Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data dan melakukan operasi terhadap data. DBMS terdiri atas beberapa komponen utama seperti data, hardware, sistem operasi, dan pengguna. DBMS memungkinkan penyimpanan, pengambilan, dan pengolahan data secara efisien.
1. ARTIKEL
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
DISUSUN OLEH :
FRENGKY S. SIHOMBING (43219110090)
KELAS : B-203
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA MERUYA
2020/2021
2. ARTIKEL SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kesempatan bagi para
pengembang sistem untuk menciptakan berbagai inovasi dari produk sistem informasi. Salah satu
nya inovasi sistem manajemen basis data (Database Management System) atau biasa disingkat
dengan DBMS.
Sistem manajemen basis data (DBMS) dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Pemanfaatan
sudah banyak dilakukan oleh setiap pengguna dalam menghubungkan penyebaran berbagai data
secara terdistribusi.
DBMS dibutuhkan dalam menggali data atau informasi perkembangan perusahaan. Dengan
data-data tersebut perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih efektif demi tujuan bisnis
dimasa mendatang dengan pemanfaatan berbagai aplikasi DBMS.
PENDAHULUAN
Penggunaan berbagai jenis teknologi sistem informasi manajemen sudah menjadi tuntutan
dalam menjalan bisnis yang lebih efisien. Sumber daya sistem informasi manajemen sudah banyak
digunakan dan dimanfaatkan diberbagai aspek kehidupan.
Dalam artikel ini, akan membahas tentang sumber daya sistem informasi manajemen jenis
sistem manajemen basis data (DBSM). Seperti apa implementasinya, komponen-komponennya,
pendekatannya dan berbagai pembahan tentan basis data.
LITERATUR TEORI
Apa sih itu basis data
Istilah basis data (database) pada awalnya bermula dari istilah ilmu komputer. Kemudian
artinya semakin berkembang luas, dengan memasukkan hal-hal di luar ilmu komputer. Database
siswa, pelanggan, nasabah, pasien adalah beberapa contoh basis data (database) yang sering kita
dengar.
3. Secara umum, arti basis data adalah kumpulan data yang menyimpan informasi yang terorganisir,
sehingga dapat dengan mudah diakses, dikelola, dan diperbarui. Dengan kata lain, basis data
(database) digunakan oleh suatu organisasi sebagai metode untuk menyimpan, mengelola, dan
mengambil informasi. Database modern dikelola menggunakan sistem manajemen basis data.
Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen basis data
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS),
atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data.
Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk
membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam
pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan
DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang telah
ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang
4. di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya
ditentukan oleh user.
Ada 2 bahasa basis data:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan. DDL digunakan
untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL
disimpan di kamus data.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data seperti
penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan
data di suatu basis data.
Pengertian DBMS Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami arti DBMS, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini:
1. Rogayah
Menurut Rogayah, pengertian DBMS adalah suatu sistem yang dapat menyusun dan mengelola
berbagai record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi/ perusahaan sehingga dapat menyediakan informasi yang
optimal yang dibutuhkan dalam proses mengambil keputusan
2. Waliyanto
Menurut Waliyanto, pengertian DBMS adalah suatu gabungan dan juga perpaduan antara basis
data (database) dengan Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis data
(SMBD).
3. C.J. Date
5. Menurut Date C.J. Date, definisi DBMS adalah tempat atau lokasi untuk sekumpulan berkas data
yang sudah terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara informasi, dan juga memuat
informasi tersebut, terutama apabila informasi tersebut sedang dibutuhkan.
4. S. Attre
Menurut S. Attre, pengertian DBMS adalah semua yang berkaitan dengan software, hardware,
firmware dan berbagai prosedur yang mengelola database. Firmware adalah software yang telah
menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
5. Gordon C. Everest
Menurut Gordon C. Everest, pengertian DBMS adalah manajemen yang efektif untuk
mengorganidit sumber daya data. Dengan kata lain, Sistem Basis Data adalah sistem
pengorganisasian dan sistem pengolahan Database pada komputer.
