Presentasi mengenai artikel ilmiah berjudul "Pedoman Praktis Penyusunan Kamus Kompetensi Teknis ASN" ini disampaikan pada Seminar Nasional & Konferensi Kepegawaian 2019 pada Tanggal 24-25 April 2019 di Universitas Padjadjaran, Bandung JAWA BARAT
1. Kamus Kompetensi
Teknis ASN
Bagaimana Menyusunnya?
Agus Wahyuadianto & Hendra Nugroho Saputro
Puslatbang PKASN – Lembaga Administrasi Negara RI
Disampaikan pada Seminar Nasional & Konferensi Kepegawaian 2019
Bandung, 24-2 April 2019
4. Metode
• Pendekatan Kualitatif Deskriptif
• Data: Studi Literatur; FGD; & Workshop
• Output: Model Kamus Kompetensi Teknis
• Studi Kasus: Bidang Kediklatan
5. “... competencies are behavior that encompass the knowledge,
skills, and attributes required for succesfull performance”
(Jordan, 2010).
“competency as an underlying characteristic of a person which
resulted in effective and/or superior performance in a job”
(Boyatzis in Skorkova, 2016).
“... an underlying characteristic of an individual that is causally
related to criterion-referenced effective and/or superior
performance in a job or situation” (Spencer and Spencer, 1993) “job/ situation
Apa itu KOMPETENSI?
Knowledge
Skill
Attribute/ Attitude
Superior Performance
Job/ Situation
(Jordan, 2010; Boyatzis dalam Skorkova 2016; Spencer & Spencer, 1993)
knowledge
attribute/ attitudeskill
superior performance
6. Apa Itu Kompetensi Teknis?
Hard SkillSoft Skill
Berbasis Kognitif
Dipengaruhi IQ
Melekat pada
suatu pekerjaan
Eksploitasi Perasaan
& Perilaku
Dipengaruhi EQ
Keterampilan
Interpersonal &
Manajerial
Dapat Digunakan
untuk Konteks Lain
Lebih Mudah
Diukur
Pengetahuan
Teknis &
Berorientasi Tugas
(Alsabbah & Ibrahim, 2013; Rainsbury, Hodges, Burchell, & Lay, 2002; ILO, 2015)
7. Hasil Kajian
Identifikasi Judul
Kompetensi
Leveling
Kompetensi
Penyusunan
Indikator Perilaku
•Analisis Data
•Teknik Cascading
•Kategorisasi
Kompetensi
Generik dengan
Spesifik.
•Taxonomy Bloom;
•Definisi
Kompetensi.
•Pedoman Pola
Antar Level;
•Teknik Penulisan
Indikator.
KAMUS KOMPETENSI TEKNIS
Tahap Penyusunan Kamus Kompetensi Teknis
11. Understanding
Applying
Analyzing
Evaluating
Creating
Mampu memahami konsep dasar
pengelolaan data alumni
Mampu meningkatkan efisiensi dan/atau
efektivitas pengelolaan data alumni
Mampu mengembangkan konsep dan teknik
baru dalam pengelolaan data alumni
Mampu melaksanakan pengelolaan
data alumni secara mandiri
Mampu menganalisis data alumni
15. Agus Wahyuadianto, S.Psi., SE., M.Bus.(Adv.).
• Peneliti Lembaga Administrasi Negara RI
• Pendidikan : Sarjana Psikologi – Universitas Gadjah Mada
Sarjana Manajemen – Universitas Negeri Yogyakarta
Master Business (Advanced), The University of Queensland
Hendra Nugroho Saputro, S.AP.
• Kandidat Analis Kebijakan LAN – RI
• Pendidikan : Sarjana Administrasi Publik – Universitas Padjadjaran
Artikel lengkap dapat diminta dengan menghubungi:
email agus.indonesia@gmail.com atau unduh di:
https://www.researchgate.net/publication/332751295_Practical_Guidance_in_Developing_Technical
_Competency_Dictionary_for_Indonesian_Civil_Servant
Competency is knowledge, skill, attitude/attributes (KSA); superior performance; related to job or situation (Jordan, 2010; Boyatzis dalam Skorkova 2016; Spencer & Spencer, 1993)
Soft skill: soft skills memiliki karakter, yaitu: mengeksploitasi perasaan (affective) dan perilaku (Alsabbah & Ibrahim, 2013); dipengaruhi oleh EQ/Emotional Quotient; identik dengan keterampilan interpersonal dan manajerial (Rainsbury, Hodges, Burchell, & Lay, 2002); dan dapat digunakan pada konteks atau pekerjaan yang lain (ILO, 2015).
Hard skill: Hard skills memiliki karakter unik, yaitu merupakan keterampilan berbasis mental atau kognitif (Alsabbah & Ibrahim, 2013); lebih mudah diukur kinerjanya daripada soft skills; dipengaruhi oleh IQ/Intelligence Quotient (Rainsbury, Hodges, Burchell, & Lay, 2002); diasosiasikan dengan pengetahuan teknis spesifik dan keterampilan berorientasi tugas/task-oriented skills (Ashbaugh dalam Alsabbah & Ibrahim, 2013); dan melekat secara spesifik pada suatu jenis pekerjaan (ILO, 2015).
Competency is knowledge, skill, attitude/attributes (KSA); superior performance; related to job or situation (Jordan, 2010; Boyatzis dalam Skorkova 2016; Spencer & Spencer, 1993)
Soft skill: soft skills memiliki karakter, yaitu: mengeksploitasi perasaan (affective) dan perilaku (Alsabbah & Ibrahim, 2013); dipengaruhi oleh EQ/Emotional Quotient; identik dengan keterampilan interpersonal dan manajerial (Rainsbury, Hodges, Burchell, & Lay, 2002); dan dapat digunakan pada konteks atau pekerjaan yang lain (ILO, 2015).
Hard skill: Hard skills memiliki karakter unik, yaitu merupakan keterampilan berbasis mental atau kognitif (Alsabbah & Ibrahim, 2013); lebih mudah diukur kinerjanya daripada soft skills; dipengaruhi oleh IQ/Intelligence Quotient (Rainsbury, Hodges, Burchell, & Lay, 2002); diasosiasikan dengan pengetahuan teknis spesifik dan keterampilan berorientasi tugas/task-oriented skills (Ashbaugh dalam Alsabbah & Ibrahim, 2013); dan melekat secara spesifik pada suatu jenis pekerjaan (ILO, 2015).
Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah melalui cascading. Proses yang dilakukan adalah dengan menurunkan fungsi dari unit kerja tertinggi menjadi judul-judul kompetensi yang bersifat makro, lalu dilanjutkan dengan menurunkannya sampai judul kompetensi yang bersifat mikro. Secara visual, hasil cascading kompetensi akan membentuk semacam figur pohon yang diberi nama pohon kompetensi (competency tree).
Prinsip penyusunan indikator perilaku yang digunakan dalam kamus kompetensi teknis adalah sebagai berikut: (1) dapat diamati; (2) jumlahnya setara; (3) mencerminkan kualitas keluaran yang diharapkan; dan (4) menggunakan kata kerja aktif.
Melalui artikel ini, disampaikan pedoman praktis dalam menyusun kamus kompetensi teknis. Terdapat tiga langkah utama, yaitu: (1) Identifikasi judul kompetensi melalui cascading tugas-fungsi; (2) Penentuan level melalui Taxonomy Bloom; dan (3) Penjabaran indikator perilaku. Aplikasi atas ketiga langkah tersebut sudah diuji coba pada bidang kediklatan.