Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen pengetahuan dan bagaimana pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam organisasi.
2. Ada beberapa komponen utama dalam manajemen pengetahuan yaitu perolehan, penyimpanan, penyebaran, penerapan, dan pembangunan modal organisasi.
3. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk memaksimalkan pengetahuan organisasi agar dap
1. ARTIKEL
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
DISUSUN OLEH :
FRENGKY S. SIHOMBING (43219110090)
KELAS : B-203
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA MERUYA
2020/2021
2. ARTIKEL SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
ABSTRAK
Sistem informasi manajemen memiliki berbagai komponen, struktur ataupun jenisnya.
Dalam pembahasan saat ini, akan dibahas tentang Sistem pengelola pengetahuan ataupun
manajemen pengetahuan (knowledge management).
Manajemen pengetahuan merupakan salah satu unsur utama dalam penerapan sistem
informasi dalam segala aspek kehidupan khususnya dalam organisasi/perusahaan.
Implementasi manajemen pengetahuan yang baik dan maksimal menghasilkan berbagai
inovasi atau ide baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan organisasi dan perusahaan.
Manajemen pengetahuan terbagi atas berbagai struktur dan susunan yang sudah
merupakan bagian penting yang membantu pertumbuhan organisasi perusahaan yang akan
dibahas dalam artikel ini.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication
Technology) atau TIK yang sangat fenomenal telah membawa dunia memasuki era baru
globalisasi yang lebih cepat dan dinamis. Keberadaan TIK telah berdampak pada hampir
seluruh aspek kehidupan umat manusia, membentuk masyarakat berpengetahuan (knowledge
society), khususnya masyarakat informasi (information society). Pertumbuhan bidang TIK
selain menjadi katalis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), juga
telah memicu dan mendorong perkembangan manajemen kelembagaan atau organisasi.
Banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri,
dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal.
Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana
organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang
terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer
dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan system dan memotivasi
seluruh personil yang terlibat.
Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian,
3. maka sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis, komputer bukanlah persyarat mutlak
bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam praktek agaknya menjadi suatu
kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa
bantuan kemampuan sebuah komputer.
Berdasarkan keterangan diatas, manajemen pengetahuan yang mumpuni dibutuhkan
dalam pengembangan dan pertumbuhannya yang sangat penting untuk dibahas dan
dipraktekkan.
LITERATUR TEORI
Manajemen Pengetahuan (bahasa Inggris: Knowledge management) adalah kumpulan
perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi,
meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan pengalaman
semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau
yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu organisasi. Fokus dari MP adalah untuk
menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang
bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan.
Cut Zurnali (2008) mengemukakan istilah knowledge management pertama sekali
digunakan oleh Wiig pada tahun 1986, saat menulis buku pertamanya mengenai
topik Knowledge Management Foundations yang dipublikasikan pada tahun 1993. Akhir-akhir
ini, konsep knowledge management mendapat perhatian yang luas. Hal ini menyatakan secara
tidak langsung proses pentransformasian informasi dan intellectual assets ke dalam enduring
value. Knowledge management merupakan kekhususan organisasi (organization-specific),
ketika perhatian dasarnya adalah ekploitasi dan pengembangan organizational knowledge
assets kepada tujuan-tujuan organisasi selanjutnya. Knowledge management bukan merupakan
sesuatu yang lebih baik (better things), tapi untuk mengetahui bagaimana mengerjakan sesuatu
dengan lebih baik (things better).
Kegiatan manajemen pengetahuan (MP) ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi
semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,
keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada umumnya, motivasi
organisasi untuk menerapkan MP antara lain:
4. Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam
bentuk eksplisit
Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat
Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi
Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi
Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal
Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan
pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka
Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja
Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah
tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi
bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi,
dan data. Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam memahami MP.
Transfer pengetahuan (salah satu aspek dari manajemen pengetahuan) dalam berbagai
bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan dalam
kerja, magang, perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program mentoring.
Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan untuk
melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan, sistem pakar, dan repositori pengetahuan.
Mengutip pendapat Henczel dalam Singh (2007), Cut Zurnali mengemukakan bahwa
untuk mendefinisikan knowledge benar-benar sulit sebagaimana menggabungkan banyak
intangibles seperti pengalaman (experience), intuisi (intuition), pertimbangan (judgement),
keahlian (skill), dan pelajaran yang dipelajari (lessons learned), yang secara potensial
memperbaiki berbagai tindakan. Knowledge merupakan keadaan kognitif pikiran yang dicapai
dengan menggabungkan pemahaman dan kognisi (understanding and cognition). Hal ini sering
ditunjukkan sebagai penyusunan dan pendokumentasian knowledge seperti patents, databases,
manuals, reports, procedures, dan white papers.
Terdapat beberapa definisi manajemen pengetahuan, yang dirangkum Singh dalam Cut Zurnali
(2008), yaitu:
5. 1. Menurut Dimttia dan Oder (2001), manajemen pengetahuan adalah mengenai
penggalian dan pengorganisasian pengetahuan untuk mengembangkan organisasi yang
menguntungkan dan lebih efisien. Secara terperinci Dimttia dan Oder memaparkan
bahwa manajemen pengetahuan merupakan proses menangkap keahlian kolektif
organisasional, di mana pun pengetahuan tersebut berada, baik di dalam database, pada
paper-paper, atau di kepala orang, dan kemudian mendistribusikan pengetahuan
tersebut ke mana pun agar dapat menghasilkan pencapaian yang terbesar.
2. Menurut Wiig (1999), manajemen pengetahuan adalah bangunan sistematis, eksplisit
dan disengaja, pembaharuan, dan aplikasi pengetahuan untuk memaksimalkan
efektivitas yang berkenaan dengan pengetahuan organisasi dan pengembalian kembali
aset pengetahuan organisasi.
3. Menurut Townley (2001), manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses
menciptakan dan berbagi pengetahuan ke seluruh organisasi untuk mengoptimalkan
pencapaian misi dan tujuan organisasi. Jadi, manajemen pengetahuan adalah mengenai
meningkatkan penggunaan pengetahuan organisasional melalui praktik-praktik
manajemen informasi dan pembelajaran organisasi untuk mencapai keunggulan
kompetetitif dalam pengambilan keputusan.
