Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Ragam Bahasa Indonesia
1. Diajukan sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
TYARA SEPTIE RESTU AMANDA 1584202143
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015/2016
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya saya
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Bahasa Indonesia”. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas dari Bapak Haerudin, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang telat saya
buat di masa yang akan datang. mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ragam bahasa Indonesia.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.
Tangerang, Desember 2015
Tyara Septie Restu Amanda
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................... 2
1.4 Manfaat ............................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa............................................... 3
2.2 Macam-macam Ragam Bahasa....................................... 3
2.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu................................ 12
2.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi............. 13
2.5 Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya....... 17
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................... 21
3.2 Saran.............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
4. Ragam Bahasa Indonesia | 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Betapa pentingnya bahasa bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan. Hal itu
tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi dapat juga dibuktikan dengan melihat banyaknya
perhatian para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa. Para ilmuwan dalam
bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena mereka
memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat untuk
mengomunikasikan berbagai hal.
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling
belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa
Indonesia memang banyak ragamnya. Hal ini karena bahasa Indonesia sangat
luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena
itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan
keperluannya, apapun latar belakangnya.
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua kalangan masyarakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga indonesia wajib
mempelajari Bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa indonesia terdapat
ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan.
5. Ragam Bahasa Indonesia | 2
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Ragam Bahasa?
b. Macam-macam Ragam Bahasa?
c. Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu?
d. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan komunikasi?
e. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui dan memahami pengertian ragam bahasa.
b. Mengetahui dan memahami macam-macam ragam bahasa.
c. Mengetahui dan memhami Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu
d. Mengetahui dan memahami Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan
Komunikasi.
e. Mengetahui dan memahami Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi
Pemakaiannya.
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa,
mengetahui adanya berbagai ragam bahasa indonesia yang sering digunakan.
6. Ragam Bahasa Indonesia | 3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang
dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
2.2 Macam-macam Ragam Bahasa
A. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk
menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri atas ragam bahasa lisan dan
tulisan.
1. Ragam Bahasa Lisan
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan
dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya,
dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita
berurusan sengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan
dengan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya.
7. Ragam Bahasa Indonesia | 4
Contoh yang termasuk ke dalam ragam bahasa lisan pun sangat
banyak, diantaranya pidato, ceramah, sambutan, ngobrol, dll. Semua
itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari,
terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh
aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun
ceramah. Syarat utama dari ngobrol yang penting bisa dimengerti olen
lawan bicara, tidak perlu menggunakan bahasa baku. Ragam bahasa
lisan terdiri dari (a) Ragam bahasa lisan baku sejalan dengan ragam
bahasa tulis baku, dab (b) Ragam bahasa lisan tidak baku (bahasa
pergaulan).
(a) Ragam Bahasa Baku
Ragam bahasa yang dianggap memiliki gengsi dan wibawa yang
tinggi adalah ragam bahasa orang yang berpendidikan. Karena, ragam
orang yang berpendidikan kaidah-kaidahnya paling lengkap diuraikan
jika dibandingkan dengan ragam bahasa lain. Oleh karena itulah
sehingga ragam tersebut dijadikan tolak ukur bagi pemakaian bahasa
yang benar atau bahasa yang baku.
(b) Ragam Bahasa Tidak Baku
Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Richards, Jhon, dan heidi berpendapat bahwa bahasa nonstandar adalah
bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda
pelafalan, tata bahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa.
Di sisi lain Crystal berpendapat bahwa bahasa nonbaku adalah bentuk-
bentuk bahasa yang tidak memnuhi norma baku, yang dikelompokan
sebagai subbaku atau nonbaku. Berdasarkan beberapa pengertian jelas
bahwa bahasa nonstandar adalah ragam bahasa yang berkode bahasa
8. Ragam Bahasa Indonesia | 5
yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan
dilingkungan tidak resmi.
Ciri-ciri ragam lisan :
a. Memerlukan orang kedua atau teman bicara.
b. Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu.
c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi
serta bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat.
e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu.
f. Kesalahan dapat langsung dikoreksi
g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Ragam bahasa lisan meliputi :
1) Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan
teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau
berbicara tidak resmi
2) Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato
3) Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya
saat mahasiswa berbicara dengan dosen
4) Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa yang digunakan saat pentas untuk
menghibur orang lain
9. Ragam Bahasa Indonesia | 6
2. Ragam Bahasa Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) disamping
aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa
tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk
kata apapun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan
ide.
