Dokumen ini membahas tentang studi hadis tematik. Definisi studi hadis tematik adalah mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dengan satu topik, kemudian disusun berdasarkan sebab-sebab turunnya hadis dan pemahamannya dengan penjelasan. Langkah-langkah studi hadis tematik meliputi menentukan tema, mengumpulkan hadis terkait, meneliti dalil, mengidentifikasi teks, dan melakukan analisis historis
3. PENDAHULUAN
Eksistensi hadis sebagai sumber otoritatif
kedua setelah Al-Quran menempati posisi
sentral dalam studi Islam
Maka, kehadiran hadis Nabi disetiap zaman dari
peradaban manusia dituntut betul-betul mampu
menjawab setiap permasalahan umat sebagai
konsekuensi dialektis antara perkembangan
zaman disatu sisi yang lain
4. Definisi Studi
Hadis Tematik
Secara bahasa kata Mawdu'i berasal
dari kata ﻣﻮﺿﻮع yang merupakan isim
maf'ul dari kata wada'a yang artinya
masalah atau pokok permasalahan.
Secara etimologi kata Mawdu'i
yang terdiri dari huruf ع ض و
berarti meletakkan sesuatu atau
merendahkannya.
5. Metode Mawdu'i
Al Farmawi
Metode Mawdu'i adalah mengumpulkan
hadits-hadits yang terkait dengan satu
topik kemudian disusun dengan asbab al
wurud dan pemahamannya yang disertai
dengan penjelasan, pengungkapan dan
penafsiran tentang masalah tertentu.
6. Menentukan tema atau masalah
yang akan dibahas.
Menghimpun atau
mengumpulkan hadits-hadits
yang terkait dalam satu tema,
baik secara lafal maupun
secara validasi sehingga dapat
diketahui kualitas sanad dan
matannya.
Meneliti dalalah (variabel-
variabel) akan memberikan
batasan sebelum dilakukan
pemaknaan secara utuh.
Melakukan identifikasi teks
(matan) hadis dari aspek
kebahasaan.
Langkah-
langkah studi
tematik
7. Analisis historis
terhadap muatan
matan hadis
1. Pada masa sahabat hadits-
hadits yang disampaikan sangat
diwarnai oleh situasi politik.
2. Untuk memahami hadits perlu
mengetahui latar belakang
politis para rijal hadis.
3. Keberpihakan para rawi hadis
sering kali mengurangi atau tidak
mengaburkan matan Hadis.
4. Adanya latar belakang
kesejahteraan dari
suatu peristiwa dan momentum menjadi
sangat penting.
8. Contoh studi hadis metode tematik
Dalam dunia bisnis Nabi Muhammad SAW pernah
bersabda dalam larangan menimbun harta
dagangan dengan merumuskan kode etik dan
hukum dagang yang adil dan humanis.
Dari Ibnu Umar Ibnu al- Khattab berkata, orang
telah bersabda Rasulullah SAW:
"Orang yang telah mendistribusikan dan
mendapatkan rizki (keuntungan) dan penimbunan
mendapatkan laknat (kerugian)"