Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Sim, Syifa Khairunnisa, Hapzi Ali, Penggunaan Teknologi Informasi dalam e business, Universitas Mercu Buana, 2017, pdf.
1. Setiap perusahaan umumnya saat ini telah implementasikan Sistem Informasi sesuai
dengan aktivitas bisnisnya. Jelaskan Sistem Informasi yang di implementasi pada
perusahaan/kantor tempat saudara berkerja. Kiranya ada yang belum berkerja dapat
membuat asumsi. Apa saja kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan pada
perusahaan saudara.
Implementasi Sistem Informasi pada PT. Astra Honda Motor
Pada tahun 1995, sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi dengan penggunaan ERP
(Enterprise Resources Planing) dan untuk selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah untuk menerapkan sistem Just In
Time (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam perusahaan
Melalui sistem terintegrasi ERP, pada setiap periode PT Astra Honda Motor akan memperoleh
informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource mengenai aktivitasnya masing-
masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan informasi mengenai produksi jumlah motor
yang akan dijual untuk satu bulan kedepan. Dengan demikian, bagian produksi dapat
merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan.
Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai
kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang
dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua informasi
tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi
yang real time.
PT Astra Honda Motor menerapkan database Oracle (Data Base adalah sebuah bank data yang di
jangkau oleh system). Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat
penting, bagi kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatumanajemen pengolahan yang
baik, dengan sistem terintegrasi antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan,
pemasaran dan keuangan yang cukup sesuai kebutuhan dan sistem informasi manajemen PT
Astra Honda Motor.
2. Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah digunakan. Secara
otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan
memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung
sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi kebutuhan
persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan
otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali pemesanan
dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara
otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan
memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP
mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti nama
vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang
diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Kelemahan dari ERP :
a) Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
b) System ERP sangat mahal
c) Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standart industri yang telah
dideskripsikan oleh system ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
d) ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja proses bisnis tertentu
dalam beberapa organisasi
e) System dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
f) Data dalam system ERP berbeda dalam satu tempat contohnya pelanggan, data keuangan. Hal
ini dapat meningkatkan membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise,
menghilangkan informasi yang real-time, memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
3. Sumber :
http://anakmene.blogspot.co.id/2017/02/studi-kasus-penggunaan-ti-di-perusahaan.html (Sunday,
17 September 2017, 11:16 AM)
https://neezasty.wordpress.com/2011/09/17/enterprise-resource-planning-erp/#more-518
(Sunday, 17 September 2017, 11:16 AM)
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer.
Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian.
Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan
outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
2. Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office (VO), konsep
OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology mencakup
hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak
orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya
peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas
kerja. Secara sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server.
Contoh :
a. Desktop Publishing
b. Electronic Calender
4. c. Email
d. Electronic Spreadsheet
3. Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan
pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System mendukung para pekerja professional
seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru
dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
4. Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
5. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
Sumber :
https://getcharintegerina.wordpress.com/2012/04/19/jenis-jenis-sistem-informasi-dan-contoh-
aplikasinya/ (19/9/17; 21.00)
https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/bab-6-aplikasi-sistim-
informasi-manajemen/ (19/9/17; 21.00)