PEMBAHASAN
Basis Data atau Database
Sebelum membahas Sistem manajemen basis data (DBMS), hal yang perlu dimengerti
terlebih dahulu adalah Basis Data atau Database. Secara umum, arti basis data adalah
kumpulan data yang menyimpan informasi yang terorganisir, sehingga dapat dengan mudah
diakses, dikelola, dan diperbarui.
Fungsi Basis Data (Database)
Sebagian besar masyarakat mungkin masih menganggap database (basis data) hanya sebagai
kumpulan data dan informasi saja. Padahal database memiliki beberapa fungsi lain yang dapat
memudahkan pekerjaan seseorang.
Demikian juga dalam basis data (database) tersimpan informasi suatu objek yang di dalamnya
terkandung kumpulan data. Jika informasi itu berupa profil orang, maka data yang tersimpan terdiri
dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, dsb.
6. Berikut ini adalah 6 fungsi dari basis data (database) :
1. Mengelompokkan data, sehingga lebih mudah diidentifikasi, mudah digunakan dan
dipahami penggunanya. Sebagai contoh adalah peranannya bagi sebuah rumah sakit untuk
mengelompokkan dan mengakses kembali data-data dari para pasiennya.
2. Mencegah duplikasi dan inkonsistensi data. Pada dasarnya jika data yang diinput sudah
ada dalam database maka komputer akan langsung menginformasikan kepada pengguna
bahwa data tersebut sudah pernah diinput, sehingga menghindari duplikasi data.
3. Mempermudah dalam akses, menyimpan, mengedit dan menghapus data.
4. Menjaga kualitas data dan informasi, sehingga data tetap sama pada saat input maupun
setelah input, data juga tidak rusak atau hilang selama penyimpanan di database.
5. Solusi dalam penyimpanan data konvensional yang memakan banyak
ruang. Penggunaan database jadi lebih praktis, karena memungkinkan sebuah file
disimpan secara digital, sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam jumlah banyak.
6. Mendukung kinerja aplikasi yang membutuhkan ruang penyimpanan data sehingga bisa
berfungsi secara optimal.
Manfaat Basis Data (Database)
Di era informasi sekarang ini, basis data (database) merupakan aset strategis bagi sebuah
perusahaan yang harus dijaga, karena bisa mempengaruhi masa depan bisnis perusahaan tersebut.
Database merupakan tulang punggung bisnis sebuah perusahan, seperti perusahaan ecommerce,
perbankan,sekolah, penyedia tiket online, ojek dan taksi online dll. Hampir semua perusahaan di
dunia menggunakan database sebagai penunjuang aplikasi dalam sistim bisnis mereka.
Berikut ini adalah 9 manfaat dari basis data (database) :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
7. Dengan adanya pemanfaatan basis data, maka proses menyimpan, merubah, dan menampilkan
kembali data tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini karena adanya
konsep primary key, indexing, searching, sorting, dan fitur lainnya.
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena dalam basis data (database),
redudansi data (duplikasi data) bisa diminimalkan bahkan bisa dihindari, baik dengan penerapan
sejumlah pengkodean atau dengan membuat tabel-tabel yang saling berhubungan.
3. Kebersamaan Penggunaan (Sharability)
Database yang baik harus dapat digunakan oleh beberapa pengguna secara bersamaan. Database
dikelola oleh suatu sistem (aplikasi) yang mendukung multi user, akan tetapi harus dihindari
terjadinya inkonsistensi data.
4. Pemusatan Kontrol Data
Pemusatan kontrol data artinya maintenance data hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang
ditunjuk sebagai penanggung jawab atas pengelolaan database di suatu sistem, disebut sebagai
administrator database. Administrator database bertanggung jawab dalam membuat, mengedit,
menghapus, mengelola pengguna dan berbagai maintenance database tanpa mengurangi terhadap
performa network yang ada.