PEMBAHASAN
A. Bidang Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan telah menjadi aspek penting di banyak perusahaan di mana para
manajernya menyadari bahwa keberhasilan perusahaan mereka bergantung pada kemampuan
perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan.
Mengelola Pengetahuan
Pengetahuan merupakan aset produktif dan strategis yang sentral dalam perekonomian
informasi di zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial. Dengan
pengetahuan, perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya
yang terbatas. Tanpa pengetahuan, perusahaan akan kurang efektif dan efisien, dan terancam
gagal. Karena itu perusahaan perlu program manajemen pengetahuan.
6. Meskipun konsep Manajemen Pengetahuan asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah
berkembang dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu,
sebuah sistem Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem informasi
manajemen (MIS) terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan dan dibuat tersedia bagi
mereka yang membutuhkannya. Inti dari Manajemen Pengetahuan selanjutnya perlu
didesain ‘pengembang pengetahuan’ untuk merancang perangkat lunak komputer untuk
mengendalikan database pengetahuan, dan ‘pilihan pembelajaran’ yang akan memandu
pengguna dalam menemukan, pada suatu waktu, informasi yang akan melayani pengembangan
pribadi dan kebutuhan kerja mereka.
Suatu perusahaan digital adalah suatu perusahaan yang hampir seluruh hubungan bisnis
penting dari organisasi dengan pelanggan, para pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan
dijembatani secara digital. Proses bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan
terorganisasi, terkoordinasi, dan terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang
bernilai. Didalam perusahaan digital, informasi sekecil apapun yang diperlukan untuk
mendukung keputusan bisnis dapat tersedia kapanpun dan dimanapun pada perusahaan
tersebut.
Pentingnya dimensi pengetahuan
Terdapat perbedaan antara data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Data sebagai
aliran kejadian atau transaksi yang dicatata oleh sistem suatu organisasi, dan bermanfaat hanya
dalam transaksi itu sendiri, dan tidak untuk yang lainnya. Untuk mengubah data menjadi
informasi, perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menyusun data ke
dalam kategori2 yang mudah digunakan. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan,
perusahaan harus memanfaatkan lebih banyak lagi sumber daya untuk menemukan pola,
aturan, dan konteks dimana pengetahuan tersebut berguna. Kebijaksanaan adalah pemikiran
perorangan atau kelompok dalam menerapkan pengetahuan untuk memecahkan suatu maslaah.
Pengetahuan yang terekam dalam pikiran karyawan dan bebas terdokumentasikan disebut
pengetahuan tersirat. Dan pengetahuan yang sudah didokumentasikan disebut pengetahuan
eksplisit. Melalui sekumpulan data, kegiatan terencana dengan pengukuran yang teliti,
percobaan, dan masukan dari pelanggan maupun lingkungan sekitar, organisasi mendapatkan
pengalaman.
7. Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses bisnis yang dikembangkan dalam
organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan menerapkan pengetahuan.
Manajemen pengetahuan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempelajari
lingkungan sekitar dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam proses bisnisnya.
a. Pemerolehan Pengetahuan
Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung pada jenis
pengetahuan yang dicarinya. Sistem manajemen pengetahuan yang pertama mencoba
membangun pusat data yang berisi dokumen, laporan , presentasi, dan praktik. Sistem ini
kemudian dikembangkan untuk menyertakan dokumen tidak terstruktur seperti email.
b. Penyimpanan Pengetahuan
Setelah berbagai dokumen, pola, dan aturan pakar terkumpul, data tersebut harus disimpan
sehingga dapat diambil kembali dan digunakan oleh para karyawan. Penyimpanan pengetahuan
umumnya, melibatkan proses pembuatan basis data. Sistem manajemen dokumen mengubah
data ke dalam bentuk digital, menyusun indeks , dan menandai dokumen2 yang diperlukan
berdasarkan kerangka kerja yang koheren dengan bentuk akhirnya suatu basis data yang dapat
menyimpan berbagai dokumen.
c. Penyebaran pengetahuan
Portal, email, pesan instan, dan teknologi mesin pencari telah ditambahkan ke dalam
serangkaian teknologi kolaborasi dan sistem perkantoran yang digunakan untuk berbagi
agenda, dokumen, data, dan grafik.
d. Penerapan Pengetahuan
Agar investasi yang yang ditanamkan tidak terbuang sia-sia, pengetahuan baru harus
dimasukkan ke dalam proses bisnis dan sistem aplikasi yang penting, termasuk aplikasi
perusahaan yang mengelola proses bisnis internal dan hubungannya dengan luar.
e. Membangun Modal Organisasi dan Modal Manjemen: Kolaborasi, Komunitas Praktik, dan
Lingkungan Perkantoran.
Para manajer dapat membantu dengan cara mengembangkan peranan dan tanggung jawab baru
dalam organisasi untuk memperoleh pengetahuan. Direktur Pengetahuan, (CKO) adalah
8. eksekutif senior yang bertanggung jawab dalam program manajemen pengetahuan perusahaan.
CKO berguna untuk mendapatkan pengetahuan baru dan memanfaatkan pengetahuan baru agar
lebih berguna lagi. Komunitas Praktik (COP) adalah jaringan umum informasi yang teridir atas
para profesional dan karyawan baik di dalam maupun luar perusahaan.
Jenis Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem manajemen –pengetahuan perusahaan adalah sistem serba guna yang digunakan
oleh perusahan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, dan menerapkan
pengetahuan dan muatan digital. Sistem kerja pengetahuan (KWS) adalah sistem yang
dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuan, dan para pekerja dibidang pengetahuan yang
lainnya yang bertugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan
mereka.
B. Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan
Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan menggunakan sejumlah
teknologi untuk menyimpan dokumen terstruktur dan tidak terstruktur, mencari keahlian
karyawan, mencari informasi, menyebarkan pengetahuan, dan menggunakan data dari aplikasi
perusahaan dan sistem perusahaan yang penting lainnya. Masalah utama yang dihadapi adalah
menyusun pengetahuan terturktur tersebut ke dalam perpustakaan dan membuat pengetahuan
tersebut dapat diakses di seluruh perusahaan.
