SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
MAKALAH
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
BERDASARKAN DEMOKRASI PANCASILA
Disusun Oleh:
 SITI MARFUAH
 GUNDARI
 ANIS PUJI LESTARI
 LISDA RISTIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI AL-MA’ARIF BARADATU
WAY KANAN – LAMPUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya kami mampu menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Profil Pendidikan ini.
Kami berharap tugas yang kami selesaikan ini dapat bermanfaat bagi
penyusun maupun bagi pembacanya. Agar dapat memahami betapa pentingnya
ilmu pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui di
zaman modern ini semua manusia dituntut untuk mengenyang pendidikan baik di
kota maupun di desa. Kita dituntut untuk menempuh pendidikan hingga tahap
yang tinggi. Supaya kita menjadi tenaga pengajar yang professional.
Penyusun menyadari bayak kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak supaya
kami bisa lebih baik dan memperbaiki kekuarangan kami.
Baradatu, 12 Februari 2015
Penyusun
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa setiap orang tidak terlepas kerjasama dengan orang lain. Dalam
suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling pengertian, saling
menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap
dasar untuk menciptakan keselarasan keserasian dan keseimbangan dalam
hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan memimpin. Pengendalian
diri ini pada hakekatnya, bersumber dari pengenalan diri sendiri.
Pengendalian diri tidak hanya pada aspek biologis/jasmaniah, tapi aspek-
aspek yang bersumber dari aspek-aspek kejiwaan.
B. Rumusan Masalah
1. Prinsip kreativitas
2. Prinsip partisipasi
3. Prinsip Koperasi
4. Prinsip Hubungan Kemanusiaan secara Kekuargaan
5. Prinsif pendelegasian dan perencaran kekuasaan dan tanggung jawab
6. Prinsip kekenyalan (fleksibility) organisasi tata kerja.
7. Prinsip pengendalian diri
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu Prinsip-prinsip Kepemimpinan Pendidikan Yang
Berdasarkan Demokrasi Pancasila dan penerapan kepemimpinan
pendidikan yang berdasarkan pancasila sehingga dapat membantu dan
mengenal prinsip-prinsip dalam kepemimpinan pendidikan tersebut.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Pendidikan Yang Berdasarkan Demokrasi
Pancasila
Bertolak dari definisi Demokrasi Pancasila, maka demokrasi ini
berdasarkan paham kekeluargaan dan kegotong royongan yang ditujukan
kepada kesejahteraan rakyak, yang mengandung unsur-unsur kesadaran
religius menolak atheism; kebenaran kecintaan dan berlandaskan budi
pekerti luhur; yang berkepribadian Indonesia; kesinambungan dalam arti
menuju keseimbangan antara individu dan masyarakat, antara manusia
dengan Tuhannya, lahir batin. Berdasarkan pada depinisi diatas, maka
aspek-aspek yang ada dalam demokrasi pancasila adalah sebagai berikut :
1. Formil, yang menunjukkan bagaimana caranya partisipasi rakyat diatur
dalam peenyelenggaraan pemerintahan.
2. Materiil, yang menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat
manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan, yang menghendaki
pemerintahan untuk membahagiakannya dan memanusiakan warga
Negara dalam masyarakat Negara dan masyarakat bangsa-bangsa.
3. Kaidah, yang mengikat Negara dan warga Negara dalam bertindak, dan
menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya.
4. Tujuan, yang menunjukan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang sejahtera dalam Negara hokum, Negara
kesejahteraan dan Negara kebudayaan.
5. Organisasi, yang menggambarkan perwujudan demokrasi pancasila
dalam organisasi pemerintahan dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat.
6. Semangat, yang menekankan bahwa demokrasi pancasila memerlukan
warga Negara yang berkepribadiann, berbudi pekekerti luhur dan tekun
dalam pengabdian. (33.61) Dari keenam aspek diatas akan dicoba
untuk di terapkan pada prinsip-prinsip kepemimpinan pendidikan yang
berdasarkan pancasila. Tentunya penerapan ini akan terbatas pada
penterjemahan dalam ruang lingkup pendidikan.
3
1. Prinsip pengendalian diri
Bahwa setiap orang tidak terlepas kerjasama dengan orang lain.
Dalam suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling
pengertian, saling menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini
akan menumbuhkan sikap dasar untuk menciptakan keselarasan
keserasian dan keseimbangan dalam hubungan kemanusiaan
antara yang dipimpin dan memimpin.
Pengendalian diri ini pada hakekatnya, bersumber dari
pengenalan diri sendiri. Pengendalian diri tidak hanya pada aspek
biologis/jasmaniah, tapi aspek-aspek yang bersumber dari aspek-
aspek kejiwaan.
Untuk memahami langkah-langkah penggenalisaan diri dalam
rangka pengenalan diri sendiri, maka perlu pedoman dengan
pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa yang terjadi (fenomena hasil kelakuan saya)
b. Mengapa hal kelakuan saya demikian (menganalisis
kelemahan dan kekuatan /hal-hal yang positif yang ada pada
diri saya.
c. Bagaimana saya harus memperbaiki hal-hal yang negatif
terhadap orang lang lain dan bagaimana saya harus memupuk
hal-hal / sifat-sifat yang baik.
d. Bilamana dan dimana harus saya memperbaiki sifat-sifat
negatif dan menumbuhkan sifat-sifat yang positif. Kalau kita
secara kontinyu melatih diri dengan langkah-langkah di atas,
maka kita akan dapat mengendalikan diri dengan kata dan
perbuatan dan berusaha melestarikannya dalam menunaikan
tugas kewajiban di dalam masyarakat.
2. Prinsip partisipasi
Dalam suatu kepemimpinan pendidikan yang demokratis masalah
partisipasi setiap anggota staf pada setiap usaha lembaga
tersebut dipandang sebagai kepentingan yang mutlak harus
4
dibangkitkan. Pemimpin dengan berbagai usaha mencoba
membangkitkan dan memupuk subur kesadaran setiap anggota
stafnya agar mereka merasa dan rela ikut bertanggung jawab dan
selanjutnya secara aktif ikut serta memikirkan dan memecahkan
masalah-masalah yang menyangkut perencanaan dan
pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran.
Berhasilnya pemimpin menimbulkan minat kemauan dan
kesadaran bertanggung jawab dari pada setiap anggota staf dan
