SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
makalah pbsi kelas tinggi tentang
membaca dan sastra anak
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam
dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus
mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa dan sastra Indonesia. Agar kita dapat belajar
dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
Terutama bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dirasakan
memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran kepada
anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Apabila seorang pendidik mengunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh
oleh anak-anak didiknya.
Dewasa ini, dari sekian banyak orang, yang bisa menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar amat sedikit. Bahkan yang lebih parahnya masi ada diantara mereka
yang sama sekali tidak bisa membaca (buta huruf). Oleh karena itu anak-anak harus
belajar membaca dari kecil karena membaca angat penting. Dengan membacalah kita
dapat berbagai macam pengetahuan. Disinilah peran seorang guru/pendidik yang harus
memberantas buta huruf.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana hubungan antara membaca dengan sastra dalam pengembangan
pembelajaran membaca berdasarkan karya sastra anak?
C.Tujuan
2
1.Mengetahui hubungan antara membaca dengan sastra dalam pengembangan
pembelajaran membaca berdasarkan karya sastra anak
BAB III
MEMBACA DAN SASTRA ANAK
A. Pengertian Membaca dan Sastra
Secara keseluruhan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan menggunakan pikiran juga
perasaan, serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. Di SD, khususnya di kelas 1 dan
2 diutamakan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia sederhana melalui
membaca, menulis, mengarang dan imla (dikte) dengan menggunakan bahasa Indonesia
baku. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan bahasa,
dalam kegiatan kegiatan belajar di kelas 1 dan 2 diberikan pengetahuan sederhana tentang
lingkungan alam dan sosial.
Menurut Spodek dan Saracho, membeca merupakan proses mendapatkan makna
dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh dalam membaca untuk memperoleh
makna dari barang cetak yaitu :
1.Langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya.
2.Tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya
dengan makna.
1
1
Tyok. 2008. Membaca dan Sastra Anak. http://tyok-profilq.blogspot.com/2010/01/membaca-
dan-sastra-anak.html. (3 April 2011)
3
B.Kaitan Membaca dan Sastra
Sartra berfungsi menghibur dan sekaligus mendidik, sehingga paling sedikit yang
diperoleh dari sastra yaitu memahami kebutuhan akan kepuasan pribadi dan pengembangan
kemampuan bahasa. Kepuasan pribadi anak-anak setelah membaca karya sastra sangat penting,
artinya selain mereka diminta menguasai keterampilan membaca selanjutnya karya sastra juga
berfungsi mengembangkan wawasan.
Dalam fungsi karya sastra dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dapat disebut
sebagai nilai pendidikan. Banyak hasil pendidikan yang menunjukan keefektipan karya sastra
dalam mengembangkan kemahiran berbahasan. Misalnya: Sorolski dkk, menemukan bahwa
buku bergambar yang baik dapat merangsang peningkatan pikiran dan perasaan anak secara
lisan.
1.Sastra anak-anak dan pengembangan keberwacanaan
Kebewaraan adalah kemampuan membaca dan menulis dalam menunaikan
tugas-tugas yang berkaitan dengan dunia kerja dan kehidupan diluar sekolah
(Tompkins, 1991:81). Pengembangan membaca dan menulis telah diamanatkan di
dalam kurikulum Pendidikan Dasar khususnya pendiikan dasar yang
diselenggarakan di SD.
Pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan membeca
dan menulis (Kurikulum Pendidikan Tahun 1994). Pengembangan keberwacanaan
dapat dilaksanakan melalui pemanpaatan ini anak-anak sebagai media
pembelajaran membaca dan menulis. Pemanpaatan ini didasarkan pada asumsi
4
bahwa sastra dapat mengembangkan bahasa, sastra dapat mengembangkan bahasa
anak (Huck, 1987: Ellis, 1989)
Istilah keberwacanaan merupakan terjemahan “Literacy” dari bahasa
Inggris. Semula, literacy diartikan sebagai pengetahuan tentang cara membaca
(keberaksaraan) tetapi kemudian karena tujuan yang diharapkan bukan sekedar
mengenal aksara atau tulisan. Para guru memperkrnalkan komputer pada anak SD
dan mengembangkan keberwacanaan komputer (computer literacy).
Bagaimanapun, keberwacanaan adalah suatu alat atau sarana yang dipakai
untuk belajar tentang dunia dan untuk berperan penuh dalam masyarakat.
2.Awal keberwacaan
Keberwacanaan adalah proses yang dimulai sebelum pendidikan dasar
berlanjut kemasa dewasa. Keberwacanaan dilakukan pada anak berumur 5 tahun
atau pada saat memasuki taman kanak-kanak. Sebagai “persiapan” untuk
pembelajaran membaca dan menulis yang akan dimulai secara formal pada tingkat
pertama.
Imflikasi dari hal ini adalah bahwa dalam perkembangan anak-anak ada
saat-saat yang tepat untuk mengajari mereka membaca. Persfektif tentang cara
anak menjadi anak itulah yang disebut awal keberwacanaan (emergency literacy).
Berdasarkan keberwacanaan ditentukan oleh 4 komponen, atau 4 elemen
umum yaitu:
1.Pesan tekstual (textual intent)
2.Daya tawar (negotiability)
3.Bahasa digunakan untuk meningkatkan bahasa (language use to
tinetune language)
4.Pengambilan risik (risk takinag)
3.Fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan
5
Pada bagian awal tulisan ini dikemikakan bahwa keberwacanaan
mnengacu pada kemampuan membaca dan menulis. Terkait dengan dua
