SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
BAHASA INDONESIA
KETERAMPILAN BERBAHASA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia
Disusun oleh :
Iif latifatul qolbiyah
(1584202079)
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Puji syukur atas segala nikmat dan pertolongan-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KETERAMPILAN
BERBAHASA” dengan tepat waktu.
Terimakasih kepada bapak Haerudin, M.Pd yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam pembuatan makalah ini. Dan tak lupa terima kasih kepada
kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya secara moral maupun material.
Dalam makalah ini, saya mencoba memaparkan hal-hal yang berkaitan
dengan “KETERAMPILAN BERBAHASA” sesuai dari beberapa sumber buku yang
saya ambil. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum
sempurna dan masih banyak memiliki kekurangan sehingga saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri sebagai penulis dan orang yang
membacanya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Tangerang, Desember 2015
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1
1.3 TUJUAN ...................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN................................................................................................ 2
2.1 Pengertian keterampilan berbahasa.............................................................. 2
2.2 Jenis-jenis keterampilan berbahasa .............................................................. 2
BAB III............................................................................................................ 13
PENUTUP ....................................................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah
pendidikan, baik mulai dari tingkat SD(Sekolah Dasar), SMP(Sekolah Menengah
Pertama), SMA(Sekolah Menengah Atas) bahkan sampai tingkat perguruan
tinggi. Dimana Bahasa Indonesia memiliki kedudukan penting didalamnya. Dan
keterampilan dalam berbahasa pun sangatlah penting karena dalam berkomunikasi
kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki meskipun setiap
orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda.
Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa tulis dan
keterampilan berbahasa lisan.keterampilan berbahasa tulis yang terdiri dari
keterampilan membaca dan menulis. Dan keterampilan berbahasa lisan yang
terdiri dari keterampilan menyimak dan berbicara. Kegiatan menyimak dan
berbicara adalah kegiatan yang dilakukan secara alami yang bersifat lisan dan
terwujud dalam kegiatan berbicara dan pemahaman terhadap pembicaraan yang
dilakukan. Hal itu akan lebih nyata terlihat dalam masyarakat pada umumnya
dibandingkan membaca dan menulis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa?
2. Sebutkan dan jelaskan keterampilan berbahasa tulis?
3. Sebutkan dan jelaskan keterampilan berbahasa lisan?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan penulis yaitu agar pembaca mengerti
ataupun memahami komponen keterampilan dalam berbahasa untuk memperluas
wawasan pengetahuan keterampilan berbahasa serta mengembangkan pemahaman
dan kemampuannya dalam berbahasa yang baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keterampilan berbahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terampil adalah cakap dalam
menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan dalam
menyelesaikan tugas. Keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting bagi
seorang seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan
berbahasa seseorang akan lebih mudah dan memahami suatu maksud. (Tarigan,
1990: 351) mengungkapkan ada 4 aspek dalam keterampilan berbahasa, yang
terdiri dari keterampilan bahasa tulis dan keterampilan bahasa lisan, yaitu:
1. Keterampilan membaca
2. Keterampila menulis
3. Keterampilan menyimak
4. Keterampilan berbicara
Keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan
bahasa lisan. Sedangkan keterampilan membaca dan keterampilan menulis
merupakan keterampilan bahasa tulis.
2.2 Jenis-jenis keterampilan berbahasa
1. Keterampilan membaca
A. Pengertian membaca
Aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses
dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas
fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi
dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui medi data kata-kata bahasa tulis. Membaca juga suatu kegiatan atau cara
dalam mengupayakan pembinaan daya nalar.
Harjasajuna juga mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu
proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai
proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Membaca
diartikan sebagai ucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari arti dari
sebuah teks.
3
B. Tujuan membaca
1. Membaca untuk menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan
2. Membaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan
3. Membaca untuk mendapat informasi
4. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama
5. Membaca untuk memperoleh fakta-fakta
6. Membaca untuk menilai dan mengevaluasi
7. Membaca untuk membandingkan
8. Membaca untuk menyimpulkan
C. jenis-jenis membaca
1. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan
alat bagi guru, murid, ataupun pembaca dengan proses mengkomunikasikan isi
bacaan(dengan nyaring) kepada orang lain untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.
2. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara.
Menurut aminuddin, membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang
berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil
menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun dengan pengetahuan
yang dimiliki pembaca tanpa di ikuti gerakan lisan maupun suara.
Sedangkan menurut robin, membaca dalam hati merupakan proses
intelektual yang komplek yang mencangkup kemampuan utama yaitu, penguasaan
makna dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal.
Tujuan utama membaca dalam hati adalah :
a. Berkonsentrasi fisik dan mental
b. Membaca secepat-cepatnya
c. Memahami isi
d. Menghayati isi
e. Mengungkapkan kembali isi bacaan
4
Manfaat membaca dalam hati adalah agar kita lebih fokus, agar materi
yang ada lebih mudah masuk dalam otak, dan agar tidak mengganggu konsentrasi
orang lain.
3. Membaca ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
