SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1 | P a g e
MAKALAH BAHASA INDONESIA
KETERAMPILAN BERBAHASA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Haerul M.Pd
Disusun oleh : Ery Noviyani (1584202133)
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalahmata kuliah Bahasa Indonesia tepat pada
waktunya.Makalah ini berisikan tentang pembahasan pengertian, permasalahan
dan solusi berbagai macam keterampilan berbahasa.
Penulis pribadi berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
informasi baru untuk pembaca tentang pembahasan keterampilan berbahasa.
Pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan do’a
dari beberapa pihak ,oleh karena itu,penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih kepada,
1. Bpk Herudin ,M.Pd,selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2. Orang tua yang telah memberikan do’a dan semangat kepada penulis.
3. Serta rekan-rekan dan pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.
Tanpa bantuan dari beberapa pihak makalah ini mungkin tidak akan dapat
diselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sekian dan Terimakasih.
Tangerang, 12 Desember 2015
Penulis
3 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR …………………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Berbahasa............................................................. 6
2.2 Jenis-Jenis Keterampilan Berbahasa……………………………………………………..…….. 6
1. Keterampilan Menyimak………………………………………………………………….…….. 6
A. Pengertian Menyimak………………………………………………………………..………..6
B. Tujuan Menyimak....................................................................................7
C. Proses menyimak....................................................................................8
D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak .........................................9
2. Keterampilan Membaca………………………………………………………………........... 10
A. Pengertian Membaca………………............................................................11
B. Tujuan Membaca..................................................................................12
C. Jenis jenis membaca……………………………….............................................13
3. Keterampilan Berbicara………………………………………………………………………..18
A. Pengertian Berbicara……………………………………………………………………….18
B.Tujuan Berbicara……………………………..……………..…………………………………19
4. Keterampilan Menulis…………………………………………………………………………...21
A.Pengertian Menulis…………………………………………………………………………..21
B.Tujuan Menulis………………………………………………………………………………….21
BAB III PENUTUP
4 | P a g e
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………….23
3.2 SARAN………………………………………………………………………………………………………..23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….24
5 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,
kreatifitas juga wawasan yang luas mengenai keterampilan berbahasa dan sastra
indonesia. Selain itu kita harus mengerti , mengetahui , memahami tentang
keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan
membaca. Empat keterampilan ini sangat berpengaruh satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang
telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang
berbeda. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap
tujuan komunikasinya dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang
memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat lemah sehingga bukan
tujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi kesalahpahaman.
Dalam hal ini penulis bermaksud untuk sedikit memaparkan mengenai
empat aspek tersebut. Permasalahan apa saja yang dihadapi,solusi dari
permasalahan tersebut, serta penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah maupun dimasyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keterampilan meyimak?
2. Apa yang dimaksud keterampilan membaca?
3. Apa yang dimaksud keterampilan berbicara?
4. Apa yang dimaksud keterampilan menulis?
6 | P a g e
1.3. Tujuan Penyusunan Makalah
1. Untuk mengetahui aspek aspek dalam keterampilan berbahsa
2. untuk emenuhi tugas kelompok dari dosen bahasa Indonesia
7 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Berbahasa
Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan
untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian
luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia,
bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001:27).
Ada 4 aspek keterampilan berbahasa Indoneia yaitu mendengar (menyimak),
berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan
aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis
merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca
adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan
menulis bersifat produktif.
2.2 Jenis-Jenis Keterampilan Berbahasa
1. Keterampilan Menyimak
A. Pengertian Menyimak
Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan
perhatian serta apresiasi(Russel&Russell,1959;Anderson,1972).
Menyimak dan membaca berhubungan erat karena keduanya merupaka
sarana untuk menerima informasi dalam kegiatan komunikasi; perbedaannya
terletak dalam jenis komunikasi; menyimak berhubungan dengan komunikasi
lisan, sedangkan membaca berhubugan dengan komunikasi tulis. Dalam hal
tujuan, keduanya mengandung persamaan yaitu memperoleh informasi.
Dari kesimpulan diatas, menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh, perhatian,
8 | P a g e
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
B. Tujuan Menyimak
1. Menyimak untuk belajar
Artinya menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran pembicara.
2. Menyimak untuk menikmati
Artinya menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu
dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan
(terutama dalam pentas seni).
3. Menyimak untuk mengevaluasi
Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai sesuatu yang
sedang disimak.
4. Menyimak untuk mengapresiasi
Artinya menyimak agar dia dapat menikmati dan menghargai sesuatu yang
disimaknya.
5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide
Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat mengomunikasikan ide-
ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaan kepada orang lain
dengan lancar dan tepat.
6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi
Artinya menyimak dengan maksud agar di dapat membedakan bunyi-bunyi
dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti, mana bunyi yang tidak
membedakan arti; biasanya, ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang
belajar asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli.
7. Menyimak untuk memecahkan masalah
Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan masalah
9 | P a g e
secara kreatif dan analisis.
8. Menyimak untuk meyakinkan
Artinya menyimak dengan maksud meyakinkan dirinya terhadap suatu
masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan.
C. Proses menyimak
1. Tahap mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu
yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran yang disampaikannya.
2. Tahap memahami; setelah mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk
mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan
oleh pembicara.
3. Tahap menafsirkan; penyimak yang baik, cermat, teliti, belum puas kalau
hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin
menafsirkan isi tersebut.
4. Tahap menilai; setelah memahami serta dapat menafsirkan isi
pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi
pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan
pembicara.
5. Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang dikemukakan pembicara.
D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak
1. Faktor fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut
menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak.
Kesehatan dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang
turut menentukan bagi setiap penyimak
2. Faktor psikologis
10 | P a g e
Sikap-sikap dan sifat-sifat seseorang kadang sulit diatasi dalam suatu
masalah seperti kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan
aneka sebab dan alasan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya
perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan. Sebaliknya faktor
psikologis ini pun mungkin pula sangat menguntungkan bagi kegiatan
menyimak dengan penuh perhatian. Maka faktor psikologis yang positif
memberi pengaruh yang baik dan faktor psikologis yang negatif memberi
pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak.
3. Faktor sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik
pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang pada topik-topik
pembicaraan yang kurang atau tidak disetujuinya.
4. Faktor motivasi
Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang.
Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu,
orang itu diharapkan akan berhsil mencapai tujuan. Begitu pula dengan
menyimak. Kalau kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari
pembicaraan itu, kita pun bersemangat menyimaknya dengan tekun dan
seksama.
5. Faktor jenis kelamin
