Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) adalah sistem komputer interaktif yang membantu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. SPK menggunakan basis data, model keputusan, dan proses pemodelan interaktif untuk mendukung pengambilan keputusan manajer pada masalah semi-terstruktur dan tidak terstruktur. SPK juga membantu analisis biaya dan rencana ang
Forum diskusi iv minggu v sistem informasi manajemen
Sistem pengambilan keputusan
1. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
Nama : Denka Amalia Putri
Nim : 41816010042
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Dosen Pengampu : Hapzi Ali,Prof,Dr,MM
Sistem pendukung keputusan adalah sistem komputer yang interaktif yang membantu
pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk
memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Pengertian lain dari DSS adalah adalah suatu sistem informasi yang berbasis komputer yang
menyediakan dukungan informasi interaktif bagi manajer dan praktisi selama proses
pengambilan keputusan SPK menggunakan model-model keputusan, database khusus,
pemikiran dan pandangan pembuat keputusan, dan proses pemodelan berbasis komputer yang
interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan oleh manajer tertentu yang semiterstruktur
dan tak terstruktur.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya
adalah sebagai berikut:
· Mengambil elemen-elemen informasi.
· Menganalisis seluruh file.
· Menyiapkan laporan dari berbagai file.
· Memperkirakan dari akibat keputusan.
· Mengusulkan keputusan.
· Membuat keputusan.
Tahap – tahap dalam proses pengambilan keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2.
3. b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yangdimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah:
ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak
terstruktur.
ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan
membantu integrasi antar tingkat.
ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan
efisiennya.
Karakteristik system pendukung keputusan antara lain :
a. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception
b. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses
pengambilan keputusan
c. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tak struktur
d. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
e. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan item
f. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tingkatan manajemen
Struktur keputusan dalam proses pengambilan keputusan terdiri dari:
4. a. Keputusan terstruktur
mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan yang harus diikuti dapat ditentukan
sebelumnya.
b. Keputusan tidak terstruktur
mencakup situasi keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan
sebelumnya.
c. Keputusan semi terstruktur
sebagian prosedur pengambilan keputusan dapat ditentukan namun tidak cukup untuk
memastikan keputusan.
Aktivitas peemodelan yang terlibat dalam system pendukung keputusan adalah:
a. Analisis Jika-Maka (What-if-analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian perubahan terhadap variabel-variabel
tertentu berpengaruh terhadap variable lain
b. Analisis Sensitivitas (Sensitivity analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pengobservasian pengaruh naik turunnya satu variable
terhadap variabel- variabel lain
c. Analisis Pencarian Sasaran (Goal seeking Analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada perubahan nilai-nilai beberapa variable hingga nilai variable
yang diinginkan mencapai nilai tertentu
d. Analisis Optimisasi (Optimization analysis)
Analisa yang dititik beratkan pada pencarian nilai-nilai optimum dari setiap variable yang ada
berdasarkan pada kendala-kendala yang ada
-Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk
mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM
menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan
informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari system pemrosesan
transaksi.
Karakteristik SIM, antara lain :
1. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur, yakni pada lingkungan yang telah
mendefinisikan hal-hal berikut secara tegas dan jelas: prosedur operasi, aturan pengambilan
keputusan, dan arus informasi.
2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
3. Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan keputusan
tetapi tidak secara langsung (manajer menggunakan laporan dan informasi dan membuat
kesimpulan-kesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).
5. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK adalah DSS atau Decision Support System
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang menggunakan DSS :
1. DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X
Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem
pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis gap yang dibuat berdasarkan
data dan norma-norma SDM yang terdapat di
PT. Z.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan dalam Sistem
Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu Kapasitas Intelektual,
Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi
bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong
tersebut. Software ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan
Borland Delphi
5 sebagai compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan software ini dapat
membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile matching proses kenaikan jabatan
dan perencanaan karir di PT. X.
2. DSS berbasis spreadsheet untuk menganalisis biaya penyelenggaraan pendidikan Manajemen
lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan anggaran yang dapat
mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap anggaran operasional, dan
menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan dalam menetapkan alternatif pemodelan
anggaran yang akan diterapkan.
Daftar Pustakahttp://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengambilan-
keputusan.html