munkin.progam membaca ini sangat besar menfaatnya dalam memberikan
manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para
siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca :
a. Membaca survei ( survey reading )
Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan
untuk mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup dari bahan
bacaan yag hendak dibaca. Oleh karna itu, dalam prakteknya pembaca
hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap
penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, bab
serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukanyang
dipergunakannya.
b. Membaca sekilas (skimming )
Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca
yang membuat mata kita bergerk dengan cepat melihat,
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan
informasi secara cepat.
Sedangkan soedarso mendefinisikan skimming sebagai keterampilan
membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
efisien.
c. Membaca dangkal ( superficial reading )
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran,
yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial
5
ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca
bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang ;
misalnya cerita pendek, novel, majala, dan sebagainya. Membaca
dangkal ini dilakukan dengan santai.
4. Membaca intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan
secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa henya membaca satuatau
beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensife
merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan
membaca secara kritis.
5. Membaca teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang
terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau
pendekatan yang digunakan si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan
menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam
kalimat maupun dalam setiap paragraf.
6. Membaca pemahaman
Membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensikritis, drama
tulis, serta pola-pola fiksi.
7. Membaca kritis
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hatii, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya
mencari kesalahan.
6
8. Membaca ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk
mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaaan.
Menurut tarigan membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan
untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan :
a) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik
b) Mesalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaaan
tersebut
c) Hal-hal apa yang di peljari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
9. Membaca bahasa asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan
untuk memperbesar daya dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran
yang lebih luas tetu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
10. Membaca sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam
hubungannya dengan kepentingan epresiasi maupun dalam hubungannya dengan
kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
11. Membaca literal, kritis, dan kretif
Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan
menagkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha
menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha
menangkap makna yang lebuh dalam lagi, yakni makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,serta analisis, dan bukan hanya mencari
kesalahan belaka.dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih
lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri
yang lebih matap dari pada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
7
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nialai
tambahan dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaaan lewat jalan
mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan
ynag sebelumnya pernah didapatkan.
D. Permasalahan dalam keterampilan berbicara :
 Kepercayaan diri
 Pengetahuan
 Penyampaian
 Topik/materi
 Penguasaan materi
 Situasi dan kondisi
 Penampilan
 Pengetahuan bahasa
2. Keterampilan Menulis
A. Pengertian menulis
Menulis dapan dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah
tulisan. Seperti diketahui menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat
dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Menulis pun
merupakan sebuah proses kreatif yang menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa
tulis
B. Tujuan menulis
1. Untuk memberikan informasi seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau
media massa cetak yang lain kepada pembaca.
2. Sebagai sarana pendidikan seperti : catatan di buku, rangkuman, dan latihan
soal.
3. Untuk memberikan keterangan terhadap sesuatu baik benda, barang, atau
seseorang. Seperti menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, dan berbagai hal yang
perlu disebutkan dari objek tersebut.
8
C. Permasalahan dalam keterampilan menulis
1. Tata kalimat
2. Tata tulis
3. Tidak terbiasa
4. Motivasi
5. Pengetahuan
6. Kecepatan
7. Kurang percaya diri
8. Menentukan tema
3. keterampilan menyimak
A. pengertian menyimak
Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai seni(Logan: 1972).
Menyimak dapat dipandang sebagai suatu sarana, sebagai suatu keterampilan, dan
sebagai suatu seni. Menyimak dikatataka suatu sarana karena adanya kegiatan
yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak yang harus melalui tahap
mendengar bunyi-bunyi yang telah dikenalnya. Kemudian secara bersama
bersamaan ia memaknai bunyi-bunyi itu. Dengan cara ini, ia mampu meng
interpretasikan dan memahami makna rentetan bunyi-bunyi itu. Sebagai suatu
keterampilan, menyimak bertujuan untuk berkomunikasi karena melibatkan
ketermpilan yang bersifat aural dan oral. Berdasarkan pandangan ini harus
dibedakan antara mendengar dengan menyimak. Mendengar merupakan fase awal
dari menyimak, sedangkan menyimak merupakan fase kedua, yaitu fase
pemaknaan simbol-simbol aural. Menyimak suatu seni karena menyimak itu
memerlukan kedisiplinan, konsetrasi, parfisipasi akif, pemahaman, dan penilaian.
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi (Russel&Russell, 1959: Anderson, 1972).
B. Tujuan menyimak
1. Menyimak untuk belajar artinya menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara.
2. Menyimak untuk menikmati artinya menyimak dengan penekanan pada
penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan
atau dipagelarkan (terutama dalam pentas seni).
9
3. Menyimak untuk mengevaluasi artinya menyimak dengan maksud agar dia
dapat menilai sesuatu yang sedang disimak.
4. Menyimak untuk mengapresiasi artinya menyimak agar dia dapat menikmati
dan menghargai sesuatu yang disimaknya.
5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide artinya menyimak dengan maksud
agar dia dapat mengomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-
perasaan kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi artinya menyimak dengan maksud
agar di dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang
membedakan arti, mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya, ini terlihat
nyata pada seseorang yang sedang belajar asing yang asyik mendengarkan ujaran
pembicara asli.
7. Menyimak untuk memecahkan masalah artinya menyimak dengan maksud agar
dia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.
8. Menyimak untuk meyakinkan artinya menyimak dengan maksud meyakinkan
dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan.
C. Proses menyimak
1. Tahap mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran yang disampaikannya.
2. Tahap memahami; setelah mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh
pembicara.
3. Tahap menafsirkan; penyimak yang baik, cermat, teliti, belum puas kalau hanya
mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan isi
tersebut.
4. Tahap menilai; setelah memahami serta dapat menafsirkan isi pembicaraan,
penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan
pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan pembicara.
5. Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan pembicara.
10
D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak
1. Faktor fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut
menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Kesehatan
dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut menentukan
bagi setiap penyimak.
2. Faktor psikologis
Sikap-sikap dan sifat-sifat seseorang kadang sulit diatasi dalam suatu
masalah seperti kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab
dan alasan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada
pokok pembicaraan. Sebaliknya faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat
menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian. Maka faktor
psikologis yang positif memberi pengaruh yang baik dan faktor psikologis yang
negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak.
3. Faktor sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik
pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang pada topik-topik pembicaraan yang
kurang atau tidak disetujuinya.
4. Faktor motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang.
Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, orang itu
diharapkan akan berhsil mencapai tujuan. Begitu pula dengan menyimak. Kalau
kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari pembicaraan itu, kita pun
bersemangat menyimaknya dengan tekun dan seksama.
5. Faktor jenis kelamin
Walaupun “sama berbulu”, jelas bahwa perhatian kita berbeda-beda.
Begitu pula kebiasaan-kebiasaan menyimak kita dapat berbeda-beda satu sama
lain.
Perbedaan Gaya Menyimak
Pria Wanita
Aktif Pasif
Keras hati Simpatik
Rasional Sensitif
Netral Cenderung memihak
Menguasai emosi Emosional
Berdikari Reseptif
Tidak mau mundur Mudah terpengaruh
11
6.Faktor lingkungan
Dalam mempertimbangkan lingkungan fisik, lingkungan sekitar dan
suasana tempat haruslah nyaman untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan.
7. Faktor peranan dalam masyarakat
Sebagai pendidik, kita ingin sekali meyimak ceramah, atau siaran radio
dan televisi yang berhubungan dengan dengan masalah pendidikan dan
pengajaran. Begitu pula dengan para ahli pakar terkenal pun sama mereka pasti
haus akan menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan mereka, dengan profesi
dan keahlian mereka yang dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka.
E. Permasalahan dalam menyimak
 Konsentrasi
 Pendengaran
 Pemahaman
 Cepat lupa/Daya ingat
 Motivasi
 Situasi dan kondisi
 Bahasa / kosakata
4. Keterampilan berbicara
A. Pengertian berbicara
Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan yang mengucapkan bunyi-
bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau
perasaan secara lisan (Brown dan Yule, 1983). Berbicara sering dianggap sebagai
alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan
suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis,
neurologist, dan linguistik secara luas. Vallete (1977) berpendapat bahwa
berbicara merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat sosial.
B. Tujuan berbicara
Tujuan utama berbicara adalah untuk komunikasi. Komunikasi merupakan
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan
pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau
dikomunikasikan. Henry guntur tarigan mengemukakan bahwa berbicara
12
mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan (to
inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk, mengajak,
mendesak, dan meyakinkan (to persuade).
C. Permasalahan dalam keterampilan berbicara:
 Kepercayaan diri
 Pengetahuan
 Penyampaian
 Topik/materi
 Penguasaan materi
 Situasi dan kondisi
 Penampilan
 Pengetahuan bahasa
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terampil adalah cakap dalam
menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan dalam
menyelesaikan tugas. Keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting bagi
seorang seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan
berbahasa seseorang akan lebih mudah dan memahami suatu maksud. (Tarigan,
1990: 351) mengungkapkan ada 4 aspek dalam keterampilan berbahasa, yang
terdiri dari keterampilan bahasa tulis dan keterampilan bahasa lisan, yaitu:
1. Keterampilan membaca
2. Keterampila menulis
3. Keterampilan menyimak
4. Keterampilan berbicara
Keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan
bahasa lisan. Sedangkan keterampilan membaca dan keterampilan menulis
merupakan keterampilan bahasa tulis.
14
DAFTAR PUSTAKA
Santosa, Puji, dkk. 2013. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Tangerang selatan: Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Nurjamal, Daeng, dkk. 2014. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.

More Related Content

What's hot

Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaAlia Maisarah
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantar
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantarProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantar
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantarMul Yadi
 
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanTulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanmdrrizaldy
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaAza Bella
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanaAjengIlla
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Dessy Pita
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Muhammad Idris
 
31. bhs.ind smp m ts
31. bhs.ind smp m ts31. bhs.ind smp m ts
31. bhs.ind smp m tsYayah Adrian
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiMul Yadi
 
Konsep umum kssr bm
Konsep umum kssr bm Konsep umum kssr bm
Konsep umum kssr bm NAZRI_1982
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortFirda Rahma
 

What's hot (20)

Definisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membacaDefinisi kemahiran membaca
Definisi kemahiran membaca
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantar
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantarProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantar
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Kata pengantar
 
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaanTulisan dalam aktivitas kebahasaan
Tulisan dalam aktivitas kebahasaan
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
 
ppt
pptppt
ppt
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacana
 
studi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacanastudi wacana-pengajaran wacana
studi wacana-pengajaran wacana
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
 
31. bhs.ind smp m ts
31. bhs.ind smp m ts31. bhs.ind smp m ts
31. bhs.ind smp m ts
 
156 bhs indonesia-smp
156 bhs indonesia-smp156 bhs indonesia-smp
156 bhs indonesia-smp
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab ii
 
Konsep umum kssr bm
Konsep umum kssr bm Konsep umum kssr bm
Konsep umum kssr bm
 
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sortMeningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
Meningkatkan kemampuan membaca dengan metode card sort
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 

Viewers also liked

Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamNuruddin Nzankie
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanSeprina Andriani
 
Bab ii,bab iii, daftar pustaka
Bab ii,bab iii, daftar pustakaBab ii,bab iii, daftar pustaka
Bab ii,bab iii, daftar pustakataufiq99
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin ISejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin IHaristian Sahroni Putra
 
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmTugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmAhmad NazRi
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranNuruddin Nzankie
 
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanManajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanJalaludin Zulkifli
 
Fungsi bahasa
Fungsi bahasaFungsi bahasa
Fungsi bahasataufiq99
 
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan IslamManajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islamrismariszki
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamLutfy Nikmah
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWSejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWHaristian Sahroni Putra
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanJerry Makawimbang
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Lusi Kurnia
 

Viewers also liked (20)

Dian i
Dian iDian i
Dian i
 
Kepengawasan
KepengawasanKepengawasan
Kepengawasan
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
 
Makalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikanMakalah profesi kependidikan
Makalah profesi kependidikan
 
Bab ii,bab iii, daftar pustaka
Bab ii,bab iii, daftar pustakaBab ii,bab iii, daftar pustaka
Bab ii,bab iii, daftar pustaka
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin ISejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Khulafaur Rosyidin I
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bmTugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
Tugasan hbml 4103 sejarah perkembangan bm
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikanManajemen mutu terpadu_pendidikan
Manajemen mutu terpadu_pendidikan
 
Fungsi bahasa
Fungsi bahasaFungsi bahasa
Fungsi bahasa
 
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan IslamManajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
 
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAWSejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW
 
Deby r
Deby rDeby r
Deby r
 
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikanPelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
Pelaksanaan supervisi dalam rangka efisien dan efektivitas pendidikan
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6Makalah procedure text dan report text v.6
Makalah procedure text dan report text v.6
 

Similar to KETERAMPILAN BERBAHASA

makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhiamakalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhiaAndryMolo
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyagtriniranty
 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Ka Jejen
 
Makalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefMakalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefNadhiefak
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanWisda Putri
 
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfMiskiLimit
 
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaPendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaOperator Warnet Vast Raha
 
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaPendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaOperator Warnet Vast Raha
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxYulaekahZulle
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasataufiq99
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyanitaufiq99
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacahidhayat bae
 
Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tikfannydwio
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarmaulida_molie
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Mitha Ye Es
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulistyaarahman
 
Kelas1 bind srihapsari
Kelas1 bind srihapsariKelas1 bind srihapsari
Kelas1 bind srihapsariSdit Rahmah
 

Similar to KETERAMPILAN BERBAHASA (20)

makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhiamakalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
makalahjagsaujghauadgaudaghdaoidahdaiodhadoiadhadioahdadhia
 
Perencanaan pengajaran membaca
Perencanaan pengajaran membacaPerencanaan pengajaran membaca
Perencanaan pengajaran membaca
 
Tugas word agtri niranty
Tugas word agtri nirantyTugas word agtri niranty
Tugas word agtri niranty
 
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
Kemampuan membaca teks wacana pendek dalam hati
 
Makalah tik nadhief
Makalah tik nadhiefMakalah tik nadhief
Makalah tik nadhief
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
 
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
 
KRB 301
KRB 301KRB 301
KRB 301
 
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaPendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
 
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasaPendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
Pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
Bahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membacaBahasa indonesia tentang membaca
Bahasa indonesia tentang membaca
 
Document1 fanny tik
Document1 fanny tikDocument1 fanny tik
Document1 fanny tik
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
makalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulismakalah keterampilan menulis
makalah keterampilan menulis
 
Kelas1 bind srihapsari
Kelas1 bind srihapsariKelas1 bind srihapsari
Kelas1 bind srihapsari
 

More from taufiq99

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)taufiq99
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..taufiq99
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individutaufiq99
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokktaufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)taufiq99
 

More from taufiq99 (20)

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
wiwin
wiwin wiwin
wiwin
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
 
Tyara s r
Tyara s rTyara s r
Tyara s r
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

KETERAMPILAN BERBAHASA

  • 1. BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN BERBAHASA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa indonesia Disusun oleh : Iif latifatul qolbiyah (1584202079) PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr Wb Dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur atas segala nikmat dan pertolongan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KETERAMPILAN BERBAHASA” dengan tepat waktu. Terimakasih kepada bapak Haerudin, M.Pd yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan makalah ini. Dan tak lupa terima kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya secara moral maupun material. Dalam makalah ini, saya mencoba memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan “KETERAMPILAN BERBAHASA” sesuai dari beberapa sumber buku yang saya ambil. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak memiliki kekurangan sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih baik di masa yang akan datang. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri sebagai penulis dan orang yang membacanya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr Wb Tangerang, Desember 2015
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI..................................................................................................... ii BAB I ................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN............................................................................................. 1 1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................. 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1 1.3 TUJUAN ...................................................................................................... 1 BAB II................................................................................................................ 2 PEMBAHASAN................................................................................................ 2 2.1 Pengertian keterampilan berbahasa.............................................................. 2 2.2 Jenis-jenis keterampilan berbahasa .............................................................. 2 BAB III............................................................................................................ 13 PENUTUP ....................................................................................................... 13 3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14
  • 4. iii
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah pendidikan, baik mulai dari tingkat SD(Sekolah Dasar), SMP(Sekolah Menengah Pertama), SMA(Sekolah Menengah Atas) bahkan sampai tingkat perguruan tinggi. Dimana Bahasa Indonesia memiliki kedudukan penting didalamnya. Dan keterampilan dalam berbahasa pun sangatlah penting karena dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda. Keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan.keterampilan berbahasa tulis yang terdiri dari keterampilan membaca dan menulis. Dan keterampilan berbahasa lisan yang terdiri dari keterampilan menyimak dan berbicara. Kegiatan menyimak dan berbicara adalah kegiatan yang dilakukan secara alami yang bersifat lisan dan terwujud dalam kegiatan berbicara dan pemahaman terhadap pembicaraan yang dilakukan. Hal itu akan lebih nyata terlihat dalam masyarakat pada umumnya dibandingkan membaca dan menulis. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa? 2. Sebutkan dan jelaskan keterampilan berbahasa tulis? 3. Sebutkan dan jelaskan keterampilan berbahasa lisan? 1.3 TUJUAN Adapun tujuan yang diharapkan penulis yaitu agar pembaca mengerti ataupun memahami komponen keterampilan dalam berbahasa untuk memperluas wawasan pengetahuan keterampilan berbahasa serta mengembangkan pemahaman dan kemampuannya dalam berbahasa yang baik dan benar.
  • 6. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian keterampilan berbahasa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan dalam menyelesaikan tugas. Keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah dan memahami suatu maksud. (Tarigan, 1990: 351) mengungkapkan ada 4 aspek dalam keterampilan berbahasa, yang terdiri dari keterampilan bahasa tulis dan keterampilan bahasa lisan, yaitu: 1. Keterampilan membaca 2. Keterampila menulis 3. Keterampilan menyimak 4. Keterampilan berbicara Keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan bahasa lisan. Sedangkan keterampilan membaca dan keterampilan menulis merupakan keterampilan bahasa tulis. 2.2 Jenis-jenis keterampilan berbahasa 1. Keterampilan membaca A. Pengertian membaca Aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui medi data kata-kata bahasa tulis. Membaca juga suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Harjasajuna juga mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Membaca diartikan sebagai ucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari arti dari sebuah teks.
  • 7. 3 B. Tujuan membaca 1. Membaca untuk menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan 2. Membaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan 3. Membaca untuk mendapat informasi 4. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama 5. Membaca untuk memperoleh fakta-fakta 6. Membaca untuk menilai dan mengevaluasi 7. Membaca untuk membandingkan 8. Membaca untuk menyimpulkan C. jenis-jenis membaca 1. Membaca nyaring Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca dengan proses mengkomunikasikan isi bacaan(dengan nyaring) kepada orang lain untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. 2. Membaca dalam hati Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara. Menurut aminuddin, membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa di ikuti gerakan lisan maupun suara. Sedangkan menurut robin, membaca dalam hati merupakan proses intelektual yang komplek yang mencangkup kemampuan utama yaitu, penguasaan makna dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal. Tujuan utama membaca dalam hati adalah : a. Berkonsentrasi fisik dan mental b. Membaca secepat-cepatnya c. Memahami isi d. Menghayati isi e. Mengungkapkan kembali isi bacaan
  • 8. 4 Manfaat membaca dalam hati adalah agar kita lebih fokus, agar materi yang ada lebih mudah masuk dalam otak, dan agar tidak mengganggu konsentrasi orang lain. 3. Membaca ekstensif Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat munkin.progam membaca ini sangat besar menfaatnya dalam memberikan manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya. Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca : a. Membaca survei ( survey reading ) Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yag hendak dibaca. Oleh karna itu, dalam prakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukanyang dipergunakannya. b. Membaca sekilas (skimming ) Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerk dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Sedangkan soedarso mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. c. Membaca dangkal ( superficial reading ) Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial
  • 9. 5 ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang ; misalnya cerita pendek, novel, majala, dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai. 4. Membaca intensif Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa henya membaca satuatau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensife merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. 5. Membaca teliti Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan si penulis. Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf. 6. Membaca pemahaman Membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensikritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 7. Membaca kritis Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hatii, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
  • 10. 6 8. Membaca ide Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaaan. Menurut tarigan membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan : a) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik b) Mesalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaaan tersebut c) Hal-hal apa yang di peljari dan yang dilakukan oleh sang tokoh. 9. Membaca bahasa asing Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tetu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan. 10. Membaca sastra Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan epresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian. 11. Membaca literal, kritis, dan kretif Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menagkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebuh dalam lagi, yakni makna yang tersirat. Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka.dengan membaca kritis pembaca akan dapat mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih matap dari pada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis.
  • 11. 7 Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nialai tambahan dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan ynag sebelumnya pernah didapatkan. D. Permasalahan dalam keterampilan berbicara :  Kepercayaan diri  Pengetahuan  Penyampaian  Topik/materi  Penguasaan materi  Situasi dan kondisi  Penampilan  Pengetahuan bahasa 2. Keterampilan Menulis A. Pengertian menulis Menulis dapan dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Seperti diketahui menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Menulis pun merupakan sebuah proses kreatif yang menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis B. Tujuan menulis 1. Untuk memberikan informasi seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau media massa cetak yang lain kepada pembaca. 2. Sebagai sarana pendidikan seperti : catatan di buku, rangkuman, dan latihan soal. 3. Untuk memberikan keterangan terhadap sesuatu baik benda, barang, atau seseorang. Seperti menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, dan berbagai hal yang perlu disebutkan dari objek tersebut.
  • 12. 8 C. Permasalahan dalam keterampilan menulis 1. Tata kalimat 2. Tata tulis 3. Tidak terbiasa 4. Motivasi 5. Pengetahuan 6. Kecepatan 7. Kurang percaya diri 8. Menentukan tema 3. keterampilan menyimak A. pengertian menyimak Hakikat menyimak dapat dilihat dari berbagai seni(Logan: 1972). Menyimak dapat dipandang sebagai suatu sarana, sebagai suatu keterampilan, dan sebagai suatu seni. Menyimak dikatataka suatu sarana karena adanya kegiatan yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak yang harus melalui tahap mendengar bunyi-bunyi yang telah dikenalnya. Kemudian secara bersama bersamaan ia memaknai bunyi-bunyi itu. Dengan cara ini, ia mampu meng interpretasikan dan memahami makna rentetan bunyi-bunyi itu. Sebagai suatu keterampilan, menyimak bertujuan untuk berkomunikasi karena melibatkan ketermpilan yang bersifat aural dan oral. Berdasarkan pandangan ini harus dibedakan antara mendengar dengan menyimak. Mendengar merupakan fase awal dari menyimak, sedangkan menyimak merupakan fase kedua, yaitu fase pemaknaan simbol-simbol aural. Menyimak suatu seni karena menyimak itu memerlukan kedisiplinan, konsetrasi, parfisipasi akif, pemahaman, dan penilaian. Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi (Russel&Russell, 1959: Anderson, 1972). B. Tujuan menyimak 1. Menyimak untuk belajar artinya menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara. 2. Menyimak untuk menikmati artinya menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam pentas seni).
