SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Program Studi magister Manajemen
Bidang Minat Sumber Daya Manusia
Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pengampu Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
ERVANSYAH PUTRA
NIM 530015787
A. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang saya menulis Makalah ini, karena saya tertarik dengan metode DSS
yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena menurut Saya
DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan memudahkan pengembangan bisnis dan
sistem pengambilan keputusan baik bagi organisasi yang berorientasi pada laba maupun
organisasi yang bersifat publik demi menghasilkan sebuah keputusan yang baik bagi
kepentingan publik.
Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai
di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen
maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular
di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS.
Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu
organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun
area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di
kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS.
DSS (Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang diklasifikasikan
menurut dukungan terhadap level manajemen.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu
mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk
menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak
terstruktur.
DSS ( Decision Support System ) atau biasa disebut Sistem Pengambilan Keputusan
(SPK), pada awalnya mempunyai definisi: suatu sistem yg menyediakan sarana bagi para
manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yg akan dibuat.
Tujuannya adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur
(unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1)
sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada
hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan
digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang.
Definisi lain dari DSS adalah (1) sistem tambahan, (2) mampu untuk mendukung analisis
data secara ad hoc dan pemodelan keputusan, (3) berorientasi pada perencanaan masa
depan dan (4) digunakan pada interval yang tak teratur atau tak terencanakan.
Sedangkan Menurut Keen dan Scoot Morton, Sistem Pendukung Keputusan
merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan
komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan yang berbasis komputer untuk
manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993) :
1. Sistem yang berbasis komputer;
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4. Melalui cara simulasi yang interaktif;
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan
ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer. Dari beberapa
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa Decision Support System (DSS) bukan merupakan
alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu mengambil
keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan
relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat
dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan
keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Makalah ini membahas tentang Dinas Pendidikan Kab. Aceh Tengah dan
Penerimaan Pegawai Kontrak pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dengan
menggunakan DSS (Decision Support System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
1. Mendefinisikan DSS (Decision Support System)
2. Mendefinisikan Jenis DSS
3. Mendefinisikan Tujuan DSS
4. Mendefinisikan Alasan Organisasi Menggunakan DSS dalam skala Besar
5. Mendefinisikan Manfaat DSS bagi Organisasi
6. Mendefinisikan Sejarah DSS (Decision Support System)
7. Mendefinisikan Faktor Pendukung DSS
8. Mendefinisikan Pembuat Keputusan
9. Pengembangan DSS
10. Contoh Penggunaan DSS pada DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH
TENGAH
11. Kesimpulan dari Makalah
C. Metode Pengumpulan Data
Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi-
informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B serta buku
rujukan dan modul pembelajaran dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Universitas Terbuka. Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar :
1. Database
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan
DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
melalui simulasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System
(DBMS)
2. Model Base
Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format
kuantitatif (misal: model matematika) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-
komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Communication (dialog subsystem/user interface)
Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan
sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan
subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga
pengguna/user dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui
subsistem yang dibuat ini yaitu dengan menyediakan antarmuka.
Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen :
1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user
untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti
keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi
sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan
tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.
3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna
sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.
4. Knowledge Management
Subsistem optional ini mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang
berdiri sendiri.
Menurut Sprague dan Carlson, DSS memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993)
yaitu :
1. Sistem yang berbasis komputer;
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4. Melalui cara simulasi yang interaktif;
5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan
ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.
Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristiknya antara
lain :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by
perception
2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur dan tak struktur
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
5. Memiliki subsistem - subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen
Berikut adalah bagan karakteristik dan kemampuan ideal suatu DSS :
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-
terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi
terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari
pimpinan puncak sampai dari manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga group.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkait.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design,
choice.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda.
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa.
8. DSS mudah untuk digunakan
9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi,
jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya mengambil
keputusan).
10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.
11. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada penyempurnaan sistem dan
kebutuhan baru.
12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana.
13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standart atau sesuai keinginan user)
dalam menganalisis berbagai keputusan.
14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa
memberikan solusi yang efisien dan efektif.
Cara kerja system DSS
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap - tahap yang harus dilalui dalam
proses pengambilan keputusan (DSS) sebagai berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ), Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace ), Tahap ini merupakan proses pengembangan dan
pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Hal tersebut merupakan
representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi
dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace ), Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap
berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan /
dengan memperhatikan kriteria - kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace ), Tahap ini dilakukan penerapan
terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta
pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
APLIKASI TERAPAN DSS (Decision Support System)
DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem
berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan), sehingga DSS sangat popular di kalangan
manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses
pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung
sebuah aplikasi Decision Support System (DSS). Berikut adalah beberapa contoh aplikasi
yang menggunakan DSS :
1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Tengah Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara
pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile
matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang
terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah.
2. Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam
Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas
Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan
sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok
pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft
Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya. Dari hasil
implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat
membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan
jabatan dan perencanaan karir di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah.
3. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan anggaran
yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran
operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam
menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan. Sistem Pendukung
Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang menggunakan
kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran komposisi anggaran
operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk program Analisis Anggaran.
Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel kebijakan berupa
jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya yang
mempengaruhi anggaran penerimaan dan pengeluaran pada menu proyeksi sehingga
didapatkan anggaran proyeksi dari tahun ke tahun. Setiap efek perubahan atas variabel
kebijakan akan divisualisasikan dalam bentuk grafik.
4. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama di Pulau
Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas
Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan
dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan perbaikan dan
terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual
sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu penanganan dalam hal ini
pembuatan Analisis Keputusan.
5. Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision
Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini
dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports
8.5. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi,
data lalulintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan mengacu pada
MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan berupa alokasi dana tiap
propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan
dari jalan yang ditinjau.
6. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia
Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit
ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
nasabah. Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI
memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran
kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya
BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan
kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai dulu kelayakan proposal
kreditnya. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem
informasi dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision
Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan
secara interaktif. Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini
menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya.
Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat
membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai
kelayakan proposal kredit.
7. DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan AHP
dan OMAX produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah
satu alat yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam
perusahaan. Hotel perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat
bertahan dan bersaing dalam efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem
yang dapat membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen-
departemen yang ada. Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk pembobotan dan
Objectives Matrix (OMAX) untuk pengukuran produktivitas. Hasil dari aplikasi yang
dibuat adalah berupa informasi mengenai kriteria-kriteria apa saja yang mempengaruhi
kinerja hotel.
Klasifikasi DSS (Decision Support System)
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan DSS. Hoi Apple dan Whinstone
mengklasifikasikan DSS sebagai berikut:
 Text Oriented DSS: berisi informasi yang diwakili secara teks yang dapat
mempengaruhi keputusan. Hal ini memungkinkan dokumen dibuat secara elektronik,
direvisi dan dipandang sesuai kebutuhan.
 Database Oriented DSS: Database memainkan peran utama di sini; Ini berisi data
terorganisir dan sangat terstruktur.
 Spreadsheet Oriented DSS: berisi informasi di lembar penyebaran yang
memungkinkan pembuatan, pengamatan, modifikasi pengetahuan prosedural dan juga
menginstruksikan sistem untuk menjalankan instruksi mandiri. Alat yang paling
populer adalah Excel dan Lotus 1-2-3.
 Solver Oriented DSS: didasarkan pada pemecah, yang merupakan algoritma atau
prosedur yang ditulis untuk melakukan perhitungan tertentu dan jenis program tertentu
 Rules Oriented DSS: mengikuti prosedur tertentu yang diadopsi sebagai peraturan.
 Compound DSS: dibangun dengan menggunakan dua atau lebih dari lima struktur
yang dijelaskan di atas.
Tipe-tipe DSS (Decision Support System)
 Status Inquiry System: membantu dalam mengambil keputusan manajemen tingkat
operasional, manajemen, atau tingkat menengah, misalnya jadwal kerja harian ke mesin
atau mesin ke operator.
 Data Analysis System: analisis komparatif dan penggunaan rumus atau algoritma,
misalnya analisis arus kas, analisis persediaan dll.
 Information Analysis System: Dalam sistem ini data dianalisis dan laporan informasi
dihasilkan. Misalnya, analisis penjualan, sistem piutang dagang, analisis pasar dll.
 Accounting System: Melacak informasi akuntansi dan keuangan, misalnya, akun
akhir, piutang, hutang akun, dll yang melacak aspek utama bisnis.
 Model Based System: Model simulasi atau model optimasi yang digunakan untuk
pengambilan keputusan jarang digunakan dan menciptakan panduan umum untuk
operasi atau manajemen.
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang
perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya
merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-
ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai
sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi
dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model
matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat
mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan
komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang
berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi
sarana penunjang (tools) bagi mereka
B. JENIS DSS
Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter.
Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu
itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (mengusulkan keputusan)
6. Make decisions (membuat keputusan)
DSS tersusun atas komponen sebagai berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data
yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa
yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-
hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan
keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
C. TUJUAN DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti
keputusan tersebut.
3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efesiensi.
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
D. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
1. Meningkatkan efisiensi pribadi
2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam
sebuah organisasi)
3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi
4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan
5. Meningkatkan pengendalian organisasi
6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan
7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi
8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang
 · Kebutuhan akan informasi yang akurat.
 · DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
 · Kebutuhan akan informasi baru.
 · Manajemen diamanahi DSS.
 · Penyediaan informasi yang tepat waktu.
 · Pencapaian pengurangan biaya.
10. Membantu mengotomasikan proses manajerial.
11.Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16. Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
E. SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna
computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat
berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing
membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan
istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT,
bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management
Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi
computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan
kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N.
Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control
(perencanaan startegis, control manajemen)
F. FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial-
end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
G. PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan
keputusan yaitu Simon dan Mintzberg.
1. Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
1. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat
tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu
denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
2. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut.
Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang
terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian
konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing-
masing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh
Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
 Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan.
 Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang akan dilakukan.
 Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara
yang sudah ada.
 Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah
dilakukan
2. Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini
mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu
interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasional mengemukakan bahwa
manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan
bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada
empat peranan desisional menurut mintzberg :
 Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka
peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
 Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang
menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang
belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul
seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
 Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce
allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi
kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan
anggaran operasi tahunan.
 Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi
perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara
perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan
serikat kerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1. Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data
yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model
yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika).
Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti”
komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besarnya jam lembur
karyawan, dan lain sebagainya
H. CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
ACEH TENGAH
Sistem Pendukung Keputusan Beserta Komponen, Manfaat Dan Tujuannya Lengkap–
Sistem pendukung keputusan merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (knowledge management)) yang digunakan untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini juga dapat
dianggap sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk pengambilan
keputusan-isu spesifik semi-terstruktur. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan
sebagai sistem yang dapat mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, orientasi
perencanaan masa depan berorientasi keputusan, dan digunakan pada waktu yang tidak biasa.
 Tahapan SPK:
1. Definisi masalah
2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
 Tujuan dari SPK:
1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan sistem lain seperti Artificial Intelligence,
Expert Systems, Fuzzy Logic, dll. SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan.
Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah, terutama dalam
berbagai isu yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi yang lebih cepat dan hasil yang lebih dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh
pengambil keputusan, tapi dia bisa menjadi stimulan bagi para pengambil keputusan
dalam memahami masalah, karena mampu menghadirkan berbagai solusi alternatif.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum, Sistem Pendukung Keputusan yang dikembangkan oleh tiga komponen
utama, yaitu manajemen database, Basis Model dan Sistem Software / User Interface.
Komponen SPK dapat digambarkan sebagai berikut.
 Database Management, Adalah subsistem dari data yang terorganisir dalam database.
Data adalah suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar dan dalam
lingkungan.
 Model Base, Adalah model yang mewakili masalah dalam format kuantitatif (model
matematika sebagai contoh) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan,
termasuk tujuan permaslahan (tujuan), komponen terkait, keterbatasan yang ada
(kendala), dan hal-hal terkait lainnya .
 User Interfase / Pengelolaan Dialog, Kadang-kadang disebut sebagai subsistem
dialog, penggabungan antara dua komponen sebelumnya, yaitu Manajemen Database
dan Model Basis tergabung dalam tiga komponen (user interface), setelah sebelumnya
menjabat dalam bentuk model komputer untuk memahami.Tujuan dari Sistem
Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) :
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan
efisiensinya
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan,
terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi
ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi
yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf
pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas
juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik
untuk menjalankan sebuah bisnis
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat.
Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang
bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para
pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan
cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari
sebuah sistem computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para
pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak
scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan
ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan
persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di
dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi
produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat
mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan
karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan
pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk
membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan
yang kurang
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon
(1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan
menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah
informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian
kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan
keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system
berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil
keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan
pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah
dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau
membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya. Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi
pendukung keputusan akan melakukan:
 Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
 Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
 Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan
produk baru.
 Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan
pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat,
teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan
memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat
tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang
tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis
Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan
manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat
terpercaya kepada pengguna. Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem
Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
 Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier,
data riset pasar, dsb).
 Penformatan dan penggunaan data.
 Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan
analisa berbasis pengambilan keputusan.
 Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring
dan analisa terhadap data.
DSS Design Approach (Structured)
Berbagai Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS):
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima
atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat
banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan
mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang
khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-
benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan
pada data tersebut.
2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi
berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia
terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah,
pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan
kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan
simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau
strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan
metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau
strategi.
6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi
agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua
eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta
digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional
dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk
seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan
serta strategi dari manipulasi data.
8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu
yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah
suatu model knowledge driven DSS.
Implementasi DSS di Dunia Kerja
Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah
penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu
bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai
penerbangan atau airline industry. Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi
berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna
dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses
serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang
memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam
diagram dibawah ini, dimana;
 System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari
setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian
dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
 Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
 Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia
(Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada
dibawah manajemen perusahaan.
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan
tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai
keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per
divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis
data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil
analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan
tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
Pembagian Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi
Perusahaan
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk
Business Intelligence Dashboard;
1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi
perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung
proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan
dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan,
atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka
penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan
keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional
perusahaan).
Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system
pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam
perusahaan:
Elemen-elemen yang ditampilkan:
1. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya
dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum
pengaksesan dashboard.
2. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum
pengaksesan dashboard (H-1)
3. Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
4. Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
5. Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
6. Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
7. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
1. Pembelian per klien Travel Agent
2. Pembelian per perusahaan
3. Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki
bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).
I. PENGGUNAAN DSS PADA GOVERNMENT E-SERVICE DI DALAM DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak
lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat.
Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi
pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN ACEH TENGAH membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dalam pengambilan keputusan
yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.
Aplikasi yang menggunakan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service akan
membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai
kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu
jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh
Tengah, karena Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service berfungsi juga agar
hubungan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dan customer terjalin. Dengan
adanya Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service Dinas Pendidikan Kabupaten
Aceh Tengah dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management Dinas
Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah itu sendiri. Terutama saran tentang Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Tengah Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline
(Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah
dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan
lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari
segi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah maupun dari segi customer. DSS memberikan
keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat
menyampaikan keluhan-keluhan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah secara
langsung. Sedangkan dari segi PT. Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah DSS
memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan Dinas Pendidikan Kabupaten
Aceh Tengah (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat
langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dapat
mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh
Tengah.
J. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH
TENGAH SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN
EDUCATION DEPARTMENT CENTRAL OF ACEH
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di Dinas Pendidikan
Kabupaten Aceh Tengah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap
seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh
tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan
perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu
prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang
berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh
Tengah dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan
menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat
ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype
perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK
kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT.
Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta
diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Takengon pada data sampel adalah 71,25 %,
sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Banda Aceh pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK
kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang
berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif
Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah)
K. KESIMPULAN
DSS sangat bermanfaat bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah karena DSS
dapat mempermudah Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah untuk mengetahui keluhan-
keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Aceh Tengah juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga
bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah karena
dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis
bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
DAFTAR PUSTAKA
Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of Management
in Engineering, 6, No. 1, 1990.
Russel, J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs
and Their Impact”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3,
1992.
Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to
Contract Award”,Journal of ConstructionEngineering and Management, 118, No. 4, 1992.
Turban, E.,Decision Support System and Expert System Management Support Systems,
Prentice- Hall International, inc, 1995.
Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor
Prequalification”,Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998.
Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Evaluating Prequalification Criteria in
Contractor Selection”,Building and Environment, Vol. 29 No. 4, 1994.
Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Factors Influencing U.K. Construction
Clients’ Choice of Contractor”,Building and Environment, Vol. 29 No. 2, 1995.
Chan, D.W.M., Kumaraswamy, M.M., “An Evaluation of Construction Time Performance
in the Building Industry”,Building and Environment, Vol. 31 No. 6, 1996.
http://anhar-sib39.blogspot.com/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-ptDinas
Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah.html#!/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
http://www.kajianpustaka.com/
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-pendukung-keputusan-beserta-komponen-
manfaat-dan-tujuannya-lengkap/
http://duadania.blogspot.com/2009/05/dss-decision-support-system_25.html
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-
keputusan/
Rangkuman Materi Decision Support System (DSS)
Pengertian DSSDSS adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi
yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
Tujuan DSS
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Jenis-Jenis DSS
1. Retrive information element (Mengambil elemen-elemen informasi)
2. Analyze entries files (Menganalisis seluruh file)
3. Prepare reports form multiple files (Menyiapkan laporan dari berbagai file)
4. Estimate decisions qonsquences (Memperkirakan dari akibat. keputusan)
5. Propose decision (Mengusulkan. keputusan)
6. Make decisions (Membuat keputusan)
Model DSS
1. Model matematika
2. Database
3. Perangkat lunak
Keuntungan DSS
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Kelemahan DSS
1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua
pengaruh pada entity.
3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model
yang lebih kompleks.
Faktor Pendukung DSS
1. Faktor teknologi
2. Faktor kompleksitas struktural
3. Faktor pasar internasional
4. Faktor stabilitas politik
5. Faktor konsumerisme
6. Faktor intervensi pemerintah
7. Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
8. Faktor gaya pengambilan keputusa
9. Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah
Komponen - Komponen DSS
1. Subsistem pengelolaan data (database)
2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Dasar - dasar Pengambilan keputusan
1. Intuisi yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan
keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil
keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang
baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat
menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan
kekaburan
4. Fakta yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan
terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional yaitu Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat
dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan
keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.