bahkan individu di luar staf yang ada hubungan langsung atau
tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran pada lembaga kerjanya, dan yang selanjutnya
menunjukan partisipasi mereka secara aktif, berarti satu fungsi
kepemimpinan telah dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Prinsip Koperasi
Adanya partisifasi anggota-anggota staf belum berarti bahwa
kerjasama diantara mereka telah terjalin dengan baik. Partisifasi
yang sempit bisa terjadi dalam bentuk spesialisasi tugas-tugas
wewenang dan tanggung jawab secara ketat diantara anggota-
anggota, dimana setiap anggota seolah-olah berdiri sendiri dan
perpegang teguh tugas-tugasnya, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing belaka. Kerja sama untuk kepentingan bersama
itu hendaknya berlangsung `seluas-luasnya meliputi setiap orang
yang ada sankut-pautnya dengan usaha pendidikan dan
pengajaran dari pada lembaga tersebut.
Jonn S. Brubacher dalam bukunya memberikan satu ukuran untuk
menilai kehidupan demokrasi dalam suatu lembaga pendidikan :
Jadi kerja sama tidak hanya berlangsung antara orang-orang yang
berada dalam lembaga atau sekoah tersebut, tetapi kerjasama itu
diperluas denga mereka yang berada diuar lembaga, tetapi yang
iut berkepentingan untuk menjadikan program Pendidikan itu
berhasil dengan baik sebagai satu keseuruhan.
5
Prinsip Hubungan Kemanusiaan secara Kekuargaan Suasana
kerjasama demokrasi sehat tidak akan ada, tanpa ada rasa
persahabatan dan kekeluargaan yang akrab, sikap saling hormat
menghormati secara wajar diantara seuruh waerga lembaga –
lembaga kerja tersebut. Hubungan manusia merupakan pelicin
jalan kearah pemecahan setipa masah yang timbul dan sulit
dihadapi.
Pemimin harus menjadi sponsor utama bagi terbinanya hubungan
– hubungan sosia dan situasi pergaulan seperti tersebut diatas di
dalam embaga kerja yang pemimpinnya itu. Pemimpin tidak
belaku sebagai majikan atau mandor terhadap pegawai
dan buruhnya. Tetapi ia sejauh mungkin menempatkan diri
sebagai sahabat terdekat daripada semua anggota stap dan
penyumbang – penyumbang di luar stap dengan tidak pula
meninggalkan sama sekali unsur – unsur forma jabatan.
4. Prinsif pendelegasian dan perencaran kekuasaan dan
tanggung jawab
Pemimpin pendidikan harus menyadari bahwa kekuasaan,
wewenang dan tanggung jawab yang ada padanya sebagian
harus didelegasikan dan dipencarkan kepada anggota-anggota
staf kerja yang mampu untuk menerima dan melaksanakan
pendelegasian dan pemencaran kekuasaan, wewenang dan
tanggung jawab agar supaya proses kerja lembaga secara
keseluruhan berjalan lancer, efektif dan efisien, dalam
kepemimpinan pendidikan, pemimpin harus percara bahwa setiap
orang dengan siapa ia bekerja, memiliki kemamppuan dan potensi
maksimal yang dapat bermanfaat bagi lembaga kerja itu asalkan
situasi dan kesempatan untuk berbuat kreatif dijamin oleh
pemimpin.
6
Keyakinan seperti inilah yang melandasi kesediaan pemimpin
untuk melaksanakan pendelegasiaan dan pemencaran
wewenang, kekuasaan dan tanggung jawab tertentu kepada staf
kerjanya. Stephen J. Knecevich dalam bukunya menulis tentang
hal-hal itu sebagai berikut : Bahwa dalam kepemimpinan
pendidikan yang demokratis guru-guru ditempatkan dalam
pandangan dan posisi yang layak oleh pimpinannya. Melalui
“delegation and sharing of authority and responsibility” yang tepat,
serasi dan merata “morale” kerja akan ikut terbina secara sehat;
semangat kerja dan perasaan tanggung jawab akan terbangkit
dan bertumbuh dengan subur.
Melalui cara ini perkembangan pribadi dan jawabatan staf akan
terangsang untuk bertumbuh secara kontinyu, dengan cara ini
pemimpin akan mendapat kesempatan dan mengetahui,
menemukan dan selanjutnya membina kader-kader pimpinan
yang potensial dikalangan anggota stafnya. Pembinaan
kepemimpinan melalui latihan dalam bentuk delegasi dan
pemencaran kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab
merupakan cara yang paling praktis disamping usaha-usaha
pembinaan lainnya bagi kepentingan kepemimpinan pendidikan
yang lebih bermutu di masa depan.
5. Prinsip kekenyalan (fleksibility) organisasi tata kerja.
Organisasi kerja disusun dengan maksud mengatur kegiatan dan
hubungan-hubungan kerja yang harmonis, efektif dan efisien.
Tetapi hendaknya struktur organisasi dan hubungan serta tata
kerja jangan sampai menjadi sesuatu yang sangat kaku sehingga
membawa akibat negatif seperti birokrasi yang bertele-tele antara
lain bisa menghambat kegiatan penetapan dan pelaksanaan
program. Pada tertentu dimana situasi-situasi harus muncul,
kadang-kadang diperlukan keberanian untuk melakukan
penyimpangan daripada ketentuan-ketentuan hubungan kerja
formal dan hirarki organisasi yang telah ditetapkan, selama
7
penyimpangan itu bisa membantu kelancaran kegiatan kerja dan
mempermudah kelancaran pencapaian tujuan bersama dari pada
organisasi kerja atau lembaga persekolahan tersebut.
Kekenyalan organisasi menjamin organisasi dan tata kerja serta
hubungan-hubungan kerja yan selalu sesuai dengan kenyataan
dan problema baru yang selalu muncul dan berubah terus
menerus, perubahan-perubahan mana yang tidak terlepas dari
hubungan kemanusiaan dalam anggota staf. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Hari R. Douglas menyatakan bahwa :
Dalam kebutuhan yang lebbih luas, hal kekenyalan itu tidak hanya
terbatas pada struktur organisasi, hubungan-hubungan dan tata
kerja, asalkan dalam batas-batas sepanjang hal itu tidak
merugikan kelompok, dan sebaliknya bahkan membawa manfaat
yang baik bagi individu dan untuk kelompok secara keseluruhan.
6. Prinsip kreativitas
Pertumbuhan dan perkembangan sesuatu lembaga pendidikan
pengajaran disamping faktor material dan fasilitas lainnya,
terutama tentang pertumbuhan dan perkembangan program dan
aktivitas kerja, sebagian terbesar berakar pada besar kecilnya
kreativitas kerja dari pada setiap personil pimpinan dan
pelaksanaan di dalam lembaga kerja itu. Keadaan selalu berubah
masyarakat selalu bergerak maju, ilmu pengetahuan dan
tekhnologi terus berkembang pesat dan mempengaruhi
perubahan-perubahan manusia tentang pandangannya mengenai
nilai-nilai dan norma-norma serta standar hidup didalam
masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan diri didalam perubahan-
perubahan dan kemajuan masyarakat itu, lembaga kerja yang
kreatif dan dinamis dimana setiap staf anggota muncul dengan
ide-ide, pikiran-pikiran dan konsepsi-konsepsi baru tentang
prosedur, tata kerja dan metode-metode mendidik dan mengajar
yang lebih kreatif.
8
B. Penerapan kepemimpinan pendidikan Yang berdasarkan pancasila
Di dalam prosedur kegiatan pimpinan pendidikan, pelaksanaan prinsip-
prinsip tersebut diatas saling melengkapi dan memperkuat satu sama
lain, sehigga menghasilkan satu kesatuan tindakan yang harmonis dan
serasi.
Selanjutnya sebagian telah dikemukakan didalam uraian-uraian
terdahulu, salah satu cirri khas yang paling menonjol dari pada
kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan demokrasi pancasila, ialah
penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam bentuk kegiatan “policy and
decision making” yang mengikut sertakan sebanyak mungkin orang-
orang yang akan dipengaruhi, atau turut terlibat di dalam melaksanakan
“policy” dan keputusan-keputusan yang diambil itu.
Kenzevich menegaskan pentingnya kedudukan “policy making and
decision making” oleh anggota-anggota kelompok (staf) dalam
kepemimpinan yang demokratis, seperti yang dituliskannya didalm
bukunya “Administration of Public Education”. Sebagai berikut : Jadi
misalnya dalam satu sekolah, dimana kepala sekolah bersama-sama
guru dan staf sekolah lainnya, wakil-wakil murid disertai pula wakil-wakil
orang tua mereka dan wakil-wakil masyarakat lainnya berpikir dan
bekrja sama didalam penetapan program umum sekolah, kalau
menghendaki pelaksanaan program tersebut didukung dan
dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab oleh
mereka yang terlibat dalam penetapan program itu, sesuai dengan
pungsi dan kemampuan masing-masing.
Pada pihak lain hendaknya dibedakan secara tegas antara penetapan
“policy” dan pelaksanaan “policy” (execution of policy) didalam
pelaksanaannya memang juga diharapkan mereka sejauh mungkin ikut
aktif menjadi pelaksana sesuai dengan jenis-jenis kegiatan konkrit
sebagai penjabaran dari pada policy umum itu. Akan tetapi dalam
masalah pimpinan pelaksana dan penanggung jawab formil umum
hendaknya sesedikit mungkin orang yang berperanan, supaya timbul
9
kekacauan dan kesimpang siuran, dalam memimpin pelaksanaan “
policy” atau program umum itu, maka status dan formal leader harus
diberikan kesempatan penuh atas dasar prinsip-prinsip demokrasi
‘pancasila pula, untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan “policy” atau program umum lembaga pendidikan
tersebut.
Dengan demikian pada setiap sekolah, kepala sekolah hendaknya
melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berdasarakan
demmokrasi pancasila itu pada setiap kegiatan sekolah dengan
mengikut sertakan semua pihak yang berkepentingan atau mempunyai
hubungan langsung dengannya. prinsip-prinsip itu hendaknya
diterapkan secara sadar dan penuh kesungguhan dari sejak
pelaksanaan program umum sekolah, pelaksanaan dan evaluasi
terhadap hasil dan pelaksanaan program itu sendiri. Kerjasama
hendaknya dijalin seerat-eratnya diantara semua pihak yang telah
disebutkan di atas dalam hubungan yang harmonis, tenggang rasa,
penuh persahabatan, persaudaraan dan hormat-menghormati secara
wajar diantara sesamanya.
Inisatif dan daya kreatif setiap personil sekolah hendaknya distimulir
dan dibangkitkan sebaik-baiknya, sekolah harus bertumbuh menjadi
satu lembaga kerjasama yang demokratis penuh dinamika. Adanya
sesuatu yang ideal benar bahwa suasana kepemimpinan yang
demokratis berdasarkan pancasila semacam itu dapat segera terbina
pada seluruh lembaga-lembaga pimpinan dan pelaksana pendidikan
dan pengajaran kita dalam jangka waktu relative singkat. Akan tetapi
sikap optimism paedagogis dan penyadaran akan pentingnya masalah
ini, serta dengan penuh kesungguhan, ketekunan dan penuh
keberanian susila didalam berbuat untuk menciptakan situasi
kepemimpinan semacam itu, maka harap-harapan semacam itu pasti
tercapai dan tidak hanya merupakan impian dan pantasi belaka.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi ini berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan yang
ditujukan kepada kesejahteraan rakyak, yang mengandung unsur-unsur
kesadaran religius menolak atheism; kebenaran kecintaan dan
berlandaskan budi pekerti luhur; yang berkepribadian Indonesia;
kesinambungan dalam arti menuju keseimbangan antara individu dan
masyarakat, antara manusia dengan Tuhannya, lahir batin. Berdasarkan
pada depinisi diatas, maka aspek-aspek yang ada dalam demokrasi
pancasila adalah sebagai berikut :
a. Formil
b. Materiil
c. Kaidah
d. Tujuan
e. Organisasi
f. Semangat
Dari keenam aspek diatas akan dicoba untuk di terapkan pada prinsip-
prinsip kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan pancasila. Dalam
suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling pengertian, saling
menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap
dasar untuk menciptakan keselarasan keserasian dan keseimbangan
dalam hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan memimpin. Di
dalam prosedur kegiatan pimpinan pendidikan, pelaksanaan prinsip-prinsip
tersebut diatas saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, sehigga
menghasilkan satu kesatuan tindakan yang harmonis dan serasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Tim Icce Uin Jakarta, Demokrasi & Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani,
Fauzan, M.A. Islam Dan Kemodernan Politik Berbasis Pemuda, Binamuda
Ciptakreasi Tanggerang. Cetakan Pertama, Juni 2008
Farid Abdul Khaliq, Fikih Politik Islam. Penerbit Amzah Jakarta, Cetakan
Pertama, Agustus 2005
Abdullah Abbas, Al Ghazali Menjawab 100 Soal Keislaman. Pt. Lentera Hati,
Tanggerang. Cetakan Ii, Mei 2012
Prof.Dr. Raghib As Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia. Pustaka
Al Kautsar Jakarta, Cetakan Pertama Desember 2012
Anang Zamroni, Suratno. Fikih Madrasah Aliyah Keagamaan . Pt. Wangsa
Jatra Lestari, Solo. Cetakan Pertama 2012
Http//:Referensi Kepemimpinan .Blogspot.Com