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang
diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan
ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan
unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku
tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata,
penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta
kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat
kabar,dll. Dalam ragam bahasa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya
ilmiah.
Ciri-ciri ragam tulis :
a. Tidak memerlukan orang kedua atau teman bicara.
b. Tidak tergantung kondisi, situasi, ruang dan waktu.
c. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
d. Berlangsung lambat.
e. Selalu memakai alat bantu.
f. Kesalah tidak dapat langsung dikoreksi
10. Ragam Bahasa Indonesia | 7
g. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik mika, hanya
terbantu dengan tanda baca.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan berdasarkan tata
bahasa, kosa kata, suasana peristiwa dan segi intonasi :
A. Tata Bahasa
Ragam Bahasa Lisan Ragam Bahasa Tulisan
Mario sedang baca surat kabar Mario sedang membaca surat kabar
Imam mau nulis surat Imam mau menulis surat
Tapi kau tak boleh menolak
lamaran itu
Namun, engkau tidak boleh menolak
lamaran itu
B. Kosa Kata
Ragam Bahasa Lisan Ragam Bahasa Tulisan
Mario bilang kalau kita harus
belajar
Mario mengatakan bahwa kita harus
belajar
Kita harus bukin karya tulis Kita harus membuat karya tulis
Rasanya masih terlalu pagi buat
saya, Pak
Rasanya masih terlalu muda bagi saya,
Pak
C. Dari Segi Suasana Peristiwa
Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak
berbahasa tidak ada dihadapan kita. Oleh karena itu, bahasa yang
digunakan perlu lebih jelas, karena ujaran kita tidak dapat disertai
dengan isyarat, pandangan, atau anggukan, tanda penegasan di pihak
kita atau pemahaman di pihak pendengar kita. Itulah sebabnya kalimat
11. Ragam Bahasa Indonesia | 8
dalam ragam tulis harus lebih cermat. Fungsi gramatikal, seperti
subjek, predikat, objek, dan hubungan antara setiap fungsi itu harus
nyata dan erat. Sedangkan dalam bahasa lisan, karena pembicara
berhadapan langsung dengan pendengar, unsur (subjek-predikat-objek)
kadangkala dapat diabaikan. Maka, jika ingin menjadi orang yang
cermat dalam berbahasa perlu menyadari bahwa kalimat yang Anda
tulis berlainan dengan kalimat yang Anda ujarkan karena bahasa tulis
dapat dikaji dan dibaca oleh pembaca secara berulang-ulang. Oleh
sebab itu, dalam menulis, kalimat harus lebih lengkap, ringkas, jelas,
dan elok. Jadi diperlukan, tulisan perlu disunting beberapa kali agar
dapat dihasilkan tulisan yang betul-betul berkomunikatif.
D. Dari Segi Intonasi
Yang membedakan bahasa lisan dan tulisan adalah berkaitan
dengan intonasi (panjang-pendek/tempo, tinggi-rendah suara/nada,
keras-lembut suara/tekanan) yang sulit dilambangkan dalam ejaan
dan tanda baca, serta tata tulis yang dimiliki. Jadi, kadangkala
bahasa tulisan perlu dirumuskan kembali jika ingin menyampaikan
perasaan yang sama lengkapnya dengan ungkapan perasaan dalam
bahasa lisan. Walaupun ragam bahasa tulis lebih rumit namun
demikian ragam ini mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki
bahasa lisan seperti dimungkinkannya diguanakan huruf kapital,
huruf miring, dan tanda kutip, paragraf atau tanda-tanda baca
lainnya.
