupakan salah
satu perusahaan yang menggunakan sistem DSS. Didalam era persaingan yang ketat, rencana
dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntunan supply dan demand
selalu bergeser dalam periode yang cepat.
Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis
untuk pengembangan produk teknologi sensor otomatis diperlukan karena perubahan kriteria
dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Didalam hal ini PT. Lawang
Sewu menerapkan sebuah aplikasi DSS yang dapat dipergunakan untuk mempermudah
perusahaan dalam mengukur kinerja perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat dan
akurat yang diambil berdasarkan data fakta yang berada dilapangan. Aplikasi tersebut
menampilkan grafik atau diagram peningkatan penjualan atau pendapatan perusahaan untuk
setiap saat beserta dengan respon para customer akan kualitas produk yang dapat ditampilkan
di web perusahaan. Aplikasi yang digunakan akan membantu pengambilan keputusan karena
hasilnya yang bersifat matematis.
Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan
pengembangan kualiatas produk dan peningkatan kinerja perusahaan yang tepat yang akan
dikembangkan PT.Lawang Sewu, karena berfungsi juga agar hubungan antara perusahaan dan
costumer terjalin. Dengan adanya aplikasi DSS dapat mengetahui saran-saran yang diberikan
oleh costumer untuk pengembangan bisnisnya. Terutama dengan kualitas produk yang
pasarkan dan dipasangkan. Dengan adanya DSS akhirnya Perusahaan dapat dengan cepat
mengetahui kepuasan customer akan produk perusahaan dan pengambilan keputusan
perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau
alternatif dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang
menyatakan dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan-pilihan
di antara sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif
dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan antara
keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan
juga butuh mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu
ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus
dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-
pihak yang terkait.
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara
berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah. Tipe Pengambilan keputusan (Decision making): adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe:
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan
rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pada manjemen tingkat bawah. Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu
melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian
bahan baku untuk persediaan.
2. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian
dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan
serta analisis yg terperinci. Contoh: Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan
pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus
cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu
diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat
sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang
dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan
untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.
3. Keputusan tidak terprogram atau tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk
didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Contoh:
Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa
mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan
keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan
ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa
menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa
selalu stabil.
KESIMPULAN
Sistem pengambilan keputusan dengan menerapkan Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung bisnis atau
kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pemanfaatan
teknologi informasi (DSS) dalam pengambilan keputusan menjadi alternatif yang tepat dalam
memecahkan solusi permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Decision
Support Systems (DSS) dapat secara signifikan memperbaiki hasil baik pada bidang kuantitatif
maupun kualitatif. Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang
komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem
yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang
semi atau tidak terstruktur.
Para manajer dalam perusahaan membuat berbagai keputusan dalam proses pemecahan
masalah dimana keputusan tersebut dapat berpengaruh terhadap perusahaan. Para manajer
membuat rangkaian keputusan dalam proses menyelesaikan suatu masalah melaui empat
aktivitas: intelijen, perancangan, pemilihan dan pengkajian. Tujuan dari mengambil cara
pandang sistem adalah memberikan kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai
sistem yang efekif dan efesien.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standar dan
informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini, dan cara
manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya.
Dengan melaksanakan proses ini, solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan
alternatif yang terbaik dapat dicapai melaui analisis, penilaian, atau penawaran.
DAFTAR PUSTAKA
 http://decisionsupportsystemaddres.blogspot.com/
 http://ernaanjani.blogspot.com/2016/07/makalah-sistem-pengambilan-keputusan.html
 http://www.sistem-informasi.xyz/2017/08/pengertian-dss-decision-support-
system.html
 McLeod, Raymond; George P.Schell. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT
Indeks. 2007.
 Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:
Managing the Digital Firm.
 Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
 https://giansister.wordpress.com/2017/10/16/pengertian-sistem-pengambil-keputusan-
spk-beserta-contohnya/
 Anggraini, D. (2019). The Effect Accounting Conservatism, Firm Size And Dividend
Policy On Earning Response Coefficient. EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research, 4(4), 281-293
 Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
 Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573
 Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 , (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
 Kharisma, M., & Faisol, D. A. (2019). Effect of Corporate Social Responsibility and
Company Transparency on Tax Avoidance with Profitability as Moderating Variables
(In Manufacturing Companies That Are Listing on The Idx 2015-2017 Period). Scholar
Bulletin, 5(8), 439-443
 Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and
Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st
AnnuaScl Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1
(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
 Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
 Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
 Soelton, M., Ramli, Y., Anggraini, D., & Khosasi, D. (2020). Implementing Good
Corporate Governance to Engage Corporate Social Rerponsibility in Financial
Performance. European Research Studies, 23(1), 239.
 Surjandari, D. A., Anggraeni, D., Arlita, D. P., & Purba, R. M. (2019). Analysis of Non-
Financial Determinants of Company Value In Manufacturing Companies in Indonesia.
Jurnal Akuntansi, 23(2), 230-252.
 Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi).
EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.

More Related Content

What's hot

Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Okta Jilid II
 
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRImplementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRAzhyqaRereanticaMart
 
Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgAlamsyah Alamsyah
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...Yasmin Al-Hakim
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanMilaAryanti1
 
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanS istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanUlmi_Kalsum
 
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...AndreasTanjaya_43218120078
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
Sistem pendukung Manajamen
Sistem pendukung ManajamenSistem pendukung Manajamen
Sistem pendukung ManajamenMuhammad Isnadi
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanAhmad ZA
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...SeptianCahyo10
 
Sistem pendukung managemen
Sistem pendukung managemenSistem pendukung managemen
Sistem pendukung managemenchanzz
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Ismania1912
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...shafa safina
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...Marini Khalishah Khansa
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
 
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...UtariAnataya
 

What's hot (20)

Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12Sim tugas ke 12
Sim tugas ke 12
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPRImplementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
Implementasi Aplikasi Sistem Pengambilan Keputusan pada Setjen MPR
 
Sistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwgSistem pendukung keputusan cwg
Sistem pendukung keputusan cwg
 
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
12. SIM, Yasmin Al-Hakim, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan, ...
 
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusanArtikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
Artikel ilmiah sistem pengambilan keputusan
 
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusanS istem informasi management   implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
S istem informasi management implementasi aplikasi sistem pengambil keputusan
 
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
Pemanfaatan Teknologi Sistem Pengambil Keputusan Pada Siloam Hospitals Kebon ...
 
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan KeputusanSistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung dalam Pengambilan Keputusan
 
Sistem pendukung Manajamen
Sistem pendukung ManajamenSistem pendukung Manajamen
Sistem pendukung Manajamen
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Sistem Pen...
 
Sistem pendukung managemen
Sistem pendukung managemenSistem pendukung managemen
Sistem pendukung managemen
 
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
Artikel sistem pengambilan keputusan - pertemuan 12
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM PE...
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
 
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SIM, UTARI ANATAYA, YANANTO MIHADI PUTRA SE, M.Si, SISTEM PENGAMBILAN K...
 
Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan Konsep Pengambilan keputusan
Konsep Pengambilan keputusan
 
DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)DSS Introduction (I)
DSS Introduction (I)
 

Similar to Implementasi Sistem Pengambilan Keputusan di PT.X

Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support SystemMrirfan
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...septiansch1623
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)NadindaGizca
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdfSim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdfDihan Archika
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:  IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:  IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...Gita Oktavianti
 
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Hardi Yanto
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Dian Anggraeni
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxAgungWahyudi66
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemShelly Maulidha
 
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...Rofi Faishal
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...DwiLarasati98
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Fadli2727
 
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...Agnes Yulita Putri Aji
 
11 Sistem Pendukung Keputusan
11 Sistem Pendukung Keputusan11 Sistem Pendukung Keputusan
11 Sistem Pendukung KeputusanAinul Yaqin
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...Universitas Mercu Buana
 

Similar to Implementasi Sistem Pengambilan Keputusan di PT.X (19)

Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
 
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
Tb 1 sim kelompok sub-cpmk 13-proses pengambilan keputusan(1)
 
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdfSim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdf
Sim, dihan archika, hapzi ali, dss, universitas mercu buana, 2017, pdf
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:  IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:  IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN K...
 
