Laporan ini membahas hasil penelitian mengenai pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara di Kalimantan Timur. Penelitian ini menganalisis kondisi kompetensi manajerial dan sosio-kultural ASN di beberapa lokus seperti Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Bontang. Hasilnya mengidentifikasi tantangan dan kesenjangan kompetensi tertentu serta merekomendasikan beberapa model pengembangan kompetensi seperti
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
ASN Kompetensi
1. PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
LEMBAGAADMINISTRASI NEGARA (PKP2A III LAN) – SAMARINDA
Laporan Awal
Kajian Pengembangan Kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN)
2. Latar Belakang
1. Tuntutan Perubahan dan Kebutuhan Reformasi Birokrasi
2. Tatakelola pemerintahan & aparatur berdaya saing global
3. Transformasi Birokrasi dan SDM yang berkompeten
4. Diperlukan Kompetensi Fungsional, Manajerial, Sosiokultur
5. Terdapat gap competencies Aparatur Sipil Negara (ASN)
6. Diperlukan Pengembangan Kompetensi ASN
4. 1
4
1. Mengidentifikasi peta kebutuhan pengembangan kompetensi
Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya kompetensi manajerial
dan sosio-kultural
2. Mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan dalam
pengembangan Kompetensi Nasional Aparatur Sipil
Negara (ASN) berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara
3. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan transisi
dari pola penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
saat ini kepada pola baru sesuai tuntutan UU No 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2
3
4. Merumuskan arah kebijakan yang dapat dilakukan dalam
rangka pengembangan Kompetensi berdasarkan UU No 5
tahun 2014
Tujuan Penelitian (awal)
5. 1. Mengidentifikasi peta kebutuhan pengembangan
kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
khususnya kompetensi manajerial dan sosio-
kultural
2. Mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan
dalam pengembangan Kompetensi Nasional
Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan UU No 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
1
2
Tujuan Penelitian
6. Kerangka Pikir
DESAIN STRATEGI DAN ARAH
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
KAJIAN KONDISI KOMPETENSI
ASN DI DAERAH
KAJIAN LITERATUR TTG
KEBIJAKAN KOMPETENSI ASN
ANALISIS KUALITATIF
REVIEW MODEL-MODEL
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
PROFIL KOMPETENSI DAN
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
7. Tahapan Penelitian
Penyempurnaan TOR
Penyusunan
Rancangan Penelitian/
(Research Design/ RD)
TAHAP
SATU
TAHAP
DUA
TAHAP
TIGA
TAHAP
EMPAT
Penyusunan draft
laporan penelitian
Expose terbatas/
Diskusi internal
Pengumpulan dan
penggalian data
Penelitian Lapangan
Pengolahan data
Analisis dan
Interpretasi data
8. Mengumpulkan bahan data
sekunder / studi kepustakaan
Desk study
Indepth
interview
Resource
panels
Wawancara kepada key informan
/ narasumber dan kuesioner
Menghimpun pendapat ahli dan
stakeholders tentang tema
penelitian
Pengumpulan Data
Tekhnik Pengumpulan Data
9. Lokus Kajian
KOTA BALIKPAPAN
PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
KOTA BONTANG
Lokus dipilih secara purposive
(bertujuan) dengan pertimbangan
sebagai Pilot Project Reformasi
Birokrasi di Daerah serta mendapat
peringkat tertinggi dalam Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (EKPPD).
10. PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
LEMBAGAADMINISTRASI NEGARA (PKP2A III LAN) – SAMARINDA
Hasil Penelitian
dan Pembahasan
11. Relevansi terhadap Nawa Cita
63.6
77.3
65.9
72.7
61.4
68.2
54.5
56.8
56.8
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Menghadirkan Kembali Negara
Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih
Membangun Indonesia Dari Pinggiran
Memperkuat Kehadiran Negara dalam Melakukan Reformasi
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
Meningkatkan Produktivitas
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia
Tidak Relevan Rendah Sedang Tinggi
Propinsi Kalimantan Timur
13. Relevansi terhadap Nawa Cita
50.0%
68.8%
56.3%
81.3%
68.8%
56.3%
56.3%
50.0%
68.8%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Menghadirkan Kembali Negara
Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih
Membangun Indonesia Dari Pinggiran
Memperkuat Kehadiran Negara dalam Melakukan
Reformasi
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
Meningkatkan Produktivitas
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat
Restorasi Sosial Indonesia
Tidak Relevan Relevan Sedang Tinggi
Kabupaten Kutai Kartanegara
14. Relevansi terhadap Nawa Cita
92.3%
76.9%
57.7%
92.3%
69.2%
69.2%
76.9%
61.5%
80.8%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Menghadirkan Kembali Negara
Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih
Membangun Indonesia Dari Pinggiran
Memperkuat Kehadiran Negara dalam Melakukan
Reformasi
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi
Meningkatkan Produktivitas
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat
Restorasi Sosial Indonesia
Tidak Relevan Relevan Sedang Tinggi
Kota Bontang
15. PERBANDINGAN
LOKUS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI
KALIMANTAN
TIMUR
VISI AGROINDUSTRI, PERTAMBANGAN
KULTUR MASYARAKAT HETEROGEN (BUGIS, JAWA, KUTAI)
PDRB TERTINGGI ; PERTAMBANGAN, MANUFAKTUR (NON MIGAS)
KOTA BALIKPAPAN KOTA INDUSTRI
KULTUR MASYARAKAT HETEROGEN/ PENDATANG
PDRB TERTINGGI SEKTOR MANUFAKTUR, JASA (NON MIGAS)
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
KOTA WISATA BUDAYA
KULTUR MASYARAKAT HOMOGEN (KUTAI, JAWA)
PDRB TERTINGGI SEKTOR PERTAMBANGAN, PERTANIAN (NON MIGAS)
KOTA BONTANG KOTA INDUSTRI
KULTUR MASYARAKAT HETEROGEN/ PENDATANG
PDRB TERINGGI SEKTOR MANUFAKTUR, KONSTRUKSI (NON MIGAS)
Karakteristik dan Tipologi Wilayah
16. TANTANGAN
LOKUS TANTANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
KALIMANTAN
TIMUR
Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
Pemberantasan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
Membangun profesionalisme bawahan dalam menjalankan tugas,
Tuntutan perbaikan kinerja organisasi secara terus menerus yang
mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna layanan.
KOTA BALIKPAPAN Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
Pemberantasan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
Konsistensi dan harmonisasi regulasi yang mengatur pelaksanaan tugas
organisasi
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Membangun profesionalisme bawahan dalam menjalankan tugas
Pemberantasan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
KOTA BONTANG Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat,
Pemberantasan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
Kualitas penyusunan rencana strategis
Kompetensi Manajerial
17. LOKUS RELEVANSI/ GAP KOMPETENSI MANAJERIAL
KALIMANTAN
TIMUR
Pengambilan Keputusan
Kerjasama (Team building) dan
Berorientasi pada kualitas
KOTA BALIKPAPAN Manajemen Perubahan (MP),
Inovasi,
Kemandirian dalam bertindak,
Ketahanan Pribadi
Mengeksekusi Tugas
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Pengambilan Keputusan
KOTA BONTANG Integritas
Kepemimpinan dengan Visi
Membangun motivasi bawahan
Kerjasama (Team building),
Mengeksekusi tugas
Berorientasi pada pelayanan
Berorientasi pada kualitas
RELEVANSI/ GAP
Kompetensi Manajerial
18. DESAIN PENGEMBANGAN
LOKUS DESAIN PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL
KALIMANTAN
TIMUR
Model Benchmarking
Benchmarking diartikan sebagai salah satu upaya meningkatkan kirnerja maupun produk atau jasa/ pelayanan yang lebih
baik dengan pemanfaatkan pengembangan teknologi/ teknik/ metode yang lebih maju di tempat/ negara lain dengan cara
yang jujur, bukannya meniru secara gelap. Meniru dan memodifikasi secara jujur artinya kita meminta izin dan bekerja
sama dengann pemilik patentnya.
KOTA BALIKPAPAN Model Learning Organization
Hal menarik dari prinsip learning organization (organisasi pembelajaran) ialah prinsip peningkatan kinerja secara kelompok
sehingga tuntunan keteraturan yang saling terkait dapat diproses melalui upaya peningkatan kesadaran dan kepekaan,
sikap dan keyakinan serta upaya meningkatakan keahlian dan kemampuan secara bersama melalui gagasan-gagasan
penuntun, teori, metode dan alat, akan dapat menghasilkan perbaikan kinerja organisasi, bukan hanya peorangan.