More Related Content

What's hot

Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Randy Raynard
 
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...Asha Kusuma Pertiwi
 
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...Afifah Luthfiah
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...diah putri handayani
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Lisa Andriyani
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanLEo CoOlz
 
tugas kuliah sistem informasi manajemen
tugas kuliah sistem informasi manajementugas kuliah sistem informasi manajemen
tugas kuliah sistem informasi manajemenLelys x'Trezz
 
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 201712,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017fathiamunaf
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...DedenKrisdyanto
 
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaSlide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaIin Muslichah
 
Forum diskusi iv minggu v sistem informasi manajemen
Forum diskusi iv minggu v  sistem informasi manajemenForum diskusi iv minggu v  sistem informasi manajemen
Forum diskusi iv minggu v sistem informasi manajemenDonny_suryo
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemenguest73a527
 
Jenis jenis sistem informasi
Jenis jenis sistem informasiJenis jenis sistem informasi
Jenis jenis sistem informasiAdhy Setiawan
 
Sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerSistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerYuntika Andini
 
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...selyyuniarti
 

What's hot (20)

Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1Tugas sistem informasi kelompok 1
Tugas sistem informasi kelompok 1
 
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
SIM, pertemuan 12, Asha Kusuma Pertiwi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen...
 
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...
SIM 12, Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK) ATAU DSS...
 
ODSS
ODSSODSS
ODSS
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, telekomunikasi,...
 
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
Sim,lisa andriyani,hapzi ali,sistem pendukung pengambilan keputusan,universit...
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusanSistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
 
tugas kuliah sistem informasi manajemen
tugas kuliah sistem informasi manajementugas kuliah sistem informasi manajemen
tugas kuliah sistem informasi manajemen
 
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 201712,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017
12,sim,fathia suwaninda ,hapzi ali ,dds, akuntansi,universitas mercu buana 2017
 
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
SIM,Deden krisdyanto,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,Sistem pendukung pengambil ...
 