Walaupun “sama berbulu”, jelas bahwa perhatian kita berbeda-beda.
Begitu pula kebiasaan-kebiasaan menyimak kita dapat berbeda-beda satu
sama lain.
Perbedaan Gaya Menyimak
Pria Wanita
Aktif Pasif
Keras hati Simpatik
Rasional Sensitif
Netral Cenderung memihak
11 | P a g e
Menguasai emosi Emosional
Berdikari Reseptif
Tidak mau mundur Mudah terpengaruh
6. Faktor lingkungan
Dalam mempertimbangkan lingkungan fisik, lingkungan sekitar dan
suasana tempat haruslah nyaman untuk mengekspresikan ide-ide atau
gagasan.
7. Faktor peranan dalam masyarakat
Sebagai pendidik, kita ingin sekali meyimak ceramah, atau siaran radio
dan televisi yang berhubungan dengan dengan masalah pendidikan dan
pengajaran. Begitu pula dengan para ahli pakar terkenal pun sama
mereka pasti haus akan menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan
mereka, dengan profesi dan keahlian mereka yang dapat memperluas
cakrawala pengetahuan mereka.
Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita
berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus;
 Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya
ingat jangka pendek (short term memory).
 Berupaya membedakan bunti-bunyi yang yang membedakan arti dalam
bahasa target.
 Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan
intinasi, menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.
 Membedakan dan memahami arti dari kata-kata yang didengar.
 Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus (typical word-order patterns).
Permasalahan dalam menyimak :
 Konsentrasi
 Pendengaran
12 | P a g e
 Pemahaman
 Cepat Lupa/Daya Ingat
 Motivasi
 Situasi dan Kondisi
 Bahasa/Kosakata
2. Keterampilan Membaca
A. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang mentuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat
tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.
Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan
pembinaan daya nalar. Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung
sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah
bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal
dengan nalar yang dimilikinya.
Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan
pembahasan sandi ( a recording and decoding process ), berlainan dengan
berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian( encoding ). Sebuah
aspek pembacaan sandi ( decoding ) adalah menghubungkan kata-kata tulis (
written word ) dengan makna bahasa lisan ( oral languange meaning ) yang
mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita
pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang
13 | P a g e
dengan orang lain, yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau
tersirat pada lambang-lambang atau kata-kata yang tertulis.
Harjasujana juga mengemukakan bahwa membaca merupakan proses.
Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai
proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Membaca
diartikan sebagai pengucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari
arti dari sebuah teks.
Membaca diawali dari stuktur luar bahasa yang terlihat oleh kemampuan
visual untuk mendapatkan makna yang terdapat dalam struktur dalam bahasa.
Dengan kata lain, membaca berarti menggunakan struktur dalam untuk
menginterpretasikan stuktur luar yang terdiri dari kata-kata dalam sebuah
teks.
Kesimpulan yang dapat di tarik dari definisi-definisi di atas adalah
membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan
kemampuan kognisi. Dimana kedua kemampuan ini diperlukan untuk
memahami pola-pola bahasa dan lambang-lambang huruf dari gambaran
tertulisnya sehingga menjadi bermakna bagi para pembaca.
B. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan dari sumber yang di
baca. Dan secara khusus Tarigan mengemukakan bahwa membaca memiliki
beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan
yang telah dilakukan oleh para tokoh atau penemu. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
( reading for details or facts ).
14 | P a g e
2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik
atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh
ide-ide utama ( reading for main ideas ).
3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada
setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk
mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita ( reading for sequence
or organization ).
4. Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh
merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan,
membacainferensi ( reading for inferensi ).
5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak bisa
atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (
reading for classify ).
6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau
hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk menilai, membaca untuk mengevaluasi ( reading for
evaluate ).
7. Membaca untuk menemukkan bagaimana caranya tokoh berubah.
Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau
mempertentangkan ( reading for compare or contrast ).
C. Jenis jenis membaca
1. Membaca nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan
alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain
atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran,
dan perasaan seseorang pengarang.
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan (
dengan nyaring ) kepada orang lain. Tujuan utamanya
15 | P a g e
mengkomunikasikan isi bacaan. Singkatnya membaca nyaring di antara
pendengar dan pembaca sama-sama memahami isi bacaaan.
Tujuan akhir yang diharapkan dari membaca nyaring adalah kefsihan :
mampu menggunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan
tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus menerus, melihat pada
bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lgu yang
tepat.
2. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara.
Menurut aminuddin, membaca dalam hati adalah kegiatan membaca
yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam
sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun
dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa di ikuti gerakan lisan
maupun suara.
Sedangkan menurut robin, membaca dalam hati merupakan proses
intelektual yang komplek yang mencangkup kemampuan utama yaitu,
penguasaan makna dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal.
Tujuan utama membaca dalam hati adalah :
a. Berkonsentrasi fisik dan mental
b. Membaca secepat-cepatnya
c. Memahami isi
d. Menghayati isi
e. Mengungkapkan kembali isi bacaan
Manfaat membaca dalam hati adalah agar kita lebih fokus, agar materi
yang ada lebih mudah masuk dalam otak, dan agar tidak mengganggu
konsentrasi orang lain.
3. Membaca ekstensif
16 | P a g e
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas.
Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
munkin.progam membaca ini sangat besar menfaatnya dalam
memberikan manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang
sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca :
a. Membaca survei ( survey reading )
Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan
untuk mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup dari bahan
bacaan yag hendak dibaca. Oleh karna itu, dalam prakteknya pembaca
hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap
penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, bab
serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukanyang
dipergunakannya.
b. Membaca sekilas (skimming )
Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca
yang membuat mata kita bergerk dengan cepat melihat,
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan
informasi secara cepat.
Sedangkan soedarso mendefinisikan skimming sebagai keterampilan
membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
efisien.
c. Membaca dangkal ( superficial reading )
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran,
yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial
ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca
bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang ;
misalnya cerita pendek, novel, majala, dan sebagainya. Membaca
17 | P a g e
dangkal ini dilakukan dengan santai.
4. Membaca intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan
secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa henya membaca
satuatau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program
membaca intensife merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan
dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
5. Membaca teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang
terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan
atau pendekatan yang digunakan si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan
menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat
dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf.
6. Membaca pemahaman
Membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan,
resensikritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
7. Membaca kritis