More Related Content

What's hot

Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audiosiska sri asali
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingSoga Biliyan Jaya
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKMusfera Nara Vadia
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2dpyulianti
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarMarliena An
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranhfzarfah
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 

What's hot (20)

Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Kepemimpinan osis
Kepemimpinan osisKepemimpinan osis
Kepemimpinan osis
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi Ajar
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Studi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didikStudi kasus peserta didik
Studi kasus peserta didik
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 

Viewers also liked

silabus kepemimpinan
silabus kepemimpinansilabus kepemimpinan
silabus kepemimpinanbambange
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMJM Networks
 
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabMoral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabJerry Makawimbang
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Sintya M
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadershiphazhiyah
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan indah pertiwi
 
Service excellence ppt slides
Service excellence ppt slidesService excellence ppt slides
Service excellence ppt slidesYodhia Antariksa
 

Viewers also liked (12)

Prinsip dasar kepemimpinan
Prinsip dasar kepemimpinanPrinsip dasar kepemimpinan
Prinsip dasar kepemimpinan
 
silabus kepemimpinan
silabus kepemimpinansilabus kepemimpinan
silabus kepemimpinan
 
Makalah manajemen kepemimpinan
Makalah manajemen kepemimpinanMakalah manajemen kepemimpinan
Makalah manajemen kepemimpinan
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinan
 
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabMoral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
 
Materi Semester 2 (Sistem Informasi Manajemen)
Materi Semester 2 (Sistem Informasi Manajemen) Materi Semester 2 (Sistem Informasi Manajemen)
Materi Semester 2 (Sistem Informasi Manajemen)
 
Makalah kepemimpian
Makalah kepemimpianMakalah kepemimpian
Makalah kepemimpian
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Service excellence ppt slides
Service excellence ppt slidesService excellence ppt slides
Service excellence ppt slides
 