Kadangkala manajer mambutuhkan informasi berbentuk dokuman yag tidak benar-
benar terstruktur seperti email,dll. Pengetahuan ini disebut pengetahuan semiterstruktur. Pusat
penyimpanan penegtahuan adalah kumpulan pengetahuan internal dan eksternal yang berada
dalam satu lokasi untuk efisiensi pengelolaanya dan penggunaannya.
Perangkat Kolaborasi dan Sistem Manajemen Pembelajaran
Social bookmarking mempermudah pencarian, dan juag berbagai informasi dengan
memungkinkan para pengguna menyimpan bookmark mereka untuk halaman web dan situs
web publik dan menandai bookmark ini dengan kata kunci. Sistem manajemen pembelajaran
(LMS) menyediakan alat bantu untuk manajemen, pengirman, pelacakan, dan penilaian
berbagai jenis pembelajaran dan pelatihan karyawan.
9. C. Sistem Kerja Pengetahuan
SKP adalah system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para
pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan
pengetahuan baru bagi perusahaan mereka. Perusahaan juga memiliki system khusus bagi
pekerja pengetahuan untuk membantu membuat pengetahuan baru dan menjamin bahwa
pengetahuan ini terintegrasi secara tepat dalam bisnis. Sistem ini memerlukan akses yang
mudah ke basis pengetahuan eksternal: perangkat keras computer yang canggih yang dapat
mendukung peranti lunak dengan banyak grafis, analisis, manajemen dokumen, kemampuan
komunikasi dan antar muka yang user-friendly. Aplikasi system kerja pengetahuan secara
umum dibagi tiga, yaitu:
1. Desain Berbantuan Komputer (computer aided design – CAD) membuat proses
penciptaan dan revisi rancangan menjadi otomatis, dengan menggunakan komputer dan
peranti lunak grafis yang rumit. Berguna bagi para insinyur, perancang grafis, dan
manajer pabrik dalam memberikan kendali yang lebih tepat mengenai rancangan
industri dan pabrikasi.
2. Sistem realitas virtual memiliki kemampuan visualisasi, penerjemahan, dan simulasi
yang jauh melebihi sistem desain dengan bantuan komputer. Sistem ini menggunakan
peranti lunak grafis interaktif untuk mendapatkan simulasi buatan komputer yang
sangat mirip dengan kenyataan hingga bahkan para pengguna hampir mempercayai
bahwa mereka dalam dunia nyata. Berguna bagi para perancang grafis, arsitek, insinyur
dan pekerja medis dalam menciptakan obyek-obyek fotorealistik dan simulasi yang
presisi.
3. Workstation Investasi khusus pada industri keuangan, untuk mendayagunakan
pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang, dan manajer portofolio.
Perusahaan memilikis sistem khusus bagi pekerja pengetahuan untuk membantu pengetahuan
baru dan menjamin bahwa pengetahuan ini terintegrasi secara tepat dalam bisnis.
Pekerja pengetahuan dan kerja pengetahuan
Pekerja pengetahuan meliputi arsitek, ilmuan, dan insyinyur yang bertugas menciptakan
pengetahuan dan informasi diberbagai organisasi. Pekerja pengethauan melakukan tiga peran
kunci yang sangat penting bagi organisasi dan manajer yang bekerja dalam organisasi:
10. Menjaga aliran pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan
perusahaan dalam teknologi
Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan khusus mereka
berbagai perubahan yang terjadi dan kesempatan yang muncul
Bertindak sebgaia agen perusahaan, mengevaluasi, merintis dan mendukung proyek
perubahan
Persyratan Sistem Kerja Pengetahuan
Pekerja pengetahuan memerlukan sistem kerja pengetahuan yang sangat spesifik dengan
grafis, alat bantu analisis , dan kemampuan komunikasi dan manajemen dokumen yang
canggih. Sistem ini memerlukan kekutaan komputasi yang mendasar untuk menagani grafik2
yang rumit atau perlu perhatian yang kompleks yang dibutuhkan oleh pekerja pengetahuan.
Contoh Sistem Kerja Pengetahuan
Aplikasi sistem kerja pengetahuan dibagi menjadi tiga ; sistem perencanaan dibantu
komputer, sistem relitas virtual untuk simulasi dan pemodelan, dan workstration keuangan.
Desain berbantu komputer (CAD) membuat proses penciptaan dan revisi rancangan menjadi
otomatis dengan menggunakan komputer dan peranti lunak grafis yang rumit. Sistem realitas
virtual, memiliki kemampuan virtualisasi, penerjemahan, dan simulasi yang jauh melebihi
sistem desain dengan bantuan komputer. Industri keuangan menggunakan workstation
investasi khusus untuk mendayagunakan pengetahuan dan waktu dari para pialang, pedagang,
dan manajer portofolio.
Kategori Manajemen Pengetahuan
Tacit Knowledge
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit
untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al.,2004). Tacit knowledge tidak
dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang
yang bekerja di dalam suatu organisasi.
Menurut Polanyi (1966) tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:
11. 1. Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar.
2. Susah untuk diucapkan.
3. Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman.
4. Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling).
Berdasarkan pengertiannya, maka tacit knowledge dikategorikan sebagai personal knowledge
atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari individu (perorangan).
Explicit Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk dikomunikasikan dan
dibagi (Carrillo et al., 2004). Menurut pernyataan Polanyi (1966) pada saat tacit knowledge
dapat dikontrol dalam benak seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada
pemahaman dan aplikasi secara tacit, maka dari itu semua pengetahuan berakar dari tacit
knowledge.
Secara umum explicit knowledge dapat dijabarkan sebagai :
1. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
2. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan dikomunikasikan
Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam
bentuk tulisan atau pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat
mempelajarinya secara independent.
Elemen Pokok Knowledge
People
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar
untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
Technology
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam
mendukung alat-alat perusahaan.
Processes
12. Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan, mentransformasikan, dan
menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan
proses tertentu.