5. Keakuratan (Accuraty)
Tingkat keakuratan lebih terjamin karena semua sumber informasi dan hasil olah data disimpan
pada basis data yang sama, sehingga memudahkan dalam mengelola suatu data.
6. Ketersediaan (Availability)
Dalam sebuah sistem database, semua informasi dan hasil olah data harus tersedia dan bisa diakses
kapanpun dibutuhkan tanpa delay yang berarti.
7. Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola dalam sebuah database bersifat relatif. Sudah lengkap
bagi seorang pengguna belum tentu juga dianggap lengkap untuk pengguna yang lain. Penambahan
8. record-record data dan penambahan struktur dalam basis data dikombinasikan dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan akan data yang semakin berkembang
8. Keamanan (Security)
Keamanan suatu data atau informasi dapat dijamin dengan adanya sistem database, sehingga dapat
ditentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan, misalnya dengan menggunakan metode password, enkripsi, ataupun pembatasan hak
akses pada data tersebut.
9. Kemudahan dalam penyajian Laporan
Basis data memberikan kemudahan dalam menyajikan informasi hasil pengolahan basis data yang
disimpan. Dengan adanya bantuan fitur view dan query, data bisa disajikan dalam berbagai bentuk
dan jenis, mulai dari tabel tabular, laporan grafik, statistik, dan lain-lain.
Komponen Basis Data (Database)
Dalam sistem informasi, basis data merupakan aspek yang sangat penting, yaitu gudang
penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Dengan basis data maka dapat mengorganisir
data, menghindari duplikasi data, mengatur hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update
yang rumit.
Di dalam sistem basis data terdapat koleksi atau kumpulan data yang saling berhubungan dan
berbagai program untuk mangakses data tersebut. Ada 6 komponen sistem basis data (database),
yaitu :
1. Data
Data adalah kumpulan dari sejumlah file atau tabel yang membentuk sebuah basis data, dan
merupakan komponen yang sangat penting dari sistem basis data. Sebagian besar organisasi
menghasilkan, menyimpan, dan memproses sejumlah besar data. Data bertindak menjembatani
antara bagian-bagian perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna yang secara langsung
mengaksesnya atau mengaksesnya melalui beberapa program aplikasi.
Jenis-jenis data :
9. Data Pengguna – Ini terdiri dari tabel data yang disebut relasi di mana kolom disebut bidang
atribut dan baris disebut catatan untuk tabel. Relasi harus terstruktur dengan benar.
Metadata – Deskripsi struktur database dikenal sebagai metadata. Ini pada dasarnya berarti
“data tentang data”.
Sistem tabel menyimpan metadata yang termasuk :
-Jumlah dan nama tabel
– Jumlah dan nama bidang
– Primary key
Metadata Aplikasi – Ia menyimpan struktur dan format pertanyaan, laporan, dan komponen
aplikasi lainnya.
2. Hardware
Hardware atau perangkat keras di sini berupa perangkat komputer standar, media penyimpan
sekunder dan media komunikasi sistem jaringan. Berdasarkan data yang diolah, ada tiga jenis
komputer, yakni:
Analog
Digital
Hybrid
Karena basis data dapat berkisar dari pengguna tunggal dengan komputer desktop hingga
pengguna pada komputer mainframe dengan ribuan pengguna, maka harus dipilih perangkat keras
yang sesuai dengan database yang diperlukan.
3. Software sistem operasi (Operating System)
Merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber
daya, serta melakukan operasi dasar pada sistem komputer. Perlu diketahui bahwa software sistem
operasi harus sesuai atau kompatibel dengan software pengelola basis data yang digunakan.
4. Software pengelola basis data (Database Management System)
10. Software ini digunakan untuk mengelola basis data. DBMS (Database Management Sistem) akan
menentukan bagaimana data tersebut dapat diorganisir, disimpan, diubah serta diambil kembali.