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem InformatikaSlide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
Slide Mata Kuliah Analisa Perancangan Sistem Informatika
 
Forum diskusi iv minggu v sistem informasi manajemen
Forum diskusi iv minggu v  sistem informasi manajemenForum diskusi iv minggu v  sistem informasi manajemen
Forum diskusi iv minggu v sistem informasi manajemen
 
Dss pert1
Dss pert1Dss pert1
Dss pert1
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Jenis jenis sistem informasi
Jenis jenis sistem informasiJenis jenis sistem informasi
Jenis jenis sistem informasi
 
Sistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputerSistem informasi berbasis komputer
Sistem informasi berbasis komputer
 
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...
SIM 12. Sely Yuniarti. Hapzi Ali. Decision Support System. Universitas Mercu ...
 
Cbis
CbisCbis
Cbis
 
Jurnal Sistem Informasi
Jurnal Sistem InformasiJurnal Sistem Informasi
Jurnal Sistem Informasi
 

Similar to DSS-MANAJEMEN

Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...septiansch1623
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support SystemMrirfan
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support SystemMrirfan
 
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...Nilam Rosfalina
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...AyuEndahLestari
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...DwiLarasati98
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...machildasari
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...Khusrul Kurniawan
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Abud Maha
 
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...Agnes Yulita Putri Aji
 
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.pptEndraPratama1
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...shafa safina
 
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...tri yunny kartika
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Pratiwi Rosantry
 

Similar to DSS-MANAJEMEN (20)

Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
Sim 12, septian hilmawan, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, sistem pengambilan ...
 
Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
 
Dss
DssDss
Dss
 
Sistem informasi dss
Sistem informasi  dssSistem informasi  dss
Sistem informasi dss
 
Sistem informasi dss
Sistem informasi  dssSistem informasi  dss
Sistem informasi dss
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Decision Support System
Decision Support SystemDecision Support System
Decision Support System
 
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
Sim12, nilam rosfalina, hapzi ali, dss (decision support system) , universita...
 
DSS
DSSDSS
DSS
 
Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13Artikel sim tm 13
Artikel sim tm 13
 
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
IMPLEMENTASI APLIKASI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT TELKOM INDONESIA (...
 
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
11, sim, dwi larasati, hapzi ali, sistem pendukung pengambilan keputusan, uni...
 
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SIM Minggu 12:Decision Support System (tugas machi...
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Kep...
 
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
Sim, 12 muhamad abud mahasin, hapzi ali, sistem pendukung pengambil keputusan...
 
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
12 SIM, Agnes Yulita Putri Aji, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Keputusan, Univer...
 
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
20180920DSSsistem_penunjang_keputusan.ppt
 
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
Tugas sim, shafa safina fahda, yananto mihadi, sistem pengambilan keputusan, ...
 
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
SIM Tri Yunny Kartika, 4316110077, Hapzi Ali, Sistem Pendukung Pengambilan Ke...
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem pengambilan...
 

More from Universitas Terbuka

Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Universitas Terbuka
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Universitas Terbuka
 
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018Universitas Terbuka
 

More from Universitas Terbuka (6)

Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, spk dss, sim, ut, 2018
 
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
Ervansyah putra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, eis & csf, sim, ut, 2018
 
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
Ervansyah putra, hapzi ali, rancangan sistem penjualan dengan sistem bonus, u...
 
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, e ktp, ut, 2018
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