TIPE SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN
Terdapat 3 tipe dari sistem manajemen pengetahuan yang sangat penting: sistem manajemen
pengetahuan keseluruhan perusahaan, sistem kerja pengetahuan, dan teknik kecerdasan.
Gambar di bawah memperlihatkan penerapan dari sistem manajemen pengetahuan untuk
masing-masing 3 kategori utama tersebut.
Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan (enterprise-wide knowledge
management systems) merupakan upaya keseluruhan perusahaan yang bertujuan umum untuk
mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, serta menerapkan isi dan pengetahuan digital.
Sistem-sistem ini meliputi kapabilitas untuk mencari informasi, menyimpan data yang
terstruktur dan yang tidak terstruktur, serta menempatkan keahlian dari karyawan di dalam
perusahaan. Sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan juga termasuk teknologi
pendukung, seperti portal, mesin pencari, kolaborasi dan alat bantu sosial bisnis, dan sistem
manajemen pembelajaran. ·
Perkembangan perangkat lunak dan workstation canggih yang terhubung ke jaringan untuk
membantu teknisi dan ilmuwan dalam menemukan pengetahuan baru telah menciptakan sistem
13. kerja pengetahuan baru seperti perancangan yang dibantu komputer, visualisasi, simulasi, dan
sistem realitas virtual. Sistem kerja pengetahuan (knowledge work systemsKWS) adalah
sistem yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan, dan para pekerja di bidang
pengetahuan lainnya yang bertugas memperoleh dan menciptakan pengetahuan baru bagi
perusahaan mereka.
Manajemen pengetahuan juga meliputi kelompok yang beraneka ragam dari teknik
kecerdasan (intelligent techniques) seperti penelusuran data, sistem ahli, jaringan neural,
logika fuzzy, algoritme genetika, dan agen intelegen. Teknik-teknik ini memiliki tujuan yang
berbeda beda, dari yang menitikberatkan pada penemuan pengetahuan (penelusuran data dan
jaringan neural/jaringan syaraf), hingga penyaringan informasi dalam bentuk atur.in untuk
suatu program komputer (sistem ahli dan logika fuzzy), untuk menemukan solusi yang optimal
bagi permasalahan (algoritme genetika).
Tipe Proyek Manajemen Pengetahuan
Studi yang dilakukan oleh Davenport (Davenport & De Panjang 1999) mengidentifikasi empat
jenis utama dari proyek manajemen pengetahuan yang berkaitan dengan poin hit-nya:
Menciptakan simpanan pengetahuan
Penekanannya adalah pada menangkap pengetahuan dan memperlakukan pengetahuan sebagai
entitas yang terpisah dari orang-orang yang membuat dan menggunakannya. Jadi yang
dilakukan adalah membuat dokumen yang berisi pengetahuan yang telah direkam dan disimpan
di sebuah toko di mana ia bisa dengan mudah diakses.
Meningkatkan akses terhadap pengetahuan dan transfer atasnya
Menekankan pada aktivitas menyediakan akses ke pengetahuan atau untuk memfasilitasi
transfer pengetahuan antara individu. Dalam hal ini, kesulitan biasanya terletak pada
bagaimana menemukan orang-orang dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk secara efektif
dan kemudian mentransfernya ke orang lain.
Hal ini juga akan tergantung pada peningkatan kemampuan teknologi organisasi yang
bersangkutan. Kegiatan proyek ini biasanya didasarkan komunal, seperti bentuk: komunitas
online atau komunitas tatap muka, workshop, seminar, sistem desktop video conferencing, scan
dokumen dan perangkat bersama lainnya.
14. Menyuburkan lingkungan pengetahuan
Kegiatan yang berkaitan proyek membangun lingkungan berkontribusi pada penciptaan,
diseminasi, dan menggunakan pengetahuan yang lebih efektif. Kegiatan dimasukkan di sini,
seperti pembentukan kesadaran dan sosialisasi terkait perhatian pentingnya berbagi
pengetahuan. Hal ini juga termasuk adalah bagaimana mengubah perilaku dan memberikan
insentif untuk berbagi pengetahuan.
Mengelola pengetahuan sebagai suatu aset
Fokus di sini adalah memperlakukan pengetahuan serta aset lainnya dalam neraca. Namun sifat
pengetahuan yang tidak konkret berwujud memang membuatnya sangat sulit untuk diubah dan
diperkirakan dalam konteks keuangan.
Tujuan Penerapan Knowledge Manajemen
Pelaksanaan manajemen pengetahuan atau manajemen pengetahuan akan memberikan
pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung, beberapa manfaat dari manajemen pengetahuan atau manajemen
pengetahuan untuk perusahaan seperti:
Menghemat waktu dan biaya. Dengan sumber pengetahuan yang terstruktur dengan
baik, maka perusahaan akan mudah untuk menggunakan pengetahuan itu untuk konteks
lain, sehingga perusahaan akan dapat menghemat waktu dan biaya.
Peningkatan aset pengetahuan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan
kepada setiap karyawan untuk menggunakannya, sehingga proses pemanfaatan
pengetahuan di lingkungan perusahaan akan meningkat, yang pada akhirnya kreativitas
dan inovasi proses akan terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan
kompetensinya.
Kemampuan beradaptasi. Perusahaan akan dapat dengan mudah beradaptasi dengan
lingkungan bisnis yang berubah terjadi.
Peningkatan produktfitas. Ada pengetahuan dapat digunakan kembali untuk proses atau
produk yang akan dikembangkan, sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.
15. Keuntungan Dalam Manajemen Pengetahuan
Memiliki nilai sebagai alat untuk manajemen atau saluran komunikasi dengan
staf dan administrator.
Melalui Standard Operation Procedure, seluruh staf dan karyawan akan mengetahui dengan
jelas, mencoba memahami tujuan dan sasaran, serta kebijakan perusahaan dan prosedur.
Dengan demikian setiap orang dalam organisasi akan menerima pesan yang jelas dari Standard
Operation Procedure.
Standard Operation Procedure
Juga dapat digunakan sebagai alat atau referensi untuk melakukan pelatihan bagi staf dan
karyawan, serta untuk karyawan baru.