Software/perangkat lunak ini juga menerapkan suatu mekanisme sebagai pengamanan data,
konsistensi data secara bersamaan dan semacamnya.
5. Pengguna (User)
Pengguna adalah orang-orang yang memerlukan informasi dari database dan memiliki otoritas
untuk berinteraksi dengan sistem database. Berdasarkan pekerjaan dan persyaratan yang dibuat,
mereka diberikan akses ke database sepenuhnya atau sebagian.
Berdasarkan jenisnya, pengguna yang dapat mengakses database dibagi menjadi :
Database Administrator (DBA) : adalah seseorang yang mempunyai otoritas sebagai
pusat pengendali terhadap seluruh sistem database. Tugasnya juga mencakup kontrol
terhadap keamanan dan integritas database.
Database Designer : adalah seseorang yang bertugas untuk mendesain database, meliputi
merancang desain konseptual / logical database dan merancang desain database secara
fisik.
End User : adalah pemakai database berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap
sistem, terdiri dari : programer aplikasi, user khusus (specialized user), user mahir (casual
user), user umum (naive user)
Application Programmer (Programer Aplikasi ) : adalah seseorang yang bertugas untuk
membuat program aplikasi untuk mengakses database dengan menggunakan bahasa
pemrograman tertentu.
6. Optional Software
Merupakan software pelengkap yang mendukung dan bersifat opsional.
11. Jenis-jenis Basis Data (Database) :
Ada banyak jenis database, diantaranya yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Operational Database
Database jenis ini mampu menyimpan data secara rinci untuk mendukung operasional suatu
organisasi dan berisi informasi yang dapat diakses oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut.
Operational Database juga biasa dikenal sebagai subject area database (SADB), database transaksi
(transaction database), maupun database produksi (production database).
Sebagai contoh adalah database pelanggan, database inventaris dan database untuk keperluan
akuntansi.
2. Relational Database
Merupakan jenis database yang paling umum digunakan. Dalam relational database ini data
disimpan dalam berbagai tabel data yang saling terhubung. Pengguna dapat mengakses dan
mencari informasi secara bersamaan dengan menggunakan tabel yang berbeda.
12. Pada dasarnya, relational database terdiri dari satu set tabel yang dapat diakses dan direkonstruksi
dalam berbagai cara yang berbeda, tanpa tabel-tabel itu harus disusun ulang dengan cara apa pun.
3. Distributed Database
Database ini berfungsi menyebarkan informasi, membagikan atau mendistribusikan data secara
menyeluruh, namun tetap berhubungan satu sama lain dan masih bisa diakses secara bersamaan.
Biasa digunakan untuk perusahaan yang memiliki cabang.
4. Eksternal Database
Database ini banyak digunakan untuk kepentingan komersial. Biasanya bersifat publik sehingga
memungkinkan semua orang untuk mengaksesnya.
Sistem Manajemen Basis Data
DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan
mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan
manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam
bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada
aplikasi yang menyimpan data dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif
kecil, seperti file o dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data.
DBMS dapat digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang
memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau
fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur
yang secara umum tersedia adalah:
Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses
oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak
bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang
13. berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya
program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah,
program tidak perlu berubah.
Konkruensi / data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna
karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu
dalam keadaan valid dan konsisten
Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan
perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem
yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.
Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga
memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report
generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query / pencarian
informasi).
Macam-Macam DBMS
Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis software DBMS yang sering diaplikasikan untuk
mengelola database perusahaan yaitu diantaranya:
1. MySQL
14. Perangkat lunak DBMS yang pertama adalah MySQL yang banyak digunakan karena memang
tersedia secara gratis. Sehingga aplikasi ini cocok digunakan untuk bisnis-bisnis yang sedang
berkembang.