DSS-MANAJEMEN

  • 1. Program Studi magister Manajemen Bidang Minat Sumber Daya Manusia Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengampu Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA ERVANSYAH PUTRA NIM 530015787 A. Latar Belakang Masalah Latar Belakang saya menulis Makalah ini, karena saya tertarik dengan metode DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan. Karena menurut Saya DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan memudahkan pengembangan bisnis dan sistem pengambilan keputusan baik bagi organisasi yang berorientasi pada laba maupun organisasi yang bersifat publik demi menghasilkan sebuah keputusan yang baik bagi kepentingan publik. Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS (Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang diklasifikasikan menurut dukungan terhadap level manajemen. DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur.
  • 2. DSS ( Decision Support System ) atau biasa disebut Sistem Pengambilan Keputusan (SPK), pada awalnya mempunyai definisi: suatu sistem yg menyediakan sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yg akan dibuat. Tujuannya adalah untuk menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur (unstructured). Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4) mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari seseorang. Definisi lain dari DSS adalah (1) sistem tambahan, (2) mampu untuk mendukung analisis data secara ad hoc dan pemodelan keputusan, (3) berorientasi pada perencanaan masa depan dan (4) digunakan pada interval yang tak teratur atau tak terencanakan. Sedangkan Menurut Keen dan Scoot Morton, Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur. Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993) : 1. Sistem yang berbasis komputer; 2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; 3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; 4. Melalui cara simulasi yang interaktif; 5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer. Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa Decision Support System (DSS) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu mengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
  • 3. B. Tujuan Penulisan Makalah Makalah ini membahas tentang Dinas Pendidikan Kab. Aceh Tengah dan Penerimaan Pegawai Kontrak pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dengan menggunakan DSS (Decision Support System), adapun tujuan dari Makalah ini yaitu: 1. Mendefinisikan DSS (Decision Support System) 2. Mendefinisikan Jenis DSS 3. Mendefinisikan Tujuan DSS 4. Mendefinisikan Alasan Organisasi Menggunakan DSS dalam skala Besar 5. Mendefinisikan Manfaat DSS bagi Organisasi 6. Mendefinisikan Sejarah DSS (Decision Support System) 7. Mendefinisikan Faktor Pendukung DSS 8. Mendefinisikan Pembuat Keputusan 9. Pengembangan DSS 10. Contoh Penggunaan DSS pada DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH 11. Kesimpulan dari Makalah C. Metode Pengumpulan Data Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau Informasi- informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B serta buku rujukan dan modul pembelajaran dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Universitas Terbuka. Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar : 1. Database Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS) 2. Model Base Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (misal: model matematika) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
  • 4. keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen- komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. 3. Communication (dialog subsystem/user interface) Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna/user dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem yang dibuat ini yaitu dengan menyediakan antarmuka. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen : 1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya. 2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain. 3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif. 4. Knowledge Management Subsistem optional ini mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Menurut Sprague dan Carlson, DSS memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993) yaitu : 1. Sistem yang berbasis komputer; 2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan; 3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual; 4. Melalui cara simulasi yang interaktif;
  • 5. 5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer. Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristiknya antara lain : 1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception 2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan 3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur 4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan 5. Memiliki subsistem - subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item 6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen Berikut adalah bagan karakteristik dan kemampuan ideal suatu DSS : 1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi- terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai dari manajer lapangan. 3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga group. 4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkait. 5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice. 6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda. 7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. 8. DSS mudah untuk digunakan 9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya mengambil keputusan).
  • 6. 10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. 11. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada penyempurnaan sistem dan kebutuhan baru. 12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. 13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standart atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. 14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif. Cara kerja system DSS Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap - tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan (DSS) sebagai berikut : 1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ), Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2. Tahap Perancangan ( Design Phace ), Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Hal tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. 3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace ), Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria - kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace ), Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. APLIKASI TERAPAN DSS (Decision Support System) DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer, termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan), sehingga DSS sangat popular di kalangan manajemen perusahaan. Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung
  • 7. sebuah aplikasi Decision Support System (DSS). Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang menggunakan DSS : 1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah. 2. Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland Delphi 5 sebagai compiller-nya. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah. 3. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan. Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk program Analisis Anggaran. Manajemen dapat melakukan perubahan atas variabel-variabel kebijakan berupa jumlah mahasiswa, jumlah dosen, pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya yang mempengaruhi anggaran penerimaan dan pengeluaran pada menu proyeksi sehingga didapatkan anggaran proyeksi dari tahun ke tahun. Setiap efek perubahan atas variabel kebijakan akan divisualisasikan dalam bentuk grafik. 4. DSS untuk penanganan jalan lintas timur sumatera. Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan
  • 8. dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus. Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu penanganan dalam hal ini pembuatan Analisis Keputusan. 5. Aplikasi LTDSS (Lintas Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision Support System (DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5. Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi, data lalulintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau. 6. DSS untuk kelayakan proposal kredit Bank Rakyat Indonesia Sekarang ini karena banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke Bank membuat bank tersebut harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah. Sebagai contoh : pemberian kredit Bank Rakyat Indonesia dimana BRI memberikan kredit kepada debitur tetapi melalui proses yang harus dilalui. Penyaluran kredit yang berhasil akan membawa keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BRI harus benar-benar hati-hati dalam menyalurkan kreditnya. Sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon debitor, BRI harus menilai dulu kelayakan proposal kreditnya. Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem informasi dirancanglah suatu Sistem Pendukung Keputusan Spesifik (Specific Decision Support Systems) SDSS yang dirancang dengan cara cepat (Quick Hit) dan pendekatan secara interaktif. Rancangan SDSS (Specific Decision Support Systems) ini menggunakan perangkat lunak Clipper 5.2 sebagai DSS Tools atau peralatan DSS-nya. Berdasarkan hasil uji coba sistem, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SDSS ini sangat membantu dan memudahkan pihak pengambil keputusan dalam tugasnya menilai kelayakan proposal kredit. 7. DSS untuk peningkatan produktivitas Hotel Bintang 3 di Surabaya menggunakan AHP dan OMAX produktivitas atau perbandingan antara input dan output merupakan salah satu alat yang berpengaruh dalam menentukan profitabilitas dan daya saing dalam perusahaan. Hotel perlu melakukan pengukuran produktivitas kerja supaya dapat bertahan dan bersaing dalam efisiensi dan efektivitas dengan hotel-hotel yang lain.