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, dss, ut, 2018
 
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
Sim . hardiyanto.dr.ir.hapzi ali,mm,cma .pendukung dalam mengambil keputusan....
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengambilan...
 
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptxPRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
PRESENTASI SIM KEL 6 FIX.pptx
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support SystemSIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Decision Support System
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Dss
DssDss
Dss
 
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
Sim, rofi luthfia faishal, prof.dr. hapzi ali,.m.m,sistem pendukung pengambil...
 
Sistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusanSistem pengambilan keputusan
Sistem pengambilan keputusan
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
 
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, FADLI, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
 
11 Sistem Pendukung Keputusan
11 Sistem Pendukung Keputusan11 Sistem Pendukung Keputusan
11 Sistem Pendukung Keputusan
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, sistem pengambi...
 

More from FRENGKYSSIHOMBING

Artikel 15 mengelola proyek sistem informasi
Artikel 15 mengelola proyek sistem informasiArtikel 15 mengelola proyek sistem informasi
Artikel 15 mengelola proyek sistem informasiFRENGKYSSIHOMBING
 
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8FRENGKYSSIHOMBING
 
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...FRENGKYSSIHOMBING
 
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasi
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasiArtikel bisnis elektronik global dan globalisasi
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasiFRENGKYSSIHOMBING
 
Artikel pengantar sistem informasi
Artikel pengantar sistem informasiArtikel pengantar sistem informasi
Artikel pengantar sistem informasiFRENGKYSSIHOMBING
 

More from FRENGKYSSIHOMBING (13)

Artikel 15 mengelola proyek sistem informasi
Artikel 15 mengelola proyek sistem informasiArtikel 15 mengelola proyek sistem informasi
Artikel 15 mengelola proyek sistem informasi
 
Artikel tm 14
Artikel tm 14Artikel tm 14
Artikel tm 14
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
 
Artikel sim tm 11
Artikel sim tm 11Artikel sim tm 11
Artikel sim tm 11
 
Artikel sim tm 9
Artikel sim tm 9Artikel sim tm 9
Artikel sim tm 9
 
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8Tugas sistem informasi manajemen tm 8
Tugas sistem informasi manajemen tm 8
 
Artikel sim tm 7
Artikel sim tm 7Artikel sim tm 7
Artikel sim tm 7
 
Artikel sim tm 6
Artikel sim tm 6Artikel sim tm 6
Artikel sim tm 6
 
Tugas artikel sim tm5
Tugas artikel sim tm5Tugas artikel sim tm5
Tugas artikel sim tm5
 
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...
Tugas sistem informasi manajemen implikasi etis dari pemanfaatan teknologi in...
 
Artikel SIM
Artikel SIMArtikel SIM
Artikel SIM
 
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasi
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasiArtikel bisnis elektronik global dan globalisasi
Artikel bisnis elektronik global dan globalisasi
 
Artikel pengantar sistem informasi
Artikel pengantar sistem informasiArtikel pengantar sistem informasi
Artikel pengantar sistem informasi
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Implementasi Sistem Pengambilan Keputusan di PT.X