kemampuan inilah fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan
dijelaskan dengan memanfaatkan informasi (Huck, 1987: 15-16) menyimak cerita
dapat memperkenalkan anak pada pola-pola bahasa dan mengembangkan kosakata
serta maknanya, peran membaca juga cukup signifikan dalam pengembangan
menulis.
Smith mengetakan pengembangan komposisi dalam menulis tidak dapat
dikembangkan dalam menulis saja tetapi menuntut aktifitas membaca dan
kegemaran membaca. Hanya dari bahasa tulis orang lain anak-anak dapat
mengamati dan memahami konvesi serta gagasan secara bersama-sama (Huck,
1987).
C. Sastra Sebagai Landasan Pengembangan Membaca
Program pembelajaran sastra yang berlandaskan sastra menggunakan berbagai
endekatan dan strategi untuk membentu keterampilan berbahasa. Pembelajaran bersifat
terpadu yang sudah diterapkan dalam situasi kelas yang bagaimanapun. Jadwal membaca
tiap hari dapat digabarkan dengan cara, yaitu waktu dua jam dipandang sudah sesuai
karena keterampilan berkomunikasi dalam bidang membaca, menulis, menyimak dan
berbicara diajarkan secara terpadu.
1.Kegiatan membaca sastra dapat dilakukan dengan cara:
a) Kegiatan terarah
Guru memerlukan waktu khusus untuk mengajarkan keterampilan-
keterampilan tertentu kepada kelompok anak atau seluruh anak di kelas. Dalam
keseluruhan program pembelajaran bahasa kegiatan terarah kadang-kadang
berwujud pembelajaran strategi membaca. Misalnya murid menanggapi ilustrasi
cerita, membuat ilustrasi hasil karya sastra sendiri, mendemonstrasikan peristiwa
dan sebagainya.
b) Kegiatan bebas
Anak-anak perlu sekali diberikan kesempatan untuk memprakarsai
kegiatan-kegiatan mereka sendiri dan bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
6
Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat keputusan, mengatasi
masalah, dan bertanggung jawab atas kegiatan belajar, mereka sendiri dapat
mempersiapkan anak-anak menghadapi tuntutan dunia kerja dalam kehidupan
yang sebenarnya.
c) Kegiatan murid-guru
Diadakan diskusi antara murid dan guru untuk menolng anak-anak yang
memerlukan peningkatan dalam hal keterampilan khusus atau pemahaman.
Melalui diskusi-diskusi, murid dengan guru dapat mengumpulkan informasi
penting mengenai minat anak, sikap terhadap kegiatan membaca dan
perkembangan dalam keterampilan membaca dan keterampilan berpikir.
Diskusi murid dan guru tersebut hendaknya mengandung hal-hal berikut:
1.Diskusi dapat difokuskan pada unsur-unsur bacaan, konsep atau permasalahan
yang ada dalam bacaan pengarang atau jenis karya sastra.
2.Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuju pada hal-hal tertentu sehingga
murid yang bersangkutan terlihat dalam kegiatan berpikir tingkat tinggi
(menganalisis, mensintesa dan mengevaluasi).
3.Membaca nyaring bagian bacaannya dipilih sendiri oleh murid yaitu bagian
yang dia sukai.
4.Diskusi difokuskan pada proses pemilihan kegiatan, rencana untuk mengatasi
hambatan penyelesaian tugas.
5.Saran untuk kegiatan membaca selanjutnga dan petunjuk mengenai
pengembangan ketermpilan.
2.Karakteristik sastra sebagai bahan ajar kemampuan berbahasa
Sebagai bahasa ajar, sastra memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh
bahan bahasa ajar yang lain, yaitu bahasa, struktur teks, isi pesan, asfek kejiwaan
yang ditumbuhkembangkan dan strategi perangkapan isi teks yang diperlikan.
7
Bahasa teks sastra berciri kontatif atau kiasan, dilihat dari aspek semantis
yang dikandungnya, bersifat informal bila dilihat dari segi bahasanya, banyak
mengandumg majas, dan menonjolkan ciri wacana narasi dan deskrifsi. Dilihat
dari isi, teks sastra mengandung pesan-pesan kemanusiaan, pesan-pesan ini
bersifat tidak langsung.
Dilihat dari struktur teksnya, teks sastra mengandung karakter/tokoh, alur,
peristiwa, setting, dan sudut penceritaan. Aspek kejiwaan meliputi daya nalar,
kepekaan emosi, daya imajinasi, perluasan wawasan dan daya kreasi. Daya nalar
ditumbuh kembangkan melalui pemahaman dan penghayatan terhadap
permasalahan kemanusiaan dan lingkungan hidup. Emosi ditumbuh kembangkan
melalui penghayatan karakter tokoh dan peristiwa-peristiwa kehidupan. Daya
imajinasi ditumbuh kembangkan melalui kegiatan berpikir asosiatif yakni
mengasasikan peristiwa yang disuguhkan dalam teks sastra yang dibacanya
dengan peristiwa sehari-hari. Daya kreasi ditumbuh kembangkan melalui kegiatan
berpikir divergen (yang diarahkan untuk menumbuh kembangkan kebersamaan
dan kemampuan anak mengemukakan pendapat), kegiatan berpikir rekreatif, dan
kegiatan kreatif. Wawasan yang dimaksudkan disini adalah berkembangnya
wawasan anak yang diakibatkan oleh aktifitas belajar yang telah dilakukannya.
Pembaca sastra memerlukan strategi baca yang berbeda dengan strategi
membaca teks-teks nonsastra, itu disebabkan oleh bahasa sastra bersifat
konotatif/kias, yang berarti pesan disajikan oleh pengarang secara terselubung.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, yaitu nilai keindahan dan nilai
moral akan meresap dan berkembang dalam diri anak secara alami.
Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka,
membentuk sikap-sikap yang positif, dan menyadari hubungan dengan manusia.
Lewat karya sastra anak-anak dapat mempelajari dan memaknai dunia mereka
misalnya dengan membaca karya sastra yang melukiskan seorang anak yang
sering menolong sehingga disayang oleh gurunya dan teman-temanya, anak akan
mengerti bahwa mereka harus bersukap seperti itu agar banyak yang sayang.
3.Pemanfaatan Bahan Ajar Sastra Bagi Penumbuhkembangan Kemampuan
Berbahasa
8
Pengajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk menyiapkan agar anak
mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Pengajaran yang demikian pada hakekatnya adalah pengajaran yang dimaksudkan
untuk membentuk kompetensi komunikasi. Kompetensi ini memiliki empat unsur
pokok yaitu pengetahuan dan penguasaan kaidah tatabahasa baik fonologi,
morfologi, sintaksis maupun sematik. Pengajaran apresiasi sastra dengan bahan
bahan ajar sastranya, berfungsi sebagai wahana penbentukan kompetensi
komunikasi khusus kepada anak. Kompetensi yang dimaksud disini adalah
kompetensi komunikasi sastra dan kompetensi komunikasi bahasa yang lain yang
berarah emotif-imajinatif.
Pengajaran bahasa dengan bahan ajar sastra mengajak anak untuk
memahami karakteristik bahasa sastra sebagai salah satu ragam bahasa Indonesia,
dan karakteristik komunikasi sastra sebagai salah satu bentuk komunikasi tulis
bahasa Indonesia. Karakteristik komunikasi astra antara lain:
a.Komunikasi ini bersifat tidak langsung
b.Kehadiran penulis tidak dapat menggantikan kedudukan teks sastra yang
ditulisnya
c.Konteks komunikasi sastra berdimensi ganda
d.Ada jarak antara realitas dalam teks dalam realitas kehidupan nyata dan
antara teks sastra dengan penulisnya.
Pengajaran sastra dewasa ini dibagi dua golongan besar yaitu:
a.Pengajaran tentang sastra, pengajaran tentang sastra berisi teori-teori sastra.
b.Pengajaran sastra beranggapan bahwa untuk mengapresiasi karya sastra siswa
harus langsung dikenalkan dan diakrabkan dengan karya sastra.
Kegiatan mengenal meliputi melihat, mendengar, menyimak, dan
membaca. Kegiatan memahami meliputi kegiatan menafsirkan, mengartikan,
memproposikan, mencari hubungan, menemukan pola, menarik kesimpulan dan
menggeneralisasi.
9
4.Kedudukan pengajaran sastra dalam kurikulum 1994, dalam kurikulum 1994,
tujuan dibagi atas:
a)Tujuan umum pengajaran, yakni tujuan yang harus dicapai oleh pengajaran
bahasa dan sastra Indonesia.
b)Tujuan khusus pemahaman, yakni tujuan agarsiswa menguasai dan
mengembangkan kemampuan-kemampuan reseptif.
c)Tujuan khusus penggunaan, yakni tujuan agar siswa menguasai dan
mengembangkan kemampuan-kemampuan produktif.
Kemampuan apresiasi sastra tidak hanya untuk meningkatkan
kemampuan apresiasi itu sendiri, memahami dan dapat mengapresiasi karya sastra
Indonesia serta dapat mengkomunukasikan secara lisan dan tulisan. Tetapi juga
pengajaran lewat sastra, pengajaran sastra yang digunakan sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa dan mengembangkan kepribadian.
D.Pengembangan Pembelajaran Membaca Berdasarkan Karya Sastra
1.Pendekatan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Menurut teori Schema, sering membaca buku dengan jumlah banyak
memungkinkan anak mengembangkan pengetahuan, selanjutnya memudahkan
mereka juga dapat bervariasi bacaannya. Mereka akan memiliki apresiasi terhadap
karya sastra dan kemumgkinannya mereka menjadi pembaca sepanjang hidupnya
(North, 1989: 426). Murid-murid perlu diberi kesempatan untuk membaca karya
sastra yang mereka pilih sendiri, di samping kegiatan membaca dengan pengarahan
guru. Pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan antara lain membaca dalam hati
dalam waktu yang relatif lama tanpa diganggu, kelompok membaca.
2.Model Pegembangan Keberwacanaan Melalui Sastra
10
a.Model perencanaan pengembangan
Komponen-komponen pembelajaran yang perlu direncanakan meliputi
tujuan pembelajaran, bentuk dan sifat pembelajaran, bahan pembelajaran serta
prosedur pembelajaran (Norton & Norton, 1994:7). Untuk merumuskan tujuan
pembelajaran dapat menemukannya dari tujuan umum pengajaran. Bentuk
prmbelajaran dibedakan atas pembelajaran klasikal kelompok dan individu. Agar
epektif dibutuhkan kerjasama antara murid dan guru meliputi kelompok kecil dan
individu. Aktivitas ini dibedakan menjadi aktivitas jangka pendek, jangka lama,
dan aktivitas pojok belajar. Bahan pembelajaran meliputi nama-nama buku,
referensi, gambar-gambar pendukung media.
b.Strategi pengembangan
Beberapa strategi pengembangan dengan teknik utama latihan yang
didasarkan pada uraian Johnson (1987) dalam Literacy Through Literature, untuk
mendukung agar penerapan strategi bisa dilakukan diperlukan buku-buku
sederhana dan menarik agar anak mudah juga tertantang membacanya. Dalam
memilih dan mengembangkan latihan, peran guru adalah menjamin tersedianya
bahan, yaitu menyajikan cerita secara lisan dan melalui latihan membimbing dan
memberikan bimbingan individu pada siswa yang nerusaha menerapkan latihan
pada buku latihannya.
Jenis strategi diantaranya yaitu:
1) Teknik Cloze
a.Ringkasan Model Burgs (RBM)
RBM dikembangkan dari prosedur klos yang sudah lajim melalui
dua cara; pertama siswa belajar melalui ringkasan bukan dengan teks asli,
kedua kata-kata terpilih digantikan kata kosong awal kata, RBM juga
disajikan sebagai permainan.
b.Tangga cerita (story ladders)
Tangga cerita dibciptakan dengan membuat ringkasan cerita yang
bagian akhir kalimatnya dihapus. Anak ditugaskan mengkreasikan sendiri
11
lanjutannya tapi bukan kalimat aslinya. Anak akan senang memprediksi
cerita sebelum membaca dan merevisinya setelah membaca.
2) Teknik skala
Skala penilaian dikembanngkan dengan daftar pasangan kata yang
berlawanan seperti, baik/jahat, hangat/dingin, cepat/lambat dan berat/ringan.
Selanjutnya anak diminta menilai tokoh cerita dengan skala yang dibuat oleh
guru. Latihan ini dapat membantu siswa yang berekspresi dalam tulisan.
c.Pengajaran Sastra Indonesia
Pengajaran sastra Indonesia merupakan suatu sistem yang didalamnya
mengandung beberapa komponen, maka problematik yang ada dalam