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hatii, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan
hanya mencari kesalahan.
8. Membaca ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk
18 | P a g e
mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam
bacaaan. Menurut tarigan membaca ide merupakan kegiatan membaca
yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari
suatu bacaan :
a) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik
b) Mesalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaaan
tersebut
c) Hal-hal apa yang di peljari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
9. Membaca bahasa asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya
bertujuan untuk memperbesar daya dan untuk mengembangkan
kosakata, dalam tataran yang lebih luas tetu saja bertujuan untuk
mencapai kefasihan.
10. Membaca sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam
hubungannya dengan kepentingan epresiasi maupun dalam hubungannya
dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
11. Membaca literal, kritis, dan kretif
Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan
menagkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya
berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan
dan tidak berusaha menangkap makna yang lebuh dalam lagi, yakni
makna yang tersirat.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,serta analisis, dan bukan hanya
mencari kesalahan belaka.dengan membaca kritis pembaca akan dapat
19 | P a g e
mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan
mempunyai kepercayaan diri yang lebih matap dari pada kalau dia
membaca tanpa usaha berpikir kritis.
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nialai
tambahan dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaaan
lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau
mengkombinasikan pengetahuan ynag sebelumnya pernah didapatkan.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang
harus dimiliki oleh pembicara adalah
 Mengenal sistem tulisan yang digunakan.
 Mengenal kosakata.
 Menentukan kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan
utama.
 Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks
tertulis.
 Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
Permasalahan dalam keterampilan berbicara :
 Kepercayaan diri
 Pengetahuan
 Penyampaian
 Topik/materi
 Penguasaan materi
 Situasi dan kondisi
 Penampilan
 Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)
20 | P a g e
3. Keterampilan Berbicara
A. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan
yang bersifat produktif.Kemudian sehubungan dengan keterampilan berbicara
secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif,
dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan
secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya
pergantuan anatara berbicara dan mendengarkan, dan juga memungkinkan
kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kiat dapat memintal lawan
berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian ada pula
situasi berbicara yang semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum
secara langsung. Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan
interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi
pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi
berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui
radio atau televisi.
B.Tujuan Berbicara
Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat
menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan
disampaikan atau dikomunikasikan. Tarigan juga mengemukakan bahwa
berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan
21 | P a g e
melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk
membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara,
dimana permbicara harus dapat;
 Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar
dapat membedakannya.
 Menggunakan tekanan dan nada serta intonasu secara jelas dan tepat
sehingga pendengar daoat memahami apa yang diucapkan pembicara.
 Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang
tepat.
 Menggunakan register aau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi
komunikasi termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar pembicara dan
pendengar.
 Berupaya agar kalimat-kalimat untama jelas bagi pendengar.
Permasalahan dalam keterampilan berbicara :
 Kepercayaan diri
 Pengetahuan
 Penyampaian
 Topik/materi
 Penguasaan materi
 Situasi dan kondisi
 Penampilan
 Diksi/pengetahuan bahasa (verbal).
4. Keterampilan Menulis
A.Pengertian Menulis
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan.
Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di
22 | P a g e
antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis
bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga
mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur
tulisan yang teratur.
Seperti diketahui, menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat
dilatih sedemikia rupa meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam dunia
penulisan, pengetian keterampilan menulis seringkali menjadi sesuatu yang
bias sehingga banyak yang tidak memahami pengertian yang sesungguhnya.
Hal ini banyak dibuktikan dari kenyataan banyak yang menganggap bahwa
menulis itu ditentukan karena bakat.
B.Tujuan Menulis
1. Untuk memberikan informasi, Seorang penulis dapat menyebarkan
informasi melalui tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah
atau media massa cetak yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak
tersebut seringkali memuat informasi tentang kejadian atau peristiwa.
2. Untuk memberikan keyakinan kepada pembaca Melalui tulisan seorang
penulis dapat mempengaruhi keyakinan pembacanya. Seseorang yang
membaca informasi di koran mengenai anak terlantar dapat tergerak
hatinya untuk memberikan bantuan. Hal tersebut karena penulis melalui
tulisannya berhasil meyakinkan pembaca.
3. Untuk sarana pendidikan Menulis dapat bertujuan sebagai sarana
pendidikan karena seorang guru dan siswa tidak akan pernah jauh dari
kegiatan menulis seperti: mencatat di buku, merangkum, menulis soal,
mengerjakan soal.
23 | P a g e
4. Untuk memberikan keterangan Menulis untuk memberikan keterangan
terhadap sesuatu baik benda, barang, atau seseorang. Tulisan tersebut
berfungsi untuk menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, bahan, dan berbagai
hal yang perlu disebutkan dari objek tersebut.
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis.
 Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan
ejaan.
 Memilih kata yang tepat.
 Menggunakan bentuk kata dengan benar.
 Mengurutkan kata-kata dengan benar.
 Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
Permasalahan dalam keterampilan menulis :
1. Tata kalimat
2. Tidak terbiasa
3. Tata tulis
4. Motivasi
5. Pengetahuan
6. Kecepatan
7. Kurang percaya diri
8. Menentukan tema
24 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ada 4 aspek keterampilan berbahasa Indoneia yaitu mendengar (menyimak),
berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan
aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis
merupakan keterampilan berbahasa ragamtulis. Mendengarkan dan membaca
adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan
menulis bersifat produktif. Dimana setiap aspek tersebut mempunyai pengertian,
tujuan, keterampilan dan permasalahan masing-masing tetapi tetap saling
berhubungan satu sama lainnya.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh, perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan.
Membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual
dan kemampuan kognisi. Dimana kedua kemampuan ini diperlukan untuk
memahami pola-pola bahasa dan lambang-lambang huruf dari gambaran
tertulisnya sehingga menjadi bermakna bagi para pembaca.
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragamlisan
yang bersifat produktif. Secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu
interaktif, semiaktif, dan noninteraktif.
25 | P a g e
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan.
Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di
antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah
sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga
mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan
yang teratur.
3.2 SARAN
Dalampenyusunan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca
berkenan menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada dalammakalah
ini,serta memberikan saran dan masukan atas kekurangan tersebut.Kritik dan
saran yang pembaca ajukan akan saya jadikan sebagai bahan perbaikan untuk
penyusunan makalah yang selanjutnya,agar tidak terjadi kesalahan yang sama
lagi
26 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1979. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .
Bandung: Angkasa
http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-tujuan-dan-tes-
kemampuan.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapan-
menulis.html
http://www.sarjanaku.com/2011/08/keterampilan-berbahasa.html

