Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
SIA dan ERP di Pusdiklat Keuangan
1. Tinjauan SIA dan ERP di Pusdiklat Keuangan Umum, Kementerian Keuangan
Oleh Wendi Nurhayat/55517120061/MAKSI UMB/2018
Dosen: Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
A. Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Leitch dan Davis (1983) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu
berupa laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut O’Brien dan Marakas (2011), Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Tiga peran utama sistem informasi
dalam bisnis adalah (1). Mendukung proses bisnis dan operasional, (2). Mendukung pengambilan
keputusan dan (3). Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. (Juddy Julian Pilat, 2016)
Sistem informasi menurut Turban, McLean dan Wetherbe dalam [3] adalah mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik. (1Herni Ramadhani, Agustus 2017)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, sistem informasi adalah dua komponen atau
lebih yang yang secara teratur bekerjasama dengan cara mengumpulkan data, menyimpan data, dan
memproses data tersebut untuk diolah menjadi informasi/laporan yang digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan baik untuk pihak internal maupun untuk pihak eksternal suatu organisasi.
B. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Winarno (2006) sistem informasi akuntansi adalah komponen organisasi yang dirancang
untuk mengolah data keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan, yang ditujukan kepada
pihak internal maupun eksternal perusahaan. Data dapat diolah menjadi informasi dengan cara
manual maupun dengan bantuan komputer. Bentuk dan format laporan untuk pihak ekstern lebih
baku dibanding laporan untuk pihak intern. Laporan ekstern meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan dan berbagai informasi pendukung. Laporan ini disusun secara
berkala, misalnya tiap triwulan, tiap semester atau tiap tahun. Sedang laporan intern bentuknya lebih
bervariasi, misalnya laporan penjualan harian, laporan pembelian secara tunai dan kredit, dan
laporan pembayaran gaji. (Nena BertaVirde Putri, 2013)
Menurut Roomney-Steinbart sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data-data akuntansi dan data lain untuk
menghasilkan informasi dalam rangka pembuatan keputusan. (Marshal B. Roomney, 2012).
2. C. Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Roomney-Steinbart terdapat 6 komponen yang ada dalam Sistem Informasi Akuntansi,yaitu:
1. Orang yang menggunakan sistem
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan
data;
3. Data tentang perusahaan dan aktivitas bisnis perusahaan;
4. Software yang digunakan untuk memproses data;
5. Infrastuktur Teknologi Informasi, termasuk computer, aplikasi, jaringan yang digunakan dalam
Sistem Informasi Akuntansi;
6. Pengendalian Internal dan Keamanan dalam rangka melindungi data Sistem Informasi
Akuntansi;
6 (enam) komponen di atas mampu untuk memaksimalkan fungsi dan tujuan dari Sistem Informasi
Akuntansi, yaitu:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas organisasi, sumber daya (asset),
dan pegawai yang bekerja di organisasi/perusahaan. Organisasi/perusahaan memiliki sejumlah
proses bisnis, seperti penjualan atau pembelian bahan baku, yang dilakukan secara rutin dan
berulang;
2. Mengubah data menjadi informasi, sehingga pihak manajemen dapat merencanakan,
memutuskan, mengendalikan, dan mengevaluasi aktivitas, sumber daya (asset) dan pegawai
yang bekerja di perusahaan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai dalam rangka melindungi asset dan data
perusahaan.
Sistem Informasi Akuntasi dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi, diantaranya:
1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dari suatu produk atau jasa,
Sebagai contoh sistem informasi akuntansi dapat melakukan pengawasan atas mesin yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang , sehingga operator dapat diberitahu dengan segera
oleh SIA itu sendiri, ketika kinerja dari mesin sudah melampui batas maksimal. Hal ini dapat
membantu dalam rangka memperbaiki kualitas produk, mengurangi waktu yang tidak berguna,
dan menurunkan biaya.
3. 2. Memperbaiki Efisiensi
Informasi yang tepat memungkinkan perusahaan menggunakan metode just in time, sehingga
perusahaan secara akurat, actual dalam memperoleh informasi terkait dengan persediaan bahan
baku dan lokasi dari bahan baku itu sendiri.
3. Saling Berbagi pengetahuan
Berbagi pengetahuan dan keahlian dapat memperbaiki kegiatan operasional dan memberikan
keunggulan kompetetif. Sebagai contoh kantor CPA menggunakan informasi mereka dalam
berbagi ilmu pengetahuan antara kantor-kantor cabangnya.
4. Memperbaiki efisiensi dan efektifitas pada rantai nilai
Mengijinkan para pelanggan untuk mengakses secara langsung ketersediaan inventory dan sistem
pemesanan penjualan dapat mengurangi biaya penjualan dan promosi, dengan demikian akan
meningkatkan tingkat perhatian dari pelanggan terhadap perusahaan.