12. Ragam Bahasa Indonesia | 9
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BERKOMUNIKASI
SECARA LISAN DAN TULISAN
Cara
Berkomunikasi
Keunggulan Kelemahan
Secara Lisan
Contoh kegiatan:
berbicara
berpidato
berdiskusi
berdebat
1) berlangsung
cepat
2) sering dapat
berlangsung
tanpa alat bantu
3) kesalahan dapat
langsung
dikoreksi
4) dapat dibantu
dengan gerak
tubuh dan
mimik muka
1) tidak selalu
mempunyai
bukti autentik
(mis. Rekaman)
2) dasar hukumnya
lemah
3) sulit disajikan
secara
matang/bersih
4) mudah
dimanipulasi
Secara Tulis
Contoh kegiatan :
menulis surat
menulis
laporan
menulis
artikel
menulis
makalah
1) mempunyai
bukti autentik
(berupa tulisan)
2) dasar hukumnya
kuat
3) dapat disajikan
lebih
matang/bersih
4) lebih sulit
dimanipulasi
1) berlangsung
lambat
2) selalu memakai
alat bantu
3) kesalahan tidak
dapat langsung
dikoreksi
4) tidak dapat
dibantu dengan
gerak tubuh dan
mimik muka
13. Ragam Bahasa Indonesia | 10
B. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri
dari bebrapa ragam diantarnya adalah :
Ragam Dialek
Contoh : ‘Gue udah baca itu buku.’
Ragam terpelajar
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Ragam resmi
Contoh : ‘Saya sudah membaca buku itu.’19
Ragam tak resmi
Contoh : ‘Saya sudah baca buku itu.’
Ragam bahasa berdasarkan penutur terbagi menjadi 3, yaitu :
Ragam bahasa berdasarkan daerah
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan
Ragam bahasa berdasarkan sikap
1) Ragam berdasarkan daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di
Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri
khas yang berbeda-beda.
2) Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama
dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin,
pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata
14. Ragam Bahasa Indonesia | 11
bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya
mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
3) Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhijuga oleh setiap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika
dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan
kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa
seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika
terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan
makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.
C. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari bebrapa
ragam diantaramya adalah :
1) Ragam bahasa ilmiah
2) Ragam hukum
3) Ragam bisnis
4) Ragam agama
5) Ragam sosial
6) Ragam kedokteran
7) Ragam sastra
15. Ragam Bahasa Indonesia | 12
2.3 Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu terdapat ragam bahasa lama dan ragam bahasa
baru (modern).
a. Ragam bahasa Indonesia lama
Ragam ini perlu dipahami oleh setiap orang yang
bermaksud mengkaji peristiwa-peristiwa masa lalu, misalnya
upaya menemukan lokasi kapal dagang VOC bermuatan benda-
benda mulia yang tenggelam di Selat Sunda, perjanjian dagang
pemerintah Hindia Belanda dagang Kerajaan Banten, atau
peristiwa-peristiwa lain yang ditulis pada masa lalu. Misalnya:
pemakaian kosakata kolonialisme, feudal, bobot, dan lain-lain.
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman
kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya sumpah
pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi
oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu inilah yang akhirnya
menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca
2) Bahasa Meayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan
bahasa
3) Keikhlasan suku daerah lain, dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
16. Ragam Bahasa Indonesia | 13
b. Ragam bahasa Indonesia baru
Ragam bahasa baru ditandai dengan penggunaan kata-kata
baru, Ejaan yang Disempurnakan, dan mengekspresikan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, misalnya: internet,
jaringan, dan seluler.
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak
dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai
dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan
bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan
perkembangan bangsa indonesia.
2.4 Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi
A. Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efisien,
baik, dan benar. Ragam ini lazim diguanakan untuk
mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah,
misalnya, dalam penulisan:
(1) Proposal kegiatan ilmiah, proposal penelitian
(2) Laporan kegiatan yang berbentuk surat, artikel, makalah,
naskah
(3) Karya tulis ilmiah: skripsi, tesis, dan disertasi
(4) Laporan rutin suatu pekerjaan yang berbentuk surat, artikel,
maupun naskah
(5) Laporan pertanggungjawaban : laporan kegiatan, laopran
keuangan, laporan pemegang saham, laporan uju coba,
laporan proyek, laporan evaluasi, laporan auditing, laporan
penelitian.
17. Ragam Bahasa Indonesia | 14
(6) Laporan penelitian yang berbentuk: laporan analisis,
laporan deskriptif, laaporan rekomendasi, laporan
deskriptif-analisis
Ciri ragam bahasa ilmiah :
(1) Bahasa Indonesia ragam baku
(2) Penggunaan kalimat efektif
(3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
(4) Penggunaan kata dan istilah yang bermakna kias
menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna
kias
(5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan
menjaga objektivitas isi tulisan
(6) Adanya keseleraan dan keruntutan antarposisi dan
antaralinea
(7) Konsisten dalam pembahasan topik, pengendalian
variabel, permasalahan, tujuan, penalaran, istilah, sudut
pandang, pendahuluan, landasan teori, deskripsi data,
analisis data, hasil analisis, sampai dengan kesimpulan
dan saran.
B. Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa pidato dipengaruhi oleh:
(1) Tujuan (menghibur, memberi, tahu, mengajak/meminta)
(2) Situasi (resmi, stengah resmi, tidak resmi)
(3) Pendekatan isi pidato (pendekatan akademis/intelektual,
pendekatan moral, pendekatan sosial)
Pidato resmi menyajikan materi yang bersifat mulia dan
kebenaran yang bersifat universal. Bahasa yang digunakan
18. Ragam Bahasa Indonesia | 15
ragam lisan baku, tanpa unsur kedaerahan, menggunakan lafal
yang benar, struktur kalimat sesuai dengan tata bahasa,
misalnya pidatopresiden menyambut tamu negara. Pidato tidak
resmi, pidato ilmiah, menyajikan kebenaran fakta yang bersifat
objektif, universal dengan ragam lisan baku yang serba terukur
kebenarannya, misalnya presentasi skripsi, tesis, atau desertasi.
C. Ragam pidato ilmiah
Pidato ilmiah terdiri beberapa jenis, antara lain: presentasi
makalah ilmiah, presentasi skripsi, presentasi tesis, presentasi
desertasi, dan pidato pengukuhan guru besar. Penulisan
makalah ilmiah dilanjutkan dengan presentasi, diskusi, dan
tanya jawab. Sedangkan penulisan skripsi, tesis, atau disertasi
dilanjutkan dengan presentasi, pertanyaan ujian, dan diakhiri
dengan penentuan kelulusan.
Untuk mendapatkan hasil optimal, presenter ilmiah harus
memperhatikan etika ilmiah, ketentuan lembaga, kemampuan
personal dan kemampuan teknis, dan keunggulan perilaku :
(1) Etika ilmiah
(2) Ketentuan lembaga
(3) Kemampuan personal
(4) Kemampuan teknis
(5) Perilaku unggulan
D. Ragam pidato resmi
Kata resmi mempunyai beberapa pengertian :
1) Resmi karena situasinya, misalnya, pidato kenegaraan oleh
pejabat negara
19. Ragam Bahasa Indonesia | 16
2) Resmi karena kemuliaan isi dan situasi, misalnya, khotbah
agama di dalam gedung ibadah(misalnya khotbah jumat di
dalam masjid bagi pemeluk agama islam)
3) Resmi karena informasi dan kekhidmatan situasi
penyampaian dalam suatu upacara, misalnya pidato akad
nikah/perkawinan
4) Resmi karena isi atau materi mengandung kebenaran
universal dan disampaikan untuk mewakili suatu negara
E. Ragam bahasa tulis resmi
Ragam bahasa tulis resmi ditandai oleh:
1) Penyajian materi/pesan yang bersifat mulia dan kebenaran
yang bersifat universal
2) Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan
konsisten
3) Penggunaan bentuk lengkap, bentuk yang tidak disingkat
4) Penggunaan imbuhan secara eksplisit dan konsisiten
5) Penggunaan kata ganti resmi dan menghindari penggunaan
kata ganti tidak resmi
6) Penggunaan pola frase yang baku
7) Penggunaan ejaan yang baku pada bahasa tulis dan lafal
yang baku pada bahasa lisan
8) Tidak menggunakan unsur tidak baku, misalnya unsur
kedaerahan dan asing
F. Ragam bahasa sastra
Ragam ini mengutamakan unsur-unsur keindahan seni,
penulis cenderung menekankan gaya pengungkapan simbolik
dengan memadukan unsur intrinsik dan ekstrinsik, kisalnya
dalam roman, novel, cerita pendek, dan lain-lain. Namun,
ragam ini sering digunakan juga dalam iklan promosi produk
komersial, terutama dalam upaya menyentuh perasaan
konsumen yang menekankan kesenangan, keindahan,
20. Ragam Bahasa Indonesia | 17
kenyamanan, dan lain-lain. Misalnya, iklan sabun mandi untuk
kecantikan, mobil yang menawarkan kepuasan kenyamanan
dalam paduan keindahan, kenyamanan, dan kemewahan,
pakaian dan asesorisnya, dan lain-lain. Ragam bahasa sastra
menyenangkan bagi pembacanya tanpa mendorong pembaca
untuk membeli suatu produk, sedang iklan bersifat persuasif
agar pembaca (pendengar) membeli produk.
Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra
banyak menggunakan kalimat yang tidak efektif.
Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata
bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra.
Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi
pembaca.
G. Ragam bahasa berita
Ragam bahasa berita lazim digunakan dalam pemberitaan
media elektronik (televisi, radio), media cetak (majalah,surat
kabar), dan jurnal. Bahasa berita menyajikan fakta secara utuh
dan objektif. Untuk menjamin objektivitas berita, penyaji perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Tidak menambah atau mengurangi fakta yang disajikan
2) Tidak mengubah fakta berdasarkan pendapat penyaji
3) Tidak menambah tanggapan pribadi
4) Tidak memihak kepada siapa pun, dan
5) Tidak menggunakan perasaan suka atau tidak suka
2.5 Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaiannya
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaiannya terbagi menjadi 3
yaitu : (1) Ragam formal (2) Ragam semiformal (3) Ragam
nonformal
21. Ragam Bahasa Indonesia | 18
PEMAKAIAN KATA GANTI DAN SAPAAN; IMBUHAN DAN
PARTIKEL PENEGAS; SERTA PILIHAN KATA TERTENTU
DALAM RAGAM FORMAL, SEMIFORMAL, DAN
NONFORMAL
Ragam Kata ganti
dan Sapaan
Imbuhan dan
Partikel penegas
Pilihan Kata Tertentu
Formal
saya – Anda
saya – Bapak
saya – Ibu
saya – Saudara
... sudah menerima ...
... sudah membaca ...
betulkan
mengobrol
minum kopi
beri tahu(kan)
uang
sudah
tidak
begitu
seperti itu
sebentar
saja
laki-laki/pria
perempuan/wanita
Semiformal
aku – Bung
aku – Kamu
aku – Mas/Dik
aku – Mbak
... sudah terima ...
... sudah baca ...
betulin/bikin betul
ngobrol
ngopi
lho, kok
kasih tahu
duit
sudah
tidak
gitu
kayak gitu
sebentar
saja
orang laki/anak laki
orang perempuan/anak
22. Ragam Bahasa Indonesia | 19
Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi adalah
ragam formal atau ragam baku, yaitu ragam yang mengikuti kaidah
atau aturan kebahasaan. Ragam formal mutlak menuntut
pemakaian kata dan kalimat baku. Sedangkan ragam nonformal
tidak mutlak menuntut persyaratan tersebut. Agar lebih jelas,
perhatikan tabel peruntukan pemakaian ragam nonformal dan
ragam formal dibawah ini.
sih, deh perempuan
Nonformal
gue –
Bang/Mbak
gue – lu (elu)
gue – Neng
gue - Situ
... udah terima ...
... udah baca ...
Betulin
ngobrol
ngopi
lho, kok
sih,deh
bilang(in)/omong(in)
doku/fokus
udah
ngga
gitu
kek gitu
entar/bentar
aja
cowok
cewek
23. Ragam Bahasa Indonesia | 20
PEMAKAIAN RAGAM NONFORMAL DAN RAGAM
FORMAL
Ragam Nonformal Lisan Ragam Formal Lisan
Dipakai untuk :
Berbicara sehari-hari di
rumah
Bergunjing
Bercerita
Mengobrol
Dipakai untuk :
Berceramah ilmiah
Berpidato resmi
Berdiskusi formal
Berdebat resmi
Ragam Nonformal Tulis Ragam Formal Tulis
Dipakai untuk :
Menulis surat kepada
kerabat
Menulis surat kepada teman
Menulis surat kepada pacar
Menulis catatan harian
Dipakai untuk :
Menulis surat resmi
Menulis makalah, artikel
Menulis proposal
Menulis laporan formal
24. Ragam Bahasa Indonesia | 21
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi
sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat
beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Ragam bahasa indonesia terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Berdasarkan media
2. Berdasarkan cara pandang penutur
3. Berdasarkan topik pembicaraan
3.1 Saran
Sudah seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia
mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian
mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita
amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-
hari.
25. Ragam Bahasa Indonesia | 22
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Rini, Tri indrayanti.2015. Bahasa Indonesia. Surabaya: Victory Inti
Cipta
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi
HS, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widasarana
Indonesia
Tim Kebahasaan Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Tangerang.
2013. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tangerang