pembelajaran sastra di SD dapat bersumber pada komponen-komponen berikut
ini:
1) Tujuan
Sejak kurikulum SD 1975, kurikulum SD 1984, maupun kurikulum SD
1994 seperti sekarang. Pelajaran sastra Indonesia selalu dimasukan kedalam
pengajaran bahasa Indonesia, khususnya di SD. Fungsi pelajaran bahasa
Indonesia adalah:
a. sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa
b. sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan bahasa Indonesia dalam
rangka pelestarian dan pengembangan budaya
c. sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan bahasa Indoneia untuk
meraih dan mengembangkan ilmu pengetehuan teknologi dan eni.
Tujuam megenai sastra yaitu:
Siswa mampu mengenal dan mampu membedakan bentuk-bentuk puisi,
prosa dan drama.
Siswa mampu membedakan ragam bahasa sastra dan ragam bahasa lainnya.
2) Isi materi pelajaran
12
 materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan intruksional yang jarus
dipakai
 materi pelakaran haru sesuai taraf kesulitannya dengan kemampuan siswa
 materi pelajaran harus dapat menunjang motivasi siswa
 materi pelajaran harus membantu untuk melihat diri secara aktif, baik
dengan berpikir atau dengan mengadakan kegiatan
 msteri pelajaran harus sesuai dngan prosedur didaktik yang diikuti
 materi pelajaran harus sesuai dengan media pengajaran yang tersedia
Dengan demikian apabila peran guru dan penilaian isi materi pelajaran
itu menyediakan bacaan yang bermutu, memberi kebenasan kepada anak
untuk memilih bacaan yang disukainya.
3) Guru
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam keseluruhan proses
pengajaran satra di kelas, guru dituntut mempu melaksanakan tugasnya secara
propesional. Guru harus memiliki 10 kopetensi yaitu:
a. Kemampuan menguasai bahan materi bidang study.
b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
c. Kemampuan mengelola kelas.
d. Kemampuan menggunakan media dan sumber.
e. Penguasaan landasan-landasan pendidikan.
f. Kemampuan mengelola interaksi belajar megajar.
g. Kemampuan menilai kemampuan siswa.
h. Pengenalan fungsi dan program layanan dan bimbingan dan konseling di
sekolah.
i. Pengenalan dan penyelenggaraan admisistrasi sekolah.
j. Pemahaman prinsip-prinsip dan penafsiran hasil-hasil penelitian guna
keperluan pengajaran.
4) Siswa
Siswa merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran
sastra. Dalam pengajaran siswa di SD, problem yang berkaitan dengan siswa
yang dapat di identifikasi antara lain motivasi minat belajar sastra, serta
13
lingkungan belajar siswa. Timbulnya motivasi dan minat siswa belajar yang
rendah tidak terlepas dari faktor lingkungan siswa, karena lingkungan
merupakan sarana yang sangat mempengaruhi dalam belajar sastra. Tujuan
utama pengajaran sastra hendaknya memberikan kesempatan pada siswa untuk
memperoleh pengalaman bersastra baik secara reseptif maupun secara
produktif. Siswa juga diberi pengetahuan tentang lukisan, lagu, melukis,
selanjutnya bersastra.
5) Bentuk kegiatan belajar mengajar
Kean & Personke (1976:341) mengarahkan bahwa sebaiknya disekolah
dasar, sastra jangan dipandang sebagai suatu subjek yang harus di ajak terapi
sebagai suatu wahana untuk mendapatkan pengalaman, yang menyenangkan,
menyedihkan, lucu, menakutkan dan lainnya. Dalam kegiatan belajar ada 2
pendekatan; pertama bertitik tolak pada pandangan bahwa sastra mempunyai
kedudukan yang sama dengan bidang study yang lainnya; kedua bertitik tolak
pada pandangan bahwa sastra sebagai suatu yang kehadirannya untuk
dinikmati dan memberikan kesenangan. Karena kedua pendekatan itu
bertentangan untuk itu yang lebih sesuai adalah menggabungkan kedua
pendekatan tersebut karena muara terakhir pengajaran sastra adalah
terbunanya apresiasi & kegemaran terhadap sastra yang disadari oleh
pengetahuan sastra dan keterampilan bersastra.
6) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan komponen pengajaran yang tak kalah
penting. Perpustakaan dan kelengkapan koleksi buku-buku sastra sangat
menunjang kelancaran pengajaran sastra. Demikian pula media dan alat-alat
pengajaran yang lengkap sangat menentukan keberhasilan pembelajaran
sastra. Problem yang dapat di identifikasi adalah sarana dan prasarana yang
dimiliki sekolah-sekolah SD.
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia mempunyai arti yang cukup penting. Poin yamg lebih penting ladi di dalam
pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama adalah membaca. Karena ketika kita
15
duduk dibangku SD, hal pertama yang harus kita pelajari adalah membaca, kemudian kita
akan dapat menulis juga menghitung serta merangkai berbagai macam kalimat. Jika
begitu kita akan dapat membacakan karya-karya sastra. Sastra juga sarana yng diberikan
untuk mengembangkan kreatifitas anak di dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
B.Saran
Sebagai seorang calon pendidik ada beberapa hal yang sapat kita lakukan
diantaranya:
1.Pendidik harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika
memberikan pengajaran kepada anak didiknya.
2.Pendidik harus memastikan bahwa anak-anak didiknya senang, suka, juga nyaman
diajar oleh kita, agar mereka dapat menerima materi dengan baik dan tidak merasa
terpaksa.
3.Belajarlah terus agar menjadi guru yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Rofi’udin, Ahmad dan Zuhdi, Darmiyati. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Tinggi. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang.
Tyok. 2008. Membaca dan Sastra Anak. http://tyok-profilq.blogspot.com/2010/01/membaca-
dan-sastra-anak.html. (3 April 2011)

