bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Bab 10-teori-belajar-sibernetik
1. Page 1
Oleh : Anniza Indahayati
Astia Putri Retno
Anton Sujarwo
Muchammad Panji Prayoga
2. Page 2
Pengertian Belajar Menutut Teori Sibernetik
Teori belajar sibernetik berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Menurut teori
sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah
teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu
mementingkan proses belajar dibandingkan hasil belajar.
Informasi inilah yang akan menentukan proses. Bagaimana
proses belajar akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem
informasi yang dipelajari.
3. Page 3
Teori Belajar Menurut Landa
Landa membedakan ada dua macam proses berfikir, yaitu proses
berfikir algortmik dan proses berfikir heuristic. Proses berfikir algoritmik,
yaitu proses berfikir yang sistematis, tahap demi tahap, linear,
konvergen, lurus menuju ke satu target tujuan tertentu.
Sedangkan cara berfikir heuristic, yaitu cara berfikir devergen, menuju
ke beberapa target tujuan sekaligus. Memahami suatu konsep yang
mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang
untuk menggunakan cara berfikir heuristic.
4. Page 4
Aplikasi Teori Belajar Sibernetik dalam Kegiatan Pembelajaran Secara
Umum
Proposisi
Produksi
Mental
Images
5. Page 5
Proposisi
Unit dasar informasi dalam sistem pemprosesan informasi manusia
adalah proposisi.
Suatu proposisi selalu terdiri atas dua unsur, yaitu suatu hubungan
dan sekumpulan argument. Argument-argument merupakan topik-
topik dari proposisi, dapat berupa kata benda, kata ganti (kadang-
kadang juga dapat berupa kata kerja, dan sifat).
6. Page 6
Produksi
Produksi merupakan aturan-aturan kondisi-aksi. Artinya produksi-
produksi memprogram terjadinya aksi-aksi tertentu pada kondisi
kondisi.
7. Page 7
Gambaran mental
Menurut Gagne (dalam Dahar, 1989),mental image merupakan penyajian analog. Biehler (dalam
dahar, 1989) mengemukakan bahwa pada umumnya gambaran mental berarti sesuatu penyajian
dari suatu objek konkrett atau kejadian.
Biehler (dalam dahar, 1989) mengemukakan bahwa gambaran mental memperlancar
pemahaman dan recall.
Teori Gagne dan Briggs(dalam Budiningsih, 2005) mempreskripsikan adanya kapabilitas belajar,
peristiwa pembelajaran dan pengorganisasian/urutan pembelajaran.
8. Page 8
Sembilan tahapan dalam peristiwa pembelajaran yang diasumsikan
sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses
proses internal dalam kegiatan belajar adalah:
Menarik
perhatian
Membeitahukan
tujuan
pembelajaran
kepada siswa
Merangsang
ingatan pada
prasyarat belajar
Menyajikan
bahan
perangsang
Memberikan
bimbingan
belajar
Mendorong
untuk kerja
Memberikan
balikan
informative
Menilai unjuk
kerja
Meningkatkan
retensi dan alih
belajar
9. Page 9
Aplikasi Teori Sibernetik Dalam Kegiatan Pembelajaran Yang Dikemukakan Oleh
Suciati Dan Prasetya Irawan (2001) Dalam Asri Budiningsih (2005), Baik Diterapkan
Dengan Langkah - langkah Sebagai Berikut:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2. Menentukan materi pembelajaran
3. Mengkaji system informasi yang terkandung dalam materi
pembelajaran
4. Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan system
informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)
5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan
system informasinya
6. Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola
yang sesuai dengan urutan pelajaran.
10. Page 10
Kelebihan Teori Belajar Sibernetik
1. Cara berpikir berorientasi pada proses lebih menonjol
2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
3. Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
4. Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
5. Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
6. Control belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing
individu (prinsip perbedaan individual terlayani)
7. Balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat untuk
kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
11. Page 11
Kekurangan Teori Belajar Sibernetik
Teori sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan
pada system informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagainama proses belajar
berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh system informasi yang
dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan
pencipta (Pask dan Scott, dalam budiningsih, 2005).
Teori aliran ini dikritik karena tidak secara langsung membahas tentang proses
belajar sehingga menyulitkan dalam penerapan. Ulasan teori ini cenderung ke dunia
psikologi dan informasi dengan mencoba melihat mekanisme kerja otak.