Standard Operation Procedure dapat mengurangi waktu yang terbuang
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik untuk manajemen
maupun bagi staf dan karyawan. Jika tidak ada pekerjaan manual, sehingga jika ada kesulitan
sesuatu dalam menyelesaikan pekerjaan harus dicari cara pertama untuk memecahkan, atau
didiskusikan terlebih dahulu dengan rekan-rekan dan atasan, dan ini berarti buang-buang
waktu. Lain halnya bila cara solusi yang tersedia secara tertulis, maka akan pelaksanaan lebih
cepat dan lebih banyak waktu disimpan, dan dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
yang lain.
Dengan bantuan pengawasan yang dilakukan dalam proses kerja
Standard Operation Procedure dapat dilaksanakan lebih konsisten, dan memastikan penciptaan
produk standar, bahkan jika dilakukan oleh orang-orang yang berbeda dan tidak pada
pelaksanaan waktu yang sama.
Proses Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) Dalam Organisasi
Pengembangan knowledge managemen pada kondisi sekarang ini, organisasi biasanya
menggunakan media-media sebagai sarana komunikasi antar sumber daya manusia yang ada
di organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan.
1. Rapat secara berkala
2. Diskusi secara berkala
16. 3. Pertemuan bulanan
4. Intranet
5. Surat edaran/ surat keputusan
6. Papan pengumuman
7. Intranet/ media massa.
Untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan sumber daya manusia di suatu
organisasi yang merupakan perwujudan dari model socialzation, externalization, combination,
internalization (SECI) , menurut Nonaka dan Takeuchi (2004, dalam Setiyoso, et.al, 2009)
digunakan perangkat teknologi informasi yang ada di organisasi melalui empat cara
konversi yaitu sosialisasi, eksternalisasi, internalisasi, & kombinasi.
Menurut Setiarso (2009, p35) untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan SDM
disuatu perusahaan merupakan perwujudan dari model SECI (Socialization, Externalization,
Combination, Internalization) milik Nonaka, digunakan perangkat teknologi yang ada di
perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari SECI:
Sosialisasi
Proses sosialisasi antar SDM di perusahaan salah satunya dilakukan melalui pertemuan tatap
muka (rapat, diskusi, dan pertemuan bulanan). Dengan demikian SDM dapat saling berbagi
knowledge dan pengalaman yang dimilikinya sehingga tercipta knowledge baru. Rapat dan
diskusi yang dilakukan secara berkala harus memiliki notulen rapat. Notulen rapat ini
kemudian menjadi bentuk explicit (dokumentasi) dari knowledge.
Di dalam sistem KM yang akan dikembangkan, fitur-fitur Collaboration, seperti e-mail, diskusi
elektronik, communities of practice memungkinkan pertukaran tacit knowledge yang dimiliki
seseorang sehingga perusahaan semakin mampu belajar serta melahirkan ide-ide baru, kreatif,
dan inovatif. Perusahaan telah mendorong penggunaan intranet dan e-mail kepada seluruh
karyawannya. Hal ini baik untuk dilakukan karena bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi,
mempercepat proses aktivitas, dan menumbuhkan budaya belajar.
Eksternalisasi
Sistem KM akan sangat membantu proses eksternalisasi ini,yaitu proses untuk
mengartikulasikan tacit knowledge akan menjadi suatu konsep yang jelas. Dukungan terhadap
17. proses eksternalisasi ini, dapat diberikan dengan mendokumentasikan notulen rapat (bentuk
eksplisit dari knowledge yang tercipta saat diadakannya pertemuan) ke dalam bentuk elektronik
untuk kemudian dapat dipublikasikan kepada yang berkepentingan. Perusahaan telah
mendatangkan expert untuk melakukan serangkaian kegiatan sesuai dengan bidang
keahliannya, yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Dengan mendatangkan expert, akan terdapat
knowledge baru dalam perusahaan yang dapat dipelajari, dikembangkan dan dimanfaatkan
untuk meningkatkan kompetensi sumber daya.
Kombinasi
Proses konversi knowledge melalui kombinasi adalah mengkombinasikan berbagai explicit
knowledge yang berbeda untuk disusun ke dalam sistem KM. Media untuk proses ini dapat
melalui intranet (forum diskusi), database perusahaan dan internet untuk memperoleh sumber
eksternal. Fitur-fitur enterprise portal seperti knowledge organization system yang memiliki
fungsi untuk pengkategorian informasi (taksonomi), pencarian, dan sebagainya sangat
membantu dalam proses ini.
Data yang telah tersimpan dalam system dianalisis terutama untuk analisis data kondisi daerah,
keuangan, operasional, serta yang bersifat strategis, seperti pembuatan indikator-indikator
kinerja. Demikian pula content management memiliki fungsi untuk mengolah informasi
perusahaan baik terstruktur (database) maupun tidak terstruktur (dokumen, laporan, notulen)
dapat mendukung proses kombinasi ini.
Internalisasi
Semua dokumen data, informasi dan knowledge yang sudah didokumentasikan dapat
disebarkan, dan terjadilah peningkatan knowledge SDM. Sumber-sumber explicit knowledge
dapat diperoleh melalui media intranet (database perusahaan), surat edaran atau surat
keputusan, papan pengumuman dan internet serta media massa sebagai sumber external untuk
dapat mendukung proses ini sistem perlumemiliki alat bantu pencarian dan pengambilan
dokumen.
Content Management, selain mendukung proses kombinasi, juga dapat memfasilitasi proses
internalisasi pemicu untuk proses ini adalah penerapan “learning by doing”. Fitur-fitur terdapat
pada fungsi learning akan sangat membantu terlaksananya proses ini. Selain itu pendidikan dan
pelatihan (training) dapat mengubah pelajaran tertulis (explicit knowledge) menjadi tacit
knowledge pada karyawan.