Similar to Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan

Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggulSerene Chua
 
Strategi pendampingan kader
Strategi pendampingan kaderStrategi pendampingan kader
Strategi pendampingan kaderIqbal Juliansyah
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanvitalfrans
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruSeptian Muna Barakati
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentWannus Sastra
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf119LennyOctaviany
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMutiaraJelita1
 
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konselingkelompok4
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 

Similar to Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan (20)

Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam OrganisasiKepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
Kepemimpinan Pemberdayaan dan Kekuasaan Dalam Organisasi
 
Makalah kdpls
Makalah kdplsMakalah kdpls
Makalah kdpls
 
Membentuk guru unggul
Membentuk guru unggulMembentuk guru unggul
Membentuk guru unggul
 
Strategi pendampingan kader
Strategi pendampingan kaderStrategi pendampingan kader
Strategi pendampingan kader
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
 
Makalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guruMakalah profesi dan profesional guru
Makalah profesi dan profesional guru
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdfJAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
JAWABAN_UTS_MPI_I_SEMESTER_1_HASAN_BASRI_(1).pdf
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan Karakter
 
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi dan profesional guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
 
Makalah pend.pancasila soni
Makalah pend.pancasila soniMakalah pend.pancasila soni
Makalah pend.pancasila soni
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall

Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanPhoto Setudio Planet solo grand mall
 

More from Photo Setudio Planet solo grand mall (20)

Gambar komponen computer
Gambar komponen computerGambar komponen computer
Gambar komponen computer
 
Makalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahnMakalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahn
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
 
Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5Makalah procedure text dan report text v.5
Makalah procedure text dan report text v.5
 
Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4Makalah procedure text dan report text v.4
Makalah procedure text dan report text v.4
 
Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3Makalah procedure text dan report text v.3
Makalah procedure text dan report text v.3
 
Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2Makalah procedure text dan report text v.2
Makalah procedure text dan report text v.2
 
Makalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report textMakalah procedure text dan report text
Makalah procedure text dan report text
 
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukumMakalah peran polisi sebagai penegak hukum
Makalah peran polisi sebagai penegak hukum
 
Makalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman palaMakalah budidaya tanaman pala
Makalah budidaya tanaman pala
 
Upaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaanUpaya mengisi kemerdekaan
Upaya mengisi kemerdekaan
 
Cara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahooCara membuat akun email yahoo
Cara membuat akun email yahoo
 
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakanNama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
Nama icon dan fungsi ms word yang sering digunakan
 
Iman kepada allh swt
Iman kepada allh swtIman kepada allh swt
Iman kepada allh swt
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang keagamaan
 
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikanMakalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
Makalah sosiologi perubahan sosial di bidang pendidikan
 
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekahMakalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
Makalah keteladanan rasulullah saw periode mekah
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupanMakalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
Makalah persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan

  • 1. i MAKALAH PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN BERDASARKAN DEMOKRASI PANCASILA Disusun Oleh:  SITI MARFUAH  GUNDARI  ANIS PUJI LESTARI  LISDA RISTIKA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-MA’ARIF BARADATU WAY KANAN – LAMPUNG
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayahNya kami mampu menyelesaikan tugas Mata Kuliah Profil Pendidikan ini. Kami berharap tugas yang kami selesaikan ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pembacanya. Agar dapat memahami betapa pentingnya ilmu pendidikan di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui di zaman modern ini semua manusia dituntut untuk mengenyang pendidikan baik di kota maupun di desa. Kita dituntut untuk menempuh pendidikan hingga tahap yang tinggi. Supaya kita menjadi tenaga pengajar yang professional. Penyusun menyadari bayak kekurangan dalam menyelesaikan tugas ini. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak supaya kami bisa lebih baik dan memperbaiki kekuarangan kami. Baradatu, 12 Februari 2015 Penyusun
  • 3. iii
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahwa setiap orang tidak terlepas kerjasama dengan orang lain. Dalam suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling pengertian, saling menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap dasar untuk menciptakan keselarasan keserasian dan keseimbangan dalam hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan memimpin. Pengendalian diri ini pada hakekatnya, bersumber dari pengenalan diri sendiri. Pengendalian diri tidak hanya pada aspek biologis/jasmaniah, tapi aspek- aspek yang bersumber dari aspek-aspek kejiwaan. B. Rumusan Masalah 1. Prinsip kreativitas 2. Prinsip partisipasi 3. Prinsip Koperasi 4. Prinsip Hubungan Kemanusiaan secara Kekuargaan 5. Prinsif pendelegasian dan perencaran kekuasaan dan tanggung jawab 6. Prinsip kekenyalan (fleksibility) organisasi tata kerja. 7. Prinsip pengendalian diri C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apa itu Prinsip-prinsip Kepemimpinan Pendidikan Yang Berdasarkan Demokrasi Pancasila dan penerapan kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan pancasila sehingga dapat membantu dan mengenal prinsip-prinsip dalam kepemimpinan pendidikan tersebut.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Pendidikan Yang Berdasarkan Demokrasi Pancasila Bertolak dari definisi Demokrasi Pancasila, maka demokrasi ini berdasarkan paham kekeluargaan dan kegotong royongan yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyak, yang mengandung unsur-unsur kesadaran religius menolak atheism; kebenaran kecintaan dan berlandaskan budi pekerti luhur; yang berkepribadian Indonesia; kesinambungan dalam arti menuju keseimbangan antara individu dan masyarakat, antara manusia dengan Tuhannya, lahir batin. Berdasarkan pada depinisi diatas, maka aspek-aspek yang ada dalam demokrasi pancasila adalah sebagai berikut : 1. Formil, yang menunjukkan bagaimana caranya partisipasi rakyat diatur dalam peenyelenggaraan pemerintahan. 2. Materiil, yang menegaskan pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan, yang menghendaki pemerintahan untuk membahagiakannya dan memanusiakan warga Negara dalam masyarakat Negara dan masyarakat bangsa-bangsa. 3. Kaidah, yang mengikat Negara dan warga Negara dalam bertindak, dan menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya. 4. Tujuan, yang menunjukan keinginan atau tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam Negara hokum, Negara kesejahteraan dan Negara kebudayaan. 5. Organisasi, yang menggambarkan perwujudan demokrasi pancasila dalam organisasi pemerintahan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 6. Semangat, yang menekankan bahwa demokrasi pancasila memerlukan warga Negara yang berkepribadiann, berbudi pekekerti luhur dan tekun dalam pengabdian. (33.61) Dari keenam aspek diatas akan dicoba untuk di terapkan pada prinsip-prinsip kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan pancasila. Tentunya penerapan ini akan terbatas pada penterjemahan dalam ruang lingkup pendidikan.
  • 6. 3 1. Prinsip pengendalian diri Bahwa setiap orang tidak terlepas kerjasama dengan orang lain. Dalam suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling pengertian, saling menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap dasar untuk menciptakan keselarasan keserasian dan keseimbangan dalam hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan memimpin. Pengendalian diri ini pada hakekatnya, bersumber dari pengenalan diri sendiri. Pengendalian diri tidak hanya pada aspek biologis/jasmaniah, tapi aspek-aspek yang bersumber dari aspek- aspek kejiwaan. Untuk memahami langkah-langkah penggenalisaan diri dalam rangka pengenalan diri sendiri, maka perlu pedoman dengan pertanyaan sebagai berikut: a. Apa yang terjadi (fenomena hasil kelakuan saya) b. Mengapa hal kelakuan saya demikian (menganalisis kelemahan dan kekuatan /hal-hal yang positif yang ada pada diri saya. c. Bagaimana saya harus memperbaiki hal-hal yang negatif terhadap orang lang lain dan bagaimana saya harus memupuk hal-hal / sifat-sifat yang baik. d. Bilamana dan dimana harus saya memperbaiki sifat-sifat negatif dan menumbuhkan sifat-sifat yang positif. Kalau kita secara kontinyu melatih diri dengan langkah-langkah di atas, maka kita akan dapat mengendalikan diri dengan kata dan perbuatan dan berusaha melestarikannya dalam menunaikan tugas kewajiban di dalam masyarakat. 2. Prinsip partisipasi Dalam suatu kepemimpinan pendidikan yang demokratis masalah partisipasi setiap anggota staf pada setiap usaha lembaga tersebut dipandang sebagai kepentingan yang mutlak harus
