Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kinerja ASN yang mencakup dasar-dasar hukum, pilar utama pembinaan karir berdasarkan meryt sistem, model penggajian, jabatan ASN, dan transformasi pengelolaan kinerja dan SKP ASN."
2. DASAR
• UU 5 Tahun 2014 : ASN
• PP 11 Tahun 2017 Jo PP 17 Tahun 2020 : Man.
PNS
• PP 30 Tahun 2019 : Penilaian Kinerja
• Permen. Pan-RB 3 / 2020 : Manajemen Talenta
• Permen.Pan-RB 22 / 2021 : Pola Karer PNS
• Permen. Pan-RB 8 / 2021 - 6 / 2022 : Kinerja
3. Pilar Utama Pembinaan Karir
Berdasarkan Meryt Sistem
• Riwayat Pelatihan,
Jabatan, Pendidikan dan
sertifikasi keahlian lainnya
sesuai dengan jabatan
yang akan diduduki
Kualifikasi
• Kompetensi Manajerial
• Kompetensi Sosial
Cultural
• Kompetensi Teknis
Kompetensi
• Sistem manajemen
Kinerja : Pengelolaan
Kinerja ASN
• Kinerja Individu sejalan
dengan Kinerja
Organisasi
Kinerja
4. Model
Pangkat & Jabatan
Perspektif UU 43/99
• Pangkat : kedudukan yang menunjukkan tingkat
seseorang PNS berdasarkan jabatannya dalam
rangkaian susunan kepegawaian & digunakan
sebagai dasar penggajian.
• Jabatan : kedudukan yg menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang
PNS dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara / menjalankan tugas pokok
dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Perspetif UU 5/2014
• Pangkat merupakan kedudukan yang
menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan
tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak,
dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang
digunakan sebagai dasar penggajian
5. Model Penggajian
Perspektif UU 43/99
• Menggunakan skala gabungan : gaji pokok
ditentukan sama bagi PNS yang berpangkat
sama, disamping diberikan tunjangan kepada
PNS yang memikul tanggung jawab yang lebih
berat, prestasi yang tinggi atau melakukan
pekerjaan yang sifatnya memerlukan pemusatan
perhatian dan pengerahan tenagan secara terus-
menerus.
Perspektif UU 5/2014
• Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, dan resiko pekerjaan.
• PNS juga menerima tunjangan &fasilitas :
– Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai
pencapaian kinerja.
– Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai
dengan tingkat kemahalan berdasarkan
indeks harga yang berlaku di daerah masing-
masing.
6. Pergeseran Makna
Pangkat , Jabatan & Penggajian
Lama
Pangkat Melekat pada Orang
Syarat Jabatan
Dasar Penggajian
Baru
Pangkat merupakan kedudukan
Jabatan
Pangkat Melekat pada Jabatan
Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, dan resiko pekerjaan.
Selain Gaji PNS menerima tunjangan kinerja
Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
7. Jabatan
Administrasi
Jabatan
Fungsional
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
Administrator
memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan
pembangunan
Jafung keahlian: a) ahli utama;
b) ahli madya;
c) ahli muda;
d) ahli pertama.
Jafung keterampilan: a) penyelia;
b) mahir;
c) terampil;
d) pemula
Pengawas
mengendalikan
pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh
pejabat pelaksana
Pelaksana
melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan
dan pembangunan
• Jabatan pimpinan tinggi utama;
• Jabatan pimpinan tinggi madya; dan
• Jabatan pimpinan tinggi pratama
DIISI
DARI
PEGAWAI
ASN
DIISI
TNI
DAN
POLRI
Jabatan ASN
tertentu
JABATAN ASN
8. • Jabatan Fungsional (JF ) : Sekelompok Jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu
8
9. Pengangkatan Pertama Keahlian
Mengisi Lowongan melalui pengadaan PNS
• Berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan kualifikasi
pendidikan yang dibutuhkan;
• Mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi
pembina;
• Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
• Syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
9
10. Pengangkatan Perpindahan
• Berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang
dibutuhkan;
• Mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
• pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun
• Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
• Syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri.