18. Peranan Manajemen Pengetahuan
Penerapan manajemen pengetahuan di dalam setiap perusahaan yang berbasis pengetahuan
akan berdampak kepada :
Cara kerja baru berkolaborasi, cara baru dalam merajut keahlian untuk tujuan-tujuan
khusus;
Cara baru dalam mengelola karyawan;
Cara baru melatih dan mendidik dalam perusahaan;
Cara dan metode baru untuk mendapatkan pengetahuan, mengorganisasi, dan
mengotomasikan serta penyebarannya;
Fokus baru bagi ilmu manajemen atas pengorganisasian pekerjaan dengan perspektif
pengetahuan, manajemen pengetahuan untuk memfasilitasi pertumuhan dan inovasi
serta rincian penting pengelolaan pengetahuan;
Fokus baru bagi penyusunan strategi dalam mengembangkan pengetahuan dan modal
intelektual dan berhubungan dengan peluang dan kaitannya dengan pengembangan
kemampuan untuk merealisasikan dan menangkap kemungkinan-kemungkinan yang
ada.
Dalam manajemen pengetahuan terdapat 6 (enam) karakteristik perusahaan yang menjadikan
pengetahuan sebagai basis kompetensinya yaitu:
Kreativitas dan ide sebagai dasar di dalam berkreasi dan melakukan inovasi
Para anggotanya berpengetahuan, terampil dan kompeten dalam bidang pekerjaan
masing-masing.
Adanya hubungan dan rasa saling percaya dalam berbagi pengetahuan
Data menjadi sangat esensial dalam menjalankan tugas operasional
Memberi perhatian kepada orang dan bagaimana mereka dapat bekerja bersama untuk
mencapai kinerja perusahaan.
19. Perusahaan mengelola sendiri pengetahuannya.
Dari sekian banyak keuntungan dan manfaat sebagaimana diatas, Anantatula (2005)
menyimpulkan keuntungan dan manfaat yang diharapkan oleh organisasi adalah :
Meningkatkan kolaburari dalam organisasi,
Meningkatkan keterampilan karyawan,
Meningkatkan mutu, produk, dan layanan.
Faktor-Faktor Penting Implementasi Manajemen Pengetahuan
Berikut adalah beberapa faktor yang mendukung implementasi manajemen pengetahuan di
sebuah organisasi.
Manusia
Pada dasarnya manajemen pengetahuan berada dalam pikiran manusia. Manusia jugalah yang
merupakan pelaku dari proses-proses yang ada dalam manjemen pengetahuan. Jika konsep
manajemen pengetahuan tidak bisa dijalankan maka faktor utamanya adalah manusia atau
orang-orang yang ada di organisasi.
Kepemimpinan
Melalui kepemimpinan dapat dibangun sebuah visi yang kuat yang dapat menggerakkan
seluruh anggota organisasi untuk mencapai visi organisasi. Seorang pemimpin harus
menampakkan tindakan nyata, tidak hanya sekedar retorika. Maka seorang pemimpin harus
mengerahkan kapasitas intelektual yang dimilikinya dan terjun langsung untuk mengawal
jalannya manajemen pengetahuan. Untuk itulah seorang pemimpin dengan kepemimpinannya
yang baik harus memiliki determinasi . yang tinggi terhadap capaian organisasi.
Teknologi
Teknologi informasi tidak bisa dihindari, maka sebuah organisasi harus memaksimalkan fungsi
tenologi informasi dalam menjalankan manajemen pengetahuan. Sebuah organisasi yang ada
pada zaman teknologi informasi sebagaimana yang disampaikan oleh Alfin Toffler maka
organisasi tersebut akan tertingal dan kolaps.
20. Organisasi
Organisasi berkaitan dengan aspek operasional dari aset-aset pengetahuan, termasuk fungsi-
fungsi, proses-proses, struktur organisasi formal dan informal, ukuran dan indikator
pengendalian, proses penyempurnaan, dan rekayasa proses bisnis. Olehkarena itu organisasi
harus fleksibel menyikapi perubahan.
Belajar
Peran learning organization sangat penting dalam implementasi manajemen pengetahuan
terutama dengan lima aktifitas LO yang diharapkan, yaitu: penyelesaian masalah secara
sistematis, pengujicobaan pendekatan-pendekatan baru, belajar dari pengalaman masa lalu,
belajar dan praktek, transfer pengetahuan secara cepat dan efisien ke seluruh organisasi.
Langkah Strategik Implementasi Manajemen Pengetahuan
Langkah strategik implementasi manajemen pengetahuan, menurut Tiwana (2000) adalah
sebagai berikut :
Analisis Infrastruktur
Mengaitkan Manajemen Pengetahuan dengan Strategi Bisnis
Mendesain Infrastruktur Manajemen Pengetahuan
Mengaudit Aset dan Sistem Pengetahuan yang Ada
Mendesain Tim Manajemen Pengetahuan
Menciptakan Blueprint Manajemen Pengetahuan
Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan
Prototype dan Uji Coba
Perubahan, Kultur, dan Struktur Penghargaan
Evaluasi Kinerja, Mengukur ROI, dan Perbaikan Sistem Manajemen Pengetahuan
Dari langkah implementasi manajemen diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesuksesan
implementsai manajemen pengetahuan sangat tergantung pada beberapa aspek, yaitu
21. infrastruktur teknologi, struktur, system penghargaan, dan kultur. Selain aspek tersebut dalam
mengimplementasikan manajemen pengetahuan memiliki beberapa factor pendukung saling
berkaitan satu sama lain. Adapun factor pendukung implementasi menejemen pengetahuan
menurut beberapa pakar dan ahli (dalam sangkala, 2007) sebagai berikut:
1. Kondisi social
Menurut Davis (1998), dinyatakan bahwa efektifitas manajemen pengetahuan memerlukan
perubahan fundamental dalam organisasi dalam melakukan kegiatanya. Pendapat lainya
dikemukakan oleh Krogh (1998), kondisi social yang seharusnya tercipta dan dibangun terus
menerus oleh organisasi untuk mendorong penciptaan pengetahuan.
2. Kondisi Organisasi.
Proses penciptaan pengetahua, selain ditentukan oleh koondisi social juga sakngat ditentukan
kondisi organisasi
3. Kondisi teknologi.
Adanya teknologi informasi dan komunikasi dalam memfasilitasi dan menciptakan
pengetahuan adalah untuk menghubungkan orang dengan orang lain untuk mengeksplisitkan
pengetahuan.