5. Memperbaiki Struktur Pengendalian Internal
Sistem Informasi Akuntansi dengan struktur pengendalian internal yang baik dapat melindungi sistem
dari kecurangan, kesalahan, kegagalan sistem, dan kerusakan.
6. Memperbaiki Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Akuntansi akan mempercepat dalam pengolahan data menjadi informasi, sehingga
dengan cepat proses informasi yang dihasilkan maka pengambilan keputusan pun semakin cepat
dan akurat.
Karateristik Informasi :
1. Relevan : Mengurangi ketidakpastian, memperbaiki pengambilan keputusan, atau memperbaiki
eksp.ektasi yang telah dilakukan;
2. Reliable : Bebas dari kesalahan, secara akurat merepresentasikan peristiwa-peristiwa dan
aktivitas-aktivatas dari organisasi atau perusahaan;
3. Complete : Tidak menghilangkan aspek-aspke yang penting dari peristiwa dan aktivitas
organisasi;
4. Timely : Ada ketika dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
5. Understandable : Mudah dipahami
6. Verifiable : Dua pihak independent, dengan kemampuan yang sama akan menghasilkan
informasi yang sama;
7. Accessible : Dapat diakses oleh pengguna informasi ketika dibutuhkan
4. D. Sistem Pengolahan Transaksi
Menurut Roomney Steinbart yang dimaksud dengan sistem pengolahan transaksi adalah sistem
yang dilakukan untuk melakukan perekaman, penyimpanan, pemrosesan data untuk
menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dengan demikian sistem pengolahan transaksi merupakan proses pengolahan data menjadi
informasi.
Sistem Pemrosesan data terdiri dari:
1. Input Data
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penginputan data adalah sumber daya yang digunakan
oleh perusahaan, kejadian , dan orang yang terlibat dalam kejadian tersebut.
2. Penyimpanan Data
Secara manual, data disimpan di kertas dengan cara ditulis. Dalam proses akuntansi data-data
transaksi disimpan di buku besar atau buku besar pembantu serta jurnal. Sedangkan dengan
menggunakan computer, data disimpan di dalam table seperti yang biasanya dilakukan dengan
Microsoft excel.
Penyimpanan data bisa dilakukan dengan menggunakan teknik pengkodean diantaranya
sequence code, block codes, mnemonic codes, dan group codes.
3. Pengolahan Data
Proses berikutnya setelah data disimpan adalah pengolahan data. Data diolah dengan
menggunakan sistem informasi maupun aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi/perusahaan. Kegiatan/aktivitas yang dilakukan pada tahapan ini diantaranya:
a. Creating : Memasukkan data baru, misalnya data pegawai baru, data gaji baru, dan lain
sebagainya.
b. Reading : Melihat data yang sudah ada, atau membaca data yang sudah ada sebelumnya di
dalam suatu sistem atau aplikasi
c. Updating :Memperbaharui data yang sudah ada. Misalnya terkait dengan perubahan piutang
dari suatu pelanggan, utang kepada kreditur, alamat pegawai yang berubah, dan lain
sebagainya.
d. Deleting :Menghapus data yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Misalnya data mengenai vendor
yang sudah tidak bekerja sama dengan perusahaan, data pegawai yang sudah meninggal
atau pensiun.
5. 4. Output Data (Informasi)
Proses terakhir dari pemrosesan data adalah output data. Output dari data yang telah diinput,
disimpan, dan diolah adalah informasi atau laporan. Laporan yang dihasilkan dapat berupa
dokumen yang dicetak menggunakan kertas, ataupun data yang cukup ditampilkan di layar
monitor.
Terdapat beberapa tipe dalam kegiatan output data ini, yaitu:
a. Batch Processing
Data dikumpulkan secara periodic (misalnya satu minggu) kemudian data diinput ke dalam
sistem/computer dan disimpan di dalam file sementara (flashdisk, cd, disket), kemudian
diproses dan disimpan ke dalam file master dan dicetak untuk menjadi laporan.
b. Online Batch Proessing
Data diinput ke dalam computer kemudian disimpan sementara di dalam flashdisk/cd/disket,
setelah itu diolah secara periodic (misalnya satu minggu), kemudian dicetak untuk menjadi
laporan.
