1. SISTEM INFORMASI MANAJEMENT PENDIDIKAN
“ Decision Support System (DSS) Dalam Dunia Pendidikan “
Kelompok 6 :
Badrujaman
Qasthoni Rais
Sri Munyani
2. Pembahasan
1. Decision Support System
(DSS)
2. Proses Pengambilan Keputusan Dalam
DSS
5. Jenis- Jenis Pengambilan
Keputusan Dalam DSS
6. Penerapan DSS Yang Telah
Diterapkan Dalam Bidang
Pendidikan
7. Kelebihan Dan Kekurangan DSS
8. Syarat SIM Menurut Tingkat
Aktivitas Manajemen
9. SIM Dalam Proses Pengambilan
Keputusan
3. Komponen Yang Menyusun
DSS
4. Tujuan Penggunaan (DSS)
Dalam Pengambilan Keputusan
3. 1. Decision Support System (DSS)
Sistem pendukung keputusan dalam bahasa Inggris decision support systems
yang disingkat DSS adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan.
Menurut Scott,DSS merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer, yang
membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model
keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur
dan tidak terstruktur, yang intinya mempertinggi efektifitas pengambil
keputusan.
4. 2. Proses Pengambilan Keputusan Dalam DSS
Menurut Herbert A Simon, ada 4 tahapan proses pengambilan keputusan pada sistem
Decision Support System (DSS), yaitu :
1. Fase Intelegensi
Dalam fase ini, DSS akan melakukan aktivitas yang berfokus pada identifikasi dari
sebuah situasi, peluang, serta masalah yang dihadapi.
Sejumlah aktivitas yang termasuk pada fase ini adalah melakukan identifikasi masalah
maupun peluang, mengklasifikasi masalah, serta menentukan kepemilikan dari sebuah
masalah atau situasi.
2. Fase Desain
Selanjutnya, di fase desain, DSS akan melakukan proses penemuan serta
pengembangan dan analisis tindakan yang dinilai perlu untuk dilakukan. Pada fase
tersebut, terdapat pemahaman terkait masalah serta menguji solusi atau keputusan
yang memang diyakini menjanjikan dan mampu mengatasi masalah.
5. Lanjutan …
3. Fase Pilihan
Di tahap yang ketiga, yaitu fase pilihan, DSS akan melakukan kegiatan
terkait pengambilan keputusan dengan lebih kritis. Di tahap ini pula
organisasi atau perusahaan akan menciptakan sebuah keputusan
nyata serta mengambil komitmen untuk mengikuti suatu tindakan
tertentu.
4. Fase Implementasi
Terakhir, fase implementasi merupakan permulaan terhadap
pengendalian perubahan pada organisasi/perusahaan.
Fase implementasi dilakukan untuk memastikan bahwa solusi yang
telah dipilih dan juga direkomendasikan mampu bekerja sesuai
harapan, tanpa membutuhkan implementasi dari sebuah sistem
computer.
6. 3. Komponen Yang Menyusun DSS
Sebagai sebuah alat yang mampu membantu organisasi/ perusahaan
dalam memecahkan masalah, DSS mempunyai sejumlah komponen di
dalamnya, antara lain:
• Data Management
Komponen ini mencakup pusat data yang berisi informasi atau data relevan
terkait sejumlah situasi dan kondisi. Database di komponen ini telah diatur
oleh sebuah perangkat lunak atau software yang disebut dengan
sistem database management.
• Model Management
Manajemen modal ini melibatkan model keuangan, manajemen sains
statistikal, serta sejumlah modal kualitatif lain. Karenanya, adanya
komponen ini membuat DSS dapat memberi kemampuan analisis terhadap
sistem maupun kebutuhan manajemen di sebuah perangkat lunak.
7. Lanjutan …
• Communication
Melalui komponen ini, pengguna DSS dapat melakukan
komunikasi serta memberikan perintah terhadap sistem
komputernya.
• Knowledge Management
Manajemen pengetahuan adalah komponen dengan sifat
lebih opsional. Alasannya karena fungsi sub sistem ini
ialah mendukung komponen lain, serta mempunyai tugas
untuk menjadi komponen yang dapat berdiri sendiri.
8. 4. Tujuan Penggunaan (DSS) Dalam Pengambilan Keputusan
Peter G. W. Keen bekerjasama dengan Scott Morton
mendefiniskan 3 tujuan yang harus dicapai DSS. Antara lain
sebagai berikut :
• Membantu pemimpin dalam pembuatan keputusan untuk
memecahkan masalah semi terstruktur.
• Mendukung keputusan pemimpin, dan bukannya
mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
• Meningkatkan efektivitas menajer/pemimpin dalam
pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan
efisiensi.