Meskipun tidak berbayar, namun tingkat keamanannya cukup baik dengan kecepatan akses data
yang selalu stabil. Akan tetapi perangkat ini kurang kompatibel dengan bahasa pemograman
Foxpro, Visual Basic (VB) dan Delphi serta kurang mampu menangani data yang jumlahnya
terlalu besar.
2. Oracle
Jika Anda menginginkan perangkat lunak DBMS yang bagus dan berbayar bisa
memilih software Oracle. Perangkat ini memiliki beragam fitur yang dapat memenuhi tuntutan
fleksibilitas perusahaan besar. Bahkan perangkat ini juga memiliki pemrosesan transaksi dengan
peforma yang sangat tinggi. Dengan kemampuan yang mumpuni tersebut sehingga tidak heran
jika software ini dijual dengan harga yang sangat mahal dengan sistem komputerisasinya yang
rumit. Namun untuk memenuhi kriteria seperti pada pengertian DBMS/ Database Management
System, perangkat ini tidak perlu diragukan lagi dalam hal keamanan.
3. Microsoft SQL Server
Selain Oracle, perangkat lunak DBMS ini juga cocok diaplikasikan pada sistem jaringan komputer
perusahaan-perusahaan besar karena memiliki kemampuan mengelola data yang besar.
Microsoft SQL Server memiliki sistem pengamanan data yang baik dan memiliki fitur back up,
recovery dan rollback data. Namun sayangnya perangkat ini hanya bisa berjalan pada OS
Windows saja.
4. Firebird
Perangkat lunak DBMS lainnya adalah Firebird sebagai sistem manajemen basis data yang
relasional. Firebird menawarkan fitur yang sesuai dengan standar SQl-2003 dan ANSI SQL-99
serta dapat bekerja pada OS Windows dan Linux.
Komponen DBMS
15. Pada umumnya DBMS memiliki beberapa komponen fungsional atau modul. Adapun beberapa
komponen DBMS adalah sebagai berikut:
1. File Manager
Komponen yang mengelola ruang di dalam disk dan juga struktur data yang digunakan untuk
merepresentasikan informasi yang tersimpan pada disk.
2. Database Manager
Komponen yang menyediakan interface antar data low-level yang terdapat pada basis data dengan
program aplikasi serta query yang diberikan ke suatu sistem.
3. Query Processor
Komponen yang berfungsi menterjemahkan perintah dalam bahasa query ke instruksi low-level
yang dapat dimengerti database manager.
4. DML Precompiler
Komponen yang mengkonversi perintah DML, yang ditambahkan pada suatu program aplikasi ke
pemain prosedur normal dalam bahasa induk.
5. DDL Compiler
Komponen yang mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang
mengandung meta data.
Arsitektur DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna dalam hal
menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi Data. Level ini berguna
untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis data seperti bagaimana data disempan
dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat tampilan yang dibutuhkan oleh pengguna.
Level fisik
16. Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan bagaimana
sesungguhnya data disimpan.
Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan berhubungan dengan
data lainnya
Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya pengguna tidak
melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang
dibutuhkan.
Contoh DBMS
1. Hirarki Basis Data; akses data harus mengikuti aturan hirarki yang sudah didefinisikan
sebelumnya. Contoh: IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968
2. Jaringan Data; data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hirarki. Contoh:
IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software, 1972
3. Relasional Data; data dikelompokkan secara bebas menurut jenis melalui proses
normalisasi. Contoh: INGRE oleh UN of CA & Relational Tech. 1973, System-R oleh IBM
Research, 1975, ORACLE oleh Relational Software Inc, 1979, DBASE II oleh Ashton-
Tate, 1981.
Keunggulan Dan Kelemahan DBMS
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut:
Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
17. Menjaga konsistensi dan integritas data
Meningkatkan keamanan data
Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
Meningkatkan produktivitas para pengguna data
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
Meningkatkan pemakaian bersama dari data
Meningkatkan layanan backup dan recovery data
Mengurangi konflik antar pengguna data
Kelemahan DBMS antara lain Sebagai berikut:
Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal
Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar
DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya
pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.
