Modul ini membahas tentang fokus dan model pembelajaran bahasa Indonesia di SD/MI. Fokus pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan membaca dan sastra. Model pembelajarannya adalah dengan menekankan salah satu keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, berbicara, membaca, atau menulis, atau dengan menekankan sastra. Tujuannya agar siswa dapat mengembangkan kompetensi yang menjadi fokus pem
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
1. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD/MI
MODUL 7
YULAEKAH 857730399
SITI AISYAH 857731899
SITI NUR JANNAH 857731985
DIANA SURYANI 857732091
ERLINA LAILI 857732117
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KELOMPOK BELAJAR JEPARA
UPBJJ-UT 50 SEMARANG
2022
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD merupakan pembelajaran yang paling utama,
terutama di SD kelas rendah maupun kelas tinggi. Dikatakan demikian karena dengan
bahasa siswa dapat menimba ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta informasi yang
ditularkan dari pendidik. Proses tersebut terjadi sejak awal sekolah. Mencermati hal
tersebut, maka sebagai pelaksana dan pengelola pembelajaran di sekolah dituntut untuk
dapat merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi aspek-aspek yang tercakup dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, siswa pada tingkat SD/MI ditargetkan
harus bisa membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
kata-kata atau tulisan-tulisan. 1 Demikian, guru dituntut sedemikan rupa agar dapat
mengembangkan bahan ajar, agar tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia dapat
terwujud sesuai yang diharapkan.
Berlakunya kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah
pembelajaran berbasis teks, yakni, materi yang diajarkan ditekankan pada
kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
pengetahuan, siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta
meringkas dan menyajikan ulang teks dengan bahasa sendiri.2 Bahasa adalah
suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh masyarakat
tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.
1
1
Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung : Angkasa,
1979)
3. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan digunakannya bahan ajar (modul)
dalam proses pembelajaran membaca. Melalui bahan ajar (modul) siswa dapat
membayangkan objek secara nyata sehingga diharapkan siswa mampu membaca dengan
baik. Dengan demikian, meningkatkan keterampilan membaca akan membuat
kemampuan siswa meningkat secara umum, artinya bahwa kualitas siswa juga semakin
baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat rumuskan masalah yakni:
1. Bagaimana focus pembelajaran Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana model pembelajaran bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah, makalah ini bertujuan untuk
1. Untuk mengetahui mengenai focus pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Untuk menjelaskan model pembelajaran bahasa Indonesia
D. Manfaat
Makalah ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi peneliti yakni
1. Sebagai bahan referensi untuk kegiatan yang sama.
2. Sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.
Mohammad Nuh, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta:
KementrianPendidikan Indonesia 2014), 53.
4. BAB 2
PEMBAHASAN
1. Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan membaca.
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas 3 komponen,
yaitu :
1. Kebahasaan
Kompetensi kebahasaan terdiri dari 2 aspek, yaitu :
a) Struktur kebahasaan yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik, dan kewacanaan.
b) Kosakata
2. Kemampuan berbahasa
Sedangkan kemampuan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yaitu :
a) Kemampuan mendengarkan / menyimak
b) Kemampuan membaca
c) Kemampuan berbicara
d) Kemampuan menulis
5. Dimana dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan merupakan perpaduan dari keempatnya
3. Kesastraan
Tidak mungkin di dalam kelas guru hanya melatih pengembangan kompetensi berbicara
saja tanpa diikuti oleh keterampilan berbahasa yang lain, namun karena materi
pembelajaran bahasa Indonesia itu meliputi beberapa aspek, maka pembelajaran bahasa
ada pemfokusan dari aspek-aspek tersebut. Dengan demikian ada pembelajaran bahasa
dengan focus keterampilan berbahasa, dan adapula pembelajaran bahasa dengan fokus
sastra. Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus keterampilan
berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan
salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dengan
demikian, dalam langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar mengajar
tertumpu atau berfokus pada satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan.
B. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra
Di samping difokuskan pada keterampilan berbahasa, pembelajaran bahasa
Indonesia dapat pula difokuskan pada sastra, tetapi tetap diintegrasikan dengan
kompetensi dasar yang lain misalkan pada pembelajaran mendengarkan dongeng,
mendeklamasikan puisi, mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Pada saaat ini
pembelajaran sastra ditekankan pada apresiasi sastra. Oleh karena itu, teori-teori sastra
diajarkan dengan persentase yang sangat kecil, dan tentu saja semakin tinggi jenjang
pendidikan siswa, teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan untuk
mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra berarti
6. dalam langkah-langkah pembelajarannya semua kegiatan belajar mengajar difokuskan
untuk mengapresiasi sastra baik lewat pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat, atau
yang lainnya yang disesuaikan dengan tingkat kelas siswa.
C. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Berbagai Fokus
Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
fokus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang
ditekankan, misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar mendengarkan maka
porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai fokus ini
bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran di kelas.
2. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia
Setiap pembelajaran keterampilan memiliki ciri-ciri tersendiri yang harus dikuasai
guru. Sebagai guru yang professional, dituntut untuk mengetahui masing-masing ciri
(karakter) setiap pembelajaran keterampilan berbahasa, kompetensi berbahasa, dan juga
sastra. Hal yang tak kalah
penting bagi guru bahasa adalah :
a. Memahami betul karakteristik pembelajaran untuk masing-masing kompetensi;
b. Memahami tuntutan kurikulum dan masyarakat;
c. Menafsirkan secara kritis dan kreatif isi kurikulum;
7. d. Memahami masing-masing kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
SD.
Pembelajaran mendengarkan dan berbicara merupakan pembelajaran pertama
yang dapat dilakukan guru pada pertemuan pertama baik kelas rendah maupun kelas
tinggi. Pembelajaran mendengarkan pada kelas rendah dimaksudkan untuk mengetahui
daya simak siswa,daya apresiasi siswa terhadap bunyi dan juga digunakan sebagai dasar
mengungkapkan pengetahuan,kemampuan dan keberanian siswa dalam berbicara. Kedua
keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan dan berbicara merupakan kegiatan yang
resiprokal,artinya,kegiatan tersebut saling mengisi. Adanyakegiatan berbicara jika ada
yang mendengarkan dan sebaliknya.
Pembelajaran membaca pada kelas rendah bertujuan untuk mengenalkan huruf, kata,
kalimat sederhana pada anak,system pembelajarannya dikenal dengan istilah membaca
awal (membaca permulaaan), sedangkan pada kelas tinggi bertujuan agar anak
memahami apa yang dibaca (membaca pemahaman). Untuk mencapai tujuan
pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik. Untuk
membaca di kelas rendah, misalnya pembelajaran membaca dapat dilakukan dengan
metode langsung,metode eklektik, ataupun metode linguistik sedangkan untuk
pembelajaran membaca pemahaman dapat digunakan :
a) Teknik membaca sekilas (skimming),
b) Teknik membaca memindai (scanning);
c) Teknik SQ3R.
8. Untuk pembelajaran menulis merupakan yang sering dinilai banyak orang belum
berhasil. Untuk membuat seorang terampil menulis harus dimulai sejak dini. Agar
memiliki keterampilan menulis,seseorang dituntut :
a. Memiliki kemampuan mendengarkan (daya simak) yang tinggi;
b. Gemar membaca;
c. Kemampuan mengungkapkan apa yang disimak dan dibaca; dan
d. Menguasai kaidah penulisan.
Pembelajaran menulis pada kelas rendah (menulis permulaan) yang perlu
ditanamkan pada siswa adalah
1) penguasaan tulisan (huruf);
2) penulisan kata;
3) penulisan kalimat sederhana;
4) kaidah penulisan,
Sedangkan pada kelas tinggi pembelajaran menulis menuntut anak untuk
1) menguasai teknik menulis,
2) menuangkan ide ke dalam tulisan;
3) mengembangkan ide yang dimilikinya;
4) mampu memilih kata,kalimat dan gaya dalam menulis.