9. 5. Jenis- Jenis Pengambilan Keputusan Dalam DSS
Steven L. Alter mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
• Retrive information element (memanggil eleman informasi)
• Analyze entries fles (menganalisis semua file)
• Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
• Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
• Propose decision (menawarkan keputusan )
• Make decisions (membuat keputusan)
10. Lanjutan ..
Gory dan Scott Morton menggambarkan jenis-jenis keputusan menurut
struktur masalah, dari terstruktur hingga tidak terstuktur yaitu :
a) DSS untuk Keputusan Bersifat Terstruktur
Pada keputusan dengan sifat terstruktur, aktivitas pengambilan keputusannya telah
jelas serta dilakukan secara kontinu, dan umumnya dijalankan pihak manajemen
yang ada pada tingkatan tertentu.
b) DSS untuk Keputusan Bersifat Semi Terstuktur
Pada DSS jenis semi terstruktur, sebagian keputusan ditentukan oleh komputer,
sedangkan sebagian lainnya didasarkan oleh pertimbangan pihak yang mengambil
keputusan.
c) DSS untuk Keputusan Bersifat Tidak Terstuktur
Terakhir, pada DSS untuk keputusan tak terstruktur, dibutuhkan pengalaman serta
sumber eksternal dalam pengambilan keputusannya.
11. 6. Penerapan DSS Yang Telah Diterapkan Dalam Bidang Pendidikan
• Penerimaan Siswa Baru
Sistem pendukung keputusan yang dapat dibuat dalam
penunjang pengambilan keputusan penerimaan siswa
baru dengan metode Multifactor Evaluation Process
(MFEP), DSS ini bertujuan untuk menghitung serta
memberikan hasil akhir penilaian yang telah dirankingkan
sehingga dapat menentukan calon siswa baru yang tepat.
• Pemilihan Program Studi
Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dalam
penunjang keputusan pemilihan program studi
menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy merupakan suatu
cara yang digunakan untuk menghasilkan output dari
input yang dimasukkan.
12. Lanjutan ..
• Penentuan Penerimaan Beasiswa
Pada DSS pemilihan penerima beasiswa yaitu mencari
alternative terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan dengan menggunakan metode SAW (Simple
Additive Weighting). Pada metode SAW dilakukan dengan
mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan
proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang
optimal, yaitu siswa terbaik yang berhak menerima beasiswa.
• Pemilihan Guru Berprestasi
Pengambilan keputusan dalam penerapan sistem pendukung
keputusan penentuan guru berprestasi menggunakan metode
Analithical Hierarchi Process AHP. Hal ini didasarkan memiliki
keunggulan dari segi proses pengambilan keputusan dan
akomodasi untuk kompetensi guru berprestasi.
13. 7. Kelebihan dan Kekurangan Decision Support System
Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa kelebihan bagi
pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun Mc Leod (1995: 103) kelebihan
tersebut meliputi:
• Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
data/informasi untuk pengambilan keputusan.
• Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama
berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
• Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan,
meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam
memahami persoalan.
• Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang
diambilnya.
• Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan
dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.
14. Lanjutan ..
Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support
system juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
• Sulit dalam memodelkan sistem bisnis.
• Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat
menangkap semua pengaruh pada entity.
• Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk
mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.
15. 8. Syarat SIM Menurut Tingkat Aktivitas Manajemen
Sistem informasi manajemen bisa dikatakan sebagai system informasi yang terbaik, apabila memenuhi
syarat-syarat seperti yang ada dibawah ini :
1. Sistem harus terbentuk dengan baik agar bisa menyelesaikan sebuah tujuan.
2. Elemen sistem wajib memiliki rencana-rencana yang akan ditetapkan.
3. Memiliki hubungan yang baik diantara suatu elemen system.
4. Sistem informasi harus memiliki beberapa sifat, seperti :
Pemprosesan sebuah informasi yang lebih efektif
Manajemen informasi harus lebih efektif
Keluwesan
Kepuasan Pemakaian
5. Unsur dasar menjadi sebuah proses yang lebih penting, jika dibandingkan
dengan elemen sistem.
6. Sistem informasi mempunyai kemampuan yang seperti dibawah ini :
Memiliki kecepatan saat mengakses
Menyediakan komunikasi yang akurat dan kolaborasi
Menyimpan informasi dengan jumlah yang besar
Memiliki harga yang relatif murah
16. 9. SIM Dalam Proses Pengambilan Keputusan
Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan
keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu:
• Pemahaman : Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data
mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat
memecahkan masalahnya.
• Perancangan : Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan
yang mungkin dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami
masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguki apakah data
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
• Pemilihan : Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada.
Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
17. Lanjutan ..
Tahap 1 :
Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Tahap 2 :
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Tahap 3 :
Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan
pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang
terbaik untuk masalah manajer.
Tahap 4:
Evaluasi alternatif-alternatif.
Tahap 5 :
Pemilihan alternatif terbaik.
Tahap 6 :
Implementasi Keputusan.
Tahap 7 :
Evaluasi hasil-hasil Keputusan.
Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan secara efektif maka
diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu pencapaian tujuan
organisasi. Berikut tahapan proses pengambilan keputusan :