  • 9. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut, maka perlu adanya suatu sistem yang dapat membantu dalam mengukur produktivitas kerja dari departemen- departemen yang ada. Aplikasi dari sistem tersebut adalah sebuah aplikasi DSS dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP) untuk pembobotan dan Objectives Matrix (OMAX) untuk pengukuran produktivitas. Hasil dari aplikasi yang dibuat adalah berupa informasi mengenai kriteria-kriteria apa saja yang mempengaruhi kinerja hotel. Klasifikasi DSS (Decision Support System) Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan DSS. Hoi Apple dan Whinstone mengklasifikasikan DSS sebagai berikut:  Text Oriented DSS: berisi informasi yang diwakili secara teks yang dapat mempengaruhi keputusan. Hal ini memungkinkan dokumen dibuat secara elektronik, direvisi dan dipandang sesuai kebutuhan.  Database Oriented DSS: Database memainkan peran utama di sini; Ini berisi data terorganisir dan sangat terstruktur.  Spreadsheet Oriented DSS: berisi informasi di lembar penyebaran yang memungkinkan pembuatan, pengamatan, modifikasi pengetahuan prosedural dan juga menginstruksikan sistem untuk menjalankan instruksi mandiri. Alat yang paling populer adalah Excel dan Lotus 1-2-3.  Solver Oriented DSS: didasarkan pada pemecah, yang merupakan algoritma atau prosedur yang ditulis untuk melakukan perhitungan tertentu dan jenis program tertentu  Rules Oriented DSS: mengikuti prosedur tertentu yang diadopsi sebagai peraturan.
  • 10.  Compound DSS: dibangun dengan menggunakan dua atau lebih dari lima struktur yang dijelaskan di atas. Tipe-tipe DSS (Decision Support System)  Status Inquiry System: membantu dalam mengambil keputusan manajemen tingkat operasional, manajemen, atau tingkat menengah, misalnya jadwal kerja harian ke mesin atau mesin ke operator.  Data Analysis System: analisis komparatif dan penggunaan rumus atau algoritma, misalnya analisis arus kas, analisis persediaan dll.  Information Analysis System: Dalam sistem ini data dianalisis dan laporan informasi dihasilkan. Misalnya, analisis penjualan, sistem piutang dagang, analisis pasar dll.  Accounting System: Melacak informasi akuntansi dan keuangan, misalnya, akun akhir, piutang, hutang akun, dll yang melacak aspek utama bisnis.  Model Based System: Model simulasi atau model optimasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan jarang digunakan dan menciptakan panduan umum untuk operasi atau manajemen. PEMBAHASAN A. DEFINISI DSS DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu- ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi). DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan
  • 11. komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka B. JENIS DSS Usaha berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L. Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu : 1. Retrive information element (mengambil elemen informasi) 2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file) 3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files) 4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan) 5. Propose decision (mengusulkan keputusan) 6. Make decisions (membuat keputusan) DSS tersusun atas komponen sebagai berikut: 1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. 2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal- hal terkait lainnya. 3. Software System : merupakan program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem. 4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program komputer.
  • 12. C. TUJUAN DSS Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu : 1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut. 3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi. Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. D. MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN 1. Meningkatkan efisiensi pribadi 2. Mempercepat pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi) 3. Memfasilitasi komunikasi antarpribadi 4. Mempromosikan pembelajaran atau pelatihan 5. Meningkatkan pengendalian organisasi 6. Menghasilkan bukti baru untuk mendukung keputusan 7. Menciptakan keunggulan kompetitif melalui kompetisi 8. Mendorong eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan 9. Mengungkapkan pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang  · Kebutuhan akan informasi yang akurat.  · DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.  · Kebutuhan akan informasi baru.  · Manajemen diamanahi DSS.  · Penyediaan informasi yang tepat waktu.  · Pencapaian pengurangan biaya. 10. Membantu mengotomasikan proses manajerial. 11.Dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
  • 13. 12. Mengurangi kebutuhan akan training. 13. Meningkatkan kontrol manajemen. 14. Memfasilitasi komunikasi. 15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user. 16. Mengurangi biaya. 17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan. E. SEJARAH DSS (Decision Support System) Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan startegis, control manajemen) F. FAKTOR PENDUKUNG DSS : a. Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif. b. Mudah digunakan (user friendly). c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses trial- end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan. G. PEMBUATAN KEPUTUSAN Dalam pembuatan keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan yaitu Simon dan Mintzberg. 1. Keputusan menurut Simon Dalam bukunya terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
  • 14. 1. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi. 2. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena masing- masing memerlukan teknik yang berbeda. Kontribusi Simon yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :  Aktivitas intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan.  Aktivitas Design, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.  Aktivitas Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.  Aktivitas Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan 2. Keputusan Menurut Mintzberg Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu interpersonal, informasional, desisional. Peranan informasional mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada empat peranan desisional menurut mintzberg :  Pengusaha,ketika manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.  Orang yang menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
  • 15.  Pengalokasikan sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.  Nagasiator, dalam peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja. Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu: 1. Database 2. Model Base 3. Software System Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besarnya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya H. CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH Sistem Pendukung Keputusan Beserta Komponen, Manfaat Dan Tujuannya Lengkap– Sistem pendukung keputusan merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (knowledge management)) yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini juga dapat dianggap sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk pengambilan keputusan-isu spesifik semi-terstruktur. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang dapat mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, orientasi perencanaan masa depan berorientasi keputusan, dan digunakan pada waktu yang tidak biasa.
  • 16.  Tahapan SPK: 1. Definisi masalah 2. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan 3. Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan 4. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)  Tujuan dari SPK: 1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur 2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah 3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll. SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah : 1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. 2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah, terutama dalam berbagai isu yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi yang lebih cepat dan hasil yang lebih dapat diandalkan. 4. Walaupun suatu SPK mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, tapi dia bisa menjadi stimulan bagi para pengambil keputusan dalam memahami masalah, karena mampu menghadirkan berbagai solusi alternatif. Komponen Sistem Pendukung Keputusan Secara umum, Sistem Pendukung Keputusan yang dikembangkan oleh tiga komponen utama, yaitu manajemen database, Basis Model dan Sistem Software / User Interface. Komponen SPK dapat digambarkan sebagai berikut.  Database Management, Adalah subsistem dari data yang terorganisir dalam database. Data adalah suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar dan dalam lingkungan.