More Related Content

What's hot

Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdf
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdfMANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdf
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdfBM2062205AinurSyasya
 
Konsep Kesusasteraan Melayu
Konsep Kesusasteraan MelayuKonsep Kesusasteraan Melayu
Konsep Kesusasteraan MelayuArifahAzlanShah1
 
Model Prinsip Kerjasama Grice
Model Prinsip Kerjasama GriceModel Prinsip Kerjasama Grice
Model Prinsip Kerjasama GriceSiti Mardiah
 
Kata serapan bahasa nusantara
Kata serapan bahasa nusantaraKata serapan bahasa nusantara
Kata serapan bahasa nusantarafiro HAR
 
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuTugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuAhmad NazRi
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraIkd Kurniawan
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasanuar nani
 
Kemahiran mekanis
Kemahiran mekanisKemahiran mekanis
Kemahiran mekanisrafisramli
 
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensi
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensiApresiasi karya seni rupa 2 dimensi
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensiKhansha Hanak
 
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)Nur IeeZaa
 
137305127 kemahiran-mendengar
137305127 kemahiran-mendengar137305127 kemahiran-mendengar
137305127 kemahiran-mendengarBalqisAbdul
 

What's hot (20)

Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdf
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdfMANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdf
MANIFESTASI PUISI TRADISIONAL (GURINDAM).pdf
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Konsep Kesusasteraan Melayu
Konsep Kesusasteraan MelayuKonsep Kesusasteraan Melayu
Konsep Kesusasteraan Melayu
 
Kesalahan ayat
Kesalahan ayatKesalahan ayat
Kesalahan ayat
 
Model Prinsip Kerjasama Grice
Model Prinsip Kerjasama GriceModel Prinsip Kerjasama Grice
Model Prinsip Kerjasama Grice
 
Kata serapan bahasa nusantara
Kata serapan bahasa nusantaraKata serapan bahasa nusantara
Kata serapan bahasa nusantara
 
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayuTugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
Tugasan bmm 3104 pengajaran kemahiran bahasa melayu
 
Fonetik
FonetikFonetik
Fonetik
 
Morf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan AlomorfMorf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan Alomorf
 
Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang Berbicara
 
Strategi Kesantunan
Strategi KesantunanStrategi Kesantunan
Strategi Kesantunan
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Kemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasaKemahiran berbahasa
Kemahiran berbahasa
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Kemahiran mekanis
Kemahiran mekanisKemahiran mekanis
Kemahiran mekanis
 
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensi
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensiApresiasi karya seni rupa 2 dimensi
Apresiasi karya seni rupa 2 dimensi
 
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)
Prosa Tradisional : Seloka Emak SI Randang (KOMSAS SPM)
 
Cabaran Bahasa Melayu
Cabaran Bahasa MelayuCabaran Bahasa Melayu
Cabaran Bahasa Melayu
 
137305127 kemahiran-mendengar
137305127 kemahiran-mendengar137305127 kemahiran-mendengar
137305127 kemahiran-mendengar
 

Viewers also liked

Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...FAJAR MENTARI
 
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lain
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lainHubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lain
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lainIjal Mustofa
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1fara dillah
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyanitaufiq99
 
Ketrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasaKetrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasadaud5530
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindotaufiq99
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDGhian Velina
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahYasirecin Yasir
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikantappulak
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Kholil Bisry
 

Viewers also liked (20)

Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lain
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lainHubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lain
Hubungan Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa yang lain
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Ery noviyani
Ery noviyaniEry noviyani
Ery noviyani
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ketrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasaKetrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasa
 
Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 
Pembelajaran Menulis
Pembelajaran MenulisPembelajaran Menulis
Pembelajaran Menulis
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
Karya ilmiah (hiv aids)
Karya ilmiah (hiv aids)Karya ilmiah (hiv aids)
Karya ilmiah (hiv aids)
 
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikanContoh karya ilmiah tentang pendidikan
Contoh karya ilmiah tentang pendidikan
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)Karya tulis ilmiah (Complete)
Karya tulis ilmiah (Complete)
 
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
 

Similar to Keterampilan Berbahasa

Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfMiskiLimit
 
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifTohir Haliwaza
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Mitha Ye Es
 
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxmadelabak
 
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docx
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docxATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docx
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docxISTIYANTIISTIYANTI
 
Makalah b.indo
Makalah b.indoMakalah b.indo
Makalah b.indoMaduresvia
 
ATP B. Indonesia Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia  Kelas 1.docATP B. Indonesia  Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia Kelas 1.docMuhamadSidik24
 
CP FASE B B.INDO.docx
CP FASE B B.INDO.docxCP FASE B B.INDO.docx
CP FASE B B.INDO.docxRakaCandra
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaNando A-stlye
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara editedWindiKartika1
 
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdfAliSapran
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxRitaYuliana10
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1Modul Guruku
 
pppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxpppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxAlpandiPratama19
 
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptxModul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptxRachmadDarmawan8
 

Similar to Keterampilan Berbahasa (20)

Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdfKeterampilan dlm Berbahasa.pdf
Keterampilan dlm Berbahasa.pdf
 
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptifketerampilan berbahasa indonesia reseptif
keterampilan berbahasa indonesia reseptif
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docxATP B INDONESIA KELAS 2.docx
ATP B INDONESIA KELAS 2.docx
 
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docx
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docxATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docx
ATP B INDONESIA KELAS 2 (datadikdasmen.com).docx
 
Makalah b.indo
Makalah b.indoMakalah b.indo
Makalah b.indo
 
ATP B. Indonesia Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia  Kelas 1.docATP B. Indonesia  Kelas 1.doc
ATP B. Indonesia Kelas 1.doc
 
Rpp kls x 2013
Rpp kls x 2013Rpp kls x 2013
Rpp kls x 2013
 
CP FASE B B.INDO.docx
CP FASE B B.INDO.docxCP FASE B B.INDO.docx
CP FASE B B.INDO.docx
 
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasaPengertian berbicara menurut para ahli bahasa
Pengertian berbicara menurut para ahli bahasa
 
Unsur berbicara edited
Unsur berbicara editedUnsur berbicara edited
Unsur berbicara edited
 
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
4 KETERAMPILAN BERBAHASA ok.pdf
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 05.01.2023.docx
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
ATP Bahasa Indonesia Kelas 1
 
pppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptxpppt indonesia modul 7.pptx
pppt indonesia modul 7.pptx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptxModul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 

More from taufiq99

Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)taufiq99
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)taufiq99
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..taufiq99
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individutaufiq99
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokktaufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)taufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 

More from taufiq99 (20)

Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
wiwin
wiwin wiwin
wiwin
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
 
Tyara s r
Tyara s rTyara s r
Tyara s r
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Keterampilan Berbahasa