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Model Learning Organization
Hal menarik dari prinsip learning organization (organisasi pembelajaran) ialah prinsip peningkatan kinerja secara kelompok
sehingga tuntunan keteraturan yang saling terkait dapat diproses melalui upaya peningkatan kesadaran dan kepekaan,
sikap dan keyakinan serta upaya meningkatakan keahlian dan kemampuan secara bersama melalui gagasan-gagasan
penuntun, teori, metode dan alat, akan dapat menghasilkan perbaikan kinerja organisasi, bukan hanya peorangan.
KOTA BONTANG Model Gemba Kaizen
Gemba Kaizen adalah kisah perbaikan mutu sepanjang waktu di tempat kerja yang meliputi langkah-langkah pokok yakni
diawali dengan menetapkan tema, latar belakang dan sasaran, mementukan penyebab melalui analisis data, menetapkan
tindakan penanggulangan, memastikan hasil dan dampaknya, menetapkan atau merubah standar yang ada agar kwalitas
meningkat dan masalah-masalah teratasi, evaluasi dan rencana selanjutnya agar terus menerus berputar, sehingga
kwalitas produk makin baik dan diperoleh dengan keyakinan dan gairah kerja yang tinggi.
Kompetensi Manajerial
19. LOKUS TANTANGAN KOMPETENSI SOSIO KULTURAL
KALIMANTAN
TIMUR
Masyarakat yang semakin menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pemerintahan,
Masyarakat yang semakin sadar akan hak-hak mereka dan menuntut kualitas pelayanan,
Membangun sinergi dengan stakeholder,
Ketidakpastian dinamika lingkungan politik, dan
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang meningkat
KOTA BALIKPAPAN Ketidakpastian dinamika lingkungan politik,
Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang menyangkut
kepentingan bersama, dan
Kesenjangan sosial ekonomi masih tinggi dalam masyarakat
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Peran serta dan pemberdayaan masyarakat
Membangun Sinergi dengan stake holders
Kesenjangan sosial ekonomi yang masih tinggi
Masyarakat yang semakin sadar akan hak-hak mereka dan menuntut kualitas pelayanan
KOTA BONTANG Ketidakpastian dinamika lingkungan politik, dan
Masyarakat yang semakin menuntut adanya transparansi serta
Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap masalah sosial.
TANTANGAN
Kompetensi Sosio Kultural
20. LOKUS RELEVANSI/ GAP KOMPETENSI SOSIO KULTURAL
KALIMANTAN
TIMUR
Relevansi/ Gap relatif rendah
KOTA BALIKPAPAN Mengelola Keragaman
Lingkungan Budaya
Manajemen Konflik
Emphaty Sosial
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Relevansi/ Gap relatif rendah
KOTA BONTANG Mengelola keragaman
Lingkungan Budaya
Membangun Network Sosial
Manajemen Konflik
Kepekaan Gender
Kepekaaan Difabelitas
RELEVANSI/ GAP
Kompetensi Sosio Kultural
21. DESAIN PENGEMBANGAN
LOKUS DESAIN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIO KULTURAL
KALIMANTAN
TIMUR
Keragaman tidak menjadi masalah dan tidak mempengaruhi organisasi
Pengembangan diarahkan pada upaya pemenuhan harapan masyarakat
KOTA BALIKPAPAN Keragaman berpotensi menciptakan konflik dan masalah
Pelatihan Keragaman, Manajemen Konflik , Empathy Sosial
KABUPATEN KUTAI
KARTANEGARA
Keragaman tidak menjadi masalah dan tidak mempengaruhi organisasi
Status Quo
KOTA BONTANG Keragaman berpotensi menciptakan konflik dan masalah
Pelatihan Keragaman, Manajemen Konflik , Fokus kepada kelompok yang
dilindungi
Kompetensi Sosio Kultural
22. PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
LEMBAGAADMINISTRASI NEGARA (PKP2A III LAN) – SAMARINDA
Sekian
Terima Kasih
Editor's Notes
----- Meeting Notes (8/22/13 14:05) -----
1. Rule base:
activity base
2. Performance:
Output base, outcome base
3. Dynamic:
Sensitif dengan perubahan lingkungan, memiliki pemikiran 10th
capability,
thinking ahead, thinking cross, thinking again