  • 13. 9 3. Menyimak untuk mengevaluasi artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai sesuatu yang sedang disimak. 4. Menyimak untuk mengapresiasi artinya menyimak agar dia dapat menikmati dan menghargai sesuatu yang disimaknya. 5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat mengomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan- perasaan kepada orang lain dengan lancar dan tepat. 6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi artinya menyimak dengan maksud agar di dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti, mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya, ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli. 7. Menyimak untuk memecahkan masalah artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis. 8. Menyimak untuk meyakinkan artinya menyimak dengan maksud meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan. C. Proses menyimak 1. Tahap mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran yang disampaikannya. 2. Tahap memahami; setelah mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. 3. Tahap menafsirkan; penyimak yang baik, cermat, teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan isi tersebut. 4. Tahap menilai; setelah memahami serta dapat menafsirkan isi pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan pembicara. 5. Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan pembicara.
  • 14. 10 D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak 1. Faktor fisik Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Kesehatan dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak. 2. Faktor psikologis Sikap-sikap dan sifat-sifat seseorang kadang sulit diatasi dalam suatu masalah seperti kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan. Sebaliknya faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian. Maka faktor psikologis yang positif memberi pengaruh yang baik dan faktor psikologis yang negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak. 3. Faktor sikap Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang pada topik-topik pembicaraan yang kurang atau tidak disetujuinya. 4. Faktor motivasi Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, orang itu diharapkan akan berhsil mencapai tujuan. Begitu pula dengan menyimak. Kalau kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari pembicaraan itu, kita pun bersemangat menyimaknya dengan tekun dan seksama. 5. Faktor jenis kelamin Walaupun “sama berbulu”, jelas bahwa perhatian kita berbeda-beda. Begitu pula kebiasaan-kebiasaan menyimak kita dapat berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan Gaya Menyimak Pria Wanita Aktif Pasif Keras hati Simpatik Rasional Sensitif Netral Cenderung memihak Menguasai emosi Emosional Berdikari Reseptif Tidak mau mundur Mudah terpengaruh
  • 15. 11 6.Faktor lingkungan Dalam mempertimbangkan lingkungan fisik, lingkungan sekitar dan suasana tempat haruslah nyaman untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan. 7. Faktor peranan dalam masyarakat Sebagai pendidik, kita ingin sekali meyimak ceramah, atau siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Begitu pula dengan para ahli pakar terkenal pun sama mereka pasti haus akan menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan mereka, dengan profesi dan keahlian mereka yang dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka. E. Permasalahan dalam menyimak  Konsentrasi  Pendengaran  Pemahaman  Cepat lupa/Daya ingat  Motivasi  Situasi dan kondisi  Bahasa / kosakata 4. Keterampilan berbicara A. Pengertian berbicara Berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan yang mengucapkan bunyi- bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan (Brown dan Yule, 1983). Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial karena berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologist, dan linguistik secara luas. Vallete (1977) berpendapat bahwa berbicara merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat sosial. B. Tujuan berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk komunikasi. Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Henry guntur tarigan mengemukakan bahwa berbicara
  • 16. 12 mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade). C. Permasalahan dalam keterampilan berbicara:  Kepercayaan diri  Pengetahuan  Penyampaian  Topik/materi  Penguasaan materi  Situasi dan kondisi  Penampilan  Pengetahuan bahasa
  • 17. 13 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan dalam menyelesaikan tugas. Keterampilan berbahasa merupakan hal yang penting bagi seorang seorang pelajar khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah dan memahami suatu maksud. (Tarigan, 1990: 351) mengungkapkan ada 4 aspek dalam keterampilan berbahasa, yang terdiri dari keterampilan bahasa tulis dan keterampilan bahasa lisan, yaitu: 1. Keterampilan membaca 2. Keterampila menulis 3. Keterampilan menyimak 4. Keterampilan berbicara Keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan bahasa lisan. Sedangkan keterampilan membaca dan keterampilan menulis merupakan keterampilan bahasa tulis.
  • 18. 14 DAFTAR PUSTAKA Santosa, Puji, dkk. 2013. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tangerang selatan: Universitas Terbuka. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Nurjamal, Daeng, dkk. 2014. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.