  • 1. 1 | P a g e MAKALAH BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN BERBAHASA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen: Haerul M.Pd Disusun oleh : Ery Noviyani (1584202133) PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
  • 2. 2 | P a g e KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahmata kuliah Bahasa Indonesia tepat pada waktunya.Makalah ini berisikan tentang pembahasan pengertian, permasalahan dan solusi berbagai macam keterampilan berbahasa. Penulis pribadi berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru untuk pembaca tentang pembahasan keterampilan berbahasa. Pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan do’a dari beberapa pihak ,oleh karena itu,penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada, 1. Bpk Herudin ,M.Pd,selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2. Orang tua yang telah memberikan do’a dan semangat kepada penulis. 3. Serta rekan-rekan dan pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini. Tanpa bantuan dari beberapa pihak makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Sekian dan Terimakasih. Tangerang, 12 Desember 2015 Penulis
  • 3. 3 | P a g e DAFTAR ISI KATA PENGHANTAR …………………………………………………………………………………….1 DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4 1.3 Tujuan .................................................................................................. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Keterampilan Berbahasa............................................................. 6 2.2 Jenis-Jenis Keterampilan Berbahasa……………………………………………………..…….. 6 1. Keterampilan Menyimak………………………………………………………………….…….. 6 A. Pengertian Menyimak………………………………………………………………..………..6 B. Tujuan Menyimak....................................................................................7 C. Proses menyimak....................................................................................8 D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak .........................................9 2. Keterampilan Membaca………………………………………………………………........... 10 A. Pengertian Membaca………………............................................................11 B. Tujuan Membaca..................................................................................12 C. Jenis jenis membaca……………………………….............................................13 3. Keterampilan Berbicara………………………………………………………………………..18 A. Pengertian Berbicara……………………………………………………………………….18 B.Tujuan Berbicara……………………………..……………..…………………………………19 4. Keterampilan Menulis…………………………………………………………………………...21 A.Pengertian Menulis…………………………………………………………………………..21 B.Tujuan Menulis………………………………………………………………………………….21 BAB III PENUTUP
  • 4. 4 | P a g e 3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………….23 3.2 SARAN………………………………………………………………………………………………………..23 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….24
  • 5. 5 | P a g e BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas mengenai keterampilan berbahasa dan sastra indonesia. Selain itu kita harus mengerti , mengetahui , memahami tentang keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Empat keterampilan ini sangat berpengaruh satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat lemah sehingga bukan tujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi kesalahpahaman. Dalam hal ini penulis bermaksud untuk sedikit memaparkan mengenai empat aspek tersebut. Permasalahan apa saja yang dihadapi,solusi dari permasalahan tersebut, serta penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun dimasyarakat. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud keterampilan meyimak? 2. Apa yang dimaksud keterampilan membaca? 3. Apa yang dimaksud keterampilan berbicara? 4. Apa yang dimaksud keterampilan menulis?
  • 6. 6 | P a g e 1.3. Tujuan Penyusunan Makalah 1. Untuk mengetahui aspek aspek dalam keterampilan berbahsa 2. untuk emenuhi tugas kelompok dari dosen bahasa Indonesia
  • 7. 7 | P a g e BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Keterampilan Berbahasa Menurut Hoetomo MA (2005:531-532) terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan untuk mengembangkan manusia, bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001:27). Ada 4 aspek keterampilan berbahasa Indoneia yaitu mendengar (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. 2.2 Jenis-Jenis Keterampilan Berbahasa 1. Keterampilan Menyimak A. Pengertian Menyimak Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi(Russel&Russell,1959;Anderson,1972). Menyimak dan membaca berhubungan erat karena keduanya merupaka sarana untuk menerima informasi dalam kegiatan komunikasi; perbedaannya terletak dalam jenis komunikasi; menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubugan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan yaitu memperoleh informasi. Dari kesimpulan diatas, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh, perhatian,
  • 8. 8 | P a g e pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. B. Tujuan Menyimak 1. Menyimak untuk belajar Artinya menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara. 2. Menyimak untuk menikmati Artinya menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan atau dipagelarkan (terutama dalam pentas seni). 3. Menyimak untuk mengevaluasi Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai sesuatu yang sedang disimak. 4. Menyimak untuk mengapresiasi Artinya menyimak agar dia dapat menikmati dan menghargai sesuatu yang disimaknya. 5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat mengomunikasikan ide- ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaan kepada orang lain dengan lancar dan tepat. 6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi Artinya menyimak dengan maksud agar di dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti, mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya, ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli. 7. Menyimak untuk memecahkan masalah Artinya menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan masalah
  • 9. 9 | P a g e secara kreatif dan analisis. 8. Menyimak untuk meyakinkan Artinya menyimak dengan maksud meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan. C. Proses menyimak 1. Tahap mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran yang disampaikannya. 2. Tahap memahami; setelah mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. 3. Tahap menafsirkan; penyimak yang baik, cermat, teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan isi tersebut. 4. Tahap menilai; setelah memahami serta dapat menafsirkan isi pembicaraan, penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan pembicara. 5. Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan pembicara. D. Faktor yang memengaruhi dalam menyimak 1. Faktor fisik Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. Kesehatan dan kesejahteraan fisik merupakan suatu modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak 2. Faktor psikologis
  • 10. 10 | P a g e Sikap-sikap dan sifat-sifat seseorang kadang sulit diatasi dalam suatu masalah seperti kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan. Sebaliknya faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian. Maka faktor psikologis yang positif memberi pengaruh yang baik dan faktor psikologis yang negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak. 3. Faktor sikap Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik pembicaraan yang dapat dia setujui ketimbang pada topik-topik pembicaraan yang kurang atau tidak disetujuinya. 4. Faktor motivasi Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Kalau seseorang memiliki motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu, orang itu diharapkan akan berhsil mencapai tujuan. Begitu pula dengan menyimak. Kalau kita dapat memperoleh sesuatu yang berharga dari pembicaraan itu, kita pun bersemangat menyimaknya dengan tekun dan seksama. 5. Faktor jenis kelamin Walaupun “sama berbulu”, jelas bahwa perhatian kita berbeda-beda. Begitu pula kebiasaan-kebiasaan menyimak kita dapat berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan Gaya Menyimak Pria Wanita Aktif Pasif Keras hati Simpatik Rasional Sensitif Netral Cenderung memihak
  • 11. 11 | P a g e Menguasai emosi Emosional Berdikari Reseptif Tidak mau mundur Mudah terpengaruh 6. Faktor lingkungan Dalam mempertimbangkan lingkungan fisik, lingkungan sekitar dan suasana tempat haruslah nyaman untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan. 7. Faktor peranan dalam masyarakat Sebagai pendidik, kita ingin sekali meyimak ceramah, atau siaran radio dan televisi yang berhubungan dengan dengan masalah pendidikan dan pengajaran. Begitu pula dengan para ahli pakar terkenal pun sama mereka pasti haus akan menyimak hal-hal yang ada kaitannya dengan mereka, dengan profesi dan keahlian mereka yang dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka. Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus;  Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory).  Berupaya membedakan bunti-bunyi yang yang membedakan arti dalam bahasa target.  Menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan intinasi, menyadari adanya reduksi bentuk-bentuk kata.  Membedakan dan memahami arti dari kata-kata yang didengar.  Mengenal bentuk-bentuk kata yang khusus (typical word-order patterns). Permasalahan dalam menyimak :  Konsentrasi  Pendengaran
  • 12. 12 | P a g e  Pemahaman  Cepat Lupa/Daya Ingat  Motivasi  Situasi dan Kondisi  Bahasa/Kosakata 2. Keterampilan Membaca A. Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang mentuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Dengan membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya. Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembahasan sandi ( a recording and decoding process ), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian( encoding ). Sebuah aspek pembacaan sandi ( decoding ) adalah menghubungkan kata-kata tulis ( written word ) dengan makna bahasa lisan ( oral languange meaning ) yang mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Membaca dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang
  • 13. 13 | P a g e dengan orang lain, yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang atau kata-kata yang tertulis. Harjasujana juga mengemukakan bahwa membaca merupakan proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari berbagai proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal. Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata, mengidentifikasi kata dan mencari arti dari sebuah teks. Membaca diawali dari stuktur luar bahasa yang terlihat oleh kemampuan visual untuk mendapatkan makna yang terdapat dalam struktur dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca berarti menggunakan struktur dalam untuk menginterpretasikan stuktur luar yang terdiri dari kata-kata dalam sebuah teks. Kesimpulan yang dapat di tarik dari definisi-definisi di atas adalah membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Dimana kedua kemampuan ini diperlukan untuk memahami pola-pola bahasa dan lambang-lambang huruf dari gambaran tertulisnya sehingga menjadi bermakna bagi para pembaca. B. Tujuan Membaca Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan dari sumber yang di baca. Dan secara khusus Tarigan mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para tokoh atau penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta ( reading for details or facts ).
  • 14. 14 | P a g e 2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama ( reading for main ideas ). 3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita ( reading for sequence or organization ). 4. Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membacainferensi ( reading for inferensi ). 5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan ( reading for classify ). 6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai, membaca untuk mengevaluasi ( reading for evaluate ). 7. Membaca untuk menemukkan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan ( reading for compare or contrast ). C. Jenis jenis membaca 1. Membaca nyaring Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan ( dengan nyaring ) kepada orang lain. Tujuan utamanya
  • 15. 15 | P a g e mengkomunikasikan isi bacaan. Singkatnya membaca nyaring di antara pendengar dan pembaca sama-sama memahami isi bacaaan. Tujuan akhir yang diharapkan dari membaca nyaring adalah kefsihan : mampu menggunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus menerus, melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lgu yang tepat. 2. Membaca dalam hati Membaca dalam hati adalah cara atau teknik membaca tanpa suara. Menurut aminuddin, membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun dengan pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa di ikuti gerakan lisan maupun suara. Sedangkan menurut robin, membaca dalam hati merupakan proses intelektual yang komplek yang mencangkup kemampuan utama yaitu, penguasaan makna dan kemampuan berfikir tentang konsep verbal. Tujuan utama membaca dalam hati adalah : a. Berkonsentrasi fisik dan mental b. Membaca secepat-cepatnya c. Memahami isi d. Menghayati isi e. Mengungkapkan kembali isi bacaan Manfaat membaca dalam hati adalah agar kita lebih fokus, agar materi yang ada lebih mudah masuk dalam otak, dan agar tidak mengganggu konsentrasi orang lain. 3. Membaca ekstensif
  • 16. 16 | P a g e Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat munkin.progam membaca ini sangat besar menfaatnya dalam memberikan manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya. Membaca ekstensif meliputi tiga jenis membaca : a. Membaca survei ( survey reading ) Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yag hendak dibaca. Oleh karna itu, dalam prakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukanyang dipergunakannya. b. Membaca sekilas (skimming ) Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerk dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Sedangkan soedarso mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. c. Membaca dangkal ( superficial reading ) Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang ; misalnya cerita pendek, novel, majala, dan sebagainya. Membaca
  • 17. 17 | P a g e dangkal ini dilakukan dengan santai. 4. Membaca intensif Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini, para siswa henya membaca satuatau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensife merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. 5. Membaca teliti Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan si penulis. Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan antara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf. 6. Membaca pemahaman Membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensikritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 7. Membaca kritis Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hatii, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan. 8. Membaca ide Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk
  • 18. 18 | P a g e mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaaan. Menurut tarigan membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan : a) Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik b) Mesalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaaan tersebut c) Hal-hal apa yang di peljari dan yang dilakukan oleh sang tokoh. 9. Membaca bahasa asing Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tetu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan. 10. Membaca sastra Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan epresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian. 11. Membaca literal, kritis, dan kretif Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menagkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebuh dalam lagi, yakni makna yang tersirat. Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif,serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan belaka.dengan membaca kritis pembaca akan dapat
  • 19. 19 | P a g e mencamkan lebih lama terhadap apa yang dibacanya dan dia pun akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih matap dari pada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir kritis. Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nialai tambahan dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan ynag sebelumnya pernah didapatkan. Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus dimiliki oleh pembicara adalah  Mengenal sistem tulisan yang digunakan.  Mengenal kosakata.  Menentukan kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan utama.  Menentukan makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.  Mengenal kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya. Permasalahan dalam keterampilan berbicara :  Kepercayaan diri  Pengetahuan  Penyampaian  Topik/materi  Penguasaan materi  Situasi dan kondisi  Penampilan  Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)
  • 20. 20 | P a g e 3. Keterampilan Berbicara A. Pengertian Berbicara Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif.Kemudian sehubungan dengan keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif. Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya pergantuan anatara berbicara dan mendengarkan, dan juga memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kiat dapat memintal lawan berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan bicara. Kemudian ada pula situasi berbicara yang semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum secara langsung. Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui radio atau televisi. B.Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Tarigan juga mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan
  • 21. 21 | P a g e melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade). Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara, dimana permbicara harus dapat;  Mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat membedakannya.  Menggunakan tekanan dan nada serta intonasu secara jelas dan tepat sehingga pendengar daoat memahami apa yang diucapkan pembicara.  Menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat.  Menggunakan register aau ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi termasuk sesuai ditinjau dari hubungan antar pembicara dan pendengar.  Berupaya agar kalimat-kalimat untama jelas bagi pendengar. Permasalahan dalam keterampilan berbicara :  Kepercayaan diri  Pengetahuan  Penyampaian  Topik/materi  Penguasaan materi  Situasi dan kondisi  Penampilan  Diksi/pengetahuan bahasa (verbal). 4. Keterampilan Menulis A.Pengertian Menulis Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di
  • 22. 22 | P a g e antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Seperti diketahui, menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat dilatih sedemikia rupa meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam dunia penulisan, pengetian keterampilan menulis seringkali menjadi sesuatu yang bias sehingga banyak yang tidak memahami pengertian yang sesungguhnya. Hal ini banyak dibuktikan dari kenyataan banyak yang menganggap bahwa menulis itu ditentukan karena bakat. B.Tujuan Menulis 1. Untuk memberikan informasi, Seorang penulis dapat menyebarkan informasi melalui tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau media massa cetak yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak tersebut seringkali memuat informasi tentang kejadian atau peristiwa. 2. Untuk memberikan keyakinan kepada pembaca Melalui tulisan seorang penulis dapat mempengaruhi keyakinan pembacanya. Seseorang yang membaca informasi di koran mengenai anak terlantar dapat tergerak hatinya untuk memberikan bantuan. Hal tersebut karena penulis melalui tulisannya berhasil meyakinkan pembaca. 3. Untuk sarana pendidikan Menulis dapat bertujuan sebagai sarana pendidikan karena seorang guru dan siswa tidak akan pernah jauh dari kegiatan menulis seperti: mencatat di buku, merangkum, menulis soal, mengerjakan soal.
  • 23. 23 | P a g e 4. Untuk memberikan keterangan Menulis untuk memberikan keterangan terhadap sesuatu baik benda, barang, atau seseorang. Tulisan tersebut berfungsi untuk menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, bahan, dan berbagai hal yang perlu disebutkan dari objek tersebut. Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis.  Menggunakan ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.  Memilih kata yang tepat.  Menggunakan bentuk kata dengan benar.  Mengurutkan kata-kata dengan benar.  Menggunakan struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca. Permasalahan dalam keterampilan menulis : 1. Tata kalimat 2. Tidak terbiasa 3. Tata tulis 4. Motivasi 5. Pengetahuan 6. Kecepatan 7. Kurang percaya diri 8. Menentukan tema
  • 24. 24 | P a g e BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Ada 4 aspek keterampilan berbahasa Indoneia yaitu mendengar (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa ragamtulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. Dimana setiap aspek tersebut mempunyai pengertian, tujuan, keterampilan dan permasalahan masing-masing tetapi tetap saling berhubungan satu sama lainnya. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh, perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Membaca merupakan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Dimana kedua kemampuan ini diperlukan untuk memahami pola-pola bahasa dan lambang-lambang huruf dari gambaran tertulisnya sehingga menjadi bermakna bagi para pembaca. Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragamlisan yang bersifat produktif. Secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif.
  • 25. 25 | P a g e Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. 3.2 SARAN Dalampenyusunan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca berkenan menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada dalammakalah ini,serta memberikan saran dan masukan atas kekurangan tersebut.Kritik dan saran yang pembaca ajukan akan saya jadikan sebagai bahan perbaikan untuk penyusunan makalah yang selanjutnya,agar tidak terjadi kesalahan yang sama lagi
  • 26. 26 | P a g e DAFTAR PUSTAKA Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa Tarigan, Henry Guntur. 1979. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa Tarigan, Henry Guntur. 1979. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-tujuan-dan-tes- kemampuan.html http://www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapan- menulis.html http://www.sarjanaku.com/2011/08/keterampilan-berbahasa.html