4. Penyelarasan Strategi Manajemen Pengetahuan dengan Strategi Organisasi.
Dalam mengimplementasikan terhadap ide-ide pengetahuan harus terintegrasi dalam proses
penyusunan strategi manajemen pengetahuan dengan strategi organisasi, karena strategi
manajemen pengetahuan merupakan bagian satu kesatuan dari strategi organisasi.
TEKNIK CERDAS
Kecerdasan Tiruan
Organisasi menggunakan teknologi kecerdasan tiruan untuk menangkap pengetahuan individu
dan kolektif dan untuk mengkodifikasi serta memperluas basis pengetahuan. Kecerdasan
Tiruan (atau artificial intelligence) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis
komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berperilaku seperti manusia.
Sistem seperti itu akan mampu mempelajari bahasa ibu, menjalankan tugas-tugas fisik yang
berkoordinasi (robotic), menggunakan perlengkapan pemahaman yang menginformasikan
22. perilaku fisik dan bahasanya, sistem pemahaman oral dan visual, dan berusaha menyamai
keahlian manusiawi dan pengambilan keputusan (sistem pakar).
Kecerdasan buatan tidak memiliki fleksibilitas, keluasan, dan keumuman dari kecerdasan
manusia, tapi dapat digunakan untuk menangkap, mengodekan, dan memperluas pengetahuan
perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk:
1. Membantunya menangkap dan menyimpan pengetahuan tersirat;
2. Menemukan pengetahuan;
3. Menghasilkan solusi bagi masalah tertentu yang terlalu besar dan kompleks untuk dianalisa
oleh manusia; dan
4. Membantu perusahaan mencari dan menyaring informasi.
Sistem-sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan untuk menangkap
pengetahuan yang tersembunyi. Jaringan saraf tiruan dan penggalian data digunakan untuk
penemuan pengetahuan. Teknik cerdas lainnya yang dibahas didasarkan pada teknologi
kecerdasan buatan (AI) yang terdiri dari sistem berbasis komputer.
Menangkap Pengetahuan : Sistem Ahli
Sistem ahli adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan yang tersembunyi dalam
keahlian manusia yang sangat spesifik dan terbatas cakupannya. Sistem ini menangkap
pengetahuan dari pekerja pakar dalam bentuk serangkaian aturan. Serangkaian aturan ini
dimasukkan ke dalam memori atau pembeljaaran perusahaan.
a. Bagaimana Sistem Ahli Bekerja
Sistem ahli membuat model pengetahuan menusia menjadi serangkaian aturan yang secara
kolektif disebut basis pengetahuan. Strategi yang digunakan untuk melakukan pencarian dalam
basis pengetahuan disebut mesin inferensi. Dalam penalaran maju, mesin inferensi dimulai
dengan informasi yang dimaksudkan oleh pengguna dan mencari informasi dalam basis
pengetahuan untuk akhirnya mencapai suatu keputusan.
Kecerdasaran Organisasional : Penalaran Berbagai Kasus
23. Pengetahuan organisasional dapat ditangkap dan disimpan dengan menggunakan
penalaran berbasis kasus .Dalam penalaran berbasis kasus deskripsi dari pengalaman masa lalu,
seorang spesialis yang dipresentasikan sebagai contoh kasus disimpan dalam basis data untuk
digunakan kembali di suatu waktu pada saat seorang pengguna berhadapan dengan kasus baru
dengan parameter yang serupa.
Teknik-Teknik Kecerdasan Lainnya
Sistem Logika Fuzzy : Logika Fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang dapat
merepresentasikan sistem yang telah disebutkan , dengan menciptakan aturan yang
menggunakan nilai subjektif atau nilai yang mendekati. Logika fuzzy dapat menjelaskan
fenomena atau proses tertentu secara linguistik, kemudian merepresentasikannya dalam
sejumlah kecil aturan yang fleksibel.
Jaringan Saraf Tiruan : Jaringan saraf tiruan digunakan untuk menyelesaikan masalah
masalah yang kompleks dan sulit dipahami, dimana sejumlah besar data mengenai masalah
tersebut telah dikumpulkan.
Algoritma Genetik : Algortitma genetik berguna untuk mendapatkan solusi optimal untuk
masalah spesifik dengan memeriksa sejumlah besar kemugkinan solusi untuk maslaah tersebut.
Sistem AI Hibrida : Algoritma genetik, logika fuzzy, jaringan saraf tiruan dan sistem ahli
dapat diintegrasikan menjadi aplikasi tunggal untuk mengambil manfaaat dari fitur-fitur terbaik
teknologi tersebut. Sistem seperti ni disebut sistem kecerdasan buatan hibrida.
Agen Intelejen
Agen intelejen adalah program peranti lunak yang bekerja di latar belakang tanpa
intervensi manusia secara langsung untuk menjalankan tugas-tugas yang spesifik , berulang,
dan dapat diprediksi. Aplikasi pemodelan berbasis agen telah dikembangkan untuk
memodelkan tingklah laku komsunem, pasar saham, dan rantai pasokan.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENGETAHUAN DALAM PERUSAHAAN
1. Perusahaan Procter & Gamble (P&G) Ltd
24. Hampir seluruh manusia di dunia menggunakan sampo, sabun, detergen, pewangi ruangan,
pasta gigi dan berbagai produk perawatan tubuh serta rumah tangga lain. Hebatnya, miliaran
penduduk di dunia menggunakan merek produk yang berasal dari induk perusahaan yang sama
yaitu Procter and Gamble Company (P&G Co.)
Tak heran, jika P&G menjadi salah satu induk perusahaan terbesar di dunia. Bahkan nilai
kapitalisasi pasarnya telah mencapai hampir US$ 225 miliar.
Bahkan di Asia saja, P&G tercatat memiliki tiga miliar konsumen atau lebih dari setengah
populasi manusia di dunia. P&G Asia tersebar di China, Jepang, Korea, Hong Kong, India,
Australia, Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Thailand, Sri
Lanka, Malaysia, dan Bangladesh.
Induk perusahaan ini memang hanya memiliki 2 perusahaan makanan. Tapi terdapat banyak
merek milik P&G lain yang digunakan konsumen dari berbagai negara setiap hari.