Tujuan DBMS
18. Seperti yang sudah disinggung pada pengertian DBMS (Database Management System) yang
mana berfungsi sebagai perangkat yang berguna untuk mengorganisasi sumber daya data
perusahaan, maka berikut ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer
perusahaan:
Agar basis data dapat digunakan secara bersama
Agar proses akses data lebih mudah dan cepat
Untuk menghemat ruang penyimpanan data
Membantu menjaga keamanan data
Mencegah dan menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data
Menangani data dalam jumlah yang besar
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari DBMS:
1. Mengintegrasikan Data Pada Basis Data ke Komputer Client
Salah satu fungsi utama dari DMS adalah melakukan proses integrasi dari database atau basis data
ke dalam komputer client atau user. Jadi semua data yang terdapat pada database di dalam server
bisa tersaji di dalam komputer client, dan bisa dilakukan pengaksesan informasi.
2. Mengupdate Basis Data
DBMS juga dapat digunakan untuk melakukan proses update atau pemutakhiran dari data. Jadi
user tidak perlu membuka database atau basis data anda, cukup dengan menggunakan software
yang mendukung DBMS, maka user dapat dengan mudah melakukan proses updating ataupun
editing data yang tersimpan di dalam database / basis data.
3. Melakukan Retrieval Basis Data
Retrieval merupakan suatu proses pemanggilan yang bisa dilakukan untuk memanggil data tertentu
untuk kepentingan pengambilan informasi. User dapat melihat informasi dari database dengan
melakukan retrieval data dengan menggunakan DBMS dengan mudah dan juga lebih cepat untuk
dilakukan.
4. Membantu User Mengakses Basis Data
19. User juga terkadang membutuhkan akses terhadap basis data atau database. Karena itu, dengan
menggunakan DBMS, user bisa mengakses basis data alais database yang tersediam tanpa perlu
membuka file database. Cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan
DBMS, maka data yang dibutuhkan user akan muncul.
5. Melihat Proses Transaksi yang Berjalan
Bagi anda yang mengelola sebuat toko, terutama toko online dan juga toko offline dengan kasir
yang terkomputerisasi, maka DBMS memegang fungsi yang penting. DBMS dapat membantu
anda mengecek segala macam transaksi yang sudah dan juga sedang berjalan, yang terekam dan
masuk ke dalam database toko atau perusahaan anda.
6. Melakukan Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan
Ketika user memiliki kerusakan data pada database atau basis data, maka user juga bisa
menggunakan DBMS untuk melakukan recovery data. DBMS dapat membantu memperbaiki data
yang rusak, memutakhirkan data, serta melakukan pengeditan dan perubahan data yang tersimpan
dalam database.
7. Melakukan Analisa Statistic
DBMS juga dapat berfungsi sebagai salah satu mesin penghitung statistic. DBMS dapat
menghitung berapa banyak user yang mengakses file dalam database anda, melihat file atau data
apa saja yang paling sering diakses, sehingga hal ini dapat membantu anda dalam melakukan
manajemen data anda. Apabila anda memiliki toko online, maka DBMS dapat melakukan
perhitungan, produk apa yang menjadi best seller, keuntungan hari ini, kerugian, serta total
pemasukan dalam satu hari.
8. Memonitoring Data
DBMS juga berfungsi untuk membantu melakukan monitoring data. Segala transaksi yang
dilakukan akan terekam oleh DBMS, sehingga apabila terdapat suatu transaksi atau akses yang
mencurigakan, anda akan segera mengetahuinya berkat DBMS, seperti seseoranga yang mungkin
ingin melakukan hackin dan mencuri data – data anda.
