Sistem informasi yang digunakan di tempat kerja penulis adalah Sistem Informasi PNBP online (SIMPONI) yang digunakan untuk pembayaran pajak, cukai, PNBP, dan nonanggaran secara online. SIMPONI memiliki kelemahan seperti mudah dihack, bergantung pada koneksi internet dan listrik, serta masih terdapat bug.
Sim, siti rahmah , hapzi ali , sistem informasi (simak) versi ppt, umb 2017
Â
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
1. Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business
Mahasiswi :
Siti Rahmah - Fakultas Ekonomi Bisnis, Akuntansi
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
2. FORUM :
Setiap perusahaan umumnya saat ini telah implementasikan Sistem Informasi sesuai
dengan aktivitas bisnisnya. Jelaskan Sistem Informasi yang di implementasi pada
perusahaan/kantor tempat saudara berkerja. Kiranya ada yang belum berkerja dapat
membuat asumsi. Apa saja kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan pada
perusahaan saudara.
JAWAB :
Bicara mengenai Sistem Informasi yang semakin berkembang pesat tentunya sangat banyak
jenisnya , salah satu contohnya ialah sistem yang digunakan ditempat saya bekerja yaitu
Sistem Informasi PNBP online (SIMPONI) .
SIMPONI ialah salah satu Aplikasi yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) .
Melalui Aplikasi yang berbasis web ini , Wajib Bayar/Wajib setor dapat melakukan
pembayaran pajak, cukai, PNBP, maupun nonanggaran dengan lebih mudah . Itu semua
tergantung dari masing-masing instansi sendiri memanfaatkannya sebagai apa. Namun ,
untuk penerapan di tempat kerja saya , lebih diterapkan kepada PNBP . PNBP yang Instansi
saya terima ialah Jasa Tranportasi Laut ( Penerbitan Surat Ijin Kepelabuhanan) (Siti
Rahmah, 2017)
Berdasarkan yang saya amati berikut adalah Komponen-komponennya :
1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang ada pada sistem SIMPONI ini terdiri dari Komputer dan Printer . Yang
mana Komputer digunakan untuk menginput data-data perusahaan(Wajib bayar) , yang
kemudian data tersebut akan dicetak untuk mendapatkan kode billing
2. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak yang ada pada sistem ini berupa kumpulan instruksi seperti : Perintah untuk
pembuatan billing dan Memasukan jenis penerimaan .
3. Prosedur
Prosedur-prosedur yang dimiliki sistem ini ialah :
- Akses website SIMPONI di alamat : www.simponi.kemenkeu.go.id
- Masukan User dan Password untuk login
- Pilihlah Tipe Pengguna yang sesuai
- Isilah Data Wajib Bayar/Wajib Setor
- Lalu klik cetak , setelah itu munculah data data yang sudah kita input
3. 4. Manusia
Manusia di perlukan dalam mengoperasikan sistem informasi ini , mungkin lebih tepatnya
disebut sebagai pemakai akhir . karena dengan manusialah sistem ini dapat beroperasi
sehingga menhasilkan output .
Sama denga Sistem Informasi lainnya , sistem PNBP juga masih memiliki kelemahan dalam
pengimplemntasiannya , Diantaranya :
ï‚· Software masih mudah di hack oleh orang
ï‚· Jika internet atau listik di sekitar sedang bermasalah, maka sistem pun akan ikut
bermasalah, karena sistem ini benar-benar tergantung oleh jaringan internet dan juga
arus listrik.
ï‚· Jika software masternya terkena virus maka seluruh datanya akan hilang dan sulit
untuk mencari history back up-nya
ï‚· Menurut para penggunaan, sistem ini masih juga terdapat Bug, dan masih mudah
dilumpuhkan. Oleh karena itu keamanan sistem ini belum terjamin untuk
sepenuhnya.