  • 1. ARTIKEL IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.X DISUSUN OLEH : FRENGKY S. SIHOMBING (43219110090) KELAS : B-203 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA MERUYA 2020/2021
  • 2. IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT.X ABSTRAK Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas manusia yang menggunakan teknologi informasi itu sendiri demi mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi sering digunakan untuk merujuk interaksi antara manusia, proses algoritmik, data, dan teknologi. Pada proses prakteknya, sistem informasi terdiri dari berbagai komponen dan inovasi. Penerapan inovasi teknologi sistem informasi dalam organisasi atau perusahaan sudah merupakan hal yang harus dimaksimalkan yang juga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan manajemen organisasi dan perusahaan atau yang sering disebut DSS (Decision Support System). Sistem pengambilan keputusan yang didukung oleh sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis software yang dimaksudkan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan dengan mengakses sejumlah besar informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait yang terlibat dalam proses bisnis organisasi, seperti sistem automatis kantor, sistem pemrosesan transaksi, dan lain-lain PENDAHULUAN
  • 3. Keputusan (decision) adalah suatu pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, namun ada perbedaan penting di antara keduanya. Pengambilan keputusan dalam organisasi/ perusahaan sangatlah penting, agar setiap masalah yang datang dapat segera teratasi dan tidak menghambat tujuan organisasi/ perusahaan tersebut. Manajemen membutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya. Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang dihadapi mugnkin serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus dari permasalahan yang baru timbul. Saat ini, telah banyak ditemui berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu yang di harapkan oleh suatu organisasi/perusahaan tersebut untuk tetap bertahan menghadapi kemajuan zaman yang semakin maju. Mereka ingin maju bersaing demi kemajuan kualitas perusahaan tersebut. Selain itu juga ingin meraih tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Namun demi tercapainya keinginan dan tujuan tersebut pihak perusahaan haruslah berfikir kritis dan mengambil keputusan yang terbaik, agar tidak ada pihak manapun yang merasa dirugikan. LITERATUR TEORI Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut
  • 4. Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap–tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :  Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.  Tahap Perancangan ( Design Phace ) Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.  Tahap Pemilihan ( Choice Phace ) Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.  Tahap Impelementasi ( Implementation Phace ) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) Definisi Secara Umum DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Definisi Secara Khusus DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
  • 5. Berikut beberapa definisi Sistem pendukung keputusan atau DSS menurut para ahli: 1. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat- saat yang tidak biasa. 2. Menurut Sprague dan Carlson (Sprague et.al., 1993), sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. 3. Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model- model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur. 4. Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. 5. Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. 6. Menurut Little,J.D.C, sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manager mengambil keputusan. 7. Menurut Raymond McLeod, Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan. 8. Menurut Bonczek, R.H, C.W. Holsapple dan A.B. Whinston, DSS sebagai sistem berbasis computer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen
  • 6. DSS lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan). 9. Menurut Keen, P.G.W. mendefinisikan DSS sebagai suatu produk dari proses pengembangan dimana pengguna DSS, pembangun DSS, dan DSS itu sendiri mampu mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dan menghasilkan evolusi sistem dan pola- pola penggunaan. 10. G. R. Terry, Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin. 11. P. Siagian Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data. 12. Horold dan Cyril O’Donnell Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. 13. Claude S. Goerge, Jr Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif. PEMBAHASAN
  • 7. Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception. 2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan. 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur. 4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan. 5. Memiliki subsistem–subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
