Teori sibernetik menjelaskan bahwa belajar adalah pengolahan informasi, dimana sistem informasi memegang peranan penting dalam proses belajar. Aplikasi teori ini dalam pembelajaran mencakup penentuan tujuan, materi, dan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasinya. Model pembelajaran yang sesuai antara lain cooperative learning dan pembelajaran open-ended.
1. Aplikasi Teori Belajar
Sibernetik dalam
Pembelajaran
Teori sibernetik relatif baru dengan teori – teori
belajar yang lain.menurut teori
sibernetik,dijelaskan bahwa belajar adalah
pengolahan informasi.Dalam teori
sibernetik,proses belajar memegang peranan
penting.Dengan kata lain,sistem informasi
dipandang memegang peranan penting dalam
memudahkan penyampaian materi pembelajaran
yang akan disajikan kepada peserta didik.
2. Asumsi lain teori sibernetik adalah bahwa
tidak ada satu proses belajar manapun
yang ideal untuk segala situasi dan cocok
untuk semua peserta didik karena cara
belajar sangat ditentukan oleh sistem
informasi.dan menjadi landasan
pengembangan multimedia yang
berkembang di dunia pendidikan.
3. Menurut Suciati dan
Irawan.
aplikasi teori belajar
sibernetik dalam kegiatan
pembelajaran baik
diterapkan dengan
langkah-langkah sebagai
berikut:
.
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi pembelajaran.
3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
4. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi
tersebut.
5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem
informasinya.
6. Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang
sesuai dengan urutan materi pelajaran.
.
4. Kelebihan Teori Belajar
Sibernetik
1. Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
3. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
4. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang
ingin dicapai.
5. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang
sesungguhnya.
6. Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-
masing individu.
7. Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang
tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja
yang diharapkan.
6. Model pembelajaran yang
sesuai dengan aliran sibernetik,
antara lain:
A.Model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning)
Dalam pembelajaran kooperatif, guru
memberikan stimulus berupa kuis atau
pertanyaan-pertanyaan sebagai tes
kemampuan prasyarat siswa, sehingga
siswa aktif berfikir. Dan belajar
menurut sibernetik adalah pengolahan
informasi oleh siswa. Pengolahan
informasi ini terjadi karena adanya
stimulus dari guru yang berupa
informasi.
B.Model pembelajaran open ended
Tujuan dari pembelajaran open-ended menurut Nohda (dalam Suherman, 2003:
124) ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir
matematis siswa melalui problem solving secara simultan. Dengan kata lain,
kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa harus dikembangkan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Hal yang harus digarisbawahi
adalah perlunya memberi kesempatan siswa untuk berfikir dengan bebas sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Aktivitas kelas yang penuh dengan ide-ide
matematika ini pada gilirannya akan memacu kemampuan berfikir tingkat tinggi
siswa.
7. SIMPULAN
1. Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.
2. Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses
belajarpun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.
3. teori tentang komponen struktural dan pengatur alur pemrosesan informasi
(proses kontrol) antara lain:
a) Sensory Receptor (SR)
b) Working Memory (WM)
c) Long Term Memory (LTM)
4. Teori Belajar Menurut Landa
Ada dua macam proses berfikir yaitu proses berfikir algoritmik dan proses berfikir
heuristik.
5. Teori Belajar Menurut Pask dan Scott