20. Implementasi dari DBMS
DBMS dalam basis data saat ini sudah banyak digunakan dan juga dikembangkan dengan berbagai
produk atau artefak komputer. Salah satu contoh konkret dari pengaplikasian dan juga
pengimplementasian dari DBMS ini adalah sistem manajemen basis data pada toko online.
Beberapa toko online yang kita kenal, yang memiliki website sendiri sudah pasti memiliki basis
data dan juga mengimplementasikan DBMS dalam website mereka. Paling tidak, ada dua basis
data atau database yang dimiliki oleh suatu toko online, antara lain :
Database atau basis data produk beserta keterangan produk.
Database user pengunjung toko online.
Dari kedua database atau basis data tersebut, maka programmer yang melakukan pengembangan
dari website toko online tersebut akan menggunakan vendor DBMS, yang kemudian akan
mengintegrasikan seluruh data dari database ke dalam website. Apabila digambarkan, alurnya akan
menjadi seperti ini:
1. Toko online membuat database atau basis data berupa produk yang dijual, beserta
keterangan lengkapnya.
2. Database produk akan diinput ke dalam website dengan menggunakan DBMS.
3. Pelanggan akan masuk, dan melakukan registrasi user pada website.
4. DBMS akan menyimpan data dari user atau pelanggan yang sudah melakukan registrasi ke
dalam database atau basis data pengunjung.
5. Ketika pengunjung membeli barang, maka DBMS secara otomatis akan melakukan
kalkulasi berupa total harga barang, jenis barang, ongkos kirim, lokasi alamat pengiriman.
Hingga pada akhirnya DBMS akan membuat laporan singkat berupa data data tersebut
yang nantinya akan masuk ke server dan akan dicek oleh operator atau admin.
Implementasi Sistem Manajemen Basis Data di Perusahaan tempat saya kerja
DBMS dimanfaatkan dalam mengecek segala macam transaksi yang sudah dan juga sedang
berjalan, yang terekam dan masuk ke dalam perusahaan, melakukan perhitungan atau analisa
21. statistik, melakukan proses updating ataupun editing data yang tersimpan di dalam database / basis
data. Perkembangan pemanfaatan DBMS memberikan informasi yang cepat dan efisien bagi
perusahaan dalam pengembangan proses bisnis serta merupakan sebuah bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan.
Penerapan pemanfaatan DBMS yang digunakan manajemen organisasi
bisnis mempengaruhi kinerja organisasi bisnis dikarenakan manajemen transaksi yang terdistribusi
dan manajemen replikasi (simulasi) data.
KESIMPULAN
Sistem manajemen basis data memiliki berbagai komponen, jenis, manfaat, tujuan, fungsi
dan aspek-aspek lainnya. Dengan pembahasan diatas DBMS sudah merupakan kebutuhan penting
bagi semua kalangan pengguna komputer. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Aplikasi ini telah mampu untuk menghasilkan suatu keputusan yang tepat.
2. Dengan memakai aplikasi ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika pengambilan
keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
3. Memungkinkan konsolidasi informasi keuangan pengguna, guna mempercepat proses
pengambilan keputusan di keseluruhan organisasi.
4. Aplikasi dibuat fleksibel sehingga dapat memungkinkan departemen untuk dapat
mengubah nilai dari kriteria-kriteria yang ada.
5. Pengendalian proses keuangan perusahaan juga bisa diperketat.
6. Pengguna memiliki kendali operasional yang lebih baik dan mampu menggabungkan
banyak aplikasi guna memastikan pendapatan yang lebih konsisten.
22. DAFTAR PUSTAKA
Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
Laudon, Kenneth C. Jane, P Laudon. 2008. Management Information system, 10th
Ed.
Salemba empat.
Amsyah, Julkifli. 1997. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
https://jurnalmanajemen.com/basis-data/
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-dbms.html
https://jihanpratiwiblog.wordpress.com/2017/12/18/dbms-database-management-system-
dan-studi-kasus-sistem-basis-data/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information
System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775
Putra, Y. M. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA
International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.