• Usia :
– 53 Tahun untuk JF Ahli dan Perama dan Muda
– 55 Tahun untuk JF Madya
– 60 Tahun untuk Utama (Telah Menduduki JPT)
10
15. PERENCANAAN KINERJA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN,
PEMBINAAAN
KINERJA
PENILAIAN KINERJA
MELALUI EVALUASI
KINERJA
TINDAK LANJUT
HASIL EVALUASI
KINERJA.
Pengelolaan
Kinerja Pegawai
Prinsip umum
16. PRINSIP UMUM
PENGELOLAAN KINERJA
BUKAN SEKEDAR
PERFORMANCE
APPRAISAL TETAPI JUGA
PERFORMANCE
DEVELOPMENT
TIDAK HANYA
MERENCANAKAN DI
AWAL DAN MENEVALUASI
DIAKHIR TETAPI JUGA
HOW TO MEET THE
EXPECTATIONS
INTENSITAS DIALOG
KINERJA ANTARA
PIMPINAN DAN
PEGAWAI
KINERJA INDIVIDU
HARUS MENDUKUNG
KINERJA ORGANISASI
KINERJA MENCERMINKAN
HASIL KERJA BUKAN SEKEDAR
URAIAN TUGAS, TAPI
PERILAKU YANG DITUNJUKKAN
DALAM BEKERJA DAN
BERINTERAKSI DENGAN
ORANG LAIN
17. Pejabat Penilai &
Atasan Pejabat Penilai
SE Kepala BKN NO 1 Tahun 2022
NO JABATAN PEJABAT PENILAI ATASAN PEJABAT PENILAI
1 2 3 4
1 JPT Madya di Lingkungan Provinsi Gubernur Gubernur
2 Administrator di Instansi Daerah JPT Pratama Gubernur/ Bupati/ Walikota
3 Pengawas Administrator JPT Pratama
4 Pelaksana Pengawas Administrator
5 Fungsional Ahli Utama di Instansi Daerah JPT Pratama JPT Madya / Gubernur/ Bupati/ Walikota
6 Fungsional Ahli Madya JPT Pratama JPT Pratama / JPT Madya
7 Fungsional Ahli Pertama
Pengawas / Administrator /JPT
Pratama
Administrator / JPT Pratama / JPT
Madya
8 Fungsional Keterampilan
Pengawas / Administrator / JPT
Pratama
Administrator / JPT Pratama
9 Kepala Unit Kerja Mandiri Administrator / JPT Pratama
JPT Pratama / JPT Madya / Kepala
Daerah
18. Nilai prestasi kerja PNS
dinyatakan dengan angka
dan sebutan:
a. 91 – ke atas (sangat baik)
b. 76 – 90 (baik)
c. 61 – 75 (cukup)
d. 51 – 60 (kurang)
e. 50 ke bawah (buruk)
Penilaian Kinerja PNS dinyatakan
dengan angka dan
sebutan/predikat:
a. Sangat Baik (nilai 110 ≤ 120
dan MENCIPTAKAN IDE BARU
b. Baik, nilai 90 < x < 120
c. Cukup, nilai 70 x < 90
d. Kurang, nilai 50 < x < 70
e. Sangat Kurang, nilai < 50
PP 46 Tahun 2011:
Perka BKN 1/2013
PP 30 Tahun 2019 :
Permenpan 8/2021
Evaluasi Kinerja PNS dinyatakan
Kuadran
PP 30 Tahun 2019 :
Permenpan 6/2022
Perbandingan
PP 46/2011 dengan PP 30/2019
19. Pokok-Pokok Perubahan
PerMenPan-RB 8/2021
• Perencanaan Kinerja
• Pelaksanan, Pemantauan,
Pembinaan kinerja
• Penilaian Kinerja
• Tindak Lanjut Hasil Penilaian
PerMenPan-RB 6/2022
• Perencanaan kinerja yang meliputi penetapan &
klarifikasi Ekspektasi;
• Pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan
kinerja Pegawai yang meliputi pendokumentasian
kinerja, pemberian Umpan Balik Berkelanjutan,
dan pengembangan kinerja Pegawai;
• Penilaian kinerja Pegawai yang meliputi evaluasi
kinerja Pegawai; dan
• Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pegawai yang
meliputi pemberian penghargaan dan sanksi.
TAHAPAN
20. Pokok-Pokok Perubahan
PerMenPan-RB 8/2021
• Menggunakan Rumus Matematis
• Pembobotan Metode Cascading
Direct dan Non-Direct
• Pembobotan Kinerja Utama &
Kinerja Tambahan
PerMenPan-RB 6/2022
• Penggunaan Kuadran Kinerja
• Tanpa ada persyaratan
pembobotan tertentu
PENILAIAN KINERJA
21. Pokok-Pokok Perubahan
PerMenPan-RB 8/2021
• Kinerja JF masih dikaitkan
dengan butir kegiatan dan
angka kredit
PerMenPan-RB 6/2022
• Kinerja JF tidak lagi dikaitkan
dengan butir kegiatan dan
angka kredit
HUBUNGAN SKP JF & BUTIR KEGIATAN
22. Pokok-Pokok Perubahan
PerMenPan-RB 8/2021
• Terdapat 2 model, yaitu Model
Dasar dan Model
Pengembangan dengan
pendekatan Kuantitatif
• SKP adalah rencana kinerja
(Hasil Kerja Saja)
PerMenPan-RB 6/2022
• Model SKP menggunakan
pendekatan indicator Kuantitatif
atau Kualitatif
• SKP adalah rencana kerja yang
memuat hasil kerja dan
Perilaku Kerja
FORMAT SKP
25. Prinsip Umum :
Pengelolaan Kinerja (PermenPAN-RB 6/2022)
1. Pengelolaan kinerja pegawai tidak hanya sekedar menilai kinerja pegawai (performance appraisal) tetapi
sebagai instrumen untuk mengembangkan kinerja pegawai (performance development)
2. Pengelolaan kinerja pegawai tidak hanya sekedar merencanakan di awal dan mengevaluasi di akhir tetapi
fokus pada bagaimana memenuhi ekspektasi pimpinan (how to meet expectations)
3. Pentingnya intensitas dialog kinerja pimpinan dan pegawai dalam pengelolaan kinerja pegawai
4. Kinerja individu harus mendukung keberhasilan kinerja organisasi
5. Kinerja pegawai mencerminkan hasil kerja bukan sekedar uraian tugas serta perilaku yang ditunjukkan
dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain.
26. Pengelolaan kinerja Pegawai
dilaksanakan untuk pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi
melalui :
1. Peningkatan kualitas dan
kapasitas Pegawai
2. Penguatan peran Pimpinan
3. Penguatan kolaborasi antara
Pimpinan dengan Pegawai,
antar-Pegawai, dan antara
Pegawai dengan pemangku
kepentingan lainnya.
Penyelarasan Kinerja
Organisasi ke Kinerja
Individu
27. PERENCANAAN . KINERJA.
01
MELIHAT GAMBARAN
KESELURUHAN
ORGANISASI SESUAI
RENSTRA INSTANSI / UNIT
KERJA DAN PERJANJIAN
KINERJA
02 PENETAPAN KLARIFIKASI
EKSPEKTASI HASIL KERJA
DAN PERILAKU KERJA JPT /
PIMPINAN UNIT MANDIRI
DITUANGKAN DALAM
FORMAT SKP
03
MENYUSUN
MANUAL IKU
BAGI JPT DAN
PIMPINAN UNIT
MANDIRI
04
MENYUSUN
STRATEGI
PENCAPAIAN
HASIL KERJA
05
MEMBAGI PERAN
PEGAWAI
BERDASARKAN
STRATEGI PENCAIAN
HASIL KERJA
06
MENETAPKAN
JENIS RENCANA
HASIL KERJA
07
PENETAPAN
KLARIFIKASI
EKSPEKTASI HASIL
KERJA DAN PERILAKU
KERJA
JA DAN JF
08 MENYEPAKATI SUMBER
DAYA,
SKEMA PERTANGGUNG
JAWABAN,
KONSEKUENSI
PENCAPAIAN KINERJA
28. 01
MELIHAT GAMBARAN
KESELURUHAN ORGANISASI SESUAI RENSTRA INSTANSI / UNIT KERJA DAN
PERJANJIAN KINERJA
1. SASARAN STRATEGIS INSTANSI BESERTA INDIKATOR KINERJA
DAN TARGET YANG TERCANTUM DALAM RENCANA
STRATEGIS
2. SASARAN KINERJA BESERTA INDIKATOR KINERJA DAN TARGET
PADA PERJANJIAN KINERJA YANG DITURUNKAN KE RENCANA
KERJA TAHUNAN
3. PENYELLARASAN SASARAN STRATEGIS INSTANSI KE UNIT
DIBAWAHNYA SESUAI DENGAN POHON KINERJA
29. Penyusunan SKP : PP 30/2019 tentang
Penilaian Kinerja PNS
NO JENI sJABATAN BERDASARKAN MEMPERHATIKAN
1 2 3 4
1 Jabatan Pimpinan Tinggi PK Unit Kerja Renstra dan RKT
2 Jabatan Administrasi SKP Atasan Langsung OTK dan Uraian Jabatan
3 Jabatan Fungsional
SKP Atasan Langsung
Organisasi / Unit Kerja
RKT, PK, OTK, Uraian Jabatan ,
Butir – butir kegiatan JF
Untuk JF Rangkap Jabatan JPT / JA
1. SKP disusun mengikutiJPT / JA
2. Dapat menyusun SKP JF
30. 4 Perspektif, Rencana Hasil Kerja
Beserta Ukuran Keberhasilan
1. Perspektif Penerima Layanan : kemampuan organisasi memenuhi keinginan & harapan
penerima layanan / pemangku kepentingan;
2. Perspektif Proses Bisnis : perbaikan proses untuk menghasilkan keluaran yang memiliki
nilai tambah bagi pemangku kepentingan;
3. Perspektif Penguatan Internal : kemampuan organisasi / unit kerja untuk mengembangkan
sumber daya yang dimiliki organisasi sebagai pengungkit untuk pencapaian tujuan organisasi
4. Perspektif Anggaran : efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Perspektif ini harus
ada dalam setiap rencana SKP pejabat pimpinan tinggi atau pimpinan unit kerja mandiri.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. Rating Hasil Kerja
Diatas Ekspektasi
• Sebagian besar atau seluruh
hasil kerja diatas ekspektasi
dan tidak ada hasil kerja
utama yang dibawah
ekspektasi.
• Umpan balik yang diberikan
atas hasil kerja pegawai
sebagian besar atau
seluruhnya menunjukkan
respon positif.
Sesuai Ekspektasi
• Sebagian besar atau seluruh
hasil kerja sesuai ekspektasi
dan hanya sebagian kecil
hasil kerja utama yang
dibawah ekspektasi.
• Umpan balik yang diberikan
atas hasil kerja Pegawai
sebagian menunjukkan
respon positif
Dibawah Ekspektasi
• Sebagian besar atau seluruh
hasil kerja dibawah
ekspektasi.
• Umpan balik yang diberikan
atas hasil kerja Pegawai
sebagian besar atau
seluruhnya tidak menunjukkan
respon positif
44. • Diatas Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan
nilai dasar ASN untuk diri sendiri dan menjadi penjaga
penerapan nilai dasar ASN di dalam atau di luar unit kerjanya.
• Sesuai Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan
nilai dasar ASN untuk diri sendiri.
• Dibawah Ekspektasi : Pegawai belum secara konsisten
menjalankan nilai dasar ASN.
Rating Perilaku Kerja