c. Online Real Time
Data diinput ke dalam computer kemudian diproses dan disimpan ke dalam file master dan
langsung dapat ditampilkan untuk dijadikan laporan saat itu juga
E. Enterprise Resource Planning (Sistem Perencanaan Perusahaan)
Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan oleh perusahaan telah menggunakan computer
base, akan tetapi ada masalah yang dihadapi yaitu tidak adanya integrasi diantara sistem-sistem
yang digunakan. Sehingga pada saat kegiatan penjualan menggunakan sistem informasi sendiri,
kemudian kegiatan produksi mengunakan sistem tersendiri, maka kedua sistem tersebut tidak
mampu untuk saling berbagi informasi dikarenakan berbeda flatform. Masalah tersebut menjadi
kendala dalam sehingga kegiatan operasional perusahaan menjadi lambat. Contohnya ketika bagian
produksi membutuhkan informasi penjualan, maka bagian produksi tidak dapat mengakses secara
langsung informasi terkait barang-barang apa saja yang dibutuhkan dan banyak terjual kepada
pelanggan. Sehingga bagian produksi baru dapat melakukan kegiatan produksi setelah ada laporan
dari bagian penjualan. Apabila bagian produksi dapat mengakses informasi penjualan atas barang
kepada konsumen maka proses produksi dapat dilakukan secara cepat dan akan memungkinkan
untuk meningkatkan penjualan, karena perusahaan tidak akan kekurangan stok persediaan ketika
para pelanggan membutuhkan barang.
6. Hadirnya Sistem Perencanaan Perusahaan (Enterprise Resouce Planning) adalah solusi untuk
mengatasi masalah-masalah yang terjadi di dalam penggunaan Sistem Informasi Akuntansi yang
masih tradisional.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung
transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya
tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas (Wibisono,
September 2005)
KARAKTERISTIK ERP
Karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan
pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4. Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data
sekali saja.
5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan.
Keuntungan Menggunakan ERP
1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan
keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2. ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa
perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara
otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan
pemutakhiran dan sinkronisasi banyak sistem komputer yang terpisah.
4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor saja.
Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan ’Bagaimana keadaan
kita ? tetapi lebihlebih mampu menjawab pertanyaan ’Apa yang kita kerjakan untuk menjadi lebih
baik ?
5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan
memadukannya.
7. Namun menurut Roomney-Steinbart dalam buku Accounting Information System, sistem ERP
terdapat beberapa kerugian, diantaranya:
1. Biaya Yang tinggi
Dibutuhkan biaya yang mahal dan tinggi dalam merancang ERP bagi suatu perusahaan, karena
infrasturktur terkait ERP sendiri bukanlah hal yang murah. Penggunaan teknologi informasi yang
mendukung dalam perancangan ERP menjadi sangat penting.
2. Waktu yang diperlukan untuk merancang ERP
Perusahaan memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam merancang ERP karena, dibutuhkan
waktu yang lebih dari setahun untuk merancang dan mengimplementasikan ERP secara
menyeluruh;
3. Perubahan Proses Bisnis Perusahaan
Dikarenakan integrasi dari setiap modul yang digunakan oleh perusahaan maka memungkinkan
perusahaan mengubah proses bisnis yang ada, hal tersebut dilakukan demi mempercepat kinerja
perusahaaan, yang semula antar bagian tidak dapat saling sharing informasi. Dengan ERP
memungkinkan seluruh bagian untuk mengakses dan memperoleh informasi dan bahkan
mengubah data apabila dimungkinkan.
4. Kompleksitas
Dengan banyaknya modul yang dirancang maka akan semakin kompleks ERP yang disusun.
Dan untuk memadukan proses bisnis, aktivitas bisnis dari bagian-bagian yang berbeda, sistem
yang berbeda tentunya sangat berbeda perlakuannya dari sisi otorisasinya, flatformnya. Maka
akan semakin kompleks
5. Resistensi
Perubahan proses bisnis, prosedur ketika ERP dilakukan tentunya menjadi sebuah tantangan
tersendiri bagi perusahaan dalam menginformasikan kepada pegawai. Karena pegawai sudah
nyaman dengan sistem yang ada, akan tetapi dengan kebijakan perusahaan, sistem yang ada
diubah menjadi sistem yang baru yang terintegrasi satu sama lain. Hal tersebut tentunya akan
menjadi penolakan bagi pegawai.
8. Tinjauan SIA dan ERP di Pusdiklat Keuangan Umum, Kementerian Keuangan
A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Penerapan SIA di Pusdiklat Keuangan Umum salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi gaji
pegawai pusat (GPP) dalam membuat daftar gaji, uang makan.
Aplikasi gaji yang digunakan oleh Pusdiklat Keuangan Umum sama dengan aplikasi yang digunakan oleh
satuan kerja lain di lingkungan Kementerian Keuangan.
6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
1. Orang yang menggunakan system
Aplikasi digunakan oleh bendahara gaji Pusdiklat Keuangan Umum untuk
2. Prosedur dan instruksi
Bendahara gaji menginput data-data ke dalam aplikasi gaji berdasarkan tarif gaji dan tunjangan yang
berlaku di Kementerian Keuangan tarif gaji, data yang sudah terinput akan disimpan di dalam database
sistem, sistem akan memproses data yang sudah terinput dan menghasilkan laporan gaji, data
softcopy akan disimpan ke dalam flashdisk untuk kemudian diserahkan ke KPPN. Selain itu hardcopy
berupa cetakan laporan yang sebelumnya akan diotorisasi terlebih dahulu oleh Kepala Bagian Tata
Usaha dan diserahkan kepada KPPN bersamaan dengan data soft copy.