  • 7. 4 dibangkitkan. Pemimpin dengan berbagai usaha mencoba membangkitkan dan memupuk subur kesadaran setiap anggota stafnya agar mereka merasa dan rela ikut bertanggung jawab dan selanjutnya secara aktif ikut serta memikirkan dan memecahkan masalah-masalah yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran. Berhasilnya pemimpin menimbulkan minat kemauan dan kesadaran bertanggung jawab dari pada setiap anggota staf dan bahkan individu di luar staf yang ada hubungan langsung atau tidak langsung dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran pada lembaga kerjanya, dan yang selanjutnya menunjukan partisipasi mereka secara aktif, berarti satu fungsi kepemimpinan telah dapat dilaksanakan dengan baik. 3. Prinsip Koperasi Adanya partisifasi anggota-anggota staf belum berarti bahwa kerjasama diantara mereka telah terjalin dengan baik. Partisifasi yang sempit bisa terjadi dalam bentuk spesialisasi tugas-tugas wewenang dan tanggung jawab secara ketat diantara anggota- anggota, dimana setiap anggota seolah-olah berdiri sendiri dan perpegang teguh tugas-tugasnya, tanggung jawab dan wewenang masing-masing belaka. Kerja sama untuk kepentingan bersama itu hendaknya berlangsung `seluas-luasnya meliputi setiap orang yang ada sankut-pautnya dengan usaha pendidikan dan pengajaran dari pada lembaga tersebut. Jonn S. Brubacher dalam bukunya memberikan satu ukuran untuk menilai kehidupan demokrasi dalam suatu lembaga pendidikan : Jadi kerja sama tidak hanya berlangsung antara orang-orang yang berada dalam lembaga atau sekoah tersebut, tetapi kerjasama itu diperluas denga mereka yang berada diuar lembaga, tetapi yang iut berkepentingan untuk menjadikan program Pendidikan itu berhasil dengan baik sebagai satu keseuruhan.
  • 8. 5 Prinsip Hubungan Kemanusiaan secara Kekuargaan Suasana kerjasama demokrasi sehat tidak akan ada, tanpa ada rasa persahabatan dan kekeluargaan yang akrab, sikap saling hormat menghormati secara wajar diantara seuruh waerga lembaga – lembaga kerja tersebut. Hubungan manusia merupakan pelicin jalan kearah pemecahan setipa masah yang timbul dan sulit dihadapi. Pemimin harus menjadi sponsor utama bagi terbinanya hubungan – hubungan sosia dan situasi pergaulan seperti tersebut diatas di dalam embaga kerja yang pemimpinnya itu. Pemimpin tidak belaku sebagai majikan atau mandor terhadap pegawai dan buruhnya. Tetapi ia sejauh mungkin menempatkan diri sebagai sahabat terdekat daripada semua anggota stap dan penyumbang – penyumbang di luar stap dengan tidak pula meninggalkan sama sekali unsur – unsur forma jabatan. 4. Prinsif pendelegasian dan perencaran kekuasaan dan tanggung jawab Pemimpin pendidikan harus menyadari bahwa kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab yang ada padanya sebagian harus didelegasikan dan dipencarkan kepada anggota-anggota staf kerja yang mampu untuk menerima dan melaksanakan pendelegasian dan pemencaran kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab agar supaya proses kerja lembaga secara keseluruhan berjalan lancer, efektif dan efisien, dalam kepemimpinan pendidikan, pemimpin harus percara bahwa setiap orang dengan siapa ia bekerja, memiliki kemamppuan dan potensi maksimal yang dapat bermanfaat bagi lembaga kerja itu asalkan situasi dan kesempatan untuk berbuat kreatif dijamin oleh pemimpin.
  • 9. 6 Keyakinan seperti inilah yang melandasi kesediaan pemimpin untuk melaksanakan pendelegasiaan dan pemencaran wewenang, kekuasaan dan tanggung jawab tertentu kepada staf kerjanya. Stephen J. Knecevich dalam bukunya menulis tentang hal-hal itu sebagai berikut : Bahwa dalam kepemimpinan pendidikan yang demokratis guru-guru ditempatkan dalam pandangan dan posisi yang layak oleh pimpinannya. Melalui “delegation and sharing of authority and responsibility” yang tepat, serasi dan merata “morale” kerja akan ikut terbina secara sehat; semangat kerja dan perasaan tanggung jawab akan terbangkit dan bertumbuh dengan subur. Melalui cara ini perkembangan pribadi dan jawabatan staf akan terangsang untuk bertumbuh secara kontinyu, dengan cara ini pemimpin akan mendapat kesempatan dan mengetahui, menemukan dan selanjutnya membina kader-kader pimpinan yang potensial dikalangan anggota stafnya. Pembinaan kepemimpinan melalui latihan dalam bentuk delegasi dan pemencaran kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab merupakan cara yang paling praktis disamping usaha-usaha pembinaan lainnya bagi kepentingan kepemimpinan pendidikan yang lebih bermutu di masa depan. 5. Prinsip kekenyalan (fleksibility) organisasi tata kerja. Organisasi kerja disusun dengan maksud mengatur kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang harmonis, efektif dan efisien. Tetapi hendaknya struktur organisasi dan hubungan serta tata kerja jangan sampai menjadi sesuatu yang sangat kaku sehingga membawa akibat negatif seperti birokrasi yang bertele-tele antara lain bisa menghambat kegiatan penetapan dan pelaksanaan program. Pada tertentu dimana situasi-situasi harus muncul, kadang-kadang diperlukan keberanian untuk melakukan penyimpangan daripada ketentuan-ketentuan hubungan kerja formal dan hirarki organisasi yang telah ditetapkan, selama
  • 10. 7 penyimpangan itu bisa membantu kelancaran kegiatan kerja dan mempermudah kelancaran pencapaian tujuan bersama dari pada organisasi kerja atau lembaga persekolahan tersebut. Kekenyalan organisasi menjamin organisasi dan tata kerja serta hubungan-hubungan kerja yan selalu sesuai dengan kenyataan dan problema baru yang selalu muncul dan berubah terus menerus, perubahan-perubahan mana yang tidak terlepas dari hubungan kemanusiaan dalam anggota staf. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hari R. Douglas menyatakan bahwa : Dalam kebutuhan yang lebbih luas, hal kekenyalan itu tidak hanya terbatas pada struktur organisasi, hubungan-hubungan dan tata kerja, asalkan dalam batas-batas sepanjang hal itu tidak merugikan kelompok, dan sebaliknya bahkan membawa manfaat yang baik bagi individu dan untuk kelompok secara keseluruhan. 6. Prinsip kreativitas Pertumbuhan dan perkembangan sesuatu lembaga pendidikan pengajaran disamping faktor material dan fasilitas lainnya, terutama tentang pertumbuhan dan perkembangan program dan aktivitas kerja, sebagian terbesar berakar pada besar kecilnya kreativitas kerja dari pada setiap personil pimpinan dan pelaksanaan di dalam lembaga kerja itu. Keadaan selalu berubah masyarakat selalu bergerak maju, ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus berkembang pesat dan mempengaruhi perubahan-perubahan manusia tentang pandangannya mengenai nilai-nilai dan norma-norma serta standar hidup didalam masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan diri didalam perubahan- perubahan dan kemajuan masyarakat itu, lembaga kerja yang kreatif dan dinamis dimana setiap staf anggota muncul dengan ide-ide, pikiran-pikiran dan konsepsi-konsepsi baru tentang prosedur, tata kerja dan metode-metode mendidik dan mengajar yang lebih kreatif.