  • 17.  Model Base, Adalah model yang mewakili masalah dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contoh) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk tujuan permaslahan (tujuan), komponen terkait, keterbatasan yang ada (kendala), dan hal-hal terkait lainnya .  User Interfase / Pengelolaan Dialog, Kadang-kadang disebut sebagai subsistem dialog, penggabungan antara dua komponen sebelumnya, yaitu Manajemen Database dan Model Basis tergabung dalam tiga komponen (user interface), setelah sebelumnya menjabat dalam bentuk model komputer untuk memahami.Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) : 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur. 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer 3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya 4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah 5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis 6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
  • 18. 7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari kesalahan Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya. Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:  Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.  Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.  Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.  Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
  • 19. Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna. Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:  Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).  Penformatan dan penggunaan data.  Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.  Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data. DSS Design Approach (Structured)
  • 20. Berbagai Tipe Sistem Pendukung Keputusan (DSS): Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS. 1. DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar- benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut. 2. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out). 3. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya. 4. Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data. 5. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi. 6. Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb. 7. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data. 8. Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
  • 21. keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS. Implementasi DSS di Dunia Kerja Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai penerbangan atau airline industry. Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada. Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem. Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana;  System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.  Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.  Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
  • 22. Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini. Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
  • 23. Pembagian Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi Perusahaan Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence Dashboard; 1. Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan. 2. Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini. 3. Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
  • 24. Contoh implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam perusahaan: Elemen-elemen yang ditampilkan: 1. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam sebelum pengaksesan dashboard. 2. Grafik keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum pengaksesan dashboard (H-1) 3. Grafik keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan). 4. Grafik keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan). 5. Grafik keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan). 6. Grafik penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel. 7. Grafik pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah: 1. Pembelian per klien Travel Agent 2. Pembelian per perusahaan 3. Pembelian per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara (missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya). I. PENGGUNAAN DSS PADA GOVERNMENT E-SERVICE DI DALAM DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu
  • 25. jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah, karena Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service berfungsi juga agar hubungan antara Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dan customer terjalin. Dengan adanya Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah e-service Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah itu sendiri. Terutama saran tentang Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah. J. SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ACEH TENGAH SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN EDUCATION DEPARTMENT CENTRAL OF ACEH Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II). Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan
  • 26. menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op. Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Takengon pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Banda Aceh pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache. Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah) K. KESIMPULAN DSS sangat bermanfaat bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah karena DSS dapat mempermudah Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah untuk mengetahui keluhan- keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of Management in Engineering, 6, No. 1, 1990. Russel, J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and Their Impact”,Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3, 1992. Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to Contract Award”,Journal of ConstructionEngineering and Management, 118, No. 4, 1992. Turban, E.,Decision Support System and Expert System Management Support Systems, Prentice- Hall International, inc, 1995. Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor Prequalification”,Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998. Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Evaluating Prequalification Criteria in Contractor Selection”,Building and Environment, Vol. 29 No. 4, 1994. Holt, G.D., Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Factors Influencing U.K. Construction Clients’ Choice of Contractor”,Building and Environment, Vol. 29 No. 2, 1995. Chan, D.W.M., Kumaraswamy, M.M., “An Evaluation of Construction Time Performance in the Building Industry”,Building and Environment, Vol. 31 No. 6, 1996. http://anhar-sib39.blogspot.com/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan-ptDinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah.html#!/2011/10/manfaat-dss-bagi-perusahaan- https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan http://www.kajianpustaka.com/ https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-pendukung-keputusan-beserta-komponen- manfaat-dan-tujuannya-lengkap/ http://duadania.blogspot.com/2009/05/dss-decision-support-system_25.html https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung- keputusan/
  • 28. Rangkuman Materi Decision Support System (DSS) Pengertian DSSDSS adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi. Tujuan DSS 1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur. 2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. 3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Jenis-Jenis DSS 1. Retrive information element (Mengambil elemen-elemen informasi) 2. Analyze entries files (Menganalisis seluruh file) 3. Prepare reports form multiple files (Menyiapkan laporan dari berbagai file) 4. Estimate decisions qonsquences (Memperkirakan dari akibat. keputusan) 5. Propose decision (Mengusulkan. keputusan) 6. Make decisions (Membuat keputusan) Model DSS 1. Model matematika 2. Database 3. Perangkat lunak Keuntungan DSS 1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar 2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat. 3. Model memberikan daya peramalan 4. Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error. 5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks. 6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
  • 29. Kelemahan DSS 1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis 2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity. 3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks. Faktor Pendukung DSS 1. Faktor teknologi 2. Faktor kompleksitas struktural 3. Faktor pasar internasional 4. Faktor stabilitas politik 5. Faktor konsumerisme 6. Faktor intervensi pemerintah 7. Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, 8. Faktor gaya pengambilan keputusa 9. Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah Komponen - Komponen DSS 1. Subsistem pengelolaan data (database) 2. Subsistem pengelolaan model (modelbase). 3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface). Dasar - dasar Pengambilan keputusan 1. Intuisi yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya. 2. Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
  • 30. dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. 3. Wewenang yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan 4. Fakta yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. 5. Rasional yaitu Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal.