Dokumen tersebut membahas tiga hal utama: (1) keterkaitan antara rencana pembangunan nasional dengan grand design reformasi birokrasi dan pembangunan SDM aparatur, (2) hubungan antara diklat, kesehatan organisasi, dan kinerja prima, serta (3) tiga dimensi reformasi sektor publik yaitu birokrasi, kepegawaian, dan diklat aparatur. Dokumen ini menekankan pentingnya sinergi antar lembaga d
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat yang Terstandar
1. Disampaikan dalam Sosialisasi dan Reviu
Grand Design Badiklatda Provinsi Jawa Barat
Menuju Center of Excellence
Cipanas, Garut, 8 Mei 2012 PKMK LAN-RI
2. Data Pribadi
Nama : Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
TTL : Yogyakarta, 15-07-1968
NIP : 19680715 199401 1 001
Jabatan : Kepala Pusat Kajian Manajemen Kebijakan/
Peneliti Utama Bidang Administrasi Publik
Gol/Pangkat : IV-c / Pembina Utama Muda
Alamat Ktr : LAN-RI, Jl. Veteran No. 10 Jakarta
Telp. 021-3868202 ext. 179. Fax. 3800187
Alamt Rmh : Villa Melati Mas Blok M6/12A, Serpong
Tangerang Selatan, HP. 0819-503-4500
PKMK LAN-RI
3. Sistematika Materi
Keterkaitan RPJP/RPJM Nasional, Grand Desain
RB, dan Grand Desain Pembangunan SDM
Aparatur;
Keterkaitan Diklat, Kesehatan Organisasi, dan
Kinerja Prima;
3 Dimensi Reformasi Sektor Publik: Birokrasi,
Kepegawaian, dan Diklat Aparatur;
Dimensi Reformasi Diklat Aparatur Untuk
Mewujudkan Keluaran Diklat yang Terstandar.
PKMK LAN-RI
11. Kesehatan Organisasi - 1
• DIRECTION: A clear sense of where the organisation is
heading and how it will get there that is meaningful to
all employees.
• LEADERSHIP: The extent to which leaders inspire
actions by others.
• CULTURE & CLIMATE: The shared beliefs and quality of
interactions within and across organisational units.
• ACCOUNTABILITY: The extent to which individuals
understand what is expected of them, have sufficient
authority and take responsibility for delivering results.
• COORDINATION & CONTROL: The ability to evaluate
organisational performance and risk, and to address
issues and opportunities when they arise.
PKMK LAN-RI
12. Kesehatan Organisasi - 2
• CAPABILITY: The presence of the institutional skills
and talent required to execute strategy and create
competitive advantage.
• MOTIVATION: The presence of enthusiasm that drives
employees to put in extraordinary effort to deliver
results.
• EXTERNAL ORIENTATION: The quality of engagement
with customers, suppliers, partners and other external
stakeholders to drive value.
• INNOVATION & LEARNING: The quality and flow of
new ideas and ability to adapt and shape the
organisation as needed.
(Scott Keller & Colin Price, Performance and Health: An evidence-
based approach to transforming your organisation, 2010).
PKMK LAN-RI
15. 9 Program Percepatan RB
1. Penataan Struktur Birokrasi;
2. Penataan Jumlah, dan distribusi PNS;
3. Sistem Seleksi dan Promosi secara Terbuka;
4. Profesionalisasi PNS;
5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah
(EGovernment);
6. Penyederhanaan Perizinan Usaha;
7. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas aparatur;
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri;
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana & Prasarana
Kerja PNS.
PKMK LAN-RI
16. Profesionalisasi PNS
• Penetapan Standar Kompetensi Jabatan;
• Peningkatan kemampuan PNS berbasis
kompetensi;
• Sistem Nasional Diklat PNS berbasis
Kompetensi;
• Sertifikasi kompetensi profesi;
• Mutasi dan rotasi sesuai kompetensi secara
periodik;
• Pengukuran kinerja individu;
• Penguatan Jabatan Fungsional.
PKMK LAN-RI
17. RUU ASN (dan Implikasinya)
• PNS menjadi Profesi;
• 10% dari jam kerja harus dialokasikan untuk
pengembangan (diklat) pegawai;
• Pengangkatan, penempatan, mutasi dan
promosi pegawai harus berdasar (uji)
kompetensi.
Badan Diklat akan memiliki peran sgt
strategis sbg Center of Excellence !!
PKMK LAN-RI
19. Sistem Seleksi
RPL
Kesesuaian
Lulus Certificate of kompetensi
Calon Competence alumni diklat dg
peserta yg komptensi jabatan
sudah Tes Lulus Program yg dipersyaratkan
memenuhi Seleksi Bersyarat Diklat
syarat
administratif Tidak
Lulus
Max 3x Eligible
menduduki
Jabatan
RPL = Recognition of Prior Learning
PKMK LAN-RI
20. Sistem Seleksi
Mekanisme seleksi tidak lagi menggunakan sistem pre-test,
namun sistem recognition of pre learning (RPL).
Calon peserta diklat diseleksi secara administratif, dan jika
memenuhi syarat, kompetensinya diasses untuk mendeteksi
atau memetakan kompetensi awal yg telah dimiliki.
Jika dianggap telah memiliki kompetensi sbg pejabat
tertentu, maka instansi yg ditunjuk (LAN atau Kementerian
PAN) menerbitkan sertifikat kompetensi dan ybs tidak perlu
mengikuti diklat.
Jika tidak lulus assessment, dan hanya dinyatakan lulus
bersyarat dalam tes seleksi, maka ybs wajib mengikuti diklat
untuk menutupi gap kompetensinya.
Jika tidak lulus assessment, diberikan kesempatan untuk
ikut tes assessment sebanyak tiga kali. Jika gagal untuk
ketiga kalinya, maka ybs tidak dapat mengikuti diklat.
PKMK LAN-RI
21. Manfaat …
Menekan inefisiensi dalam investasi SDM sektor
publik, karena mereka yg tidak layak atau tidak memiliki
cukup kompetensi dasar akan terseleksi dengan sendirinya.
Sementara bagi yg sudah memiliki kompetensi, juga tidak
perlu membuang waktu hanya untuk mengikuti diklat.
Diklat tidak lagi dipandang sebagai program yg paling tepat
untuk kondisi/masalah yg berbeda (one size fits all).
Orang yg masuk program diklat adalah mereka yg memiliki
kadar kompetensi relatif berimbang, tidak ada yg terlalu
tinggi, namun juga tidak terlalu rendah, shg persaingan
antar peserta selama berada dalam kelas diharapkan dapat
berjalan lebih dinamis dan seimbang pula.
PKMK LAN-RI
22. Strategi Pembelajaran
Siklus KEDUA
Siklus PERTAMA
Modeling/
Construction
• Ceramah • Penerapan action plan
• Diskusi & • Roleplay • Monev
presentasi • Simulasi • Feedback/learning
• Studi kasus • Action plan contract utk Siklus Diklat
ke-2
Class Learning/
Uji coba / piloting
Conceptualization
Temporary System Permanent System
PKMK LAN-RI
23. Strategi Pembelajaran
• Sekuensi diklat sebaiknya tidak seperti
sekarang, dengan komposisi pokok berupa proses
pembelajaran (class learning) – orientasi/studi
lapangan – seminar.
• Harus diubah menjadi class learning
(conceptualization) – modelling (construction) – uji
coba (piloting). Class learning adalah perwujudan
strategi on-the-job training, sedang uji coba adalah
perwujudan strategi off-the-job training. Adapun
tahap modeling/konstruksi merupakan gabungan
dan/atau jembatan antara off-the-job training
dengan on-the-job training.
PKMK LAN-RI
24. Hub. Antar Lembaga
Bidang Kewenangan Pelaksana
o Penyusunan Directory Competency. KOMISI ASN
o Identifikasi Unit Competency.
o Identifikasi kriteria (standar) / indikator
keberhasilan pencapaian kompetensi.
o Pembuatan Panduan Umum Sarana & Prasarana
Pendukung agar Kompetensi Tercapai.
o Assessment dalam rangka RPL. BKN sebagai Instansi Pembina
o Pembuatan Metode Penilaian (pengumpulan bukti- Kepegawaian (dalam supervisi
bukti kompetensi). KemPAN)
o Penyelenggaraan Diklat. LAN sebagai Instansi Pembina
o Pembuatan Program Instruksional (termasuk Diklat (dalam supervisi
metode & strategi pembelajaran). KemPAN)
o Quality assurance program diklat.
PKMK LAN-RI