Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
PERKEMBANGAN EMBRIO
1. PERKEMBANGAN HEWAN
BAGIAN-BAGIAN TELUR DAN EMBRIO AYAM
OLEH
YUSTINUS VICTOR RIANUS BURA
(1401842050029)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2016
2. BAGIAN TELUR AYAM
1. Yolk (kuning telur)
Yolk menyusun 30-33% berat telur. Yolk berbentuk hampir bulat dengan warna kuning
sampai jingga tua, dan terletak di pusat telur. Bahan yang memberi warna pada yolk adalah
xanthophil, yaitu suatu pigmen carotenoid yang diturunkan dari pakan. Yolk terdiri dari latebra,
germinal disc (balstoderm), lapisan konsentris terang dan gelap, dan membran vitellin yang
membungkus yolk, bersifat halus, elastis dan berkilau.
Pembentukan Kuning telur
Kuning telur dihasilkan oleh ovarium sedangkan pigmen yang terdapat pada kuning telur
yang menambah warna kuning adalah xantophyl yaitu suatu pigmen carotenoid yang termasuk
golongan oxycarotenoid diturunkan dari pakan yang dimakan unggas. Tiap ova (kuning telur)
berada dalam folikel, folikel-folikel itu berkumpul, bergerombol sehingga tampak seperti buah
anggur, terikat satu sama lain oleh jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah,
lymphe dan urat syaraf. Ketika ovarium mulai berfungsi, ukuran ova yang terdapat dalam
ovarium itu mulai bertambah besar. Ova ini dibungkus oleh membran vitelin.
Kuning telur mengalami perkembangan dalam ovarium selama 10 hari, sesudah itu
dilepaskan (diovulasikan). Ovulasi adalah pelepasan kuning telur dari ovarium dan jatuhnya ke
dalam mulut oviduct dan terus menuju ke funnel atau telur ini akan lepas dari mulut oviduct dan
jatuh ke rongga tubuh. Kuning telur yang jatuh ke rongga tubuh ini biasanya bisa jatuh kembali
kedalam mulut oviduct. Rata-rata pertambahan diameter dari kuning telur ini 4 mm sehari dan
diovulasikan pada saat berdiameter + 40 mm. Pada hari ke 8 dan 9 sebelum kuning telur
meninggalkan ovarium, pertumbuhan terjadi sangat cepat, pada hari ke 7 sampai ke 4 sebelum
3. diovulasikan pertumbuhannya agak lambat. Menjelang telur diovulasikan pertumbuhan kuning
telur ini lambat sekali.
Selama pertumbuhan kuning telur ini, germinal disc selalu terdapat dibagian atas kuning
telur. Kuning telur dilepaskan berganti-ganti, berselang 24-36 jam tergantung proses
penelurannya. Dalam keadaan normal kuning telur diovulasikan 15 menit sebelum bertelur.
Kuning telur yang telah dilepaskan oleh ovarium ditangkap dan menempel pada mulut
oviduct. Kuning telur ini bergerak menuju ke funnel, sprmatozoa yang dihasilkan oleh ayam
jantan sewaktu kopulasi, dengan aktif bergerak menembus saluran oviduct mencari sel telur.
Sperma ini akhirnya akan bertemu dengan sel telur atau kuning telur (yolk) ini pada
funnel sehingga proses pembuahanpun terjadi. Sel sperma yang membuahi sel telur ini hanya
satu. Lainnya tidak terus mati tetapi bisa tahan sampai beberapa hari dan menunggu datangnya
dan jatuhnya yolk yang berikutnya.
Fungsi Yolk (kuning telur) Sebagai persediaan makanan bagi embrio.
2. Albumen (putih telur)
Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen terdiri dari 4 fraksi
yaitu, lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan encer dalam (inner thin layer), lapisan
kental luar (firm gel-like layer), dan lapisan encer luar (outher thin layer). Albumen yang
berwarna sedikit kehijauan disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2)
Pembentukan Lapisan Putih Telur dan Chalaza
Setelah kuning telur diovulasikan dan ditangkap oleh mulut oviduct, bergerak ke funnel.
Dalam funnel ini telur dibuahi atau tidak terus bergerak ke magnum. Dalam funnel inui telur
tinggal selama + 15 menit.
Telur ini bergerak karena adanya gerak peristaltik dinding oviduct. Pada magnum ini
disekresikan albumen yang kaya akan mucin sebanyak 50-60% dari putih telur seluruhny.