  • 8. 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen. DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis perangkat lunak komputer, termasuk sistem berbasis manajemen pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi atau perusahaan. Decision support systems (DSS) atau bisa juga disebut Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang bertujuan untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengakses sebagian besar informasi yang dihasilkan dari berbagai sistem informasi terkait yang terlibat dalam proses bisnis organisasi, seperti sistem otomatis kantor, sistem pemrosesan transaksi, dll. DSS menggunakan resume dari informasi, pengecualian, pola, dan model analisis. Sistem pendukung keputusan hanya akan membantu ketika kita membuat keputusan namun bukan berarti harus memberikan keputusan itu sendiri. Pengambilan keputusan dimulai dengan mengumpulkan informasi yang bermanfaat melalui data mentah, dokumen, pengetahuan sendiri, dan atau model bisnis untuk mengetahui dan memecahkan masalah lalu membuat keputusan. DSS tidak bertujuan untuk menggantikan tugas dari manajer, tetapi untuk menjadi alat untuk membantu manajer itu sendiri. DSS sebenarnya merupakan pelaksanaan atau wujud nyata dari teori-teori pengambilan keputusan yang sudah diperkenalkan lebih dulu oleh ilmu- ilmu seperti operation research dan management science. DSS memiliki cara kerja yang interaktif. Jika dulu saat akan menyelesaikan masalah kita harus melakukan perhitungan nilai minimum, maksimum, atau optimum dengan cara manual, Decision Support System ( DSS ) yang merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan sistem pemrosesan transaksi akan membantu hal-hal tersebut. Cara Kerja DSS  Mendefinisikan masalah yang ada.  Mengumpulkan data dan atau informasi yang berlaku.  Mengolah data menjadi informasi yang berbentuk laporan grafik atau tulisan.
  • 9.  Menentukan jalan alternatif yang dapat berbentuk persentase. Tujuan DSS  Membantu mencari penyelesaian masalah semi-terprogram.  Mendukung manajer ketika mengambil keputusan dari suatu masalah.  Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaannya, DSS bisa juga menggunakan bantuan dari sistem lain misalnya Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll. Ciri DSS  Memiliki kemampuan beradaptasi dan bersifat fleksibel  Tingkat interaktivitas yang tinggi  Kemudahan penggunaan  Efisiensi dan efektivitas  Dikontrol penuh oleh pengambil keputusan  Kemudahan pengembangan  Dukungan untuk pemodelan dan analisis  Dukungan untuk akses data  Standalone, terpadu, dan berbasis web Komponen DSS Berikut adalah komponen Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System: Database Management System (DBMS): Untuk mengatasi masalah data yang diperlukan bisa berasal dari database internal atau eksternal. Dalam sebuah organisasi, data internal dihasilkan oleh sistem. Data eksternal berasal dari berbagai sumber seperti surat kabar, layanan data online, database (keuangan, pemasaran, sumber daya manusia). Model Management System: Ini menyimpan dan mengakses model yang manajer gunakan untuk membuat keputusan. Model seperti itu digunakan untuk merancang
  • 10. fasilitas manufaktur, menganalisis kesehatan keuangan suatu organisasi, meramalkan permintaan akan produk atau layanan, dll. Alat Pendukung: Alat pendukung seperti bantuan online; Diagram-Diagram, interface yang mudah digunakan, analisis grafis, mekanisme koreksi kesalahan, memudahkan interaksi pengguna dengan sistem. Manfaat DSS  Meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengambilan keputusan.  Meningkatkan kontrol, daya saing dan kemampuan pengambilan keputusan futuristik dari organisasi.  Memfasilitasi komunikasi interpersonal.  Mendorong pembelajaran atau latihan.  Karena sebagian besar digunakan dalam keputusan yang tidak terprogram, maka menggunakan pendekatan baru dan menetapkan bukti baru untuk keputusan yang tidak biasa.  Membantu mengotomatisasi proses managerial. Klasifikasi DSS Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan DSS. Contohnya adalah sebagai berikut:  Text Oriented DSS: berisi informasi yang diwakili secara teks yang dapat mempengaruhi keputusan. Hal ini memungkinkan dokumen dibuat secara elektronik, direvisi dan dipandang sesuai kebutuhan.  Database Oriented DSS: Database memainkan peran utama di sini; Ini berisi data terorganisir dan sangat terstruktur.  Spreadsheet Oriented DSS: berisi informasi di lembar penyebaran yang memungkinkan pembuatan, pengamatan, modifikasi pengetahuan prosedural dan juga menginstruksikan sistem untuk menjalankan instruksi mandiri. Alat yang paling populer adalah Excel dan Lotus 1-2-3.  Solver Oriented DSS: didasarkan pada pemecah, yang merupakan algoritma atau prosedur yang ditulis untuk melakukan perhitungan tertentu dan jenis program tertentu
  • 11.  Rules Oriented DSS: mengikuti prosedur tertentu yang diadopsi sebagai peraturan.  Compound DSS: dibangun dengan menggunakan dua atau lebih dari lima struktur yang dijelaskan di atas. Tipe DSS Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.  DSS pasif yaitu DSS yang berguna untuk mengumpulkan data dan membuatnya terorganisir secara efektif, tidak memberikan suatu keputusan yang spesifik, hanya menampilkan data.  DSS aktif yaitu DSS yang memproses data dan memberikan solusi yang berasal dari data yang diperoleh.  Model Driven DSS yaitu tipe DSS yang memiliki cara kerja para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model keuangan demi mendapatkan penyelesaian masalah tanpa harus mengumpulkan data.  Communication Driven DSS adalah DSS yang banyak dikombinasikan dengan metode atau aplikasi lain supaya dapat memberikan rangkaian penyelesaian masalah.  Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.  Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.  Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