More Related Content

What's hot

Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Zufar Asyraf Al
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_gurudimas hartono
 
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10SMA Negeri 9 KERINCI
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.Faris Rusli
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gurusmbbgb
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smkEKO SUPRIYADI
 
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013Om Photrot
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Eny Suningsih
 
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2Soedarmono Soedarmono
 
[1] sk kd bina
[1] sk   kd bina[1] sk   kd bina
[1] sk kd binaferiyeye
 
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiabuku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiaEndang Pristiawaty
 
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIRPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIDwi Johan
 
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

What's hot (19)

Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
Silabus bhs. indonesia wajib kls 10
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.13. pembelajaran membaca menulis.
13. pembelajaran membaca menulis.
 
Model RPP Bahasa Indonesia
Model RPP Bahasa IndonesiaModel RPP Bahasa Indonesia
Model RPP Bahasa Indonesia
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk
 
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
RPP Bahasa Indonesia kurikulum 2013
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
 
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
 
[1] sk kd bina
[1] sk   kd bina[1] sk   kd bina
[1] sk kd bina
 
Bacaan ekstensif
Bacaan ekstensifBacaan ekstensif
Bacaan ekstensif
 
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesiabuku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
buku k13 kelas XI SMA semester 2 bahasa indonesia
 
Anekdot 3
Anekdot 3Anekdot 3
Anekdot 3
 
KRB 301
KRB 301KRB 301
KRB 301
 
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASIRPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
RPP BAHASA INDONESIA TEKS EKSPLANASI
 
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bs bhs_indo_sm1_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Similar to Document1 fanny tik

MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxYulaekahZulle
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanWisda Putri
 
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-mySuaidin -Dompu
 
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-mydimas hartono
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxRitaYuliana10
 
MODUL 11 & 12 BI (3).pptx
MODUL 11 & 12 BI (3).pptxMODUL 11 & 12 BI (3).pptx
MODUL 11 & 12 BI (3).pptxssuser1e7021
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaSilmi Rahmani
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gururoisah453
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsiDeju Salju
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaKerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 

Similar to Document1 fanny tik (20)

MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainanPembelajaran membaca permulaan melalui permainan
Pembelajaran membaca permulaan melalui permainan
 
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
 
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my130421 rasional kd bi-konsep bb-my
130421 rasional kd bi-konsep bb-my
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
 
PENGUATAN LITERASI SD.pptx
PENGUATAN LITERASI SD.pptxPENGUATAN LITERASI SD.pptx
PENGUATAN LITERASI SD.pptx
 
MODUL 11 & 12 BI (3).pptx
MODUL 11 & 12 BI (3).pptxMODUL 11 & 12 BI (3).pptx
MODUL 11 & 12 BI (3).pptx
 
Aspek membaca
Aspek membacaAspek membaca
Aspek membaca
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Aspek membaca
Aspek membacaAspek membaca
Aspek membaca
 
Aspek membaca
Aspek membacaAspek membaca
Aspek membaca
 
Aspek membaca
Aspek membacaAspek membaca
Aspek membaca
 
Power poin membaca
Power poin membacaPower poin membaca
Power poin membaca
 
Aspek membaca
Aspek membacaAspek membaca
Aspek membaca
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesia
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaKerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Document1 fanny tik