3. Data
Data yang diinput ke dalam aplikasi gaji adalah dokumen berkas pegawai yang terdiri dari Surat
Keputusan (SK) pangkat, Kenaikan Gaji Berkala, Akta Nikah , Akta Kelahiran Anak. Data-data yang
terinput akan menjadi master file dan apabila ada perubahan data maka akan dilakukan update.
Aplikasi gaji pegawai pusat ini dapat melakukan proses pembuatan draft gaji, uang makan, serta
kekurangan gaji pegawai.
Hasil dari aplikasi ini adalah daftar gaji pegawai, daftar uang makan, daftar kekurangan gaji pegawai
dan rekapitulasi pembayaran
4. Software
Aplikasi yang digunakan adalah Aplikasi Gaji Pegawai Pusat (GPP)
5. Infrastuktur Teknologi Informasi
Untuk menjalankan aplikasi gaji ini, komputer yang digunakan adalah berbasis microsoft visual foxpro
dan jaringan yang dimiliki Kementerian Keuangan. Sementara database yang digunakan adalah
berbasis SQL.
6. Pengendalian Internal dan Keamanan
Dalam rangka pengendalian internal aplikasi ini dibuat dengan tujuan agar data-data terkait gaji, daftar
gaji dan tunjangan yang merupakan informasi yang sensitif tidak mudah diakses dan
9. diketahui oleh orang lain. Maka yang mengetahui tentang gaji pegawai hanya bendahara gaji selaku
admin dari aplikasi ini dan Kepala Bagian Tata Usaha selaku atasan dari bendahara gaji yang sekaligus
memiliki tugas sebagai pejabat pembuat komitmen.
Penggunaan aplikasi ini tentunya memberikan nilai lebih bagi Pusdiklat Keuangan Umum, diantaranya:
1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dari suatu produk atau jasa,
Hasil dari aplikasi gaji yang digunakan oleh Pusdiklat Keuangan Umum memperbaiki dalam
menghasilkan laporan secara akurat karena seluruh proses dikerjakan oleh komputer dan mengurangi
tingkat kesalahan yang biasanya dilakukan oleh penghitungan manual. Dengan tingkat kualitas dari
laporan gaji yang akurat tentunya akan mengurangi biaya kesalahan pencetakan dalam dokumen kertas
dalam hal ini laporan gaji pegawai.
2. Memperbaiki Efisiensi
Bendahara gaji tidak perlu lagi melakukan input secara manual di dalam tabel gaji dengan cara
menuliskannya secara manual. Maka waktu yang dibutuhkan semakin cepat dalam proses penginputan
gaji.
3. Memperbaiki Struktur Pengendalian Internal
Data-data terkait dengan gaji pegawai tersimpan di dalam aplikasi dan tidak seluruh pegawai dapat
mengakses data gaji yang sangat sensitif apabila diketahui oleh pegawai.
4. Memperbaiki Pengambilan Keputusan
Proses yang cepat yang dilakukan oleh aplikasi gaji ini mampu untuk memperbaiki pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen.
Penerapan Enterprise Resource Planning di Pusdiklat Keuangan Umum belum dapat diterapkan
mengingat Pusdiklat Keuangan Umum hanya pada level eselon II, adapun penerapan Enterprise
Resource Planning dapat diterapkan apabila telah ada instruksi dari Kementerian Keuangan. Dan sampai
dengan saat ini pun Enterprise Resource Planning belum dapat diterapkan di Kementerian Keuangan
karena membutuhkan biaya yang sangat tinggi, kompleksitas, dan waktu penerapannya yang lama.
Daftar Pustaka
1Herni Ramadhani, 2. M. (Agustus 2017). ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN NILAI RAPORT MENGGUNAKAN METODE TAM. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan
Manajemen Sistem Informasi, Vol. 3, No. 2, Hal. 65-69.
Juddy Julian Pilat, J. J. (2016). ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH
(SIMDA). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/accountability/article/view/14426/13999, 72-83.
10. Marshal B. Roomney, P. J. (2012). Accounting Information Systems ,Global Edition, Twelfth
Edetion. Edinburgh: Pearson.
Nena BertaVirde Putri, D. W. (2013). PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN
PENDAPATAN PADA PT KERETA API INDONESIA SURABAYA. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2
No. 9, 1-13.
Wibisono, S. (September 2005). Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi
Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No.3, 150-159.