1. Makalah ini membahas tentang proses pengambilan keputusan dalam sistem informasi, meliputi pengertian sistem pengambilan keputusan dan sistem informasi, tahap-tahap pengambilan keputusan, serta penerapan intelijen bisnis dalam perusahaan.
1. 1
Proses Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi
Disusun untuk memenuhi Tugas Besar 1
Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Disusun Oleh :
1. Nadinda Gizca Ayu Suroso (43219010068)
2. Zuhri Husain (43219010156)
Kelas : Selasa 07.30 – 10.00 (B-203)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. 2
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidah-Nya
lah penulis dapat ,menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses Pengambilan
Keputusan” tepat waktu.
Makalah “Proses Pengambilan Keputusan Dalam Sistem informasi” disusun guna
memenuhi tugas besar 1 pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM selaku
dosen mata kuliah ini. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
3. 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………..4
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………….. 4
1.3 TUJUAN ………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SISTEM PENGAMBILAN ……………………… 5
2.2 TAHAP – TAHAP …………………………………………………. 6
2.3SISTEM PENGAMBILAN …………………………………………6
2.4INTELIJEN BISNIS ………………………………………………... 8
2.5APLIKASI PERUSAHAAN ………………………………………..8
2.6 KEUNTUNGAN INTELEJENSI ………………………………….. 9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang Masalah
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet telah membawa
setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktifitas dengan lebih akurat, berkualitas dan
cepat. Setiap organisasai dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi
untuk menjalankan berbagai aktifitasnya secara elektronis. Para Manager di berbagai
organisasi juga diharapkan dapat dengan mudah untuk menganalisis kinerjanya secara
konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dikaitkan dengan pentingnya dalam proses
pengambilan keputusan manajemen. Dapat kita ketahui bahwa masih kurangnya
organisasi baik pada sektor publik maupun organisasi pada sektor swasta yang
menerapkan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan, khususnya pada
organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan latar belaknag di atas, maka kami akan
membahas mengenai pengambilan keputusan yang berbasiskan pada sistem informasi
manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pengambilan keputusan dan sistem informasi ?
3. Apa yang dimaksud intelejen bisnis didalam perusahaan?
4. Apa yang dimaskud constituencies intelejen bisnis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pengambilan keputusan sistem pengambilan
keputusan dan sistem informasi ?
2. Untuk mengetahui intelejen bisnis didalam perusahaan?
3. Untuk mengetahui constituencies intelejen bisnis ?
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.7Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan dan sistem informasi
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk
manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional
perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi
informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau
badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen.
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan
bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang
memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik
saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam
perusahaan. DSS adalah Sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan
baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah semi terstruktur. DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang
manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-
terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan
tertentu.
1.Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash
Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan
komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu
manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat
2.Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas
Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang
diorganisasikan, bila mana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam.
3. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
6. 6
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak
biasa.
4. Menurut Sprague dan Carlson (Sprague et.al., 1993), sistem yang berbasis
komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka
memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual
dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai
komponen utama.
5. Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan adalah Sistem yang
interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model
keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak
terstruktur.
6. Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan
adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada
penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan.
2.2 Tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan
sebagai berikut
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat
diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
7. 7
2.3 Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan
dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung keputusan
maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception.
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangkat keras maupun
lunak. Masing – masing tingkatan berdasarkan tingkatan kemampuan berdasarkan perbedaan
tingkat teknik, lingkungan dan tugas yang akan dikerjakan. Ketiga tingkatan tersebut adalah :
a. Sistem Pendukung Keputusan (Specific DSS)
b. Pembangkit Sistem Pendukung Keputusan (DSS Generator)
c. Peralatan Sistem Pendukung Keputusan
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail.
Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama
dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan
penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit
pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh:
Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana
pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
8. 8
sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat
atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh: Pengembangan
teknologi baru,
2.4 Intelejen bisnis didalam perusahaan
Intelejen bisnis (bahasa inggris: business intelligence) adalah istilah yang digunakan untuk
mendefinisikan proses yang terkait dengan aktivitas pengumpulan, pengendalian dan
pemanipulasian, dan penganalisisan data dari sumber masa lalu dan sekarang, serta menyediakan
pelaporan intelejen (terkait dengan pemahaman atas rekaman kondisi masa lalu hingga sekarang)
yang memfasilitasi para pengambil keputusan bisnis yang terinformasi baik. Oleh karenanya,
intelijen bisnis sering disebut juga sebagai sistem pendukung keputusan.
Ide utama dalam intelejen bisnis adalah:
1. Apa yang diberikan adalah informasi yang bersifat kritis bagi usaha terkait perilaku
dan tren bisnis dan pasar, yang disajikan secara tepat waktu dan bersifat interaktif.
2. Terdapat kemampuan untuk mencari dan menggali informasi kunci yang
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan untuk membantu pengambilan keputusan
secara lebih baik.
3. Informasi disajikan pada waktu yang tepat, bisa dibaca dan dipahami dengan baik.
4. Intelejen bisnis yang handal malah akan bisa digunakan untuk mengungkap atau
menemukan adanya cacat dalam proses bisnis
5. Akhiran yang diraih dalam intelejen bisnis setidaknya ada tiga: kepuasan pelanggan,
pengurangan biaya, dan peningkatan pendapatan.
Intelejen bisnis semakin dibutuhkan bagi perusahaan yang berperan sebagai pembuat dan
distributor, khususnya manakala mereka mendapat tekanan dari pesaing terkait
persaingan harga.
2.5 Aplikasi dalam sebuah perusahaan
Inteligensi bisnis bisa diterapkan untuk tujuan bisnis berikut, dengan tujuan untuk
mendapatkan nilai bisnis
1. Perkiraan - program yang membuat hierarki dari metrik performansi (lihat juga Model
Referensi Metrik) dan pengukuran yang menginformasikan pimpinan bisnis tentang
progres kearah tujuan bisnis (manajemen proses bisnis).
2. Analitis - program yang membuat proses kuantitatif supaya sebuah bisnis mencapai
keputusan yang optimal dan melakukan penemuan pengetahuan bisnis. Biasanya
mengikutkan: penggalian data, penggalian proses, analisis statistik, analitis
prediksi, pemodelan prediksi, pemodelan proses bisnis, silsilah data, pemrosesan
kejadian kompleks dan analitis preskriptif.
9. 9
3. Pelaporan/pelaporan perusahaan - program yang membangun infrastruktur untuk laporan
strategis untuk melayani manajemen strategis dari suatu bisnis, bukan pelaporan
operasional. Seringkali mengikutkan visualisasi data, sistem informasi
eksekutif dan OLAP.
4. Kolaborasi/platform kolaborasi - program yang membuat wilayah yang berbeda (baik
dalam dan luar bisnis) bekerja sama lewat berbagi data dan pertukaran data elektronik.
5. Manajemen pengetahuan - program yang membuat data perusahaan diarahkan oleh
strategi dan praktik untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, menyalurkan,
dan mengadopsi wawasan dan pengalaman yang benar-benar berpengetahuan bisnis.
Manajemen pengetahuan mengarah ke manajemen pembelajaran dan penyesuaian
peraturan.
Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-
aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu
kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang
telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis
diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan
pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya
2.6 Keuntungan Intelegensi Bisnis
Beberapa keuntungan penggunaan intelijensi bisnis diantaranya menigkatkan profit,
menurunkan biaya, peningkatan pemasaran, mempermudah pengambilan keputusan. Dalam
hal peningkatan keuntungan, intelijensi bisnis dapat membantu mengambil keputusan yang
bersifat strategis yang di mana keputusan yang tepat tentunya akan mempengaruhi
pendapatan perusahaan yang juga akan berdampak pada keuntungan perusahaan.
10. 10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana
sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan
semacam informasi yang berguna bagi manajemen.
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa
inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi
berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Intelejen bisnis (bahasa inggris: business intelligence) adalah istilah yang digunakan
untuk mendefinisikan proses yang terkait dengan aktivitas pengumpulan, pengendalian dan
pemanipulasian, dan penganalisisan data dari sumber masa lalu dan sekarang, serta
menyediakan pelaporan intelejen (terkait dengan pemahaman atas rekaman kondisi masa
lalu hingga sekarang) yang memfasilitasi para pengambil keputusan bisnis yang terinformasi
baik.