Menulis itu sendiri merupakan suatu proses. Sebagai suatu proses, menulis itu
dilakukan secara bertahap, yaitu perencanaan menulis (prapenulis), penulisan, dan revisi
(Mc.Crimmon, 1984: 10 Akhadiah dkk., 1999:3-5). Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran menulis untuk kelas tinggi dapat dilakukan dengan teknik
10. A. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Keterampilan
Berbahasa
Model pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa bukan
berarti hanya mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja,akan tetapi keterampilan
yang menjadi focus mendapat penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang lebih dari
keterampilan lain yang tidak menjadi fokus. Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi fokus
merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat, tertuju, dan
berakhir pada keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran. Di samping pembelajaran
difokuskan pada keterampilan berbahasa tertentu dan divariasikan dengan keterampilan yang
lain, di dalamnya juga terjadi pembelajaran kompetensi dasar kebahasaan. Contoh model-model
pembelajaran yang berfokus pada keterampilan berbahasa :
1. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Mendengarkan (Menyimak)
2. Model pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara
3. Model pembelajaran BI dengan Fokus Membaca
4. Model pembelajaran BI dengan Fokus Menulis
11. B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Sastra
Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra. Teori-teori sastra
diajarkan dengan presentasi yang sangat kecil,tentu saja semakin tinggi jenjang pendidikan
siswa,teori-teori sastra itu perlu diajarkan sebagai bekal pengetahuan siswa tentang sastra.
Karena dengan mempelajari sastra dapat diperoleh hiburan, pendidikan, pengetahuan, teknologi,
dan ragam budaya. Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra,
yang dibacakan anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang
tepat dapat merupakan wahana bagi yang mereka mempelajari dunia sekitarnya. Dengan
membaca sastra anak akan memperoleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Karya sastra
dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka,membentuk sikap positif, dan menyadari
hubungan yang manusiawi.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Salah satu tahap yang harus ditempuh guru sebelum melaksanakan kegiatan
belajar mengajar adalah menyusun rencana pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (BI) menurut kurikulum 2004 mata pelajaran BI, ada 4 ketrampilan berbahasa
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis ( dalam kurikulum 2004 disebut
kompetensi dasar berbahasa) harus mendapat perhatian yang seimbang dan dilaksanakan
secara terpadu. Di samping itu, guru juga harus memperhatikan bagaimana memadukan
empat ketrampilan tersebut dengan kompetensi dasar kebahasaan dan sastra.
12. Keterpaduan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan dalam 2 cara, yakni
keterpaduan dengan focus ketrampilan tertentu dan keterpaduan tanpa focus, yang berarti
keempatnya diperlakukan secara seimbang atau sama, tanpa ada penekanan. Agar
pelaksanaan pengajaran benar-benar dapat terpadu antara keempat keterampilan harus
terpadu pula. Di samping itu, keterpaduan dapat dilakukan dengan mata pelajaran lain.
Model pembelajaran BI dengan focus ketrampilan berbahasa bukan berarti hanya
mengajarka salah satu jenis ketrampilan berbahasa saja, akan tetapi keterampilan yang
menjadi focus mendapat penekanan dan bahkan mendapatkan porsi waktu yang lebih dari
keterampilan lain yang tidak menjadi focus. Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi
focus, merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat,
tertuju, dan berakhir pada ketrampilan yang menjadi focus pembelajaran. Di samping
pembelajaran difokuskan pada ketrampilan berbahasa tertentu, dan divariasikan dengan
ketrampilan yang lain, di dalamnya juga harus terjadi pembelajaran kompetensi dasar
kebahasaan.
B. SARAN
1. Saran Bagi Guru
Guru mengajarkan banyak model pembelajaran bahasa Indonesia kepada siswa,
dan tidak hanya berfokus pada salah satu model agar siswa mudah dalam
mempelajari pelajaran B.Indonesia karena lebih menyenangkan dan bisa
menyesuaikan dengan kemampuan minat siswa. Jika siswa tertarik dengan salah
satu model tertentu siswa akan mudah utk mempelajari.
2. Saran Bagi Murid
13. Siswa diharapkan mempelajari banyak model pembelajaran bahasa Indonesia
karena harus memahami dan mengenal banyak model pembelajaran bahasa
Indonesia agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan dan menguasai banyak
ilmu
3. Saran Bagi Sekolah
Pihak sekolah diharapkan menyediakan banyak buku penunjng diperpustakaan
sehingga jika siswa mengalami kesulitan dapat mencari sumber.