  • 12. keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS. Dalam sistem pengambilan keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :  Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif,real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.  Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.  Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. Tahapan dalam sistem pendukung pengambilan keputusan Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi (Turban, 2005).  Fase Inteligensi
  • 13. Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.  Fase Desain Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.  Fase Pilihan Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah dipilih.  Fase Implementasi Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer. Beberapa keuntungan penggunaan Sistem Pengambilan Keputusan antara lain adalah sebagai berikut (Surbakti, 2002):  Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai permasalahan yang kompleks.
  • 14.  Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah.  Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.  Pandangan dan pembelajaran baru.  Sebagai fasilitator dalam komunikasi.  Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.  Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM).  Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil dengan cepat.  Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.  Meningkatkan produktivitas analisis. Adapun komponen-komponen dari sistem pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.:  Data Management Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).  Model Management Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kualitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang dibutuhkan.  Communication User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.  Knowledge Management Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
  • 15. Pemodelan Dalam Sistem Pendukung Keputusan Definisi Model Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan. Karena realitas terlalu kompleks untuk ditiru secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam penyelesaian masalah yang spesifik. Representasi sistem atau masalah berdasarkan model dapat dilakukan dengan berbagai macam tingkat abstraksi, oleh karenanya model diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut tingkat abstraksinya, antara lain (Turban, 1998) :  Model Iconik (Skala) Sebuah model iconik, model abstraksi terkecil adalah replika fisik sebuah sistem, biasanya pada suatu skala yang berbeda dari aslinya. Model iconik dapat muncul pada tiga dimensi (miniature maket), sebagaimana pesawat terbang, mobil, jembatan, atau alur produksi. Photografi adalah jenis model skala iconik yang lain, tetapi hanya dalam dua dimensi.  Model Analog Sebuah model yang tidak tampak mirip dengan model aslinya, tetapi bersifat seperti sistem aslinya. Model analog lebih abstrak dari model iconik dan merupakan perpresentasi simbolik dari realitas. Model ini biasanya berbentuk bagan atau diagram 2 dimensi, dapat berupa model fisik, tetapi bentuk model berbeda dari bentuk sistem nyata. Berikut beberapa contoh lain: 1. Bagan organisasi yang menggambarkan hubungan struktur otoritas, dan tanggung jawab. 2. Sebuah peta dimana warna yang berbeda menunjukkan obyek yang berbeda misalnya sungai atau pegunungan. 3. Bagan pasar modal yang menunjukkan pergerakan harga saham. 4. Cetak biru dari sebuah mesin atau rumah.
  • 16. 5. Model Matematik (Quantitatif) Kompleksitas hubungan pada banyak sistem organisasional tidak dapat disajikan secara model icon atau model analog, atau representasi semacam itu malah dapat menimbulkan kesulitan dan membutuhkan banyak waktu dalam pemakaiannya. Oleh karena itu model yang tepat dideskripsikan dengan model matematis. Sebagian besar analisis sistem pendukung keputusan dilakukan secara numerik dengan model matematis atau model quantitatif yang lain. Manfaat Model Sistem pendukung manajemen (Management Support System – MMS) menggunakan model karena :  Model memungkinkan penghematan waktu. Waktu operasi yang bertahun-tahun dapat disimulasikan dalam beberapa menit atau detik denganmenggunakan komputer.  Manipulasi model (perubahanvariabel-variabel atau lingkungan) adalah jauh lebih mudah daripada memanipulasi sistem nyata. Oleh karenanya eksperimentasi lebih mudah dilakukan dan tidak mengganggu operasi organisasi sehari – hari.  Biaya analitis pemodelan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan biaya eksperimen yangsama yang dilakukan pada sistem nyata.  Biaya dari kesalahan yang dibuat selama eksperimen trial-anderror jauh lebih murah jika digunakan model dibandingkan dengan sistem nyata.  Model meningkatkan dan memperkuat pembelajaran dan pelatihan. Implementasi DSS dalam perusahaan PT. Lawang sewu adalah perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan pemasangan beberapa peralatan yang menggunakan sensor otomatis. PT. Lawang Sewu merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan sistem DSS. Didalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntunan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan produk teknologi sensor otomatis diperlukan karena perubahan kriteria