  • 1. 1 makalah pbsi kelas tinggi tentang membaca dan sastra anak PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sastra dan bahasa Indonesia mempunyai peranan yang penting didalam dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, kita harus mempelajari ilmu pendidikan tentang bahasa dan sastra Indonesia. Agar kita dapat belajar dan mengetahui bagaimana cara kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama bagi calon pendidik, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dirasakan memang sangat penting. Karena ketika seorang pendidik memberikan pengajaran kepada anak-anak didiknya, ia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Apabila seorang pendidik mengunakan bahasa yang kurang baik, maka akan dicontoh oleh anak-anak didiknya. Dewasa ini, dari sekian banyak orang, yang bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar amat sedikit. Bahkan yang lebih parahnya masi ada diantara mereka yang sama sekali tidak bisa membaca (buta huruf). Oleh karena itu anak-anak harus belajar membaca dari kecil karena membaca angat penting. Dengan membacalah kita dapat berbagai macam pengetahuan. Disinilah peran seorang guru/pendidik yang harus memberantas buta huruf. B. Rumusan Masalah 1.Bagaimana hubungan antara membaca dengan sastra dalam pengembangan pembelajaran membaca berdasarkan karya sastra anak? C.Tujuan
  • 2. 2 1.Mengetahui hubungan antara membaca dengan sastra dalam pengembangan pembelajaran membaca berdasarkan karya sastra anak BAB III MEMBACA DAN SASTRA ANAK A. Pengertian Membaca dan Sastra Secara keseluruhan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan menggunakan pikiran juga perasaan, serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. Di SD, khususnya di kelas 1 dan 2 diutamakan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia sederhana melalui membaca, menulis, mengarang dan imla (dikte) dengan menggunakan bahasa Indonesia baku. Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan bahasa, dalam kegiatan kegiatan belajar di kelas 1 dan 2 diberikan pengetahuan sederhana tentang lingkungan alam dan sosial. Menurut Spodek dan Saracho, membeca merupakan proses mendapatkan makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh dalam membaca untuk memperoleh makna dari barang cetak yaitu : 1.Langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya. 2.Tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna. 1 1 Tyok. 2008. Membaca dan Sastra Anak. http://tyok-profilq.blogspot.com/2010/01/membaca- dan-sastra-anak.html. (3 April 2011)
  • 3. 3 B.Kaitan Membaca dan Sastra Sartra berfungsi menghibur dan sekaligus mendidik, sehingga paling sedikit yang diperoleh dari sastra yaitu memahami kebutuhan akan kepuasan pribadi dan pengembangan kemampuan bahasa. Kepuasan pribadi anak-anak setelah membaca karya sastra sangat penting, artinya selain mereka diminta menguasai keterampilan membaca selanjutnya karya sastra juga berfungsi mengembangkan wawasan. Dalam fungsi karya sastra dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dapat disebut sebagai nilai pendidikan. Banyak hasil pendidikan yang menunjukan keefektipan karya sastra dalam mengembangkan kemahiran berbahasan. Misalnya: Sorolski dkk, menemukan bahwa buku bergambar yang baik dapat merangsang peningkatan pikiran dan perasaan anak secara lisan. 1.Sastra anak-anak dan pengembangan keberwacanaan Kebewaraan adalah kemampuan membaca dan menulis dalam menunaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan dunia kerja dan kehidupan diluar sekolah (Tompkins, 1991:81). Pengembangan membaca dan menulis telah diamanatkan di dalam kurikulum Pendidikan Dasar khususnya pendiikan dasar yang diselenggarakan di SD. Pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan membeca dan menulis (Kurikulum Pendidikan Tahun 1994). Pengembangan keberwacanaan dapat dilaksanakan melalui pemanpaatan ini anak-anak sebagai media pembelajaran membaca dan menulis. Pemanpaatan ini didasarkan pada asumsi
  • 4. 4 bahwa sastra dapat mengembangkan bahasa, sastra dapat mengembangkan bahasa anak (Huck, 1987: Ellis, 1989) Istilah keberwacanaan merupakan terjemahan “Literacy” dari bahasa Inggris. Semula, literacy diartikan sebagai pengetahuan tentang cara membaca (keberaksaraan) tetapi kemudian karena tujuan yang diharapkan bukan sekedar mengenal aksara atau tulisan. Para guru memperkrnalkan komputer pada anak SD dan mengembangkan keberwacanaan komputer (computer literacy). Bagaimanapun, keberwacanaan adalah suatu alat atau sarana yang dipakai untuk belajar tentang dunia dan untuk berperan penuh dalam masyarakat. 2.Awal keberwacaan Keberwacanaan adalah proses yang dimulai sebelum pendidikan dasar berlanjut kemasa dewasa. Keberwacanaan dilakukan pada anak berumur 5 tahun atau pada saat memasuki taman kanak-kanak. Sebagai “persiapan” untuk pembelajaran membaca dan menulis yang akan dimulai secara formal pada tingkat pertama. Imflikasi dari hal ini adalah bahwa dalam perkembangan anak-anak ada saat-saat yang tepat untuk mengajari mereka membaca. Persfektif tentang cara anak menjadi anak itulah yang disebut awal keberwacanaan (emergency literacy). Berdasarkan keberwacanaan ditentukan oleh 4 komponen, atau 4 elemen umum yaitu: 1.Pesan tekstual (textual intent) 2.Daya tawar (negotiability) 3.Bahasa digunakan untuk meningkatkan bahasa (language use to tinetune language) 4.Pengambilan risik (risk takinag) 3.Fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan
  • 5. 5 Pada bagian awal tulisan ini dikemikakan bahwa keberwacanaan mnengacu pada kemampuan membaca dan menulis. Terkait dengan dua kemampuan inilah fungsi sastra anak-anak dalam pengembangan keberwacanaan dijelaskan dengan memanfaatkan informasi (Huck, 1987: 15-16) menyimak cerita dapat memperkenalkan anak pada pola-pola bahasa dan mengembangkan kosakata serta maknanya, peran membaca juga cukup signifikan dalam pengembangan menulis. Smith mengetakan pengembangan komposisi dalam menulis tidak dapat dikembangkan dalam menulis saja tetapi menuntut aktifitas membaca dan kegemaran membaca. Hanya dari bahasa tulis orang lain anak-anak dapat mengamati dan memahami konvesi serta gagasan secara bersama-sama (Huck, 1987). C. Sastra Sebagai Landasan Pengembangan Membaca Program pembelajaran sastra yang berlandaskan sastra menggunakan berbagai endekatan dan strategi untuk membentu keterampilan berbahasa. Pembelajaran bersifat terpadu yang sudah diterapkan dalam situasi kelas yang bagaimanapun. Jadwal membaca tiap hari dapat digabarkan dengan cara, yaitu waktu dua jam dipandang sudah sesuai karena keterampilan berkomunikasi dalam bidang membaca, menulis, menyimak dan berbicara diajarkan secara terpadu. 1.Kegiatan membaca sastra dapat dilakukan dengan cara: a) Kegiatan terarah Guru memerlukan waktu khusus untuk mengajarkan keterampilan- keterampilan tertentu kepada kelompok anak atau seluruh anak di kelas. Dalam keseluruhan program pembelajaran bahasa kegiatan terarah kadang-kadang berwujud pembelajaran strategi membaca. Misalnya murid menanggapi ilustrasi cerita, membuat ilustrasi hasil karya sastra sendiri, mendemonstrasikan peristiwa dan sebagainya. b) Kegiatan bebas Anak-anak perlu sekali diberikan kesempatan untuk memprakarsai kegiatan-kegiatan mereka sendiri dan bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