Kuning telur tinggal dalam magnum ini selama 2 jam 45 menit
3. Lapisan Chalaziferous
Lapisan putih telur tebal daerah ujung-ujung telur mengalami differensiasi membentuk
benang-benang mucin. Benang-benang mucin ini akan berputar membelit seperti tali yang
menuju ke arah ujung telur dan disebut chalaza. Chalaza ini sangat penting untuk menjaga
kedudukan kuning telur dan embrionya selama pengeraman.
Lapisan ini menyusun 3% albumen. Lapisan ini sangat kental tetapi sangat tipis,
mengelilingi yolk dengan rapat pada sisi yang berlawanan dengan yolk, lanjutan dari selaput ini
bercabang ke arah kedua ujung telur sebagai chalaza. Chalaza tampak seperti pintalan tali yang
berwarna keputihan. Chalaza membantu menstabilkan yolk pada posisi sentris dan menghambat
naiknya atau menempelnya yolk ke cangkang bila telur berada dalam keadaan istirahat.
4. 4. Lapisan Putih Telur Encer Dalam
Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 1-40%) albumen yang mengelilingi lapisan chalaziferous.
5. Lapisan Putih Telur Kental Luar
Lapisan ini menyusun 55% (kisaran 30-80%) albumen yang mengalilingi lapisan putih
telur encer dalam dan berperan sebagai pembungkus lapisan putih telur encer dalam dan yolk.
6. Lapisan Putih Telur Encer Luar
Lapisan ini menyusun 21% (kisaran 10-60%) albumen. Lapisan ini terletak di sebelah
dalam membran kulit telur, kecuali pada bagian ujung telur yang putih kentalnya melekat pada
ujung telur. Prosentase albumen kental dan encer dalam telur bervariasi pada strain, individu,
kesegaran, kondisi, dan waktu penyimpanan.
7. Shell Membrane (Membran Kulit Telur)
Membran ini terdiri atas dua lapisan, yaitu membran kulit telur dalam dan membran kulit
telur luar yang masing-masing tersusun oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak
teratur. Serabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing unruk membentuk
membran tipis, kuat, melekat erat, dan bersama-sama membatasi cangkang di sebelah dalam dan
melekat erat padanya. Membran dalam lebih tipis dari membran luar dengan tebal keseluruhan
0,01-0,02 mm.
Fungsi Disebut juga sel embrio, yang akan tumbuh menjadi individu baru.
8. Shell (Cangkang)
Cangkang merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total.
Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium
fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.
Telur di dalam uterus tinggal selama 20 jam 45 menit. Selain kelenjar uterus
mensekresikan albumen juga menghasilkan bahan cangkang telur, yang terdiri dari sebagian
besar CaCo3.
CaCo3 di bawa aliran darah ke dalam kelenjar uterus. Pada temperatur yang tinggi, lubang pori-
pori ini semakin besar dan cangkang telur cenderung menjadi tipis karena Ca dalam aliran darah
sedikit. Pigmentasi terjadi di uterus dan vagina 5 jam terakhir sebelum dikeluarkan.
Sebelum telur dikeluarkan di simpan dahulu dalam vagina untuk beberapa waktu. Disini
disekresikan mucus yang ditimbun diluar cangkang telur. Mucus ini mempermudah dan
memperlicin keluarnya telur. Setelah telur dikeluarkan mucus ini dengan segera mengering,
sehingga meninggalkan sisa yang disebut kutikula.
5. Lama telur berada dalm oviduct adalah + 25 jam. Jadi lamanya pembentukan telur sejak
awal pertumbuhan ova dalam ovarium adalah + 11 hari 2 jam.
9. Air Cell (Rongga Udara)
Pada saat ditelurkan, rongga udara tidak ada. Segera setelah telur dingin, isinya
mengkerut. Sedikit vakum menyebabkan udara masuk melewati pori-pori cangkang untuk
membentuk rongga udara diantara kedua membran. Rongga udara biasanya terbentuk pada
bagian ujung telur yang tumpul karena porositas cangkang paling besar terdapat pada daerah ini.
Tetapi rongga udara bisa terjadi pada bagian lain, tergantung di daerah mana membran kulit telur
mudah terpisah.
Fungsi Sebagai sumber oksigen bagi embrio
PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM
Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion, dan alantois.
Dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi mengubah isi kuning
telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois
berfungsi sebagai pembawa oksigen ke embrio,menyerap zat asam dari embrio, mengambil sisa-
sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu
mencerna albumen.
Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
Berikut merupakan tahapan perkembangan embrio ayam dalam telur :
Hari ke 1
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum
terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk
seperti cincin dengan bagian tepinya gelap,
sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian
tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah
dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm.
Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan,
mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal
perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk
sudah terjadi perkembangan embrio.
6. Hari ke 2
Hari ke 3
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat
jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive
streake – suatu bentuk memanjang dari pusat
blastoderm – yang kelak akan berkembang
menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat
garis-garis warna merah yang merupakan
petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.
Pada hari ke 3 jantung sudah mulai terbentuk dan
berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak.
Dengan menggunakan alat khusus seperti
mikroskop gelembung dapat dilihat gelembung
bening, kantung amnion, dan awal perkembangan
alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut
nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong
amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi
melindungi embrio dari goncangan dan membuat
embrio bergerak bebas.
7. Hari ke 4
Hari ke 5
Hari ke 6
Pada hari ke 4 mata sudah mulai kelihatan. Mata
tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak
disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah
membesar.
Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat
otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
Pada hari ke 5 embrio sudah mulai tampak lebih
jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai
terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah
berdekatan, dalam fase ini telah terjadi
perkembangan alat reproduksi
Pada hari ke 6 anggota badan sudah mulai
terbentuk. Mata sudah terlihat menonjol, rongga
dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah
membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion
dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
8. Hari ke 7
Hari ke 8
Hari ke 9
Pada hari ke 7 paruh anak ayam sudah terlihat
seperti bintik gelap pada dasar mata. Pada fase
ini otak dan leher sudah terbentuk.
Pada hari ke 8 mata dari
embrio sudah terlihat sangat
jelas
Pada hari ke 9 lipatan dan pembuluh darah
sudah mulai bertambah banyak dan
terbentuk jari kaki.
9. Hari ke 10
Hari ke 11
Hari ke 12
Pada hari ke 10 biasanya paruh sudah mulai
mengeras dan folikel bulu embrio sudah mulai
terbentuk.
Pada hari ke 11 embrio sudah
terlihat seperti ayam. Pada fase ini
embrio menjadi tambah besar
sehingga yolk akan menyusut.
Pada hari ke 12 embrio sudah semakin besar
dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk
menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai
membuka dan telinga sudah terbentuk.
10. Hari ke 13
Hari ke 14
Hari ke 15
Pada hari ke 13 sisik dan cakar
embrio sudah mulai terlihat
sangat jelas.
Pada hari ke 14 punggung embrio
sudah terlihat melengkung atau
meringkuk dan bulu hampir
menutupi seluruh tubuhnya.
Pada hari ke 15 kepala embrio sudah mengarah
kebagian tumpul bagian telur.
11. Hari ke 16
Hari ke 17
Hari ke 18
Pada hari ke 16 embrio sudah mengambil posisi
yang baik didalam kerabang. Sisik, cakar dan
paruh sudah semakin mengeras
Pada hari ke 17 paruh embrio
sudah membalik ke atas
Pada hari ke 18 embrio sudah
tampak jelas seperti ayam akan
mempersiapkan diri akan
menetas. Jari kaki, sayap, dan
bulunya berkembang dengan baik.
12. Hari ke 19
Hari ke 20
Hari ke 21
Pada hari ke 19 paruh ayam sudah
siap mematuk dan menusuk
selaput kerabang dalam.
Pada hari ke 20 kantung kuning telur sudah masuk
sepenuhnya kedalam rongga perut. Embrio ayam ini hampir
menempati seluruh rongga di dalam telur, kecuali kantung
udara. Pada fase ini terjadi serangkaian proses penetasan
yang diawali dengan kerabang mulai terbuka. Untuk
membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya
dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan
semakin besar membuka, sehingga ayam dapat bernafas.
Pada saat ini kelembaban harus diperhatikan supaya
pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada
kerabang dapat dicegah. Selanjutnya ayam memutar
tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan
bantuan sayapnya, pecahnya kerabang semakin besar.
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam sudah membuka
kerabangnya walaupun belum seluruhnya. Dari keadaan
ini biasanya tubuh ayam memerlukan waktu beberapa
jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari
kerabang, tubuh masih basah. Supaya kering, diperlukan
waktu beberapa jam lagi,