Struktur Perusahaan
Struktur organisasi kami terdiri dari Unit Bisnis Global, Operasi Penjualan dan Pasar, Layanan
Bisnis Global, dan Fungsi Perusahaan. Struktur ini menggabungkan manfaat skala global
dengan fokus lokal pada konsumen dan pelanggan ritel dalam setiap negara tempat penjualan
produk P&G.
Portofolio kami disusun di sekitar 10 Unit Bisnis Global (GBU) berdasarkan kategori, dan
pemimpin bisnis kategori kami memiliki otoritas pengambilan keputusan yang penuh atas
bisnisnya. Ini adalah kategori di mana P&G menempati posisi pemimpin pasar dan di mana
teknologi produk memberikan perbedaan performa yang penting bagi konsumen. GBU
bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi bisnis secara keseluruhan, pemutakhiran
produk baru dan inovasi, serta rencana pemasaran. 10 kategori kami meliputi Perawatan Bayi,
Perawatan Kain, Perawatan Keluarga, Perawatan Wanita, Perawatan Tubuh, Perawatan
Rambut, Perawatan Rumah, Perawatan Mulut, Perawatan Kesehatan Pribadi, serta Perawatan
Kulit dan Pribadi.
Merek dan produk P&G
25. Operasi Penjualan dan Pasar (Selling and Market Operations/SMO) kami bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi go-to-market pada tingkat lokal, dan
termasuk pelanggan ritel khusus, kanal perdagangan, dan tim khusus kenegaraan. Fokus
mereka adalah penjualan, distribusi, penataan produk untuk dijual, eksekusi harga, serta
perdagangan yang efektif dan efisien untuk konsumen, kanal, pelanggan, dan pasar dalam enam
wilayah:
Asia Pasifik
Eropa
Tiongkok Raya
India, Timur Tengah, dan Afrika (IMEA)
Amerika Latin
Amerika Utara
Layanan Bisnis Global (GBS) beroperasi dan mendukung infrastruktur, operasi, sistem, dan
layanan bersama yang menjalankan P&G. GBS juga menemukan, mengembangkan, dan
menerapkan teknologi untuk mengakselerasi dan memajukan pekerjaan merek P&G.
26. Fungsi Perusahaan menyediakan strategi dan analisis portofolio tingkat perusahaan, akuntansi
perusahaan, perbendaharaan, pajak, tata kelola, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan
hukum.
2. Perusahaan tempat saya bekerja
Bergerak dibidang distribusi, pemasangan sekaligus servis jendela/pintu otomatis dan peralatan
yang menggunakan sensor otomatis.
Bekerja sama dengan perusahaan luar negeri yang sejenis.
Produknya merupakan produk impor yang lansung dipasangkan dan juga produk impor yang
dimodifikasi perusahaan.
Melakukan 3 jenis pelatihan ataupun training yaitu: pelatihan skill, pelatihan teknologi dan
pelatihan tim.
Distribusi, pemasangan, dan servis dilakukan dengan tidak melibatkan pihak luar perusahaan.
Distribusi dilakukan menggunakan jasa kurir kantor dikarenakan Produk yang dipasarkan akan
langsung dipasangkan oleh teknisi perusahaan.
Perbandingan kedua perusahaan dalam hal manajemen pengetahuan
Kedua perusahaan merupakan perusahaan yang berbeda yang mempunyai ciri khas tersendiri,
itu artinya proses dan strategi manajemen pengetahuan yang diterapkan juga berbeda.
KESIMPULAN
Manajemen pengetahuan tediri dari berbagai komponen, tipe, model, cara implementasi
yang sudah dijelaskan dalam pembahasan artikel ini. Manajemen pengeahuan merupakan salah
satu sumber daya penting dalam pengelolaan organisasi atau perusahaan.
Dalam mengelola pengetahuan, suatu perusahaan harus melengkapi 4 syarat indikator
sebagai perusahaan digital, harus bisa memanajemen pengetahuan dalam suatu perusahaan,
kita bisa menentukan sistem kerja pengetahuan dalam perusahaan, dan harus tahu mengenai
kecerdasan tiruan maupun teknik kecerdasan lainnya yang bisa digunakan dalam perusahaan.
27. Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu Sistem pengelolaan rantai
pasokan, Sistem pengelolaan relasi pelanggan, Sistem perusahaan, dan Sistem pengelolaan
pengetahuan. Manajemen Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek
membuat, memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun
berada, untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi.
SKP adalah sistem yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para
pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan menciptakan
pengetahuan baru bagi perusahaan mereka.
Kecerdasan Tiruan (atau artificial intelligence [AI]) adalah upaya untuk
mengembangkan system berbasis computer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
yang berperilaku seperti manusia. Teknik kecerdasan lainnya terdiri atas jaringan sistem saraf,
fuzzy logic, algoritma genetik dan intelegent agent.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_pengetahuan
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-pengetahuan/
Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:
Managing the Digital Firm.
Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
Atchokers. (2013, April 17). Pantang Menyerah. Dipetik November 27, 2015, dari
MENGELOLA PENGETAHUAN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Ferdiansyah, H. (2010, January 5). Sistem Informasi Manajemen. Dipetik November
27, 2015, dari Mengelola Pengetahuan ( Ringkasan BAB II )
Mu'alim, E. (2012, December 21). tjek erdi.com. Dipetik November 27, 2015, dari
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Muzayyin. (2011, September 25). MUZAYYIN. Dipetik November 27, 2015, dari
Ringkasan Bab 11: MENGELOLA PENGETAHUAN
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of
Supply Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International
Journal of Supply Chain Management, 7(5), 418-427.
28. Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure Implications
of Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal
of Supply Chain Management, 9(2), 648-655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth Rekomendasi
Trend Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management
accounting in supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain Supply
Chain Management, 7(2), 145-156.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775.
Putra, Y. M. (2019). Sistem Manajemen Pengetahuan. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A
Proposed Model for SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of
marketing capabilities and export performance of SMEs: A proposed study. European
Journal of Business and Management, 10(22).
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi).
EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.