QUIZ:
Jelaskan jenis-jenis Sistem Informasi yang banyak di implementasi pada perusahaan
manufaktur atau jasa, dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas
bisnis yang lingkungannya sangat cepat berubah dan persaingan yang semakin
kompetitif dalam era Globalisasi saat ini,
JAWAB :
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur adalah Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi
produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Di dalam sistem Informasi Manufaktur terdapat jenis-jenis komputer yang masing-masing
mempunyai elemen yang berbeda (MUKHAMAD SOLIKHUL HUDA, 2011) , Yaitu :
Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering
(CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan
dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-
an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang
segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
4. 2.Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin
produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan
produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan
robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses
manufaktur
Elemen Dalam Sistem Konseptual
1.Sistem Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan
reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan
kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang
berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan
keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali
2.Material Requirment Planing
MRP adalah suatu strategi material proaktif. Didalam MRP terdapat sistem-sistem seperi :
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead
time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan
bruto menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit
yang diinginkan.Sistem material requrements planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan
bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
-Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar
area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan
kepanjangan huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.
3. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen
fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada
5. prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan
dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Model Sistem Informasi Manufaktur (Sandi Makruf):
Input data/informasi
Input data yang dimaksud adalah memasukkan data internal dan eksternal.
Data internal adalah seluruh data yang mendukung proses secara keseluruhan meliputi, data
sumberdaya manusia (SDM), material, mesin, transportasi, frekuensi perawatan dsb.
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan yang mendukung proses
pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk perhitungan biaya
dalam manufaktur, dari awal sampai akhir periode. Data ini meliputi, data pemasok (suplier),
kebijakan pemerintah tentang listrik,UMR dsb.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari:
1. Sistem informasi akuntansi
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang menjelaskan antara operasi
manufaktur dan data di lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan
pemasok.
Contoh:
Pegawai bagian produksi memasukkan data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca
mesin dan keyboard. Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat
untuk memperbarui database.
2. Sub sistem industrial engineering (IE)
Sistem Industrial Engineering adalah sistem yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi
manufaktur dan membuat saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusu dari
dalam perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
3. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan terakhir
tentang sumber-sumber material, mesin dan pekerja. Yang termasuk dalam sub sistem
intelejen manufaktur yaitu:
6. Informasi pekerja, seperti sistem kontrak, borongan atau tak berjangka harus diperhatikan
oleh manajemen manufaktur yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
Sistem formal, manajemen manufaktur membutuhkan informasi pekerja melalui permintaan
pekerja yang dikirimkan ke bagian sumber daya manusia, dan data dari elemen-elemen
lingkungan yang terhubung dengan pihak pelamar.
Sistem informal, arus informasi antara pekerja dan manajemen berupa kontrak harian.
Sub Sistem Output
Sub sistem output adalah informasi yang di peroleh dari hasil pengolahan data dari bagian
poduksi, persediaan dan kualitas.
1. Sub sistem produksi
Sub sistem produksi adalah semua hal yang berkaitan dengan proses di setiap bagian kerja
atau departemen yang mengukur produksi.
2. Sub sistem persediaan
Sub sistem persediaan memberikan data jumlah stok, biaya holding, safeti stock dan hal lain
berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Fungsi Sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi dan persediaan
yang diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
3. Sub sistem kualitas
Sub sistem kualitas adalah semua hal yang berkaitan dengan kualitas, biaya waktu, performa
kerja, atau pemilihan supllier. Fungsi sistem ini adalah bisa mengukur kualitas material saat
diubah.
4. Sub sistem biaya
Sub sistem biaya berguna untuk mengukur biaya yang terjadi selama aktivitas produksi.
Unsur pengendalian biaya digolongkan menjadi dua, yaitu standar kerja yang baik dan sistem
untuk melaporkan kegiatan secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dikelompokkan menjadi dua yaitu :
ï‚· Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan biasanya diakui sebagai persentase biaya tahunan barang,
meliputi kerusakan, keusangan, pencurian,pajak dan asuransi
ï‚· Biaya Pembelian
Biaya pembelian meliputi seluruh biaya yang timbul akibat pemesanan material
contoh: biaya telpon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dsb.