  • 17. dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Didalam hal ini PT. Lawang Sewu menerapkan sebuah aplikasi DSS yang dapat dipergunakan untuk mempermudah perusahaan dalam mengukur kinerja perusahaan dan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data fakta yang berada dilapangan. Aplikasi tersebut menampilkan grafik atau diagram peningkatan penjualan atau pendapatan perusahaan untuk setiap saat beserta dengan respon para customer akan kualitas produk yang dapat ditampilkan di web perusahaan. Aplikasi yang digunakan akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan kualiatas produk dan peningkatan kinerja perusahaan yang tepat yang akan dikembangkan PT.Lawang Sewu, karena berfungsi juga agar hubungan antara perusahaan dan costumer terjalin. Dengan adanya aplikasi DSS dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh costumer untuk pengembangan bisnisnya. Terutama dengan kualitas produk yang pasarkan dan dipasangkan. Dengan adanya DSS akhirnya Perusahaan dapat dengan cepat mengetahui kepuasan customer akan produk perusahaan dan pengambilan keputusan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau alternatif dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak- pihak yang terkait. Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Tipe Pengambilan keputusan (Decision making): adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe:
  • 18. 1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan. 2. Keputusan setengah terprogram/setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yg terperinci. Contoh: Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat. 3. Keputusan tidak terprogram atau tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Contoh: Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil. KESIMPULAN Sistem pengambilan keputusan dengan menerapkan Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mendukung bisnis atau kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi (DSS) dalam pengambilan keputusan menjadi alternatif yang tepat dalam memecahkan solusi permasalahan yang terjadi pada perusahaan. Decision
  • 19. Support Systems (DSS) dapat secara signifikan memperbaiki hasil baik pada bidang kuantitatif maupun kualitatif. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur. Para manajer dalam perusahaan membuat berbagai keputusan dalam proses pemecahan masalah dimana keputusan tersebut dapat berpengaruh terhadap perusahaan. Para manajer membuat rangkaian keputusan dalam proses menyelesaikan suatu masalah melaui empat aktivitas: intelijen, perancangan, pemilihan dan pengkajian. Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberikan kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efekif dan efesien. Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standar dan informasi masing-masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini, dan cara manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Dengan melaksanakan proses ini, solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik dapat dicapai melaui analisis, penilaian, atau penawaran. DAFTAR PUSTAKA  http://decisionsupportsystemaddres.blogspot.com/  http://ernaanjani.blogspot.com/2016/07/makalah-sistem-pengambilan-keputusan.html  http://www.sistem-informasi.xyz/2017/08/pengertian-dss-decision-support- system.html  McLeod, Raymond; George P.Schell. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: PT Indeks. 2007.  Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System: Managing the Digital Firm.  Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat  https://giansister.wordpress.com/2017/10/16/pengertian-sistem-pengambil-keputusan- spk-beserta-contohnya/
  • 20.  Anggraini, D. (2019). The Effect Accounting Conservatism, Firm Size And Dividend Policy On Earning Response Coefficient. EPRA International Journal of Multidisciplinary Research, 4(4), 281-293  Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.  Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2- 2020.163573  Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 , (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775  Kharisma, M., & Faisol, D. A. (2019). Effect of Corporate Social Responsibility and Company Transparency on Tax Avoidance with Profitability as Moderating Variables (In Manufacturing Companies That Are Listing on The Idx 2015-2017 Period). Scholar Bulletin, 5(8), 439-443  Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st AnnuaScl Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1 (11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773  Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta  Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129  Soelton, M., Ramli, Y., Anggraini, D., & Khosasi, D. (2020). Implementing Good Corporate Governance to Engage Corporate Social Rerponsibility in Financial Performance. European Research Studies, 23(1), 239.
  • 21.  Surjandari, D. A., Anggraeni, D., Arlita, D. P., & Purba, R. M. (2019). Analysis of Non- Financial Determinants of Company Value In Manufacturing Companies in Indonesia. Jurnal Akuntansi, 23(2), 230-252.  Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.