  • 11. 8 B. Penerapan kepemimpinan pendidikan Yang berdasarkan pancasila Di dalam prosedur kegiatan pimpinan pendidikan, pelaksanaan prinsip- prinsip tersebut diatas saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, sehigga menghasilkan satu kesatuan tindakan yang harmonis dan serasi. Selanjutnya sebagian telah dikemukakan didalam uraian-uraian terdahulu, salah satu cirri khas yang paling menonjol dari pada kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan demokrasi pancasila, ialah penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam bentuk kegiatan “policy and decision making” yang mengikut sertakan sebanyak mungkin orang- orang yang akan dipengaruhi, atau turut terlibat di dalam melaksanakan “policy” dan keputusan-keputusan yang diambil itu. Kenzevich menegaskan pentingnya kedudukan “policy making and decision making” oleh anggota-anggota kelompok (staf) dalam kepemimpinan yang demokratis, seperti yang dituliskannya didalm bukunya “Administration of Public Education”. Sebagai berikut : Jadi misalnya dalam satu sekolah, dimana kepala sekolah bersama-sama guru dan staf sekolah lainnya, wakil-wakil murid disertai pula wakil-wakil orang tua mereka dan wakil-wakil masyarakat lainnya berpikir dan bekrja sama didalam penetapan program umum sekolah, kalau menghendaki pelaksanaan program tersebut didukung dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab oleh mereka yang terlibat dalam penetapan program itu, sesuai dengan pungsi dan kemampuan masing-masing. Pada pihak lain hendaknya dibedakan secara tegas antara penetapan “policy” dan pelaksanaan “policy” (execution of policy) didalam pelaksanaannya memang juga diharapkan mereka sejauh mungkin ikut aktif menjadi pelaksana sesuai dengan jenis-jenis kegiatan konkrit sebagai penjabaran dari pada policy umum itu. Akan tetapi dalam masalah pimpinan pelaksana dan penanggung jawab formil umum hendaknya sesedikit mungkin orang yang berperanan, supaya timbul
  • 12. 9 kekacauan dan kesimpang siuran, dalam memimpin pelaksanaan “ policy” atau program umum itu, maka status dan formal leader harus diberikan kesempatan penuh atas dasar prinsip-prinsip demokrasi ‘pancasila pula, untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan “policy” atau program umum lembaga pendidikan tersebut. Dengan demikian pada setiap sekolah, kepala sekolah hendaknya melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berdasarakan demmokrasi pancasila itu pada setiap kegiatan sekolah dengan mengikut sertakan semua pihak yang berkepentingan atau mempunyai hubungan langsung dengannya. prinsip-prinsip itu hendaknya diterapkan secara sadar dan penuh kesungguhan dari sejak pelaksanaan program umum sekolah, pelaksanaan dan evaluasi terhadap hasil dan pelaksanaan program itu sendiri. Kerjasama hendaknya dijalin seerat-eratnya diantara semua pihak yang telah disebutkan di atas dalam hubungan yang harmonis, tenggang rasa, penuh persahabatan, persaudaraan dan hormat-menghormati secara wajar diantara sesamanya. Inisatif dan daya kreatif setiap personil sekolah hendaknya distimulir dan dibangkitkan sebaik-baiknya, sekolah harus bertumbuh menjadi satu lembaga kerjasama yang demokratis penuh dinamika. Adanya sesuatu yang ideal benar bahwa suasana kepemimpinan yang demokratis berdasarkan pancasila semacam itu dapat segera terbina pada seluruh lembaga-lembaga pimpinan dan pelaksana pendidikan dan pengajaran kita dalam jangka waktu relative singkat. Akan tetapi sikap optimism paedagogis dan penyadaran akan pentingnya masalah ini, serta dengan penuh kesungguhan, ketekunan dan penuh keberanian susila didalam berbuat untuk menciptakan situasi kepemimpinan semacam itu, maka harap-harapan semacam itu pasti tercapai dan tidak hanya merupakan impian dan pantasi belaka.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Demokrasi ini berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyak, yang mengandung unsur-unsur kesadaran religius menolak atheism; kebenaran kecintaan dan berlandaskan budi pekerti luhur; yang berkepribadian Indonesia; kesinambungan dalam arti menuju keseimbangan antara individu dan masyarakat, antara manusia dengan Tuhannya, lahir batin. Berdasarkan pada depinisi diatas, maka aspek-aspek yang ada dalam demokrasi pancasila adalah sebagai berikut : a. Formil b. Materiil c. Kaidah d. Tujuan e. Organisasi f. Semangat Dari keenam aspek diatas akan dicoba untuk di terapkan pada prinsip- prinsip kepemimpinan pendidikan yang berdasarkan pancasila. Dalam suasana kerjasama dengan orang lain diperlukan saling pengertian, saling menghargai dan saling tenggang rasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap dasar untuk menciptakan keselarasan keserasian dan keseimbangan dalam hubungan kemanusiaan antara yang dipimpin dan memimpin. Di dalam prosedur kegiatan pimpinan pendidikan, pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diatas saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain, sehigga menghasilkan satu kesatuan tindakan yang harmonis dan serasi.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Tim Icce Uin Jakarta, Demokrasi & Hak Asasi Manusia Masyarakat Madani, Fauzan, M.A. Islam Dan Kemodernan Politik Berbasis Pemuda, Binamuda Ciptakreasi Tanggerang. Cetakan Pertama, Juni 2008 Farid Abdul Khaliq, Fikih Politik Islam. Penerbit Amzah Jakarta, Cetakan Pertama, Agustus 2005 Abdullah Abbas, Al Ghazali Menjawab 100 Soal Keislaman. Pt. Lentera Hati, Tanggerang. Cetakan Ii, Mei 2012 Prof.Dr. Raghib As Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia. Pustaka Al Kautsar Jakarta, Cetakan Pertama Desember 2012 Anang Zamroni, Suratno. Fikih Madrasah Aliyah Keagamaan . Pt. Wangsa Jatra Lestari, Solo. Cetakan Pertama 2012 Http//:Referensi Kepemimpinan .Blogspot.Com