  • 6. 6 Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat keputusan, mengatasi masalah, dan bertanggung jawab atas kegiatan belajar, mereka sendiri dapat mempersiapkan anak-anak menghadapi tuntutan dunia kerja dalam kehidupan yang sebenarnya. c) Kegiatan murid-guru Diadakan diskusi antara murid dan guru untuk menolng anak-anak yang memerlukan peningkatan dalam hal keterampilan khusus atau pemahaman. Melalui diskusi-diskusi, murid dengan guru dapat mengumpulkan informasi penting mengenai minat anak, sikap terhadap kegiatan membaca dan perkembangan dalam keterampilan membaca dan keterampilan berpikir. Diskusi murid dan guru tersebut hendaknya mengandung hal-hal berikut: 1.Diskusi dapat difokuskan pada unsur-unsur bacaan, konsep atau permasalahan yang ada dalam bacaan pengarang atau jenis karya sastra. 2.Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuju pada hal-hal tertentu sehingga murid yang bersangkutan terlihat dalam kegiatan berpikir tingkat tinggi (menganalisis, mensintesa dan mengevaluasi). 3.Membaca nyaring bagian bacaannya dipilih sendiri oleh murid yaitu bagian yang dia sukai. 4.Diskusi difokuskan pada proses pemilihan kegiatan, rencana untuk mengatasi hambatan penyelesaian tugas. 5.Saran untuk kegiatan membaca selanjutnga dan petunjuk mengenai pengembangan ketermpilan. 2.Karakteristik sastra sebagai bahan ajar kemampuan berbahasa Sebagai bahasa ajar, sastra memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahan bahasa ajar yang lain, yaitu bahasa, struktur teks, isi pesan, asfek kejiwaan yang ditumbuhkembangkan dan strategi perangkapan isi teks yang diperlikan.
  • 7. 7 Bahasa teks sastra berciri kontatif atau kiasan, dilihat dari aspek semantis yang dikandungnya, bersifat informal bila dilihat dari segi bahasanya, banyak mengandumg majas, dan menonjolkan ciri wacana narasi dan deskrifsi. Dilihat dari isi, teks sastra mengandung pesan-pesan kemanusiaan, pesan-pesan ini bersifat tidak langsung. Dilihat dari struktur teksnya, teks sastra mengandung karakter/tokoh, alur, peristiwa, setting, dan sudut penceritaan. Aspek kejiwaan meliputi daya nalar, kepekaan emosi, daya imajinasi, perluasan wawasan dan daya kreasi. Daya nalar ditumbuh kembangkan melalui pemahaman dan penghayatan terhadap permasalahan kemanusiaan dan lingkungan hidup. Emosi ditumbuh kembangkan melalui penghayatan karakter tokoh dan peristiwa-peristiwa kehidupan. Daya imajinasi ditumbuh kembangkan melalui kegiatan berpikir asosiatif yakni mengasasikan peristiwa yang disuguhkan dalam teks sastra yang dibacanya dengan peristiwa sehari-hari. Daya kreasi ditumbuh kembangkan melalui kegiatan berpikir divergen (yang diarahkan untuk menumbuh kembangkan kebersamaan dan kemampuan anak mengemukakan pendapat), kegiatan berpikir rekreatif, dan kegiatan kreatif. Wawasan yang dimaksudkan disini adalah berkembangnya wawasan anak yang diakibatkan oleh aktifitas belajar yang telah dilakukannya. Pembaca sastra memerlukan strategi baca yang berbeda dengan strategi membaca teks-teks nonsastra, itu disebabkan oleh bahasa sastra bersifat konotatif/kias, yang berarti pesan disajikan oleh pengarang secara terselubung. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, yaitu nilai keindahan dan nilai moral akan meresap dan berkembang dalam diri anak secara alami. Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka, membentuk sikap-sikap yang positif, dan menyadari hubungan dengan manusia. Lewat karya sastra anak-anak dapat mempelajari dan memaknai dunia mereka misalnya dengan membaca karya sastra yang melukiskan seorang anak yang sering menolong sehingga disayang oleh gurunya dan teman-temanya, anak akan mengerti bahwa mereka harus bersukap seperti itu agar banyak yang sayang. 3.Pemanfaatan Bahan Ajar Sastra Bagi Penumbuhkembangan Kemampuan Berbahasa
  • 8. 8 Pengajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk menyiapkan agar anak mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pengajaran yang demikian pada hakekatnya adalah pengajaran yang dimaksudkan untuk membentuk kompetensi komunikasi. Kompetensi ini memiliki empat unsur pokok yaitu pengetahuan dan penguasaan kaidah tatabahasa baik fonologi, morfologi, sintaksis maupun sematik. Pengajaran apresiasi sastra dengan bahan bahan ajar sastranya, berfungsi sebagai wahana penbentukan kompetensi komunikasi khusus kepada anak. Kompetensi yang dimaksud disini adalah kompetensi komunikasi sastra dan kompetensi komunikasi bahasa yang lain yang berarah emotif-imajinatif. Pengajaran bahasa dengan bahan ajar sastra mengajak anak untuk memahami karakteristik bahasa sastra sebagai salah satu ragam bahasa Indonesia, dan karakteristik komunikasi sastra sebagai salah satu bentuk komunikasi tulis bahasa Indonesia. Karakteristik komunikasi astra antara lain: a.Komunikasi ini bersifat tidak langsung b.Kehadiran penulis tidak dapat menggantikan kedudukan teks sastra yang ditulisnya c.Konteks komunikasi sastra berdimensi ganda d.Ada jarak antara realitas dalam teks dalam realitas kehidupan nyata dan antara teks sastra dengan penulisnya. Pengajaran sastra dewasa ini dibagi dua golongan besar yaitu: a.Pengajaran tentang sastra, pengajaran tentang sastra berisi teori-teori sastra. b.Pengajaran sastra beranggapan bahwa untuk mengapresiasi karya sastra siswa harus langsung dikenalkan dan diakrabkan dengan karya sastra. Kegiatan mengenal meliputi melihat, mendengar, menyimak, dan membaca. Kegiatan memahami meliputi kegiatan menafsirkan, mengartikan, memproposikan, mencari hubungan, menemukan pola, menarik kesimpulan dan menggeneralisasi.
  • 9. 9 4.Kedudukan pengajaran sastra dalam kurikulum 1994, dalam kurikulum 1994, tujuan dibagi atas: a)Tujuan umum pengajaran, yakni tujuan yang harus dicapai oleh pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. b)Tujuan khusus pemahaman, yakni tujuan agarsiswa menguasai dan mengembangkan kemampuan-kemampuan reseptif. c)Tujuan khusus penggunaan, yakni tujuan agar siswa menguasai dan mengembangkan kemampuan-kemampuan produktif. Kemampuan apresiasi sastra tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan apresiasi itu sendiri, memahami dan dapat mengapresiasi karya sastra Indonesia serta dapat mengkomunukasikan secara lisan dan tulisan. Tetapi juga pengajaran lewat sastra, pengajaran sastra yang digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan mengembangkan kepribadian. D.Pengembangan Pembelajaran Membaca Berdasarkan Karya Sastra 1.Pendekatan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Menurut teori Schema, sering membaca buku dengan jumlah banyak memungkinkan anak mengembangkan pengetahuan, selanjutnya memudahkan mereka juga dapat bervariasi bacaannya. Mereka akan memiliki apresiasi terhadap karya sastra dan kemumgkinannya mereka menjadi pembaca sepanjang hidupnya (North, 1989: 426). Murid-murid perlu diberi kesempatan untuk membaca karya sastra yang mereka pilih sendiri, di samping kegiatan membaca dengan pengarahan guru. Pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan antara lain membaca dalam hati dalam waktu yang relatif lama tanpa diganggu, kelompok membaca. 2.Model Pegembangan Keberwacanaan Melalui Sastra
  • 10. 10 a.Model perencanaan pengembangan Komponen-komponen pembelajaran yang perlu direncanakan meliputi tujuan pembelajaran, bentuk dan sifat pembelajaran, bahan pembelajaran serta prosedur pembelajaran (Norton & Norton, 1994:7). Untuk merumuskan tujuan pembelajaran dapat menemukannya dari tujuan umum pengajaran. Bentuk prmbelajaran dibedakan atas pembelajaran klasikal kelompok dan individu. Agar epektif dibutuhkan kerjasama antara murid dan guru meliputi kelompok kecil dan individu. Aktivitas ini dibedakan menjadi aktivitas jangka pendek, jangka lama, dan aktivitas pojok belajar. Bahan pembelajaran meliputi nama-nama buku, referensi, gambar-gambar pendukung media. b.Strategi pengembangan Beberapa strategi pengembangan dengan teknik utama latihan yang didasarkan pada uraian Johnson (1987) dalam Literacy Through Literature, untuk mendukung agar penerapan strategi bisa dilakukan diperlukan buku-buku sederhana dan menarik agar anak mudah juga tertantang membacanya. Dalam memilih dan mengembangkan latihan, peran guru adalah menjamin tersedianya bahan, yaitu menyajikan cerita secara lisan dan melalui latihan membimbing dan memberikan bimbingan individu pada siswa yang nerusaha menerapkan latihan pada buku latihannya. Jenis strategi diantaranya yaitu: 1) Teknik Cloze a.Ringkasan Model Burgs (RBM) RBM dikembangkan dari prosedur klos yang sudah lajim melalui dua cara; pertama siswa belajar melalui ringkasan bukan dengan teks asli, kedua kata-kata terpilih digantikan kata kosong awal kata, RBM juga disajikan sebagai permainan. b.Tangga cerita (story ladders) Tangga cerita dibciptakan dengan membuat ringkasan cerita yang bagian akhir kalimatnya dihapus. Anak ditugaskan mengkreasikan sendiri
  • 11. 11 lanjutannya tapi bukan kalimat aslinya. Anak akan senang memprediksi cerita sebelum membaca dan merevisinya setelah membaca. 2) Teknik skala Skala penilaian dikembanngkan dengan daftar pasangan kata yang berlawanan seperti, baik/jahat, hangat/dingin, cepat/lambat dan berat/ringan. Selanjutnya anak diminta menilai tokoh cerita dengan skala yang dibuat oleh guru. Latihan ini dapat membantu siswa yang berekspresi dalam tulisan. c.Pengajaran Sastra Indonesia Pengajaran sastra Indonesia merupakan suatu sistem yang didalamnya mengandung beberapa komponen, maka problematik yang ada dalam pembelajaran sastra di SD dapat bersumber pada komponen-komponen berikut ini: 1) Tujuan Sejak kurikulum SD 1975, kurikulum SD 1984, maupun kurikulum SD 1994 seperti sekarang. Pelajaran sastra Indonesia selalu dimasukan kedalam pengajaran bahasa Indonesia, khususnya di SD. Fungsi pelajaran bahasa Indonesia adalah: a. sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa b. sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan bahasa Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya c. sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan bahasa Indoneia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetehuan teknologi dan eni. Tujuam megenai sastra yaitu: Siswa mampu mengenal dan mampu membedakan bentuk-bentuk puisi, prosa dan drama. Siswa mampu membedakan ragam bahasa sastra dan ragam bahasa lainnya. 2) Isi materi pelajaran
  • 12. 12  materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan intruksional yang jarus dipakai  materi pelakaran haru sesuai taraf kesulitannya dengan kemampuan siswa  materi pelajaran harus dapat menunjang motivasi siswa  materi pelajaran harus membantu untuk melihat diri secara aktif, baik dengan berpikir atau dengan mengadakan kegiatan  msteri pelajaran harus sesuai dngan prosedur didaktik yang diikuti  materi pelajaran harus sesuai dengan media pengajaran yang tersedia Dengan demikian apabila peran guru dan penilaian isi materi pelajaran itu menyediakan bacaan yang bermutu, memberi kebenasan kepada anak untuk memilih bacaan yang disukainya. 3) Guru Guru memiliki peran yang sangat penting dalam keseluruhan proses pengajaran satra di kelas, guru dituntut mempu melaksanakan tugasnya secara propesional. Guru harus memiliki 10 kopetensi yaitu: a. Kemampuan menguasai bahan materi bidang study. b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar. c. Kemampuan mengelola kelas. d. Kemampuan menggunakan media dan sumber. e. Penguasaan landasan-landasan pendidikan. f. Kemampuan mengelola interaksi belajar megajar. g. Kemampuan menilai kemampuan siswa. h. Pengenalan fungsi dan program layanan dan bimbingan dan konseling di sekolah. i. Pengenalan dan penyelenggaraan admisistrasi sekolah. j. Pemahaman prinsip-prinsip dan penafsiran hasil-hasil penelitian guna keperluan pengajaran. 4) Siswa Siswa merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran sastra. Dalam pengajaran siswa di SD, problem yang berkaitan dengan siswa yang dapat di identifikasi antara lain motivasi minat belajar sastra, serta
  • 13. 13 lingkungan belajar siswa. Timbulnya motivasi dan minat siswa belajar yang rendah tidak terlepas dari faktor lingkungan siswa, karena lingkungan merupakan sarana yang sangat mempengaruhi dalam belajar sastra. Tujuan utama pengajaran sastra hendaknya memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman bersastra baik secara reseptif maupun secara produktif. Siswa juga diberi pengetahuan tentang lukisan, lagu, melukis, selanjutnya bersastra. 5) Bentuk kegiatan belajar mengajar Kean & Personke (1976:341) mengarahkan bahwa sebaiknya disekolah dasar, sastra jangan dipandang sebagai suatu subjek yang harus di ajak terapi sebagai suatu wahana untuk mendapatkan pengalaman, yang menyenangkan, menyedihkan, lucu, menakutkan dan lainnya. Dalam kegiatan belajar ada 2 pendekatan; pertama bertitik tolak pada pandangan bahwa sastra mempunyai kedudukan yang sama dengan bidang study yang lainnya; kedua bertitik tolak pada pandangan bahwa sastra sebagai suatu yang kehadirannya untuk dinikmati dan memberikan kesenangan. Karena kedua pendekatan itu bertentangan untuk itu yang lebih sesuai adalah menggabungkan kedua pendekatan tersebut karena muara terakhir pengajaran sastra adalah terbunanya apresiasi & kegemaran terhadap sastra yang disadari oleh pengetahuan sastra dan keterampilan bersastra. 6) Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana merupakan komponen pengajaran yang tak kalah penting. Perpustakaan dan kelengkapan koleksi buku-buku sastra sangat menunjang kelancaran pengajaran sastra. Demikian pula media dan alat-alat pengajaran yang lengkap sangat menentukan keberhasilan pembelajaran sastra. Problem yang dapat di identifikasi adalah sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah-sekolah SD.
  • 14. 14 PENUTUP A. Kesimpulan Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai arti yang cukup penting. Poin yamg lebih penting ladi di dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama adalah membaca. Karena ketika kita
  • 15. 15 duduk dibangku SD, hal pertama yang harus kita pelajari adalah membaca, kemudian kita akan dapat menulis juga menghitung serta merangkai berbagai macam kalimat. Jika begitu kita akan dapat membacakan karya-karya sastra. Sastra juga sarana yng diberikan untuk mengembangkan kreatifitas anak di dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. B.Saran Sebagai seorang calon pendidik ada beberapa hal yang sapat kita lakukan diantaranya: 1.Pendidik harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika memberikan pengajaran kepada anak didiknya. 2.Pendidik harus memastikan bahwa anak-anak didiknya senang, suka, juga nyaman diajar oleh kita, agar mereka dapat menerima materi dengan baik dan tidak merasa terpaksa. 3.Belajarlah terus agar menjadi guru yang profesional. DAFTAR PUSTAKA Rofi’udin, Ahmad dan Zuhdi, Darmiyati. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang. Tyok. 2008. Membaca dan Sastra Anak. http://tyok-profilq.blogspot.com/2010/01/membaca- dan-sastra-anak.html. (3 April 2011)